5. Pemeriksaan fisik → proses pemeriksaan tubuh pasien untuk
menentukan ada atau tidaknya masalah fisik
Hasil pemeriksaan akan digunakan untuk merencanakan
perawatan lanjutan
Pemeriksa harus dapat mengidentifikasi, menganalisis, dan
Menyusun informasi yang terkumpul jadi suatu penilaian
4 prinsip pemeriksaan fisik → inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
5
7. Cara melakukan pemeriksaan fisik terbagi menjadi dua:
1. Sequential: perbagian, secara urut dan simetris
• Berdasarkan urutan dari kepala, leher, dada, abdomen, tulang belakang,
anggota gerak, anus, alat genital, dan system saraf
• Penderita merasa Lelah karena berganti-ganti posisi dari duduk berbaring,
berbalik ke sisi kiri dan seterusnya.
2. Proper Expose: menyingkap bagian yang tepat atau
bagian tertentu saja
Ketika memeriksa payudara, perlu memeriksa adanya asimetri dengan
melihat kedua payudara bersamaan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
7
8. Inspeksi → pemeriksaan dengan melihat pasien secara langsung
dan mengidentifikasi tanda-tanda keluhan yang pasien alami
Terbagi dua → inspeksi statis dan inspeksi dinamis
Inspeksi statis → inspeksi yang dilakukan saat pasien tidak
bergerak atau dalam keadaan diam
Inspeksi dimanis → inspeksi yang dilakukan saat pasien bergerak
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
8
9. Ekspesi wajah: meringis, menangis, kesakitan,
tersenyum, pucat dll
Mata: mengantuk, sayup, merah
Bibir: kering
Ekspansi thorax: normal atau tidak
Apakah ada bengkak di area tertentu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
9
10. Pasien datang menggunakan alat bantu atau tidak
Cenderung bertumpu ke sisi yang mana saat berdiri, duduk, aktivitas
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
10
11. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
11
Kepala: forward head?
Bahu: retraksi? protraksi?
Bahu: elevasi? depresi?
Bahu: rounded?
Lutut: varus? valgus?
12. Jika pasien datang dengan alat bantu, maka perhatikan cara dia berjalan (pola
jalan sudah benar atau ada fase yang hilang)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
12
13. Ambulasi pasien dari tidur ke duduk, duduk ke kursi roda, kursi roda ke berdiri,
berdiri keduduk dilakukan dengan bantuan atau tidak?
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
13
14. Apakah menggunakan brace punggung karena ada scoliosis? dll
Saat fleksi lumbal, terlihat scapula kanan lebih tinggi atau menonjol dari yang
kiri
Keterbatasan fungsi gerak dasar
Kesulitan untuk duduk, berdiri, berjalan (tidak stabil)
Pola nafas
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
14
18. Pastikan suhu ruangan dalam keadaan nyaman
Gunakan penerangan yang baik
Lihat terlebih dahulu sebelum menyentuh pasien
Paparkan dengan lengkap bagian tubuh yang akan diperiksa sambil
menutup bagian yang belum diperiksa
Bandingkan simetris bagian-bagian tubuh
18
20. Palpasi → suatu pemeriksaan dengan cara memegang,
menekan, dan meraba bagian tubuh pasien
Tujuan → mengetahui adanya spasme otot, nyeri tekan,
suhu lokal, tonus otot, oedema, perubahan bentuk,
fremitus taktil
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
20
21. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Spasme otot atau kram otot bahkan
nyeri.
Kondisi otot berkontraksi, menjadi
kaku, atau berkedut tanpa sadar
sehingga seseorang kesulitan untuk
berjalan, bergerak, berbicara
21
22. Tonus otot adalah jumlah ketegangan otot
yang diperlukan agar tubuh bisa mendukung
pergerakan dengan baik
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
22
23. Terjadi karena penumpukan cairan
ekstraseluler dan di dalam ruang-ruang
tubuh
Oedema dapat dilokalisasi atau generalisasi,
pitting dan non-pitting
23
24. 24
Taktil fremitus: mendeteksi perubahan intensitas
vibrasi yang diciptakan saat pasien berbicara yang
mengindikasikan adanya proses patologis pada paru
25. Hasil penilaian dengan hantaran suara yang dijalarkan ke permukaan dada yang diraba dengan
tangan
- Getaran meninggi mengindikasikan adanya jaringan paru yang lebih padat, seperti konsolidasi paru
akibat pneumonia dan fibrosis.
- Getaran menghilang mengindikasikan adanya udara atau cairan pada ruang pleura atau penurunan
densitas jaringan paru seperti efusi pleura, penebalan pleura, tumor, pneumothorax, asma, PPOK 25
26. Pemeriksaan ekspansi thorax dilakukan untuk menilai
kedalaman dan kualitas pergerakan dari setiap sisi dada
Letakkan kedua tangan pada dada anterior pasien
Letakkan kedua jempol tangan pada garis tengah tubuh dan
mempertahankan tidak lepas dari dada pasien
Letakkan jari-jari tangan lainnya pada sisi dada sejauh mungkin
pada level costae ke 10
Minta pasien untuk bernapas normal, jempol tangan akan
bergerak 2-3 cm saat pasien melakukan inspirasi dan jempol
akan Kembali ke letak semula saat pasien melakukan ekspirasi
Melakukan prosedur Kembali ke bagian posterior dada pasien
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
26
28. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
28
Normal Inspirasi Ekspirasi Selisih
Upper
(dibawah axilla)
2-3 cm 92 94 2
Midlle
(proc. Xypoid)
3-5 cm 92 94 2
Lower
(level T B)
5-7 cm 88 92 4
29. Nyeri tekan pada m. erector spine, pada
daerah incisi
Tidak terdapat bengkak
Terdapat spasme otot hamstring
Terdapat kelemahan otot pada kaki kiri
Suhu → sama dengan suhu tubuh bagian
lain atau lebih hangat
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
29
30. Pemeriksaan fisik dengan cara melakukan pengetukan
pada bagian tubuh dengan menggunakan jari, tangan,
atau alat untuk mengevaluasi ukuran, konsistensi, batas
atau adanya cairan dalam organ tubuh.
Tujuan → mengetahui bentuk, lokasi, struktur dibawah
kulit sehingga membantu menetapkan apakah jaringan
tersebut berisi udara, cairan atau massa padat
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
30
31. Tenik perkusi yang benar pada seorang normal (bukan kidal)
1. Hiperekstensi jari tengah tangan kiri, tekan distal sendi
interphalangeal pada permukaan lokasi yang hendak diperkusi,
pastikan bagian lain dari tangan kiri tidak menyentuh area perkusi
2. Posisikan lengan kanan agak dekat ke permukaan tubuh yang akan
diperkusi. Jari tengah dalam keadaan fleksi, relaksasi dan siap untuk
mengetuk
3. Dengan gerakan cepat tapi relaks, ayunkan pergelangan tangan kanan
mengetok jari tengah tangan kiri secara tegak lurus dengan sasaran
utama sendi distal interphalangeal. Ketoklah menggunakan ujung jari,
dan bukan badan jari (kuku harus dipotong pendek)
31
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
32. 4. Tarik tangan anda sesegera mungkin untuk menghindari
tumpukan getaran yang telah diberikan. Buatlah ketukan
sesering mungkin yang dapat menghasilkan suara yang jelas
5. Lakukan perkusi secara urut dan simetris, bandingkan area
perkusi kanan dan kiri secara simetris dengan pola tertentu
32
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
35. Suara sonor → suara perkusi jaringan paru normal
Suara memendek → suara tidak Panjang
Suara redup (dull) → ketukan pada pleura yang terisi cairan, efusi
pleura
Suara timpani (tympanic) → seperti ketukan di atas lambung yang
kembung
Suara pekak (flat) → seperti suara ketukan pada otot atau hati
Resonansi amforik → seperti timpani tetapi lebih bergaung
Hipersonor (hyperresonant) → suara lebih keras, contoh pada
bagian paru yang di atas daerah yang ada cairannya
35
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
37. Auskultasi → pemeriksaan dengan cara mendengarkan bunyi yang
berasal dari dalam tubuh → meliputi frekuensi, intensitas, durasi,
dan kualitas dengan bantuan alat → stetoskop
Frekuensi → ukuran jumlah getaran sebagai siklus per menit
Intensitas → ukuran kerasnya bunyi dalam decibel, lamanya
disebut durasi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
37
38. Kemampuan manusia mendengarkan
bunyi terbatas → perlu alat bantu
stetoskop
Stetoskop digunakan untuk memeriksa
paru-paru (suara nafas), jantung (bunyi
dan bising jantung), abdomen
(peristaltic), dan aliran pembuluh
darah.
Dengan auskultasi dihasilkan suara
akibat getaran benda padat, cair, gas
yang berfrekuensi 15 – 20.000/detik.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
38
39. Auskultasi paru dilakukan untuk mendeteksi suara nafas dasar dan
suara nafas tambahan
Titik auskultasi sama seperti perkusi, dimulai dari atas ke bawah,
dibandingkan kiri dan kanan dada
Pernafasan tenang dan dangkal akan menimbulkan bising vesikuler
yang dalam keadaan normal terdengar di seluruh permukaan paru
kecuali di belakang sternum dan diantara kedua scapula dimana
bising nafas adalah bronkovesikuler
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
39
41. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
41
Terdengar agak lebih keras, nadanya lebih rendah
dan berdurasi lama
Suara ini menunjukkan penyakit saluran nafas
seperti bronkiektasis
42. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
42
Suara lembut, bernada tinggi, dan berdurasi
singkat.
Suara ini menunjukkan proses interstitial seperti
fibrosis paru, gagal jantung kongestif.
Mirip suara membuka pengikat velcro
43. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
43
Suara paru-paru vesikuler yang lembut, menurun,
atau seperti dari bunyi yang datang dari jarak jauh
meski didengar dari stetoskop
Terjadi pada pasien dengan system pernapasan
yang memburuk, mengalami bidai, emfisema,
kondisi paru lainnya
44. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
44
Disebut mengi ekspirasi yaitu suara cukup keras
saat pasien menghembuskan napas
Mengi ekspirasi sering menjadi gejala dari obstruksi
jalan napas ringan
45. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
45
Suara yang terdengar kasar dan serak, menjadi
tanda bahwa pasien mengalami radang selaput
dada (pleura) dan kondisi lain yang mempengaruhi
rongga dada
Sering timbul oleh karena adnaya penyakit
pneumonia, paru-paru yang meradang, infark paru,
TBC
46. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
46
Rhonki adalah suara gemuruh yang dalam dan
bernada rendah
Terdengar seperti dengkuran
Disebabkan karena sekresi pernapasan
Merupakan bunyi nafas tambahan yang dihasilkan
sebab adanya pergerakan atau Gerakan mukus
dengan udara yang lewat, konsistensi mucus yang
tidak solid menyebabkan sedikit vibrasi dan
menghasilkan bunyi rhonki
47. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
47
Stidor adalah sebutan dari gejala nafas berbunyi
yang didengar saat pasien menghirup napas
Terdengar sebagai bernada tinggi saat menarik
napas
Terjadi karena obstruksi di bagian jalan nafas
Stidor bukan diagnosis, tetapi gejala dari suatu
kelainan yang timbul karena suatu sumbatan
saluran pernapasan
48. Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
48
Suara lembut, tiupan, gemerisik biasanya yang
terdengar di Sebagian besar bidang paru-paru
Bunyi vesikuler biasanya terdengar selama
inspirasi, berlanjut tanpa jeda selama ekspirasi dan
kemudian menghilang sekitar sepertiga jalan
melalui ekspirasi
51. Pemeriksaan vital sign → suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah,
frekuensi nafas, saturasi oksigen
Dikatakan “vital” karena memberikan informasi penting mengenai
status Kesehatan pasien
Vital sign berguna untuk mengidentifikasi adanya masalah
Kesehatan yang akut dan untuk mengetahui secara cepat derajat
kesakitan penderita
Semakin jelek nilai vital sign, maka semakin berat derajat
kesakitan penderita dan sebaliknya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
51
52. Pemeriksaan vital sign → suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah,
frekuensi nafas, saturasi oksigen
Dikatakan “vital” karena memberikan informasi penting mengenai
status Kesehatan pasien
Vital sign berguna untuk mengidentifikasi adanya masalah
Kesehatan yang akut dan untuk mengetahui secara cepat derajat
kesakitan penderita
Semakin jelek nilai vital sign, maka semakin berat derajat
kesakitan penderita dan sebaliknya
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
52
53. Untuk melakukan vital sign dibutuhkan ruangan yang tenang,
nyaman, tenang
Beritahu pasien mengenai Tindakan yang akan dilakukan
Usahana pasien dalam keadaan tenang dengan cara
mempersilahkan duduk/berbaring rileks kurang lebih 5 menit
sebelum pengukuran
Keadaan pasien tegang akan mempengaruhi nilai vital sign
Sebelum pengukuran, kita bisa melihat keadaan umum pasien
mulai dari ujung rambut sampai kaki terutama mimic muka
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
53
54. Denyut nadi dapat diraba pada arteri besar seperti a. radialis, a.
brachialis, a. femoralis, a. carotis,
Jantung memompa darah dari ventrikel kiri menuju sirkulasi tubuh
dan ventrikel kanan ke paru
Dari ventrikel kiri darah dipompa ke aorta dan diteruskan ke arteri
seluruh tubuh
Akibat kontraksi ventrikel dan aliran darah, timbul gelombang
tekanan yang bergerak cepat pada arteri yang dirasakan sebagai
denyut nadi
Dengan menghitung frekuensi denyut nadi, dapat diketahui
frekuensi denyut jantung dalam 1 menit
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
54
56. Perhitungan frekuensi denyut nadi biasanya dilakukan dengan cara
Palpasi a. radialis pada pergelangan tangan karena denyut dapat terlihat
dengan mudah
Selama palpasi kita menentukan frekuensi nadi, irama, dan kualitas denyutan
Denyut nadi dewasa normal → 60 – 100 x/menit
Denyut nadi dapat dihitung langsung dengan mendengarkan
denyut jantung melalui stetoskop
Besar denyut jantung bervariasi tergantung usia
Bayi baru lahir, denyut nadi 130 – 150 x/menit
Balita 100 –120 x/menit
Anak-anak 90 – 110 x/menit
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
56
57. NADI ARTERI RADIALIS
Menjelaskan Tindakan yang akan dilakukan ke pasien
Pasien posisi duduk atau berbaring, lengan rileks, aksesoris dilepas
Posisi tangan pasien supinasi atau pronasi
Periksa denyut nadi pergelangan tangan dengan menggunakan tiga jari yaitu jari
telunjuk, jari tengah, jari masih pada sisi fleksor bagian radial tangan pasien
Hitung berapa denyutan dalam 1 menit
Bandingkan tangan kanan dan kiri
Frekuensi nadi dapat dihutng dengan cara menghitung banyaknya denyutan
dalam 30 detik kemudian dikali 2 atau denyutan dalam 15 detik dikali 4.
Bila irama tidak teratur (aritmia), lakukan perhitungan selama 1 menit
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
57
59. NADI ARTERI BRACHIALIS
Menjelaskan Tindakan yang akan dilakukan ke pasien
Pasien posisi duduk dan berbaring posisi lengan bawah supinasi,
lengan sedikit ditekuk pada sendi siku
Raba nadi brachialis pada sendi siku medial tendon biceps dengan
menggunakan tiga jari yaitu jari telunjuk, jari tengah, jari manis
Hitung berapa denyutan dalam satu menit, perhatikan irama dan
kualias denyutan
Bandingkan tangan kiri dan kanan
Catat hasil
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
59
61. NADI ARTERI KAROTIS
Menjelaskan Tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
Penderita dalam posisi berbaring atau duduk sedikit tengadah
Letakkan tiga jari, yaitu jari telunjuk, jari tengah, jari manis
pemeriksa pada leher bagian tengah pasien setinggi kartilago tiroid
keudian Tarik kedua jari ke lateral sampai ke tepi medial m.
sternocleidomastoideus
Raba denyutan nadi carotis di daerah tsb
Hitung berapa denyutan dalam 1 menit, bandingkan kiri dan kanan
Jika tidak ada denyutan nadi carotis disertai kesadaran yang
menurun maka harus dicurigai adanya henti jantung
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
61
63. Tekanan darah diukur dengan menggunakan sphygmomanometer
air raksa digital atau aneuroid dengan menggunakan satuan
milimeter air raksa (mmHg)
Ukuran manset berpengaruh terhadap besarnya nilai tekanan
darah
2 hal yang dicatat saat melakukan pengukuran tekanan darah yaitu
tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolic
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
63
65. Saat ventrikel kontraksi, darah dipompa ke seluruh tubuh
keadaan ini disebut systole
Saat ventrikel rileks, darah dari atrium masuk ke
ventrikel, keadaan ini disebut diastole
Meningkatnya tekanan darah dinamakan hipertensi
sedangkan penurunan tekanan darah disebut hipotensi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
65
66. • Pasang dengan rapat manset/sabuk tensimeter pada lengan kiri atas pasien
• Tempatkan stetoskop pada telinga kita
• Pastikan kepala stetoskop dalam posisi terbuka (on).
• Cara memastikannya dengan mengetuk secara perlahan pada area sensor kepala
stetoskop.
• Jika terdengar bunyi, maka stetoskop dalam kondisi on.
• Cari denyut nadi/arteri brakhialis di bagian siku dalam lengan kiri pasien.
• Biarkan lengan rileks/nyaman Letakkan kepala stetoskop pada denyut
nadi/arteri tadi (gunakan tangan kiri)
• Pastikan katup kantung tekanan dalam keadaan tertutup (dengan memutar
skrup searah jarum jam sampai rapat).
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
66
67. • Pompa kantung tekanan sampai maksimal 160 mmHg pada penunjuk jarum
manometer
• Buka perlahan-lahan katup tekanan. Jarum pada manometer akan turun
perlahan-lahan seiring dibukanya katup kantung tekanan tersebut.
• Dengarkan dan tandai bunyi yang terdengar pertama dan terakhir kali muncul
saat jarum pada manometer turun.
• Bunyi yang pertama menunjukkan batas atas/sistole/rentang waktu ketika
jantung berkontraksi (misal : 120).
• Bunyi yang terakhir menunjukkan batas bawah/diastole/rentang waktu ketika
jantung berelaksasi (misal 90).
• Maka tekanan darah/tensi pasien tersebut adalah 120/90.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
67
70. • Lakukan pengukuran di
ruangan yang sunyi
• Istirahat selama 5 menit
sebelum melakukan
pengukuran
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
70
71. • Buka katup kantong tekanan sampai jarum pada manometer
menunjukkan angka 0 (nol)
• Buka manset/sabuk tensimeter pada pasien, dan kempiskan, lalu
gulung dan masukkan kembali pada kotak penyimpan
• Lepaskan stetoskop dan pastikan kepala stetoskop dalam kondisi
tertutup (off)
• Pengukuran tekanan darah telah selesai
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
71
72. Alat untuk mengukur suhu tubuh
adalah thermometer (air raksa dan
digital)
Pengukuran suhu tubuh bisa di
mulut, ketiak (aksila), dan rectum
(anus)
Perlu diberi label untuk masing-
masing thermometer agar tidak
tertukar saat pemakaian
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
72
73. • Pada pasien dengan kesadaran baik, merupakan cara
yang paling mudah dan memberikan hasil yang baik
• Termometer air raksa sebaiknya tidak digunakan untuk
mengukur suhu mulut pada penderita dengan kesadaran
menurun atau baru selesai makan/minus panas/dingin
• Harus tunggu 10-15 menit agar tidak mempengaruhi hasil
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
73
75. • Dapat dilakukan pada pasien yang sadar maupun
tidak sadar, tetapi terkadang harus membuka baju
penderita
• Hasil kurang tepat bila terjadi vaskonstriksi
pembuluh darah kulit
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
75
79. Bernafas merupakan pergerakan involunter (tidak disadari) dan
volunteer (disadari) yang diataus oleh pusat nafas di batang otak
dan dibantu otot pernafasan
Nilai normal frekuensi nafas pada anak bervariasi tergantung usia,
sedangkan pada orang dewasa adalah 12-20 x/menit.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
79
82. Saturasi okesigen adalah persen dari total oksigen darah yang terikat pada
protein plasma dalam suatu kompartemen
Karena jaringan tubuh sangat rentan terhadap kekurangan oksigen dalam darah
Pulse oximetry adalah alat untuk mengukur kadar oksigen dalam darah
Saturasi oksigen normal adalah 95 - 100%
Nilai saturasi oksigen penting untuk dipantau karena dapat memberikan
gambaran proses penghantaran oksigen ke seluruh tubuh
Nilai saturasi oksigen dibawah 85% bahkan dibawah 70% sangat berbahaya,
terapi dihentikan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
82
terdiri dari fase stance (latihan ekstensi pinggul, kontrol lutut, gerak pelvic), dan fase swing (latihan fleksi lutut pada awal fase swing, latihan ekstensi lutut dan dorsifleksi kaki pada heel strike).
Simetris ga getaran kiri dan kanan, jika tidak…
Membran / diafragma menyaring suara dengan frekuensi rendah bernada rendah (low frequency, low pitched) sehingga yang terdengar adalah suara bernada tinggi
Bagian mangkuk akan menyaring suara dengan frekuensi tinggi (high frequency, high pithced) sehingga suara yang terdengar adalah suara bernada rendah bila mangkuk ditekan lembut pada kulit
Pengukuran TD bisa dilakukan di ekstremitas bawah, disebut tekanan darah segmental.
Tujuannya untuk mengetahui adanya oklusi atau sumbatan arteri pada ekstremitas bawah (ankle brachial pressure index)