SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr.,
M.Biomed
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Lanjut usia (lansia) → kelompok penduduk yang berusia 60 tahun
ke atas
 Secara biologis → lansia → orang yang mengalami proses penuaan,
ditandai dengan penurunan fungsi organ, termasuk tulang dan otot.
 Penurunan massa tulang dan otot menyebabkan penurunan
kemampuan lansia untuk menjaga keseimbangan sehingga berisiko
terjatuh dan terganggu dalam melakukan kegiatan sehari-hari
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Kebugaran jasmani → kesanggupan untuk melakukan kerja secara
efisien, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti
 Lansia >60 tahun, masih mampu melakukan pekerjaan dan
kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa, tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti apabila mempunyai tingkat
kebugaran jasmani yang baik, tapi ada pula yang sudah tidak
berdaya sehingga hidup bergantung dengan orang lain
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Kebugaran jasmani pada lansia → kebugaran yang berhubungan
dengan kesehatan yaitu kebugaran jantung & paru, kebugaran
peredaran darah, kekuatan otot, kelenturan sendi.
 Fungsi kebugaran lansia → untuk menunjang kesanggupan dan
kemampuan setiap manusia yang berguna dalam mempertinggi
produktivitas, terutama aktivitas sehari-hari yang didukung oleh
kardio-respirasi yang baik, kekuatan otot, ketahanan otot,
kelenturan otot dan komposisi badan yang seimbang
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Latihan fisik → segala upaya yang dilaksanakan untuk
meningkatkan kebugaran jasmani dan kondisi fisik lansia
 kebugaran jasmani memberikan kesanggupan kepada seseorang
untuk melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa adanya kelelahan
yang berlebihan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya dengan baik atau melakukan
pekerjaan yang mendadak
 Tujuan Latihan fisik → meningkatkan kekuatan, daya tahan
kardiorespirasi, kecepatan, keterampilan, dan kelenturan.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Penyebab gangguan kebugaran pada lansia → kurangnya
berolahraga, nutrisi atau makanan yang tidak sesuai, gangguan
tidur, dan stress.
 Faktor risiko terjadinya gangguan kebugaran pada lansia dapat
dilihat dari umur, genetic, makanan, dan rokok
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Daya tahan paru-jatung menurun → menurunnya kemampuan
paru-jantung menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka
waktu lama
 Daya tahan kardiorespirasi menurun → menurunnya kemampuan
dari jantung, paru, pembuluh darah untuk melakukan Latihan
yang keran dalam jangka waktu lama seperti jalan cepat, jogging,
senam → daya tahan kardiorespirasi merupakan komponen
terpenting dari kebugaran fisik
 Daya tahan otot menurun → penurunan kemampuan otot-otot
kerangka badan untuk menggunakan kekuatan (tidak perlu
maksimal) dalam jangka waktu tertentu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Kekuatan otot menurun → melawan beban dalam satu usaha, otot
yang kuat dapat melindungi persendian yang dikelilingi dan
mengurangi kemungkinan terjadinya cedera karena aktivitas fisik
 Kelenturan otot menurun → erat hubungannya dengan kemampuan
otot-otot kerangka tubuh secara alamiah dan yang telah
dimantapkan kondisinya diregang melampaui Panjang normal
waktu istirahat. Pembatasan ROM banyak terjadi pada usia lanjut,
sering sebagai akibat kekuatan otot dan tendon dibanding sebagai
akibat kontraktur sendi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 6MWT → suatu tes yang aman, mudah dilakukan dan tes
submaksimal untuk menilai kapasitas dan daya tahan latihan
aerobic serta memperdiksi kebugaran fisik seseorang.
 Jarak yang ditempuh dalam waktu 6 menit digunakan sebagai hasil
untuk membandingkan perubahan kapasitas kinerja
 6MWT pada orang sehat dipengaruhi beberapa factor yaitu usia,
jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, dan indeks
massa tubuh
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Menggunakan
pakaian yang
nyaman
Mengenakan sepatu
yang nyaman untuk
berjalan
Menggunakan alat
bantu jalan seperti
biasa (cane, walker,
etc)
Diperkenankan
mengkonsumsi obat
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Sarapan sebelum
test dimulai
Jangan melakukan
Latihan apapun 2
jam sebelum tes
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Catat post walk borg dyspnea dan tingkat kelelahan
 Catat jumlah putaran dari penghitung
 Ukur SP02 dan denyut nadi dari oksimeter
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Link
download
form 6MWT
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Harvard Step Test → tes ketahanan (endurance) terhadap kinerja
jantung dan paru
 Tes ini dapat menghitung kemampuan daya tahan seseorang untuk
melakukan aktivitas fisik secara terus menerus dalam jangka
waktu yang lama tanpa Lelah.
 Tujuan tes ini untuk menganalisa tingkat kebugaran jantung-paru
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Bangku Harvard modifikasi (17 inci)
Pengukur waktu (arloji/stopwatch)
Metronome ketukan 120x/menit
Sfigmomanometer dan stetoskop
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Contoh:
Nama : Kevin
TB : 168 cm
BB : 60 kg
Denyut nadi awal : 72
Lama naik turun bangku : 1 menit 45 detik
Rumus pendek =
105 𝑥 100
5,5 𝑥 80
=
10.500
440
= 23,9
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Olahraga → untuk mencapai kesehatan, termasuk pada lansia →
pertimbangkan olahraga yang cocok untuk lansia → misalnya
aktivitas aerobik
 Aktivitas aerobic → aktivitas fisik disertai dengan latihan
kekuatan, terutama punggung, kaki, lengan, dan perut
 Latihan kelenturan → untuk memperbaiki dan memelihara daerah
gerak dan aktivitas untuk melatih keseimbangan serta koordinasi
 Bermanfaat atau tidaknya program olahraga yang dilakukan oleh
lansia bergantung dari program yang dijalankan, sebaiknya
memenuhi konsep FITT
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Frekuensi → banyaknya unit latihan persatuan waktu, untuk meningkatkan
kebugaran perlu latihan 3-5x/minggu. Lansia dapat melakukan latihan minimal
3x/minggu dengan memilih Latihan yang disukai
 Intensitas → menunjukkan derajat kualitas Latihan → intensitas diukur dengan
kenaikan detak jantung (Latihan untuk peningkatan daya tahan paru-jantung
pada intensitas 75%-85% detak jantung maksimal, pembakaran lemak 65%-75%
detak jantung maksimal).
 Intensitas latihan lansia tetap harus memperhatikan factor keterlatihan →
pemula (mulai dari intensitas paling ringan) → naikkan bertahap sesuai dengan
adaptasi dari masing-masing lansia.
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Time (durasi) → lama setiap sesi Latihan, untuk meningkatkan
kebugaran lasia perlu 20-60 menit/sesi. Hasil Latihan akan tampak
setelah 8-12 minggu dan akan stabil setelah 20 minggu
 Type (model Latihan) → tidak semua tipe latihan cocok untuk
meningkatkan semua komponen kebugaran namun perlu
disesuaikan dengan tujuan latihan → lansia harus memilih latihan
yang sesuai dengan kemampuannya → aerobik
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Setiap jenis latihan fisik sebaiknya dilaksanakan melalui tahap
pemanasan, Latihan inti, dan tahap pendinginan
 Pemanasan → memberi dorongan agar bersemangat, memanaskan
jaringan tubuh supaya tidak kaku akibat lama tidak bergerak dan
mencegah cedera yang mungkin timbul akibat gerakan lebih lanjut,
memperkecil deficit oksigen, dan menyiapkan system humoral
pengontrol respirasi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Sifat Gerakan pemanasan mudah dilakukan, melibatkan banyak
sendi dan otot yang berhubungan dengan Gerakan inti.
 Gerakan dimulai dari bagian proksimal ke distal, tidak membebani
sendi, dan disertai peregangan
 Pemanasan akan meningkatkan denyut jantung, tekanan darah,
konsumsi oksigen, dilatasi pembuluh darah, dan meningkatkan
suhu otot yang aktif
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pemanasan harus meliputi dua komponan → (1) Latihan aerobic
yang bertahap, seperti jalan atau Gerakan senam yang berirama
lambat → (2) Latihan kelenturan (flexibility) sesuai dengan
aktivitas yang akan dilakukan
 Otot yang panas lebih mudah diregang daripada otot yang dingin.
Oleh karena itu, Latihan kelenturan diberikan lima sampai delapan
menit setelah melakukan Latihan aerobic dengan intensitas rendah
(aerobic low impact)
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Gerakan inti sangat bergantung pada sasaran Latihan yang
diinginkan
 Untuk meningkatkan kebugaran, lebih cocok aerobic
 Untuk meningkatkan kekuatan otot, lebih cocok anaerobic
 Untuk meningkatkan daya tahan, lebih baik Latihan dengan
pengulangan gerak tinggi dan beban rendah
 Untuk meningkatkan kelenturan sendri dengan rileksasi
 Untuk meningkatkan ketangkasan/keterampilan lebih cocok
dengan senam
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pendinginan sama pentingnya dengan pemanasan
 Oleh karena itu, setiap Latihan harus diakhiri dengan pendinginan
 Otot-otot tubuh setelah melakukan Gerakan Latihan yang berat
akan menghasilkan sisa pembakaran dan menimbulakn rangsang
pada impuls saraf sehingga otot tetap terpacu untuk berkontraksi
dan untuk menghentikannya perlu dilakukan rileksasi
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Pendinginan juga dapat menurunkan kerja jantung secara perlahan
dan keseluruhan proses metabolism yang meningkat selama
latihan.
 Keuntungan pendinginan → mencegah pengumpulan darah dalam
vena dan memastikan cukupnya aliran darah dalam otot rangka,
jantung, dan otak; mencegah kekakuan dan nyeri otot; mengurangi
timbulnya pingsan/pusing setelah Latihan; mengganti deficit
oksigen; dan mengonversi asam laktat.
 Pendinginan berupa Latihan aerobic dengan intensitas rendah
diiukuti dengan beberapa menit peregangan pada otot-otot yang
aktif digunakan selama Latihan
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 30-60 menit, usia 60 tahun berlatih dalam denyut nadi 112-
136/menit, 3-5x seminggu
 30-40 menit dengan intensitas minimal 50% VO2max atau 60%
Hrmax 1x seminggu selama 5 minggu atau 8-12 minggu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
 Latihan erobic memberikan pengaruh → menurunkan risiko
terhadap penyakit jantung, menurunkan tekanan darah bagi
penderita hipertensi, menurunkan kadar lemak tubuh,
menurunkan depresi dan kecemasan, menanggulangi penyakit
mental, serta mengurangi risiko penyakit tulang dan memiliki efek
yang signifikan bagi pengembangan kebugaran lansia
 30-40 menit dengan intensitas minimal 50% VO2max atau 60%
Hrmax, 3,5 jam 2 atau 3 kali seminggu
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin
Program Studi Fisioterapi
STIKES Suaka Insan Banjarmasin

More Related Content

Similar to SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx

Olahraga Dan Kesehatan.pptx kesehatan seksual diabetes tipe 2
Olahraga Dan Kesehatan.pptx kesehatan seksual diabetes tipe 2Olahraga Dan Kesehatan.pptx kesehatan seksual diabetes tipe 2
Olahraga Dan Kesehatan.pptx kesehatan seksual diabetes tipe 2adisuputra3
 
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptx
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptxKEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptx
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptxDerilDarmawan08
 
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxMEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxSMKYPM14
 
Ceramah kesihatan gaya hidup sihat
Ceramah kesihatan gaya hidup sihatCeramah kesihatan gaya hidup sihat
Ceramah kesihatan gaya hidup sihatSafiah Sulaiman
 
Jenis senaman yang selamat
Jenis senaman yang selamatJenis senaman yang selamat
Jenis senaman yang selamatAnantha Shirota
 
9. DR.LINDA QOL.pdf
9. DR.LINDA QOL.pdf9. DR.LINDA QOL.pdf
9. DR.LINDA QOL.pdfIrmaArmiyah
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahraga
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahragaKelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahraga
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahragaAries Kuncoro
 
Manfaat olahraga
Manfaat olahragaManfaat olahraga
Manfaat olahragapoeji31
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanWarnet Raha
 

Similar to SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx (20)

Olahraga Dan Kesehatan.pptx kesehatan seksual diabetes tipe 2
Olahraga Dan Kesehatan.pptx kesehatan seksual diabetes tipe 2Olahraga Dan Kesehatan.pptx kesehatan seksual diabetes tipe 2
Olahraga Dan Kesehatan.pptx kesehatan seksual diabetes tipe 2
 
Physical Activity.pptx
Physical Activity.pptxPhysical Activity.pptx
Physical Activity.pptx
 
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptx
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptxKEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptx
KEBUGARAN JASMANI kelas 8 pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.pptx
 
Konsep kecergasan
Konsep kecergasanKonsep kecergasan
Konsep kecergasan
 
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptxMEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
MEDIA PEMBELAJARAN nade trinopiansyah.pptx
 
Ceramah kesihatan gaya hidup sihat
Ceramah kesihatan gaya hidup sihatCeramah kesihatan gaya hidup sihat
Ceramah kesihatan gaya hidup sihat
 
KEBUGARAN PADA LANJUT USIA.ppt
KEBUGARAN PADA LANJUT USIA.pptKEBUGARAN PADA LANJUT USIA.ppt
KEBUGARAN PADA LANJUT USIA.ppt
 
Jenis senaman yang selamat
Jenis senaman yang selamatJenis senaman yang selamat
Jenis senaman yang selamat
 
9. DR.LINDA QOL.pdf
9. DR.LINDA QOL.pdf9. DR.LINDA QOL.pdf
9. DR.LINDA QOL.pdf
 
kecergasan fizikal
kecergasan fizikalkecergasan fizikal
kecergasan fizikal
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
 
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahraga
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahragaKelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahraga
Kelas 7 1 materi penjasorkes pentingnya olahraga
 
Manfaat olahraga
Manfaat olahragaManfaat olahraga
Manfaat olahraga
 
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
Pengantar kes. olahraga AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
 
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
Pengantar kes. olahraga akbid paramata muna
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
 
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatanMakalah hubungan olahraga dengan kesehatan
Makalah hubungan olahraga dengan kesehatan
 
Pengantar kes. olahraga
Pengantar kes. olahragaPengantar kes. olahraga
Pengantar kes. olahraga
 

More from Julfiana Mardatillah

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfJulfiana Mardatillah
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxJulfiana Mardatillah
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxJulfiana Mardatillah
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIJulfiana Mardatillah
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxJulfiana Mardatillah
 

More from Julfiana Mardatillah (20)

FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - TORTICOLIS.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - CTEV.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI PADA KASUS - AUTISME.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - TRAUMATIC BRAIN INJURY.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdfFISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
FISIOTERAPI PEDIATRI - DOWN SYNDROME.pdf
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - GLOBAL DELAY DEVELOPMENTAL.pptx
 
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptxFISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
FISIOTERAPI PEDIATRI - CEREBRAL PALSY.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptxSARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - PEMERIKSAAN KARDIO-VASKULO-PULMO.pptx
 
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdfSARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
SARJANAN FISIOTERAPI - ANATOMI FISIOLOGI KVP TEMU 1.pdf
 
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptxSARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
SARJANAN FISIOTERAPI - RADANG SENDI.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptxSARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - GANGGUAN AKTIVITAS FUNGSIONAL.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 4.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 3.pptx
 
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptxSARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
SARJANA FISIOTERAPI - FISIOLOGI LATIHAN TEMU 2.pptx
 
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPIPENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
PENGUKURAN ACTIVE ROM (AROM) SARJANA FISIOTERAPI
 
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPIANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
ANTROPOMETRI DAN PENGUKURAN SARJANA FISIOTERAPI
 
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPIINSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, AUSKULTASI - SARJANA FISIOTERAPI
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI ANATOMI SISTEM INTEGUMEN SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptxMATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
MATERI FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS SARJANA FISIOTERAPI.pptx
 

Recently uploaded

penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 

Recently uploaded (20)

penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 

SARJANAN FISIOTERAPI - GANGGUAN KEBUGARAN.pptx

  • 1. Julfiana Mardatillah, S.Ft., Ftr., M.Biomed Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 2.  Lanjut usia (lansia) → kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas  Secara biologis → lansia → orang yang mengalami proses penuaan, ditandai dengan penurunan fungsi organ, termasuk tulang dan otot.  Penurunan massa tulang dan otot menyebabkan penurunan kemampuan lansia untuk menjaga keseimbangan sehingga berisiko terjatuh dan terganggu dalam melakukan kegiatan sehari-hari Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 3.  Kebugaran jasmani → kesanggupan untuk melakukan kerja secara efisien, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti  Lansia >60 tahun, masih mampu melakukan pekerjaan dan kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa, tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti apabila mempunyai tingkat kebugaran jasmani yang baik, tapi ada pula yang sudah tidak berdaya sehingga hidup bergantung dengan orang lain Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 4.  Kebugaran jasmani pada lansia → kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan yaitu kebugaran jantung & paru, kebugaran peredaran darah, kekuatan otot, kelenturan sendi.  Fungsi kebugaran lansia → untuk menunjang kesanggupan dan kemampuan setiap manusia yang berguna dalam mempertinggi produktivitas, terutama aktivitas sehari-hari yang didukung oleh kardio-respirasi yang baik, kekuatan otot, ketahanan otot, kelenturan otot dan komposisi badan yang seimbang Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 5.  Latihan fisik → segala upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kondisi fisik lansia  kebugaran jasmani memberikan kesanggupan kepada seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa adanya kelelahan yang berlebihan dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dengan baik atau melakukan pekerjaan yang mendadak  Tujuan Latihan fisik → meningkatkan kekuatan, daya tahan kardiorespirasi, kecepatan, keterampilan, dan kelenturan. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 6.  Penyebab gangguan kebugaran pada lansia → kurangnya berolahraga, nutrisi atau makanan yang tidak sesuai, gangguan tidur, dan stress.  Faktor risiko terjadinya gangguan kebugaran pada lansia dapat dilihat dari umur, genetic, makanan, dan rokok Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 7.  Daya tahan paru-jatung menurun → menurunnya kemampuan paru-jantung menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu lama  Daya tahan kardiorespirasi menurun → menurunnya kemampuan dari jantung, paru, pembuluh darah untuk melakukan Latihan yang keran dalam jangka waktu lama seperti jalan cepat, jogging, senam → daya tahan kardiorespirasi merupakan komponen terpenting dari kebugaran fisik  Daya tahan otot menurun → penurunan kemampuan otot-otot kerangka badan untuk menggunakan kekuatan (tidak perlu maksimal) dalam jangka waktu tertentu Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 8.  Kekuatan otot menurun → melawan beban dalam satu usaha, otot yang kuat dapat melindungi persendian yang dikelilingi dan mengurangi kemungkinan terjadinya cedera karena aktivitas fisik  Kelenturan otot menurun → erat hubungannya dengan kemampuan otot-otot kerangka tubuh secara alamiah dan yang telah dimantapkan kondisinya diregang melampaui Panjang normal waktu istirahat. Pembatasan ROM banyak terjadi pada usia lanjut, sering sebagai akibat kekuatan otot dan tendon dibanding sebagai akibat kontraktur sendi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 9.  6MWT → suatu tes yang aman, mudah dilakukan dan tes submaksimal untuk menilai kapasitas dan daya tahan latihan aerobic serta memperdiksi kebugaran fisik seseorang.  Jarak yang ditempuh dalam waktu 6 menit digunakan sebagai hasil untuk membandingkan perubahan kapasitas kinerja  6MWT pada orang sehat dipengaruhi beberapa factor yaitu usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, dan indeks massa tubuh Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 10. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 11. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 12. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 13. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 14. Menggunakan pakaian yang nyaman Mengenakan sepatu yang nyaman untuk berjalan Menggunakan alat bantu jalan seperti biasa (cane, walker, etc) Diperkenankan mengkonsumsi obat Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 15. Sarapan sebelum test dimulai Jangan melakukan Latihan apapun 2 jam sebelum tes Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 16. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 17. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 18. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 19. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 20. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 21. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 22.  Catat post walk borg dyspnea dan tingkat kelelahan  Catat jumlah putaran dari penghitung  Ukur SP02 dan denyut nadi dari oksimeter Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 23. Link download form 6MWT Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 24. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 25.  Harvard Step Test → tes ketahanan (endurance) terhadap kinerja jantung dan paru  Tes ini dapat menghitung kemampuan daya tahan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama tanpa Lelah.  Tujuan tes ini untuk menganalisa tingkat kebugaran jantung-paru Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 26. Bangku Harvard modifikasi (17 inci) Pengukur waktu (arloji/stopwatch) Metronome ketukan 120x/menit Sfigmomanometer dan stetoskop Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 27. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 28. Contoh: Nama : Kevin TB : 168 cm BB : 60 kg Denyut nadi awal : 72 Lama naik turun bangku : 1 menit 45 detik Rumus pendek = 105 𝑥 100 5,5 𝑥 80 = 10.500 440 = 23,9 Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 29.  Olahraga → untuk mencapai kesehatan, termasuk pada lansia → pertimbangkan olahraga yang cocok untuk lansia → misalnya aktivitas aerobik  Aktivitas aerobic → aktivitas fisik disertai dengan latihan kekuatan, terutama punggung, kaki, lengan, dan perut  Latihan kelenturan → untuk memperbaiki dan memelihara daerah gerak dan aktivitas untuk melatih keseimbangan serta koordinasi  Bermanfaat atau tidaknya program olahraga yang dilakukan oleh lansia bergantung dari program yang dijalankan, sebaiknya memenuhi konsep FITT Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 30. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 31.  Frekuensi → banyaknya unit latihan persatuan waktu, untuk meningkatkan kebugaran perlu latihan 3-5x/minggu. Lansia dapat melakukan latihan minimal 3x/minggu dengan memilih Latihan yang disukai  Intensitas → menunjukkan derajat kualitas Latihan → intensitas diukur dengan kenaikan detak jantung (Latihan untuk peningkatan daya tahan paru-jantung pada intensitas 75%-85% detak jantung maksimal, pembakaran lemak 65%-75% detak jantung maksimal).  Intensitas latihan lansia tetap harus memperhatikan factor keterlatihan → pemula (mulai dari intensitas paling ringan) → naikkan bertahap sesuai dengan adaptasi dari masing-masing lansia. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 32.  Time (durasi) → lama setiap sesi Latihan, untuk meningkatkan kebugaran lasia perlu 20-60 menit/sesi. Hasil Latihan akan tampak setelah 8-12 minggu dan akan stabil setelah 20 minggu  Type (model Latihan) → tidak semua tipe latihan cocok untuk meningkatkan semua komponen kebugaran namun perlu disesuaikan dengan tujuan latihan → lansia harus memilih latihan yang sesuai dengan kemampuannya → aerobik Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 33. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 34.  Setiap jenis latihan fisik sebaiknya dilaksanakan melalui tahap pemanasan, Latihan inti, dan tahap pendinginan  Pemanasan → memberi dorongan agar bersemangat, memanaskan jaringan tubuh supaya tidak kaku akibat lama tidak bergerak dan mencegah cedera yang mungkin timbul akibat gerakan lebih lanjut, memperkecil deficit oksigen, dan menyiapkan system humoral pengontrol respirasi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 35.  Sifat Gerakan pemanasan mudah dilakukan, melibatkan banyak sendi dan otot yang berhubungan dengan Gerakan inti.  Gerakan dimulai dari bagian proksimal ke distal, tidak membebani sendi, dan disertai peregangan  Pemanasan akan meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, konsumsi oksigen, dilatasi pembuluh darah, dan meningkatkan suhu otot yang aktif Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 36.  Pemanasan harus meliputi dua komponan → (1) Latihan aerobic yang bertahap, seperti jalan atau Gerakan senam yang berirama lambat → (2) Latihan kelenturan (flexibility) sesuai dengan aktivitas yang akan dilakukan  Otot yang panas lebih mudah diregang daripada otot yang dingin. Oleh karena itu, Latihan kelenturan diberikan lima sampai delapan menit setelah melakukan Latihan aerobic dengan intensitas rendah (aerobic low impact) Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 37.  Gerakan inti sangat bergantung pada sasaran Latihan yang diinginkan  Untuk meningkatkan kebugaran, lebih cocok aerobic  Untuk meningkatkan kekuatan otot, lebih cocok anaerobic  Untuk meningkatkan daya tahan, lebih baik Latihan dengan pengulangan gerak tinggi dan beban rendah  Untuk meningkatkan kelenturan sendri dengan rileksasi  Untuk meningkatkan ketangkasan/keterampilan lebih cocok dengan senam Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 38.  Pendinginan sama pentingnya dengan pemanasan  Oleh karena itu, setiap Latihan harus diakhiri dengan pendinginan  Otot-otot tubuh setelah melakukan Gerakan Latihan yang berat akan menghasilkan sisa pembakaran dan menimbulakn rangsang pada impuls saraf sehingga otot tetap terpacu untuk berkontraksi dan untuk menghentikannya perlu dilakukan rileksasi Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 39.  Pendinginan juga dapat menurunkan kerja jantung secara perlahan dan keseluruhan proses metabolism yang meningkat selama latihan.  Keuntungan pendinginan → mencegah pengumpulan darah dalam vena dan memastikan cukupnya aliran darah dalam otot rangka, jantung, dan otak; mencegah kekakuan dan nyeri otot; mengurangi timbulnya pingsan/pusing setelah Latihan; mengganti deficit oksigen; dan mengonversi asam laktat.  Pendinginan berupa Latihan aerobic dengan intensitas rendah diiukuti dengan beberapa menit peregangan pada otot-otot yang aktif digunakan selama Latihan Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 40.  30-60 menit, usia 60 tahun berlatih dalam denyut nadi 112- 136/menit, 3-5x seminggu  30-40 menit dengan intensitas minimal 50% VO2max atau 60% Hrmax 1x seminggu selama 5 minggu atau 8-12 minggu Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 41.  Latihan erobic memberikan pengaruh → menurunkan risiko terhadap penyakit jantung, menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi, menurunkan kadar lemak tubuh, menurunkan depresi dan kecemasan, menanggulangi penyakit mental, serta mengurangi risiko penyakit tulang dan memiliki efek yang signifikan bagi pengembangan kebugaran lansia  30-40 menit dengan intensitas minimal 50% VO2max atau 60% Hrmax, 3,5 jam 2 atau 3 kali seminggu Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 42. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin
  • 43. Program Studi Fisioterapi STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Editor's Notes

  1. Disarankan untuk tidak melakukan pemanasan sebelum tes Minta pasien duduk diam selama 10 menit tepat di depan garis start Pada keadaan ini, pastikan kondisi pasien baik, tekanan darah, denyut nadi, saturasi oksigen kondisi oke Pastikan pakaian dan sepatu yang dikenakan
  2. Minta pasien untuk berdiri Lakukan pengukuran awal dyspnea dan kelelahan keseluruhan dengan borg scale
  3. Setel penghitung putaran ke nol dan timer ke 6 menit Mintalah pasien berjalan dengan kecepatan yang nyaman Rekam setiap putaran Jika pasien lelah saat berjalan, diperbolehkan istirahat, pengatur waktu tidak dihentikan Pasien diberitahu tentang setiap menit yang lewat Tidak ada kata-kata penyemangat atau instruksi untuk bergegas yang diberikan kepada pasien
  4. Tidak ada kata-kata penyemangat atau instruksi untuk bergegas yang diberikan kepada pasien
  5. Setelah timer berdering di akhir 6 menit Minta pasien untuk berhenti dan duduk di lokasi tersebut
  6. Pemanasan ringan selama 5 menit sebelum mulai Px berdiri menghadap bangku sambil mendengarkan detakan metronome berfrekuensi 120x/menit Detakan 1, px menaikkan kaki kanan ke atas bangku Detakan 2, px menaikkan kaki kiri ke atas bangku Detakan 3, px menurunkan kaki kanan ke lantai Detakan 4, px menurunkan kaki kiri ke lantai Ulangi siklus ini sampai px tidak kuat lagi tapi durasi test hanya 5 menit Catat berapa lama px bertahan