SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
DIGITAL
ETNOGRAFI BAB 6
Disianika Intan Kinanti - 1606824130
Ruth Audrey - 1606916554
Maulia Ditriya Yulistiana - 1606873473
“
2
Questions
1. Apa tujuan dari riset yg
dilakukan oleh masing-masing
ke 3 studi kasus tersebut?
2. Apa pendekatan penelitian yg
mereka lakukan merujuk dari
bab-bab yg telah dipelajari?
3. Apa pendapat kalian secara
kelompok dan juga masing
masing pribadi terkait dengan
ke 3 studi kasus tersebut?
1.
An ethnographic investigation of the
‘thread sociality’ of a Malaysian Web
forum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pola komunikasi
yang terjadi dalam suatu komunitas di sebuah website di daerah
pinggiran Malaysia dan bagaimana dunia sosial terbentuk dalam
kaitannya dengan aktivitas online dan offline.
TUJUAN PENELITIAN
1. Openness: Peneliti harus bisa dengan sigap membedakan
setiap situasi sosial, merespon isyarat dalam situasi tertentu,
memanfaatkan teknologi sesuai konteks.
2. Non-digital-centricness: Bukan hanya teknologi digitalnya
yang dihighlight, namun perilaku subjek penelitian yang juga
dipengaruhi oleh teknologi dalam penelitian yaitu
website/forum/thread.
3. Reflexivity: Penelitian ini merefleksikan kehidupan sehari-hari
manusia.
4
PENDEKATAN PRINSIP DIGITAL
ETNOGRAFI
a. Sight
Bagaimana orang - orang yang ada di dalam website
tersebut menggunakan indra penglihatannya untuk
saling berinteraksi.
a. Touch
Bagaimana subjek penelitian menyentuh gadget nya
untuk saling berinteraksi di website.
a. Hear
Peneliti menggunakan indra pendengarannya untuk
menghimpun data dan menganalisa ketika dalam
suatu pertemuan ia berbicara pada salah seorang
subjek penelitian.
5
PENDEKATAN SENSORY
EXPERIENCE
Thread yang ada dan terus berjalan di dalam website
memicu keinginan para anggotanya untuk bertemu
secara langsung di kehidupan nyata tiap bulannya. ni
merupakan praktik yang ditimbulkan dari teknologi yang
mereka terapkan dalam kehidupannya.
Salah satu aspek politik dimana terdapat kepentingan
tertentu dari administrator dalam membuat thread juga
merupakan wujud praktis dalam penelitian.
6
PENDEKATAN PRACTICE THEORY
7
PENDEKATAN TEORI ‘THINGS’
Website, forum dan thread tersebut digambarkan
sebagai “benda” yang membantu warga Subang Jaya
dalam memperoleh dan mengolah informasi yang terus
mengalir. Anggapan bahwa ketika manusia membawa
teknologi bersama mereka, mereka juga membawa
potensi, kualitas, dan kemampuan mereka sangat
tercermin dari 7 aspek social world yang ada mulai dari
emotikon hingga tujuan tertentu administrator dalam
membuat forum.
8
PENDEKATAN TEORI
‘RELATIONSHIP’
Prinsip 1: management of
communication and
connection through
different platforms.
Forum yang ada di dalam
website memungkinkan
semua orang untuk dapat
berpartisipasi sebagai
pembicara maupun
pendengar, sehingga
menumbuhkan pola
komunikasi yang baru.
Prinsip 2: importance of digital
media for the creation of co-
presence.
Co-presence adalah situasi
dimana yang tidak ada seakan-
akan menjadi ada. Dengan adanya
forum, masyarakat di Subang
Jaya tidak perlu bertemu secara
langsung untuk berdiskusi atau
sekedar mengetahui informasi
terbaru terkait lingkungan
sekitarnya. (yang jauh menjadi
dekat)
“Threaded Sociality”
Sosialitas: kualitas sosial unik yang mencirikan praktik atau
interaksi bersama
a. Polylogical: Bukan monolog/dialog melainkan meliputi
tiga atau lebih partisipan dalam pembicaraan.
a. Sequential: Pembicaraan dalam bentuk thread
memungkinkan topiknya terus berjalan hingga limit
yang ditentukan platform
a. Asynchronous: Partisipan tetap bisa engage di
pembicaraan karena threadnya ter-archive sehingga
mereka tetap bisa berpartisipasi sebagai silent reader
maupun meng-reply. Notifikasi dari thread yang baru
muncul juga menimbulkan hal yang sama.
9
PENDEKATAN SOCIAL WORLD
d. Emoticonic: Partisipan membutuhkan perwujudan emosi dari
apa yang mereka post ke thread dalam bentuk emotikon untuk
melengkapi keterbatasan komunikasi yang terjadi di dunia maya.
e. Publicly intimate: Partisipan merasa seolah-olah sedang berbagi
percakapan dengan seorang anggota dengan akrab, namun mereka
sadar bahwa siapapun yang sedang membuka internet dapat
melihat percakapan mereka secara diam-diam
f. Online / Offline: Dari percakapan online ke pertemuan secara
offline setiap bulannya.
g. Political:terdapat kepentingan tertentu dari administrator dalam
membuat thread yang dapat berbeda dengan kepentingan anggota
thread.
10
PENDEKATAN SOCIAL WORLD
“
Teknologi pada zaman ini sudah sangat
bisa membantu komunitas - komunitas
yang ada dalam kehidupan
bermasyarakat untuk mewujudkan
kehidupan yang maju serta sejahtera.
Maka dari itu penting menjaga hubungan
baik dengan lingkup “social world” kita
agar manfaat dari teknologi yang ada
dapat terus berjalan.
KESIMPULAN
2.
The birth of a new social world: An
ethnographic approach to
understanding the Indignados
Untuk mengetahui bagaimana peran media terhadap suatu
kejadian sehingga membuat kejadian tersebut menjadi viral
Reflexivity : Penelitian ini berdasarkan pada kejadian yang
terjadi sehari-hari di masyarakat setempat
Multiplicity : Menggunakan beberapa metode untuk melakukan
penelitian ini
Non-digital centricness : Penelitian ini tidak hanya melihat dari
sisi teknologi, namun juga mengikuti seseorang yang memiliki
keahlian di bidang teknologi
TUJUAN PENELITIAN
13
PENDEKATAN PRINSIP DIGITAL
ETNOGRAFI
▹ Sight : Untuk mengumpulkan data, peneliti melacak
pemakaian mobile phone partisipan
▹ Hear : Peneliti melakukan wawancara dengan
beberapa partisipan yang merupakan technologist
Peneliti mengikuti peserta dalam risetnya secara online,
dan menulis tentang ini di blognya, sehingga
berpartisipasi sebagai etnografer di dunia media sosial
14
PENDEKATAN SENSORY
EXPERIENCE
PENDEKATAN PRACTICE THEORY
15
PENDEKATAN TEORI ‘THINGS’
Penelitian ini berbicara mengenai bagaimana media
sosial menjadi “benda” dari penelitian etnografi
PENDEKATAN TEORI
‘RELATIONSHIP’
Melalui media sosial, peneliti dapat mem-follow
partisipan secara online. Dari hal tersebut maka jika
dilihat melalui pendekatan teori relationship peneliti dan
partisipan berhubungan di dalam dunia maya.
Emoticonic : Pengguna media sosial menggunakan
media sosial untuk ruang imajinasi lintas budaya
Online/Offline :
16
PENDEKATAN SOCIAL WORLD
3.
Ethnography of the games industry in
Australia: Alternative routes for
gender performativity
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami elemen performatif
dari cosplaying dan kaitannya dengan presentasi diri dan realita dari
industri game di Australia.
TUJUAN PENELITIAN
18
PENDEKATAN PRINSIP DIGITAL
ETNOGRAFI
a. Non Digital centris
Tidak hanya menggunakan media digital untuk peneltiian,
namun peneliti juga melakukan interview langsung p
terhadap partisipan yang berpartisipasi dalam acara cosplay
yang diadakan di Melbourne.
b. Unortodhox
Jangka waktu penelitian selama 7 tahun membuka semua
kemungkinan yang terjadi pada partisipan interview.
▹ Hear: Peneliti melakukan wawancara dengan
partisipan
19
PENDEKATAN SENSORY
EXPERIENCE
Dalam pendekatan praktisnya, penelitian ini dilakukan
dengan cara interview dan melihat terjadi perubahaan
dan situasi yang diluar dugaan peneliti dimana adanya
cosplay membuat seorang partisipan yang dahulu
bermain game sampai dengan tujuh tahun mendatang ia
menjadi pencipta sebuah game.
20
PENDEKATAN PRACTICE THEORY
Cosplay menjadi “benda” yang menjadi bentuk ekspresi
diri dan pendalaman terhadap ketertarikan budaya
Jepang, membuat mereka mengatasi rasa mau mereka,
mengubah mereka dari pemain menjadi produsen game,
dan untuk perempuan menjadi sebuah empowerment
bagi mereka.
21
PENDEKATAN TEORI ‘THINGS’
Hubungan yang mereka bangun secara digital bisa
terbangun di dunia nyata dan terus berkembang. Melalui
cosplay, mereka bisa mengekspresikan diri mereka dan
bertemu banyak orang. 22
PENDEKATAN TEORI
‘RELATIONSHIP’
- Polylogical: Bukan monolog/dialog melainkan
meliputi tiga atau lebih partisipan dalam
pembicaraan
- Emoticonic: Cosplay menyediakan ruang untuk
imajinasi lintas budaya bagi pemainnya dan bentuk
ekspresi diri mereka
- Online/Offline : Penggemar cospay membangun
interaksi social world mereka kebanyakan melalui
online namun juga bertemu dalam acara-acara
tertentu
23
PENDEKATAN SOCIAL WORLD
PENDAPAT
Menurut saya, menarik bagaimana budaya
cosplay yang merupakan pop culture Jepang
sekarang ini juga menjadi sesuatu yang diminati
orang dari negara lain dan dapat berinteraksi lintas
negara. Dalam studi kasus ini juga disebutkan
bahwa cosplay merupakan sesuatu yang fleksibel
dan tidak memandang gender baik pria maupun
wanita, dan bahkan bagi wanita menjadi sarana
empowerment dan menyuarakan feminisme.
24

More Related Content

What's hot (8)

SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
 
Sap 6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
Sap   6 digital etnografi researching relationships kelompok 6Sap   6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
Sap 6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
 
Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6
Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6
Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6
 
Sap 7 Digital Etnografi - social world
Sap 7 Digital Etnografi - social worldSap 7 Digital Etnografi - social world
Sap 7 Digital Etnografi - social world
 
Sap 5 digital etnografi kelompok 6
Sap   5 digital etnografi kelompok 6Sap   5 digital etnografi kelompok 6
Sap 5 digital etnografi kelompok 6
 
Analisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
Analisis Studi Kasus dalam Digital EtnografiAnalisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
Analisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)
 

Similar to Etnografi digital diskusi 6

Similar to Etnografi digital diskusi 6 (20)

Tugas digital etnografi 6
Tugas digital  etnografi 6Tugas digital  etnografi 6
Tugas digital etnografi 6
 
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
 
Tugas Digital Etnografi 6
Tugas Digital Etnografi 6Tugas Digital Etnografi 6
Tugas Digital Etnografi 6
 
Studi kasus Bab 6 (Social World)
Studi kasus Bab 6 (Social World)Studi kasus Bab 6 (Social World)
Studi kasus Bab 6 (Social World)
 
Tugas digital etnografi 7
Tugas digital etnografi 7Tugas digital etnografi 7
Tugas digital etnografi 7
 
Tugas Digital Etnografi 7
Tugas Digital Etnografi 7Tugas Digital Etnografi 7
Tugas Digital Etnografi 7
 
Sap 7 digital etnografi- social world-ratih mustikoningsih
Sap 7  digital etnografi- social world-ratih mustikoningsihSap 7  digital etnografi- social world-ratih mustikoningsih
Sap 7 digital etnografi- social world-ratih mustikoningsih
 
SAP 7 Digital Etnografi - Social World
SAP 7 Digital Etnografi - Social WorldSAP 7 Digital Etnografi - Social World
SAP 7 Digital Etnografi - Social World
 
Etnografi digital bab 5
Etnografi digital bab 5Etnografi digital bab 5
Etnografi digital bab 5
 
Digi etno chapter 6
Digi etno chapter 6Digi etno chapter 6
Digi etno chapter 6
 
Digital etno 3
Digital etno 3Digital etno 3
Digital etno 3
 
Digital etno 3
Digital etno 3Digital etno 3
Digital etno 3
 
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, YemimaDigital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
 
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
 
Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6
Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6
Sap 8 Digital Ethnography Kelompok 6
 
Syahdyah amna 1606916586 tugas_digitaletno5
Syahdyah amna 1606916586 tugas_digitaletno5Syahdyah amna 1606916586 tugas_digitaletno5
Syahdyah amna 1606916586 tugas_digitaletno5
 
Tugas Digital Etnografi 5
Tugas Digital Etnografi 5Tugas Digital Etnografi 5
Tugas Digital Etnografi 5
 
Tugas Digital Etnografi 5
Tugas Digital Etnografi 5Tugas Digital Etnografi 5
Tugas Digital Etnografi 5
 
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemimaDigital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
 
Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4Digital etno diskusi 4
Digital etno diskusi 4
 

Recently uploaded

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 

Etnografi digital diskusi 6

  • 1. DIGITAL ETNOGRAFI BAB 6 Disianika Intan Kinanti - 1606824130 Ruth Audrey - 1606916554 Maulia Ditriya Yulistiana - 1606873473
  • 2. “ 2 Questions 1. Apa tujuan dari riset yg dilakukan oleh masing-masing ke 3 studi kasus tersebut? 2. Apa pendekatan penelitian yg mereka lakukan merujuk dari bab-bab yg telah dipelajari? 3. Apa pendapat kalian secara kelompok dan juga masing masing pribadi terkait dengan ke 3 studi kasus tersebut?
  • 3. 1. An ethnographic investigation of the ‘thread sociality’ of a Malaysian Web forum
  • 4. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pola komunikasi yang terjadi dalam suatu komunitas di sebuah website di daerah pinggiran Malaysia dan bagaimana dunia sosial terbentuk dalam kaitannya dengan aktivitas online dan offline. TUJUAN PENELITIAN 1. Openness: Peneliti harus bisa dengan sigap membedakan setiap situasi sosial, merespon isyarat dalam situasi tertentu, memanfaatkan teknologi sesuai konteks. 2. Non-digital-centricness: Bukan hanya teknologi digitalnya yang dihighlight, namun perilaku subjek penelitian yang juga dipengaruhi oleh teknologi dalam penelitian yaitu website/forum/thread. 3. Reflexivity: Penelitian ini merefleksikan kehidupan sehari-hari manusia. 4 PENDEKATAN PRINSIP DIGITAL ETNOGRAFI
  • 5. a. Sight Bagaimana orang - orang yang ada di dalam website tersebut menggunakan indra penglihatannya untuk saling berinteraksi. a. Touch Bagaimana subjek penelitian menyentuh gadget nya untuk saling berinteraksi di website. a. Hear Peneliti menggunakan indra pendengarannya untuk menghimpun data dan menganalisa ketika dalam suatu pertemuan ia berbicara pada salah seorang subjek penelitian. 5 PENDEKATAN SENSORY EXPERIENCE
  • 6. Thread yang ada dan terus berjalan di dalam website memicu keinginan para anggotanya untuk bertemu secara langsung di kehidupan nyata tiap bulannya. ni merupakan praktik yang ditimbulkan dari teknologi yang mereka terapkan dalam kehidupannya. Salah satu aspek politik dimana terdapat kepentingan tertentu dari administrator dalam membuat thread juga merupakan wujud praktis dalam penelitian. 6 PENDEKATAN PRACTICE THEORY
  • 7. 7 PENDEKATAN TEORI ‘THINGS’ Website, forum dan thread tersebut digambarkan sebagai “benda” yang membantu warga Subang Jaya dalam memperoleh dan mengolah informasi yang terus mengalir. Anggapan bahwa ketika manusia membawa teknologi bersama mereka, mereka juga membawa potensi, kualitas, dan kemampuan mereka sangat tercermin dari 7 aspek social world yang ada mulai dari emotikon hingga tujuan tertentu administrator dalam membuat forum.
  • 8. 8 PENDEKATAN TEORI ‘RELATIONSHIP’ Prinsip 1: management of communication and connection through different platforms. Forum yang ada di dalam website memungkinkan semua orang untuk dapat berpartisipasi sebagai pembicara maupun pendengar, sehingga menumbuhkan pola komunikasi yang baru. Prinsip 2: importance of digital media for the creation of co- presence. Co-presence adalah situasi dimana yang tidak ada seakan- akan menjadi ada. Dengan adanya forum, masyarakat di Subang Jaya tidak perlu bertemu secara langsung untuk berdiskusi atau sekedar mengetahui informasi terbaru terkait lingkungan sekitarnya. (yang jauh menjadi dekat)
  • 9. “Threaded Sociality” Sosialitas: kualitas sosial unik yang mencirikan praktik atau interaksi bersama a. Polylogical: Bukan monolog/dialog melainkan meliputi tiga atau lebih partisipan dalam pembicaraan. a. Sequential: Pembicaraan dalam bentuk thread memungkinkan topiknya terus berjalan hingga limit yang ditentukan platform a. Asynchronous: Partisipan tetap bisa engage di pembicaraan karena threadnya ter-archive sehingga mereka tetap bisa berpartisipasi sebagai silent reader maupun meng-reply. Notifikasi dari thread yang baru muncul juga menimbulkan hal yang sama. 9 PENDEKATAN SOCIAL WORLD
  • 10. d. Emoticonic: Partisipan membutuhkan perwujudan emosi dari apa yang mereka post ke thread dalam bentuk emotikon untuk melengkapi keterbatasan komunikasi yang terjadi di dunia maya. e. Publicly intimate: Partisipan merasa seolah-olah sedang berbagi percakapan dengan seorang anggota dengan akrab, namun mereka sadar bahwa siapapun yang sedang membuka internet dapat melihat percakapan mereka secara diam-diam f. Online / Offline: Dari percakapan online ke pertemuan secara offline setiap bulannya. g. Political:terdapat kepentingan tertentu dari administrator dalam membuat thread yang dapat berbeda dengan kepentingan anggota thread. 10 PENDEKATAN SOCIAL WORLD
  • 11. “ Teknologi pada zaman ini sudah sangat bisa membantu komunitas - komunitas yang ada dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang maju serta sejahtera. Maka dari itu penting menjaga hubungan baik dengan lingkup “social world” kita agar manfaat dari teknologi yang ada dapat terus berjalan. KESIMPULAN
  • 12. 2. The birth of a new social world: An ethnographic approach to understanding the Indignados
  • 13. Untuk mengetahui bagaimana peran media terhadap suatu kejadian sehingga membuat kejadian tersebut menjadi viral Reflexivity : Penelitian ini berdasarkan pada kejadian yang terjadi sehari-hari di masyarakat setempat Multiplicity : Menggunakan beberapa metode untuk melakukan penelitian ini Non-digital centricness : Penelitian ini tidak hanya melihat dari sisi teknologi, namun juga mengikuti seseorang yang memiliki keahlian di bidang teknologi TUJUAN PENELITIAN 13 PENDEKATAN PRINSIP DIGITAL ETNOGRAFI
  • 14. ▹ Sight : Untuk mengumpulkan data, peneliti melacak pemakaian mobile phone partisipan ▹ Hear : Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa partisipan yang merupakan technologist Peneliti mengikuti peserta dalam risetnya secara online, dan menulis tentang ini di blognya, sehingga berpartisipasi sebagai etnografer di dunia media sosial 14 PENDEKATAN SENSORY EXPERIENCE PENDEKATAN PRACTICE THEORY
  • 15. 15 PENDEKATAN TEORI ‘THINGS’ Penelitian ini berbicara mengenai bagaimana media sosial menjadi “benda” dari penelitian etnografi PENDEKATAN TEORI ‘RELATIONSHIP’ Melalui media sosial, peneliti dapat mem-follow partisipan secara online. Dari hal tersebut maka jika dilihat melalui pendekatan teori relationship peneliti dan partisipan berhubungan di dalam dunia maya.
  • 16. Emoticonic : Pengguna media sosial menggunakan media sosial untuk ruang imajinasi lintas budaya Online/Offline : 16 PENDEKATAN SOCIAL WORLD
  • 17. 3. Ethnography of the games industry in Australia: Alternative routes for gender performativity
  • 18. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami elemen performatif dari cosplaying dan kaitannya dengan presentasi diri dan realita dari industri game di Australia. TUJUAN PENELITIAN 18 PENDEKATAN PRINSIP DIGITAL ETNOGRAFI a. Non Digital centris Tidak hanya menggunakan media digital untuk peneltiian, namun peneliti juga melakukan interview langsung p terhadap partisipan yang berpartisipasi dalam acara cosplay yang diadakan di Melbourne. b. Unortodhox Jangka waktu penelitian selama 7 tahun membuka semua kemungkinan yang terjadi pada partisipan interview.
  • 19. ▹ Hear: Peneliti melakukan wawancara dengan partisipan 19 PENDEKATAN SENSORY EXPERIENCE
  • 20. Dalam pendekatan praktisnya, penelitian ini dilakukan dengan cara interview dan melihat terjadi perubahaan dan situasi yang diluar dugaan peneliti dimana adanya cosplay membuat seorang partisipan yang dahulu bermain game sampai dengan tujuh tahun mendatang ia menjadi pencipta sebuah game. 20 PENDEKATAN PRACTICE THEORY
  • 21. Cosplay menjadi “benda” yang menjadi bentuk ekspresi diri dan pendalaman terhadap ketertarikan budaya Jepang, membuat mereka mengatasi rasa mau mereka, mengubah mereka dari pemain menjadi produsen game, dan untuk perempuan menjadi sebuah empowerment bagi mereka. 21 PENDEKATAN TEORI ‘THINGS’
  • 22. Hubungan yang mereka bangun secara digital bisa terbangun di dunia nyata dan terus berkembang. Melalui cosplay, mereka bisa mengekspresikan diri mereka dan bertemu banyak orang. 22 PENDEKATAN TEORI ‘RELATIONSHIP’
  • 23. - Polylogical: Bukan monolog/dialog melainkan meliputi tiga atau lebih partisipan dalam pembicaraan - Emoticonic: Cosplay menyediakan ruang untuk imajinasi lintas budaya bagi pemainnya dan bentuk ekspresi diri mereka - Online/Offline : Penggemar cospay membangun interaksi social world mereka kebanyakan melalui online namun juga bertemu dalam acara-acara tertentu 23 PENDEKATAN SOCIAL WORLD
  • 24. PENDAPAT Menurut saya, menarik bagaimana budaya cosplay yang merupakan pop culture Jepang sekarang ini juga menjadi sesuatu yang diminati orang dari negara lain dan dapat berinteraksi lintas negara. Dalam studi kasus ini juga disebutkan bahwa cosplay merupakan sesuatu yang fleksibel dan tidak memandang gender baik pria maupun wanita, dan bahkan bagi wanita menjadi sarana empowerment dan menyuarakan feminisme. 24