Ketiga kasus menunjukkan bagaimana interaksi sosial online dapat mempengaruhi dunia nyata, dan sebaliknya. Kasus pertama menunjukkan hubungan antara forum online dan offline di Malaysia. Kasus kedua menjelaskan bagaimana protes online Spanyol berubah menjadi gerakan massa. Kasus ketiga meneliti cosplay sebagai cara untuk mengekspresikan diri dan membangun komunitas lintas batas melalui games.
3. Tujuan Penelitian
To understand how social worlds are formed in relation to online and offline activity.
To understand how thread sociality works in an Malaysian web forum
4. Pendekatan Digital Etnografi
Reflexivity
Berkaca kepada interaksi sosial di dunia offline yang terbentuk dari dunia online, dan sebaliknya
Non Digital Centric ness
Ternyata interaksi yang terbentuk melebihi online, tetapi agenda ‘kopdar’ yang terjadi di dunia offline
juga membentuk hubungan sosial
Openness
Peneliti melihat berbagai aspek, latar belakang dan bentuk hubungan sosial dalam melakukan
penelitian
Unorthodox
Peneliti melihat hubungan melalui bahasa, anggota serta topik yang ada
5. Pendekatan Sensory Experiences
Phenomenological Theories
Ditemukan bahwa interaksi online dan offline seseorang terbentuk melalui budaya
kesehariannya dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Melihat juga latar
belakang serta alasan terbentuknya suatu hubungan sosial.
6. Practices
Penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran web forum sebagai salah satu media
baru dapat mempengaruhi praktik hubungan sosial yang terbentuk antar
penggunanya, apapun konteks dan latar belakang budayanya. Praktik hubungan
sosial yang terbentuk pun lintas platform dan ruang, mengaburkan batas online dan
offline, membentuk dinamika sosial yang baru.
7. Things
Appropriation: Web forum dapat digunakan untuk menampung pembicaraan mengenai bermacam topik
dengan anggota yang bermacam-macam
Objectification: Web forum membangun interaksi sosial secara nyata serta konteks media teknologi
yang ada
Incorporation: Web forum digunakan sebagai wadah untuk melakukan hal mereka sukai dan
mempengaruhi hubungan sosial mereka
Conversion: Web forum menciptakan budaya baru dan dipengaruhi oleh budaya yang ada
8. Relationships
Web form membangun hubungan sosial yang berbeda antar setiap penggunanya
sesuai dengan konteks dan latar belakang masing-masing. Web forum juga
membangun hubungan yang tampak nyata (co-presence) meski terpaut ruang yang
berbeda (online/offline), jarak yang jauh, bahkan membawa hubungan sosial betul
nyata dari online ke offline.
9. Social World
Web forum membangun hubungan sosial yang begitu unik dan ragam makna.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dialog, konektivitas, penggunaan emoticon dan
bahasa, keintiman, preferensi politik serta hubungan offline merupakan faktor-
faktor yang mempengaruhi terbentuknya hubungan sosial online dalam web forum
ini.
10. Pendapat individu dan kelompok
Media baru memampukan kita untuk membangun hubungan sosial yang beragam
dalam kehidupan kita. Baik online maupun offline, hubungan sosial dapat terjalin,
maka itu ada baiknya kita menggunakan media baru dengan bijaksana.
11. CASE 2:
The birth of a new social world: An ethnographic
approach to understanding the Indignados
12. Tujuan Penelitian
- Melihat bagaimana interaksi grup kecil aktivis Spanyol secara online dapat berubah
menjadi gerakan masif dalam dunia nyata
- Melihat bagaimana peran platform digital dalam memviralkan suatu konten yang
dapat menggerakkan massa
13. Pendekatan Digital Etnografi
Multiplicity
Peneliti menggunakan berbagai macam metode: wawancara, arsip web, catatan lapangan, platform media sosial.
Reflexivity
Peneliti turut masuk ke dalam dunia sosial yang sedang ia teliti, dalam hal ini adalah forum protes online aktivis Spanyol
Non Digital Centric ness
Penelitian ini tidak hanya berfokus pada medium digitalnya, melainkan juga melihat interaksi antar anggota forum dan impact konten digital
terhadap massa
Openness
Peneliti terbuka terhadap dinamika fenomena yang ada, yaitu saat forum kecil online yang ia teliti bertransformasi menjadi sebuah protes
besar-besaran
Unorthodox
Peneliti meneliti fenomena ini secara digital: menggunakan social media dan forum online untuk mengobservasi interaksi yang terjalin.
14. Pendekatan Sensory Experiences
Phenomenological Theories
Adanya fenomena unik yaitu munculnya gerakan “indignados” atau “15-M” yang mana protes yang digagas oleh
sebuah forum online kecil yang tadinya hanya memiliki 40 anggota, berubah menjadi sebuah gerakan protes masif
yang diikuti ribuan orang setelah adanya konten yang viral melalui media sosial seperti Twitter.
15. Practice
Dalam praktisnya, sebuah interaksi yang awalnya dibangun dalam ruang maya/cyberspace
dapat bertransformasi menjadi sebuah gerakan masif yang mengambil tempat di dunia
nyata. Hal ini semakin mengaburkan batasan antara online dan offline, yang mana
keduanya bukanlah elemen yang terpisah melainkan adalah realita yang saling
mempengaruhi dan membentuk realita yang lain.
16. Things
Appropriation: Saat anggota belum bergabung dalam forum online tersebut. Saat forum online tersebut
belum menjadi bagian dari lingkungan/realita anggota.
Objectification: Saat anggota sudah bergabung dalam forum online dan sudah dapat mendefinisikan
fungsinya.
Incorporation: Saat anggota sudah mengetahui fungsi dari forum online tersebut tetapi hanya
menggunakannya dalam ranah privat.
Conversion: Saat forum online tersebut bukan hanya berfungsi dalam ranah privat, melainkan juga
dalam ranah publik (sarana protes yang pindah ke dunia nyata)
17. Relationship
Hubungan dalam ranah forum online juga dapat menimbulkan ‘co-presence’ atau presensi
semu yang mana anggotanya tetap merasa dekat ketika berinteraksi satu sama lain
meskipun tidak berada dalam ruang nyata yang sama. Hubungan online ini juga dapat
‘berpindah’ ke dunia nyata dan tidak menihilkan koneksi/informasi yang telah terbangun
melalui online sebelumnya.
18. Social World
Bagaimana forum online yang tadinya hanya memiliki anggota terbatas dapat membentuk
sebuah ‘community’ yang besar dan masif. Adanya ‘community’ ini juga memunculkan
suatu rasa kebersamaan yang mendorong anggota-anggotanya untuk melakukan protes
besar-besaran di Spanyol.
19. Pendapat Individu dan Kelompok?
Merupakan suatu fenomena yang menarik ketika melihat bahwa interaksi secara online
dan offline dapat beririsan satu sama lain, tidak melulu terpotong-potong dan terpisah-
pisah. Hal ini membuat kelompok kami juga berkontemplasi tentang betapa kuatnya
pengaruh digital/dunia maya dalam dunia nyata; bagaimana digital dapat membentuk
persepsi masyarakat, menyebarkan informasi/agenda, dan bahkan menggerakkan massa.
Hal yang menarik lain adalah bahwasanya interaksi secara online juga dapat
menumbuhkan konektivitas yang terasa real, meskipun tidak berada secara tatap muka.
20. CASE 3:
Ethnography of the games industry in Australia:
Alternative routes for gender performativity
21. Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui bagaimana cosplay juga memiliki peran terhadap; identitas gender
dan culture.
- Untuk melihat bagaimana perkumpulan di dunia digital ini terhadap perkumpulan
para penggemar gamers, penggemar anime film yang melakukan cosplay dengan
kaitannya kepada digital ethnography.
22. Pendekatan Digital Etnografi
Reflexivity
Peneliti turut memposisikan dirinya seperti partisipan dengan berkaca kepada apa yang sedang terjadi.
Non Digital Centric ness
Tidak hanya berfokus kepada interaksi secara digital dan pemanfaatan digital sebagai tenpa berkumpulnya para pecinta
anime/film/gamers ini tapi lebih dari itu peneliti juga mencari tahu aktivitas yang mempengaruhi kegiatan digital tersebut namun diluar
digital
Openness
Selama penelitian yang dilakukan selama 7 tahun, peneliti membuka semua kemungkinan yang terjadi pada partisipan interview.
Unorthodox
Peneliti melihat fenomena dari sudut pandang lain. Cosplay yang identik dengan warga jepang di lihat dari sudut pandang orang-orang
australia.
23. Pendekatan Sensory Experiences
Phenomenological Theories
Adanya fenomena dimana ‘Cosplay’ yang biasanya dianggap sebagai kebudayaan jepang. Ternyata didalamnya
memiliki arti yang lebih luas lagi, dimana dia tidak hanya sekadar memakaikan kostum tapi juga ada nilai gender
dan social activities yang tadinya dari digital ke real life.
24. Practice
Dalam praktisnya, penelitian ini dilakukan dengan cara mewawancarai para cosplayer ini.
Wawancara dilakukan secara terus menerus hingga tujuh tahun kemudian untuk melihat
perkembangan dari partisipan.
25. Things
Appropriation: Saat cosplayer masih berkumpul di dunia digital, mereka berinteraksi dan berkumpul
secara digital.
Objectification: Saat cosplayer sudah berkumpul dengan yang lain secara nyata. ‘Where games meets
reality”
Incorporation: Saat cosplay digunakan sebagai cara untuk mengekspresikan diri kepada karakter
kartun/film/games yang mereka sukai.
Conversion: Disini seperti yang dilakukan di Australia, saat cosplay dimanfaatkan sebagai alat penujuk
‘gender and race identity’.
26. Relationship
Hubungan yang terjalin secara digital bisa terbangun di dunia nyata. Hubungan ini terus
berkembang dan disini mereka bisa mengekspresikan diri mereka. Melalui cosplay pula,
mereka bisa mengatasi rasa malu mereka karena mereka bisa menjadi apapun karakter
yang mereka mau, tanpa adanya tekanan, dan disini mereka dapat bertemu banyak teman
baru juga menjalin hubungan yang lebih dibanding hubungan secara online dulu.
27. Social World
Cosplay sebagai tempat dimana pintu masuk alternatif ke global game yang menyatukan
pemain lintas batas dan lintas negara.
Awalnya mereka berkumpul sebagai suatu ‘community’ di dunia online lalu hubungan
tersebut berkembang dan terjalin pula secara offline. Disini (secara offline/tatap muka)
mereka bisa memamerkan identitas asli mereka dengan menggunakan karakter-karakter
sesuai dengan yang mereka sukai.
28. Pendapat Individu dan Kelompok?
Fenomena menarik dan unik saat cosplay yang identik dengan ‘jepang’ ternyata punya
makna lebih didalamnya. Bagaimana sebagai pergeseran peran perempuan juga disini,
yang dulu games diidentikan dengan laki-laki disini perempuan juga bisa turut ambil andil
dalam mengekspresikan diri dari karakter-karakter games. Tidak hanya itu, cosplay juga
sebagai ajang menjalin relasi dengan sesama cosplayer (tadinya di dunia digital bisa
bertemu di dunia nyata.)