SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
SAP 7 - Social World
Fransiska Larasati - 1606916094
Ardelia Kartika Putri - 1606886652
Ratih Mustikoningsih-1606916604
Case 1:
An ethnographic investigation of the 'thread
sociality' of a Malaysian Web forum
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran website USJ.com.my dalam
membentuk komunitas sosial di Subang Jaya, Malaysia. Bagaimana interaksi
berjalan dan relasi terjalin secara virtual dalam forum tersebut.
Pendekatan Digital Etnografi
Openness
Konsep ini yang mendasari terjadinya penelitian ini. Karena pada awalnya, peneliti
(Postill) hanya ingin mencari tahu peran media digital dalam pemerintahan Subang Jaya.
Namun, ternyata peneliti menemukan komunitas yang memiliki fungsi jauh lebih besar
dalam USJ.com.my yang tidak hanya berdiskusi mengenai pemerintah, tapi juga
pendidikan, lingkungan sosial, dan hal sehari-hari lainnya.
Non-digital-centric-ness
Penelitian ini meneliti sociality yang terbentuk di Subang Jaya melalui forum
USJ.com.my. Hal tersebut tidak menjadikan forum sebagai fokus utama penelitian,
melainkan hanya sebagai semacam ‘kacamata’ untuk menilik sociality di salah satu kota
di Malaysia ini.
Pendekatan Sensory Experience
Sight
Terjadi dalam penelitian ketika peneliti, dan juga tiap member forum, melihat hal-hal yang
terjadi atau didiskusikan didalam forum, supaya bisa ikut menanggapi atau berdiskusi.
Touch
Mengingat objek penelitian adalah sebuah forum online, sensor sentuh sangat berperan
untuk melakukan navigasi ketika berada didalam forum.
Practice Theory
Relevan dengan teori praktik, penelitian ini menitikberatkan kepada praktik anggota forum
USJ.com.my dalam berinteraksi satu sama lain. Praktik juga ditunjukkan ketika anggota forum
bertemu langsung sebagai kelanjutan interaksi digital mereka dalam forum.
Things
Sesuai konsep things, forum USJ.com.my memiliki makna jauh lebih besar dari
sekedar forum online. Karena konsepnya yang partisipatoris, forum ini memiliki arti
yang beragam berkat aktivitas membernya.
USJ.com.my berfungsi sebagai tempat mencari teman, mencari informasi terkait
hal-hal lokal Malaysia, berdiskusi mengenai pemerintah, pendidikan, atau sekedar
makanan favorit.
Relationship
Relationship yang dibahas di penelitian ini adalah hubungan relasional manusia
yang terjadi pada umumnya, namun menimbulkan konsep co-presence karena
menggunakan medium digital. Seolah-olah ada bersama dan berdiskusi, padahal
satu sama lain memiliki jarak yang bisa jadi sangat jauh.
Social World
Terkait konsep Social World, penelitian ini membahas tujuh dimensi dalam forum
USJ.com.my yang membentuk konsep ‘threaded sociality’
● Polylogical: Dialog atau percakapan yang terjadi bukan secara satu atau dua
arah, melainkan melibatkan tiga atau lebih individu sekaligus.
● Sequential: Percakapan yang terjadi di forum bersifat berlanjut (sequential /
serial). Dimulai dari suatu pemicu diskusi, hingga menjadi thread panjang yang
saling berbalas.
● Asynchronicity: Member forum bisa tetap terkoneksi walaupun tidak sedang
berinteraksi (asinkron), karena ada fitur yang memungkinkan pesan untuk
diarsipkan dan dilihat ketika ingin.
● Emoticonic: Mengingat forum berada di dunia maya, emoticon atau simbol
digunakan untuk mengungkapkan ekspresi yang ingin ditunjukkan.
Social World
● Publicly Intimate: Membuat member dari forum seolah merasa berbicara
secara intim, padahal percakapan mereka bisa dilihat oleh siapapun yang
mengakses forum.
● Online / Offline: Forum yang dibahas, walaupun merupakan kanal online, bisa
juga sampai ke lingkup offline. Contohnya adalah thread mengenai teh tarik di
forum tersebut yang tidak cuma membahas, tapi juga sering mengadakan
pertemuan untuk mencoba teh tarik bersama.
● Political: Bisa dipandang politis karena terkadang terjadi konflik kepentingan
antara administrator forum dengan membernya. Bagi admin, forum USJ
sebenarnya ingin digunakan untuk kepentingan pemerintah, namun bagi
membernya merupakan sumber informasi sehari-hari dan tempat mereka
berdiskusi santai.
Pendapat Individu dan Kelompok
Menurut saya dan juga kelompok kami, penelitian ini memberi perspektif baru
terkait konsep lingkungan sosial atau social world. Bahwa konsep tersebut tidak
selalu harus terjalin atau dimulai dari dunia nyata, melainkan bisa sama nyatanya
walau dimulai atau terjalin di dunia maya.
Case 2:
The birth of a new social world: An
ethnographic approach to
understanding the Indignados
Tujuan Penelitian
Awalnya penelitian ini dilakukan Postill untuk melihat aktivis Internet di Barcelona,
namun karena ada gerakan sosial masif baru yang mendadak (15-M), disebabkan
oleh penyebaran konten melalui sosial media, Postill melakukan penelitian untuk
mengerti mengenai kemampuan individu pengguna internet untuk berbagi konten
melalui jaringan personalnya.
Postill mencari tahu mengapa terdapat konten dan kampanye bisa viral serta bisa
mempengaruhi individu-individu untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial tersebut
dan membentuk dunia sosial yang baru.
Pendekatan Digital Etnografi
● Multiplicity
○ Penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara:
■ Melacak penggunaan ponsel oleh partisipan gerakan 15-M selama semester pertama dari keberadaan
gerakan 15-M
■ Mengikuti techonologists — orang-orang yang tertarik kepada batasan dan masa depan teknologi
terhadap perubahan politik — melalui wawancara, arsip Web, platform media sosial, catatan lapangan,
dan materi lainnya. Tidak hanya melihat dari sisi teknologi saja
■ Peneliti membagikan materi penelitian di blognya, dan ternyata materinya bersikulasi di Internet
karena dibagikan oleh partisipan — bisa menjangkau non-academic audiences
■ Melihat timeline gerakan 15-M
● Openness: terbuka terhadap kemungkinan baru yang terjadi selama penelitian berlangsung
○ In some cases, they may even witness the birth of a new social world while in the field. This is precisely what
happened to Postill whilst conducting fieldwork among Internet activists in Barcelona, Spain
○ the small Internet activism scene he had been researching for ten months was swept up by a tidal wave of
popular indignation involving millions of Spanish citizens who took to the streets and squares demanding 'real
democracy now' (Postill, 2014a; Postill and Pink, 2012). This 'wave' soon carne to be known as the indignados
(outraged) or 15-M movement - a new, gigantic social world demanding urgent investigation.
Pendekatan Digital Etnografi
● Unorthodox
○ acknowledge and seek out ways of knowing (about) other people's worlds that might otherwise be invisible
■ Mendapat non-academic audience dengan membagikan hasil penelitiannya di blog
■ Meneliti kejadian dengan melihat timeline multilinear, bukan secara linear seperti digunakan di
penelitian etnografi pada umumnya — eschewing the received notion of non-linear time - popular in
anthropology since the 1980s - Postill (forth coming) opts instead for the idea of multi-linearity.
Reworking a conceptual trinity developed by the historian William Sewell (2005), Postill distinguishes
between 15-M events, routines and trends as three distinct forms of temporality with their own
unique trajectories (or lineages)
● Non digital centric-ness
○ Melihat aspek lain dari partisipan, tidak hanya mengenai teknologi digital saja
■ Melihat dunia sosial yang dijalani partisipan, seperti kondisi politik di daerah tersebut yang
mempengaruhi field agents yang ditempatkan di berbagai posisi (aktivis, peretas, jurnalis, politisi,
selebriti, dan sebagainya) berjuang mengatasi serangkaian masalah dan hadiah yang kecil, seringkali
melalui media digital.
Pendekatan Sensory Experience
● Phenomenological
○ Melihat penggunaan ponsel dan penyebaran berita yang merupakan hal yang biasa saja dan
normal, tetapi juga melihat hal yang tidak normal dari situ: bahwa penyebaran konten melalui
media digital bisa mempengaruhi banyak individu untuk bergabung dan membentuk gerakan
sosial politik yang masif
● Sensory experience
○ Mendengarkan hasil interviews dengan partisipan
○ Melihat keadaan dan kegiatan masyarakat ketika terjadi gerakan 15-M maupun sebelum
gerakan tersebut terjadi; ketika masyarakat berkumpul di Puerta de Sol, pawai protes,
penggunaan ponsel, dsb.
Practice
● To understand what people do with and in relation to digital media in everyday life and as part of
research design that accounts for the digital
● Digital media practices are habitual and unconcious and tied to people’s everyday routines (Horst,
2010; Pink, 2013)
● Dalam penelitian ini, bisa dilihat bahwa praktik media sangat berpengaruh dalam penyebaran
informasi serta pengumpulan partisipan 15-M, karena informasi mengenai gerakan ini disebarkan
melalui Twitter, email, Facebook, Tuenti, blogs, dan berbagai platform lainnya dan mampu menarik
ratusan orang untuk mengikuti gerakan ini.
Things
Benda yang menjadi perhatian di penelitian ini adalah ponsel, di mana penggunaan ponsel oleh partisipan
15-M sudah terpatri di kehidupan sehari-hari hingga melampaui penggunaan dasar ponsel — alat untuk
menghubungi/menelpon individu lain. Ponsel, melalui media sosial yang ada di dalamnya, digunakan untuk
menggalang dukungan, tenaga, dan massa untuk menyukseskan gerakan 15-M.
Relationship
Dalam penelitian ini, relationship yang dilihat adalah hubungan antar partisipan gerakan 15-M. Hubungan
mereka berawal dari informasi yang ditangkap di media sosial, dan masing-masing individu membentuk
“co-presence” yang mendukung satu sama lain. Dengan adanya informasi serta co-presence, partisipan
tersebut semakin terdorong untuk bisa establish hubungan di dunia nyata dengan bersama-sama
mengikuti gerakan 15-M.
Rather than a 'community of practice' (see above) with its shared membership, the 15-M field resembles the 'affinity space'
of a massively multiplayer online game (Gee, 2005). This is an open, inclusive socio-technical world in which 'players' can
find highly diverse routes to participation and accomplishment, regardless of prior qualifications or social identity.
Social World
● Netnography: of community, along with the idea that communities can be found, and studied, online.
Kozinets defines online communities as having both online (virtual) and offline (face-to-face) elements
(ibid.: 15).
○ Affinity space: an open, inclusive socio-technical world in which 'players' can find highly diverse routes to
participation and accomplishment, regardless of prior qualifications or social identity.
○ Transforming the movement-field: Events such as this will have a direct impact on a social world's web of
routines: whilst some square routines survived the relocation (e.g., holding assemblies), others perished in the
process.
○ Partisipan 15-M pertama berkumpul di Puerta de Sol, dan partisipan yang bertemu secara face-to-face
mengumpulkan massa melalui media sosial yang mereka miliki. Terbentuklah komunitas online yang memiliki
pemikiran sama terhadap isu tersebut, sehingga banyak individu yang terdorong untuk mengikuti gerakan
offline-nya.
Pendapat
Menurut kami, penelitian ini sangat menarik karena peneliti bisa beradaptasi ke
dalam dunia sosial baru (gerakan 15-M) yang muncul ketika ia melakukan
penelitiannya. 15-M pun menarik karena bisa muncul dan diperluas oleh adanya
aktivitas partisipan dalam media sosial, yang merupakan dunia sosial digital baru
melalui dunia maya; partisipan bisa membentuk hubungan karena adanya co-
presence yang disediakan oleh teknologi media sosial.
Case 3:
Ethnography of the games industry in Australia:
Alternativa routes for gender performativity
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah budaya pop culture yang berasal dari Jepang
(Cosplay) akan memberikan tempat untuk bermain dan mengeksplorasi diri
sendiri bagi mereka yang menyukai budaya Jepang.
2. Untuk mencari memberikan penjelasan bahwa dengan adanya game anime
yang biasanya dilakukan oleh laki-laki, ternyata dengan adanya game dan
cosplay perempuan juga dapat memiliki hak yang sama dan lebih dapat
mengeksplorasi dirinya dalam bermain game dan memerankan karakter
cosplay.
3. Untuk mengetahui bahwa dengan adanya budaya pop culture seorang fandom
dapat melakukan interaksi sesama fandom dan membuat kembali cerita serta
game dari berbagai karakter kartun
Pendekatan Digital Etnografi
a. Non Digital centris
Dalam penelitian ini peneliti tidak hanya menggunakan media digital sebagai
alat yang dilakukan untuk mendapatkan data dari partisipan, namun peneliti
juga melakukan interview secara langsung peneliti melakukan interview
terhadap partisipan yang berpartisipasi dalam acara cosplay yang diadakan di
Melbourne.
b. Unortodhox
Selama penelitian yang dilakukan selama 7 tahun, peneliti membuka semua
kemungkinan yang terjadi pada partisipan interview.
Pendekatan Sensory Experiences
Phenomenological Theories
Adanya fenomena dimana ‘Cosplay’ yang biasanya dianggap sebagai kebudayaan jepang. Ternyata didalamnya
memiliki arti yang lebih luas lagi, dimana dia tidak hanya sekedar memakaikan kostum tapi juga ada nilai gender
dan social activities yang tadinya dari digital ke real life. Selain itu juga terjadi fenomena dimana seorang konsumen
game dapat menjadi produser dan desainer dari game itu sendiri.
Neurological
Peneliti dapat merasakan bahwa mereka dapat mempresentasikan diri mereka kepada karakter cosplay dan mereka
menghilangkan feels atau perasaan malu untuk berinteraksi dengan orang lain
Practice
Dalam praktisnya, penelitian ini dilakukan dengan cara menginterview beberapa
cosplayer. Dimana peneliti melihat terjadi perubahaan dan situasi yang diluar dugaan
peneliti seperti anak perempuan yang dahulu bermain game sampai dengan tujuh tahun
mendatang ia bahkan telah menciptakan sebuah game. Wawancara dilakukan secara terus
menerus hingga tujuh tahun kemudian untuk melihat perkembangan dari partisipan.
Things
Appropriation: Saat cosplayer masih berkumpul di dunia digital, mereka berinteraksi dan berkumpul
secara digital.
Objectification: Saat cosplayer sudah berkumpul dengan yang lain secara nyata. ‘Where games meets
reality”
Incorporation: Saat cosplay digunakan sebagai cara untuk mengekspresikan diri kepada karakter
kartun/film/games yang mereka sukai.
Conversion: Disini seperti yang dilakukan di Australia, saat cosplay dimanfaatkan sebagai alat penujuk
‘gender and race identity’.
Relatioship
Hubungan yang terjalin secara digital bisa terbangun di dunia nyata. Hubungan ini terus berkembang dan disini
mereka bisa mengekspresikan diri mereka. Melalui cosplay pula, mereka bisa menghilangkan rasa malu mereka
dan bertemu banyak teman baru.
Social World
1. Dengan berkembangnya pop culture dari jepang saat ini tidak hanya
globalisasi yang asalnya dari negara Amerika atau Amerikanisasi.
2. Dengan adanya penggemar anime atau cosplay yang ada di berbagai negara
membuat interaksi antar mereka terhubung secara online. Untuk secara offline
mereka dapat bertemu dalam acara- acara festival budaya jepang tersebut.
3. Cosplay menyediakan ruang untuk imajinasi lintas budaya dan antar budaya
bagi banyak pemain.
4. Bagi banyak peserta penelitian, cosplay menyediakan ruang untuk bermain
dan mengeksplorasi bentuk ekspresi diri serta mengartikulasikan dan
memperdalam minat mereka dalam budaya Jepang.
Pendapat
Menurut pendapat saya, dengan adanya budaya pop culture dari jepang
membuat negara lain juga merasakan dampaknya. Dengan penyuka
kesamaan kartu jepan orang orang dapat berinteraksi dengan sesama fandom
serta pemain game anime Jepang, sehingga mereka dapat berinteraksi
walaupun berada di negara yang berbeda. Dalam studi kasus ini juga
disebutkan bahwa pada acara cosplay seseorang dapat mengenakan karakter
yang fleksibel pria ataupun wanita. Dalam hal ini wanita lebih dapat
mengekspresikan dirinya dan menyuarakan feminisme. Bahkan permainan
game yang sebelumya identik dengan pria, namun penelitian di Australia juga
suka bermain game bahkan dapat membuat game dengan latar belakang
anime/ kawaii.
Referensi
Sara Pink et al. 2016. Digital Ethnography: Principle and
Practice. London: SAGE

More Related Content

What's hot

What's hot (7)

Digital etno 3
Digital etno 3Digital etno 3
Digital etno 3
 
Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6
 
Tugas Digital Etnografi 6
Tugas Digital Etnografi 6Tugas Digital Etnografi 6
Tugas Digital Etnografi 6
 
Digital Ethnografi Kelompok 1
Digital Ethnografi Kelompok 1Digital Ethnografi Kelompok 1
Digital Ethnografi Kelompok 1
 
Digital Etno diskusi 3
Digital Etno diskusi 3Digital Etno diskusi 3
Digital Etno diskusi 3
 
Sap 5 digital etnografi kelompok 6
Sap   5 digital etnografi kelompok 6Sap   5 digital etnografi kelompok 6
Sap 5 digital etnografi kelompok 6
 
Studi kasus digital ethnography kelompok 1
Studi kasus digital ethnography kelompok 1Studi kasus digital ethnography kelompok 1
Studi kasus digital ethnography kelompok 1
 

Similar to Sap 7 Digital Etnografi - social world

Digi etno chapter 6
Digi etno chapter 6Digi etno chapter 6
Digi etno chapter 6Taufik Aziz
 
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6Syahdyah Amna
 
Tugas digital etnografi 6
Tugas digital  etnografi 6Tugas digital  etnografi 6
Tugas digital etnografi 6Yohana Parida
 
Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Maulia Yulistiana
 
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)adelptr
 
[Researchplan]digital activism counter hegemony jokhanan
[Researchplan]digital activism counter hegemony   jokhanan[Researchplan]digital activism counter hegemony   jokhanan
[Researchplan]digital activism counter hegemony jokhananJokhanan Kristiyono
 
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, YemimaDigital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, YemimaSeruniKusumaNingrum1
 
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6Fransiska Larasati
 
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6adelptr
 
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemimaDigital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemimaUrsulaToding
 
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...Bintang Maulana
 
Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)Myda Nabila
 
Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6
Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6
Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6adelptr
 
Sap 6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
Sap   6 digital etnografi researching relationships kelompok 6Sap   6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
Sap 6 digital etnografi researching relationships kelompok 6ratihmustikoningsih
 
Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)
Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)
Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)Putrinurfitriana
 
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )Business Opportunity
 
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI.pdf
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI.pdfREVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI.pdf
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI.pdfHarfiBurhanudin
 

Similar to Sap 7 Digital Etnografi - social world (20)

Digi etno chapter 6
Digi etno chapter 6Digi etno chapter 6
Digi etno chapter 6
 
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
 
Tugas digital etnografi 6
Tugas digital  etnografi 6Tugas digital  etnografi 6
Tugas digital etnografi 6
 
Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6
 
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
 
Digital etno 3
Digital etno 3Digital etno 3
Digital etno 3
 
[Researchplan]digital activism counter hegemony jokhanan
[Researchplan]digital activism counter hegemony   jokhanan[Researchplan]digital activism counter hegemony   jokhanan
[Researchplan]digital activism counter hegemony jokhanan
 
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, YemimaDigital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
 
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
SAP 6 Digital Etnografi - Researching Relationships Kelompok 6
 
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
Digital Etnografi SAP 4 Kelompok 6
 
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemimaDigital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
 
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...
 
Digital Etnografi SAP 4
Digital Etnografi SAP 4Digital Etnografi SAP 4
Digital Etnografi SAP 4
 
Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)
 
Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6
Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6
Sap 6 Digital Etnografi Researching Relationships Kelompok 6
 
Sap 6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
Sap   6 digital etnografi researching relationships kelompok 6Sap   6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
Sap 6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)
Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)
Tugas Audience Analysis (Menganalisis Jurnal Internasional)
 
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
 
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI.pdf
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI.pdfREVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI.pdf
REVANSA INDWIANO_SOSIOLOGI KOMUNIKASI.pdf
 

Recently uploaded

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 

Recently uploaded (20)

Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 

Sap 7 Digital Etnografi - social world

  • 1. SAP 7 - Social World Fransiska Larasati - 1606916094 Ardelia Kartika Putri - 1606886652 Ratih Mustikoningsih-1606916604
  • 2. Case 1: An ethnographic investigation of the 'thread sociality' of a Malaysian Web forum
  • 3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran website USJ.com.my dalam membentuk komunitas sosial di Subang Jaya, Malaysia. Bagaimana interaksi berjalan dan relasi terjalin secara virtual dalam forum tersebut.
  • 4. Pendekatan Digital Etnografi Openness Konsep ini yang mendasari terjadinya penelitian ini. Karena pada awalnya, peneliti (Postill) hanya ingin mencari tahu peran media digital dalam pemerintahan Subang Jaya. Namun, ternyata peneliti menemukan komunitas yang memiliki fungsi jauh lebih besar dalam USJ.com.my yang tidak hanya berdiskusi mengenai pemerintah, tapi juga pendidikan, lingkungan sosial, dan hal sehari-hari lainnya. Non-digital-centric-ness Penelitian ini meneliti sociality yang terbentuk di Subang Jaya melalui forum USJ.com.my. Hal tersebut tidak menjadikan forum sebagai fokus utama penelitian, melainkan hanya sebagai semacam ‘kacamata’ untuk menilik sociality di salah satu kota di Malaysia ini.
  • 5. Pendekatan Sensory Experience Sight Terjadi dalam penelitian ketika peneliti, dan juga tiap member forum, melihat hal-hal yang terjadi atau didiskusikan didalam forum, supaya bisa ikut menanggapi atau berdiskusi. Touch Mengingat objek penelitian adalah sebuah forum online, sensor sentuh sangat berperan untuk melakukan navigasi ketika berada didalam forum. Practice Theory Relevan dengan teori praktik, penelitian ini menitikberatkan kepada praktik anggota forum USJ.com.my dalam berinteraksi satu sama lain. Praktik juga ditunjukkan ketika anggota forum bertemu langsung sebagai kelanjutan interaksi digital mereka dalam forum.
  • 6. Things Sesuai konsep things, forum USJ.com.my memiliki makna jauh lebih besar dari sekedar forum online. Karena konsepnya yang partisipatoris, forum ini memiliki arti yang beragam berkat aktivitas membernya. USJ.com.my berfungsi sebagai tempat mencari teman, mencari informasi terkait hal-hal lokal Malaysia, berdiskusi mengenai pemerintah, pendidikan, atau sekedar makanan favorit.
  • 7. Relationship Relationship yang dibahas di penelitian ini adalah hubungan relasional manusia yang terjadi pada umumnya, namun menimbulkan konsep co-presence karena menggunakan medium digital. Seolah-olah ada bersama dan berdiskusi, padahal satu sama lain memiliki jarak yang bisa jadi sangat jauh.
  • 8. Social World Terkait konsep Social World, penelitian ini membahas tujuh dimensi dalam forum USJ.com.my yang membentuk konsep ‘threaded sociality’ ● Polylogical: Dialog atau percakapan yang terjadi bukan secara satu atau dua arah, melainkan melibatkan tiga atau lebih individu sekaligus. ● Sequential: Percakapan yang terjadi di forum bersifat berlanjut (sequential / serial). Dimulai dari suatu pemicu diskusi, hingga menjadi thread panjang yang saling berbalas. ● Asynchronicity: Member forum bisa tetap terkoneksi walaupun tidak sedang berinteraksi (asinkron), karena ada fitur yang memungkinkan pesan untuk diarsipkan dan dilihat ketika ingin. ● Emoticonic: Mengingat forum berada di dunia maya, emoticon atau simbol digunakan untuk mengungkapkan ekspresi yang ingin ditunjukkan.
  • 9. Social World ● Publicly Intimate: Membuat member dari forum seolah merasa berbicara secara intim, padahal percakapan mereka bisa dilihat oleh siapapun yang mengakses forum. ● Online / Offline: Forum yang dibahas, walaupun merupakan kanal online, bisa juga sampai ke lingkup offline. Contohnya adalah thread mengenai teh tarik di forum tersebut yang tidak cuma membahas, tapi juga sering mengadakan pertemuan untuk mencoba teh tarik bersama. ● Political: Bisa dipandang politis karena terkadang terjadi konflik kepentingan antara administrator forum dengan membernya. Bagi admin, forum USJ sebenarnya ingin digunakan untuk kepentingan pemerintah, namun bagi membernya merupakan sumber informasi sehari-hari dan tempat mereka berdiskusi santai.
  • 10. Pendapat Individu dan Kelompok Menurut saya dan juga kelompok kami, penelitian ini memberi perspektif baru terkait konsep lingkungan sosial atau social world. Bahwa konsep tersebut tidak selalu harus terjalin atau dimulai dari dunia nyata, melainkan bisa sama nyatanya walau dimulai atau terjalin di dunia maya.
  • 11. Case 2: The birth of a new social world: An ethnographic approach to understanding the Indignados
  • 12. Tujuan Penelitian Awalnya penelitian ini dilakukan Postill untuk melihat aktivis Internet di Barcelona, namun karena ada gerakan sosial masif baru yang mendadak (15-M), disebabkan oleh penyebaran konten melalui sosial media, Postill melakukan penelitian untuk mengerti mengenai kemampuan individu pengguna internet untuk berbagi konten melalui jaringan personalnya. Postill mencari tahu mengapa terdapat konten dan kampanye bisa viral serta bisa mempengaruhi individu-individu untuk berpartisipasi dalam gerakan sosial tersebut dan membentuk dunia sosial yang baru.
  • 13. Pendekatan Digital Etnografi ● Multiplicity ○ Penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara: ■ Melacak penggunaan ponsel oleh partisipan gerakan 15-M selama semester pertama dari keberadaan gerakan 15-M ■ Mengikuti techonologists — orang-orang yang tertarik kepada batasan dan masa depan teknologi terhadap perubahan politik — melalui wawancara, arsip Web, platform media sosial, catatan lapangan, dan materi lainnya. Tidak hanya melihat dari sisi teknologi saja ■ Peneliti membagikan materi penelitian di blognya, dan ternyata materinya bersikulasi di Internet karena dibagikan oleh partisipan — bisa menjangkau non-academic audiences ■ Melihat timeline gerakan 15-M ● Openness: terbuka terhadap kemungkinan baru yang terjadi selama penelitian berlangsung ○ In some cases, they may even witness the birth of a new social world while in the field. This is precisely what happened to Postill whilst conducting fieldwork among Internet activists in Barcelona, Spain ○ the small Internet activism scene he had been researching for ten months was swept up by a tidal wave of popular indignation involving millions of Spanish citizens who took to the streets and squares demanding 'real democracy now' (Postill, 2014a; Postill and Pink, 2012). This 'wave' soon carne to be known as the indignados (outraged) or 15-M movement - a new, gigantic social world demanding urgent investigation.
  • 14. Pendekatan Digital Etnografi ● Unorthodox ○ acknowledge and seek out ways of knowing (about) other people's worlds that might otherwise be invisible ■ Mendapat non-academic audience dengan membagikan hasil penelitiannya di blog ■ Meneliti kejadian dengan melihat timeline multilinear, bukan secara linear seperti digunakan di penelitian etnografi pada umumnya — eschewing the received notion of non-linear time - popular in anthropology since the 1980s - Postill (forth coming) opts instead for the idea of multi-linearity. Reworking a conceptual trinity developed by the historian William Sewell (2005), Postill distinguishes between 15-M events, routines and trends as three distinct forms of temporality with their own unique trajectories (or lineages) ● Non digital centric-ness ○ Melihat aspek lain dari partisipan, tidak hanya mengenai teknologi digital saja ■ Melihat dunia sosial yang dijalani partisipan, seperti kondisi politik di daerah tersebut yang mempengaruhi field agents yang ditempatkan di berbagai posisi (aktivis, peretas, jurnalis, politisi, selebriti, dan sebagainya) berjuang mengatasi serangkaian masalah dan hadiah yang kecil, seringkali melalui media digital.
  • 15. Pendekatan Sensory Experience ● Phenomenological ○ Melihat penggunaan ponsel dan penyebaran berita yang merupakan hal yang biasa saja dan normal, tetapi juga melihat hal yang tidak normal dari situ: bahwa penyebaran konten melalui media digital bisa mempengaruhi banyak individu untuk bergabung dan membentuk gerakan sosial politik yang masif ● Sensory experience ○ Mendengarkan hasil interviews dengan partisipan ○ Melihat keadaan dan kegiatan masyarakat ketika terjadi gerakan 15-M maupun sebelum gerakan tersebut terjadi; ketika masyarakat berkumpul di Puerta de Sol, pawai protes, penggunaan ponsel, dsb.
  • 16. Practice ● To understand what people do with and in relation to digital media in everyday life and as part of research design that accounts for the digital ● Digital media practices are habitual and unconcious and tied to people’s everyday routines (Horst, 2010; Pink, 2013) ● Dalam penelitian ini, bisa dilihat bahwa praktik media sangat berpengaruh dalam penyebaran informasi serta pengumpulan partisipan 15-M, karena informasi mengenai gerakan ini disebarkan melalui Twitter, email, Facebook, Tuenti, blogs, dan berbagai platform lainnya dan mampu menarik ratusan orang untuk mengikuti gerakan ini.
  • 17. Things Benda yang menjadi perhatian di penelitian ini adalah ponsel, di mana penggunaan ponsel oleh partisipan 15-M sudah terpatri di kehidupan sehari-hari hingga melampaui penggunaan dasar ponsel — alat untuk menghubungi/menelpon individu lain. Ponsel, melalui media sosial yang ada di dalamnya, digunakan untuk menggalang dukungan, tenaga, dan massa untuk menyukseskan gerakan 15-M.
  • 18. Relationship Dalam penelitian ini, relationship yang dilihat adalah hubungan antar partisipan gerakan 15-M. Hubungan mereka berawal dari informasi yang ditangkap di media sosial, dan masing-masing individu membentuk “co-presence” yang mendukung satu sama lain. Dengan adanya informasi serta co-presence, partisipan tersebut semakin terdorong untuk bisa establish hubungan di dunia nyata dengan bersama-sama mengikuti gerakan 15-M. Rather than a 'community of practice' (see above) with its shared membership, the 15-M field resembles the 'affinity space' of a massively multiplayer online game (Gee, 2005). This is an open, inclusive socio-technical world in which 'players' can find highly diverse routes to participation and accomplishment, regardless of prior qualifications or social identity.
  • 19. Social World ● Netnography: of community, along with the idea that communities can be found, and studied, online. Kozinets defines online communities as having both online (virtual) and offline (face-to-face) elements (ibid.: 15). ○ Affinity space: an open, inclusive socio-technical world in which 'players' can find highly diverse routes to participation and accomplishment, regardless of prior qualifications or social identity. ○ Transforming the movement-field: Events such as this will have a direct impact on a social world's web of routines: whilst some square routines survived the relocation (e.g., holding assemblies), others perished in the process. ○ Partisipan 15-M pertama berkumpul di Puerta de Sol, dan partisipan yang bertemu secara face-to-face mengumpulkan massa melalui media sosial yang mereka miliki. Terbentuklah komunitas online yang memiliki pemikiran sama terhadap isu tersebut, sehingga banyak individu yang terdorong untuk mengikuti gerakan offline-nya.
  • 20. Pendapat Menurut kami, penelitian ini sangat menarik karena peneliti bisa beradaptasi ke dalam dunia sosial baru (gerakan 15-M) yang muncul ketika ia melakukan penelitiannya. 15-M pun menarik karena bisa muncul dan diperluas oleh adanya aktivitas partisipan dalam media sosial, yang merupakan dunia sosial digital baru melalui dunia maya; partisipan bisa membentuk hubungan karena adanya co- presence yang disediakan oleh teknologi media sosial.
  • 21. Case 3: Ethnography of the games industry in Australia: Alternativa routes for gender performativity
  • 22. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah budaya pop culture yang berasal dari Jepang (Cosplay) akan memberikan tempat untuk bermain dan mengeksplorasi diri sendiri bagi mereka yang menyukai budaya Jepang. 2. Untuk mencari memberikan penjelasan bahwa dengan adanya game anime yang biasanya dilakukan oleh laki-laki, ternyata dengan adanya game dan cosplay perempuan juga dapat memiliki hak yang sama dan lebih dapat mengeksplorasi dirinya dalam bermain game dan memerankan karakter cosplay. 3. Untuk mengetahui bahwa dengan adanya budaya pop culture seorang fandom dapat melakukan interaksi sesama fandom dan membuat kembali cerita serta game dari berbagai karakter kartun
  • 23. Pendekatan Digital Etnografi a. Non Digital centris Dalam penelitian ini peneliti tidak hanya menggunakan media digital sebagai alat yang dilakukan untuk mendapatkan data dari partisipan, namun peneliti juga melakukan interview secara langsung peneliti melakukan interview terhadap partisipan yang berpartisipasi dalam acara cosplay yang diadakan di Melbourne. b. Unortodhox Selama penelitian yang dilakukan selama 7 tahun, peneliti membuka semua kemungkinan yang terjadi pada partisipan interview.
  • 24. Pendekatan Sensory Experiences Phenomenological Theories Adanya fenomena dimana ‘Cosplay’ yang biasanya dianggap sebagai kebudayaan jepang. Ternyata didalamnya memiliki arti yang lebih luas lagi, dimana dia tidak hanya sekedar memakaikan kostum tapi juga ada nilai gender dan social activities yang tadinya dari digital ke real life. Selain itu juga terjadi fenomena dimana seorang konsumen game dapat menjadi produser dan desainer dari game itu sendiri. Neurological Peneliti dapat merasakan bahwa mereka dapat mempresentasikan diri mereka kepada karakter cosplay dan mereka menghilangkan feels atau perasaan malu untuk berinteraksi dengan orang lain
  • 25. Practice Dalam praktisnya, penelitian ini dilakukan dengan cara menginterview beberapa cosplayer. Dimana peneliti melihat terjadi perubahaan dan situasi yang diluar dugaan peneliti seperti anak perempuan yang dahulu bermain game sampai dengan tujuh tahun mendatang ia bahkan telah menciptakan sebuah game. Wawancara dilakukan secara terus menerus hingga tujuh tahun kemudian untuk melihat perkembangan dari partisipan.
  • 26. Things Appropriation: Saat cosplayer masih berkumpul di dunia digital, mereka berinteraksi dan berkumpul secara digital. Objectification: Saat cosplayer sudah berkumpul dengan yang lain secara nyata. ‘Where games meets reality” Incorporation: Saat cosplay digunakan sebagai cara untuk mengekspresikan diri kepada karakter kartun/film/games yang mereka sukai. Conversion: Disini seperti yang dilakukan di Australia, saat cosplay dimanfaatkan sebagai alat penujuk ‘gender and race identity’.
  • 27. Relatioship Hubungan yang terjalin secara digital bisa terbangun di dunia nyata. Hubungan ini terus berkembang dan disini mereka bisa mengekspresikan diri mereka. Melalui cosplay pula, mereka bisa menghilangkan rasa malu mereka dan bertemu banyak teman baru.
  • 28. Social World 1. Dengan berkembangnya pop culture dari jepang saat ini tidak hanya globalisasi yang asalnya dari negara Amerika atau Amerikanisasi. 2. Dengan adanya penggemar anime atau cosplay yang ada di berbagai negara membuat interaksi antar mereka terhubung secara online. Untuk secara offline mereka dapat bertemu dalam acara- acara festival budaya jepang tersebut. 3. Cosplay menyediakan ruang untuk imajinasi lintas budaya dan antar budaya bagi banyak pemain. 4. Bagi banyak peserta penelitian, cosplay menyediakan ruang untuk bermain dan mengeksplorasi bentuk ekspresi diri serta mengartikulasikan dan memperdalam minat mereka dalam budaya Jepang.
  • 29. Pendapat Menurut pendapat saya, dengan adanya budaya pop culture dari jepang membuat negara lain juga merasakan dampaknya. Dengan penyuka kesamaan kartu jepan orang orang dapat berinteraksi dengan sesama fandom serta pemain game anime Jepang, sehingga mereka dapat berinteraksi walaupun berada di negara yang berbeda. Dalam studi kasus ini juga disebutkan bahwa pada acara cosplay seseorang dapat mengenakan karakter yang fleksibel pria ataupun wanita. Dalam hal ini wanita lebih dapat mengekspresikan dirinya dan menyuarakan feminisme. Bahkan permainan game yang sebelumya identik dengan pria, namun penelitian di Australia juga suka bermain game bahkan dapat membuat game dengan latar belakang anime/ kawaii.
  • 30. Referensi Sara Pink et al. 2016. Digital Ethnography: Principle and Practice. London: SAGE