SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Case Study Chapter 6
Aditya | Azkiya | M. Faiz | Myda
Case Study 1
An ethnographic investigation of the ‘thread sociality’ of a Malaysian
Web forum
Tujuan Penelitian?
Untuk mengetahui interaksi sosial yang terjadi secara
online dan offline di wilayah Subang Jaya, Malaysia
(USJ.com.my).
Prinsip Digital Etnografi
● Multiplicity
Forum online tersebut terdiri dari lebih dari 1 platform, yaitu Mailing lists, web forum, personal
website dan blog .
● Non-digital-centric-ness
Tidak hanya berfokus pada forum online saja, namun memfokuskan kepada interkoneksi dengan
offline dan interaksi sosial yang terjadi.
● Openness
Keterbukaan peneliti dalam melihat fenomena ini dari berbagai ranah (polylogical, sequential,
asynchronous, emoticonic, publicly intimate, online/offline and political)
● Reflexivity
Postill, saat melakukan penelitian dengan membuka forum, mempelajari bahwa metode
monolog/dialog semata tidak cukup menarik partisipan. Metode yang digunakan kemudian adalah
group discussions
● Unorthodox
Menggunakan metode offline (street patrol, dsb) dan online (forum monitoring) dalam penelitian
Pendekatan
Untuk meneliti bagaimana thread sociality bisa berkembang, para peneliti
menggunakan pendekatan Phenomenology.
Peneliti bisa tahu bahwa dengan munculnya fenomena ini di wilayah Subang
Jaya, Malaysia melalui adanya interkoneksi antara masyarakat lokal baik secara
online melalui web forum, dan offline dalam kehidupan keseharian, sehingga
menimbulkan jaringan sosial yang tidak dibatasi oleh status dan identitas sosial.
Practice
Keterlibatan masyarakat Subang Jaya dalam kehidupan offline, secara
unik telah terintegrasi dengan kehidupan onlinenya melalui forum
online, website pribadi dan mailing list.
Bentuk keterlibatan ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dengan komunitas melalui prakteknya dalam kehidupan sehari hari.
Things
● Appropriation: Masyarakat Subang Jaya telah memberikan nilai yang bersifat pribadi
dalam interaksinya melalui masyarakat online
● Objectification: Komunitas online tersebut dapat menjadi wadah bagi warga Subang
Jaya untuk menyalurkan pendapat dan hal yang ada dipikiran mereka masing-masing
● Incorporation: Masyarakat Subang Jaya dapat mengintegrasikan apa yang telah
mereka diskusikan secara online ke dalam kehidupan offline sehari-harinya
● Conversion: Terjadinya pertemuan kepentingan antar berbagai macam latar belakang
(sosial-politik, ekonomi, suku dan ras) dalam ranah online maupun offline, sehingga
terjadi persimpangan antara nilai-nilai.
Relationship
● Forum masyarakat Subang Jaya yang terbentuk merupakan
bentuk interaksi antar anggotanya dan hubungan yang
tercipta secara online maupun offline.
● Interaksi masyarakat terlepas dari batasan latar belakang,
namun memiliki satu nilai dan tujuan yang serupa.
Relationship
● Cosplay yang merupakan subculture dari game bisa muncul
karena adanya konstruksi dan interaksi antar penggemarnya.
● Interaksi para penggemar membuat cosplay bisa merambah
keluar dari Jepang dan juga bisa menciptakan adanya
hubungan antar individu; baik secara online maupun offline.
Social World
Komunitas yang terbentuk dalam dunia nyata (offline)
telah merambah ke dunia online, memungkinkan
adanya interaksi sosial yang baru tanpa adanya
batasan ruang, waktu atau perbedaan latar belakang.
Disatukan oleh 1 bahasa (Malaysian English) dan nilai
serta tujuan yang semakin dipererat.
Pendapat Pribadi & Kelompok
● Fenomena yang terjadi di masyarakat Sabang Jaya telah terjadi di komplek
lokal tempat saya tinggal, namun tidak seintens kasus yang disebutkan
dalam bentuk WA Group dan grup Facebook.
● Komunitas offline yang kemudian merambah ke komunitas online menjadi
suatu bentuk interaksi sosial yang bersifat mandatory dengan adanya
perkembangan digital media yang pesat dewasa ini
Case Study 2
The birth of a new social world: An ethnographic approach to
understanding the Indignados
Tujuan Penelitian?
Meneliti bagaimana perubahan pada social worlds
yang sedang diteliti mengalami perubahan drastis
dalam waktu yang singkat yang dipengaruhi oleh
digital media dan penggunanya
Prinsip Digital Etnografi
● Multiplicity
Dari semula social world di observasi berupa sekelompok kecil aktivis
internet di Barcelona, berubah menjadi sebuah gerakan nasional ‘indignados’
atau gelombang amarah masyarakat yang menuntut demokrasi nyata.
● Non-digital-centric-ness
Jumlah masa yang meningkat secara drastis akibat adanya laporan
pembredelan aksi. Sehingga kelompok masa berubah total.
Prinsip Digital Etnografi
● Openness
Perubahan pada social worlds yang terjadi pada kampanya 15-M pastinya akan
mengakibatkan perubahan pula pada bagaimana penelitian dilangsungkan, bagaimana
metode pengumpulan data dilakukan, dan lain sebagainya
● Reflexivity:
Besarnya peran digital media dan para pengguna dalam menyebarkan informasi sehingga
memberikan impak besar pada dunia nyata akibat “viral”
● Unorthodox
Bagaimana kita lebih mengamati; bukan technology-nya, tapi technologist-nya sebagai
pengguna teknologi tersebut. Yang paham batasan dan kemungkinan yang ada untuk
mengakomodasi pola berpolitik
Pendekatan
Digunakan pendekatan fenomenologi.
Peristiwa 15-M ini menjadi sebuah peristiwa yang menyita perhartian
buikan hanya nasional, namun juga sampai ke internasional.
Dikarenakan bagaimana sebuah gerakan damai, dalam rentang dua hari
bisa berubah 180 derajat menjadi gerakan demonstrasi yang menuntut
keadilan dari ‘ketidakadilan’ yang dilakukan kepada kampanye yang
awalnya dilakukan secara kecil-kecilan hingga berubah kondisi, keadaan,
hingga tujuannya pada demo di situasi kedua.
Relationship
● Interaksi yang terjalin ketika orang-orang mulai menyebarkan
konten tentang 15-M hingga hal tersebut viral menjadi pemicu
terbentuknya indignados di antara masyarakat.
● Interaksi yang ada memperluas konteks pada kampanye yang
dilakukan di awal. Terjadi perubahan makna yang semula dilakukan
oleh beberapa aktivis internet, sampai di akhir pemaknaan aksi jadi
berubah menjadi demonstrasi berskala menuntut demokrasi. Di
sebabkan salahsatunya oleh faktor power yang dirasa ada
kesenjangan antara rakyat dengan pemerintah.
Social World
Adanya perubahan pada Social World yang
disebabkan oleh viralitas berita aksi 15-M sehingga
timbul sebuah tuntutan moral atau sekedar rasa
amarah di masyarakat sehingga konteks dari social
world yang ada pada aksi tersebut berubah total.
Pendapat Pribadi dan Kelompok
Pada era digital yang hampir semua orang ‘dikonsumsi’ oleh
things yang mereka gunakan, pada studi kasus ini dapat kita
lihat betapa mudahnya opini masyarakat digiring oleh para
gatekeeper dari media digital sehingga walaupun memang
pada tahap ini kita sebagai pengguna bisa saja malah
‘dimanfaatkan’ oleh pihak yang tak terlihat untuk
kepentingan yang besar
Case Study 3
Ethnography of the games industry in Australia: Alternative routes for
gender performativity
Tujuan Penelitian?
Untuk mengetahui bagaimana Cosplay, bisa menjadi
rute alternatif untuk performa gender, dalam etnografi
dari industri games di Australia.
Prinsip Digital Etnografi
● Multiplicity
Fenomena yang disebabkan oleh anime, manga, film, & gaming ini
memunculkan beberapa cara bagi peneliti untuk mengobservasi fenomena
ini: pergeseran dari consumer menjadi produsers, hubungannya dengan
dunia sosial, multikulturalisme, & “mendobrak” stereotip.
● Non-digital-centric-ness
Tidak hanya berfokus pada konten digital medianya saja, namun kepada
bagaimana fenomena ini bisa terintegrasi kepada kehidupan mereka
sehari-hari wawancara terhadap cosplayer perempuan & diadakannya
konvensi cosplay di Australia.
Prinsip Digital Etnografi
● Openness
Keterbukaan peneliti dalam melihat fenomena ini dari berbagai ranah
(transisi, identitas, hubungan)
● Reflexivity
Hjort kemudian memahami bagaimana cosplay bisa sangat berpengaruh
terhadap kehidupan sehari-hari; tidak hanya sebagai hobi, namun juga
sebagai way of life.
● Unorthodox
Peneliti tidak hanya melakukan wawancara mengenai cosplay saja, namun
bagaimana cosplay di Australia tidak terbatas pada stereotip gender, ras, dan
persona yang telah ada.
Pendekatan
Untuk meneliti bagaimana subculture cosplay bisa berkembang, para peneliti
menggunakan pendekatan Phenomenology.
Peneliti bisa tahu bahwa dengan munculnya fenomena ini di negara Australia,
terjadi beberapa transisi seperti pergeseran pemain menjadi produser & mulai
masuknya perempuan ke dunia laki-laki yaitu gaming, serta terciptanya identitas
dan budaya baru.
Practice
Cosplay tidak hanya hanya sebatas cara untuk mengekspresikan diri
mereka terhadap ketertarikan mereka para budaya populer Jepang,
namun juga mengadaptasi ketertarikannya pada kehidupan sehari-hari
seperti mengambil jurusan game di tempat mereka belajar, menjadikan
cosplay sebagai full-time passion.
Things
● Appropriation: Cosplay dipandang sebagai subculture yang menciptakan ruang bagi
penggemarnya untuk mengekspresikan ketertarikan mereka terhadap game, manga,
anime, dan film.
● Objectification: Cosplay bisa menjadi wadah bagi penggemarnya untuk mengeksplor
identitas baru yang berbeda.
● Incorporation: Penggemar cosplay mengadaptasi ketertarikannya dalam kehidupan
sehari-hari (pemilihan jurusan).
● Conversion: Cosplay membawa pengaruh bagi kehidupan para pelajar perempuan
baik secara setting resmi (saat sedang melakukan cosplay) maupun tidak resmi
(bagaimana cosplay bisa berhubungan tentang cara mereka mempresentasikan diri
sendiri). Juga bagaimana cosplay bisa mempertemukan sphere online dan offline (cara
mereka mencari inspirasi).
Relationship
● Cosplay yang merupakan subculture dari game bisa muncul
karena adanya konstruksi dan interaksi antar penggemarnya.
● Interaksi para penggemar membuat cosplay bisa merambah
keluar dari Jepang dan juga bisa menciptakan adanya
hubungan antar individu; baik secara online maupun offline.
Social World
Cosplay membuat para penggemar budaya Jepang,
game, dan film saling bersatu. Adanya kesamaan
identitas & partisipasi aktif yang membuat mereka
merasa saling terhubung, sehingga tercipta suatu
komunitas baru.
Pendapat Pribadi & Kelompok
● Fenomena cosplay juga terjadi di Indonesia; banyak ditemukan para
penggemar game, film, anime, dan manga di acara-acara dimana mereka
bisa bebas mengidentifikasikan diri mereka sebagai seorang karakter.
● Tidak sedikit juga orang-orang yang mengintegrasikan hobinya ke dalam
kehidupan sehari-hari seperti pada kasus ini, yaitu mengambil jurusan yang
berhubungan dengan hobi mereka.

More Related Content

Similar to Studi kasus Bab 6 (Social World)

Tugas digital etnografi 6
Tugas digital  etnografi 6Tugas digital  etnografi 6
Tugas digital etnografi 6Yohana Parida
 
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, YemimaDigital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, YemimaSeruniKusumaNingrum1
 
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemimaDigital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemimaUrsulaToding
 
Digi etno chapter 6
Digi etno chapter 6Digi etno chapter 6
Digi etno chapter 6Taufik Aziz
 
Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Maulia Yulistiana
 
Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)Myda Nabila
 
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)adelptr
 
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...Bintang Maulana
 
[Researchplan]digital activism counter hegemony jokhanan
[Researchplan]digital activism counter hegemony   jokhanan[Researchplan]digital activism counter hegemony   jokhanan
[Researchplan]digital activism counter hegemony jokhananJokhanan Kristiyono
 
Tugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANG
Tugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANGTugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANG
Tugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANGZur Yani
 
slide presentasi proposal hafizh.pptx
slide presentasi proposal hafizh.pptxslide presentasi proposal hafizh.pptx
slide presentasi proposal hafizh.pptxlarisstore
 
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )Business Opportunity
 
Tugas Digital Etnografi 7
Tugas Digital Etnografi 7Tugas Digital Etnografi 7
Tugas Digital Etnografi 7Yohana Parida
 
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang MayaChapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang MayaPanca Titis
 

Similar to Studi kasus Bab 6 (Social World) (20)

Tugas Digital Etnografi 6
Tugas Digital Etnografi 6Tugas Digital Etnografi 6
Tugas Digital Etnografi 6
 
Tugas digital etnografi 6
Tugas digital  etnografi 6Tugas digital  etnografi 6
Tugas digital etnografi 6
 
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, YemimaDigital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
Digital Etno_Studi Kasus Bab 6_Seruni, Ursula, Yemima
 
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemimaDigital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
Digital etno studi kasus bab 6 seruni, ursula, yemima
 
Digi etno chapter 6
Digi etno chapter 6Digi etno chapter 6
Digi etno chapter 6
 
Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6
 
Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)
 
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
Sap 8 Digital Etnografi (researching localities)
 
Digital Etno diskusi 3
Digital Etno diskusi 3Digital Etno diskusi 3
Digital Etno diskusi 3
 
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...
Terbentuknya Networked Individualism: Studi Kasus Cancel Culture terhadap Pub...
 
[Researchplan]digital activism counter hegemony jokhanan
[Researchplan]digital activism counter hegemony   jokhanan[Researchplan]digital activism counter hegemony   jokhanan
[Researchplan]digital activism counter hegemony jokhanan
 
Tugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANG
Tugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANGTugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANG
Tugas PPT penelitian kualitatif.psikologi ABDI NUSA pALEMBANG
 
Digital etno 3
Digital etno 3Digital etno 3
Digital etno 3
 
Digital etno 3
Digital etno 3Digital etno 3
Digital etno 3
 
slide presentasi proposal hafizh.pptx
slide presentasi proposal hafizh.pptxslide presentasi proposal hafizh.pptx
slide presentasi proposal hafizh.pptx
 
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
Pedoman Cara Berekspresi secara Online ( Citizens in Action )
 
Tugas Digital Etnografi 7
Tugas Digital Etnografi 7Tugas Digital Etnografi 7
Tugas Digital Etnografi 7
 
Paper uas sosio
Paper uas sosioPaper uas sosio
Paper uas sosio
 
Tugas digital etnografi 7
Tugas digital etnografi 7Tugas digital etnografi 7
Tugas digital etnografi 7
 
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang MayaChapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
Chapter 14 Psikologi Media dan Ruang Maya
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Studi kasus Bab 6 (Social World)

  • 1. Case Study Chapter 6 Aditya | Azkiya | M. Faiz | Myda
  • 2. Case Study 1 An ethnographic investigation of the ‘thread sociality’ of a Malaysian Web forum
  • 3. Tujuan Penelitian? Untuk mengetahui interaksi sosial yang terjadi secara online dan offline di wilayah Subang Jaya, Malaysia (USJ.com.my).
  • 4. Prinsip Digital Etnografi ● Multiplicity Forum online tersebut terdiri dari lebih dari 1 platform, yaitu Mailing lists, web forum, personal website dan blog . ● Non-digital-centric-ness Tidak hanya berfokus pada forum online saja, namun memfokuskan kepada interkoneksi dengan offline dan interaksi sosial yang terjadi. ● Openness Keterbukaan peneliti dalam melihat fenomena ini dari berbagai ranah (polylogical, sequential, asynchronous, emoticonic, publicly intimate, online/offline and political) ● Reflexivity Postill, saat melakukan penelitian dengan membuka forum, mempelajari bahwa metode monolog/dialog semata tidak cukup menarik partisipan. Metode yang digunakan kemudian adalah group discussions ● Unorthodox Menggunakan metode offline (street patrol, dsb) dan online (forum monitoring) dalam penelitian
  • 5. Pendekatan Untuk meneliti bagaimana thread sociality bisa berkembang, para peneliti menggunakan pendekatan Phenomenology. Peneliti bisa tahu bahwa dengan munculnya fenomena ini di wilayah Subang Jaya, Malaysia melalui adanya interkoneksi antara masyarakat lokal baik secara online melalui web forum, dan offline dalam kehidupan keseharian, sehingga menimbulkan jaringan sosial yang tidak dibatasi oleh status dan identitas sosial.
  • 6. Practice Keterlibatan masyarakat Subang Jaya dalam kehidupan offline, secara unik telah terintegrasi dengan kehidupan onlinenya melalui forum online, website pribadi dan mailing list. Bentuk keterlibatan ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan komunitas melalui prakteknya dalam kehidupan sehari hari.
  • 7. Things ● Appropriation: Masyarakat Subang Jaya telah memberikan nilai yang bersifat pribadi dalam interaksinya melalui masyarakat online ● Objectification: Komunitas online tersebut dapat menjadi wadah bagi warga Subang Jaya untuk menyalurkan pendapat dan hal yang ada dipikiran mereka masing-masing ● Incorporation: Masyarakat Subang Jaya dapat mengintegrasikan apa yang telah mereka diskusikan secara online ke dalam kehidupan offline sehari-harinya ● Conversion: Terjadinya pertemuan kepentingan antar berbagai macam latar belakang (sosial-politik, ekonomi, suku dan ras) dalam ranah online maupun offline, sehingga terjadi persimpangan antara nilai-nilai.
  • 8. Relationship ● Forum masyarakat Subang Jaya yang terbentuk merupakan bentuk interaksi antar anggotanya dan hubungan yang tercipta secara online maupun offline. ● Interaksi masyarakat terlepas dari batasan latar belakang, namun memiliki satu nilai dan tujuan yang serupa.
  • 9. Relationship ● Cosplay yang merupakan subculture dari game bisa muncul karena adanya konstruksi dan interaksi antar penggemarnya. ● Interaksi para penggemar membuat cosplay bisa merambah keluar dari Jepang dan juga bisa menciptakan adanya hubungan antar individu; baik secara online maupun offline.
  • 10. Social World Komunitas yang terbentuk dalam dunia nyata (offline) telah merambah ke dunia online, memungkinkan adanya interaksi sosial yang baru tanpa adanya batasan ruang, waktu atau perbedaan latar belakang. Disatukan oleh 1 bahasa (Malaysian English) dan nilai serta tujuan yang semakin dipererat.
  • 11. Pendapat Pribadi & Kelompok ● Fenomena yang terjadi di masyarakat Sabang Jaya telah terjadi di komplek lokal tempat saya tinggal, namun tidak seintens kasus yang disebutkan dalam bentuk WA Group dan grup Facebook. ● Komunitas offline yang kemudian merambah ke komunitas online menjadi suatu bentuk interaksi sosial yang bersifat mandatory dengan adanya perkembangan digital media yang pesat dewasa ini
  • 12. Case Study 2 The birth of a new social world: An ethnographic approach to understanding the Indignados
  • 13. Tujuan Penelitian? Meneliti bagaimana perubahan pada social worlds yang sedang diteliti mengalami perubahan drastis dalam waktu yang singkat yang dipengaruhi oleh digital media dan penggunanya
  • 14. Prinsip Digital Etnografi ● Multiplicity Dari semula social world di observasi berupa sekelompok kecil aktivis internet di Barcelona, berubah menjadi sebuah gerakan nasional ‘indignados’ atau gelombang amarah masyarakat yang menuntut demokrasi nyata. ● Non-digital-centric-ness Jumlah masa yang meningkat secara drastis akibat adanya laporan pembredelan aksi. Sehingga kelompok masa berubah total.
  • 15. Prinsip Digital Etnografi ● Openness Perubahan pada social worlds yang terjadi pada kampanya 15-M pastinya akan mengakibatkan perubahan pula pada bagaimana penelitian dilangsungkan, bagaimana metode pengumpulan data dilakukan, dan lain sebagainya ● Reflexivity: Besarnya peran digital media dan para pengguna dalam menyebarkan informasi sehingga memberikan impak besar pada dunia nyata akibat “viral” ● Unorthodox Bagaimana kita lebih mengamati; bukan technology-nya, tapi technologist-nya sebagai pengguna teknologi tersebut. Yang paham batasan dan kemungkinan yang ada untuk mengakomodasi pola berpolitik
  • 16. Pendekatan Digunakan pendekatan fenomenologi. Peristiwa 15-M ini menjadi sebuah peristiwa yang menyita perhartian buikan hanya nasional, namun juga sampai ke internasional. Dikarenakan bagaimana sebuah gerakan damai, dalam rentang dua hari bisa berubah 180 derajat menjadi gerakan demonstrasi yang menuntut keadilan dari ‘ketidakadilan’ yang dilakukan kepada kampanye yang awalnya dilakukan secara kecil-kecilan hingga berubah kondisi, keadaan, hingga tujuannya pada demo di situasi kedua.
  • 17. Relationship ● Interaksi yang terjalin ketika orang-orang mulai menyebarkan konten tentang 15-M hingga hal tersebut viral menjadi pemicu terbentuknya indignados di antara masyarakat. ● Interaksi yang ada memperluas konteks pada kampanye yang dilakukan di awal. Terjadi perubahan makna yang semula dilakukan oleh beberapa aktivis internet, sampai di akhir pemaknaan aksi jadi berubah menjadi demonstrasi berskala menuntut demokrasi. Di sebabkan salahsatunya oleh faktor power yang dirasa ada kesenjangan antara rakyat dengan pemerintah.
  • 18. Social World Adanya perubahan pada Social World yang disebabkan oleh viralitas berita aksi 15-M sehingga timbul sebuah tuntutan moral atau sekedar rasa amarah di masyarakat sehingga konteks dari social world yang ada pada aksi tersebut berubah total.
  • 19. Pendapat Pribadi dan Kelompok Pada era digital yang hampir semua orang ‘dikonsumsi’ oleh things yang mereka gunakan, pada studi kasus ini dapat kita lihat betapa mudahnya opini masyarakat digiring oleh para gatekeeper dari media digital sehingga walaupun memang pada tahap ini kita sebagai pengguna bisa saja malah ‘dimanfaatkan’ oleh pihak yang tak terlihat untuk kepentingan yang besar
  • 20. Case Study 3 Ethnography of the games industry in Australia: Alternative routes for gender performativity
  • 21. Tujuan Penelitian? Untuk mengetahui bagaimana Cosplay, bisa menjadi rute alternatif untuk performa gender, dalam etnografi dari industri games di Australia.
  • 22. Prinsip Digital Etnografi ● Multiplicity Fenomena yang disebabkan oleh anime, manga, film, & gaming ini memunculkan beberapa cara bagi peneliti untuk mengobservasi fenomena ini: pergeseran dari consumer menjadi produsers, hubungannya dengan dunia sosial, multikulturalisme, & “mendobrak” stereotip. ● Non-digital-centric-ness Tidak hanya berfokus pada konten digital medianya saja, namun kepada bagaimana fenomena ini bisa terintegrasi kepada kehidupan mereka sehari-hari wawancara terhadap cosplayer perempuan & diadakannya konvensi cosplay di Australia.
  • 23. Prinsip Digital Etnografi ● Openness Keterbukaan peneliti dalam melihat fenomena ini dari berbagai ranah (transisi, identitas, hubungan) ● Reflexivity Hjort kemudian memahami bagaimana cosplay bisa sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari; tidak hanya sebagai hobi, namun juga sebagai way of life. ● Unorthodox Peneliti tidak hanya melakukan wawancara mengenai cosplay saja, namun bagaimana cosplay di Australia tidak terbatas pada stereotip gender, ras, dan persona yang telah ada.
  • 24. Pendekatan Untuk meneliti bagaimana subculture cosplay bisa berkembang, para peneliti menggunakan pendekatan Phenomenology. Peneliti bisa tahu bahwa dengan munculnya fenomena ini di negara Australia, terjadi beberapa transisi seperti pergeseran pemain menjadi produser & mulai masuknya perempuan ke dunia laki-laki yaitu gaming, serta terciptanya identitas dan budaya baru.
  • 25. Practice Cosplay tidak hanya hanya sebatas cara untuk mengekspresikan diri mereka terhadap ketertarikan mereka para budaya populer Jepang, namun juga mengadaptasi ketertarikannya pada kehidupan sehari-hari seperti mengambil jurusan game di tempat mereka belajar, menjadikan cosplay sebagai full-time passion.
  • 26. Things ● Appropriation: Cosplay dipandang sebagai subculture yang menciptakan ruang bagi penggemarnya untuk mengekspresikan ketertarikan mereka terhadap game, manga, anime, dan film. ● Objectification: Cosplay bisa menjadi wadah bagi penggemarnya untuk mengeksplor identitas baru yang berbeda. ● Incorporation: Penggemar cosplay mengadaptasi ketertarikannya dalam kehidupan sehari-hari (pemilihan jurusan). ● Conversion: Cosplay membawa pengaruh bagi kehidupan para pelajar perempuan baik secara setting resmi (saat sedang melakukan cosplay) maupun tidak resmi (bagaimana cosplay bisa berhubungan tentang cara mereka mempresentasikan diri sendiri). Juga bagaimana cosplay bisa mempertemukan sphere online dan offline (cara mereka mencari inspirasi).
  • 27. Relationship ● Cosplay yang merupakan subculture dari game bisa muncul karena adanya konstruksi dan interaksi antar penggemarnya. ● Interaksi para penggemar membuat cosplay bisa merambah keluar dari Jepang dan juga bisa menciptakan adanya hubungan antar individu; baik secara online maupun offline.
  • 28. Social World Cosplay membuat para penggemar budaya Jepang, game, dan film saling bersatu. Adanya kesamaan identitas & partisipasi aktif yang membuat mereka merasa saling terhubung, sehingga tercipta suatu komunitas baru.
  • 29. Pendapat Pribadi & Kelompok ● Fenomena cosplay juga terjadi di Indonesia; banyak ditemukan para penggemar game, film, anime, dan manga di acara-acara dimana mereka bisa bebas mengidentifikasikan diri mereka sebagai seorang karakter. ● Tidak sedikit juga orang-orang yang mengintegrasikan hobinya ke dalam kehidupan sehari-hari seperti pada kasus ini, yaitu mengambil jurusan yang berhubungan dengan hobi mereka.