2. Questions:
# Apa yang menjadi tujuan dasar dari penelitian tersebut?
# Apa prinsip dasar dari ethnography, digital ethnography,
sensory, dan juga teori practices yang diterapkan dalam penelitian
tersebut?
# Apa pendapat kalian sebagai individu dan kelompok terkait studi
kasus dan aplikasi teori di bab 3?
2
4. Tujuan Dasar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana konsumen media terlibat
di dunia digital dalam konteks lingkungan digital yang berubah dengan cepat. Peneliti
ingin melihat bagaimana peran digital media dalam mengatur aspek kehidupannya
seperti kesehatan, travel, dan transportasi, waktu luang, keuangan, dan hubungan.
Namun, disini peneliti bersifat fleksibel dengan terbuka terhadap hasil yang tidak
diantisipasi mengenai bagaimana digital mengubah kehidupan.
4
5. Prinsip Dasar Etnografi Yang Digunakan
Walaupun penelitian ini terpusat pada digital media dan penggunaannya, namun
penelitian ini pada dasarnya tetap ingin melihat bagaimana perilaku manusia yang
dipengaruhi oleh digital media itu sendiri, sehingga tetap berfokus pada manusia yang
menjadi subjek penelitian tersebut.
5
6. Prinsip Dasar Etnografi Digital Yang
Digunakan
Multiplicity
Penelitian ini menggunakan
beberapa metode yaitu video,
observasi dan kunjungan
langsung, dan re-enactment.
Non-digital-centricness
Penelitian ini tidak hanya melihat
bagaimana pengggunaan media,
tapi bagaimana itu juga
mempengaruhi hubungan dan
emotional dari setiap keluarga.
Selain itu, penelitian ini tidak
hanya berfokus pada metode
digital, tapi peneliti turun
langsung untuk mengobservasi
dan mempelajari kehidupan
mereka.
Reflexivity
Penelitian ini mempelajari
mengenai kehidupan sehari-
sehari manusia dan
penggunaan medianya.
6
Openness
Penelitian ini tidak hanya terpaku akan pertanyaan riset yang
ada, tapi bersifat lebih luas dan fleksibel serta mau menerima
akan adanya hasil penemuan yang tidak disangka atau
diantisipasi terkait dengan bagaimana penggunaan media
mengubah kehidupan orang.
7. Konsep 5 Indra Yang Digunakan
Hear
Peneliti mendengar langsung dari
subjek peneliti ketika melakukan
kunjungan dan ketika subjek
peneliti melakukan re-enactment
(rekaan ulang) aktivitasnya.
Sight
Peneliti melihat langsung
dengan melakukan tiga
kunjungan dan mengamati
bagaimana penggunaan
digital media.
7
Feel
Peneliti ikut merasakan
langsung bagaimana
kehidupan sehari-hari subjek
peneliti dan bagaimana media
digital mempengaruhinya
8. Konsep Teori Praktis Yang Digunakan
Teori Praktis di penelitian ini dapat dilihat dari bagaimana implikasi digital media dalam
kehidupan sehari-hari dan bagaimana praktik dari penggunaan media tersebut
membentuk suatu rutinitas dan kebiasaan sehari-hari, termasuk perasaan dan ekspetasi.
Selain itu, ternyata praktik penggunaan media ini juga membuat peneliti dan subjek
peneliti menyadari adanya kebiasaan dan efek tersembunyi yang tidak disadari
sebelumnya.
8
9. Pendapat
Ruth Audrey: Menurut saya, penelitian yang mencari tahu tentang penggunaan digital
media dan dampaknya ini merupakan penelitian yang sangat dekat dengan
kehidupan kita sehari-hari dan bersifat relatable bagi semua orang, karena di zaman
modern ini pasti kita semua melibatkan digital media dalam kehidupan sehari-hari.
Praktik penggunaan media inilah yang pada akhirnya akan membentuk kehidupan
yang berbeda-beda di setiap keluarga, mempengaruhi bagaimana kita mengambil
keputusan atau mengatur aspek-aspek kehidupan kita.
Menurut kelompok kami, penelitian ini memuat teori praktis karena pada dasarnya
praktik media yang dilakukan subjek peneliti tersebut memberi dampak pada
kehidupan mereka bahkan membentuk sebuah ritme digital.
9
11. Tujuan Dasar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari keterlibatan digital di kalangan
anak muda dan meneliti bagaimana kaum muda menggunakan new media untuk
berkomunikasi.
11
12. Prinsip Dasar Etnografi Yang
Digunakan
Manusia sebagai subjek penelitian
Etnografi. Penelitian ini mengajak
kita untuk melihat bagaimana
pengaruh konten di media terhadap
kalangan muda yang dalam
penelitian disebut sebagai fangirl
yang memberikan respon terhadap
konten media dengan cara
mereproduksi konten setelah
mengonsumsi konten media
12
13. Prinsip Dasar Etnografi Digital Yang
Digunakan
Multiplicity
Penelitian ini menggunakan
beberapa metode yaitu
kuisioner, interview, dan
diary study.
Non-digital-centricness
Penelitian ini tidak hanya
menggunakan metode digital,
tapi bahkan melakukan interview
langsung dan memperoleh
insight melalui diary study.
Reflexivity
Penelitian ini melihat
fenomena fandom yang dekat
dengan kehidupan kita sehari-
hari, tidak terbatas dari usia
muda sampai tua.
13
14. Konsep 5 Indra yang Digunakan
Sight
Peneliti mengamati,
membaca, dan
menonton fanfiction
untuk memahami
perilaku fangirl yang
membuat fanfiction.
14
Feel
Peneliti
menggambarkan
bagaimana fangirl
membuat cerita
fanfiction sesuai
dengan keinginannya.
15. Teori Practices
Dalam penelitian disebutkan bahwa fangirl tidak hanya mengkonsumsi
konten media secara pasif tapi audience remaja yang disebut sebagai
fangirl ini memproduksi kontennya sendiri dengan cara membuat
fanfiction yang biasanya ditulis pada liburan musim panas.
15
16. Pendapat
Disianika Intan : pendapat saya setelah membaca penelitian ini, saya merasa penelitian ini
relevan dengan teori practices kehidupan fandom di masa sekarang. Ditambah dengan
mudahnya mengakses internet, selain konten media original yang dapat kita konsumsi,
konten yang diproduksi oleh fans dapat dinikmati juga oleh publik.
Menurut kelompok kami, fenomena fandom ini merupakan sesuatu yang luas dan
kompleks untuk diamati karena tidak hanya mengkonsumsi konten, sekarang para fans
dapat dengan ‘liar’ dan bebas ikut memproduksi konten dengan membuat fan fiction yang
pada akhirnya dapat menyaingi cerita sebenarnya, bahkan mungkin lebih baik. Disini juga
dapat dilihat bahwa teori praktik diimplikasikan dimana penulisan cerita itu membuat orang
lain ingin menulis versinya dan menginspirasi fans lain untuk melakukan hal yang sama.
16
18. Tujuan Dasar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peran yang dimiliki oleh
media digital terhadap kegiatan penghijauan taman “Permablitz Movement” dari
penduduk suburban di Australia. Peneliti juga ingin mengeksplor sisi etika dan politik
dari partisipasi dan pembuatan gaya hidup hijau yang terprivatisasi.
18
19. Prinsip Dasar Etnografi Yang Digunakan
Etnografi melihat manusia sebagai subjek penelitian yang difokuskan. Apapun yang
mempengaruhi penelitian manusia tetap dilihat sebagai hal utama yang diteliti, apapun
konteks penelitiannya. Walaupun terdapat pengaruh dari website Permablitz, yang
diperhatikan tetap pola perilaku manusianya yang saling mempengaruhi satu sama lain
untuk melakukan gerakan penghijauan di rumah masing-masing individu.
19
20. Prinsip Dasar Etnografi Digital Yang
Digunakan
Multiplicity
Penelitian ini menggunakan
sejumlah metode yaitu
wawancara, video, fotografi,
handphone, fieldwork.
Non-digital-centricness
Penelitian ini tidak melihat
hanya dari sisi digital namun
juga bagaimana warga
suburban di Australia saling
mempengaruhi untuk mulai
menghijaukan tamannya
dikarenakan pengaruh
dokumentasi website
Permablitz.
Reflexivity
Penelitian ini mengambil,
mengolah dan
merepresentasikan data
sesuai kehidupan nyata /
sehari-hari.
20
Openness
Penelitian ini menunjukkan keterbukaan dari segi data yang tak
melulu soal hal fenomenal yang terkenal, namun dapat juga
datang dari hal - hal yang jarang di highlight di media termasuk
hal-hal yang terjadi di taman, rumah dan kejadian biasa.
21. Konsep 5 Indra Yang Digunakan
Hear
Bagaimana responden/warga
suburban Australia mendengar
video yang ada di website
Permablitz yang akhirnya
menggerakan hati mereka untuk
ikut menghijaukan tempat
tinggalnya.
Sight
Bagaimana responden/warga
suburban Australia melihat
website Permablitz yang
akhirnya menggerakan hati
mereka untuk ikut
menghijaukan tempat
tinggalnya.
21
Touch
Sentuhan dari gadget yang
digunakan untuk membuka
websitenya juga turut
berpengaruh dalam urgensi
mereka mengikuti pergerakan
permablitz.
22. Konsep Teori Praktis Yang Digunakan
Teori Praktis adalah teori yang menekankan praktik yang diterapkan oleh sebab maupun
akibat dari paparan media digital. Teori praktik dalam penelitian ini dapat dilihat dari
banyak perspektif, yaitu orang - orang yang berperan dalam membentuk Permablitz
melakukan “praktik” menyebarluaskan pergerakan mereka melalui media digital yaitu
website Permablitz dengan maksud membiarkan orang lain mengetahui misi mereka dan
menyampaikan pesan berupa nilai “cinta lingkungan” yang mereka bawa. Ketika orang -
orang melihat publikasi berupa foto/video dalam website Permablitz, mereka pun
akhirnya merasa tergerak untuk mengikuti pergerakan tersebut dan ini juga merupakan
perwujudan dari “Teori Praktis”. Orang - orang yang membuat konten dalam website
Permablitz juga dapat dikaitkan dengan teori praktis dikarenakan mereka sebagai
Pembuat dan Pengguna konten. Mereka mengimplikasikan teori praktik dalam
menggunakan websitenya.
22
23. Pendapat
Menurut saya (Maulia), teori praktis sangat diimplikasikan di penelitian tentang
Permablitz ini. Bahkan apabila ditinjau lebih lanjut teori praktis bisa dilihat dari
berbagai macam cara pandang di berbagai aspek yang terjadi dalam fenomena yang
ada dalam penelitian ini. Bagaimana mereka menciptakan konten di dalam website,
bagaimana mereka melakukan kampanya Permablitz, dan bagaimana orang yang
melihat kampanye mereka merespon dengan mengikuti orang - orang tersebut bisa
dilihat dengan cara pandang teori praktis. Dalam penelitian ini pun menurut saya teori
praktis sangat bisa menjadi center of observation karena semua yang diterapkan
dalam penelitian ini adalah berdasarkan kemauan subjek penelitian untuk
“melakukan” sesuatu, terlebih terhadap media digital seperti yang diamat dalam studi
etnografi digital.
Menurut kelompok kami, disini kita dapat melihat bagaimana sebuah postingan atau
penggunaan media dapat berdampak luas sehingga dapat mempengaruhi banyak
orang melalui sebuah gerakan sosial yang didasarkan pada media.
23