Studi kasus ini menganalisis peran objek kemobilitasan seperti ponsel dalam memfasilitasi komunikasi antar anggota keluarga yang terpisah jarak. Wawancara dengan responden menunjukkan bahwa ponsel memungkinkan hubungan yang terjalin erat meskipun jarak memisahkan, dan menjadi barang penting yang selalu dibawa.
2. Pertanyaan
1. Apa Tujuan dari Riset dalam masing-masing studi kasus
tersebut?
2. Apa pendekatan secara digital etnografis, Sensory
experience, practice dan juga terkait dengan pengertian
"Things" dalam pertemuan SAP 5 ?
3. Apa kesimpulan secara pribadi dan juga secara
perkelompok?
2
4. Tujuan
Riset Tujuan dari riset ini adalah untuk memahami suara sebagai
Material culture dan bagaimana pengalaman orang-orang
terhadap suara membentuk makna dan sensasi berbeda-beda
dalam kehidupan sehari-hari serta melihat bagaimana radio
berkontribusi terhadap lingkungan domestik orang.
4
5. 2.
Pendekatan
Digital
Etnografi
- Multiplicity
Riset ini menggunakan beberapa metode, yaitu observasi
partisipan, mengunjungi rumah untuk melakukan wawancara
mendalam, media diaries, dan pemetaan suara (sound mapping).
Penelitian ini juga meneliti para perempuan dan keluarga di
Bristol, UK dan juga produser serta pendengar radio.
- Unorthodox
Penelitian ini tidak hanya melibatkan pendengar radio sebagai
partisipan, tetapi juga produser radio dengan datang ke acara
dimana kedua belah pihak hadir.
5
6. - Non-digital centricness
Penelitian ini tidak hanya fokus terhadap radio sebagai sebuah
teknologi, tetapi juga bagaimana penggunaannya dan makna
radio bagi orang-orang.
- Reflexivity
Penelitian ini meneliti tentang bagaimana suara berperan di
kehidupan sehari-hari dan bagaimana makna radio telah
bergeser dari waktu ke waktu.
6
2.
Pendekatan
Digital
Etnografi
7. - Sight
Peneliti melakukan observasi partisipan dan juga datang ke
rumah partisipan untuk mengamati secara langsung.
- Hear
Peneliti melakukan wawancara terhadap partisipan untuk
mengetahui bagaimana suara mempengaruhi pengalaman dan
makna radio bagi mereka.
7
2.
Pendekatan
Senso
ry
Experinence
8. 3. Pendekatan Teori Praktis
Dalam penelitian ini, peneliti turun langsung ke rumah
partisipan dan juga acara-acara dimana terdapat produsen serta
pendengar radio untuk mencari tahu secara langsung. Selain
itu, pendekatan teori praktis juga dapat dilihat dari bagaimana
suara dan juga radio yang didengar mempengaruhi
keseimbangan emosional.
8
3.
Pendekatan
Teori
Praktis
9. 3. Pendekatan Teori ‘things’
Penelitian ini memahami radio sebagai ‘benda’ yang menjadi
sumber dari ‘mediated sound’ dan walaupun mengalami
pergeseran makna bagi sebagian orang, fungsi dan peran yang
disediakan tetap konsisten dan suara inilah yang pada akhirnya
mempengaruhi keseimbangan emosi seseorang dan
membentuk pengalaman serta memori tersendiri.
9
3.
Pendekatan
Teori
Things
10. Kesimpulan Pribadi
Dari studi kasus ini, dapat disimpulkan bagaimana suara dapat
mempengaruhi kehidupan dalam berbagai tingkat, mulai dari sekadar
menyediakan sarana untuk social silence sampai mempengaruhi
keseimbangan emosi.
Kita juga dapat melihat bagaimana perkembangan zaman telah membuat
pemaknaan kita terhadap berbagai hal bergeser, termasuk radio yang
sering hanya kita anggap physically radio baru disebut radio, padahal
sound streaming di internet yang sering kita lakukan juga termasuk
didalamnya.
Ruth Audrey
10
Kesimpulan
Pribadi
11. Using Digital Video Re-
Enactments to Understand
How People Live With
Technologies
11
2
12. 12
Tujuan dari riset ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana
teknologi sangat berkaitan dalam kehidupan berumah tangga
sehari - hari dan bagaimana teknologi yang ada mempengaruhi
pola hidup / pola pergerakan dalam rumah tangga, khususnya
dalam rutinitas keluarga di pagi hari.
Tujuan
Riset
13. - Multiplicity
Penelitian ini menggunakan lebih dari satu metode untuk
mengumpulkan dan mengidentifikasi data. Terdapat beberapa
cara yaitu video recording dan reenactment. Penelitian ini juga
menggunakan lebih dari satu metode yaitu art therapy dan
neuroanthropology untuk mengidentifikasi aspek sensoris.
Multiplicity juga dapat terlihat dari bagaimana peneliti mencari
data dari banyak sumber (20 kepala rumah tangga) untuk
mendapatkan hasil yang dapat mencakup banyak latar belakang
dan faktor.
13
2.
Pendekatan
Digital
Etnografi
14. 14
- Non digital-centric-ness
tidak hanya berfokus pada teknologi yang ada saja, namun bagaimana subjek
penelitian menggunakan teknologi yang ada sebagai pola kehidupan pada rutinitas
pagi juga menjadi fokus utama peneliti dalam mengidentifikasi data.
- Reflexivity
merefleksikan kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia.
- Unorthodox
Peneliti memperhatikan hal yang sudah biasa terjadi sehingga tidak pernah/jarang
menjadi fokus untuk diteliti karena dianggap tidak begitu penting. Subjek peneliti
juga tidak pernah benar - benar membicarakan apa yang menjadi fokus penelitian.
15. a. Touch
Bagaimana subjek penelitian “menyentuh” teknologi yang ada di
rumahnya untuk menjalankan aktivitas pagi.
a. Hear
Bagaimana peneliti mendengar untuk mengumpulkan data melalui video
recorder, juga bagaimana subjek mendengar untuk memanfaatkan
teknologi dalam menjalankan aktivitas pagi. (cth: alarm handphone)
a. Sight
Bagaimana peneliti melihat video recorder untuk mengumpulkan data
penelitiannya. Juga bagaimana subjek melihat sebagai respon dari
penerapan teknologi yang sudah digunakan untuk menjalankan aktivitas
pagi (cth: lampu/tv)
15
2.
Pendekatan
Senso
ry
Experinence
16. 16
2.
Pendekat
an Teori
Praktis
2. Pendekatan Teori Praktis
Teori Praktis adalah teori yang menekankan praktik yang diterapkan
oleh sebab maupun akibat dari paparan media digital. Praktisnya
dapat dilihat dari berbagai macam sisi, apakah media digital itu
mempengaruhi tindakan seseorang, ataupun tindakan seseorang
terhadap media mengakibatkan hasil. Dalam penelitian ini, media
mempengaruhi bagaimana orang berperilaku / melakukan praktis
dilihat dari teknologi yang digunakan untuk menjalankan rutinitas
pagi responden.
Cth: alarm handphone, lampu & TV.
17. 17
2. Pendekatan Teori “Things”
Penelitian ini melihat fenomena terjadi terkait dengan teknologi yang
ada sebagai “benda” yang membantu subjek menjalankan
aktivitasnya. Kita jadi dapat melihat bagaimana teknologi sebagai
suatu alat benar - benar melekat dalam memudahkan kehidupan
masyarakat. Ketika orang membawa teknologi bersama mereka,
mereka juga membawa potensi, kualitas, dan kemampuan mereka.
2.
Pendekat
an Teori
Things
18. 18
3. Kesimpulan Pribadi (Maulia Ditriya Yulistiana)
Dengan studi kasus kedua ini, peran dari teknologi sebagai suatu
alat untuk menunjang aktivitas sangat ditonjolkan sehingga ini
menambah esensi dari studi etnografi digital itu sendiri. Terlebih,
studi etnografi melihat dari berbagai macam perspektif dan teori.
Semua fenomena yang terjadi dalam kehidupan yang sudah
modern ini memang sudah tidak dapat terlepas dari adanya
teknologi. Maka dari itu pemanfaatannya harus merujuk ke arah
yang positif dibanding negatif.
3.
Kesimpul
an
Pribadi
20. Study
Case 3 1. Tujuan Riset
Tujuan riset ini adalah untuk memahami cara-cara di mana
orang-orang merancang mobilitas dalam terang mata uang
yang berbeda, status kewarganegaraan , bahasa, infrastruktur
telekomunikasi, peluang ekonomi, dan relasi kekuasaan yang
secara jelas membentuk cara-cara di mana mobilitas dan
pergerakan dimungkinkan
20
21. Study
Case 3
21
Menggunakan pendekatan sensorik / 5 senses dengan
mewawancara responden mengenai barang-barang apa
saja yang harus dibawa dalam kegiatan sehari-hari.
2. Pengaplikasian pada Pendekatan Digital Etnografi
▹ Menggunakan pendekatan sensorik / 5 senses dengan
mewawancara responden mengenai barang-barang apa
saja yang harus dibawa dalam kegiatan sehari-hari
22. Study
Case 3
22
Menggunakan pendekatan sensorik / 5 senses dengan
mewawancara responden mengenai barang-barang apa
saja yang harus dibawa dalam kegiatan sehari-hari.
3. Implementasi dari Principal Ethnography
▹ Non-digital centricness : Penelitian ini tidak hanya berfokus
kepada digital, tetapi juga melakukan wawancara kepada
responden.
▹ Multiplicity : Penelitian ini menggunakan beberapa metode
dalam mengumpulkan data, diantaranya melalui survey,
wawancara dan diskusi.
▹ Reflexivity : Penelitian ini berkaca dari pengalaman
berkomunikasi sehari-hari masyarakat yang tinggal di wilayah
perbatasan
23. Study
Case 3 4. Pendekatan Sensory Experience
▹ Hear : peneliti melakukan wawancara dan diskusi dengan
responden
▹ Sight : peneliti melihat barang apa saja yang biasa dibawa
oleh responden untuk kegiatan sehari-hari
5. Pendekatan Teori Praktis
▹ Sejak masyarakat perbatasan mulai menggunakan ponsel,
maka ada beberapa perubahan perilaku seperti menyiapkan
baterai cadangan maupun membawa charger ponsel
kemanapun mereka berpergian.
23
24. Study
Case 3 6. Pendekaatan Teori “Things”
Memahami ponsel sebagai 'benda' atau objek mobilitas yang dapat
menemani orang-orang bergerak menyoroti berbagai cara di mana
ponsel memiliki arti dan nilai. Dalam contoh penelitian ini, ponsel
merupakan gudang untuk anggota keluarga, majikan, pasangan,
dan teman. Ponsel adalah saluran untuk komunikasi di mana
hubungan dapat ditingkatkan dan dimeriahkan melalui pesan dan
panggilan.
24
25. Kesimpulan
Pribadi
25
Dari studi kasus 3 kita dapat melihat bahwa dewasa ini
teknologi, khususnya ponsel memiliki peran signifikan dalam
kehidupan sehari-hari. Membahas mengenai studi kasus ini, saya
menjadi lebih mudah untuk mengidentifikasi dan mengaitkan
teori yang telah dipelajari di kelas dengan studi kasus ini
Disianika Intan Kinanti
26. Kesimpulan Kelompok
26
Menurut kelompok kami, teknologi yang kali ini dilihat dari perspektif sebagai “benda”
maupun “alat” semakin menyadarkan kami bahwa teknologi dalam aspek apapun tidak
dapat terlepas dari kehidupan manusia dan mempunyai pengaruh besar didalamnya, baik
yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari. Mulai dari peran ponsel yang menjadi
barang paling penting dibawa seperti dijabarkan dalam studi kasus tiga, peran teknologi
dalam aktivitas keluarga di pagi hari yang ada di studi kasus dua, sampai peran suara dalam
teknologi yang sekadar menjadi sarana untuk menyediakan suatu experience dan
mempengaruhi kesemibangan emosional di studi kasus satu. Maka dari itu di sini lah peran
studi etnografi digital bersama segala aspek yang dibawanya menjadi penting untuk
mengidentifikasi fenomena sosial yang sudah terpengaruh teknologi, agar kita dapat
mengetahui pemanfaatannya untuk kehidupan bermasyarakat serta menjadi lebih aware
akan dampak yang dibawanya.
Editor's Notes
Seperti handphone yang digunakan sebagai alarm untuk bangun pagi. Di sisi lain, motivasi ibu rumah tangga yang berusaha membangunkan anggota keluarganya dengan menghidupkan lampu dan TV juga merupakan penerapan dari teori praktis dimana tindakan subjek terhadap media mengakibatkan hasil.
Kita sebagai peneliti dapat melihat teknologi yang ada sebagai pelengkap aktivitas manusia, dan aktivitas manusia dapat menjadi berbeda-beda konteks dan pengaruhnya tergantung teknologi yang dipakai. Contohnya ketika memasak sarapan, akan menjadi lengkap apabila ada teknologi seperti TV untuk melihat resep dan acara masak supaya menunjang kegiatan memasak pagi tersebut.