SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
SAP - 8
Digital Etnografi
Researching Localities
Ratih Mustikoningsih 1606916604
Fransiska Larasati 1606916094
Ardelia K. Putri 1606886652
Researching localities in Malaysia
through diachronic ethnography
Tujuan Penelitian
1. Awalnya bertujuan melihat apakah internet
memiliki peran signifikan terhadap pengambilan
keputusan pemerintah di Subang Jaya
1. Dalam pelaksanaannya, turut meneliti
bagaimana lokalitas terbentuk secara virtual
Pendekatan Digital Etnografi
Multiplicity:
Metode yang digunakan penelitian ini beragam, yakni:
● Wawancara langsung dengan penduduk Subang Jaya ketika peneliti
berada disana
● Penelitian online melalui mailing list dan forum.
● Etnografi diakronik yang bersifat kronologis. Peneliti menggabungkan
data dari penelitiannya di tahun 1999, 2003, dan 2009.
Non-digital-centric-ness:
Virtualitas atau medium digital hanya berperan sebagai penjembatan dalam
memahami lokalitas. Titik berat penelitian tetap ada pada konsep lokalitas itu
sendiri dan tidak terpaku pada hal digitalnya.
Pendekatan Digital Etnografi
Opennes:
Peneliti bersifat terbuka untuk bisa memahami lokalitas di Subang Jaya.
Pertama ia langsung datang kesana untuk bertanya kepada orang sekitar.
Namun selain itu, ia juga meneliti Subang Jaya ketika berada di UK melalui
forum online.
Pendekatan Sensory
Experience
Phenomenology
Konsep fenomenologi di studi kasus ini merupakan penelitian
fenomena pembentukan lokalitas virtual di Subang Jaya. Dimulai
dari mailing list di Yahoo (USJ.com.my) hingga hampir terbentuk
smart township dan apa yang disebut Postill ‘field of residential
affairs’ (lokalitas yang terbentuk karena adanya isu pemerintah
yang ingin dilawan dan seringnya berlingkup di internet)
Neurological
Menggunakan sensoris sight ketika meneliti lokalitas virtual Subang
Jaya. Sensor touch juga digunakan untuk melakukan navigasi di
forum online / mailing list Subang Jaya.
Practice
Terdapat macam-macam cara yang dilakukan peneliti untuk
meneliti lokalitas di Subang Jaya, salah satunya dengan
langsung datang ke lapangan untuk bertanya pada masyarakat
sekitar.
Things
Mailing list atau forum online yang dimiliki Subang Jaya sudah
memasuki tahap conversion dalam konsep things. Mengingat
conversion adalah tahap dimana suatu objek memiliki makna baru diluar
kegunaan aslinya, forum online Subang Jaya juga sudah bisa menjadi
tempat mencari teman, bertukar informasi, bahkan menjadi medium
perlawanan terhadap pemerintah ketika ada kebijakan yang tidak
disenangi masyarakat lokal.
Relationship
Connection terbentuk antar masyarakat Subang Jaya yang walaupun tidak
memiliki etnisitas yang sama, tapi memiliki rasa kesamaan satu sama lain
berkat keinginan untuk mengkritik pemerintah
Co-presence dirasakan oleh baik subjek maupun peneliti. Oleh subjek,
mereka merasakannya ketika menjadi aktif di forum online dan berinteraksi
satu sama lain. Sementara peneliti juga merasa seolah benar-benar sedang
langsung meneliti masyarakat Subang Jaya walau hanya melalui dunia maya.
Social World
Community dalam penelitian ini adalah masyarakat di Subang Jaya
Sociality, atau kualitas dari suatu hubungan sosial terlihat dari tingkat
keguyuban member forum online Subang Jaya yang saling memberikan
bantuan / dukungan dalam mengkritik pemerintah dan menuntut
demokrasi di Subang Jaya.
Localities
Di studi kasus ini, peneliti mengungkapkan konsep field of residential
affairs. Konsep ini tidak berbeda dari konsep local community atau network
individualism. Konsep ini memaparkan lokalitas yang baru atau hanya
terbentuk ketika ada permasalahan di area lokal masyarakat yang terkait,
biasanya bersifat melawan kebijakan pemerintah dan bertempat di dunia
maya.
Pendapat Individu dan
Kelompok
Penelitian ini menurut kami menarik karena berkonsep diakronik. Tidak
hanya berdurasi beberapa bulan, satu, atau dua tahun, tapi 10 tahun
dengan metode yang juga variatif.
Peneliti juga bisa menunjukkan keterbukaan dalam memahami lokalitas.
Bahwa lokalitas bisa terbentuk secara virtual dan tidak selalu dibangun
dari etnisitas.
RESEARCHING THE PRODUCTION OF SILICON
VALLEY THROUGH GIFT EXCHANGE
Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini berfokus terhadap bagaimana perilaku
ekonomi dari inovasi teknologi, dan kapitalisme korporat
yang menopang produksinya, mendominasi kehidupan
sehari-hari di Silicon Valley.
2. Bagaimana suatu tempat seperti Silicon Valley dapat
berdampak bagi kehidupan keluarga serta aktivitas sosial
sehari-hari.
3. Untuk melihat bagaimana diberbagai wilayah konsep “
Silicon Valley” dianalisis sebagai serangkaian penstrukturan
prinsip-prinsip ekonomi dan institusional yang dapat
dilokalkan ke dalam konteks tertentu sebagai bagian dari
imajinasi mereka tentang masa depan.
Pendekatan Digital Etnografi
a. Multiplicity:
Interview:
● Peneliti melakukan interview kepada pelajar yaitu Mellisa yang
mendeskripsikan kejadian antara teknologi dengan kehidupan masa
kecilnya.
● Peneliti mewawancarai Iraina, siswa sekolah menengah pertama
teringat ketika ia menerima komputer pertamanya.
Diary : Peneliti melihat catatan Evalyn seorang pelajar SMP untuk
menceritakan kegiatan di dalam keluarga menggunakan teknologi.
Pendekatan Digital Etnografi
b. Non digital-centricness
Walaupun penelitian ini menggambarkan bentuk penggunaan teknologi, peneliti
masih menggunakan penelitian yang tidak menggunakan alat digital, seperti
teknik wawancara.
c. Unorthodox
Peneliti melihat catatan atau diary dari seorang pelajar Evelyn yang bertuliskan
bagaimana teknologi digunakan dalam keluarga.
d. Openness
Peneliti membuka kemungkinan temuan yang terjadi selama penelitian hall -hal
yang dikelilingi teknologi seperti Apple, Yahoo! dan Google, tidak hanya
membentuk lanskap politik dan ekonomi dari daerah tetapi juga cara-cara di mana
orang muda (dan orang dewasa) berhubungan dengan dan memahami
kemungkinan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka
Pendekatan Digital Etnografi
e. Reflektifitas
peneliti merefleksikan terhadap hidupnya bahwa mendapatkan dan menggunakan
teknologi menjadi jalan masuk untuk hidup di wilayah tersebut , karena
berdasarkan hasil temuan orang -orang yang tinggal di wilayah tersebut sudah
terbuka terhadap dunia digital dan teknologi sehingga tanpa media digital dan
partisipasi penuh teknologi sepertinya tidak mungkin.
Pendekatan Sensory Experience
Phenomenology
Dalam penelitian ini melihat adanya suatu fenomen dimana terdapat tempat
bernama “ Silicon Valley” di San Fransisco AS yaitu suatu tempat dimana industri
teknologi bermukim seperti facebook, twitter, Apple, disini peneliti ingin melihat
bagaimana perilaku ekonomi, sosial dari inovasi dan teknologi di wilayah tersebut.
Sense
Dalam penelitian peneliti bisa merasakan melihat serta mendengarkan partisipan
dalam memberikan keterangan. dan merasakan bahwa tidak hanya hal yang
berhubungan dengan ekonomi antara pekerja. namun, terdapat perilaku dalam
bersosialisasi (masyarakat muda ataupun dewasa) yang juga berkembang dengan
cepat dengan adanya teknologi.
Practice
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan etnografi
dimana peneliti melihat fenomena yang terjadi di suatu wilayah
kemudian ia melakukan penelitian secara langsung ke tempat tersebut
dan mewawancarai partisipan. Horst melakukan penelitian di wilayah
california yang disebut “Silicon Valley” dimana teknologi berkembang
pesat dan melihat perubahan sosial masyarakat yang ada di sana.
Konsep Things
Silverstone dan Hirsch menguraikan empat fase untuk menggambarkan konsep
domestikasi yaitu Appropriation, Objectification, Incorporation, Conversion Things dalam
penelitian ini adalah teknologi dimana salah satu teknologi tersebut adalah komputer.
Komputer ini sudah di tahap domestikasi dimana Iraina mendapatkan komputernya
sendiri setelah umur 12 tahun (karena sebelumnya ia menggunakan komputer yang
dipakai bersama-sama).
Relationship
Kehadiran teknologi secara terus menerus membuat hubungan yang dilihat
dalam penelitian ini adalah hubungan antara subjek peneliti dengan
teknologi misalnya akses ke teknologi komputasi, seperti komputer lama
untuk memainkan permainan anak-anak, menerima komputer, laptop, iPod,
kamera digital dan perekam video. Merupakan langkah pertama dalam
hubungan dengan teknologi seperti sebuah ritual di keluarga Iraina
memberikan hadiah komputer disaat usia anak sudah beranjak 12 tahun.
selain itu partisipan lain bernama Melissa menggambarkan hubungan
langsung antara teknologi dan masa kecilnya (co-presence,).
Social World
Pada era digital ini penelitian mengenai social world telah melibatkan
peran internet, platform digital dan teknologi untuk dapat
mengembangkan jaringan komunikasi antara keluarga, teman dan
rekan kerja. Pada “ Silicon Valley” teknologi sangat dibutuhkan untuk
menjalin komunikasi antar individu karena tempat ini memiliki ciri
pertumbuhan teknologi yang tinggi bahkan tanpa memandang umur
dan latar belakang pekerjaan.
Localities
'Silicon Places' yang tadinya hanya ada di California AS (lokal)
kini telah ada di berbagai negara (global) seperti :Silicon Fen di
Cambridge, Inggris, Silicon Hills di Austin, Texas, dan Silicon
Wadi di Haifa dan Tel aviv, Israel, Silicon Valley of India (kadang-
kadang disebut sebagai Silicon Plateau) di Bangalore, India, dan
Silicon Cape di Cape Town, Afrika Selatan, Silicon Places telah
banyak dianalisis sebagai serangkaian menstrukturkan prinsip-
prinsip ekonomi dan institusional yang dapat dilokalisasi ke konteks
tertentu yang digencarkan oleh masyarakat dan pemerintah
sebagai bagian tempat yang penuh dengan teknologi dan inovasi.
Pendapat Individu dan
Kelompok
Kehadiran yang terus-menerus dari berbagai teknologi yang
berbeda memungkinkan orang di wilayah tersebut untuk melihat
teknologi sebagai normal dan normatif, sering menjadi bagian dari
latar belakang kehidupan sehari-hari. Bahkan, komputer pribadi
menjadi simbol di mana orang tua mengakui bahwa anak-anak
mereka tumbuh dewasa. Dan konsep “ SV “ yang awalnya hanya
ada di California kini sudah diterapkan ke negara-negara lainnya.
Researching Slow Cities as digital -
material localities
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan Slow City, secara
khusus dalam kaitannya dengan kualitas material dan sensori dan
penawaran lokalitas fisik. Slow City adalah kumpulan kota yang bergerak
dengan memegang prinsip environmental sustainability, dan gerakan ini
berkembang melalui online movements.
Peneliti juga ingin melihat khususnya produksi sosialitas sehari-hari dan
aktivisnya (Pink, 2008; dan lihat juga Bab 6), unsur-unsur sensoris dan
pengalamannya dan cara-cara di mana ini membantu pengalihan
framework secara global (Pink dan Servon, 2013), dan bagaimana Slow
City berpartisipasi dalam menghasilkan bentuk-bentuk baru
ketahanan berbasis lokalitas (Pink and Lewis, 2014).
Dengan hanya menggunakan website, peneliti ingin melihat penggunaan
Slow City terhadap media digital yang tidak se-advanced kasus-kasus
gerakan sebelumnya (Indignados, atau Free Culture Movement) tetapi
tetap berhubungan dengan praktik teknologi digital. Peneliti ingin melihat
hubungan digital-analog yang ada dalam proses perkembangan Slow City.
Pendekatan Digital Etnografi
1. Multiplicity
a. Interviews: bersama pemimpin kota
b. Berpartisipasi di acara-acara Slow City, seperti pawai atau
Aylsham Carnival dan menjadi panitia persiapan acara.
c. Menggunakan arsip dan dokumentasi acara-acara Slow City
sebelumnya yang dipamerkan di exhibition.
d. Merekam exhibition dan wawancara pendatang mengenai
pengalaman mereka di masing-masing acara; orang-orang yang
terlibat, kegiatannya, perasaan, dan lain sebagainya
2. Reflexivity
Mendapatkan data berdasarkan pengalaman sehari-hari, tidak bias:
peneliti berputar-putar di exhibition dan mewawancarai sendiri penduduk Slow
City, berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Norfolk (salah
satu kota yang termasuk dalam Slow City)
Pendekatan Digital Etnografi
3. Non digital-centricness
Meneliti perkembangan Slow City, khususnya dalam kaitannya dengan kualitas material
dan indra, serta harga dari lokalitas fisik. Dengan melihat lebih dari penggunaan teknologi
digital, etnografi digital memungkinkan kita untuk memperhatikan lapisan-lapisan kehidupan
lain yang melibatkan teknologi, pengalaman, dan lingkungan digital serta untuk mengenali
pentingnya keterlibatan ini. Selain itu peneliti juga melihat kegiatan analog yang dilakukan
penduduk, tidak hanya kegiatan yang melibatkan teknologi digital saja
4. Unorthodox
Menggunakan metafor komposisi untuk meneliti etnografi. Peneliti menggunakan video
dan gambar yang menggugah, laut digital untuk meningkatkan perasaan partisipan, serta detil
kapal. Gabungan dari berbagai medium yang berbeda saling berhubungan untuk memberikan
sensasi bagi partisipan.
5. Openness
Awalnya, peneliti mengambil lingkungan alami sebagai titik awal namun akhirnya terbuka
bahwa dunia digital dan dunia fisik tidak dapat dipisahkan ketika kita berusaha untuk
memahami makna dari lokalitas.
Pendekatan Sensory Experience
Phenomenology
Penelitian ini melihat adanya perbedaan dari gerakan yang didorong oleh teknologi
digital: sama-sama menggunakan teknologi, tetapi masih banyak terdapat faktor
analog dalam prosesnya
Sensory
Peneliti bisa melihat video, foto, serta menyaksikan pawai maupun kegiatan
penduduk Slow Cities. Selain itu, peneliti mendengarkan cerita mengenai
pengalaman penduduk Slow Cities dalam kegiatan yang sudah berlalu
Neurological
Peneliti merasakan emosi dan sensasi yang dialami oleh partisipan melalui
eksperimen The Heritage Center
Practice
Practice melihat bahwa penggunaan teknologi digital sudah terikat
dengan rutinitas sehari-hari penduduk. Practice dalam penelitian ini
adalah ketika gerakan Slow City bisa berkembang karena adanya
praktik penggunaan teknologi digital serta analog oleh penduduknya.
Konsep Things
Dalam penelitian ini, benda yang digunakan untuk meneliti partisipan adalah fotografi
dan material pameran yang digunakan. Benda-benda tersebut sudah dipersonalisasi
oleh masing-masing partisipan, yaitu dengan penduduk yang memiliki beragam cerita
yang berbeda-beda mengenai masing-masing material yang dipamerkan. Material
pameran tersebut, selain untuk dipamerkan, juga berperan beyond that, karena bisa
menjadi arsip digital untuk masa depan.
Relationship
Connection dalam hubungan ini adalah peneliti menjalin koneksi dengan penduduk Slow
Cities.
Co-presence yang dibahas dalam penelitian Norfolk ini adalah munculnya co-presence
kepada partisipan penelitian setelah mereka melihat material pameran/memperhatikan
berbagai medium yang diberikan kepada mereka. Mereka merasakan sensasi mengalami
pengalaman tersebut, sampai bisa mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam
pengalaman yang sudah lampau tersebut.
Untuk Slow City Dandenong Ranges, co-presence dalam suatu hubungan bisa terlihat dari
munculnya pawai yang awalnya dimulai dari video yang viral di internet. Dari video yang viral,
orang-orang berkumpul untuk melakukan pawai di dunia asli.
Social World
Community: Komunitas dalam penelitian ini adalah penduduk dari Slow Cities,
baik itu di Norfolk, Northern Spain, maupun Dandegos Range di Australia.
Netnography: Dalam penelitian ini, terdapat elemen online dan offline dari
anggota komunitasnya. Penduduk Slow City dari negara yang berbeda bisa
saling mengetahui kegiatan penduduk negara Slow City lainnya melalui website
Slow City, namun penduduk yang berada di satu negara yang sama bisa
melakukan gerakan dan kegiatan yang ada di kehidupan offline seperti
mengunjungi pameran maupun pawai.
Localities
Komunitas Slow City berada di berbagai negara, dengan prinsip
yang sama yaitu melakukan kegiatan yang environmentally
sustainable. Namun, detail gerakannya berbeda di negara-negara
yang berbeda, karena disesuaikan dengan keadaan yang ada di
lingkungannya. Tidak semua gerakan di semua negara sama
persis.
Pendapat Individu dan
Kelompok
Menurut kami, penelitian ini sangat menarik karena bisa melihat
bagaimana satu gerakan yang dasarnya sama, bisa berbentuk
berbeda ketika berada di lingkungan atau budaya lokalitasnya
berbeda pula.
Referensi
Sara Pink et al. 2016. Digital Ethnography: Principle
and Practice. London: SAGE

More Related Content

What's hot

Presentasi Internet Sehat untuk Anak SD
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDPresentasi Internet Sehat untuk Anak SD
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDUnggul Sagena
 
Keuntungan dan kelemahan teknologi informasi
Keuntungan dan kelemahan teknologi informasiKeuntungan dan kelemahan teknologi informasi
Keuntungan dan kelemahan teknologi informasiNiKadek Windari
 
Teknik shibori untuk pembuatan kotak tisu
Teknik shibori untuk pembuatan kotak tisuTeknik shibori untuk pembuatan kotak tisu
Teknik shibori untuk pembuatan kotak tisuPretty Menur
 
Pkwu kelompok 2 batok kelapa isopat
Pkwu kelompok 2 batok kelapa isopatPkwu kelompok 2 batok kelapa isopat
Pkwu kelompok 2 batok kelapa isopatandriyansyah25
 
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptx
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptxMAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptx
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptxAbdul Rokhim Ashari
 
Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)
Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)
Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)Diyah Perwitosari
 
Privasi dan Perlindungan Data Pribadi
Privasi dan Perlindungan Data PribadiPrivasi dan Perlindungan Data Pribadi
Privasi dan Perlindungan Data PribadiICT Watch
 
Cara-Membuat-Bunga-Dari-Sabun
Cara-Membuat-Bunga-Dari-SabunCara-Membuat-Bunga-Dari-Sabun
Cara-Membuat-Bunga-Dari-SabunRizki_Fir_Mansah
 
Kerajinan Bahan lunak Alami dan Buatan
Kerajinan Bahan lunak Alami dan Buatan Kerajinan Bahan lunak Alami dan Buatan
Kerajinan Bahan lunak Alami dan Buatan Tita Rosita
 
Desain kerajinan dari bahan keras
Desain kerajinan dari bahan kerasDesain kerajinan dari bahan keras
Desain kerajinan dari bahan kerasRara Hanifatuzzahra
 
Visualisasi Data Kualitatif dengan Netlytics
Visualisasi Data Kualitatif dengan NetlyticsVisualisasi Data Kualitatif dengan Netlytics
Visualisasi Data Kualitatif dengan NetlyticsHendro Subagyo
 
Pembahasan Soal Fisika Materi Tata Surya
Pembahasan Soal Fisika Materi Tata SuryaPembahasan Soal Fisika Materi Tata Surya
Pembahasan Soal Fisika Materi Tata SuryaEKO MULYONO
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaEgha Rhiyanti Putri
 
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptxUMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptxEboxpkmk
 
Peranan IT dalam Manajemen Logistik dan Pergudangan _ Materi Training
Peranan IT dalam Manajemen Logistik dan Pergudangan _ Materi TrainingPeranan IT dalam Manajemen Logistik dan Pergudangan _ Materi Training
Peranan IT dalam Manajemen Logistik dan Pergudangan _ Materi TrainingKanaidi ken
 
Melihat RUU Pelindungan Data Pribadi
Melihat RUU Pelindungan Data PribadiMelihat RUU Pelindungan Data Pribadi
Melihat RUU Pelindungan Data PribadiICT Watch
 
Prakarya dan kewirausahaan kelas xi
Prakarya dan kewirausahaan kelas xiPrakarya dan kewirausahaan kelas xi
Prakarya dan kewirausahaan kelas xiHindraswari Enggar
 
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN.pptxPRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN.pptxAgusNugrosNugroho
 

What's hot (20)

Presentasi Internet Sehat untuk Anak SD
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SDPresentasi Internet Sehat untuk Anak SD
Presentasi Internet Sehat untuk Anak SD
 
Keuntungan dan kelemahan teknologi informasi
Keuntungan dan kelemahan teknologi informasiKeuntungan dan kelemahan teknologi informasi
Keuntungan dan kelemahan teknologi informasi
 
Teknik shibori untuk pembuatan kotak tisu
Teknik shibori untuk pembuatan kotak tisuTeknik shibori untuk pembuatan kotak tisu
Teknik shibori untuk pembuatan kotak tisu
 
Pkwu kelompok 2 batok kelapa isopat
Pkwu kelompok 2 batok kelapa isopatPkwu kelompok 2 batok kelapa isopat
Pkwu kelompok 2 batok kelapa isopat
 
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptx
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptxMAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptx
MAteri PPT Prakarya Kelas 8 Kerajinan dari Bahan Lunak.pptx
 
Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)
Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)
Stratifikasi Sosial di Sumba (Hoskins dan Twikromo)
 
Privasi dan Perlindungan Data Pribadi
Privasi dan Perlindungan Data PribadiPrivasi dan Perlindungan Data Pribadi
Privasi dan Perlindungan Data Pribadi
 
Cara-Membuat-Bunga-Dari-Sabun
Cara-Membuat-Bunga-Dari-SabunCara-Membuat-Bunga-Dari-Sabun
Cara-Membuat-Bunga-Dari-Sabun
 
Kerajinan Bahan lunak Alami dan Buatan
Kerajinan Bahan lunak Alami dan Buatan Kerajinan Bahan lunak Alami dan Buatan
Kerajinan Bahan lunak Alami dan Buatan
 
Desain kerajinan dari bahan keras
Desain kerajinan dari bahan kerasDesain kerajinan dari bahan keras
Desain kerajinan dari bahan keras
 
Visualisasi Data Kualitatif dengan Netlytics
Visualisasi Data Kualitatif dengan NetlyticsVisualisasi Data Kualitatif dengan Netlytics
Visualisasi Data Kualitatif dengan Netlytics
 
Pembahasan Soal Fisika Materi Tata Surya
Pembahasan Soal Fisika Materi Tata SuryaPembahasan Soal Fisika Materi Tata Surya
Pembahasan Soal Fisika Materi Tata Surya
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
 
Penawaran kerja sama sekolah
Penawaran  kerja  sama sekolahPenawaran  kerja  sama sekolah
Penawaran kerja sama sekolah
 
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptxUMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
UMKM-di-ERA-Revolusi-4.0-21122019.pptx
 
5248605.ppt
5248605.ppt5248605.ppt
5248605.ppt
 
Peranan IT dalam Manajemen Logistik dan Pergudangan _ Materi Training
Peranan IT dalam Manajemen Logistik dan Pergudangan _ Materi TrainingPeranan IT dalam Manajemen Logistik dan Pergudangan _ Materi Training
Peranan IT dalam Manajemen Logistik dan Pergudangan _ Materi Training
 
Melihat RUU Pelindungan Data Pribadi
Melihat RUU Pelindungan Data PribadiMelihat RUU Pelindungan Data Pribadi
Melihat RUU Pelindungan Data Pribadi
 
Prakarya dan kewirausahaan kelas xi
Prakarya dan kewirausahaan kelas xiPrakarya dan kewirausahaan kelas xi
Prakarya dan kewirausahaan kelas xi
 
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN.pptxPRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN.pptx
PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN.pptx
 

Similar to Sap 8 digital etnografi researching localities

Digital Etnografi Diskusi 7 "Localities"
Digital Etnografi Diskusi 7 "Localities"Digital Etnografi Diskusi 7 "Localities"
Digital Etnografi Diskusi 7 "Localities"Maulia Yulistiana
 
Digital etnografi diskusi 7
Digital etnografi diskusi 7Digital etnografi diskusi 7
Digital etnografi diskusi 7Ruth Audrey
 
Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)Myda Nabila
 
Digital Ethnography - Localities
Digital Ethnography - LocalitiesDigital Ethnography - Localities
Digital Ethnography - LocalitiesEncikIbnussabil
 
Digi etno chapter 7
Digi etno chapter 7Digi etno chapter 7
Digi etno chapter 7Taufik Aziz
 
Tugas Digital Etnografi 7
Tugas Digital Etnografi 7Tugas Digital Etnografi 7
Tugas Digital Etnografi 7Yohana Parida
 
Sap 7 Digital Etnografi - social world
Sap 7 Digital Etnografi - social worldSap 7 Digital Etnografi - social world
Sap 7 Digital Etnografi - social worldadelptr
 
Sap 7 digital etnografi- social world-ratih mustikoningsih
Sap 7  digital etnografi- social world-ratih mustikoningsihSap 7  digital etnografi- social world-ratih mustikoningsih
Sap 7 digital etnografi- social world-ratih mustikoningsihratihmustikoningsih
 
SAP 7 Digital Etnografi - Social World
SAP 7 Digital Etnografi - Social WorldSAP 7 Digital Etnografi - Social World
SAP 7 Digital Etnografi - Social WorldFransiska Larasati
 
Studi kasus Bab 6 (Social World)
Studi kasus Bab 6 (Social World)Studi kasus Bab 6 (Social World)
Studi kasus Bab 6 (Social World)Myda Nabila
 
Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Ruth Audrey
 
Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Maulia Yulistiana
 
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6Syahdyah Amna
 
Tugas digital etnografi 6
Tugas digital  etnografi 6Tugas digital  etnografi 6
Tugas digital etnografi 6Yohana Parida
 
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptxPERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptxSosiologiFISIPUWKS
 

Similar to Sap 8 digital etnografi researching localities (20)

Digital etnografi diskusi 7
Digital etnografi diskusi 7 Digital etnografi diskusi 7
Digital etnografi diskusi 7
 
Digital Etnografi Diskusi 7 "Localities"
Digital Etnografi Diskusi 7 "Localities"Digital Etnografi Diskusi 7 "Localities"
Digital Etnografi Diskusi 7 "Localities"
 
Digital etnografi diskusi 7
Digital etnografi diskusi 7Digital etnografi diskusi 7
Digital etnografi diskusi 7
 
Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)Studi kasus Bab 7 (Locality)
Studi kasus Bab 7 (Locality)
 
Digital Ethnography - Localities
Digital Ethnography - LocalitiesDigital Ethnography - Localities
Digital Ethnography - Localities
 
Digi etno chapter 7
Digi etno chapter 7Digi etno chapter 7
Digi etno chapter 7
 
Tugas digital etnografi 7
Tugas digital etnografi 7Tugas digital etnografi 7
Tugas digital etnografi 7
 
Tugas Digital Etnografi 7
Tugas Digital Etnografi 7Tugas Digital Etnografi 7
Tugas Digital Etnografi 7
 
Sap 7 Digital Etnografi - social world
Sap 7 Digital Etnografi - social worldSap 7 Digital Etnografi - social world
Sap 7 Digital Etnografi - social world
 
Sap 7 digital etnografi- social world-ratih mustikoningsih
Sap 7  digital etnografi- social world-ratih mustikoningsihSap 7  digital etnografi- social world-ratih mustikoningsih
Sap 7 digital etnografi- social world-ratih mustikoningsih
 
SAP 7 Digital Etnografi - Social World
SAP 7 Digital Etnografi - Social WorldSAP 7 Digital Etnografi - Social World
SAP 7 Digital Etnografi - Social World
 
Studi kasus Bab 6 (Social World)
Studi kasus Bab 6 (Social World)Studi kasus Bab 6 (Social World)
Studi kasus Bab 6 (Social World)
 
Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6
 
Digital Etno diskusi 3
Digital Etno diskusi 3Digital Etno diskusi 3
Digital Etno diskusi 3
 
Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6
 
Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6 Etnografi digital diskusi 6
Etnografi digital diskusi 6
 
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
Syahdyah Amna 1606916586 Tugas Digital Etno 6
 
Tugas Digital Etnografi 6
Tugas Digital Etnografi 6Tugas Digital Etnografi 6
Tugas Digital Etnografi 6
 
Tugas digital etnografi 6
Tugas digital  etnografi 6Tugas digital  etnografi 6
Tugas digital etnografi 6
 
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptxPERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
PERILAKU NET GENERATION_Masyarakat Jejaring_Sosiologi UWKS.pptx
 

More from ratihmustikoningsih

Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...
Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...
Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...ratihmustikoningsih
 
Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...
Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...
Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...ratihmustikoningsih
 
Sap 6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
Sap   6 digital etnografi researching relationships kelompok 6Sap   6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
Sap 6 digital etnografi researching relationships kelompok 6ratihmustikoningsih
 
Sap 5 digital etnografi kelompok 6
Sap   5 digital etnografi kelompok 6Sap   5 digital etnografi kelompok 6
Sap 5 digital etnografi kelompok 6ratihmustikoningsih
 
Analisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
Analisis Studi Kasus dalam Digital EtnografiAnalisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
Analisis Studi Kasus dalam Digital Etnografiratihmustikoningsih
 
Budaya terhadap Kajian Budaya, Kajian Etnografi, serta Sains dan Teknologi
Budaya terhadap Kajian Budaya, Kajian Etnografi, serta Sains dan Teknologi  Budaya terhadap Kajian Budaya, Kajian Etnografi, serta Sains dan Teknologi
Budaya terhadap Kajian Budaya, Kajian Etnografi, serta Sains dan Teknologi ratihmustikoningsih
 

More from ratihmustikoningsih (6)

Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...
Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...
Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...
 
Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...
Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...
Pengaruh fitur go food terhadap tingkat tingkah laku konsumtif mahasiswa ilmu...
 
Sap 6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
Sap   6 digital etnografi researching relationships kelompok 6Sap   6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
Sap 6 digital etnografi researching relationships kelompok 6
 
Sap 5 digital etnografi kelompok 6
Sap   5 digital etnografi kelompok 6Sap   5 digital etnografi kelompok 6
Sap 5 digital etnografi kelompok 6
 
Analisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
Analisis Studi Kasus dalam Digital EtnografiAnalisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
Analisis Studi Kasus dalam Digital Etnografi
 
Budaya terhadap Kajian Budaya, Kajian Etnografi, serta Sains dan Teknologi
Budaya terhadap Kajian Budaya, Kajian Etnografi, serta Sains dan Teknologi  Budaya terhadap Kajian Budaya, Kajian Etnografi, serta Sains dan Teknologi
Budaya terhadap Kajian Budaya, Kajian Etnografi, serta Sains dan Teknologi
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Sap 8 digital etnografi researching localities

  • 1. SAP - 8 Digital Etnografi Researching Localities Ratih Mustikoningsih 1606916604 Fransiska Larasati 1606916094 Ardelia K. Putri 1606886652
  • 2. Researching localities in Malaysia through diachronic ethnography
  • 3. Tujuan Penelitian 1. Awalnya bertujuan melihat apakah internet memiliki peran signifikan terhadap pengambilan keputusan pemerintah di Subang Jaya 1. Dalam pelaksanaannya, turut meneliti bagaimana lokalitas terbentuk secara virtual
  • 4. Pendekatan Digital Etnografi Multiplicity: Metode yang digunakan penelitian ini beragam, yakni: ● Wawancara langsung dengan penduduk Subang Jaya ketika peneliti berada disana ● Penelitian online melalui mailing list dan forum. ● Etnografi diakronik yang bersifat kronologis. Peneliti menggabungkan data dari penelitiannya di tahun 1999, 2003, dan 2009. Non-digital-centric-ness: Virtualitas atau medium digital hanya berperan sebagai penjembatan dalam memahami lokalitas. Titik berat penelitian tetap ada pada konsep lokalitas itu sendiri dan tidak terpaku pada hal digitalnya.
  • 5. Pendekatan Digital Etnografi Opennes: Peneliti bersifat terbuka untuk bisa memahami lokalitas di Subang Jaya. Pertama ia langsung datang kesana untuk bertanya kepada orang sekitar. Namun selain itu, ia juga meneliti Subang Jaya ketika berada di UK melalui forum online.
  • 6. Pendekatan Sensory Experience Phenomenology Konsep fenomenologi di studi kasus ini merupakan penelitian fenomena pembentukan lokalitas virtual di Subang Jaya. Dimulai dari mailing list di Yahoo (USJ.com.my) hingga hampir terbentuk smart township dan apa yang disebut Postill ‘field of residential affairs’ (lokalitas yang terbentuk karena adanya isu pemerintah yang ingin dilawan dan seringnya berlingkup di internet) Neurological Menggunakan sensoris sight ketika meneliti lokalitas virtual Subang Jaya. Sensor touch juga digunakan untuk melakukan navigasi di forum online / mailing list Subang Jaya.
  • 7. Practice Terdapat macam-macam cara yang dilakukan peneliti untuk meneliti lokalitas di Subang Jaya, salah satunya dengan langsung datang ke lapangan untuk bertanya pada masyarakat sekitar.
  • 8. Things Mailing list atau forum online yang dimiliki Subang Jaya sudah memasuki tahap conversion dalam konsep things. Mengingat conversion adalah tahap dimana suatu objek memiliki makna baru diluar kegunaan aslinya, forum online Subang Jaya juga sudah bisa menjadi tempat mencari teman, bertukar informasi, bahkan menjadi medium perlawanan terhadap pemerintah ketika ada kebijakan yang tidak disenangi masyarakat lokal.
  • 9. Relationship Connection terbentuk antar masyarakat Subang Jaya yang walaupun tidak memiliki etnisitas yang sama, tapi memiliki rasa kesamaan satu sama lain berkat keinginan untuk mengkritik pemerintah Co-presence dirasakan oleh baik subjek maupun peneliti. Oleh subjek, mereka merasakannya ketika menjadi aktif di forum online dan berinteraksi satu sama lain. Sementara peneliti juga merasa seolah benar-benar sedang langsung meneliti masyarakat Subang Jaya walau hanya melalui dunia maya.
  • 10. Social World Community dalam penelitian ini adalah masyarakat di Subang Jaya Sociality, atau kualitas dari suatu hubungan sosial terlihat dari tingkat keguyuban member forum online Subang Jaya yang saling memberikan bantuan / dukungan dalam mengkritik pemerintah dan menuntut demokrasi di Subang Jaya.
  • 11. Localities Di studi kasus ini, peneliti mengungkapkan konsep field of residential affairs. Konsep ini tidak berbeda dari konsep local community atau network individualism. Konsep ini memaparkan lokalitas yang baru atau hanya terbentuk ketika ada permasalahan di area lokal masyarakat yang terkait, biasanya bersifat melawan kebijakan pemerintah dan bertempat di dunia maya.
  • 12. Pendapat Individu dan Kelompok Penelitian ini menurut kami menarik karena berkonsep diakronik. Tidak hanya berdurasi beberapa bulan, satu, atau dua tahun, tapi 10 tahun dengan metode yang juga variatif. Peneliti juga bisa menunjukkan keterbukaan dalam memahami lokalitas. Bahwa lokalitas bisa terbentuk secara virtual dan tidak selalu dibangun dari etnisitas.
  • 13. RESEARCHING THE PRODUCTION OF SILICON VALLEY THROUGH GIFT EXCHANGE
  • 14. Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini berfokus terhadap bagaimana perilaku ekonomi dari inovasi teknologi, dan kapitalisme korporat yang menopang produksinya, mendominasi kehidupan sehari-hari di Silicon Valley. 2. Bagaimana suatu tempat seperti Silicon Valley dapat berdampak bagi kehidupan keluarga serta aktivitas sosial sehari-hari. 3. Untuk melihat bagaimana diberbagai wilayah konsep “ Silicon Valley” dianalisis sebagai serangkaian penstrukturan prinsip-prinsip ekonomi dan institusional yang dapat dilokalkan ke dalam konteks tertentu sebagai bagian dari imajinasi mereka tentang masa depan.
  • 15. Pendekatan Digital Etnografi a. Multiplicity: Interview: ● Peneliti melakukan interview kepada pelajar yaitu Mellisa yang mendeskripsikan kejadian antara teknologi dengan kehidupan masa kecilnya. ● Peneliti mewawancarai Iraina, siswa sekolah menengah pertama teringat ketika ia menerima komputer pertamanya. Diary : Peneliti melihat catatan Evalyn seorang pelajar SMP untuk menceritakan kegiatan di dalam keluarga menggunakan teknologi.
  • 16. Pendekatan Digital Etnografi b. Non digital-centricness Walaupun penelitian ini menggambarkan bentuk penggunaan teknologi, peneliti masih menggunakan penelitian yang tidak menggunakan alat digital, seperti teknik wawancara. c. Unorthodox Peneliti melihat catatan atau diary dari seorang pelajar Evelyn yang bertuliskan bagaimana teknologi digunakan dalam keluarga. d. Openness Peneliti membuka kemungkinan temuan yang terjadi selama penelitian hall -hal yang dikelilingi teknologi seperti Apple, Yahoo! dan Google, tidak hanya membentuk lanskap politik dan ekonomi dari daerah tetapi juga cara-cara di mana orang muda (dan orang dewasa) berhubungan dengan dan memahami kemungkinan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka
  • 17. Pendekatan Digital Etnografi e. Reflektifitas peneliti merefleksikan terhadap hidupnya bahwa mendapatkan dan menggunakan teknologi menjadi jalan masuk untuk hidup di wilayah tersebut , karena berdasarkan hasil temuan orang -orang yang tinggal di wilayah tersebut sudah terbuka terhadap dunia digital dan teknologi sehingga tanpa media digital dan partisipasi penuh teknologi sepertinya tidak mungkin.
  • 18. Pendekatan Sensory Experience Phenomenology Dalam penelitian ini melihat adanya suatu fenomen dimana terdapat tempat bernama “ Silicon Valley” di San Fransisco AS yaitu suatu tempat dimana industri teknologi bermukim seperti facebook, twitter, Apple, disini peneliti ingin melihat bagaimana perilaku ekonomi, sosial dari inovasi dan teknologi di wilayah tersebut. Sense Dalam penelitian peneliti bisa merasakan melihat serta mendengarkan partisipan dalam memberikan keterangan. dan merasakan bahwa tidak hanya hal yang berhubungan dengan ekonomi antara pekerja. namun, terdapat perilaku dalam bersosialisasi (masyarakat muda ataupun dewasa) yang juga berkembang dengan cepat dengan adanya teknologi.
  • 19. Practice Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan etnografi dimana peneliti melihat fenomena yang terjadi di suatu wilayah kemudian ia melakukan penelitian secara langsung ke tempat tersebut dan mewawancarai partisipan. Horst melakukan penelitian di wilayah california yang disebut “Silicon Valley” dimana teknologi berkembang pesat dan melihat perubahan sosial masyarakat yang ada di sana.
  • 20. Konsep Things Silverstone dan Hirsch menguraikan empat fase untuk menggambarkan konsep domestikasi yaitu Appropriation, Objectification, Incorporation, Conversion Things dalam penelitian ini adalah teknologi dimana salah satu teknologi tersebut adalah komputer. Komputer ini sudah di tahap domestikasi dimana Iraina mendapatkan komputernya sendiri setelah umur 12 tahun (karena sebelumnya ia menggunakan komputer yang dipakai bersama-sama).
  • 21. Relationship Kehadiran teknologi secara terus menerus membuat hubungan yang dilihat dalam penelitian ini adalah hubungan antara subjek peneliti dengan teknologi misalnya akses ke teknologi komputasi, seperti komputer lama untuk memainkan permainan anak-anak, menerima komputer, laptop, iPod, kamera digital dan perekam video. Merupakan langkah pertama dalam hubungan dengan teknologi seperti sebuah ritual di keluarga Iraina memberikan hadiah komputer disaat usia anak sudah beranjak 12 tahun. selain itu partisipan lain bernama Melissa menggambarkan hubungan langsung antara teknologi dan masa kecilnya (co-presence,).
  • 22. Social World Pada era digital ini penelitian mengenai social world telah melibatkan peran internet, platform digital dan teknologi untuk dapat mengembangkan jaringan komunikasi antara keluarga, teman dan rekan kerja. Pada “ Silicon Valley” teknologi sangat dibutuhkan untuk menjalin komunikasi antar individu karena tempat ini memiliki ciri pertumbuhan teknologi yang tinggi bahkan tanpa memandang umur dan latar belakang pekerjaan.
  • 23. Localities 'Silicon Places' yang tadinya hanya ada di California AS (lokal) kini telah ada di berbagai negara (global) seperti :Silicon Fen di Cambridge, Inggris, Silicon Hills di Austin, Texas, dan Silicon Wadi di Haifa dan Tel aviv, Israel, Silicon Valley of India (kadang- kadang disebut sebagai Silicon Plateau) di Bangalore, India, dan Silicon Cape di Cape Town, Afrika Selatan, Silicon Places telah banyak dianalisis sebagai serangkaian menstrukturkan prinsip- prinsip ekonomi dan institusional yang dapat dilokalisasi ke konteks tertentu yang digencarkan oleh masyarakat dan pemerintah sebagai bagian tempat yang penuh dengan teknologi dan inovasi.
  • 24. Pendapat Individu dan Kelompok Kehadiran yang terus-menerus dari berbagai teknologi yang berbeda memungkinkan orang di wilayah tersebut untuk melihat teknologi sebagai normal dan normatif, sering menjadi bagian dari latar belakang kehidupan sehari-hari. Bahkan, komputer pribadi menjadi simbol di mana orang tua mengakui bahwa anak-anak mereka tumbuh dewasa. Dan konsep “ SV “ yang awalnya hanya ada di California kini sudah diterapkan ke negara-negara lainnya.
  • 25. Researching Slow Cities as digital - material localities
  • 26. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan Slow City, secara khusus dalam kaitannya dengan kualitas material dan sensori dan penawaran lokalitas fisik. Slow City adalah kumpulan kota yang bergerak dengan memegang prinsip environmental sustainability, dan gerakan ini berkembang melalui online movements. Peneliti juga ingin melihat khususnya produksi sosialitas sehari-hari dan aktivisnya (Pink, 2008; dan lihat juga Bab 6), unsur-unsur sensoris dan pengalamannya dan cara-cara di mana ini membantu pengalihan framework secara global (Pink dan Servon, 2013), dan bagaimana Slow City berpartisipasi dalam menghasilkan bentuk-bentuk baru ketahanan berbasis lokalitas (Pink and Lewis, 2014). Dengan hanya menggunakan website, peneliti ingin melihat penggunaan Slow City terhadap media digital yang tidak se-advanced kasus-kasus gerakan sebelumnya (Indignados, atau Free Culture Movement) tetapi tetap berhubungan dengan praktik teknologi digital. Peneliti ingin melihat hubungan digital-analog yang ada dalam proses perkembangan Slow City.
  • 27. Pendekatan Digital Etnografi 1. Multiplicity a. Interviews: bersama pemimpin kota b. Berpartisipasi di acara-acara Slow City, seperti pawai atau Aylsham Carnival dan menjadi panitia persiapan acara. c. Menggunakan arsip dan dokumentasi acara-acara Slow City sebelumnya yang dipamerkan di exhibition. d. Merekam exhibition dan wawancara pendatang mengenai pengalaman mereka di masing-masing acara; orang-orang yang terlibat, kegiatannya, perasaan, dan lain sebagainya 2. Reflexivity Mendapatkan data berdasarkan pengalaman sehari-hari, tidak bias: peneliti berputar-putar di exhibition dan mewawancarai sendiri penduduk Slow City, berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Norfolk (salah satu kota yang termasuk dalam Slow City)
  • 28. Pendekatan Digital Etnografi 3. Non digital-centricness Meneliti perkembangan Slow City, khususnya dalam kaitannya dengan kualitas material dan indra, serta harga dari lokalitas fisik. Dengan melihat lebih dari penggunaan teknologi digital, etnografi digital memungkinkan kita untuk memperhatikan lapisan-lapisan kehidupan lain yang melibatkan teknologi, pengalaman, dan lingkungan digital serta untuk mengenali pentingnya keterlibatan ini. Selain itu peneliti juga melihat kegiatan analog yang dilakukan penduduk, tidak hanya kegiatan yang melibatkan teknologi digital saja 4. Unorthodox Menggunakan metafor komposisi untuk meneliti etnografi. Peneliti menggunakan video dan gambar yang menggugah, laut digital untuk meningkatkan perasaan partisipan, serta detil kapal. Gabungan dari berbagai medium yang berbeda saling berhubungan untuk memberikan sensasi bagi partisipan. 5. Openness Awalnya, peneliti mengambil lingkungan alami sebagai titik awal namun akhirnya terbuka bahwa dunia digital dan dunia fisik tidak dapat dipisahkan ketika kita berusaha untuk memahami makna dari lokalitas.
  • 29. Pendekatan Sensory Experience Phenomenology Penelitian ini melihat adanya perbedaan dari gerakan yang didorong oleh teknologi digital: sama-sama menggunakan teknologi, tetapi masih banyak terdapat faktor analog dalam prosesnya Sensory Peneliti bisa melihat video, foto, serta menyaksikan pawai maupun kegiatan penduduk Slow Cities. Selain itu, peneliti mendengarkan cerita mengenai pengalaman penduduk Slow Cities dalam kegiatan yang sudah berlalu Neurological Peneliti merasakan emosi dan sensasi yang dialami oleh partisipan melalui eksperimen The Heritage Center
  • 30. Practice Practice melihat bahwa penggunaan teknologi digital sudah terikat dengan rutinitas sehari-hari penduduk. Practice dalam penelitian ini adalah ketika gerakan Slow City bisa berkembang karena adanya praktik penggunaan teknologi digital serta analog oleh penduduknya.
  • 31. Konsep Things Dalam penelitian ini, benda yang digunakan untuk meneliti partisipan adalah fotografi dan material pameran yang digunakan. Benda-benda tersebut sudah dipersonalisasi oleh masing-masing partisipan, yaitu dengan penduduk yang memiliki beragam cerita yang berbeda-beda mengenai masing-masing material yang dipamerkan. Material pameran tersebut, selain untuk dipamerkan, juga berperan beyond that, karena bisa menjadi arsip digital untuk masa depan.
  • 32. Relationship Connection dalam hubungan ini adalah peneliti menjalin koneksi dengan penduduk Slow Cities. Co-presence yang dibahas dalam penelitian Norfolk ini adalah munculnya co-presence kepada partisipan penelitian setelah mereka melihat material pameran/memperhatikan berbagai medium yang diberikan kepada mereka. Mereka merasakan sensasi mengalami pengalaman tersebut, sampai bisa mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam pengalaman yang sudah lampau tersebut. Untuk Slow City Dandenong Ranges, co-presence dalam suatu hubungan bisa terlihat dari munculnya pawai yang awalnya dimulai dari video yang viral di internet. Dari video yang viral, orang-orang berkumpul untuk melakukan pawai di dunia asli.
  • 33. Social World Community: Komunitas dalam penelitian ini adalah penduduk dari Slow Cities, baik itu di Norfolk, Northern Spain, maupun Dandegos Range di Australia. Netnography: Dalam penelitian ini, terdapat elemen online dan offline dari anggota komunitasnya. Penduduk Slow City dari negara yang berbeda bisa saling mengetahui kegiatan penduduk negara Slow City lainnya melalui website Slow City, namun penduduk yang berada di satu negara yang sama bisa melakukan gerakan dan kegiatan yang ada di kehidupan offline seperti mengunjungi pameran maupun pawai.
  • 34. Localities Komunitas Slow City berada di berbagai negara, dengan prinsip yang sama yaitu melakukan kegiatan yang environmentally sustainable. Namun, detail gerakannya berbeda di negara-negara yang berbeda, karena disesuaikan dengan keadaan yang ada di lingkungannya. Tidak semua gerakan di semua negara sama persis.
  • 35. Pendapat Individu dan Kelompok Menurut kami, penelitian ini sangat menarik karena bisa melihat bagaimana satu gerakan yang dasarnya sama, bisa berbentuk berbeda ketika berada di lingkungan atau budaya lokalitasnya berbeda pula.
  • 36. Referensi Sara Pink et al. 2016. Digital Ethnography: Principle and Practice. London: SAGE