Masalah penugasan melibatkan pendelegasian tugas kepada penerima tugas untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan kerugian. Metode Hungarian menggunakan teknik eliminasi nilai untuk menentukan penugasan optimal dengan mencari elemen nol yang tidak berada pada baris/kolom yang sama sampai didapatkan solusi. Contoh menunjukkan penempatan empat salesman pada empat daerah pemasaran untuk memaksimalkan keuntungan sebesar Rp
Teks tersebut membahas teori permainan yang meliputi permainan matriks payoff, ekuilibrium Nash, strategi campuran, dan dilema narapidana. Permainan matriks payoff mengilustrasikan payoff setiap pemain untuk kombinasi strategi, sedangkan ekuilibrium Nash adalah kondisi di mana pilihan setiap pemain merupakan yang terbaik dengan mempertimbangkan pilihan lawan. Strategi campuran memperluas konsep strategi dengan mempertimbangkan probabilitas untuk set
Ekonomi manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan alat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuannya secara efisien dengan mengoptimalkan pendapatan total dan biaya total serta mempertimbangkan berbagai kendala. Teori perusahaan menjadi dasar untuk menganalisis pengambilan keputusan manajerial dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan jangka panjang.
Modul ini membahas konsep dasar ekonomi manajerial, termasuk tujuan perusahaan untuk memaksimumkan nilai perusahaan dengan mengoptimalisasi keuntungan setiap periode, serta teknik pengoptimalan produksi dengan membandingkan biaya dan pendapatan marjinal.
Masalah penugasan melibatkan pendelegasian tugas kepada penerima tugas untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan kerugian. Metode Hungarian menggunakan teknik eliminasi nilai untuk menentukan penugasan optimal dengan mencari elemen nol yang tidak berada pada baris/kolom yang sama sampai didapatkan solusi. Contoh menunjukkan penempatan empat salesman pada empat daerah pemasaran untuk memaksimalkan keuntungan sebesar Rp
Teks tersebut membahas teori permainan yang meliputi permainan matriks payoff, ekuilibrium Nash, strategi campuran, dan dilema narapidana. Permainan matriks payoff mengilustrasikan payoff setiap pemain untuk kombinasi strategi, sedangkan ekuilibrium Nash adalah kondisi di mana pilihan setiap pemain merupakan yang terbaik dengan mempertimbangkan pilihan lawan. Strategi campuran memperluas konsep strategi dengan mempertimbangkan probabilitas untuk set
Ekonomi manajerial adalah penerapan teori ekonomi dan alat analisis ilmu keputusan untuk membahas bagaimana suatu organisasi dapat mencapai tujuannya secara efisien dengan mengoptimalkan pendapatan total dan biaya total serta mempertimbangkan berbagai kendala. Teori perusahaan menjadi dasar untuk menganalisis pengambilan keputusan manajerial dengan tujuan memaksimalkan nilai perusahaan jangka panjang.
Modul ini membahas konsep dasar ekonomi manajerial, termasuk tujuan perusahaan untuk memaksimumkan nilai perusahaan dengan mengoptimalisasi keuntungan setiap periode, serta teknik pengoptimalan produksi dengan membandingkan biaya dan pendapatan marjinal.
Modul 8 membahas metode pengambilan keputusan dalam kondisi pasti dan tidak pasti. Terdiri dari dua kegiatan belajar yaitu pengambilan keputusan dalam kondisi pasti dan tidak pasti. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mampu mengambil keputusan berdasarkan data dengan tepat dalam berbagai kondisi.
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
Perusahaan membutuhkan 4 pekerjaan namun hanya memiliki 3 pekerja. Dengan menggunakan metode Hungarian, pekerjaan dialokasikan kepada pekerja sehingga biaya total minimum adalah Rp 270 ribu per hari.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk pasar, dimulai dari pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Pasar persaingan sempurna dicirikan oleh banyak perusahaan dan produk homogen, sedangkan pasar monopoli hanya terdapat satu perusahaan yang menguasai pasar dan tidak memiliki pengganti produk. Dokumen juga membahas tentang keseimbangan jangka pendek dan panjang serta keuntungan maksimum pada kedua bentuk pas
Dokumen tersebut membahas tentang struktur pasar dan jenis-jenisnya, yaitu pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar monopolistik. Dibahas pula ciri-ciri dan kurva permintaan perusahaan serta pasar pada kondisi persaingan sempurna. Dijelaskan pula konsep permintaan, penjualan, biaya, dan keseimbangan pasar dalam jangka pendek dan panjang. Beberapa contoh so
Pasar oligopoli melibatkan sedikit penjual yang menjual produk serupa. Dokumen ini menjelaskan karakteristik, bentuk, dan pengaruh pasar oligopoli serta kemungkinan terjadinya kolusi antar perusahaan."
Dokumen tersebut membahas teori-teori perilaku konsumen dan konsep dasar yang terkait, seperti utilitas total dan marginal, hukum utilitas menurun, pendekatan kardinal dan ordinal, kurva indiferensi, garis anggaran, dan keseimbangan konsumen. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bagaimana teori-teori tersebut diterapkan untuk memahami perilaku konsumen dalam memilih barang dan jasa.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah manajemen sains adalah pemrograman linear. Pemrograman linear merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang mengandalkan model matematika atau model simbolik sebagai wadahnya. Artinya, setiap masalah yang kita hadapi dalam suatu sistem permasalahan tertentu perlu dirumuskan dulu dalam simbol-simbol matematika tertentu, jika kita inginkan bantuan pemrograman linear sebagai alat analisisnya.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear yang melibatkan dua peubah keputusan. Membahas mengenai masalah meminimumkan fungsi kendala bertanda ≥, fungsi kendala bertanda = tidak ada penyelesaian layak, tidak ada penyelesaian optimal, beberapa alternatif optimal, dan wilayah kelayakan yang tidak terikat dapat terjadi saat menyelesaikan masalah pemrograman linear dengan menggunakan prosedur penyelesaian grafik. Kasus-kasus ini juga dapat terjadi saat menggunakan metode simpleks.
Metode simplek untuk linier programming dikembangkan pertama kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian digunakan juga pada penugasan di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya menemukan solosi diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linier programming.
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai.
Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solusi yang baru akan menghasilkan sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solosi sebelumnya.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mencari nilai maksimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara menyelesaikan masalah/kendala (syarat) bertanda “=”?
Bagaimana cara mencari nilai minimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara membedakan antara asalah primal dan dual dalam program linear?
Kapan pemrograman linear dikatakan mengalami degenerasi?
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
Dapat menyelesaikan masalah maksimasi dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah / kendala (syarat) bertanda “=” pada program linear
Dapat menyelesaikan masalah minimasi dalam program linear
Dapat mengetahui dan membedakan antara masalah primal dan dual dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah degeneracy / kemerosotan dalam program linear
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah Maksimasi
Untuk menyelesaikan masalah maksimasi maka programasi linear harus lebih dahulu ditulis dalam bentuk standar. Dengan bentuk standar dimaksudkan adalah permasalahan programasi linear yang berwujud permasalahan maksimasi dengan batasan-batasan (kendala) yang bertanda kurang dari
penerimaan total dan fungsi produksi.Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan barang dan jasa sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi . Biaya merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan notasi C = f(Q).
C = biaya total
Q = jumlah produksi.
Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:
a. Biaya Total ( Total Cost = TC = C)
b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)
e. Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC)
f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)
g. Biaya Marginal
Rumus :
1. C = AC x Q atau C = FC + VC
2. FC = AFC X Q
3. VC = AVC X Q
Dalam menganalisa biaya umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau revenue atau total revenue. Pengertian revenue atau penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat harga tertentu. Secara matematik total revenue dirumuskan sebagai berikut:
* TR = PQ. TR = Penerimaan Total, P = Harga Barang dan Q = Jumlah barang yang dijual.
* Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat dirumuskan :
AR = TR/Q
* Penerimaan Marginal atau Marginal Revenue adalah tambahan penerimaan sebagai akibat dari tambahan
produksi, dirumuskan"
MR = ∆TR/∆Q atau turunan dari TR
MR = Marginal Revenue, ∆TR = Tambahan penerimaan, ∆Q = Tambahan Produksi. Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC) dapat diketahui beberapa kemungkinan diantaranya :
TR < TC = keadaan untung / laba
TR= TC = keadaan Break Even Point
TR > TC = Keadaan rugi.
Pertemuan ini membahas berbagai teknik optimisasi untuk memaksimalkan atau meminimalkan fungsi tujuan perusahaan dengan kendala tertentu. Teknik-teknik tersebut meliputi analisis hubungan ekonomi, biaya total rata-rata dan marginal, pendekatan penerimaan total dan biaya total, analisis marginal, kalkulus diferensial, serta optimasi terkendala dan multivariat.
Mata Kuliah: Sistem Penunjang Keputusan
Pertemuan: 4
Jurusan: Sistem Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
https://stock.adobe.com/de/search?k=nachdenklich&filters%5Bcontent_type%3Aphoto%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Aillustration%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Azip_vector%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Avideo%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Atemplate%5D=1&filters%5Bcontent_type%3A3d%5D=1&filters%5Binclude_stock_enterprise%5D=0&filters%5Bis_editorial%5D=0&safe_search=1&ca=0&load_type=find_similar&similar_content_id=22795843&find_similar_by=all
https://www.123rf.com/photo_24964022_3d-people-man-person-and-a-cubes-future-concept.html
https://pixabay.com/id/illustrations/laki-laki-kulit-putih-model-3d-2064842/
https://www.gograph.com/clipart/are-you-sure-words-written-by-3d-man-gg75438103.html
https://id.pinterest.com/pin/341358846733761157/?lp=true
http://nontradmd.blogspot.com/2012/11/uncertain-certainty.html
https://www.dekoruma.com/artikel/80484/langkah-investasi-properti-yang-benar
http://www.abouturban.com/2018/05/31/mau-mendirikan-pabrik-ketahui-dulu-perizinannya/
http://www.innovationfast.com/3-dimensions-of-product-innovation/
https://www.minecraft-schematics.com/schematic/8201/
https://www.toonpool.com/cartoons/decision%20making%20process%20flip%20coi_90209
https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas harga permintaan dan penawaran. Elastisitas harga mengukur seberapa besar perubahan kuantitas yang diminta/ditawarkan akibat perubahan harga. Dokumen menjelaskan rumus dan contoh perhitungan elastisitas serta jenis-jenisnya, seperti permintaan tidak elastis, elastis, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dokumen juga membahas dampak pajak terhadap
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenHarya Wirawan
Dokumen ini membahas tentang surplus konsumen dan surplus produsen. Surplus konsumen adalah keuntungan yang dinikmati konsumen ketika mereka dapat membeli barang dengan harga pasar yang lebih rendah dari harga maksimal yang mereka bersedia bayar. Surplus produsen adalah keuntungan yang dinikmati produsen ketika mereka dapat menjual barang dengan harga pasar yang lebih tinggi dari harga minimal yang mereka bersedia terima. Besaran surplus dihitung dari luas area
Analisis risiko merupakan metode untuk menilai, mengkarakterisasi, mengelola, dan membuat kebijakan terkait risiko. Manajemen risiko bertujuan untuk mengurangi kerugian akibat risiko melalui upaya memperkecil, mengalihkan, mengendalikan, atau mendanai risiko.
PT Risa Rimendi melaporkan biaya produksi bulan Januari 2011. Total biaya produksi adalah Rp39.875.000 yang terdiri dari bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Metode unit ekuivalen digunakan untuk mengalokasikan biaya ke produk jadi dan dalam proses berdasarkan persentase penyelesaian.
Dokumen tersebut membahas teori perilaku konsumen dengan pendekatan kardinal. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa konsumen dapat mengukur kepuasan secara kardinal dan akan berusaha memaksimalkan kepuasan dengan membelanjakan penghasilannya hingga tingkat kepuasan marginal dari setiap barang sama dengan harga barang tersebut. Pendekatan ini digunakan untuk menentukan kurva permintaan konsumen individu dan permintaan pasar berdas
Modul 1 membahas pendahuluan operations research dan perencanaan penugasan beberapa karyawan pada beberapa tugas. Topik utama meliputi penjelasan kegunaan operations research untuk pengambilan keputusan dan alokasi karyawan pada pekerjaan berbeda dengan biaya minimal atau hasil maksimal. Metode Hungarian Algorithm digunakan untuk menentukan alokasi optimal berdasarkan tujuan minimasi biaya atau maksimasi keuntungan.
Modul 8 membahas metode pengambilan keputusan dalam kondisi pasti dan tidak pasti. Terdiri dari dua kegiatan belajar yaitu pengambilan keputusan dalam kondisi pasti dan tidak pasti. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mampu mengambil keputusan berdasarkan data dengan tepat dalam berbagai kondisi.
PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN DENGAN METODE HUNGARIANFeronica Romauli
Perusahaan membutuhkan 4 pekerjaan namun hanya memiliki 3 pekerja. Dengan menggunakan metode Hungarian, pekerjaan dialokasikan kepada pekerja sehingga biaya total minimum adalah Rp 270 ribu per hari.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk pasar, dimulai dari pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Pasar persaingan sempurna dicirikan oleh banyak perusahaan dan produk homogen, sedangkan pasar monopoli hanya terdapat satu perusahaan yang menguasai pasar dan tidak memiliki pengganti produk. Dokumen juga membahas tentang keseimbangan jangka pendek dan panjang serta keuntungan maksimum pada kedua bentuk pas
Dokumen tersebut membahas tentang struktur pasar dan jenis-jenisnya, yaitu pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar monopolistik. Dibahas pula ciri-ciri dan kurva permintaan perusahaan serta pasar pada kondisi persaingan sempurna. Dijelaskan pula konsep permintaan, penjualan, biaya, dan keseimbangan pasar dalam jangka pendek dan panjang. Beberapa contoh so
Pasar oligopoli melibatkan sedikit penjual yang menjual produk serupa. Dokumen ini menjelaskan karakteristik, bentuk, dan pengaruh pasar oligopoli serta kemungkinan terjadinya kolusi antar perusahaan."
Dokumen tersebut membahas teori-teori perilaku konsumen dan konsep dasar yang terkait, seperti utilitas total dan marginal, hukum utilitas menurun, pendekatan kardinal dan ordinal, kurva indiferensi, garis anggaran, dan keseimbangan konsumen. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bagaimana teori-teori tersebut diterapkan untuk memahami perilaku konsumen dalam memilih barang dan jasa.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah manajemen sains adalah pemrograman linear. Pemrograman linear merupakan kelompok teknik analisis kuantitatif yang mengandalkan model matematika atau model simbolik sebagai wadahnya. Artinya, setiap masalah yang kita hadapi dalam suatu sistem permasalahan tertentu perlu dirumuskan dulu dalam simbol-simbol matematika tertentu, jika kita inginkan bantuan pemrograman linear sebagai alat analisisnya.
Metode grafik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pemrograman linear yang melibatkan dua peubah keputusan. Membahas mengenai masalah meminimumkan fungsi kendala bertanda ≥, fungsi kendala bertanda = tidak ada penyelesaian layak, tidak ada penyelesaian optimal, beberapa alternatif optimal, dan wilayah kelayakan yang tidak terikat dapat terjadi saat menyelesaikan masalah pemrograman linear dengan menggunakan prosedur penyelesaian grafik. Kasus-kasus ini juga dapat terjadi saat menggunakan metode simpleks.
Metode simplek untuk linier programming dikembangkan pertama kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian digunakan juga pada penugasan di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya menemukan solosi diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linier programming.
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai.
Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solusi yang baru akan menghasilkan sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solosi sebelumnya.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana cara mencari nilai maksimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara menyelesaikan masalah/kendala (syarat) bertanda “=”?
Bagaimana cara mencari nilai minimum dengan menggunakan metode simpleks?
Bagaimana cara membedakan antara asalah primal dan dual dalam program linear?
Kapan pemrograman linear dikatakan mengalami degenerasi?
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :
Dapat menyelesaikan masalah maksimasi dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah / kendala (syarat) bertanda “=” pada program linear
Dapat menyelesaikan masalah minimasi dalam program linear
Dapat mengetahui dan membedakan antara masalah primal dan dual dalam program linear
Dapat menyelesaikan masalah degeneracy / kemerosotan dalam program linear
BAB II
PEMBAHASAN
Masalah Maksimasi
Untuk menyelesaikan masalah maksimasi maka programasi linear harus lebih dahulu ditulis dalam bentuk standar. Dengan bentuk standar dimaksudkan adalah permasalahan programasi linear yang berwujud permasalahan maksimasi dengan batasan-batasan (kendala) yang bertanda kurang dari
penerimaan total dan fungsi produksi.Biaya atau ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan barang dan jasa sampai barang tersebut siap untuk dikonsumsi . Biaya merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan notasi C = f(Q).
C = biaya total
Q = jumlah produksi.
Fungsi biaya merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan, fungsi biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Dalam membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:
a. Biaya Total ( Total Cost = TC = C)
b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)
e. Biaya Variabel Rata Rata ( Average Variable Cost = AVC)
f. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC)
g. Biaya Marginal
Rumus :
1. C = AC x Q atau C = FC + VC
2. FC = AFC X Q
3. VC = AVC X Q
Dalam menganalisa biaya umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau revenue atau total revenue. Pengertian revenue atau penerimaan adalah seluruh pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat harga tertentu. Secara matematik total revenue dirumuskan sebagai berikut:
* TR = PQ. TR = Penerimaan Total, P = Harga Barang dan Q = Jumlah barang yang dijual.
* Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat dirumuskan :
AR = TR/Q
* Penerimaan Marginal atau Marginal Revenue adalah tambahan penerimaan sebagai akibat dari tambahan
produksi, dirumuskan"
MR = ∆TR/∆Q atau turunan dari TR
MR = Marginal Revenue, ∆TR = Tambahan penerimaan, ∆Q = Tambahan Produksi. Berdasarkan konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC) dapat diketahui beberapa kemungkinan diantaranya :
TR < TC = keadaan untung / laba
TR= TC = keadaan Break Even Point
TR > TC = Keadaan rugi.
Pertemuan ini membahas berbagai teknik optimisasi untuk memaksimalkan atau meminimalkan fungsi tujuan perusahaan dengan kendala tertentu. Teknik-teknik tersebut meliputi analisis hubungan ekonomi, biaya total rata-rata dan marginal, pendekatan penerimaan total dan biaya total, analisis marginal, kalkulus diferensial, serta optimasi terkendala dan multivariat.
Mata Kuliah: Sistem Penunjang Keputusan
Pertemuan: 4
Jurusan: Sistem Informasi
Kampus: STMIK Swadharma
Sumber Gambar:
https://stock.adobe.com/de/search?k=nachdenklich&filters%5Bcontent_type%3Aphoto%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Aillustration%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Azip_vector%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Avideo%5D=1&filters%5Bcontent_type%3Atemplate%5D=1&filters%5Bcontent_type%3A3d%5D=1&filters%5Binclude_stock_enterprise%5D=0&filters%5Bis_editorial%5D=0&safe_search=1&ca=0&load_type=find_similar&similar_content_id=22795843&find_similar_by=all
https://www.123rf.com/photo_24964022_3d-people-man-person-and-a-cubes-future-concept.html
https://pixabay.com/id/illustrations/laki-laki-kulit-putih-model-3d-2064842/
https://www.gograph.com/clipart/are-you-sure-words-written-by-3d-man-gg75438103.html
https://id.pinterest.com/pin/341358846733761157/?lp=true
http://nontradmd.blogspot.com/2012/11/uncertain-certainty.html
https://www.dekoruma.com/artikel/80484/langkah-investasi-properti-yang-benar
http://www.abouturban.com/2018/05/31/mau-mendirikan-pabrik-ketahui-dulu-perizinannya/
http://www.innovationfast.com/3-dimensions-of-product-innovation/
https://www.minecraft-schematics.com/schematic/8201/
https://www.toonpool.com/cartoons/decision%20making%20process%20flip%20coi_90209
https://huskmitnavn.dk/blogs/projects/3d-drawings
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas harga permintaan dan penawaran. Elastisitas harga mengukur seberapa besar perubahan kuantitas yang diminta/ditawarkan akibat perubahan harga. Dokumen menjelaskan rumus dan contoh perhitungan elastisitas serta jenis-jenisnya, seperti permintaan tidak elastis, elastis, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dokumen juga membahas dampak pajak terhadap
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenHarya Wirawan
Dokumen ini membahas tentang surplus konsumen dan surplus produsen. Surplus konsumen adalah keuntungan yang dinikmati konsumen ketika mereka dapat membeli barang dengan harga pasar yang lebih rendah dari harga maksimal yang mereka bersedia bayar. Surplus produsen adalah keuntungan yang dinikmati produsen ketika mereka dapat menjual barang dengan harga pasar yang lebih tinggi dari harga minimal yang mereka bersedia terima. Besaran surplus dihitung dari luas area
Analisis risiko merupakan metode untuk menilai, mengkarakterisasi, mengelola, dan membuat kebijakan terkait risiko. Manajemen risiko bertujuan untuk mengurangi kerugian akibat risiko melalui upaya memperkecil, mengalihkan, mengendalikan, atau mendanai risiko.
PT Risa Rimendi melaporkan biaya produksi bulan Januari 2011. Total biaya produksi adalah Rp39.875.000 yang terdiri dari bahan baku, bahan penolong, tenaga kerja, dan overhead pabrik. Metode unit ekuivalen digunakan untuk mengalokasikan biaya ke produk jadi dan dalam proses berdasarkan persentase penyelesaian.
Dokumen tersebut membahas teori perilaku konsumen dengan pendekatan kardinal. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa konsumen dapat mengukur kepuasan secara kardinal dan akan berusaha memaksimalkan kepuasan dengan membelanjakan penghasilannya hingga tingkat kepuasan marginal dari setiap barang sama dengan harga barang tersebut. Pendekatan ini digunakan untuk menentukan kurva permintaan konsumen individu dan permintaan pasar berdas
Modul 1 membahas pendahuluan operations research dan perencanaan penugasan beberapa karyawan pada beberapa tugas. Topik utama meliputi penjelasan kegunaan operations research untuk pengambilan keputusan dan alokasi karyawan pada pekerjaan berbeda dengan biaya minimal atau hasil maksimal. Metode Hungarian Algorithm digunakan untuk menentukan alokasi optimal berdasarkan tujuan minimasi biaya atau maksimasi keuntungan.
Modul 9 membahas teori permainan (game theory) untuk menganalisis situasi persaingan antara dua pemain atau lebih. Modul ini menjelaskan konsep dasar game theory, strategi dalam menghadapi lawan, dan metode penyelesaian permainan seperti strategi dominasi, minimax-maximin, dan mixed strategy."
Modul ini membahas perencanaan penugasan karyawan pada beberapa tugas dengan tujuan meminimumkan biaya atau memaksimumkan manfaat menggunakan algoritma Hungarian Method. Metode ini digunakan untuk menentukan alokasi optimal karyawan pada tugas-tugas berdasarkan biaya yang dikeluarkan atau manfaat yang diperoleh.
CPM dan PERT adalah metode perencanaan proyek yang digunakan untuk membuat jadwal dan mengendalikan proyek besar dan kompleks dengan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan, hubungan antara kegiatan, dan jalur kritis proyek."
Makalah ini membahas tentang Riset Operasi dan beberapa metode yang digunakan dalam Riset Operasi seperti metode grafik, metode operasi baris elementer, metode simpleks, dan metode dual simpleks. Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam mempelajari Riset Operasi."
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikMajid Abdullah
I. Teori permainan digunakan untuk menganalisis strategi yang diambil perusahaan oligopoli dalam persaingan.
II. Terdapat beberapa konsep penting dalam teori permainan seperti strategi dominan, ekuilibrium Nash, dan dilema narapidana.
III. Dilema narapidana menjelaskan situasi dimana strategi dominan tidak menghasilkan outcome terbaik, sehingga perlu kerjasama.
Teori permainan adalah pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini menganalisis proses pengambilan keputusan dari situasi persaingan yang melibatkan dua atau lebih pemain. Teori permainan dapat digunakan untuk menentukan strategi optimal bagi setiap pemain dalam situasi persaingan tertentu.
The document discusses Gomory's Cutting Plane Method for solving integer programming problems (IPPs). It begins by introducing all-integer linear programs (AILPs) and mixed-integer linear programs (MILPs). It then describes how Gomory's method works by taking the linear programming (LP) relaxation of an IPP, obtaining the fractional solution, deriving a cutting plane constraint, and adding it to strengthen the LP relaxation until an optimal integer solution is found. The key steps are to decompose the LP into basic and non-basic variables, derive cutting plane coefficients from the LP tableau, and add constraints of the form [yij]xj + xBi - yi0 ≤ 0 to eliminate fractional solutions.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang program integer yang merupakan bentuk lain dari program linier dimana asumsi divisibilitas melemah. Terdapat tiga jenis program integer yaitu integer murni, campuran, dan 0-1. Diberikan contoh soal program integer dan penyelesaiannya melalui pencabangan untuk mendapatkan solusi optimal berupa bilangan bulat.
This document discusses integer programming and methods for solving integer programming problems. It begins with an introduction to integer programming models, including total integer models, 0-1 integer models, and mixed integer models. It then provides examples of each type of integer programming model. The document also describes traditional approaches for solving integer programming problems, including the branch and bound method and Gomory cutting plane method. It provides an example demonstration of applying the Gomory cutting plane method.
PT. Eb07 akan memproduksi kain sutra dan wol. Mereka memiliki keterbatasan sumber daya dan waktu. Metode simpleks digunakan untuk menentukan produksi optimal guna memaksimalkan laba. Hasilnya menunjukkan X2 = 20 sebagai produksi kain wol optimal.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengendalian persediaan, yaitu:
1. Model Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan kuantitas pesanan optimal
2. Model EOQ dengan diskon kuantitas untuk mempertimbangkan diskon harga berdasarkan jumlah pesanan
3. Model EOQ dengan backorder untuk mempertimbangkan biaya kekurangan barang
4. Model Production Order Quantity untuk perusahaan yang memproduksi sendiri komponen barang
Dokumen ini menjel
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk teori-teori seperti Economic Order Quantity dan jenis-jenis biaya persediaan. Diberikan contoh kasus untuk menghitung tingkat persediaan optimal, titik pemesanan ulang, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan total biaya persediaan untuk suatu perusahaan.
Manajemen persediaan membahas hubungan antara produksi dan penjualan, serta klasifikasi persediaan menjadi bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya menetapkan jumlah persediaan yang tepat untuk meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan, serta mendefinisikan beberapa istilah kunci seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan titik pemesanan ulang
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan manajemen persediaan, termasuk metode pengadaan bahan baku seperti pembelian sekaligus, bertahap, EOQ, dan JIT. Juga dibahas tingkat perputaran persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan manajemen persediaan, termasuk metode pengadaan bahan baku seperti pembelian sekaligus, bertahap, EOQ, dan JIT. Juga dibahas tingkat perputaran persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Manajemen persediaan membahas tentang pengelolaan stok bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi untuk mendukung produksi dan penjualan dengan biaya minimum. Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan.
Dokumen tersebut membahas tentang metode-metode persediaan dan manajemen persediaan, termasuk Economic Order Quantity (EOQ), model diskon kuantitas, safety stock, dan sistem persediaan seperti reorder point dan sistem periodik."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Manajemen persediaan membahas hubungan antara produksi dan penjualan produk serta jenis-jenis persediaan.
2. Menetapkan jumlah persediaan yang tepat penting untuk menghindari kerugian akibat kekurangan atau kelebihan persediaan.
3. Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan optimal agar biaya persediaan minimum.
Teknik penentuan ukuran lot (lot sizing) digunakan untuk mengambil keputusan jumlah barang yang harus dipesan. Ada beberapa metode seperti lot for lot, EOQ, dan PPB. Metode lot for lot memesan sesuai kebutuhan aktual tanpa persediaan, sementara EOQ dan PPB mempertimbangkan biaya pemesanan dan penyimpanan untuk menentukan ukuran lot optimal. Dokumen ini memberikan contoh penerapan ketiga metode tersebut.
Manajemen persediaan membahas hubungan antara produksi dan penjualan, jenis persediaan, penentuan jumlah persediaan yang tepat untuk meminimalkan biaya sambil memenuhi permintaan, dan tujuan pengelolaan persediaan dengan biaya minimum. Model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan optimal.
1. Materi ini membahas sistem koordinat polar dan kurva polar dalam kalkulus peubah banyak.
2. Sistem koordinat polar menggunakan jarak (r) dan sudut (θ) untuk merepresentasikan posisi suatu titik dalam bidang dua dimensi.
3. Kurva polar didefinisikan oleh persamaan r = f(θ) yang menggambarkan hubungan antara jarak dan sudut.
Dokumen tersebut membahas tentang persamaan parametrik, termasuk definisi, kurva parametrik, turunan pertama dan kedua, luas area dan panjang busur, serta contoh-contoh soal.
- Notations, assumptions, and rule of thumb;
- Control limits;
- Phase I and Phase II;
- Estimating process capability;
- Example of application;
- Designing control charts;
- Charts based on standard values;
- Patterns interpretation;
- The operating-characteristic function;
- Average run length.
- Definition and dimensions of quality;
- Quality characteristics or critical-to-quality characteristics;
- Management aspect of quality improvement:
> Quality planning;
> Quality assurance;
> Quality control and improvement.
- Seven tools;
- Process variability;
- Important use of the control chart;
- Statistical basis of the control chart:
> Basic principles and type of control chart;
> Choice of control limits;
> Sampling size and sampling frequency;
> Average run length;
> Rational subgroups;
> Analysis of patterns on control charts;
> Sensitizing rules for control charts;
> Phase I and Phase II of control chart.
1. Dokumen tersebut membahas tentang determinan matriks dan eigenvektor, termasuk definisi, rumus, dan contoh perhitungan determinan matriks berukuran 1x1, 2x2, dan 3x3 serta sifat-sifatnya.
2. Dibahas pula definisi minor, kofaktor, ekspansi Laplace, teorema-teorema yang berkaitan dengan operasi baris elementer terhadap determinan matriks.
3. Contoh perhitungan determinan matriks disertai pen
- Solving linear systems using Gaussian elimination;
- Gauss-Jordan row reduction and reduced row echelon form;
- Equivalent systems, rank, and row space;
- Inverses of matrices.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Definisi vektor dan operasi-operasi dasar seperti penjumlahan dan perkalian skalar terhadap vektor
2. Konsep panjang vektor dan unit vektor
3. Representasi vektor sebagai pergerakan titik dalam sistem koordinat
4. Hukum-hukum dasar aljabar linear terkait vektor seperti hukum distribusi dan asosiativitas
5. Contoh-contoh penerapan konsep vektor dalam
Modul 8 membahas metode pengambilan keputusan dalam kondisi pasti dan tidak pasti. Terdiri dari dua kegiatan belajar yaitu pengambilan keputusan dalam kondisi pasti dan tidak pasti. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mampu mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan data dan probabilitas untuk mendapatkan hasil terbaik.
Apple has created extremely loyal customers through its branding and marketing strategies. It portrayed PC users as mindless drones and drew sharp distinctions between Mac and PC users, making Mac users feel part of an exclusive group. This strategy, based on social identity theory, was effective at building loyalty even if the distinctions were sometimes arbitrary. Apple also focuses on customer experience through store design and training, communicating benefits rather than technical specifications, and justifying its higher prices through emphasis on design, quality, and user experience rather than specs alone. This document examines Apple's history, products, marketing approaches, and loyal customer base through examples and case studies.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Modul 8 membahas analisis keuangan dan akunting dalam penyusunan anggaran dan menganalisis masa resesi. Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar yaitu penggunaan analisis keuangan untuk penyusunan anggaran dan kerancuan dalam akunting.
Modul 9 membahas penganggaran nirlaba yang meliputi penganggaran sektor publik dan swasta. Penganggaran sektor publik berfungsi sebagai alat perencanaan, pengawasan, kebijakan fiskal, dan akuntabilitas penggunaan dana publik serta terdapat beberapa pendekatan seperti anggaran tradisional, kinerja, berbasis nol, dan SP3.
Modul 5 membahas penyusunan anggaran kas dan piutang, meliputi pendekatan kas masuk-keluar dan akuntansi keuangan dalam menyusun anggaran, serta langkah-langkah penyusunannya seperti mengidentifikasi sumber dan penggunaan kas.
Dokumen tersebut membahas tentang modul 4 yang menjelaskan penyusunan anggaran beban usaha termasuk beban penjualan dan beban administrasi serta keuntungan. Modul ini terdiri dari dua kegiatan belajar yaitu penyusunan anggaran beban penjualan dan penyusunan anggaran beban administrasi dan keuntungan.
Modul 3 membahas penyusunan anggaran produk, bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Terdiri dari tiga kegiatan belajar yaitu penyusunan anggaran produk, bahan baku, dan biaya tenaga kerja serta biaya overhead pabrik. Setelah mempelajari diharapkan mampu menyusun berbagai anggaran tersebut.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
2. Tinjauan Umum Modul 2
Secara umum, Modul 2 akan membahas mengenai penentuan jumlah persediaan yang sebaik-baiknya,
jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit.
Modul 2 terdiri dari dua kegiatan belajar:
• Kegiatan Belajar 1 – Model Persediaan yang Sederhana;
• Kegiatan Belajar 2 – Beberapa Macam Model Persediaan yang Lain.
Setelah mempelajari Modul 2, diharapkan mampu menjelaskan cara-cara menghemat biaya dengan jalan
mengatur persediaan.
Secara khusus, setelah mempelajari Modul 2, diharapkan mampu menentukan:
• Jumlah persediaan barang yang bisa menghemat biaya;
• Saat pemesanan barang yang tepat;
• Besar biaya yang dianggap perusahaan yang berhubungan dengan keputusan pembelian barang.
2
3. Model Paling Sederhana
Model ini berlaku untuk menentukan jumlah pembelian barang, bahan baku atau bahan pemban-tu yang pe
nggunaannya secara teratur. Dalam model ini belum memasukkan kemungkinan keterlambatan
pengiriman barang.
Asumsi:
1. Kebutuhan barang sepanjang tahun relatif stabil dan bisa diperkirakan;
2. Biaya yang berhubungan dengan pemeliharaan barang yang disimpan tergantung pada banyaknya
barang yang disimpan;
3. Besar biaya pemesanan barang untuk setiap kali pesan sama;
4. Barang yang disimpan tidak mudah rusak;
5. Barang selalu tersedia di pasar, dalam jumlah berapa pun kebutuhan barang akan selalu bisa terbeli;
6. Harga barang relatif stabil.
3
4. Model Paling Sederhana
4
Terminologi
R : Kebutuhan barang selama satu tahun.
Q : Jumlah setiap kali pemesanan.
R/Q : Frekuensi pemesanan.
Q/R : Jangka waktu pemesanan.
Cs : Cost of set-up (biaya set-up) atau biaya sekali pesan,
merupakan biaya yang dikeluarkan setiap kali memesan
barang. Besarnya selalu sama (tidak terpengaruh oleh
jumlah barang yang dipesan). Contoh: biaya pengiriman
surat pesanan, ongkos teleks, interlokal, pengiriman
petugas pembelian, dsb.
Ci : Cost of inventory (biaya pemeliharaan barang), adalah
biaya yang dikeluarkan ketika melakukan penyimpanan
barang. Besarnya tergantung pada banyaknya barang
yang disimpan serta lamanya waktu penyimpanan.
Contoh: biaya asuransi, sewa gedung yang didasarkan
pada volume atau berat dan lama penyimpanan,
depresiasi barang (apabila persentase susutnya
tergantung pada lamanya penyimpanan).
Biaya pemesanan setahun = Biaya sekali pesan × frekuensi pemesanan
= Cs × R/Q
Biaya pemeliharaan setahun = Biaya pemeliharaan per unit × frekuensi pemesanan × “luas segitiga”
= Ci × R/Q × (½.Q.Q/R)
= ½.Q.Ci
5. Model Paling Sederhana
Hubungan antara biaya set-up, biaya pemeliharaan barang, dan total biaya
5
Total Biaya se tahun = (R/Q).Cs + (Q/2).Ci
Jumlah Pembelian yang ekonomis (Q*)
Jangka waktu setiap siklus pembelian (t*)
Ci
RCs
Q
2
*
RCi
Cs
R
Q
t
2*
*
Contoh:
Seorang pedagang selama satu tahun harus
memenuhi permintaan sebanyak 24.000 kg.
Permintaan sepanjang tahun diasumsikan sama.
Biaya setiap kali pesan sebesar Rp 3.500.
Biaya penyimpanan setiap kg barang Rp 10
171.0
000.24
78,098.4*
*
78,098.4
10
35002400022
*
R
Q
t
Ci
RCs
Q
6. Model dengan Keterlamba
tanDalam model ini dimungkinkan keterlambatan penyediaan barang, tetapi keterlambatan ini me-
merlukan tambahan biaya. Jadi, perusahaan selain menanggung biaya set-up, pemeliharaan barang, juga
menanggung biaya keterlambatan.
Asumsi yang dipakai adalah besar biaya ekstra karena keterlambatan bergantung pada jumlah kekurangan
barang dan jangka waktu keterlambatan.
6
Terminologi
R : Kebutuhan barang selama satu tahun.
Q : Jumlah setiap kali pemesanan.
R/Q : Frekuensi pemesanan.
Q/R : Jangka waktu pemesanan.
Cs : Cost of set-up (biaya set-up).
Ci : Cost of inventory (biaya pemeliharaan barang).
Ct : Cost of lateness (biaya keterlambatan).
Cs setahun = Biaya sekali pesan × frekuensi pemesanan
= Cs × R/Q
Ci setahun = Biaya pemeliharaan per unit × frekuensi
pemesanan × “luas segitiga”
= Ci × R/Q × (½.S.S/R)
= S2.Ci/2Q
Ct setahun = Biaya keterlambatan per unit/jangka waktu
× frekuensi pemesanan × “luas segitiga”
= Ct × R/Q × ½.(Q-S)/R.(Q-S)
= Ct.(Q-S)2/2Q
7. Model dengan
KeterlambatanHubungan antara biaya set-up, biaya pemeliharaan barang, biaya keterlambatan, dan total biaya.
7
Total Biaya se tahun = (R/Q).Cs + S2.Ci/2Q + Ct.(Q-S)2/2Q
Jumlah Pembelian yang ekonomis (Q*)
Jumlah Pembelian yang dimasukkan dalam inventory yang
ekonomis (S*)
Jangka waktu setiap siklus pembelian (t*)
Ct
CiCt
Ci
RCs
Q
2
*
R
Q
t
*
*
Contoh:
Seorang pedagang selama satu tahun harus
memenuhi permintaan sebanyak 1.000 buah.
Biaya setiap kali pesan sebesar Rp 100.
Biaya penyimpanan barang sebesar 20% dari
harga barang yang senilai Rp 20.
Kalau terjadi keterlambatan konsumen masih
mau membeli, tetapi perusahaan menanggung
biaya ekstra sebesar Rp 3,65 setiap barang
setiap tahun.
Biaya total yang optimal:
324,0
1000
7198.323*
*
5,154
465.3
65.3
4
100100022
*
7,323
65.3
465.3
4
100100022
*
R
Q
t
CiCt
Ct
Ci
RCs
S
Ct
CiCt
Ci
RCs
Q
CiCt
Ct
Ci
RCs
S
2
*
82,617
3242
15532465.3
3242
4155
100
324
1000
*
*2
*
*2
*
*
*
22
22
Cost
Q
SQCt
Q
CiS
Cs
Q
R
Cost
8. Model dengan Potongan H
argaDalam model ini berlaku potongan harga beli apabila membeli dalam jumlah tertentu. Oleh karena itu ada
dua harga beli: P1 kalau tidak ada potongan dan P2 kalau ada potongan. Misal potongan harga didapatkan
kalau membeli barang sejumlah b. Apabila kita membeli barang kurang dari b, maka harga belinya adalah
P1, dan bila membeli barang lebih dari b, maka harga belinya adalah P2.
8
Total Biaya se tahun tanpa potongan harga = RP1 + (R/Q).Cs + (Q/2).Ci
Total Biaya se tahun dengan potongan harga = RP2 + (R/Q).Cs + (Q/2).Ci
9. Model dengan Potongan H
arga
9
Contoh 1:
Perusahaan roti memerlukan 2.400 kuintal gandum. Kalau jumlah
pembelian kurang dari 500 kuintal, maka harga beli gandum Rp
20.000 per kuintal. Namun apabila pembelian lebih atau sama
dengan 500 kuintal, maka harga beli gandum Rp 18.500. Biaya
penyimpanan sebesar Rp 400 per kuintal dan biaya setiap kali
pesan sebesar Rp 35.000.
Karena Qmin ≥ b, maka Q* = Qmin.
074,648
400
35000240022
min
Ci
RCs
Q
Contoh 2:
Perusahaan roti memerlukan 2.400 kuintal gandum. Kalau jumlah
pembelian kurang dari 500 kuintal, maka harga beli gandum Rp
20.000 per kuintal. Namun apabila pembelian lebih atau sama
dengan 500 kuintal, maka harga beli gandum Rp 18.500. Biaya
penyimpanan sebesar Rp 400 per kuintal dan biaya setiap kali
pesan sebesar Rp 10.000.
Karena Qmin < b, maka harus harus dilakukan perbandingan:
Total biaya dengan Qmin:
= RP1 + (R/Qmin).Cs + (Qmin/2).Ci
= 2.400(20.000) + (2.400/346.41)×10.000 + (346.41/2)×400
= Rp 48.138.564.06
Total biaya dengan b:
= RP2 + (R/b).Cs + (b/2).Ci
= 2.400(18.500) + (2.400/500)×10.000 + (500/2)×400
= Rp 44.548.000,00
Karena total biaya dengan b lebih murah dari Qmin, maka Q*
adalah pembelian dengan b (500 kuintal)
41,346
400
10000240022
min
Ci
RCs
Q
Contoh 3:
Perusahaan roti memerlukan 2.400 kuintal gandum. Kalau jumlah
pembelian kurang dari 500 kuintal, maka harga beli gandum Rp
20.000 per kuintal. Namun apabila pembelian lebih atau sama
dengan 500 kuintal, maka harga beli gandum Rp 18.500. Biaya
penyimpanan sebesar Rp 600 per kuintal dan biaya setiap kali
pesan sebesar Rp 5.000.
Karena Qmin < b, maka harus harus dilakukan perbandingan:
Total biaya dengan Qmin:
= RP1 + (R/Qmin).Cs + (Qmin/2).Ci
= 2.400(20.000) + (2.400/200)×5.000 + (200/2)×600
= Rp 48.120.000
Karena total biaya dengan Qmin lebih murah dari b, maka Q*
adalah pembelian dengan Qmin (200 kuintal)
200
600
5000240022
min
Ci
RCs
Q
Total biaya dengan b:
= RP2 + (R/b).Cs + (b/2).Ci
= 2.400(18.500) + (2.400/500)×5.000 + (500/2)×600
= Rp 48.174.000,00
10. Model dengan Produksi Se
ndiriDalam model ini, barang tidak dibeli tetapi diproduksi sendiri. Dalam memproduksi barang, tentu saja
tidak bisa sekaligus dalam jumlah yang banyak, bergantung pada produktivitas atau kapasitas produksinya.
10
Terminologi
R : Kebutuhan barang selama satu tahun.
Pr : Tingkat produksi setiap tahun.
Q : Jumlah produk (inventory).
t1 : Waktu sampai produk mencapai
kapasitas maksimal (tanpa konsumsi)
t2 : Waktu sampai produk habis (tanpa
produksi)
Cs : Cost of set-up (biaya set-up).
Ci : Cost of inventory (biaya pemeliharaan
barang).
Produksi tanpa konsumsi Konsumsi tanpa produksi
Ingat!
Slope = Tangen = Sisi depan/Sisi Samping
Produksi tanpa konsumsi
Pr = Q/t1
Konsumsi tanpa produksi
R = Q/t2Apabila dalam memproduksi barang juga disertai dengan konsumsi,
maka (dengan asumsi tingkat produksi lebih besar dari pada tingkat
konsumsi), maka sisa produk akan masuk ke persediaan dengan jumlah
persediaan selalu bertambah dengan slope (Pr – R).
Maka jumlah persediaan maksimal (Max) dapat dicari dengan:
Slope = Max / Waktu (t1)
(Pr – R) = Max / (Q/Pr)
Max = Q/Pr × (Pr – R)
11. Model dengan Produksi
Sendiri
11
Pr
Pr
*2
R
R
Qt
Cs setahun = Biaya sekali pesan × frekuensi pemesanan
= Cs × R/Q
Ci setahun = Biaya pemeliharaan per unit × frekuensi
pemesanan × “luas segitiga”
= Q/2 × Ci × (Pr – R)/Pr
Terminologi
R : Kebutuhan barang selama satu tahun.
Q : Jumlah setiap kali pemesanan.
R/Q : Frekuensi pemesanan.
Q/R : Jangka waktu pemesanan.
Cs : Cost of set-up (biaya set-up).
Ci : Cost of inventory (biaya pemeliharaan barang).
Ct : Cost of lateness (biaya keterlambatan).
Total Biaya se tahun:
{(R/Q).Cs} + {Q/2 × Ci × (Pr – R)/Pr}
Jumlah Pembelian yang ekonomis (Q*)
Jangka waktu setiap siklus pembelian (t*)
RCi
RCs
Q
Pr
Pr2
*
R
Q
t
*
*
Pr
*
1
Q
t
12. Model dengan Produksi
Sendiri
12
Contoh:
Suatu perusahaan memerlukan onderdil untuk membuat suatu produk sebanyak 100.000 buah setiap tahun. Onderdil tersebut
diproduksi sendiri dengan tingkat produktivitas sebanyak 200.000 buah selama 1 tahun (asumsi produksi terus). Setiap memulai
berproduksi memerlukan biaya sebesar Rp 5.000. Biaya pembuatan onderdil setiap buah sebesar Rp 10 dan biaya pemeliharaan
sebesar 20% dari nilai persediaan.
Jumlah pemesanan yang optimal:
Jangka waktu yang optimal setiap produksi pemesanan onderdil:
Jangka waktu yang optimal setiapsiklus pesanan (jangka waktu antara suatu produksi dengan produksi berikutnya):
Jumlah biaya yang optimal:
78,622.31
000.100000.200
000.200
2
000.5000.1002
Pr
Pr2
*
RCi
RCs
Q
78,623.312
000.200
000.100000.200
2
78,622.31
000.5
78,622.31
000.100
*
Pr
Pr
2
*
*
*
Cost
C
RQ
Cs
Q
R
Cost i
015811,0
000.200
78.31622
Pr
*
*
Q
t
31623,0
000.100
78.31622*
*
R
Q
t
13. Pulau Komodo, Manggarai Barat, NTT
Terima Kasih
감사합니다
Sampai Bertemu Lagi di Pertemuan Selanjutnya
Seoul, 23rd of March 2014
Editor's Notes
Misal R (kebutuhansetahun) = 600Jumlahsekalipesan (Q) = 200Frekuensipemesanandalamsatutahun = R/Q = 600/200 = 3 kalit (jangkawaktupemesanan) = Q/R = 200/600 = 1/3 tahunBiaya set-up setahun = Biayapemesanan x frekuensipemesanan = R/Q.CsBiayapemeliharaansetahun = Biayapemeliharaan x luassegitiga x frekuensipemesanan = Ci.1/2.Q.Q/R.R/Q = ½.Q.Ci