SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Oleh: 
Dwi Darma Wijanarko 
Eke Defita Sari 
Falanni Firyal Fawwaz 
Febrina Qoirunnisa
• Langsung (raw/direct) 
• Tidak langsung (indirect) 
Bahan 
Mentah 
• Semua anggaran yang berhubungan dan 
merencanakan secara rinci mengenai 
penggunaan bahan mentah. 
Rencana 
Bahan 
Mentah 
• Memperkirakan jumlah kebutuhan, 
pembelian, dana yang digunakan, komponen 
hpp dengan pemakaian, pengendalian bahan 
mentah. 
Tujuan
Anggaran Bahan Mentah 
Kebutuhan 
Pembelian 
Persediaan 
Biaya yang digunakan 
untuk produksi
Tujuan 
• Memberi data ke pembelian 
• Memberi data untuk penyusunan anggaran 
• Menentukan tingkat persediaan yang optimal 
• Dasar perencana 
Materi yang tercantum 
• Jenis barang yang dihasilkan 
• Bahan mentah yang dipergunakan 
• Departemen yang dilalui 
• SUR 
• Waktu pemakaian bahan mentah 
Kebutuhan Bahan Mentah = 
Unit Produksi x SUR (standar pemakaian bahan mentah per unit)
Keteranga 
n 
Kain Motif Kain Polos 
produksi SUR Kebutuha 
n 
Produksi SUR Kebutuha 
n 
Jas 
Triwulan 1 120 unit 2 m/u 240 m 120 unit 3 m/u 360 m 
Triwulan 2 180 unit 2 m/u 360 m 180 unit 3 m/u 540 m 
Triwulan 3 150 unit 2 m/u 300 m 150 unit 3 m/u 450 m 
Triwulan 4 150 unit 2 m/u 300 m 150 unit 3 m/u 450 m 
Total 600 unit 1.200m 600 unit 1.800 m 
Kemeja 
Triwulan 1 160 unit 1 m/u 160 m 160 unit 2 m/u 360 m 
Triwulan 2 270 unit 1 m/u 270 m 270 unit 2 m/u 540 m 
Triwulan 3 225 unit 1 m/u 225 m 225 unit 2 m/u 450 m 
Triwulan 4 225 unit 1 m/u 225 m 225 unit 2 m/u 450 m 
Total 900 unit 900 m 900 unit 1.800 m 
Jumlah 2.100 m 3.600 m
Kebutuhan Bahan Mentah XXX 
Persediaan Akhir Bahan Mentah XXX + 
Jumlah Kebutuhan Sementara XXX 
Persediaan Awal Bahan Mentah XXX - 
Unit Bahan Mentah yang dibeli XXX 
Pembelian = Unit Beli x Harga Beli 
Bahan Mentah Bahan Mentah per unit
Period 
e 
Unit 
produk 
si (unit) 
Kain satin Kulit 
SUR 
Kebutu 
SUR 
(m/unit) 
han (m) 
(m/unit) 
Kebutu 
han (m) 
TW 1 5.000 3 15.000 2 10.000 
TW 2 6.500 3 19.500 2 13.000 
TW 3 5.000 3 15.000 2 10.000 
TW 4 6.000 3 18.000 2 12.000 
Total 22.500 67.500 45.000 
Periode Kebutuha 
n (m) 
Pers. 
Akhir 
(m) 
Kebutuha 
n 
sementara 
(m) 
Pers. 
Awal 
(m) 
Pembelian 
Unit (m) Harga 
(Rp/m) 
Jmlh 
(Rp) 
TW 1 15.000 2.000 17.000 1.000 16.000 20.000 320 jt 
TW 2 19.500 1.500 21.000 2.000 19.000 20.000 380 jt 
TW 3 15.000 3.000 18.000 1.500 16.500 20.000 330 jt 
TW 4 18.000 4.000 22.000 3.000 19.000 20.000 380 jt 
Total 67.500 78.000 70.500 1.410 jt
Periode Kebutuha 
n (m) 
Pers. 
Akhir 
(m) 
Kebutuha 
n 
sementara 
(m) 
Pers. 
Awal 
(m) 
Pembelian 
Unit (m) Harga 
(Rp/m) 
Jmlh 
(Rp) 
TW 1 10.000 1.500 11.500 2.000 9.500 50.000 475 jt 
TW 2 13.000 3.000 16.000 1.500 14.500 50.000 725 jt 
TW 3 10.000 5.000 15.000 3.000 12.000 50.000 600 jt 
TW 4 12.000 4.000 16.000 5.000 11.000 50.000 550 jt 
Total 45.000 47.000 2.350 jt
a. Model Jumlah Pembelian Yang Ekonomis 
PERSEDIAAN 
Sumber daya 
yang menganggur 
Memiliki nilai 
ekonomis 
Diperlukan 
pengelolaan 
persediaan 
yang tepat. 
Fungsi Pengelolaan Bahan 
Mentah 
Penyangga 
proses 
produksi. 
Menetapka 
n jumlah 
bahan 
mentah 
yang harus 
tetap 
tersedia. 
Menangkal 
inflasi 
Menghindar 
i 
kekurangan 
atau 
kelebihan 
bahan.
Asumsi : 
1. Permintaan diketahui dan konstan. 
2. Waktu memesan dan menerima pesanan 
diketahui dan konstan. 
3. Pesanan yang diterima sebagai satu kesatuan 
dan pada suatu waktu tertentu. 
4. Tidak adanya pengurangan jumlah. 
5. Terdapat satu biaya variabel, yaitu biaya 
menyimpan atau menahan atau membawa 
persediaan. 
6. Dapat menghindari kekurangan persediaan bila 
pesanan ditempatkan pada waktu yang tepat.
b. Jumlah Pembelian Yang Paling Ekonomis 
Untuk menghitung Jumlah Pembelian Yang Paling 
Ekonomis, perlu dipertimbangkan 2 jenis biaya variabel, 
yaitu : 
1. Biaya Pemesanan 
contoh : biaya persiapan pemesanan, biaya 
pengiriman, biaya administrasi, dll. 
2. Biaya Penyimpanan 
contoh : biaya pemeliharaan, biaya asuransi, 
biaya perbaikan kerusakan, dll.
Pendekatan yang dikenal untuk menghitung EOQ, 
menggunakan formula : 
EOQ = 
2 × 푅 × 푆 
퐶/푢 
atau EOQ = 
2 ×푅 ×푆 
푃 × 퐼 
Ket : 
R = jumlah permintaan (bahan mentah yang akan dibeli) 
S = biaya pemesanan 
P = harga per satuan bahan mentah 
I = biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam % dari persediaan rata-rata 
C/u = biaya penyimpanan per satuan bahan mentah
c. Waktu Pembelian Bahan Mentah 
• Apabila datang terlambat akan mengganggu kelancaran proses 
produksi. 
• Apabila datang terlalu cepat akan menimbulkan beberapa 
masalah, yaitu perusahaan harus menanggung lebih banyak 
biaya untuk tempat penyimpanan ekstra dan biaya pemeliharaan 
ekstra. BAHAN 
MENTAH 
FAKTOR PENENTU WAKTU 
PEMBELIAN BAHAN MENTAH 
1. Biaya kekurangan bahan mentah 
2. Biaya penyimpanan tambahan 
3. Waktu tunggu (lead time)
d. Persediaan Besi 
Adalah persediaan 
minimal bahan 
mentah yang harus 
dipertahankan untuk 
menjamin 
kelangsungan 
proses produksi. 
Faktor penentu 
besarnya 
persediaan besi 
: 
Kebiasaan supplier 
menyerahkan bahan mentah 
yang dipesan. 
Jumlah bahan mentah yang 
dibeli setiap kali pesan. 
Perkiraan kebutuhan bahan 
mentah. 
Perbandingan biaya 
penyimpanan bahan mentah 
dengan biaya ekstra 
kekurangan bahan mentah.
RINCIAN 
ANGGARAN 
PERSEDIAAN 
BAHAN 
MENTAH 
1. Jenis bahan mentah yang digunakan. 
2. Jumlah setiap jenis bahan mentah yang tersisa 
sebagai persediaan. 
3. Harga per unit setiap jenis bahan mentah. 
4. Nilai bahan mentah yang disimpan sebagai 
persediaan.
Formula 
: 
Biaya 
Bahan Mentah 
Unit Kebutuhan 
Bahan Mentah 
Harga Bahan 
Mentah/Unit 
Contoh kasus : 
MITRA GARMENT memproduksi Kemeja Sutra, untuk keperluan 
pengolahan produk diperlukan bahan mentah berupa kain sutra dengan 
SUR 2 m, dengan harga beli bahan mentah Rp 100.000,-/m. Diketahui 
rencana produksi tahun 200X sebagai berikut : 
Periode Jumlah (m) 
Januari 250 
Februari 250 
Maret 400 
Triwulan II 900 
Triwulan III 1.100 
Triwulan IV 1.000 
Berdasar data tersbut, diminta 
menyusun anggaran biaya bahan 
mentah yang habis dipakai pada 
tahun 200X.
Penyelesaian Kasus : 
PT. MITRA GARMENT 
Anggaran Biaya Bahan Mentah Yang Habis Dipakai 
Tahun 200X 
Periode 
Kebutuhan 
Bahan 
Mentah (m) 
Harga Bahan 
Mentah/Unit 
(Rp/m) 
Biaya Bahan 
Mentah 
(Rp) 
Januari 500 m Rp 100.000 Rp 50 jt 
Februari 500 m Rp 100.000 Rp 50 jt 
Maret 800 m Rp 100.000 Rp 80 jt 
Triwulan II 1.800 m Rp 100.000 Rp 180 jt 
Triwulan III 2.200 m Rp 100.000 Rp 220 jt 
Triwulan IV 2.000 m Rp 100.000 Rp 200 jt 
Total 7.800 m Rp 780 jt
Metode 
Identifikasi Khusus 
Metode 
FIFO 
Metode 
LIFO 
Metode 
Rata-rata bergerak 
Metode 
Biaya Standar 
Metode 
Rata-rata H.P 
Bahan Baku Akhir 
Bulan
Performance Report (Laporan Pelaksanaan) terdiri dari : 
1. Laporan Pelaksanaan Pembelian Bahan Mentah 
Dengan Analisis Varian sbg berikut : 
• Varians Karena Jumlah Pembelian 
= (Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga 
Rencana 
• Varians Karena Harga Bahan Mentah 
= (Harga Rencana – Harga Riil) x Jumlah Riil 
• Total Varians 
= Varians Karena Jumlah +_Varians Karena Harga 
2. Laporan Pelaksanaan Pemakaian Bahan Mentah 
Dengan Analisis Varian sbg berikut : 
• Varians Efisiensi 
= (Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga 
Rencana 
• Varians Harga 
= (Harga Rencana – Harga Riil) x Jumlah Riil 
• Total Varians 
= Varians Efisiensi + Varians Harga
a. Laporan Pelaksanaan Pembelian Bahan Mentah Juli 
200X 
Keterangan Rencana Realisasi 
Penyimpangan 
Jumlah % 
Jumlah yang 
dibeli 
10.000 10.400 400 4 
Harga/Unit Rp 20.000 Rp 22.500 Rp 2.500 12,5 
Jumlah (Rp) Rp 200 jt Rp 234 jt Rp 34 jta 17 
Analisis Varians 
1. Varians Karena Jumlah Pembelian 
= (Jml Rencana – Jml Rill) x Harga Rencana 
= (10.000 m – 10.400 m) x Rp 20.000/m = Rp 8 jta (merugikan) 
2. Varians Karena Harga Bahan Mentah 
= (Harga Rencana – Harga Rill) x Jumlah Rill 
=(Rp 20.000/m – Rp 22.500/m) x 10.400 = Rp 26 jt (merugikan) 
3. Total Varians 
= Varians karena jumlah + Varians karena harga 
= Rp 8 jt + Rp 26 jt = Rp 34 jt (merugikan)
b. Laporan Pelaksanaan Pemakaian Bahan Mentah Juli 
200X 
Keterangan Rencana 
Rencana 
yg 
disesuaika 
n 
Realisasi 
Penyimpangan 
Jumlah % 
Produksi (unit) 2000 2.050 2.050 0 0 
SUR (m/unit) 3 3 2,90 0,10 3,33 
Bhn Mentah 
6000 6150 5.945 205 3,33 
yg dipakai (m) 
Harga/unit Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 22.500 Rp 2.500 12,50 
Analisis Varians 8,75 
1. Varians Efisiensi 
Jumlah (Rp) Rp 120 jt Rp 123 jt 
Rp 133,7625 
jt 
Rp 
10,7625 
= (Jml Rencana – Jml Rill) x Harga Rencana 
= (6.150 m – 5.945 m) x Rp 20.000/m = Rp 4,1 jta (menguntungkan) 
2. Varians Harga 
= (Harga Rencana – Harga Rill) x Jumlah Rill 
=(Rp 20.000/m – Rp 22.500/m) x 5.945 = Rp 14,8625 jt (merugikan) 
3. Total Varians 
= Varians efisiensi + Varians harga 
= Rp 4,1 jt + Rp 14,8625 jt = Rp 10,7625 jt (merugikan)
PT. ANGGA JAYA 
Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah 
Tahun 200X 
Keterangan 
Bahan Mentah A Bahan Mentah B 
Produks 
i 
(unit) 
SUR 
(kg/u) 
Kebutuha 
n 
(kg) 
Produksi 
(unit) 
SUR 
(kg/u) 
Kebutuha 
n 
(kg) 
Triwulan 1 3400 0,35 1990 3400 0,5 1700 
Triwulan 2 3400 0,35 1190 3400 0,5 1700 
Triwulan 3 3500 0,35 1225 3500 0,5 1750 
Triwulan 4 3700 0,35 1295 3700 0,5 1850 
Total 14.000 PT. AN4G90G0A JAYA 14.000 7000 
Anggaran Pembelian Bahan Mentah “A” 
Tahun 200X 
Ket 
Kebth 
B .mentah 
(kg) 
Persd. 
Akhir 
(kg) 
Kebth 
Semntar 
a 
(kg) 
Persd. 
Awal 
(kg) 
Pembelian 
Unit 
(kg) 
Harga 
(unit/rp 
) 
Jumlah 
(rp) 
Triwulan 
1 
1990 110 1300 100 1200 400 480000 
Triwulan 
2 
1190 120 1310 110 1200 400 480000 
Triwulan 
3 
1225 125 1350 120 1230 400 492000
PT. ANGGA JAYA 
Anggaran Biaya Bahan Mentah Yang Habis DIpakai 
Tahun 200X 
Keterangan 
Bahan Mentah A Bahan Mentah B 
Kebutuh 
n 
(kg) 
Harga 
(rp/kg) 
Jml Biaya 
(rp) 
Kebuthn 
(kg) 
Harga 
(rp/kg) 
Jml Biaya 
(rp) 
Triwulan 1 1990 400 476000 1700 300 510000 
Triwulan 2 1190 400 476000 1700 300 510000 
Triwulan 3 1225 400 490000 1750 300 525000 
Triwulan 4 1295 400 518000 1850 300 555000 
Total 4900 1960000 7000 2100000 
PT. ANGGA JAYA 
Laporan Pelaksanaan Pembelian Triwulan I 200X Bahan Mentah A 
Tahun 200X 
Keterangan Rencana Realisasi 
Penyyimpangan 
Jumlah % 
Jml yg dibeli (kg) 1200 1000 200 16,67 
Harga/unit (rp/kg) 400 500 100 25 
Jumlah (rp) 480000 500000 20.000 (rugi) 4.17
PT. ANGGA JAYA 
Laporan Pelaksanaan Pembelian Triwulan I 200X Bahan Mentah A 
Tahun 200X 
Keterangan Rencana Realisasi 
Penyyimpangan 
Jumlah % 
Jml yg dibeli (kg) 1200 1000 200 16,67 
Harga/unit (rp/kg) 400 500 100 25 
Jumlah (rp) 480000 500000 20.000 (rugi) 4.17 
Analisis Varians 
1. Varians Karena Jumlah Pembelian 
= (1200 kg – 1000 kg) x Rp 400/kg = Rp 80.000 
(menguntunngkan) 
2. Varians Karena Harga Bahan Mentah 
= (Rp 400/kg – Rp500/kg) x 1000 kg = Rp 100.000 (merugikan) 
3. Total Varians 
= Rp 80000 + Rp 100.000 = Rp 20.000 (merugikan)
PT. ANGGA JAYA 
Laporan Pelaksanaan Pembelian Triwulan I 200X Bahan Mentah A 
Tahun 200X 
Keterangan Rencana 
Rencana yg 
disesuaikan 
Realisasi 
Penyyimpangan 
Jumlah % 
Produksi (unit) 3400 3600 3600 0 0 
SUR (kg/unit) 0.5 0.5 0.45 0.05 10 
Bhn Mentah yg 
1700 1800 1620 180 10 
dipakai (kg) 
Harga/unit 
(rp/kg) 
300 300 285 15 5 
Jumlah (Rp) 510000 540000 461700 78300 14.5 
Analisis Varians 
1. Varians Efisiensi 
= (1800/kg – 1620/kg) x Rp 300/kg = Rp 54.000 
(menguntunngkan) 
2. Varians Harga 
= (Rp 300/kg – Rp285/kg) x 1620/kg = Rp 24.300 
(menguntungkan) 
3. Total Varians 
= Rp 54000 + Rp 24.300 = Rp 78.300 (menguntungkan)
ANGGARAN BAHAN MENTAH
ANGGARAN BAHAN MENTAH

More Related Content

What's hot

Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)arkirusmana
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leveragetitikefnita
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSGAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSGTrisnadi Wijaya
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Indra Yu
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingAni Andiyani
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)jhumanangshare
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Judianto Nugroho
 
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannyaRPG Gultom
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemenanggibert
 
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaKonsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaFutmalia93
 

What's hot (20)

margin kontribusi
margin kontribusimargin kontribusi
margin kontribusi
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
Tugas anggaran komprehensif (arki rusmana 0211 u276)
 
Analisis leverage
Analisis leverageAnalisis leverage
Analisis leverage
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Ppt teori biaya
Ppt teori biayaPpt teori biaya
Ppt teori biaya
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSGAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan IHSG
 
Perhitungan Persediaan
Perhitungan PersediaanPerhitungan Persediaan
Perhitungan Persediaan
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)Activity Based Costing (ABC)
Activity Based Costing (ABC)
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Temu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costingTemu 6-variable-costing
Temu 6-variable-costing
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Kebijakan deviden
Kebijakan devidenKebijakan deviden
Kebijakan deviden
 
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
27801452 contoh-soal-pajak-dan-pembahasannya
 
Kompensasi manajemen
Kompensasi manajemenKompensasi manajemen
Kompensasi manajemen
 
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku BiayaKonsep Biaya dan perilaku Biaya
Konsep Biaya dan perilaku Biaya
 

Similar to ANGGARAN BAHAN MENTAH

ANGGARAN BISNIS - ANGGARAN BAHAN BAKU.pdf
ANGGARAN BISNIS - ANGGARAN BAHAN BAKU.pdfANGGARAN BISNIS - ANGGARAN BAHAN BAKU.pdf
ANGGARAN BISNIS - ANGGARAN BAHAN BAKU.pdfEsterSabatini
 
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja LangsungBiaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja LangsungRama danil
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanfredi_umby
 
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingAkuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingSelfia Dewi
 
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.pptFrida Adnantara
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxtiyokpratama
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanR S
 
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangAnalisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangMuliadin Forester
 
Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Dhoi' D
 
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfDodi Suryadi
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangHan Ahsan
 
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptPertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptEmillioJosephine1
 

Similar to ANGGARAN BAHAN MENTAH (20)

AKUNTNASI BIAYA
AKUNTNASI BIAYAAKUNTNASI BIAYA
AKUNTNASI BIAYA
 
ANGGARAN BISNIS - ANGGARAN BAHAN BAKU.pdf
ANGGARAN BISNIS - ANGGARAN BAHAN BAKU.pdfANGGARAN BISNIS - ANGGARAN BAHAN BAKU.pdf
ANGGARAN BISNIS - ANGGARAN BAHAN BAKU.pdf
 
Akuntansi Biaya 7.pdf
Akuntansi Biaya 7.pdfAkuntansi Biaya 7.pdf
Akuntansi Biaya 7.pdf
 
MO II Inventory
MO II InventoryMO II Inventory
MO II Inventory
 
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja LangsungBiaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingAkuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
 
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
2 Metode harga pokok pesanan - full costing.ppt
 
PERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptxPERSEDIAAN_pptx.pptx
PERSEDIAAN_pptx.pptx
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetap
 
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang PanjangAnalisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
Analisa Usaha Tani Budidaya Kacang Panjang
 
Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011
 
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdfMetode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
Metode Persediaan Fifo, Lifo dan Average.pdf
 
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagangKelompok 5 ppt persediaan barang dagang
Kelompok 5 ppt persediaan barang dagang
 
Ppt fix
Ppt fix Ppt fix
Ppt fix
 
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.pptPertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt
 

More from Falanni Firyal Fawwaz

MANAJEMEN KEUANGAN - Capital Structure Decisions of Manufacturing Firm’s in D...
MANAJEMEN KEUANGAN - Capital Structure Decisions of Manufacturing Firm’s in D...MANAJEMEN KEUANGAN - Capital Structure Decisions of Manufacturing Firm’s in D...
MANAJEMEN KEUANGAN - Capital Structure Decisions of Manufacturing Firm’s in D...Falanni Firyal Fawwaz
 
Syafiq m-h-achmad-s-2002 JURNAL INTERNASIONAL
Syafiq m-h-achmad-s-2002 JURNAL INTERNASIONALSyafiq m-h-achmad-s-2002 JURNAL INTERNASIONAL
Syafiq m-h-achmad-s-2002 JURNAL INTERNASIONALFalanni Firyal Fawwaz
 
Syafrudin a-2010 JURNAL INTERNASIONAL
Syafrudin a-2010 JURNAL INTERNASIONALSyafrudin a-2010 JURNAL INTERNASIONAL
Syafrudin a-2010 JURNAL INTERNASIONALFalanni Firyal Fawwaz
 
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONALTriyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONALFalanni Firyal Fawwaz
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANFalanni Firyal Fawwaz
 
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Falanni Firyal Fawwaz
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Falanni Firyal Fawwaz
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 

More from Falanni Firyal Fawwaz (20)

MANAJEMEN KEUANGAN - Capital Structure Decisions of Manufacturing Firm’s in D...
MANAJEMEN KEUANGAN - Capital Structure Decisions of Manufacturing Firm’s in D...MANAJEMEN KEUANGAN - Capital Structure Decisions of Manufacturing Firm’s in D...
MANAJEMEN KEUANGAN - Capital Structure Decisions of Manufacturing Firm’s in D...
 
Sofwan j-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Sofwan j-2003 JURNAL INTERNASIONALSofwan j-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Sofwan j-2003 JURNAL INTERNASIONAL
 
Roma u-2010 JURNAL INTERNASIONAL
Roma u-2010 JURNAL INTERNASIONALRoma u-2010 JURNAL INTERNASIONAL
Roma u-2010 JURNAL INTERNASIONAL
 
Sufriadi 2007 JURNAL INTERNASIONAL
Sufriadi 2007 JURNAL INTERNASIONALSufriadi 2007 JURNAL INTERNASIONAL
Sufriadi 2007 JURNAL INTERNASIONAL
 
Syafiq m-h-achmad-s-2002 JURNAL INTERNASIONAL
Syafiq m-h-achmad-s-2002 JURNAL INTERNASIONALSyafiq m-h-achmad-s-2002 JURNAL INTERNASIONAL
Syafiq m-h-achmad-s-2002 JURNAL INTERNASIONAL
 
Sularno m-2010 JURNAL INTERNASIONAL
Sularno m-2010 JURNAL INTERNASIONALSularno m-2010 JURNAL INTERNASIONAL
Sularno m-2010 JURNAL INTERNASIONAL
 
Syafrudin a-2010 JURNAL INTERNASIONAL
Syafrudin a-2010 JURNAL INTERNASIONALSyafrudin a-2010 JURNAL INTERNASIONAL
Syafrudin a-2010 JURNAL INTERNASIONAL
 
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONALTriyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
Triyuwono i-2003 JURNAL INTERNASIONAL
 
Uzaifah 2007 JURNAL INTERNASIONAL
Uzaifah 2007 JURNAL INTERNASIONALUzaifah 2007 JURNAL INTERNASIONAL
Uzaifah 2007 JURNAL INTERNASIONAL
 
Uzaifah 2010 JURNAL INTERNASIONAL
Uzaifah 2010 JURNAL INTERNASIONALUzaifah 2010 JURNAL INTERNASIONAL
Uzaifah 2010 JURNAL INTERNASIONAL
 
Waqf JURNAL INTERNASIONAL
Waqf JURNAL INTERNASIONALWaqf JURNAL INTERNASIONAL
Waqf JURNAL INTERNASIONAL
 
Yusdani 2010
Yusdani 2010Yusdani 2010
Yusdani 2010
 
Zulkipli l-2009
Zulkipli l-2009Zulkipli l-2009
Zulkipli l-2009
 
Zuly q-2008
Zuly q-2008Zuly q-2008
Zuly q-2008
 
Soya s-2010
Soya s-2010Soya s-2010
Soya s-2010
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 
Audit akuntansi biaya
Audit akuntansi biayaAudit akuntansi biaya
Audit akuntansi biaya
 
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
Likuidasi bertahap - soal akuntansi keuangan lanjut 1
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 

Recently uploaded

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalmohtamrin
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian outputjafarismail7
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 

Recently uploaded (17)

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modalwarrant adalah salah satu instrument pasar modal
warrant adalah salah satu instrument pasar modal
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian outputArah Kebijakan IKPA tahun 2023  fokus tentang capaian output
Arah Kebijakan IKPA tahun 2023 fokus tentang capaian output
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 

ANGGARAN BAHAN MENTAH

  • 1. Oleh: Dwi Darma Wijanarko Eke Defita Sari Falanni Firyal Fawwaz Febrina Qoirunnisa
  • 2. • Langsung (raw/direct) • Tidak langsung (indirect) Bahan Mentah • Semua anggaran yang berhubungan dan merencanakan secara rinci mengenai penggunaan bahan mentah. Rencana Bahan Mentah • Memperkirakan jumlah kebutuhan, pembelian, dana yang digunakan, komponen hpp dengan pemakaian, pengendalian bahan mentah. Tujuan
  • 3. Anggaran Bahan Mentah Kebutuhan Pembelian Persediaan Biaya yang digunakan untuk produksi
  • 4. Tujuan • Memberi data ke pembelian • Memberi data untuk penyusunan anggaran • Menentukan tingkat persediaan yang optimal • Dasar perencana Materi yang tercantum • Jenis barang yang dihasilkan • Bahan mentah yang dipergunakan • Departemen yang dilalui • SUR • Waktu pemakaian bahan mentah Kebutuhan Bahan Mentah = Unit Produksi x SUR (standar pemakaian bahan mentah per unit)
  • 5. Keteranga n Kain Motif Kain Polos produksi SUR Kebutuha n Produksi SUR Kebutuha n Jas Triwulan 1 120 unit 2 m/u 240 m 120 unit 3 m/u 360 m Triwulan 2 180 unit 2 m/u 360 m 180 unit 3 m/u 540 m Triwulan 3 150 unit 2 m/u 300 m 150 unit 3 m/u 450 m Triwulan 4 150 unit 2 m/u 300 m 150 unit 3 m/u 450 m Total 600 unit 1.200m 600 unit 1.800 m Kemeja Triwulan 1 160 unit 1 m/u 160 m 160 unit 2 m/u 360 m Triwulan 2 270 unit 1 m/u 270 m 270 unit 2 m/u 540 m Triwulan 3 225 unit 1 m/u 225 m 225 unit 2 m/u 450 m Triwulan 4 225 unit 1 m/u 225 m 225 unit 2 m/u 450 m Total 900 unit 900 m 900 unit 1.800 m Jumlah 2.100 m 3.600 m
  • 6. Kebutuhan Bahan Mentah XXX Persediaan Akhir Bahan Mentah XXX + Jumlah Kebutuhan Sementara XXX Persediaan Awal Bahan Mentah XXX - Unit Bahan Mentah yang dibeli XXX Pembelian = Unit Beli x Harga Beli Bahan Mentah Bahan Mentah per unit
  • 7. Period e Unit produk si (unit) Kain satin Kulit SUR Kebutu SUR (m/unit) han (m) (m/unit) Kebutu han (m) TW 1 5.000 3 15.000 2 10.000 TW 2 6.500 3 19.500 2 13.000 TW 3 5.000 3 15.000 2 10.000 TW 4 6.000 3 18.000 2 12.000 Total 22.500 67.500 45.000 Periode Kebutuha n (m) Pers. Akhir (m) Kebutuha n sementara (m) Pers. Awal (m) Pembelian Unit (m) Harga (Rp/m) Jmlh (Rp) TW 1 15.000 2.000 17.000 1.000 16.000 20.000 320 jt TW 2 19.500 1.500 21.000 2.000 19.000 20.000 380 jt TW 3 15.000 3.000 18.000 1.500 16.500 20.000 330 jt TW 4 18.000 4.000 22.000 3.000 19.000 20.000 380 jt Total 67.500 78.000 70.500 1.410 jt
  • 8. Periode Kebutuha n (m) Pers. Akhir (m) Kebutuha n sementara (m) Pers. Awal (m) Pembelian Unit (m) Harga (Rp/m) Jmlh (Rp) TW 1 10.000 1.500 11.500 2.000 9.500 50.000 475 jt TW 2 13.000 3.000 16.000 1.500 14.500 50.000 725 jt TW 3 10.000 5.000 15.000 3.000 12.000 50.000 600 jt TW 4 12.000 4.000 16.000 5.000 11.000 50.000 550 jt Total 45.000 47.000 2.350 jt
  • 9. a. Model Jumlah Pembelian Yang Ekonomis PERSEDIAAN Sumber daya yang menganggur Memiliki nilai ekonomis Diperlukan pengelolaan persediaan yang tepat. Fungsi Pengelolaan Bahan Mentah Penyangga proses produksi. Menetapka n jumlah bahan mentah yang harus tetap tersedia. Menangkal inflasi Menghindar i kekurangan atau kelebihan bahan.
  • 10. Asumsi : 1. Permintaan diketahui dan konstan. 2. Waktu memesan dan menerima pesanan diketahui dan konstan. 3. Pesanan yang diterima sebagai satu kesatuan dan pada suatu waktu tertentu. 4. Tidak adanya pengurangan jumlah. 5. Terdapat satu biaya variabel, yaitu biaya menyimpan atau menahan atau membawa persediaan. 6. Dapat menghindari kekurangan persediaan bila pesanan ditempatkan pada waktu yang tepat.
  • 11. b. Jumlah Pembelian Yang Paling Ekonomis Untuk menghitung Jumlah Pembelian Yang Paling Ekonomis, perlu dipertimbangkan 2 jenis biaya variabel, yaitu : 1. Biaya Pemesanan contoh : biaya persiapan pemesanan, biaya pengiriman, biaya administrasi, dll. 2. Biaya Penyimpanan contoh : biaya pemeliharaan, biaya asuransi, biaya perbaikan kerusakan, dll.
  • 12. Pendekatan yang dikenal untuk menghitung EOQ, menggunakan formula : EOQ = 2 × 푅 × 푆 퐶/푢 atau EOQ = 2 ×푅 ×푆 푃 × 퐼 Ket : R = jumlah permintaan (bahan mentah yang akan dibeli) S = biaya pemesanan P = harga per satuan bahan mentah I = biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam % dari persediaan rata-rata C/u = biaya penyimpanan per satuan bahan mentah
  • 13. c. Waktu Pembelian Bahan Mentah • Apabila datang terlambat akan mengganggu kelancaran proses produksi. • Apabila datang terlalu cepat akan menimbulkan beberapa masalah, yaitu perusahaan harus menanggung lebih banyak biaya untuk tempat penyimpanan ekstra dan biaya pemeliharaan ekstra. BAHAN MENTAH FAKTOR PENENTU WAKTU PEMBELIAN BAHAN MENTAH 1. Biaya kekurangan bahan mentah 2. Biaya penyimpanan tambahan 3. Waktu tunggu (lead time)
  • 14. d. Persediaan Besi Adalah persediaan minimal bahan mentah yang harus dipertahankan untuk menjamin kelangsungan proses produksi. Faktor penentu besarnya persediaan besi : Kebiasaan supplier menyerahkan bahan mentah yang dipesan. Jumlah bahan mentah yang dibeli setiap kali pesan. Perkiraan kebutuhan bahan mentah. Perbandingan biaya penyimpanan bahan mentah dengan biaya ekstra kekurangan bahan mentah.
  • 15. RINCIAN ANGGARAN PERSEDIAAN BAHAN MENTAH 1. Jenis bahan mentah yang digunakan. 2. Jumlah setiap jenis bahan mentah yang tersisa sebagai persediaan. 3. Harga per unit setiap jenis bahan mentah. 4. Nilai bahan mentah yang disimpan sebagai persediaan.
  • 16. Formula : Biaya Bahan Mentah Unit Kebutuhan Bahan Mentah Harga Bahan Mentah/Unit Contoh kasus : MITRA GARMENT memproduksi Kemeja Sutra, untuk keperluan pengolahan produk diperlukan bahan mentah berupa kain sutra dengan SUR 2 m, dengan harga beli bahan mentah Rp 100.000,-/m. Diketahui rencana produksi tahun 200X sebagai berikut : Periode Jumlah (m) Januari 250 Februari 250 Maret 400 Triwulan II 900 Triwulan III 1.100 Triwulan IV 1.000 Berdasar data tersbut, diminta menyusun anggaran biaya bahan mentah yang habis dipakai pada tahun 200X.
  • 17. Penyelesaian Kasus : PT. MITRA GARMENT Anggaran Biaya Bahan Mentah Yang Habis Dipakai Tahun 200X Periode Kebutuhan Bahan Mentah (m) Harga Bahan Mentah/Unit (Rp/m) Biaya Bahan Mentah (Rp) Januari 500 m Rp 100.000 Rp 50 jt Februari 500 m Rp 100.000 Rp 50 jt Maret 800 m Rp 100.000 Rp 80 jt Triwulan II 1.800 m Rp 100.000 Rp 180 jt Triwulan III 2.200 m Rp 100.000 Rp 220 jt Triwulan IV 2.000 m Rp 100.000 Rp 200 jt Total 7.800 m Rp 780 jt
  • 18. Metode Identifikasi Khusus Metode FIFO Metode LIFO Metode Rata-rata bergerak Metode Biaya Standar Metode Rata-rata H.P Bahan Baku Akhir Bulan
  • 19. Performance Report (Laporan Pelaksanaan) terdiri dari : 1. Laporan Pelaksanaan Pembelian Bahan Mentah Dengan Analisis Varian sbg berikut : • Varians Karena Jumlah Pembelian = (Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana • Varians Karena Harga Bahan Mentah = (Harga Rencana – Harga Riil) x Jumlah Riil • Total Varians = Varians Karena Jumlah +_Varians Karena Harga 2. Laporan Pelaksanaan Pemakaian Bahan Mentah Dengan Analisis Varian sbg berikut : • Varians Efisiensi = (Jumlah Rencana – Jumlah Rill) x Harga Rencana • Varians Harga = (Harga Rencana – Harga Riil) x Jumlah Riil • Total Varians = Varians Efisiensi + Varians Harga
  • 20. a. Laporan Pelaksanaan Pembelian Bahan Mentah Juli 200X Keterangan Rencana Realisasi Penyimpangan Jumlah % Jumlah yang dibeli 10.000 10.400 400 4 Harga/Unit Rp 20.000 Rp 22.500 Rp 2.500 12,5 Jumlah (Rp) Rp 200 jt Rp 234 jt Rp 34 jta 17 Analisis Varians 1. Varians Karena Jumlah Pembelian = (Jml Rencana – Jml Rill) x Harga Rencana = (10.000 m – 10.400 m) x Rp 20.000/m = Rp 8 jta (merugikan) 2. Varians Karena Harga Bahan Mentah = (Harga Rencana – Harga Rill) x Jumlah Rill =(Rp 20.000/m – Rp 22.500/m) x 10.400 = Rp 26 jt (merugikan) 3. Total Varians = Varians karena jumlah + Varians karena harga = Rp 8 jt + Rp 26 jt = Rp 34 jt (merugikan)
  • 21. b. Laporan Pelaksanaan Pemakaian Bahan Mentah Juli 200X Keterangan Rencana Rencana yg disesuaika n Realisasi Penyimpangan Jumlah % Produksi (unit) 2000 2.050 2.050 0 0 SUR (m/unit) 3 3 2,90 0,10 3,33 Bhn Mentah 6000 6150 5.945 205 3,33 yg dipakai (m) Harga/unit Rp 20.000 Rp 20.000 Rp 22.500 Rp 2.500 12,50 Analisis Varians 8,75 1. Varians Efisiensi Jumlah (Rp) Rp 120 jt Rp 123 jt Rp 133,7625 jt Rp 10,7625 = (Jml Rencana – Jml Rill) x Harga Rencana = (6.150 m – 5.945 m) x Rp 20.000/m = Rp 4,1 jta (menguntungkan) 2. Varians Harga = (Harga Rencana – Harga Rill) x Jumlah Rill =(Rp 20.000/m – Rp 22.500/m) x 5.945 = Rp 14,8625 jt (merugikan) 3. Total Varians = Varians efisiensi + Varians harga = Rp 4,1 jt + Rp 14,8625 jt = Rp 10,7625 jt (merugikan)
  • 22. PT. ANGGA JAYA Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah Tahun 200X Keterangan Bahan Mentah A Bahan Mentah B Produks i (unit) SUR (kg/u) Kebutuha n (kg) Produksi (unit) SUR (kg/u) Kebutuha n (kg) Triwulan 1 3400 0,35 1990 3400 0,5 1700 Triwulan 2 3400 0,35 1190 3400 0,5 1700 Triwulan 3 3500 0,35 1225 3500 0,5 1750 Triwulan 4 3700 0,35 1295 3700 0,5 1850 Total 14.000 PT. AN4G90G0A JAYA 14.000 7000 Anggaran Pembelian Bahan Mentah “A” Tahun 200X Ket Kebth B .mentah (kg) Persd. Akhir (kg) Kebth Semntar a (kg) Persd. Awal (kg) Pembelian Unit (kg) Harga (unit/rp ) Jumlah (rp) Triwulan 1 1990 110 1300 100 1200 400 480000 Triwulan 2 1190 120 1310 110 1200 400 480000 Triwulan 3 1225 125 1350 120 1230 400 492000
  • 23. PT. ANGGA JAYA Anggaran Biaya Bahan Mentah Yang Habis DIpakai Tahun 200X Keterangan Bahan Mentah A Bahan Mentah B Kebutuh n (kg) Harga (rp/kg) Jml Biaya (rp) Kebuthn (kg) Harga (rp/kg) Jml Biaya (rp) Triwulan 1 1990 400 476000 1700 300 510000 Triwulan 2 1190 400 476000 1700 300 510000 Triwulan 3 1225 400 490000 1750 300 525000 Triwulan 4 1295 400 518000 1850 300 555000 Total 4900 1960000 7000 2100000 PT. ANGGA JAYA Laporan Pelaksanaan Pembelian Triwulan I 200X Bahan Mentah A Tahun 200X Keterangan Rencana Realisasi Penyyimpangan Jumlah % Jml yg dibeli (kg) 1200 1000 200 16,67 Harga/unit (rp/kg) 400 500 100 25 Jumlah (rp) 480000 500000 20.000 (rugi) 4.17
  • 24. PT. ANGGA JAYA Laporan Pelaksanaan Pembelian Triwulan I 200X Bahan Mentah A Tahun 200X Keterangan Rencana Realisasi Penyyimpangan Jumlah % Jml yg dibeli (kg) 1200 1000 200 16,67 Harga/unit (rp/kg) 400 500 100 25 Jumlah (rp) 480000 500000 20.000 (rugi) 4.17 Analisis Varians 1. Varians Karena Jumlah Pembelian = (1200 kg – 1000 kg) x Rp 400/kg = Rp 80.000 (menguntunngkan) 2. Varians Karena Harga Bahan Mentah = (Rp 400/kg – Rp500/kg) x 1000 kg = Rp 100.000 (merugikan) 3. Total Varians = Rp 80000 + Rp 100.000 = Rp 20.000 (merugikan)
  • 25. PT. ANGGA JAYA Laporan Pelaksanaan Pembelian Triwulan I 200X Bahan Mentah A Tahun 200X Keterangan Rencana Rencana yg disesuaikan Realisasi Penyyimpangan Jumlah % Produksi (unit) 3400 3600 3600 0 0 SUR (kg/unit) 0.5 0.5 0.45 0.05 10 Bhn Mentah yg 1700 1800 1620 180 10 dipakai (kg) Harga/unit (rp/kg) 300 300 285 15 5 Jumlah (Rp) 510000 540000 461700 78300 14.5 Analisis Varians 1. Varians Efisiensi = (1800/kg – 1620/kg) x Rp 300/kg = Rp 54.000 (menguntunngkan) 2. Varians Harga = (Rp 300/kg – Rp285/kg) x 1620/kg = Rp 24.300 (menguntungkan) 3. Total Varians = Rp 54000 + Rp 24.300 = Rp 78.300 (menguntungkan)