Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan yang meliputi pengertian, tujuan, jenis, klasifikasi, biaya, dan model penentuan kuantitas pemesanan optimal (EOQ). Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa manajemen persediaan bertujuan untuk menyediakan persediaan dengan biaya minimum, dengan mempertimbangkan berbagai jenis dan klasifikasi persediaan serta biaya-biayanya. Model EOQ dig
Dokumen ini membahas perencanaan proyek pembuatan aplikasi informasi gizi untuk ibu hamil dan balita bernama Geezy. Proyek ini bertujuan untuk memberikan edukasi gizi kepada ibu hamil dan balita agar terhindar dari masalah gizi buruk dan stunting. Dokumen ini memuat rencana struktur organisasi, proses, jadwal dan anggaran proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi dan analisis penggantian. Inflasi dijelaskan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang menyebabkan daya beli uang menurun. Analisis penggantian digunakan untuk menentukan kapan peralatan harus diganti agar tetap ekonomis. Beberapa faktor yang dipertimbangkan antara lain biaya perawatan, kapasitas, dan teknologi baru.
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi sumber daya manusia berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan data pegawai. Proyek ini akan menghasilkan dokumen perencanaan, spesifikasi sistem, desain arsitektur, rencana pengujian, dan dokumentasi pelatihan untuk pengguna. Proyek dijadwalkan selesai dalam waktu 2 bulan dengan anggaran sebesar Rp453.000.000.
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxHasrianiani7
Produk bersama dan sampingan dihasilkan dalam satu proses produksi. Dokumen menjelaskan beberapa metode untuk mengalokasikan biaya bersama ke produk-produk tersebut, seperti metode nilai pasar, rata-rata, dan kuantitas. Metode pengganti harga pokok digunakan untuk produk sampingan yang dikonsumsi sendiri.
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan PengendaliannyaKameliaRahma1
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses dan pengendalian biaya bahan baku. Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi per satuan dengan membagi total biaya produksi selama periode tertentu dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode penentuan harga pokok bahan baku dan penanganan masalah seperti sisa bahan dan produk rusak.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan yang meliputi pengertian, tujuan, jenis, klasifikasi, biaya, dan model penentuan kuantitas pemesanan optimal (EOQ). Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa manajemen persediaan bertujuan untuk menyediakan persediaan dengan biaya minimum, dengan mempertimbangkan berbagai jenis dan klasifikasi persediaan serta biaya-biayanya. Model EOQ dig
Dokumen ini membahas perencanaan proyek pembuatan aplikasi informasi gizi untuk ibu hamil dan balita bernama Geezy. Proyek ini bertujuan untuk memberikan edukasi gizi kepada ibu hamil dan balita agar terhindar dari masalah gizi buruk dan stunting. Dokumen ini memuat rencana struktur organisasi, proses, jadwal dan anggaran proyek.
Dokumen tersebut membahas tentang inflasi dan analisis penggantian. Inflasi dijelaskan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang menyebabkan daya beli uang menurun. Analisis penggantian digunakan untuk menentukan kapan peralatan harus diganti agar tetap ekonomis. Beberapa faktor yang dipertimbangkan antara lain biaya perawatan, kapasitas, dan teknologi baru.
Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi sumber daya manusia berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan data pegawai. Proyek ini akan menghasilkan dokumen perencanaan, spesifikasi sistem, desain arsitektur, rencana pengujian, dan dokumentasi pelatihan untuk pengguna. Proyek dijadwalkan selesai dalam waktu 2 bulan dengan anggaran sebesar Rp453.000.000.
11. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan.pptxHasrianiani7
Produk bersama dan sampingan dihasilkan dalam satu proses produksi. Dokumen menjelaskan beberapa metode untuk mengalokasikan biaya bersama ke produk-produk tersebut, seperti metode nilai pasar, rata-rata, dan kuantitas. Metode pengganti harga pokok digunakan untuk produk sampingan yang dikonsumsi sendiri.
Materi Metode Harga Pokok Proses & Biaya Bahan Baku dan PengendaliannyaKameliaRahma1
Dokumen tersebut membahas metode harga pokok proses dan pengendalian biaya bahan baku. Metode harga pokok proses digunakan untuk menghitung biaya produksi per satuan dengan membagi total biaya produksi selama periode tertentu dengan jumlah produk yang dihasilkan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode penentuan harga pokok bahan baku dan penanganan masalah seperti sisa bahan dan produk rusak.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk definisi, tujuan, jenis, klasifikasi, biaya, dan model penentuan kuantitas pemesanan optimal (EOQ).
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan manajemen persediaan, termasuk metode pengadaan bahan baku seperti pembelian sekaligus, bertahap, EOQ, dan JIT. Juga dibahas tingkat perputaran persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan manajemen persediaan, termasuk metode pengadaan bahan baku seperti pembelian sekaligus, bertahap, EOQ, dan JIT. Juga dibahas tingkat perputaran persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan persediaan, termasuk definisi persediaan, tujuan pengelolaan persediaan, jenis dan klasifikasi persediaan, serta model penentuan kuantitas pemesanan yang optimal menggunakan Economic Order Quantity untuk meminimalkan biaya persediaan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk teori-teori seperti Economic Order Quantity dan jenis-jenis biaya persediaan. Diberikan contoh kasus untuk menghitung tingkat persediaan optimal, titik pemesanan ulang, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan total biaya persediaan untuk suatu perusahaan.
Dokumen ini membahas pengadaan fasilitas dan bahan dalam industri, termasuk metode penentuan jumlah pembelian bahan baku secara optimal, pengendalian persediaan, dan sebab-sebab kekurangan persediaan. Secara garis besar dibahas mengenai besaran pengadaan bahan, fungsi pengadaan, dan metode penilaian bahan baku."
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya bahan baku, termasuk definisi, proses pembelian, penetapan harga pokok, dan metode pencatatan persediaan bahan baku."
Manajemen persediaan membahas hubungan antara produksi dan penjualan, serta klasifikasi persediaan menjadi bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya menetapkan jumlah persediaan yang tepat untuk meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan, serta mendefinisikan beberapa istilah kunci seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan titik pemesanan ulang
Dokumen tersebut membahas tentang metode-metode persediaan dan manajemen persediaan, termasuk Economic Order Quantity (EOQ), model diskon kuantitas, safety stock, dan sistem persediaan seperti reorder point dan sistem periodik."
Model EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan tahunan. Dokumen menjelaskan komponen biaya yang dipertimbangkan dalam model EOQ serta contoh penerapannya untuk menghitung jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, dan reorder point untuk suatu perusahaan.
Manajemen persediaan merupakan hal penting bagi perusahaan manufaktur dan perdagangan untuk menjamin kelancaran produksi dan ketersediaan barang. Dokumen menjelaskan konsep persediaan, economic order quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah pembelian optimal, serta reorder point untuk menentukan tingkat persediaan minimum.
Modul ini membahas tentang akuntansi biaya di laboratorium komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya. Terdiri dari enam modul yang mencakup konsep akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan penyelesaian produk beserta contoh soal."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk definisi, tujuan, jenis, klasifikasi, biaya, dan model penentuan kuantitas pemesanan optimal (EOQ).
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan manajemen persediaan, termasuk metode pengadaan bahan baku seperti pembelian sekaligus, bertahap, EOQ, dan JIT. Juga dibahas tingkat perputaran persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan manajemen persediaan, termasuk metode pengadaan bahan baku seperti pembelian sekaligus, bertahap, EOQ, dan JIT. Juga dibahas tingkat perputaran persediaan bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan persediaan, termasuk definisi persediaan, tujuan pengelolaan persediaan, jenis dan klasifikasi persediaan, serta model penentuan kuantitas pemesanan yang optimal menggunakan Economic Order Quantity untuk meminimalkan biaya persediaan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk teori-teori seperti Economic Order Quantity dan jenis-jenis biaya persediaan. Diberikan contoh kasus untuk menghitung tingkat persediaan optimal, titik pemesanan ulang, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan total biaya persediaan untuk suatu perusahaan.
Dokumen ini membahas pengadaan fasilitas dan bahan dalam industri, termasuk metode penentuan jumlah pembelian bahan baku secara optimal, pengendalian persediaan, dan sebab-sebab kekurangan persediaan. Secara garis besar dibahas mengenai besaran pengadaan bahan, fungsi pengadaan, dan metode penilaian bahan baku."
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi biaya bahan baku, termasuk definisi, proses pembelian, penetapan harga pokok, dan metode pencatatan persediaan bahan baku."
Manajemen persediaan membahas hubungan antara produksi dan penjualan, serta klasifikasi persediaan menjadi bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Dokumen ini juga menjelaskan pentingnya menetapkan jumlah persediaan yang tepat untuk meminimalkan biaya serta memaksimalkan keuntungan, serta mendefinisikan beberapa istilah kunci seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan titik pemesanan ulang
Dokumen tersebut membahas tentang metode-metode persediaan dan manajemen persediaan, termasuk Economic Order Quantity (EOQ), model diskon kuantitas, safety stock, dan sistem persediaan seperti reorder point dan sistem periodik."
Model EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan tahunan. Dokumen menjelaskan komponen biaya yang dipertimbangkan dalam model EOQ serta contoh penerapannya untuk menghitung jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, dan reorder point untuk suatu perusahaan.
Manajemen persediaan merupakan hal penting bagi perusahaan manufaktur dan perdagangan untuk menjamin kelancaran produksi dan ketersediaan barang. Dokumen menjelaskan konsep persediaan, economic order quantity (EOQ) untuk menentukan jumlah pembelian optimal, serta reorder point untuk menentukan tingkat persediaan minimum.
Modul ini membahas tentang akuntansi biaya di laboratorium komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya. Terdiri dari enam modul yang mencakup konsep akuntansi biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan penyelesaian produk beserta contoh soal."
"Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ay...Muhammad Nur Hadi
Jurnal "Jodoh Menurut Prespektif Al-Quran" (Kajian Tasir Ibnu Katsir Surah An-Nur ayat 26 dan 32 dan Surah Al-Hujurat Ayat 13), Ditulis oleh Muhammmad Nur Hadi, Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadist di UIN SUSKA RIAU.
1. MANAJEMEN PERSEDIAAN
a. Pengertian Persediaan
Perusahaan yang melakukan usahanya dalam bidang pengolahan, komponen perusahaan
merupakan komponen pokok yang harus mendapatkan perhatian secara penuh. Perusahaan yang
kekurangan persediaan akan mengalami hambatan dalam proses produksinya. Sebaliknya
perusahaan yang kelebihan persediaan menjadikan perusahaan tidak efisien, karena banyaknya
dana yang terikat dalam persediaan.
Dalam perusahaan manufaktur ada 3 jenis persediaan yaitu : 1) Persediaan Bahan Baku,
2) Persediaan Barang Dalam Proses dan 3) Persediaan Barang Jadi
1) Persediaan baha baku
Persediaan bahan baku dalam perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor
yaitu :
a. Tingkat produksi
b. Fluktuasi karena faktor musim
c. Kelancaran Pasokan Bahan Baku
d. Efisiensi skedul pembelian
e. Pola proses produksi
2) Persediaan Barang Dalam Proses
Barang dalam proses adalah barang yang belum selesai dikerjakan yang masih
membutuhkan waktu untuk penyelesaian. Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat
persediaan barang dalam proses antara lain :
a. Jangka waktu periode produksi
b. Keputusan membuat atau membli
c. Kompleksitas siklus produksi
2) Persediaan Barang Jadi
Persediaan barang jadi adalah barang yang sudah selesai dan siap ntuk dipaarkan. Faktor
yang menentukan besarnya arang jadi adalah :
a. Koordinasi bagian produksi dan bagian penjualan
2. b. Persyaratan penjualan dan kebijakan kredit
c. Tingkat Penjualan
b. Penentuan Pembelian yang Ekonomis
Formula yang digunakan untuk menentukan Economical Order Quantity adalah sebagai berikut :
EOQ
2 RO
CP
EOQ = Kuantitas pemesanan yang paling ekonomis
O = Biaya pemesanan setiap kali pesan
R = Kebutuhan bahan tahunan
C = Presentase biaya simpan
P = Harga beli per unit persediaan
a. Biaya pesan Biaya yang diperlukan dari pemesanan sampai barang itu tiba di gudang
dan siap untuk digunakan
b. Biaya simpan adalah biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu yang ada umumnya
akan meningkat dengan meningkatnya persediaan yang disimpan
c. Stockout Cost yaitu biaya yang timbul karena tidak tersedianya bahan yang cukup
Formula tersebut dapat diterapkan jika dipenuhi empat asumsi dasar sebagai berikut : a)
Tingkat penjualan dapat diperkirakan, b) Penggunaan bahan yang konstan, c) Pemesanan dapat
dilakukan seketika, dan d) Pengiriman dapat dilakukan dengan cepat. Dalam kondisi kepastian,
asumsi bahwa pemesanan dapat dilakukan seketika juga pengiriman bahan, maka reorder
pointnya akan sama dengan nol.
Tetapi apabila pemesanan tidak dapat dilakukan seketika maka dapat ditentukan reorder
pointnya :
1. Tentukan tingkat penggunaan harian
2. Lead time adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan pemesanan sampai barang
diterima
3. Reorder point adalah pemakaian per hari kali lead time.
Reorder point akan meningkat sebesar safety stock, begitu juga biaya total persediaan
akan meningkat sebesar biaya simpan safety stock.
3. Contoh 1:
Kebutuhan bahan PT. “ BARITA “ selama 1 tahun 480.000 unit dengan harga per unit Rp 10,
Biaya pesan setiap kali pesan Rp Rp 60.000, Biaya simpan 40% dari nilai rata-rata persediaan.
Safety Stock 30.000 unit dan waktu tungu (lead time) selama 1/2 bulan. Hitunglah :
1. Hitung EOQ
2. Hitung ROP
Penyelesaian :
Perhitungan EOQ
EOQ= 2xRxO
CxP
EOQ= 2x480.000x60.000
10 x 0.40
EOQ= 14400000000
EOQ= 120.000 unit
Pembelian paling ekonomis tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut :
Keterangan
Frekwensi pembelian
1X 2X 3X 4X 5X
Persediaan 480000 240000 160000 120000 96000
Rata-rata persdiaan 240000 120000 80000 60000 48000
Nilai persediaan 2400000 1200000 800000 600000 480000
Biaya pesan 60000 120000 180000 240000 300000
Biaya simpan 960000 480000 320000 240000 192000
Total biaya 1020000 600000 500000 480000 492000
4. ROP
Safety stock
Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa pembelian pada EOQ adalah pembelian yang
paling ekonomis, yang ditunjukkan total biaya pesan dan simpan yang paling rendah yaiti =
Rp 480.000.
Perhitungan ROP
ROP = Safety stock + Penggunaan selama masa tunggu
ROP = 30.000 + (480.000/12x0.5)
ROP = 30.000 + 20.000
ROP= 50.000 unit
20.000
30.000
0 ½ Bulan
Contoh 2:
PT. X menentukan persediaan besi untuk 10.000 unit, penjualan tahunan diperkirakan sebesar
5.000.000 unit. Biaya pembuatan produk Rp. 10.000/unit Biaya simpan adalah 40%. Biaya
penjadwalan sekali produksi Rp. 500.000
Ditanyakan :
a. Berapa skala produksi yang ekonomis (gunkan EOQ)
b. Berapa biaya persediaan total setiap tahun?
c. Jika persediaan besi diturunkan menjadi 5.000 unit bagaimana pengaruhnya terhadap biaya
persediaan?
d. Jika biaya penjadwalan sekali produksi menjadi sebesar Rp. 800.000 Berapakah kuantitas
produksi optimal ?
Jawab :
5. a. biaya produksi = harga beli
Biaya tetap production run dapat dilihat sebagai pesan :
R = 5.000.000 unit
P = Rp. 10.000
O = Rp. 500.000
C = 40%
EOQ
2RO
CP
2(5.000.000)(500.000)
40%(10.000)
EOQ = 35.355 unit
b. Biaya persediaan tahunan
Frekuensi produksi = 5.000.000/35.355
= 141,42
Ordering Cost = Rp. 500.000 (141,42)
= Rp. 70.710.000
Carrying Cost = 35.355/2 + 10.000 = 27.678 unit
= 40% (Rp 10.000) (27.678)
= Rp. 110.712.000
Biaya total = Rp. 110.712.000 + Rp. 70.710.000 = Rp. 181.422.000
c. Rata-rata Persediaan
Biaya simpanan = 35.355/2 + 5.000 = 22.678 unit
= 40% (Rp. 10.000) (22.678)
= Rp. 90.712.000
Biaya total =Rp. 90.712.000 + Rp. 70.710.000
= Rp. 161.422.000
d. Jika biaya production run meang datangnjadi Rp. 800.000
EOQ
2RO
CP
2(5.000.000) (800.000)
40% (10.000)
EOQ = 44,721 unit