SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Instructor:
M. Mujiya Ulkhaq
Department of Industrial Engineering
Polar Coordinates & Polar Curves
Kalkulus Peubah Banyak
Multivariable Calculus
• Definisi sistem koordinat polar (kutub);
• Mengubah koordinat polar ke koordinat kartesius dan sebaliknya;
• Kurva polar;
• Gradien garis singgung kurva polar;
• Luas area yang dilingkupi kurva polar;
• Panjang busur kurva polar;
• Luas permukaan dari kurva polar yang diputar terhadap sumbu tertentu.
2-2
Sistem koordinat merepresentasikan posisi sebuah titik dalam suatu bidang (atau
ruang) dengan satu atau satu pasang bilangan yang disebut koordinat.
Terdapat beberapa sistem koordinat:
[1D] sistem koordinat garis:
[2D] sistem koordinat kartesius: [2D] sistem koordinat polar:
2-3
Sistem Koordinat Polar merepresentastikan posisi sebuah titik dalam suatu bidang
dua dimensi dengan sepasang bilangan (r, θ):
• r merupakan jarak antara titik tsb dengan titik
asal (pole/origin);
• θ merupakan sudut (dalam satuan radian) yang
dibentuk antara sumbu polar dengan OP.
Secara konvensional, sudut θ bernilai positif
ketika diukur berlawanan arah dari jarum jam
dari sumbu polar; begitu pula sebaliknya.
Ketika r > 0, maka titik berada dalam kuadran
yang sama dengan θ; begitu pula sebaliknya.(–r, θ) = (r, θ + π)
2-4
Contoh 2.1
Plot titik-titik berikut ke dalam sistem koordinat polar!
a. (1, 5π/4) b. (2, 3π) c. (2, –2π/3) d. (–3, 3π/4)
a. b.
c. d.
2-5
Dalam sistem koordinat kartesius, setiap titik hanya diwakili SATU pasang
bilangan yang merepresentasikan posisinya. Namun, dalam sistem koordinat polar,
satu titik dapat dilambangkan dalam LEBIH DARI SATU pasang bilangan.
Titik (1, 5π/4) dapat direpresentasikan dengan:
(r, θ)
(r, θ + 2nπ)
(–r, θ + (2n + 1)π)*n adalah integer (bilangan bulat) 2-6
Contoh 2.2
Ubah posisi titik berikut dari koordinat polar ke koordinat kartesius (2, π/3)!
x = r cos θ = 2 cos (π/3) = 1; y = r sin θ = 2 sin(π/3) = √3
Posisi dalam koordinat kartesius = (1, √3)
Contoh 2.3
Ubah posisi titik berikut dari koordinat kartesius ke koordinat polar (1, –1)!
Posisi dalam koordinat polar = (√2, –π/4) atau (√2, 7π/4)


cos
;cos
rx
r
x




sin
;sin
ry
r
y


x
y
ryx


tan
;222
  ;211
2222
 yxr ;111tan  xy 47atau4  
«»
2-7
Persamaan polar curve: r = f(θ)
Garis
cos
a
r 
Garis linier melalui titik asal (y = mx) → θ = α,
α merupakan konstanta sudut (satuan radian)
sin
b
r 
 cossin m
c
r

Garis linier tidak melalui titik asal (y = mx + c) →
Garis vertikal (x = a) →
Garis horisontal (y = b) →
2-8
Contoh 2.4
Ubah dalam koordinat polar garis berikut:
a. y = –x b. y = – 3 c. x = 4
y = –x
y/x = –1
tan θ = –1
tan–1 (tan θ) = tan–1 (–1)
θ = 3π/4
a.
y = –3
r sin θ = –3
r = –3/sin θ
b.
x = 4
r cos θ = 4
r = 4/cos θ
c.
2-9
Persamaan polar curve: r = f(θ)
Lingkaran
Titik pusat di titik asal [0,0] dengan radius a → r = a
Titik pusat di titik [a, 0] dengan radius |a|→ r = 2a cos θ
Titik pusat di titik [0, b] dengan radius |b| → r = 2b sin θ
2-10
Titik pusat di titik [a, b] dengan radius → r = 2a cos θ + 2b sin θ22
ba 
Contoh 2.5
Gambarkan polar curve berikut ini:
a. r = 7 b. r = 4 cos θ c. r = –7 sin θ
2-11
Latihan 2.1
Sketsa polar curve berikut ini dalam koordinat polar:
r = 1 + sin θ 0 ≤ θ ≤ 2π
Latihan 2.2
Sketsa polar curve berikut ini dalam koordinat polar:
r = cos 2θ 0 ≤ θ ≤ 2π
Latihan 2.3
Sketsa polar curve berikut ini dalam koordinat polar:
r = 2 + 4 cos θ 0 ≤ θ ≤ 2π
2-12
Dalam command window, tuliskan:
syms theta %mendefinisikan parameter theta
ezpolar(r,[a,b]) %menggambar polar curve
Keterangan: r = f(θ); a = initial point (theta); b = terminal point (theta)
Contoh:
syms theta
ezpolar(2*cos(3*theta/2),[0,4*pi])
2-12d
*MATLAB versi 2012a
0.5
1
1.5
2
30
210
60
240
90
270
120
300
150
330
180 0
r = 2 cos((3 )/2)
Untuk menentukan garis singgung dari polar curve, r = f(θ), θ akan dianggap
sebagai suatu parameter, sehingga persamaan parametrik akan ditulis dengan:
Maka, turunan pertama yang merupakan gradien dari garis singgung didefinisikan
dengan:
x = r cos θ = f(θ) cos θ y = r sin θ = f(θ) sin θ






sincos
cossin
r
d
dr
r
d
dr
d
dx
d
dy
dx
dy
m



Kurva mempunyai garis singgung horisontal bila:
dy/dθ = 0 (diberikan dx/dθ ≠ 0)
Kurva mempunyai garis singgung vertikal bila:
dx/dθ = 0 (diberikan dy/dθ ≠ 0) 2-14
Contoh 2.6
Cari gadien garis singgung pada polar curve r = 3 + 8 sin θ pada θ = π/6.
Gradien garis singgung:
  
  
     
      5
311
6sin86sin36cos8
6cos36sin6cos16
sin8sin3cos8
cos3sincos16
sinsin83coscos8
cossin83sincos8
sincos
cossin
2222























m
r
d
dr
r
d
dr
m
2-15
Luas area (A) yang dilingkupi polar curve yang didefinisikan dengan
r = f(θ) α ≤ θ ≤ β
adalah:



drA
2
1 2
A
2-16
Contoh 2.7
Cari luas area four-leaved rose (r = cos 2θ) dari θ = –π/4 sampai θ = π/4
      
8
24
1
sinsin
4
1
44
4
1
4sin
4
1
4
1
4cos1
4
1
4cos
2
1
2
1
2
1
2cos
2
1
2
1
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2




































 
 







A
A
A
A
dA
dA
dA
drA
2-17
Luas area (A) yang di antara dua polar curve yang didefinisikan dengan
r1 = f(θ) dan r0 = g(θ) α ≤ θ ≤ β
adalah:
  


drrA
2
1 2
1
2
0
A
2-18
Latihan 2.4
Tentukan luas area sbb:
di dalam r = 3 + 2 sinθ
di luar r = 2
Latihan 2.5
Tentukan luas area sbb :
di luar r = 3 + 2 sinθ
di dalam r = 2
2-19
Panjang busur dari polar curve yang didefinisikan dengan
r = f(θ) α ≤ θ ≤ β
adalah:
,


dsL


d
d
dr
rds
2
2







 










d
d
dr
rL
2
2
2-20
Contoh 2.8
Cari panjang busur dari polar curve dengan persamaan sbb:
r = 3 sin θ 0 ≤ θ ≤ π/3
   
 
 
 













 
 
 
 
L
L
dL
dL
dL
dL
3
0
3
0
22
3
0
22
3
0
22
3
0
22
3
cossin3
cossin9
cos9sin9
cos3sin3
1
2
3
30
210
60
240
90
270
120
300
150
330
180 0
r = 3 sin()
2-21
Luas permukaan dari polar curve yang didefinisikan dengan
r = f(θ) α ≤ θ ≤ β
• yang diputar terhadap sumbu-polar adalah:
• yang diputar terhadap sumbu-y adalah:





 dsrydsS sin22





 dsrxdsS cos22
Note that because we will pick up
a dθ from the ds, we’ll need to
substitute one of the parametric
equations in for polar or y
depending on the axis of rotation.
This will often mean that the integrals
will be somewhat unpleasant.
2-22
Contoh 2.9
Tentukan luas permukaan yang dibentuk dari polar curve yang dirotasi terhadap
sumbu-polar dengan persamaan sbb :
r = sin θ 0 ≤ θ ≤ π
 
2
0
0
0
2
0
22
0
22
2sin
2
1
2cos1
2
1
2
sin2
cossinsinsin2
cossin2



















 

 
 
S
S
dS
dS
dS
drrS
0.2
0.4
0.6
0.8
1
30
210
60
240
90
270
120
300
150
330
180 0
r = sin()
2-23
Latihan 2.6
Cari gradien garis singgung pada polar curve yang mempunyai persamaan sbb:
r = 4 sin θ cos θ pada titik θ = π/6
Latihan 2.7
Cari gradien garis singgung pada polar curve yang mempunyai persamaan sbb:
r = θ – cos θ pada titik θ = 3π/4
Latihan 2.8
Cari panjang busur dari polar curve yang mempunyai persamaan sbb:
r = –4 sin θ 0 ≤ θ ≤ π
2-24
Instructor:
M. Mujiya Ulkhaq
Department of Industrial Engineering
Kalkulus Peubah Banyak
Multivariable Calculus
Thank You for Your Attention

More Related Content

What's hot

persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iiFaried Doank
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangokti agung
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuanRudi Wicaksana
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksimuhamadaulia3
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixliabika
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplacedwiprananto
 
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerMenyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerAna Sugiyarti
 

What's hot (20)

Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
Fungsi Dua Peubah ( Kalkulus 2 )
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Teorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidangTeorema green dalam bidang
Teorema green dalam bidang
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan03 limit dan kekontinuan
03 limit dan kekontinuan
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
 
Kelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fixKelompok 3 integrasi numerik fix
Kelompok 3 integrasi numerik fix
 
01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplace
 
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementerMenyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer
 
2. galat
2. galat2. galat
2. galat
 
Fungsi bessel
Fungsi besselFungsi bessel
Fungsi bessel
 

Similar to Polar Coordinates & Polar Curves

koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolalinda_rosalina
 
Vektor dan Medan Vektor
Vektor dan Medan VektorVektor dan Medan Vektor
Vektor dan Medan VektorKelinci Coklat
 
Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Gold Dayona
 
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptx
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptxMODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptx
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptxRiadhatulUlum1
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Dayga_Hatsu
 
persamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungpersamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungmfebri26
 
Bab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinatBab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinatMira Agustina
 
T r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s iT r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s ikusnadiyoan
 
Matematika menyenangkan.pptx
Matematika menyenangkan.pptxMatematika menyenangkan.pptx
Matematika menyenangkan.pptxSatrioSitumorang
 
Perasamaan garis singgung lingkaran
Perasamaan garis singgung  lingkaranPerasamaan garis singgung  lingkaran
Perasamaan garis singgung lingkarannursyamsiahhartanti
 
Fungsi Vektor dan Operasinya
Fungsi Vektor dan OperasinyaFungsi Vektor dan Operasinya
Fungsi Vektor dan OperasinyaAgung Anggoro
 

Similar to Polar Coordinates & Polar Curves (20)

koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Vektor dan Medan Vektor
Vektor dan Medan VektorVektor dan Medan Vektor
Vektor dan Medan Vektor
 
Pertemuan 8 bentuk koordinat
Pertemuan 8   bentuk koordinatPertemuan 8   bentuk koordinat
Pertemuan 8 bentuk koordinat
 
Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001Kalkulus lanjut 001
Kalkulus lanjut 001
 
L i n g k a r a n
L i n g k a r a nL i n g k a r a n
L i n g k a r a n
 
Teori Graph : vektor
Teori Graph : vektorTeori Graph : vektor
Teori Graph : vektor
 
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptx
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptxMODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptx
MODUL 7 SISTEM KOORDINAT MTK.pptx
 
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
Bab 4.-integral-lipat-dua1 2
 
Medan vektor
Medan vektorMedan vektor
Medan vektor
 
persamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgungpersamaan lingkaran dan garis singgung
persamaan lingkaran dan garis singgung
 
Bab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinatBab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinat
 
Bab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinatBab i-sistem-koordinat
Bab i-sistem-koordinat
 
T r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s iT r a n s f o r m a s i
T r a n s f o r m a s i
 
materi fisika dasar
materi fisika dasarmateri fisika dasar
materi fisika dasar
 
Matematika menyenangkan.pptx
Matematika menyenangkan.pptxMatematika menyenangkan.pptx
Matematika menyenangkan.pptx
 
1 analisis vektor
1 analisis vektor1 analisis vektor
1 analisis vektor
 
Trigonometri
TrigonometriTrigonometri
Trigonometri
 
Sistem Koordinat
Sistem Koordinat Sistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
Perasamaan garis singgung lingkaran
Perasamaan garis singgung  lingkaranPerasamaan garis singgung  lingkaran
Perasamaan garis singgung lingkaran
 
Fungsi Vektor dan Operasinya
Fungsi Vektor dan OperasinyaFungsi Vektor dan Operasinya
Fungsi Vektor dan Operasinya
 

More from Diponegoro University

Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesDiponegoro University
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesDiponegoro University
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationDiponegoro University
 
Linear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesLinear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesDiponegoro University
 

More from Diponegoro University (20)

Shewhart Charts for Variables
Shewhart Charts for VariablesShewhart Charts for Variables
Shewhart Charts for Variables
 
A Brief Concept of Quality
A Brief Concept of QualityA Brief Concept of Quality
A Brief Concept of Quality
 
Methods and Philosophy of SPC
Methods and Philosophy of SPCMethods and Philosophy of SPC
Methods and Philosophy of SPC
 
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector SpacesLinear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
Linear Algebra - Finite Dimensional Vector Spaces
 
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
 
Linear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear EquationLinear Algebra - System of Linear Equation
Linear Algebra - System of Linear Equation
 
Linear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and MatricesLinear Algebra - Vectors and Matrices
Linear Algebra - Vectors and Matrices
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 6
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 7
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 8
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 1
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 5
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 4
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
 
Apple
AppleApple
Apple
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 8
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 8EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 8
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 8
 
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9EKMA4570 -  Penganggaran - Modul 9
EKMA4570 - Penganggaran - Modul 9
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Polar Coordinates & Polar Curves

  • 1. Instructor: M. Mujiya Ulkhaq Department of Industrial Engineering Polar Coordinates & Polar Curves Kalkulus Peubah Banyak Multivariable Calculus
  • 2. • Definisi sistem koordinat polar (kutub); • Mengubah koordinat polar ke koordinat kartesius dan sebaliknya; • Kurva polar; • Gradien garis singgung kurva polar; • Luas area yang dilingkupi kurva polar; • Panjang busur kurva polar; • Luas permukaan dari kurva polar yang diputar terhadap sumbu tertentu. 2-2
  • 3. Sistem koordinat merepresentasikan posisi sebuah titik dalam suatu bidang (atau ruang) dengan satu atau satu pasang bilangan yang disebut koordinat. Terdapat beberapa sistem koordinat: [1D] sistem koordinat garis: [2D] sistem koordinat kartesius: [2D] sistem koordinat polar: 2-3
  • 4. Sistem Koordinat Polar merepresentastikan posisi sebuah titik dalam suatu bidang dua dimensi dengan sepasang bilangan (r, θ): • r merupakan jarak antara titik tsb dengan titik asal (pole/origin); • θ merupakan sudut (dalam satuan radian) yang dibentuk antara sumbu polar dengan OP. Secara konvensional, sudut θ bernilai positif ketika diukur berlawanan arah dari jarum jam dari sumbu polar; begitu pula sebaliknya. Ketika r > 0, maka titik berada dalam kuadran yang sama dengan θ; begitu pula sebaliknya.(–r, θ) = (r, θ + π) 2-4
  • 5. Contoh 2.1 Plot titik-titik berikut ke dalam sistem koordinat polar! a. (1, 5π/4) b. (2, 3π) c. (2, –2π/3) d. (–3, 3π/4) a. b. c. d. 2-5
  • 6. Dalam sistem koordinat kartesius, setiap titik hanya diwakili SATU pasang bilangan yang merepresentasikan posisinya. Namun, dalam sistem koordinat polar, satu titik dapat dilambangkan dalam LEBIH DARI SATU pasang bilangan. Titik (1, 5π/4) dapat direpresentasikan dengan: (r, θ) (r, θ + 2nπ) (–r, θ + (2n + 1)π)*n adalah integer (bilangan bulat) 2-6
  • 7. Contoh 2.2 Ubah posisi titik berikut dari koordinat polar ke koordinat kartesius (2, π/3)! x = r cos θ = 2 cos (π/3) = 1; y = r sin θ = 2 sin(π/3) = √3 Posisi dalam koordinat kartesius = (1, √3) Contoh 2.3 Ubah posisi titik berikut dari koordinat kartesius ke koordinat polar (1, –1)! Posisi dalam koordinat polar = (√2, –π/4) atau (√2, 7π/4)   cos ;cos rx r x     sin ;sin ry r y   x y ryx   tan ;222   ;211 2222  yxr ;111tan  xy 47atau4   «» 2-7
  • 8. Persamaan polar curve: r = f(θ) Garis cos a r  Garis linier melalui titik asal (y = mx) → θ = α, α merupakan konstanta sudut (satuan radian) sin b r   cossin m c r  Garis linier tidak melalui titik asal (y = mx + c) → Garis vertikal (x = a) → Garis horisontal (y = b) → 2-8
  • 9. Contoh 2.4 Ubah dalam koordinat polar garis berikut: a. y = –x b. y = – 3 c. x = 4 y = –x y/x = –1 tan θ = –1 tan–1 (tan θ) = tan–1 (–1) θ = 3π/4 a. y = –3 r sin θ = –3 r = –3/sin θ b. x = 4 r cos θ = 4 r = 4/cos θ c. 2-9
  • 10. Persamaan polar curve: r = f(θ) Lingkaran Titik pusat di titik asal [0,0] dengan radius a → r = a Titik pusat di titik [a, 0] dengan radius |a|→ r = 2a cos θ Titik pusat di titik [0, b] dengan radius |b| → r = 2b sin θ 2-10 Titik pusat di titik [a, b] dengan radius → r = 2a cos θ + 2b sin θ22 ba 
  • 11. Contoh 2.5 Gambarkan polar curve berikut ini: a. r = 7 b. r = 4 cos θ c. r = –7 sin θ 2-11
  • 12. Latihan 2.1 Sketsa polar curve berikut ini dalam koordinat polar: r = 1 + sin θ 0 ≤ θ ≤ 2π Latihan 2.2 Sketsa polar curve berikut ini dalam koordinat polar: r = cos 2θ 0 ≤ θ ≤ 2π Latihan 2.3 Sketsa polar curve berikut ini dalam koordinat polar: r = 2 + 4 cos θ 0 ≤ θ ≤ 2π 2-12
  • 13. Dalam command window, tuliskan: syms theta %mendefinisikan parameter theta ezpolar(r,[a,b]) %menggambar polar curve Keterangan: r = f(θ); a = initial point (theta); b = terminal point (theta) Contoh: syms theta ezpolar(2*cos(3*theta/2),[0,4*pi]) 2-12d *MATLAB versi 2012a 0.5 1 1.5 2 30 210 60 240 90 270 120 300 150 330 180 0 r = 2 cos((3 )/2)
  • 14. Untuk menentukan garis singgung dari polar curve, r = f(θ), θ akan dianggap sebagai suatu parameter, sehingga persamaan parametrik akan ditulis dengan: Maka, turunan pertama yang merupakan gradien dari garis singgung didefinisikan dengan: x = r cos θ = f(θ) cos θ y = r sin θ = f(θ) sin θ       sincos cossin r d dr r d dr d dx d dy dx dy m    Kurva mempunyai garis singgung horisontal bila: dy/dθ = 0 (diberikan dx/dθ ≠ 0) Kurva mempunyai garis singgung vertikal bila: dx/dθ = 0 (diberikan dy/dθ ≠ 0) 2-14
  • 15. Contoh 2.6 Cari gadien garis singgung pada polar curve r = 3 + 8 sin θ pada θ = π/6. Gradien garis singgung:                   5 311 6sin86sin36cos8 6cos36sin6cos16 sin8sin3cos8 cos3sincos16 sinsin83coscos8 cossin83sincos8 sincos cossin 2222                        m r d dr r d dr m 2-15
  • 16. Luas area (A) yang dilingkupi polar curve yang didefinisikan dengan r = f(θ) α ≤ θ ≤ β adalah:    drA 2 1 2 A 2-16
  • 17. Contoh 2.7 Cari luas area four-leaved rose (r = cos 2θ) dari θ = –π/4 sampai θ = π/4        8 24 1 sinsin 4 1 44 4 1 4sin 4 1 4 1 4cos1 4 1 4cos 2 1 2 1 2 1 2cos 2 1 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2                                                A A A A dA dA dA drA 2-17
  • 18. Luas area (A) yang di antara dua polar curve yang didefinisikan dengan r1 = f(θ) dan r0 = g(θ) α ≤ θ ≤ β adalah:      drrA 2 1 2 1 2 0 A 2-18
  • 19. Latihan 2.4 Tentukan luas area sbb: di dalam r = 3 + 2 sinθ di luar r = 2 Latihan 2.5 Tentukan luas area sbb : di luar r = 3 + 2 sinθ di dalam r = 2 2-19
  • 20. Panjang busur dari polar curve yang didefinisikan dengan r = f(θ) α ≤ θ ≤ β adalah: ,   dsL   d d dr rds 2 2                    d d dr rL 2 2 2-20
  • 21. Contoh 2.8 Cari panjang busur dari polar curve dengan persamaan sbb: r = 3 sin θ 0 ≤ θ ≤ π/3                                L L dL dL dL dL 3 0 3 0 22 3 0 22 3 0 22 3 0 22 3 cossin3 cossin9 cos9sin9 cos3sin3 1 2 3 30 210 60 240 90 270 120 300 150 330 180 0 r = 3 sin() 2-21
  • 22. Luas permukaan dari polar curve yang didefinisikan dengan r = f(θ) α ≤ θ ≤ β • yang diputar terhadap sumbu-polar adalah: • yang diputar terhadap sumbu-y adalah:       dsrydsS sin22       dsrxdsS cos22 Note that because we will pick up a dθ from the ds, we’ll need to substitute one of the parametric equations in for polar or y depending on the axis of rotation. This will often mean that the integrals will be somewhat unpleasant. 2-22
  • 23. Contoh 2.9 Tentukan luas permukaan yang dibentuk dari polar curve yang dirotasi terhadap sumbu-polar dengan persamaan sbb : r = sin θ 0 ≤ θ ≤ π   2 0 0 0 2 0 22 0 22 2sin 2 1 2cos1 2 1 2 sin2 cossinsinsin2 cossin2                           S S dS dS dS drrS 0.2 0.4 0.6 0.8 1 30 210 60 240 90 270 120 300 150 330 180 0 r = sin() 2-23
  • 24. Latihan 2.6 Cari gradien garis singgung pada polar curve yang mempunyai persamaan sbb: r = 4 sin θ cos θ pada titik θ = π/6 Latihan 2.7 Cari gradien garis singgung pada polar curve yang mempunyai persamaan sbb: r = θ – cos θ pada titik θ = 3π/4 Latihan 2.8 Cari panjang busur dari polar curve yang mempunyai persamaan sbb: r = –4 sin θ 0 ≤ θ ≤ π 2-24
  • 25. Instructor: M. Mujiya Ulkhaq Department of Industrial Engineering Kalkulus Peubah Banyak Multivariable Calculus Thank You for Your Attention