SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Metode Persediaan
Awaludin Siking (531416032)
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Persediaan yaitu barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau
dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari
persediaan barang baku, persediaan barang setengah jadi dan persediaan
barang jadi. Persediaan barang jadi dan barang setengah jadi disimpan
sebelum digunakan atau dimasikkan kedalam proses produksi, sedangkan
persediaan jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau
dipasarkan. Dengan demikian perusahaan yang melakukan kegiatan
usaha pada umumnya memiliki persediaan.
Persediaan
2
A. Manajenem Persediaan Barang
Manajemen persediaan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu manajemen persediaan
barang yang permintaanya bersifat bebas (independent demand) dan manajemen barang
yang permintaannya bersifat terikat (dependent demand).
Permintaan bebas yaitu permintaan apabila permintaan bahan baku tidak tergantung pada
produksi barang lain, tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh jumlah barang jadi yang
akan dibuat saja.
Permintaan terikat terjadi apabila sifat permintaan barang itu tergantung pada jumlah suatu
produk yang dibuat.
Dalam mengelola persediaan barang, terdapat tiga biaya yang harus dipertimbangkan pihak
manajemen, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya kekurangan.
3
Biaya Yang Harus Dipertimbangkan Pihak Manajemen
4
Biaya penyimpanan terkait dengan
kepemilikan barang secara fisik dalam
persediaan. Biaya dalam hal ini meliputi
bunga, asuransi, pajak, kerusakan, dan
biaya dalam pergudangan (misalnya
suhu, kelembapan, cahaya, sewa,dan
keamanan).
1. Biaya Penyimpanan
Biaya pemesanan adalah biaya yang
timbul karena adanya pemesanan dan
pengiriman persediaan. Yang termasuk
biaya pemesanan adalah biaya
penyiapan faktur, biaya pemeriksaan
saat barang diterima baik pemeriksaan
kualitas maupun kuantitas, serta biaya
pemindahan barang ke tempat
penyimpanan.
2. Biaya Pemesanan
Biaya kekurangan muncul ketika
permintaan melebihi persediaan di
tangan. Biaya ini termasuk opportinity
cost karena tidak melakukan penjualan,
kepercayaan konsumen, keterlambatan
pembayaran, dan sebagainya.
3. Biaya Kekurangan
B. Menentukan Jumlah Order
5
Penentuan jumlah persediaan yang tepat dapat menekan biaya pemesanan maupun biaya
penyimpanan. Persediaan yang terlalu banyak akan menyebabkan semakin mahalnya biaya
penyimpanan, namun persediaan yang terlalu sedikit juga kemungkinan meningkatkan biaya
pemesanan maupun biaya kekurangan. Oleh karena itu, manajer perlu untuk menentukan
jumlah yang tepat untuk mempertimbangkan biaya-biaya yang ada serta menentukan jumlah
tingkat siklus persediaan yang tepat melalui penentuan order pesanan yang tepat pula. Ada
beberapa model yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah order setiap kali
pemesanan.
Model Menentukan Jumlah Order
6
1. Economic Order Quantity (EOQ)
EOQ adalah salah satu metode untuk menentukan jumlah pemesanan yang paling ekonomis untuk setiap kali
pemesanan, misalnya untuk pembelian bahan baku atau bahan pembantu, yang dapat meminimumkan jumlah biaya pemeliharaan
barang di gudang dan biaya pemesanan. Mode EOQ ini merupakan model sangat mudah dan sederhana, namun berlakunya
memerlukan asumsi-asumsi sebagai berikut:
a) Jumlah kebutuhan barang selama setahun dapat diperkirakan dan kebutuhan barang sepanjang tahun relatif stabil
b) Hanya ada dua macam biaya yang relevan, yaitu biaya pemesanan dan biaya pemeliharan barang
c) Biaya pemesanan untuk setiap kali pemesanan besarnya selalu sama, tidak terpengaruh oleh jumlah yang dipesan
d) Biaya pemeliharaan barang setiap unit setiap tahun selalu sama. Dengan kata lain biaya pemeliharaan barang ini bersifat
variabel, tergantung pada jumlah barang yang disimpam dan lama waktu penyimpanan
e) Usia barang relatif lama. Tidak cepat menjadi busuk atau rusak
f) Harga barang setiap unit barang selalu sama (stabil)
g) Tidak ada kendala atau batasan mengenai jumlah barang dapat dipesan
Penggunaan Persidiaan Sepanjang Waktu
7
Grafik Persediaan dengan EOQ
 Pada gambar di perlihatkan bahwa ketika pesanan datang,
maka persediaan mencapai jumlah maksimal yang ditandai
sebagai puncak segitiga. Sepanjang waktu tertentu,
persediaan akan digunakan, sehingga lama kelamaan akan
menipis seperti pada garis miring dalam segitiga, sampai
mencapai tingkat persediaan sebanyak nol (0). Pada
persediaan menjadi maksimal lagi, kemudian digunakan, dan
lama-lama menjadi habis, kemudian datang pesanan lagi.
Begitu seterusnya siklus pemesanan dan penggunaan
persediaan.
Model Menentukan Jumlah Order
8
EOQ merupakan metode untuk menentukan jumlah pembelian yang paling optimal dengan memperhitungkan dua
biaya tersebut. Rumus untuk mencari banyaknya jumlah pembelian yang ekonomis (EOQ) sebagai berikut:
Q* =
2𝐷𝑆
𝐻
Dimana: Q* = kuantitas optimal setiap kali pemesanan
D = permintaan tahunan
S = biaya pemesanan setiap kali melakukan pemesanan
H = biaya penyimpanan per unit
h = biaya simpan per tahun sebagai bagian dari biaya produk
C = biaya per unit
Contoh Menentukan Jumlah Order
9
Sebuah perusahaan “TPC” memerlukan bahan baku dengan
kebutuhan/permintaan pertahun sebanyak Rp100.000.00 setiap
kali pemesanan dan biaya penyimpanan per unit adalah
Rp5.000.00, maka jumlah pembelian optimal setiap kali
pemesanan adalah?
Studi Kasus
D = 1.000
S = 100.000
H = 5.000
Q* =
2𝐷𝑆
𝐻
=
2𝑥1.000𝑥100.000
5.000
= 40.000 = 200
Dengan demikian, perusahaan mengetahui jumlah yang paling
optimal untuk dipesan pada setiap kali pemesanan adalah
sebanyak 200 unit.
Penyelesaian
Menghitung Jumlah Pemesanan & Waktu Diantara Pesanan
10
Dari hasil perhitungan Q* tersebut, maka kita juga dapat menghitung jumlah pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan dalam
satu tahun dan waktu diantara pemesanan dengan rumus sebagai berikut.
Jumlah pemesanan dalam 1 tahun = N =
𝑃𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑡𝑖𝑚𝑎𝑙
=
𝐷
Q∗
Waktu diantara pesanan = T =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑁
Contoh
Pada kasus perusahaan “TPC” tersebut, mempunyai 250 hari kerja dalam satu tahun dan ingin menghilang jumlah pemesanan
dalam 1 tahun dan waktu diantara pemesanan.
N =
𝐷
Q∗ =
1.000
2000
= 5
Jadi pemesanan dilakukan sebanyak 5 kali setiap tahun
T =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑁
=
250 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎
5 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛
= 50
jadi jarak diantara pemesan adalah 50 hari atau perusahaan melakukan pemesanan setiap 50 hari sekali
Model Menentukan Jumlah Order
11
Jika ingin mengetahui biaya yang timbul karena menyimpan persediaan, maka digunakan rumus sebagai berikut.
Biaya tahunan total = biaya pemesanan + biaya penyimpanan
TC =
𝐷
𝑄
𝑆 +
𝑄
2
𝐻
Contoh:
Pada contoh perusahaan “TPC”, maka biaya tahunan adalah sebagai berikut:
TC =
𝐷
𝑄
𝑆 +
𝑄
2
𝐻
=
1.000
200
(100.000) +
200
2
(5.000)
= (5) (100.000) + (100) (5.000)
= 1.000.000
Jadi total biaya tahunan adalah Rp1.000.000.00 meliputi biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
Model Menentukan Jumlah Order
12
Pada model EOQ kita mengansumsikan bahwa biaya bahan adalah tetap berapapun
jumlah yang dibeli. Namun demikian, pada beberapa kasus, penjadwalan harga akan
menyebabkan economies of scale yang terjadi ketika harga turun pada saat lot size
(jumlah yang dibeli) meningkat. Salah satu alasan utama pemberian diskon untuk
jumlah pembelian tertentu adalah untuk meningkatkan penjualan. Diskon kuantitas
adalah pengurangan harga (P) untuk suatu item tertentu pada saat dibeli dalam
jumlah yang lebih besar.
2. Model Diskon kuantitas
Model Diskon Kuantitas
13
Pada contoh tersebut dapat dilihat, harga normal
barang tersebut adalah Rp5.000 per unit. Jika kita
membeli dalam jumlah 1.000 sampai 1.999 unit, maka
kita mendapat diskon 4% per unit sehingga harga
menjadi Rp4.800 per unit, dan apabila kita membeli
sebanyak 2.000 unit atau lebih maka diskon yang
diberikan juga semakin besar, yaitu 5% sehingga
harga menjadi Rp4.750 per unit.
Tabel contoh diskon kuantitas
Model Diskon Kuantitas
14
Pertimbangan mengenai kombinasi kedua biaya menjadi pertimbangan utama saat melakukan pembelian bahan
dengan diskon, dimana biaya total merupakan penjumlahan dari biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya
produk seperti rumus berikut:
Biaya total = biaya pemesanan + biaya penyimpanan + biaya produk
atau TC=
𝐷
𝑄
S +
𝑄
2
H + PD
dimana :
Q = kuantitas yang di pesan
D = jumlah permintaan tahunan
S = biaya pemesanan
P = harga per unit
H = biaya simpan
Model Diskon Kuantitas
15
untuk menentukan jumlah pembelian yang paling optimal pada setiap tingkatan diskon, dapat dilakukan langkah-
langkah sbb:
a. Untuk setiap diskon, hitung jumlah optimal (Q*) dengan rumus:
Q*=
2𝐷𝑆
𝐼𝑃
perhatikan pada rumus tersebut bahwa biaya simpan dinotasikan dengan IP, bukan H. hal ini karena harga barang
merupakan factor dari biaya simpan tahunan sehingga kita tidak dapat mengasumsikan bahwa biaya simpan
adalah tetap ketika harga barang per unit berubah pada setiap kelompok diskon.
b. Jika kuantitas pemesanan terlalu sedikit sehingga tidak mendapat diskon maka sesuaikan jumlah pemesanan
sampai pada jumlah terendah yang mendapatkan diskon pada kelompok diskon berikutnya.
c. Dengan menggunakan rumus biaya total yang telah dituliskan diatas hitung biaya total untuk setiap Q*.
d. Pilihlah Q* yang memiliki biaya total paling rendah.
Model Menentukan Jumlah Order
16
Safety stock adalah persediaan barang minimum
untuk menghindari terjadinya kekurangan barang.
Terjadinya kekurangan barang disebabkan antara lain
karena kebutuhan barang selama pemesanan
melebihi rata-rata kebutuhan barang.
3. Safety Stock
Dalam model ini, biaya yang terjadi karena
kekurangan barang diketahui disamping itu biaya
penyimpanan barang juga diketahui. Kita akan
mencari expected value dari jumlah kedua biaya itu
pada berbagai alternatif tingkat safety stock,
kemudian dipilih yang biaya (expected cost)-nya
paling murah.
4. Model dengan Expected Value
C. Macam-macam System Persediaan
17
1. Sistem Reorder Point
 Dalam system ini pembelian dilakukan pada saat jumlah
barang yang ada di dalam gudang tinggal sejumlah reorder
point (titik pemesanan kembali) saja. Reorder point sama
dengan jumlah barang yang dibutuhkan selama jangka waktu
pemesanan barang (lead time) sampai barang datang. Cara
menghitungnya dengan rata-rata kebutuhan barang setiap
hari dikalikan dengan jan
 Pada gambar di samping dapa kita lihat pemesanan ulang
dilakukan pada suatu titik tertentu yaitu titik reorder point
dengan mempertimbangkan jangka waktu dari pemesanan
sampai barang diterima (lead time). Ketika persediaan
mencapai nol, pemesanan sejumlah Q* akan diterima dan
mengisi kembali sistem persediaan dan seterusnya.
C. Macam-macam System Persediaan
18
1. Sistem Periodik
 Dalam system periodik pembelian barang dilakukan
secara periodic. Artinya setiap saat tertentu (seminggu
sekali, sebulan sekali, atau pada jangka waktu tertentu
lainnya) dilihat berapa jumlah barang yang masih ada di
gudang
 Berdasarkan atas jumlah itu dihitung jumlah yang harus
dipesan agar jumlah persediaan mencapai jumlah
maksimum persediaan yang telah ditetapkan.
Maksimum persediaan barang ini sering juga disebut
sebagai target inventory level. Sistem ini sering disebut
dengan periodic review (P) system.
C. Macam-macam System Persediaan
19
Dalam system ini, persediaan dipertahankan
sebanuak jumlah persediaan dasar, yang jumlahnya
sama dengan kebutuhan barang salama productive
lead time (jangka waktu pemesanan sampai barang
datang) ditambah dengan safety stock.
3. Sistem Persediaan Dasar (Base
Stock System)
Dalam system ini digunakan bantuan warna untuk
menunjukkan jumlah persedian yang ada. Misalnya
apabila jumlah barang yang ada di dalam gudang
masih cukup banyak maka digunakan factor
pengiriman barang yang berwarna putih. Cara ini juga
menghemat tenaga, karena tidak perlu administrasi
khusus untuk melihat jumlah barang yang ada.
4. Sistem Visual
D. Mengelola Persediaan Dalam Rantai Pasokan
20
Kebijakan gudang mengendalikan posisi inventory evelon-nya. Ketika
persediaan mencapai level bawah, maka dilakukan pesanan untuk menaikkan
inventory eselon-nya. Survei terbaru, para manajer persediaan diminta untuk
mengidentifikasi strategi pengurangan persediaan efektif, dengan cara sbb:
1) Tinjauan ulang persediaan berkala. Pada strategi, persediaan ditinjau pada suatu waktu interval
yang pasti dan setiap kali ditinjau, suatu keputusan dibuat pada ukuran pesanan tertentu.
2) Manajemen tingkat tariff pemakaian , lead-time, dan stok pengaman. Ini mengijinkan perusahaan
untuk meyakinkan persediaan dijaga di tingkatan yang sesuai pada setiap pengendalian
perusahaan.
3) Tingkatan safety stock.
4) Tingkatan siklus menghitung.
5) Pendekatan ABC. Di strategi ini materi digolongkan kedalam tiga kategori, yaitu kategori A, B, dan
C. inti pendekatan ini adalah memfokuskan perhitungan persediaan yang mempunyai nilai yang
tinggi.
Thank you!

More Related Content

Similar to Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt

PPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdfPPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdfEditores1
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanInal Ypyn
 
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptxOperation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptxEdizonJambormias2
 
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfTM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfdodikprakoso2
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptapriliadwis
 
6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaanIshak Enginer
 
Bab 18 & 19
Bab 18 & 19Bab 18 & 19
Bab 18 & 190908928
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaanSimon Patabang
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
TM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptx
TM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptxTM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptx
TM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptxSyarif210430
 
Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Ghazy Haq
 
manajemen persediaan
manajemen persediaanmanajemen persediaan
manajemen persediaanudinasep
 

Similar to Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt (20)

Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
PPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdfPPT PENGANGGARAN.pdf
PPT PENGANGGARAN.pdf
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaan
 
Pertemuan 9 mana. pers.perm independen
Pertemuan 9 mana. pers.perm independenPertemuan 9 mana. pers.perm independen
Pertemuan 9 mana. pers.perm independen
 
MO II Inventory
MO II InventoryMO II Inventory
MO II Inventory
 
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptxOperation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
Operation Research_Model Pengendalian Persediaan new.pptx
 
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfTM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
 
F027491499
F027491499F027491499
F027491499
 
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.pptPPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
PPT MANAJEMEN PERSEDIAAN-RV.ppt
 
6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan
 
Bab 18 & 19
Bab 18 & 19Bab 18 & 19
Bab 18 & 19
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Jurnal persediaan(popi saputra 1)
Jurnal persediaan(popi saputra 1)Jurnal persediaan(popi saputra 1)
Jurnal persediaan(popi saputra 1)
 
Jurnal persediaan(popi saputra 1)
Jurnal persediaan(popi saputra 1)Jurnal persediaan(popi saputra 1)
Jurnal persediaan(popi saputra 1)
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.pptManajemen Persediaan.ppt
Manajemen Persediaan.ppt
 
TM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptx
TM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptxTM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptx
TM 06 MANAJEMEN PERSEDIAAN perusahaan.pptx
 
Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2
 
manajemen persediaan
manajemen persediaanmanajemen persediaan
manajemen persediaan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Metode Persediaan - Awaludin Siking.ppt

  • 1. Metode Persediaan Awaludin Siking (531416032) SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
  • 2. Persediaan yaitu barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan barang baku, persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan barang jadi dan barang setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasikkan kedalam proses produksi, sedangkan persediaan jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian perusahaan yang melakukan kegiatan usaha pada umumnya memiliki persediaan. Persediaan 2
  • 3. A. Manajenem Persediaan Barang Manajemen persediaan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu manajemen persediaan barang yang permintaanya bersifat bebas (independent demand) dan manajemen barang yang permintaannya bersifat terikat (dependent demand). Permintaan bebas yaitu permintaan apabila permintaan bahan baku tidak tergantung pada produksi barang lain, tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh jumlah barang jadi yang akan dibuat saja. Permintaan terikat terjadi apabila sifat permintaan barang itu tergantung pada jumlah suatu produk yang dibuat. Dalam mengelola persediaan barang, terdapat tiga biaya yang harus dipertimbangkan pihak manajemen, yaitu biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya kekurangan. 3
  • 4. Biaya Yang Harus Dipertimbangkan Pihak Manajemen 4 Biaya penyimpanan terkait dengan kepemilikan barang secara fisik dalam persediaan. Biaya dalam hal ini meliputi bunga, asuransi, pajak, kerusakan, dan biaya dalam pergudangan (misalnya suhu, kelembapan, cahaya, sewa,dan keamanan). 1. Biaya Penyimpanan Biaya pemesanan adalah biaya yang timbul karena adanya pemesanan dan pengiriman persediaan. Yang termasuk biaya pemesanan adalah biaya penyiapan faktur, biaya pemeriksaan saat barang diterima baik pemeriksaan kualitas maupun kuantitas, serta biaya pemindahan barang ke tempat penyimpanan. 2. Biaya Pemesanan Biaya kekurangan muncul ketika permintaan melebihi persediaan di tangan. Biaya ini termasuk opportinity cost karena tidak melakukan penjualan, kepercayaan konsumen, keterlambatan pembayaran, dan sebagainya. 3. Biaya Kekurangan
  • 5. B. Menentukan Jumlah Order 5 Penentuan jumlah persediaan yang tepat dapat menekan biaya pemesanan maupun biaya penyimpanan. Persediaan yang terlalu banyak akan menyebabkan semakin mahalnya biaya penyimpanan, namun persediaan yang terlalu sedikit juga kemungkinan meningkatkan biaya pemesanan maupun biaya kekurangan. Oleh karena itu, manajer perlu untuk menentukan jumlah yang tepat untuk mempertimbangkan biaya-biaya yang ada serta menentukan jumlah tingkat siklus persediaan yang tepat melalui penentuan order pesanan yang tepat pula. Ada beberapa model yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah order setiap kali pemesanan.
  • 6. Model Menentukan Jumlah Order 6 1. Economic Order Quantity (EOQ) EOQ adalah salah satu metode untuk menentukan jumlah pemesanan yang paling ekonomis untuk setiap kali pemesanan, misalnya untuk pembelian bahan baku atau bahan pembantu, yang dapat meminimumkan jumlah biaya pemeliharaan barang di gudang dan biaya pemesanan. Mode EOQ ini merupakan model sangat mudah dan sederhana, namun berlakunya memerlukan asumsi-asumsi sebagai berikut: a) Jumlah kebutuhan barang selama setahun dapat diperkirakan dan kebutuhan barang sepanjang tahun relatif stabil b) Hanya ada dua macam biaya yang relevan, yaitu biaya pemesanan dan biaya pemeliharan barang c) Biaya pemesanan untuk setiap kali pemesanan besarnya selalu sama, tidak terpengaruh oleh jumlah yang dipesan d) Biaya pemeliharaan barang setiap unit setiap tahun selalu sama. Dengan kata lain biaya pemeliharaan barang ini bersifat variabel, tergantung pada jumlah barang yang disimpam dan lama waktu penyimpanan e) Usia barang relatif lama. Tidak cepat menjadi busuk atau rusak f) Harga barang setiap unit barang selalu sama (stabil) g) Tidak ada kendala atau batasan mengenai jumlah barang dapat dipesan
  • 7. Penggunaan Persidiaan Sepanjang Waktu 7 Grafik Persediaan dengan EOQ  Pada gambar di perlihatkan bahwa ketika pesanan datang, maka persediaan mencapai jumlah maksimal yang ditandai sebagai puncak segitiga. Sepanjang waktu tertentu, persediaan akan digunakan, sehingga lama kelamaan akan menipis seperti pada garis miring dalam segitiga, sampai mencapai tingkat persediaan sebanyak nol (0). Pada persediaan menjadi maksimal lagi, kemudian digunakan, dan lama-lama menjadi habis, kemudian datang pesanan lagi. Begitu seterusnya siklus pemesanan dan penggunaan persediaan.
  • 8. Model Menentukan Jumlah Order 8 EOQ merupakan metode untuk menentukan jumlah pembelian yang paling optimal dengan memperhitungkan dua biaya tersebut. Rumus untuk mencari banyaknya jumlah pembelian yang ekonomis (EOQ) sebagai berikut: Q* = 2𝐷𝑆 𝐻 Dimana: Q* = kuantitas optimal setiap kali pemesanan D = permintaan tahunan S = biaya pemesanan setiap kali melakukan pemesanan H = biaya penyimpanan per unit h = biaya simpan per tahun sebagai bagian dari biaya produk C = biaya per unit
  • 9. Contoh Menentukan Jumlah Order 9 Sebuah perusahaan “TPC” memerlukan bahan baku dengan kebutuhan/permintaan pertahun sebanyak Rp100.000.00 setiap kali pemesanan dan biaya penyimpanan per unit adalah Rp5.000.00, maka jumlah pembelian optimal setiap kali pemesanan adalah? Studi Kasus D = 1.000 S = 100.000 H = 5.000 Q* = 2𝐷𝑆 𝐻 = 2𝑥1.000𝑥100.000 5.000 = 40.000 = 200 Dengan demikian, perusahaan mengetahui jumlah yang paling optimal untuk dipesan pada setiap kali pemesanan adalah sebanyak 200 unit. Penyelesaian
  • 10. Menghitung Jumlah Pemesanan & Waktu Diantara Pesanan 10 Dari hasil perhitungan Q* tersebut, maka kita juga dapat menghitung jumlah pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan dalam satu tahun dan waktu diantara pemesanan dengan rumus sebagai berikut. Jumlah pemesanan dalam 1 tahun = N = 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑜𝑝𝑡𝑖𝑚𝑎𝑙 = 𝐷 Q∗ Waktu diantara pesanan = T = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑁 Contoh Pada kasus perusahaan “TPC” tersebut, mempunyai 250 hari kerja dalam satu tahun dan ingin menghilang jumlah pemesanan dalam 1 tahun dan waktu diantara pemesanan. N = 𝐷 Q∗ = 1.000 2000 = 5 Jadi pemesanan dilakukan sebanyak 5 kali setiap tahun T = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑁 = 250 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 5 𝑘𝑎𝑙𝑖 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 = 50 jadi jarak diantara pemesan adalah 50 hari atau perusahaan melakukan pemesanan setiap 50 hari sekali
  • 11. Model Menentukan Jumlah Order 11 Jika ingin mengetahui biaya yang timbul karena menyimpan persediaan, maka digunakan rumus sebagai berikut. Biaya tahunan total = biaya pemesanan + biaya penyimpanan TC = 𝐷 𝑄 𝑆 + 𝑄 2 𝐻 Contoh: Pada contoh perusahaan “TPC”, maka biaya tahunan adalah sebagai berikut: TC = 𝐷 𝑄 𝑆 + 𝑄 2 𝐻 = 1.000 200 (100.000) + 200 2 (5.000) = (5) (100.000) + (100) (5.000) = 1.000.000 Jadi total biaya tahunan adalah Rp1.000.000.00 meliputi biaya pemesanan dan biaya penyimpanan
  • 12. Model Menentukan Jumlah Order 12 Pada model EOQ kita mengansumsikan bahwa biaya bahan adalah tetap berapapun jumlah yang dibeli. Namun demikian, pada beberapa kasus, penjadwalan harga akan menyebabkan economies of scale yang terjadi ketika harga turun pada saat lot size (jumlah yang dibeli) meningkat. Salah satu alasan utama pemberian diskon untuk jumlah pembelian tertentu adalah untuk meningkatkan penjualan. Diskon kuantitas adalah pengurangan harga (P) untuk suatu item tertentu pada saat dibeli dalam jumlah yang lebih besar. 2. Model Diskon kuantitas
  • 13. Model Diskon Kuantitas 13 Pada contoh tersebut dapat dilihat, harga normal barang tersebut adalah Rp5.000 per unit. Jika kita membeli dalam jumlah 1.000 sampai 1.999 unit, maka kita mendapat diskon 4% per unit sehingga harga menjadi Rp4.800 per unit, dan apabila kita membeli sebanyak 2.000 unit atau lebih maka diskon yang diberikan juga semakin besar, yaitu 5% sehingga harga menjadi Rp4.750 per unit. Tabel contoh diskon kuantitas
  • 14. Model Diskon Kuantitas 14 Pertimbangan mengenai kombinasi kedua biaya menjadi pertimbangan utama saat melakukan pembelian bahan dengan diskon, dimana biaya total merupakan penjumlahan dari biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya produk seperti rumus berikut: Biaya total = biaya pemesanan + biaya penyimpanan + biaya produk atau TC= 𝐷 𝑄 S + 𝑄 2 H + PD dimana : Q = kuantitas yang di pesan D = jumlah permintaan tahunan S = biaya pemesanan P = harga per unit H = biaya simpan
  • 15. Model Diskon Kuantitas 15 untuk menentukan jumlah pembelian yang paling optimal pada setiap tingkatan diskon, dapat dilakukan langkah- langkah sbb: a. Untuk setiap diskon, hitung jumlah optimal (Q*) dengan rumus: Q*= 2𝐷𝑆 𝐼𝑃 perhatikan pada rumus tersebut bahwa biaya simpan dinotasikan dengan IP, bukan H. hal ini karena harga barang merupakan factor dari biaya simpan tahunan sehingga kita tidak dapat mengasumsikan bahwa biaya simpan adalah tetap ketika harga barang per unit berubah pada setiap kelompok diskon. b. Jika kuantitas pemesanan terlalu sedikit sehingga tidak mendapat diskon maka sesuaikan jumlah pemesanan sampai pada jumlah terendah yang mendapatkan diskon pada kelompok diskon berikutnya. c. Dengan menggunakan rumus biaya total yang telah dituliskan diatas hitung biaya total untuk setiap Q*. d. Pilihlah Q* yang memiliki biaya total paling rendah.
  • 16. Model Menentukan Jumlah Order 16 Safety stock adalah persediaan barang minimum untuk menghindari terjadinya kekurangan barang. Terjadinya kekurangan barang disebabkan antara lain karena kebutuhan barang selama pemesanan melebihi rata-rata kebutuhan barang. 3. Safety Stock Dalam model ini, biaya yang terjadi karena kekurangan barang diketahui disamping itu biaya penyimpanan barang juga diketahui. Kita akan mencari expected value dari jumlah kedua biaya itu pada berbagai alternatif tingkat safety stock, kemudian dipilih yang biaya (expected cost)-nya paling murah. 4. Model dengan Expected Value
  • 17. C. Macam-macam System Persediaan 17 1. Sistem Reorder Point  Dalam system ini pembelian dilakukan pada saat jumlah barang yang ada di dalam gudang tinggal sejumlah reorder point (titik pemesanan kembali) saja. Reorder point sama dengan jumlah barang yang dibutuhkan selama jangka waktu pemesanan barang (lead time) sampai barang datang. Cara menghitungnya dengan rata-rata kebutuhan barang setiap hari dikalikan dengan jan  Pada gambar di samping dapa kita lihat pemesanan ulang dilakukan pada suatu titik tertentu yaitu titik reorder point dengan mempertimbangkan jangka waktu dari pemesanan sampai barang diterima (lead time). Ketika persediaan mencapai nol, pemesanan sejumlah Q* akan diterima dan mengisi kembali sistem persediaan dan seterusnya.
  • 18. C. Macam-macam System Persediaan 18 1. Sistem Periodik  Dalam system periodik pembelian barang dilakukan secara periodic. Artinya setiap saat tertentu (seminggu sekali, sebulan sekali, atau pada jangka waktu tertentu lainnya) dilihat berapa jumlah barang yang masih ada di gudang  Berdasarkan atas jumlah itu dihitung jumlah yang harus dipesan agar jumlah persediaan mencapai jumlah maksimum persediaan yang telah ditetapkan. Maksimum persediaan barang ini sering juga disebut sebagai target inventory level. Sistem ini sering disebut dengan periodic review (P) system.
  • 19. C. Macam-macam System Persediaan 19 Dalam system ini, persediaan dipertahankan sebanuak jumlah persediaan dasar, yang jumlahnya sama dengan kebutuhan barang salama productive lead time (jangka waktu pemesanan sampai barang datang) ditambah dengan safety stock. 3. Sistem Persediaan Dasar (Base Stock System) Dalam system ini digunakan bantuan warna untuk menunjukkan jumlah persedian yang ada. Misalnya apabila jumlah barang yang ada di dalam gudang masih cukup banyak maka digunakan factor pengiriman barang yang berwarna putih. Cara ini juga menghemat tenaga, karena tidak perlu administrasi khusus untuk melihat jumlah barang yang ada. 4. Sistem Visual
  • 20. D. Mengelola Persediaan Dalam Rantai Pasokan 20 Kebijakan gudang mengendalikan posisi inventory evelon-nya. Ketika persediaan mencapai level bawah, maka dilakukan pesanan untuk menaikkan inventory eselon-nya. Survei terbaru, para manajer persediaan diminta untuk mengidentifikasi strategi pengurangan persediaan efektif, dengan cara sbb: 1) Tinjauan ulang persediaan berkala. Pada strategi, persediaan ditinjau pada suatu waktu interval yang pasti dan setiap kali ditinjau, suatu keputusan dibuat pada ukuran pesanan tertentu. 2) Manajemen tingkat tariff pemakaian , lead-time, dan stok pengaman. Ini mengijinkan perusahaan untuk meyakinkan persediaan dijaga di tingkatan yang sesuai pada setiap pengendalian perusahaan. 3) Tingkatan safety stock. 4) Tingkatan siklus menghitung. 5) Pendekatan ABC. Di strategi ini materi digolongkan kedalam tiga kategori, yaitu kategori A, B, dan C. inti pendekatan ini adalah memfokuskan perhitungan persediaan yang mempunyai nilai yang tinggi.