Dokumen tersebut membahas tentang manajemen persediaan, termasuk teori-teori seperti Economic Order Quantity dan jenis-jenis biaya persediaan. Diberikan contoh kasus untuk menghitung tingkat persediaan optimal, titik pemesanan ulang, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan total biaya persediaan untuk suatu perusahaan.
1. Nama : Quraeni Wardhany / 3G1 / 13030002
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN PERSEDIAAN
TEORI
Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan
maksud akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu atau barang-barang yang masih
dalam proses produksi maupun bahan baku yang masih menunggu untuk digunakan dalam
suatu proses produksi. Pengaturan persediaan akan berpengaruh terhadap berbagai fungsi
bisnis seperti operation, marketing, dan financial.
Tujuan inventory management adalah menyediakan persediaan yang dibutuhkan untuk
proses operasi perusahaan dengan biaya yang minimum.Jumlah yang disediakan tidak terlalu
banyak agar investasi tidak terlalu tinggi, dan juga tidak terlalu sedikit agar jika terjadi
kekurangan harga persediaan tidak terlalu mahal.
Keuntungan manajemen persediaan diantaranya :
1. Menekan investasi modal dalam persediaan pada tingkat yang minimal
2. Menghindari resiko kerusakan, kecurangan ataupun kecurian atas persediaan
3. Mengurangi investasi dalamsarana dan peralatan pergudangan
4. Menghindari kerugian yang timbul karena penurunan harga
5. Mengurangi biaya dengan mengadakan stok opname setiap tahun
6. Mengurangi resiko kehabisan bahan baku yang akan menhambat proses produksi
Jenis – jenis persediaan antara lain :
1. Raw Material, merupakan persediaan bahan mentah yang digunakan perusahaan sebagai
langkah awal proses produksi. Misalnya : Besi yang digunakan dalamperusahaan penghasil
baja, atau kapas yang digunakan dalam industri garmen.
2. Work-in-process, merupakan persediaan barang setengah jadi, atau barang yang masih di
proses menuju barang jadi.
3. Finish goods, merupakan persediaan barang jadi yang siap untuk dijual.
Ada berbagai jenis biaya yang berhubungan dengan manajemen persediaan, yaitu :
1. Carrying Cost, merupakan biaya penyimpanan persediaan yang terdiri atas biaya simpan
(storage cost), biaya asuransi, biaya pajak, biaya kerusakan dan penyusutan, serta biaya
modal. Biasanya biaya-biaya ini berkisar antara 20% - 40% dari nilai persediaan perusahaan.
2. Ordering Cost, merupakan biaya pemesanan persediaan yang terdiri dari biaya pesan, biaya
penempatan, biaya upah, biaya telepon, biaya surat-menyurat dan biaya kerugian penjualan.
3. Set-up Cost, merupakan biaya penyiapan atau pemasangan persediaan yang terdiri dari
biaya mesin yang menganggur, biaya persiapan tenaga kerja langsung, biaya penjadwalan,
dan biaya ekspedisi.
4. Shortage Cost, merupakan biaya kehabisan stok persediaan yang terdiri dari biaya
kehilangan penjualan, biaya kehilangan pelanggan, biaya pemesanan khusus, selisih harga,
biaya terganggunya operas, dan biaya pengeluaran tambahan manajerial.
2. Economic Order Quantity (EOQ)
Model ini bisa disebut juga model kuantitas pesanan yang paling baik. EOQ merupakan
pendekatan teknik terbaik yang secara eksplisit menghitung cara menentukan tingkat
persediaan optimal, yaitu berapa kuantitas persediaan yang akan dipesan dengan harga
minimum dan kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya persediaan
mencapai titik terendah. EOQ juga merupakan suatu rumusan untuk menentukan kuantitas
pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan. Teknik ini juga merupakan penentuan
jumlah pesanan paling ekonomis yang dapat dilakukan apabila persediaan bahan baku
bergantung lebih pada satu pemasok sehingga perlu dipertimbangkan jumlah pembelian
sesuai dengan kebutuhan proses produksi. Jumlah pembelian ekonomis adalah pembelian
bahan atau barang untuk persediaan yang menyebabkan biaya persediaan pada periode yang
direncanakan dapat diminimalkan.
Asumsi – asumsi dalamModel EOQ :
1. Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih dahulu secara pasti untuk
penggunaan selama satu tahun atau satu periode
2. Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu
3. Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atau diatas safety
stock
4. Harga konstan selama periode tersebut
Rumus-Rumus yang berkaitan dengan EOQ
Total biaya penyimpanan persediaan (carrying cost), bersifat variabel terhadap jumlah
persediaan yang dibeli. Yang termasuk ke dalam carrying cost adalah biaya sewa gudang,
biaya pemeliharaan barang dalam gudang, pajak, dan asuransi
Keterangan :
Q = Kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
N = Frekuensi pemesanan
C = Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit
o Persediaan rata - rata ( A ) = Q / 2 = ( S / N ) / 2
Jumlah pemesanan dalam satu periode,
Total biaya pemesanan dalam satu periode (order cost), secara umum dianggap sebagai biaya
tetap ( OC = F ), setiap kali perusahaan melakukan pemesanan maka terdapat biaya terkait
yang disebut biaya pemesanan. Ordering cost bersifat variabel terhadap frekuensi
pemesanan.Yang termasuk kedalam ordering cost adalah biaya selama proses pesanan, biaya
pengiriman permintaan, biaya penerimaan barang
CC = C. P. A
S / Q
3. Keterangan :
Q = kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
Total biaya persediaan, merupakan penjumlahan dari Ordering Cost dan Carrying Cost
EOQ (Economic Order Quantity) / Q
Keterangan :
P = Harga beli per unit
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
C = Biaya penyimpanan
C/u = Biaya simpan perunit
Reorder Point (titik pemesanan kembali), merupakan titik dimana pemesanan harus dilakukan
lagi untuk mengisi persediaan.
Atau
Reorder point : Safety stock xxx
Kebutuhan selama lead time xxx +
Reorder point xxx
Safety Stock ( Persediaan Pengaman )
Persediaan tambahan yang dimiliki untuk berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat penjualan
atau kelambatan produksi – pengiriman / out off stock (kekurangan persediaan).
Maka,
RUMUS nya
CONTOH KASUS
PT Anti Bangkrut merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bahan baku kue.
Perusahaan ini akan menjual 55000 kg tepung terigu. Biaya pemesanan sebesar Rp 20000,
harga beli sebesar Rp 5000/kg, dan biaya penyimpanan sebesar 2% dari harga beli. Persediaan
pengaman sebanyak 500 kg dan waktu pengiriman ke pelanggan memakan waktu selama 2
minggu. (1 tahun = 52 minggu).
OC = F. ( S / Q )
TC = C. P. ( Q / 2 ) + F. ( S / Q)
EOQ = √
2 . 𝐹 . 𝑆
𝐶 . 𝑃
EOQ = √
2 . 𝐹 . 𝑆
𝐶
𝑢⁄
Titik Pemesanan Ulang = Waktu Tunggu x Tingkat Penggunaan
Persediaan awal = EOQ + Safety stock
Persediaan rata – rata = ( EOQ / 2 ) + Safety stock
4. Tentukan:
a. Tingkat persediaan optimal (EOQ)
b. Titik pemesanan ulang (ROP)
c. Biaya pemesanan pertahun (OC)
d. Biaya penyimpanan persediaan pertahun (CC)
e. Total biaya persediaan (TC)
Diketahui : F = Rp 20.000,- S = 55000 kg C = 2 % = 0,02 P = Rp 5000,-
Ditanya : a) EOQ ? c) OC ? e) TC ? b) ROP ? d) CC ?
Jawab :
a. EOQ = √
2.20000.55000
0,02 . 5000
= 4690 kg
Analisis : Jadi besarnya tingkat persediaan optimal (EOQ) adalah sebanyak 4700 kg. b. Tingkat
Penggunaan perminggu = 55000 kg / 52 = 1058 kg
b. Tingkat Penggunaan perminggu = 55000 kg / 52 = 1058 kg
Titik pemesanan ulang = Waktu Tunggu x Tingkat Penggunaan
= 2 minggu x 1058 kg = 2115 kg
Analisis, maka perusahaan haris melakukan pemesanan kembali pada saat persediaan masih
2115 kg.
c. Biaya pemesanan pertahun (OC) = F x ( S / Q ) = 20000 x (55000/4700)
= 20000 x 12 kali = Rp 240.000,-
Analisis : Jadi, biaya pemesanan pertahunnya sebesar Rp 240.000
d. Biaya penyimpanan persediaan pertahun (CC) = C x P x A = 0,02 x 5000 x (4690/2)
= 100 x 2345 = Rp 234.500,-
Analisis : Jadi, biaya penyimpanan persediaan pertahunnya sebesar Rp 234.500,-
e. Total Biaya Persediaan (TC) = OC + CC = Rp 240.000 + Rp 234.500
= Rp 474.500,-
Analisis : Jadi, total biaya persediaan seluruhnya adalah sebesar Rp 474.500,-