SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
TUGAS RESUME: GAME THEORY

         EKONOMI MIKRO




     Dosen : Drs. Nazeli Adnan, M.Si




             Disusun Oleh:

            Trisnadi Wijaya

              01122503012




           ILMU MANAJEMEN

PASCA SARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

                  2013
2



                          GAME THEORY




   1. Permainan Matriks Payoff

    Permainan Matriks Payoff ini dimainkan oleh dua orang. Pemain A menulis

satu dari dua kata, “atas” atau “bawah” pada selembar kertas. Secara

bersamaan, pemain B menulis “kiri” atau “kanan” pada selembar kertas.Jika A

mengatakan atas dan B mengatakan kiri, maka kita akan memeriksa pojok kiri

atas dari matriks. Pada matriks ini payoffA adalah entri pertama pada kotak, 1,

dan payoff B adalah entri kedua, 2. Dengan cara yang sama, jika A mengatakan

bawah dan B mengatakan kanan, maka A akan mendapatkan payoff 1 dan B akan

mendapatkan payoff 0.

    Pemain A memiliki dua strategi: memilih atas atau memilih bawah. Permainan

Matriks Payoffsecara sederhana mengilustrasikanpayoff pada setiap pemain

untuk setiap kombinasi strategi yang dipilih.Dari sudut pandang pemain Alebih

baik bagi dirinya untuk mengatakan bawah semenjak payoff dari pilihannya (2
3


atau 1) selalu lebih besar daripadaentri yang sama di atas (1 atau 0). Dengan cara

yang sama, bagi pemain B lebih baik untuk mengatakan kiri semenjak 2 dan 1

mendominasi 1 dan 0. Jadi,kita mengharapkan bahwa ekuilibrium strategi bagi

pemain Aadalah bermain bawah dan B adalah bermain kiri.

     Dalam kasus ini, kita memiliki sebuah strategi yang dominan. Pilihan apapun

yang dibuat oleh B, pemain A akan memperoleh payoff yang lebih tinggi jika dia

bermain bawah,jadi masuk akal bagi A untuk bermain bawah. Dan pilihan apapun

yang dibuat A, B akan memperoleh payoff yang lebih tinggi jika dia bermain kiri.

Oleh karena itu, pilihan-pilihan ini mendominasi alternatif-alternatif, dan kita

mendapatkan sebuah ekuilibrium dalam strategi-strategi dominan.

     Jika terdapat sebuah strategi dominan untuk setiap pemain dalam beberapa

permainan, maka kita akan memprediksi bahwa hal itu akan menjadi ekuilibrium

keluarandari permainan. Strategi dominan adalah sebuah strategi yangtidak

mempertimbangkan apa yang pemain lain lakukan.Dalam contoh ini, kita

mengharapkan sebuah ekuilibrium hasil dimana A bermain bawah, menerima

sebuah ekuilibriumpayoff 2, dan B bermain kiri, menerima ekuilibriumpayoff 1.




                                   Gambar 1
4




   2. Ekuilibrium Nash

     Ekuilibrium strategi dominan seringkali tidak terjadi. Sebagai contoh,

permainan pada Gambar 2 tidak memiliki sebuah ekuilibrium strategi. Ketika B

memilih kiri, maka payoffA adalah 2 atau 0. Ketika B memilih kanan, maka

payoffA adalah 0 atau 1. Ini berarti bahwaketika B memilihkiri, A akan

memilihatas; dan ketika B memilih kanan, A akan memilihbawah. Oleh karena itu,

pilihan optimal A tergantung pada pikirannya tentang apa yang B akan lakukan.

     Kita dapat mengatakan bahwa seperangkat strategi adalah sebuah

ekuilibriumNash jika pilihan A optimal, dengan mempertimbangkan pilihan B,

danpilihan B optimal dengan mempertimbangkan pilihan A. Tidak ada seorang pun

mengetahui apa yang orang lain akan lakukan jika dia harus membuat pilihan

strateginya sendiri. Tetapi setiap orang boleh memiliki beberapa ekspektasi

tentang   apa    yang    orang   lain    akan   pilih.   SebuahekuilibriumNash    dapat

diinterpretasikansebagai seperangkatekspektasi pilihan dari setiap orang, ketika

pilihan orang lain terungkap,tidak ada individu yang ingin mengubah perilakunya.

     Dalam      Gambar   2,   strategi    (atas,   kiri)   adalah   sebuah   ekuilibrium

Nash.Sebagai buktinyajika A memilihatas, makahal terbaik untuk B lakukan

adalah memilihkiri, semenjakpayoff B dari memilihkiriadalah 1 dan dari memilih

kananadalah 0. Danjika B memilih kiri, maka hal terbaik untuk A lakukan adalah

memilihatassemenjak A akan mendapatkan sebuah payoff 2 daripada 0.
5




                                  Gambar 2

    Oleh sebab itu jika A memilih atas, pilihan optimal untuk B adalah memilih

kiri; danjikaB memilihkiri, maka pilihan optimal untuk A adalahatas. Jadi kita

memiliki sebuah ekuilibrium Nash: setiap orang membuat pilihan optimal, dengan

mempertimbangkanpilihan orang lain.

    Gagasan ekuilibrium Nash memiliki sebuah logika tertentu. Sayangnya,

ekuilibrium Nash memiliki beberapa masalah. Pertama, suatu permainan mungkin

memiliki lebih dari satu ekuilibrium Nash. PadaGambar 2 pilihan (bawah, kanan)

jugaterdapat sebuahekuilibrium Nash. kamu dapat memastikannya dengan jenis

argumen yang digunakan di atas, atau perlu diperhatikan bahwa struktur dari

permainan adalah simetris: payoff B adalah sama dengansatu keluaran sebagai

payoff A yang lain, sehingga bukti kita bahwa (atas, kiri) adalah sebuah

ekuilibrium juga sebuah bukti bahwa (bawah, kanan) adalah sebuah ekuilibrium.

    Masalah kedua dengan konsep ekuilibrium Nashbahwa terdapat permainan

yang tidak memiliki ekuilibriumNash. Contoh kasusnya dapat dilihat pada Gambar

3. Kita telah memeriksa tidak ada ekuilibrium Nash. Jika A bermain atas, maka

pemain B ingin bermain kiri. Tetapi jika pemain B berimain kiri, maka pemain A
6


inginbawah. Dengan cara yang sama, jika pemain A berimain bawah, maka pemain

B akan bermain kanan. Tetapi jika pemain B bermain kanan, maka pemain A akan

berimain atas.




                                   Gambar 3




   3. Strategi Campuran

     Jika kita memperluas definisi tentang strategi, kita dapat menemukan jenis

baru ekuilibrium Nash untuk permainan ini. Kita telah memikirkan setiap agen

sebagai sebuah strategi sekali dan untuk semua. Artinya, setiap agen membuat

satu pilihan dan berpegang teguh pada itudisebut denganstrategi murni.

     Cara lain untuk berpikir tentang hal ini adalah membolehkan para agen untuk

mengacak strategi mereka—untuk menetapkan sebuah probabilitas padasetiap

pilihan dan untuk memainkan pilihan mereka menurut probabilitas tersebut.

Contohnya, A mungkin memilih untuk bermain atas 50 persen dari waktu dan

bawah 50 persen dari waktu, sedangkan B mungkin memilih untuk bermain kiri 50
7


persen dari waktu dan kanan 50 persen dari waktu. Strategi ini disebut sebagai

sebuah strategi campuran.

     Jika A dan B mengikuti strategi campuran yang diberikan di atas, bermain

pada setiap pilihan separuh waktu mereka, maka mereka akan memiliki sebuah

probabilitas 1/4 dari berakhir di masing-masing dari empat sel dalam matriks

payoff. Dengan demikian rata-rata payoff A akan menjadi 0, dan rata-rata

payoff B akan menjadi 1/2.

     Sebuah ekuilibrium Nash dalam strategi campuran mengacu pada sebuah

ekuilibrium di mana setiap agen memilih frekuensi optimal yang digunakan untuk

memainkan strateginya dengan pertimbangan pilihan-pilihan frekuensi dari agen

lain.Ini dapat terlihatdari urutan permainan tadi, selalu ada sebuah ekuilibrium

Nash dalam strategi-strategi campuran. Dalam contoh Gambar 3terlihat bahwa

jika pemain A bermain atas dengan probabilitas 3/4 dan bawah dengan

probabilitas 1/4, dan pemain B bermain kiri dengan probabilitas 1/2 dan kanan

dengan probabilitas 1/2, hal ini akan membentuksebuah ekuilibrium Nash.




   4. Dilema Narapidana

     Masalah lain dengan ekuilibrium Nash dari sebuah permainan adalah tidak

perlu mengarah pada keluaran efisien Pareto. Perhatikan, contohnya, permainan

pada Gambar 4. Permainan ini dikenal sebagai Dilema Narapidana. Pembahasan

permainan bermula padasebuah situasi dimana dua tahanan yang merupakan mitra
8


dalam kejahatan sedang diinterogasidalamruanganyang terpisah. Setiap tahanan

memiliki pilihan untuk mengakui kejahatan, atau menyangkal bahwa dia telah

berpartisipasi dalam kejahatan tersebut. Jika hanya satu tahanan yang mengaku,

maka dia akan dibebaskan, dan pihak berwenang akan menjatuhkan hukumanpada

tahanan lainnya, dengan hukuman 6 bulan penjara. Jika kedua tahanan

menyangkal telah terlibat, maka secara teknis keduanya akan ditangguhkan

selama 1 bulan, dan jika kedua tahanan mengaku, mereka berdua akan ditahan

selama 3 bulan. Matriks Payoffuntuk permainan ini dapat dilihat pada Gambar 4.

Entri-entripada setiap sel dalam matriks mewakili utiliti yang setiap agen berikan

ke berbagai masa tahanan, untuk sederhananya kita ambil menjadi negatif dari

lamanya masa tahanan mereka.




                                   Gambar 4

     Posisikan diri kamu pada posisi pemain A. Jika pemain B memutuskan untuk

menyangkal melakukan kejahatan, maka kamusebaiknya mengaku, saat itukamu

akandibebaskan. Dengan cara yang sama, jika pemain B mengaku, maka

kamusebaiknya mengaku, saat itu kamu mendapatkan hukuman 3 bulan daripada
9


hukuman 6 bulan. Jadi apapun yang pemain B lakukan, pemain A sebaiknya

mengaku.

     Hal yang sama berlaku untuk pemainB—dia sebaiknya mengaku juga. Dengan

demikian uniknya ekuilibrium Nash untuk permainan ini adalah membuat kedua

pemain untuk mengaku. Bahkan, mengakunya kedua pemain tidak hanya sebuah

ekuilibrium Nash, hal itu juga adalah ekuilibrium strategi dominan, karena setiap

pemain memiliki pilihan independen yang sama optimal dari pemain lainnya.

     Tetapi jika keduanya hanya dapat berpegang teguh, setiap mereka akan

menjadi lebih baik! Jika keduanya bisa yakin yang lain akan keluar, dan keduanya

bisa sepakat untuk bertahan sendiri, masing-masing mereka akan mendapatkan

payoff -1, yang akan membuat setiap mereka lebih baik. Strategi (menyangkal,

menyangkal) adalah efisien Pareto—tidak ada pilihan strategi lain yang membuat

kedua pemain lebih baik—sedangkan strategi (mengaku, mengaku) adalah

inefisien Pareto.Masalahnya adalah tidak ada cara untuk kedua narapidana

mengkoordinasikan tindakan mereka. Jika masing-masing bisa mempercayai yang

lainnya, maka mereka dapatmenjadilebih baik.

     Dilema Narapidana telah menimbulkan banyak kontroversi seperti apa cara

yang "benar" untuk memainkan permainan—atau, lebih tepatnya, apa cara yang

wajar untuk memainkan permainan. Jawabannya tergantung pada apakah kamu

sedang memainkan permainannya sekali atau apakah permainannya diulang dengan

jumlah yang tak terbatas.Jika permainan ini hanya akan dimainkan sekali,
10


strategi membelot—dalam contoh ini, mengaku—tampaknya menjadi sesuatu yang

wajar. Jadi, apa pun yang orang lain lakukan, kamu lebih baik, dan kamu tidak

memiliki cara untuk mempengaruhi perilaku pemain lainnya.




   5. Perulangan Permainan

    Pada bagian sebelumnya, para pemain bertemu hanya sekali dan memainkan

permainan Dilema Narapidana suatu waktu. Namun, situasinya berbeda jika

permainan yang akan dimainkan berulang kali oleh para pemain yang sama. Dalam

hal ini terdapat kemungkinan strategi baru terbuka untuk setiap pemain. Jika

pemain lain memilih untuk membelot pada satu babak, maka kamu dapat memilih

untuk membelot pada babak berikutnya. Dengan demikian lawan kamudapat

"dihukum" untuk perilaku "buruk". Dalam suatu perulangan permainan, setiap

pemain memiliki kesempatan untuk membangun sebuah reputasi kerjasama, dan

dengan demikian mendorong pemain lain untuk melakukan hal yang sama.

    Apakah strategi semacam inimenjadi layak tergantung pada apakah

permainan akan dimainkan berulang pada jumlah tertentu atau denganjumlah tak

terbatas.

    Kita pertimbangkan kasus pertama, di mana kedua pemain mengetahui

bahwa permainan akan dimainkan10 kali / 10 babak. Asumsikan ini terakhir

kalinya permainan akan dimainkan. Dalam hal ini, nampaknya setiap pemain akan

memilih ekuilibrium strategi dominan, dan membelot. Jadi, memainkanpermainan
11


untuk terakhir kalinya adalah sama seperti sekali bermain, kita harus

mengharapkan keluaran yang sama.

    Sekarang pertimbangkan apa yang akan terjadi pada babak 9. Kita baru saja

menyimpulkan bahwa setiap pemain akan membelot pada babak 10. Jadi mengapa

bekerjasama pada babak 9? Jika kamu bekerjasama, pemain lain mungkin

membelot sekarang dan mengeksploitasi sifat baikkamu. Setiap pemain dapat

beralasan yang sama, dan dengan demikian masing-masing akan membelot.Jika

permainan memiliki sebuah known, jumlah babak tetap, maka setiap pemain akan

membelot pada setiap babak. Jika tidak ada cara untuk menegakkan kerjasama

pada babak terakhir, tidak akan ada cara untuk menegakkan kerjasama pada

babak berikutnya sampai terakhir, dan seterusnya.

    Para pemain bekerjasama karena mereka berharap bahwa kerjasama akan

memicu kerjasama lebih lanjut di masa depan. Tetapi hal ini mensyaratkan bahwa

akan selalu ada kemungkinan bermain di masa depan. Semenjak tidak ada

kemungkinan di masa depan bermain dalam babak terakhir, tidak seorang pun

yang akan bekerja sama. Tetapi jika permainan akan diulang dengan jumlah tak

terbatas, maka kamu memiliki sebuah cara untuk mempengaruhi perilaku lawan:

jika dia menolak untuk bekerjasama saat ini, kamu dapat menolak untuk

bekerjasama di waktu berikutnya. Selama kedua belah pihak cukup peduli

tentang payoff masa depan, ancaman tidak kerjasama di masa depan mungkin

cukup meyakinkan orang untuk bermain strategi Pareto efisien.
12


     Hal ini telah dibuktikan dengan cara yang meyakinkan dalam serangkaian

percobaan yang dijalankan oleh Robert Axelrod. Dia meminta puluhan ahli teori

permainan menyampaikan strategi favorit mereka untuk Dilema Narapidana dan

kemudian menjalankan "turnamen" pada komputer untuk mengadu strategi-

strategi ini satu sama lain. Setiap strategi dimainkan melawan setiap strategi

lain di komputer, dan komputer merekamtotal payoff.Strategi yang menang—

dengan payofftertinggi secara keseluruhan—menjadi strategi yang paling

sederhana dan disebut dengan "tit for tat". Pada babak pertama, kamu

bekerjasama—memainkan strategi "menyangkal". Pada setiap babak selanjutnya,

jika lawan kamu bekerjasama pada babak sebelumnya, kamu bekerjasamalah. Jika

lawankamu membelot pada babak sebelumnya, kamumembelotlah. Dengan kata

lain, lakukan apa pun yang pemain lain lakukan dalam babak terakhir.

     Strategi   tit-for-tatberlakusangat   baik   karena   menawarkan   hukuman

langsung untuk pembelotan. Strategi ini juga merupakan strategi memaafkan:

menghukum pemain lainnya hanya sekali untuk setiap pembelotan. Jika dia jatuh

ke dalam barisan dan mulai bekerjasama, maka tit for tat akan menghargai

pemain yang lain dengan kerjasama. Hal ini nampaknya menjadi sebuah mekanisme

yang baik untuk mencapai keluaran yang efisien dalam suatu Dilema Narapidana

yang akan dimainkan dengan jumlah tak terbatas.
13


   6. Menegakkan Kartel

       Duopolis dapat memainkan sebuah permainan pengaturan-harga. Jika setiap

duopolisdapat memilih harganya, maka keluaran ekuilibrium akan menjadi

ekuilibrium kompetitif. Jika setiap perusahaan berpikir bahwa perusahaan lain

akan    menetapkan     harganya,   maka        setiap   perusahaan   akan   mendapatkan

keuntungan dengan melemahkan lainnya. Satu-satunya tempat di mana hal ini

tidak akan benar adalah jika setiap perusahaan menetapkan harga serendah

mungkin, yang dalam hal ini kita pastikan adalah harga nol, karena biaya marjinal

adalah nol. Setiap perusahaan yangmenetapkan harga nol adalah sebuah

ekuilibrium Nash dalam strategi-strategi harga—kita sebut sebagai sebuah

ekuilibrium Bertrand.

       Matriks payoff untuk permainan duopoli dalam strategi-strategi penetapan

harga memiliki struktur yang sama dengan Dilema Narapidana. Jika setiap

perusahaan menetapkan harga tinggi, maka keduanya mendapatkan keuntungan

yang    besar.   Ini   adalah   situasi   di     mana    keduanya    bekerjasama   untuk

mempertahankan keluaran monopoli. Tetapi jika satu perusahaan menetapkan

harga yang tinggi, maka akan dibalas perusahaan lain dengan memotong sedikit

harganya, menemukan pasar lain, dan dengan demikian mendapatkan keuntungan

yang bahkan lebih tinggi. Tetapi jika kedua perusahaan memotong harga mereka,

mereka membuat keuntungan yang lebih rendahakhirnya. Apapun harga yang

perusahaan lain tetapkan, selalu akan membuat kamu memotongsedikit harga.
14


Ekuilibrium Nash terjadi ketika setiap perusahaan menetapkan harga serendah

mungkin.

     Namun, jika pertandingan diulang dengan jumlah tak terbatas, ada

kemungkinan keluaran-keluaran lain. Misalkan kamu memutuskan untuk bermain

tit for tat. Jika yang lain memotong harganya minggu ini, kamu akan

memotongnya juga minggu depan. Jika masing-masing pemain tahu bahwa pemain

lain memainkan tit for tat, maka setiap pemain akan menjadi takut memotong

harganya dan memulai sebuah perang harga. Ancaman yang tersirat dalam tit for

tat dapat memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan harga yang tinggi.




   7. Permainan Sekuensial

     Sampai sekarang kita telah berpikir tentang permainan di mana kedua

pemain bertindak secara bersamaan. Tetapi dalam banyak situasi seorang pemain

dapat bergerak terlebih dahulu, dan pemain lainnya merespon. Contohnya adalah

model Stackelberg di mana seorang pemain adalah pemimpin dan pemain lainnya

adalah pengikut.

     Di babak pertama, pemain A dapat memilih atas atau bawah. Pemain B dapat

mengamati pilihan pemain pertama dan kemudian memilih kiri atau kanan.

Payoffsdiilustrasikan dalam sebuah matriks permainan pada Gambar 5. Permainan

dalam bentuk ini memiliki dua ekuilibrium Nash: (atas, kiri) dan (bawah, kanan).

Namun, kita akan menunjukkan bahwa salah satu dari ekuilibrium ini tidak benar-
15


benar masuk akal. Matriks payoff menyembunyikan fakta bahwa seorang pemain

dapat mengetahui apa yang pemain lain telah pilih sebelum dia membuat

pilihannya. Dalam hal ini akan lebih berguna untuk mempertimbangkan sebuah

diagram yang menggambarkan sifat asimetris dari permainan.




                                   Gambar 5

     Gambar 6 adalah ilustrasi dari permainan dalam bentuk yang luas—sebuah

cara untuk mewakili permainan yang menunjukkan pola waktu dari pilihan.

Pertama, pemain A harus memilih atas atau bawah, dan kemudian pemain B harus

memilih kiri atau kanan. Tetapi ketika B membuat pilihannya, dia akan mengetahui

apa yang A telah dilakukan.
16




                                  Gambar 6

     Cara untuk menganalisis permainan ini adalah dengan pergi menuju ke akhir

dan bekerja mundur. Misalkan pemain A telah membuat pilihannya dan kitaberada

di salah satu cabang dari pohon permainan. Jika pemain A telah memilih atas,

maka tidak peduli apa yang pemain B lakukan, dan payoff-nya adalah (1,9). Jika

pemain A telah memilih bawah, maka hal yang masuk akal untuk pemain B lakukan

adalah memilih kanan, dan payoff-nya adalah (2,1).Sekarang pikirkan tentang

pilihan mula-mula pemain A. Jika dia memilih atas, keluarannya (1,9) dan dengan

demikian dia akan mendapatkan payoff 1. Tetapi kalau dia memilih bawah, dia

mendapatkan sebuah payoff 2. Jadi hal yang masuk akal baginya untuk lakukan

adalah memilih bawah. Jadi pilihan ekuilibrium dalam permainan akan menjadi

(bawah, kanan), sehingga payoff untuk pemain A akan menjadi 2 dan pemain B

akan menjadi 1.
17


     Strategi-strategi (atas, kiri) bukan sebuah ekuilibrium yang wajar dalam

permainan sekuensial ini. Artinya, strategi-strategi tersebutbukanlah ekuilibrium

dengan mempertimbangkan urutan di mana para pemain benar-benar bisa

membuat pilihan mereka. Memang benar bahwa jika pemain A memilih atas,

pemain B bisa memilih kiri —tapi hal itu akan menjadi konyol bagi pemain A untuk

pernah memilih atas!Dari sudut pandang pemain B hal ini agak disayangkan, sejak

dia berakhir dengan payoff 1 daripada 9! Apa yang mungkin dia lakukan dengan

hal itu? Dia bisa mengancam untuk bermain kiri jika pemain A bermain bawah.

Jika pemain A berpikir bahwa pemain B benar-benar akan melaksanakan ancaman

ini, dia disarankan untuk bermain atas. Untuk atas memberinya 1, sementara

bawah—jika pemain B melaksanakan ancamannya—hanya akan memberinya 0.

     Setelah pemain A membuat pilihannya pemain B dapat memperolehbaik 0

atau 1, dan dia mungkin juga memperoleh 1. Kecuali pemain B dapat meyakinkan

pemain A bahwa dia benar-benar akan melaksanakan ancamannya—bahkan ketika

hal itu menyakitkan dirinya untuk melakukannya—dia hanya harus puas dengan

payoff rendah.

     Masalah pemain B adalah setelah pemain A telah membuat pilihannya,

pemain A mengharapkan pemain B untuk melakukan hal yang rasional. Pemain B

akan menjadi lebih baik jika dirinyacommit untuk bermain kiri jika pemain A

bermainbawah.Salah satu cara bagi B untuk membuat semacam komitmen adalah

membolehkan orang lain untuk membuat pilihan-pilihannya. Sebagai contoh, B
18


mungkin menyewa seorang pengacara dan memerintahkannya untuk bermain kiri

jika    A      bermain   bawah.     Jika   A     menyadari   instruksi-instruksi     ini,

situasinyaberbeda secara radikal dari sudut pandangnya. Jika dia mengetahui

tentang instruksi-instruksi B untuk pengacaranya, kemudian dia mengetahui

bahwa jika dia bermain bawah akan berakhir dengan sebuahpayoff 0. Jadi hal

yang masuk akal baginya untuk lakukan adalah bermain atas. Dalam hal ini B telah

berbuat yang lebih baik untuk dirinya dengan membatasi pilihan-pilihannya.




   8. PermainanPerlawanan Masuk

       Dalam     pengujiantentang    oligopoli   kita   mengambil   sejumlah       tetap

perusahaan-perusahaan dalam industri. Tetapi dalam banyak situasi, entri masih

mungkin. Tentu saja, perusahaan-perusahaan dalam industri itu tertarik untuk

coba mencegah masuk. Sejak mereka sudah beradadalam industri, mereka bisa

bergerak duluan dan dengan demikian memiliki keunggulan dalam memilih cara-

cara untuk menjaga lawan mereka agar di luar.

       Misalnya, kita pertimbangkan seorang monopolis yang menghadapi sebuah

ancaman masuk oleh perusahaan lain. Entrant memutuskan untuk masukatau tidak

ke dalam pasar, dan kemudian incumbent memutuskan untuk memotong

harganyaatau tidak sebagai respon. Jika entrant memutuskan untuk tetap

berada di luar, diperolehpayoff 1 dan incumbent mendapat payoff 9.Jika entrant

memutuskan untuk masuk, maka payoff-nya tergantung pada perlawanan
19


incumbent—dengan bersaing ketat—atau tidak. Jika incumbent melawan, maka

kita menganggap bahwa kedua pemain berakhir dengan 0. Di sisi lain, jika

incumbent memutuskan untuk tidak melawan, kita menganggap bahwa entrant

mendapat 2 dan incumbent mendapat 1.

     Perlu dicatat bahwa hal ini merupakan struktur dari permainan sekuensial

yang kita pelajari sebelumnya, dan dengan demikian memiliki sebuah struktur

identik dengan yang digambarkan dalam Gambar 7. Incumbent adalah pemain B,

sementaraentrant potensial adalah pemain A. Strategi atas adalah tetap berada

di luar, dan strategi bawah adalah masuk. Strategi kiri adalah melawan dan

strategi kananadalah tidak melawan. Seperti yang kita lihat dalam permainan ini,

keluaran ekuilibrium adalah entrantpotensial masuk dan incumbenttidak melawan.




                                   Gambar 7

     Masalah incumbent adalah bahwa dia tidak bisa precommit dirinya untuk

melawan jika perusahaan lain masuk. Jika perusahaan lain masuk, hancur sudah
20


dan hal yang rasional bagi incumbent untuk lakukan adalah hidup dan biarkan

hidup. Sejauh entrant potensial mengakui hal ini, dia akan melihat dengan

benarsetiap ancaman untuk melawan sebagai hampa.Tetapi anggap bahwa

incumbent   dapat   membeli   beberapa    kapasitas   produksi   tambahan   yang

memungkinkan dia untuk menghasilkan keluaran lebih dengan biaya marjinalnya

saat itu. Tentu saja, jika ia tetap seorang monopolis, dia tidak akan benar-benar

ingin menggunakan kapasitas ini semenjakdia sudah memproduksi keluaran yang

memaksimalkan keuntungan monopoli.

     Namun, jika perusahaan lain masuk, incumbent sekarang akan mampu

memproduksikeluaran sehingga dia mungkin bisa lebih berhasil bersaing terhadap

pendatang baru. Dengan berinvestasi dalam kapasitas tambahan, dia akan

menurunkan biaya perlawanannya jika perusahaan lain mencoba untuk masuk. Mari

kita asumsikan bahwa jika dia membeli kapasitas tambahan dan jika dia memilih

untuk melawan, dia akan membuat keuntungan 2. Hal ini mengubah pohon

permainan ke bentuk yang telah digambarkan. Sekarang, karena kapasitas

ditingkatkan, ancaman perlawananadalah kredibel. Jika entrant potensial masuk

ke dalam pasar, incumbent akan mendapatkan payoff 2 jika dia melawan dan 1

jika dia tidak, sehingga incumbentsecara rasional akan memilih untuk melawan.

entrant oleh karena itu akan mendapatkan sebuah payoff 0 jika dia masuk, dan

jika dia tetap di luar dia akan mendapatkan payoff 1. Hal yang masuk akal bagi

entrant potensial untuk lakukan adalah tetap berada di luar.
21


    Tetapi hal ini berarti bahwa incumbent akan tetap seorang monopolis dan

tidak perlu menggunakan kapasitas ekstranya! Meskipun demikian, tidak ada

salahnya bagi monopolis untuk berinvestasi dalam kapasitas ekstra guna membuat

kredibel ancaman perlawanan jika sebuah perusahaan baru mencoba untuk

memasuki pasar. Dengan berinvestasi dalam kapasitas "lebih", monopolis telah

memberi sinyal kepada entrant potensial bahwa dia akan dapat berhasil

mempertahankan pasarnya.

More Related Content

What's hot

Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)19091997sovi
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiNovia Putri
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAchmad Alphianto
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksNila Aulia
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1alfatfatoha
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Pasar persaingan sempurna ppt
Pasar persaingan sempurna pptPasar persaingan sempurna ppt
Pasar persaingan sempurna pptCikoyen
 

What's hot (20)

Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Pert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomiPert. 2.optimisasi ekonomi
Pert. 2.optimisasi ekonomi
 
Analisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhanaAnalisis regresi-sederhana
Analisis regresi-sederhana
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Materi 8 analisis time series
Materi 8 analisis time seriesMateri 8 analisis time series
Materi 8 analisis time series
 
Makalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleksMakalah kelompok 4 metode simpleks
Makalah kelompok 4 metode simpleks
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
Materi kuliah-matematika-ekonomi-tingkat-1-semester-1
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Pasar persaingan sempurna ppt
Pasar persaingan sempurna pptPasar persaingan sempurna ppt
Pasar persaingan sempurna ppt
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 

Viewers also liked

Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikTeori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikMajid Abdullah
 
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)Nida Shafiyanti
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roFransiska Puteri
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainanmieftahulduila
 
Permainan strategi campuran
Permainan strategi campuranPermainan strategi campuran
Permainan strategi campurangleebelle
 
Pasar Oligopoli
Pasar OligopoliPasar Oligopoli
Pasar Oligopolifauzie zie
 
MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2Pandega Putra
 
Permainan dua pemain jumlah-nol
Permainan dua pemain jumlah-nolPermainan dua pemain jumlah-nol
Permainan dua pemain jumlah-nolgleebelle
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiQuinta Nursabrina
 
Pasar Oligopoli game theory
Pasar Oligopoli   game theoryPasar Oligopoli   game theory
Pasar Oligopoli game theoryOpissen Yudisyus
 

Viewers also liked (20)

Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikTeori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
 
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan roITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
ITP UNS SEMESTER 2 Teori permainan ro
 
Riset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori PermainanRiset Operasi - Teori Permainan
Riset Operasi - Teori Permainan
 
Permainan strategi campuran
Permainan strategi campuranPermainan strategi campuran
Permainan strategi campuran
 
Game theory
Game theoryGame theory
Game theory
 
Pasar Oligopoli
Pasar OligopoliPasar Oligopoli
Pasar Oligopoli
 
MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2MKPK - Game Theory BAB 2
MKPK - Game Theory BAB 2
 
Pasar Oligopoli
Pasar OligopoliPasar Oligopoli
Pasar Oligopoli
 
Permainan dua pemain jumlah-nol
Permainan dua pemain jumlah-nolPermainan dua pemain jumlah-nol
Permainan dua pemain jumlah-nol
 
Pert.12 teori permainan
Pert.12 teori permainanPert.12 teori permainan
Pert.12 teori permainan
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
 
Game theory
Game theoryGame theory
Game theory
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
oligopoli lanjutan
oligopoli lanjutanoligopoli lanjutan
oligopoli lanjutan
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 9
 
Struktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar OligopoliStruktur Pasar Oligopoli
Struktur Pasar Oligopoli
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 2
 
Pasar Oligopoli game theory
Pasar Oligopoli   game theoryPasar Oligopoli   game theory
Pasar Oligopoli game theory
 
Oligopoly
OligopolyOligopoly
Oligopoly
 

More from Trisnadi Wijaya

Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamTrisnadi Wijaya
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Trisnadi Wijaya
 
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Trisnadi Wijaya
 
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...Trisnadi Wijaya
 

More from Trisnadi Wijaya (20)

Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
Analisis terhadap Faktor-Faktor Determinan Penanaman Modal Asing pada Negara ...
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada Mega Phone ...
 
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return SahamPengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
Pengaruh Suku Bunga Deposito dan Volume Perdagangan Saham terhadap Return Saham
 
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai ...
 
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
Analisis Pengaruh Agency Cost dan Corporate Social Responsibility terhadap Ni...
 
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada Perusahaan...
 
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
Analisis Portofolio yang Optimal pada Saham Indeks Kompas100 di Bursa Efek In...
 
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity (ROE), dan Kebijakan Dividen terhad...
 
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
Analisis Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagang pada PT. Autoche...
 
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
Analisis Penggunaan Model Altman Z-Score untuk Memprediksi Kebangkrutan pada ...
 
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
Pengaruh Pertumbuhan Laba, Investment Opportunity Set, Leverage dan Ukuran Pe...
 
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
Analisis Perbandingan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Pengumuman Opini Audit...
 
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit dan Profitabilitas terhadap Tax Avo...
 
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, dan Audit Delay terhadap Penerimaan Op...
 
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
Pengaruh Likuiditas dan Corporate Social Responsibility terhadap Agresivitas ...
 
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
Pengaruh Kualitas Audit, Audit Tenure, dan Audit Capacity Stress terhadap Man...
 
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
Pengaruh Intensitas Aset Tetap, Biaya Operasional, dan Intensitas Persediaan ...
 
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
Pengaruh Beban Pajak, Mekanisme Bonus, Leverage dan Profitabilitas terhadap T...
 
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
Pengaruh Independensi, Kualitas Audit dan Pergantian Auditor terhadap Integri...
 
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran  Modal Kerja dan Likuiditas ...
Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal Kerja dan Likuiditas ...
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Game Theory

  • 1. TUGAS RESUME: GAME THEORY EKONOMI MIKRO Dosen : Drs. Nazeli Adnan, M.Si Disusun Oleh: Trisnadi Wijaya 01122503012 ILMU MANAJEMEN PASCA SARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013
  • 2. 2 GAME THEORY 1. Permainan Matriks Payoff Permainan Matriks Payoff ini dimainkan oleh dua orang. Pemain A menulis satu dari dua kata, “atas” atau “bawah” pada selembar kertas. Secara bersamaan, pemain B menulis “kiri” atau “kanan” pada selembar kertas.Jika A mengatakan atas dan B mengatakan kiri, maka kita akan memeriksa pojok kiri atas dari matriks. Pada matriks ini payoffA adalah entri pertama pada kotak, 1, dan payoff B adalah entri kedua, 2. Dengan cara yang sama, jika A mengatakan bawah dan B mengatakan kanan, maka A akan mendapatkan payoff 1 dan B akan mendapatkan payoff 0. Pemain A memiliki dua strategi: memilih atas atau memilih bawah. Permainan Matriks Payoffsecara sederhana mengilustrasikanpayoff pada setiap pemain untuk setiap kombinasi strategi yang dipilih.Dari sudut pandang pemain Alebih baik bagi dirinya untuk mengatakan bawah semenjak payoff dari pilihannya (2
  • 3. 3 atau 1) selalu lebih besar daripadaentri yang sama di atas (1 atau 0). Dengan cara yang sama, bagi pemain B lebih baik untuk mengatakan kiri semenjak 2 dan 1 mendominasi 1 dan 0. Jadi,kita mengharapkan bahwa ekuilibrium strategi bagi pemain Aadalah bermain bawah dan B adalah bermain kiri. Dalam kasus ini, kita memiliki sebuah strategi yang dominan. Pilihan apapun yang dibuat oleh B, pemain A akan memperoleh payoff yang lebih tinggi jika dia bermain bawah,jadi masuk akal bagi A untuk bermain bawah. Dan pilihan apapun yang dibuat A, B akan memperoleh payoff yang lebih tinggi jika dia bermain kiri. Oleh karena itu, pilihan-pilihan ini mendominasi alternatif-alternatif, dan kita mendapatkan sebuah ekuilibrium dalam strategi-strategi dominan. Jika terdapat sebuah strategi dominan untuk setiap pemain dalam beberapa permainan, maka kita akan memprediksi bahwa hal itu akan menjadi ekuilibrium keluarandari permainan. Strategi dominan adalah sebuah strategi yangtidak mempertimbangkan apa yang pemain lain lakukan.Dalam contoh ini, kita mengharapkan sebuah ekuilibrium hasil dimana A bermain bawah, menerima sebuah ekuilibriumpayoff 2, dan B bermain kiri, menerima ekuilibriumpayoff 1. Gambar 1
  • 4. 4 2. Ekuilibrium Nash Ekuilibrium strategi dominan seringkali tidak terjadi. Sebagai contoh, permainan pada Gambar 2 tidak memiliki sebuah ekuilibrium strategi. Ketika B memilih kiri, maka payoffA adalah 2 atau 0. Ketika B memilih kanan, maka payoffA adalah 0 atau 1. Ini berarti bahwaketika B memilihkiri, A akan memilihatas; dan ketika B memilih kanan, A akan memilihbawah. Oleh karena itu, pilihan optimal A tergantung pada pikirannya tentang apa yang B akan lakukan. Kita dapat mengatakan bahwa seperangkat strategi adalah sebuah ekuilibriumNash jika pilihan A optimal, dengan mempertimbangkan pilihan B, danpilihan B optimal dengan mempertimbangkan pilihan A. Tidak ada seorang pun mengetahui apa yang orang lain akan lakukan jika dia harus membuat pilihan strateginya sendiri. Tetapi setiap orang boleh memiliki beberapa ekspektasi tentang apa yang orang lain akan pilih. SebuahekuilibriumNash dapat diinterpretasikansebagai seperangkatekspektasi pilihan dari setiap orang, ketika pilihan orang lain terungkap,tidak ada individu yang ingin mengubah perilakunya. Dalam Gambar 2, strategi (atas, kiri) adalah sebuah ekuilibrium Nash.Sebagai buktinyajika A memilihatas, makahal terbaik untuk B lakukan adalah memilihkiri, semenjakpayoff B dari memilihkiriadalah 1 dan dari memilih kananadalah 0. Danjika B memilih kiri, maka hal terbaik untuk A lakukan adalah memilihatassemenjak A akan mendapatkan sebuah payoff 2 daripada 0.
  • 5. 5 Gambar 2 Oleh sebab itu jika A memilih atas, pilihan optimal untuk B adalah memilih kiri; danjikaB memilihkiri, maka pilihan optimal untuk A adalahatas. Jadi kita memiliki sebuah ekuilibrium Nash: setiap orang membuat pilihan optimal, dengan mempertimbangkanpilihan orang lain. Gagasan ekuilibrium Nash memiliki sebuah logika tertentu. Sayangnya, ekuilibrium Nash memiliki beberapa masalah. Pertama, suatu permainan mungkin memiliki lebih dari satu ekuilibrium Nash. PadaGambar 2 pilihan (bawah, kanan) jugaterdapat sebuahekuilibrium Nash. kamu dapat memastikannya dengan jenis argumen yang digunakan di atas, atau perlu diperhatikan bahwa struktur dari permainan adalah simetris: payoff B adalah sama dengansatu keluaran sebagai payoff A yang lain, sehingga bukti kita bahwa (atas, kiri) adalah sebuah ekuilibrium juga sebuah bukti bahwa (bawah, kanan) adalah sebuah ekuilibrium. Masalah kedua dengan konsep ekuilibrium Nashbahwa terdapat permainan yang tidak memiliki ekuilibriumNash. Contoh kasusnya dapat dilihat pada Gambar 3. Kita telah memeriksa tidak ada ekuilibrium Nash. Jika A bermain atas, maka pemain B ingin bermain kiri. Tetapi jika pemain B berimain kiri, maka pemain A
  • 6. 6 inginbawah. Dengan cara yang sama, jika pemain A berimain bawah, maka pemain B akan bermain kanan. Tetapi jika pemain B bermain kanan, maka pemain A akan berimain atas. Gambar 3 3. Strategi Campuran Jika kita memperluas definisi tentang strategi, kita dapat menemukan jenis baru ekuilibrium Nash untuk permainan ini. Kita telah memikirkan setiap agen sebagai sebuah strategi sekali dan untuk semua. Artinya, setiap agen membuat satu pilihan dan berpegang teguh pada itudisebut denganstrategi murni. Cara lain untuk berpikir tentang hal ini adalah membolehkan para agen untuk mengacak strategi mereka—untuk menetapkan sebuah probabilitas padasetiap pilihan dan untuk memainkan pilihan mereka menurut probabilitas tersebut. Contohnya, A mungkin memilih untuk bermain atas 50 persen dari waktu dan bawah 50 persen dari waktu, sedangkan B mungkin memilih untuk bermain kiri 50
  • 7. 7 persen dari waktu dan kanan 50 persen dari waktu. Strategi ini disebut sebagai sebuah strategi campuran. Jika A dan B mengikuti strategi campuran yang diberikan di atas, bermain pada setiap pilihan separuh waktu mereka, maka mereka akan memiliki sebuah probabilitas 1/4 dari berakhir di masing-masing dari empat sel dalam matriks payoff. Dengan demikian rata-rata payoff A akan menjadi 0, dan rata-rata payoff B akan menjadi 1/2. Sebuah ekuilibrium Nash dalam strategi campuran mengacu pada sebuah ekuilibrium di mana setiap agen memilih frekuensi optimal yang digunakan untuk memainkan strateginya dengan pertimbangan pilihan-pilihan frekuensi dari agen lain.Ini dapat terlihatdari urutan permainan tadi, selalu ada sebuah ekuilibrium Nash dalam strategi-strategi campuran. Dalam contoh Gambar 3terlihat bahwa jika pemain A bermain atas dengan probabilitas 3/4 dan bawah dengan probabilitas 1/4, dan pemain B bermain kiri dengan probabilitas 1/2 dan kanan dengan probabilitas 1/2, hal ini akan membentuksebuah ekuilibrium Nash. 4. Dilema Narapidana Masalah lain dengan ekuilibrium Nash dari sebuah permainan adalah tidak perlu mengarah pada keluaran efisien Pareto. Perhatikan, contohnya, permainan pada Gambar 4. Permainan ini dikenal sebagai Dilema Narapidana. Pembahasan permainan bermula padasebuah situasi dimana dua tahanan yang merupakan mitra
  • 8. 8 dalam kejahatan sedang diinterogasidalamruanganyang terpisah. Setiap tahanan memiliki pilihan untuk mengakui kejahatan, atau menyangkal bahwa dia telah berpartisipasi dalam kejahatan tersebut. Jika hanya satu tahanan yang mengaku, maka dia akan dibebaskan, dan pihak berwenang akan menjatuhkan hukumanpada tahanan lainnya, dengan hukuman 6 bulan penjara. Jika kedua tahanan menyangkal telah terlibat, maka secara teknis keduanya akan ditangguhkan selama 1 bulan, dan jika kedua tahanan mengaku, mereka berdua akan ditahan selama 3 bulan. Matriks Payoffuntuk permainan ini dapat dilihat pada Gambar 4. Entri-entripada setiap sel dalam matriks mewakili utiliti yang setiap agen berikan ke berbagai masa tahanan, untuk sederhananya kita ambil menjadi negatif dari lamanya masa tahanan mereka. Gambar 4 Posisikan diri kamu pada posisi pemain A. Jika pemain B memutuskan untuk menyangkal melakukan kejahatan, maka kamusebaiknya mengaku, saat itukamu akandibebaskan. Dengan cara yang sama, jika pemain B mengaku, maka kamusebaiknya mengaku, saat itu kamu mendapatkan hukuman 3 bulan daripada
  • 9. 9 hukuman 6 bulan. Jadi apapun yang pemain B lakukan, pemain A sebaiknya mengaku. Hal yang sama berlaku untuk pemainB—dia sebaiknya mengaku juga. Dengan demikian uniknya ekuilibrium Nash untuk permainan ini adalah membuat kedua pemain untuk mengaku. Bahkan, mengakunya kedua pemain tidak hanya sebuah ekuilibrium Nash, hal itu juga adalah ekuilibrium strategi dominan, karena setiap pemain memiliki pilihan independen yang sama optimal dari pemain lainnya. Tetapi jika keduanya hanya dapat berpegang teguh, setiap mereka akan menjadi lebih baik! Jika keduanya bisa yakin yang lain akan keluar, dan keduanya bisa sepakat untuk bertahan sendiri, masing-masing mereka akan mendapatkan payoff -1, yang akan membuat setiap mereka lebih baik. Strategi (menyangkal, menyangkal) adalah efisien Pareto—tidak ada pilihan strategi lain yang membuat kedua pemain lebih baik—sedangkan strategi (mengaku, mengaku) adalah inefisien Pareto.Masalahnya adalah tidak ada cara untuk kedua narapidana mengkoordinasikan tindakan mereka. Jika masing-masing bisa mempercayai yang lainnya, maka mereka dapatmenjadilebih baik. Dilema Narapidana telah menimbulkan banyak kontroversi seperti apa cara yang "benar" untuk memainkan permainan—atau, lebih tepatnya, apa cara yang wajar untuk memainkan permainan. Jawabannya tergantung pada apakah kamu sedang memainkan permainannya sekali atau apakah permainannya diulang dengan jumlah yang tak terbatas.Jika permainan ini hanya akan dimainkan sekali,
  • 10. 10 strategi membelot—dalam contoh ini, mengaku—tampaknya menjadi sesuatu yang wajar. Jadi, apa pun yang orang lain lakukan, kamu lebih baik, dan kamu tidak memiliki cara untuk mempengaruhi perilaku pemain lainnya. 5. Perulangan Permainan Pada bagian sebelumnya, para pemain bertemu hanya sekali dan memainkan permainan Dilema Narapidana suatu waktu. Namun, situasinya berbeda jika permainan yang akan dimainkan berulang kali oleh para pemain yang sama. Dalam hal ini terdapat kemungkinan strategi baru terbuka untuk setiap pemain. Jika pemain lain memilih untuk membelot pada satu babak, maka kamu dapat memilih untuk membelot pada babak berikutnya. Dengan demikian lawan kamudapat "dihukum" untuk perilaku "buruk". Dalam suatu perulangan permainan, setiap pemain memiliki kesempatan untuk membangun sebuah reputasi kerjasama, dan dengan demikian mendorong pemain lain untuk melakukan hal yang sama. Apakah strategi semacam inimenjadi layak tergantung pada apakah permainan akan dimainkan berulang pada jumlah tertentu atau denganjumlah tak terbatas. Kita pertimbangkan kasus pertama, di mana kedua pemain mengetahui bahwa permainan akan dimainkan10 kali / 10 babak. Asumsikan ini terakhir kalinya permainan akan dimainkan. Dalam hal ini, nampaknya setiap pemain akan memilih ekuilibrium strategi dominan, dan membelot. Jadi, memainkanpermainan
  • 11. 11 untuk terakhir kalinya adalah sama seperti sekali bermain, kita harus mengharapkan keluaran yang sama. Sekarang pertimbangkan apa yang akan terjadi pada babak 9. Kita baru saja menyimpulkan bahwa setiap pemain akan membelot pada babak 10. Jadi mengapa bekerjasama pada babak 9? Jika kamu bekerjasama, pemain lain mungkin membelot sekarang dan mengeksploitasi sifat baikkamu. Setiap pemain dapat beralasan yang sama, dan dengan demikian masing-masing akan membelot.Jika permainan memiliki sebuah known, jumlah babak tetap, maka setiap pemain akan membelot pada setiap babak. Jika tidak ada cara untuk menegakkan kerjasama pada babak terakhir, tidak akan ada cara untuk menegakkan kerjasama pada babak berikutnya sampai terakhir, dan seterusnya. Para pemain bekerjasama karena mereka berharap bahwa kerjasama akan memicu kerjasama lebih lanjut di masa depan. Tetapi hal ini mensyaratkan bahwa akan selalu ada kemungkinan bermain di masa depan. Semenjak tidak ada kemungkinan di masa depan bermain dalam babak terakhir, tidak seorang pun yang akan bekerja sama. Tetapi jika permainan akan diulang dengan jumlah tak terbatas, maka kamu memiliki sebuah cara untuk mempengaruhi perilaku lawan: jika dia menolak untuk bekerjasama saat ini, kamu dapat menolak untuk bekerjasama di waktu berikutnya. Selama kedua belah pihak cukup peduli tentang payoff masa depan, ancaman tidak kerjasama di masa depan mungkin cukup meyakinkan orang untuk bermain strategi Pareto efisien.
  • 12. 12 Hal ini telah dibuktikan dengan cara yang meyakinkan dalam serangkaian percobaan yang dijalankan oleh Robert Axelrod. Dia meminta puluhan ahli teori permainan menyampaikan strategi favorit mereka untuk Dilema Narapidana dan kemudian menjalankan "turnamen" pada komputer untuk mengadu strategi- strategi ini satu sama lain. Setiap strategi dimainkan melawan setiap strategi lain di komputer, dan komputer merekamtotal payoff.Strategi yang menang— dengan payofftertinggi secara keseluruhan—menjadi strategi yang paling sederhana dan disebut dengan "tit for tat". Pada babak pertama, kamu bekerjasama—memainkan strategi "menyangkal". Pada setiap babak selanjutnya, jika lawan kamu bekerjasama pada babak sebelumnya, kamu bekerjasamalah. Jika lawankamu membelot pada babak sebelumnya, kamumembelotlah. Dengan kata lain, lakukan apa pun yang pemain lain lakukan dalam babak terakhir. Strategi tit-for-tatberlakusangat baik karena menawarkan hukuman langsung untuk pembelotan. Strategi ini juga merupakan strategi memaafkan: menghukum pemain lainnya hanya sekali untuk setiap pembelotan. Jika dia jatuh ke dalam barisan dan mulai bekerjasama, maka tit for tat akan menghargai pemain yang lain dengan kerjasama. Hal ini nampaknya menjadi sebuah mekanisme yang baik untuk mencapai keluaran yang efisien dalam suatu Dilema Narapidana yang akan dimainkan dengan jumlah tak terbatas.
  • 13. 13 6. Menegakkan Kartel Duopolis dapat memainkan sebuah permainan pengaturan-harga. Jika setiap duopolisdapat memilih harganya, maka keluaran ekuilibrium akan menjadi ekuilibrium kompetitif. Jika setiap perusahaan berpikir bahwa perusahaan lain akan menetapkan harganya, maka setiap perusahaan akan mendapatkan keuntungan dengan melemahkan lainnya. Satu-satunya tempat di mana hal ini tidak akan benar adalah jika setiap perusahaan menetapkan harga serendah mungkin, yang dalam hal ini kita pastikan adalah harga nol, karena biaya marjinal adalah nol. Setiap perusahaan yangmenetapkan harga nol adalah sebuah ekuilibrium Nash dalam strategi-strategi harga—kita sebut sebagai sebuah ekuilibrium Bertrand. Matriks payoff untuk permainan duopoli dalam strategi-strategi penetapan harga memiliki struktur yang sama dengan Dilema Narapidana. Jika setiap perusahaan menetapkan harga tinggi, maka keduanya mendapatkan keuntungan yang besar. Ini adalah situasi di mana keduanya bekerjasama untuk mempertahankan keluaran monopoli. Tetapi jika satu perusahaan menetapkan harga yang tinggi, maka akan dibalas perusahaan lain dengan memotong sedikit harganya, menemukan pasar lain, dan dengan demikian mendapatkan keuntungan yang bahkan lebih tinggi. Tetapi jika kedua perusahaan memotong harga mereka, mereka membuat keuntungan yang lebih rendahakhirnya. Apapun harga yang perusahaan lain tetapkan, selalu akan membuat kamu memotongsedikit harga.
  • 14. 14 Ekuilibrium Nash terjadi ketika setiap perusahaan menetapkan harga serendah mungkin. Namun, jika pertandingan diulang dengan jumlah tak terbatas, ada kemungkinan keluaran-keluaran lain. Misalkan kamu memutuskan untuk bermain tit for tat. Jika yang lain memotong harganya minggu ini, kamu akan memotongnya juga minggu depan. Jika masing-masing pemain tahu bahwa pemain lain memainkan tit for tat, maka setiap pemain akan menjadi takut memotong harganya dan memulai sebuah perang harga. Ancaman yang tersirat dalam tit for tat dapat memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan harga yang tinggi. 7. Permainan Sekuensial Sampai sekarang kita telah berpikir tentang permainan di mana kedua pemain bertindak secara bersamaan. Tetapi dalam banyak situasi seorang pemain dapat bergerak terlebih dahulu, dan pemain lainnya merespon. Contohnya adalah model Stackelberg di mana seorang pemain adalah pemimpin dan pemain lainnya adalah pengikut. Di babak pertama, pemain A dapat memilih atas atau bawah. Pemain B dapat mengamati pilihan pemain pertama dan kemudian memilih kiri atau kanan. Payoffsdiilustrasikan dalam sebuah matriks permainan pada Gambar 5. Permainan dalam bentuk ini memiliki dua ekuilibrium Nash: (atas, kiri) dan (bawah, kanan). Namun, kita akan menunjukkan bahwa salah satu dari ekuilibrium ini tidak benar-
  • 15. 15 benar masuk akal. Matriks payoff menyembunyikan fakta bahwa seorang pemain dapat mengetahui apa yang pemain lain telah pilih sebelum dia membuat pilihannya. Dalam hal ini akan lebih berguna untuk mempertimbangkan sebuah diagram yang menggambarkan sifat asimetris dari permainan. Gambar 5 Gambar 6 adalah ilustrasi dari permainan dalam bentuk yang luas—sebuah cara untuk mewakili permainan yang menunjukkan pola waktu dari pilihan. Pertama, pemain A harus memilih atas atau bawah, dan kemudian pemain B harus memilih kiri atau kanan. Tetapi ketika B membuat pilihannya, dia akan mengetahui apa yang A telah dilakukan.
  • 16. 16 Gambar 6 Cara untuk menganalisis permainan ini adalah dengan pergi menuju ke akhir dan bekerja mundur. Misalkan pemain A telah membuat pilihannya dan kitaberada di salah satu cabang dari pohon permainan. Jika pemain A telah memilih atas, maka tidak peduli apa yang pemain B lakukan, dan payoff-nya adalah (1,9). Jika pemain A telah memilih bawah, maka hal yang masuk akal untuk pemain B lakukan adalah memilih kanan, dan payoff-nya adalah (2,1).Sekarang pikirkan tentang pilihan mula-mula pemain A. Jika dia memilih atas, keluarannya (1,9) dan dengan demikian dia akan mendapatkan payoff 1. Tetapi kalau dia memilih bawah, dia mendapatkan sebuah payoff 2. Jadi hal yang masuk akal baginya untuk lakukan adalah memilih bawah. Jadi pilihan ekuilibrium dalam permainan akan menjadi (bawah, kanan), sehingga payoff untuk pemain A akan menjadi 2 dan pemain B akan menjadi 1.
  • 17. 17 Strategi-strategi (atas, kiri) bukan sebuah ekuilibrium yang wajar dalam permainan sekuensial ini. Artinya, strategi-strategi tersebutbukanlah ekuilibrium dengan mempertimbangkan urutan di mana para pemain benar-benar bisa membuat pilihan mereka. Memang benar bahwa jika pemain A memilih atas, pemain B bisa memilih kiri —tapi hal itu akan menjadi konyol bagi pemain A untuk pernah memilih atas!Dari sudut pandang pemain B hal ini agak disayangkan, sejak dia berakhir dengan payoff 1 daripada 9! Apa yang mungkin dia lakukan dengan hal itu? Dia bisa mengancam untuk bermain kiri jika pemain A bermain bawah. Jika pemain A berpikir bahwa pemain B benar-benar akan melaksanakan ancaman ini, dia disarankan untuk bermain atas. Untuk atas memberinya 1, sementara bawah—jika pemain B melaksanakan ancamannya—hanya akan memberinya 0. Setelah pemain A membuat pilihannya pemain B dapat memperolehbaik 0 atau 1, dan dia mungkin juga memperoleh 1. Kecuali pemain B dapat meyakinkan pemain A bahwa dia benar-benar akan melaksanakan ancamannya—bahkan ketika hal itu menyakitkan dirinya untuk melakukannya—dia hanya harus puas dengan payoff rendah. Masalah pemain B adalah setelah pemain A telah membuat pilihannya, pemain A mengharapkan pemain B untuk melakukan hal yang rasional. Pemain B akan menjadi lebih baik jika dirinyacommit untuk bermain kiri jika pemain A bermainbawah.Salah satu cara bagi B untuk membuat semacam komitmen adalah membolehkan orang lain untuk membuat pilihan-pilihannya. Sebagai contoh, B
  • 18. 18 mungkin menyewa seorang pengacara dan memerintahkannya untuk bermain kiri jika A bermain bawah. Jika A menyadari instruksi-instruksi ini, situasinyaberbeda secara radikal dari sudut pandangnya. Jika dia mengetahui tentang instruksi-instruksi B untuk pengacaranya, kemudian dia mengetahui bahwa jika dia bermain bawah akan berakhir dengan sebuahpayoff 0. Jadi hal yang masuk akal baginya untuk lakukan adalah bermain atas. Dalam hal ini B telah berbuat yang lebih baik untuk dirinya dengan membatasi pilihan-pilihannya. 8. PermainanPerlawanan Masuk Dalam pengujiantentang oligopoli kita mengambil sejumlah tetap perusahaan-perusahaan dalam industri. Tetapi dalam banyak situasi, entri masih mungkin. Tentu saja, perusahaan-perusahaan dalam industri itu tertarik untuk coba mencegah masuk. Sejak mereka sudah beradadalam industri, mereka bisa bergerak duluan dan dengan demikian memiliki keunggulan dalam memilih cara- cara untuk menjaga lawan mereka agar di luar. Misalnya, kita pertimbangkan seorang monopolis yang menghadapi sebuah ancaman masuk oleh perusahaan lain. Entrant memutuskan untuk masukatau tidak ke dalam pasar, dan kemudian incumbent memutuskan untuk memotong harganyaatau tidak sebagai respon. Jika entrant memutuskan untuk tetap berada di luar, diperolehpayoff 1 dan incumbent mendapat payoff 9.Jika entrant memutuskan untuk masuk, maka payoff-nya tergantung pada perlawanan
  • 19. 19 incumbent—dengan bersaing ketat—atau tidak. Jika incumbent melawan, maka kita menganggap bahwa kedua pemain berakhir dengan 0. Di sisi lain, jika incumbent memutuskan untuk tidak melawan, kita menganggap bahwa entrant mendapat 2 dan incumbent mendapat 1. Perlu dicatat bahwa hal ini merupakan struktur dari permainan sekuensial yang kita pelajari sebelumnya, dan dengan demikian memiliki sebuah struktur identik dengan yang digambarkan dalam Gambar 7. Incumbent adalah pemain B, sementaraentrant potensial adalah pemain A. Strategi atas adalah tetap berada di luar, dan strategi bawah adalah masuk. Strategi kiri adalah melawan dan strategi kananadalah tidak melawan. Seperti yang kita lihat dalam permainan ini, keluaran ekuilibrium adalah entrantpotensial masuk dan incumbenttidak melawan. Gambar 7 Masalah incumbent adalah bahwa dia tidak bisa precommit dirinya untuk melawan jika perusahaan lain masuk. Jika perusahaan lain masuk, hancur sudah
  • 20. 20 dan hal yang rasional bagi incumbent untuk lakukan adalah hidup dan biarkan hidup. Sejauh entrant potensial mengakui hal ini, dia akan melihat dengan benarsetiap ancaman untuk melawan sebagai hampa.Tetapi anggap bahwa incumbent dapat membeli beberapa kapasitas produksi tambahan yang memungkinkan dia untuk menghasilkan keluaran lebih dengan biaya marjinalnya saat itu. Tentu saja, jika ia tetap seorang monopolis, dia tidak akan benar-benar ingin menggunakan kapasitas ini semenjakdia sudah memproduksi keluaran yang memaksimalkan keuntungan monopoli. Namun, jika perusahaan lain masuk, incumbent sekarang akan mampu memproduksikeluaran sehingga dia mungkin bisa lebih berhasil bersaing terhadap pendatang baru. Dengan berinvestasi dalam kapasitas tambahan, dia akan menurunkan biaya perlawanannya jika perusahaan lain mencoba untuk masuk. Mari kita asumsikan bahwa jika dia membeli kapasitas tambahan dan jika dia memilih untuk melawan, dia akan membuat keuntungan 2. Hal ini mengubah pohon permainan ke bentuk yang telah digambarkan. Sekarang, karena kapasitas ditingkatkan, ancaman perlawananadalah kredibel. Jika entrant potensial masuk ke dalam pasar, incumbent akan mendapatkan payoff 2 jika dia melawan dan 1 jika dia tidak, sehingga incumbentsecara rasional akan memilih untuk melawan. entrant oleh karena itu akan mendapatkan sebuah payoff 0 jika dia masuk, dan jika dia tetap di luar dia akan mendapatkan payoff 1. Hal yang masuk akal bagi entrant potensial untuk lakukan adalah tetap berada di luar.
  • 21. 21 Tetapi hal ini berarti bahwa incumbent akan tetap seorang monopolis dan tidak perlu menggunakan kapasitas ekstranya! Meskipun demikian, tidak ada salahnya bagi monopolis untuk berinvestasi dalam kapasitas ekstra guna membuat kredibel ancaman perlawanan jika sebuah perusahaan baru mencoba untuk memasuki pasar. Dengan berinvestasi dalam kapasitas "lebih", monopolis telah memberi sinyal kepada entrant potensial bahwa dia akan dapat berhasil mempertahankan pasarnya.