I. Teori permainan digunakan untuk menganalisis strategi yang diambil perusahaan oligopoli dalam persaingan.
II. Terdapat beberapa konsep penting dalam teori permainan seperti strategi dominan, ekuilibrium Nash, dan dilema narapidana.
III. Dilema narapidana menjelaskan situasi dimana strategi dominan tidak menghasilkan outcome terbaik, sehingga perlu kerjasama.
Teks tersebut membahas teori permainan yang meliputi permainan matriks payoff, ekuilibrium Nash, strategi campuran, dan dilema narapidana. Permainan matriks payoff mengilustrasikan payoff setiap pemain untuk kombinasi strategi, sedangkan ekuilibrium Nash adalah kondisi di mana pilihan setiap pemain merupakan yang terbaik dengan mempertimbangkan pilihan lawan. Strategi campuran memperluas konsep strategi dengan mempertimbangkan probabilitas untuk set
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyL N
Pesawat oligopoli menghadapi dua kurva permintaan tergantung reaksi pesaing. Pada harga 16, pesaing akan bereaksi dengan menurunkan harga. Perusahaan tidak akan mengubah output pada harga antara 12-20.
Dokumen tersebut membahas konsep pasar oligopoli secara menyeluruh, mulai dari definisi, sejarah, jenis, ciri-ciri, sifat, faktor penyebab terbentuknya, hubungan antar perusahaan, model-model pasar oligopoli seperti Cournot dan Stackelberg, serta penentuan harga dan produksi dalam pasar oligopoli tanpa kesepakatan.
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatAgustina Hapsari
Kebijakan moneter dan fiskal mempengaruhi permintaan agregat melalui berbagai mekanisme. Kebijakan moneter mempengaruhi suku bunga, nilai tukar, dan kekayaan, sementara kebijakan fiskal mempengaruhi belanja pemerintah dan dampak penggandanya. Perubahan pada faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan pergeseran kurva permintaan agregat dan output.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik pasar persaingan sempurna, kurva permintaan dan penawaran perusahaan, pemaksimuman keuntungan, serta dampak penerapan berbagai jenis pajak pada industri. Pasar persaingan sempurna ditandai dengan komoditas homogen, banyaknya pelaku usaha, harga ditentukan pasar, dan informasi sempurna. Perusahaan hanya menerima harga pasar dan berusaha maksimalkan laba den
Teks tersebut membahas teori permainan yang meliputi permainan matriks payoff, ekuilibrium Nash, strategi campuran, dan dilema narapidana. Permainan matriks payoff mengilustrasikan payoff setiap pemain untuk kombinasi strategi, sedangkan ekuilibrium Nash adalah kondisi di mana pilihan setiap pemain merupakan yang terbaik dengan mempertimbangkan pilihan lawan. Strategi campuran memperluas konsep strategi dengan mempertimbangkan probabilitas untuk set
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyL N
Pesawat oligopoli menghadapi dua kurva permintaan tergantung reaksi pesaing. Pada harga 16, pesaing akan bereaksi dengan menurunkan harga. Perusahaan tidak akan mengubah output pada harga antara 12-20.
Dokumen tersebut membahas konsep pasar oligopoli secara menyeluruh, mulai dari definisi, sejarah, jenis, ciri-ciri, sifat, faktor penyebab terbentuknya, hubungan antar perusahaan, model-model pasar oligopoli seperti Cournot dan Stackelberg, serta penentuan harga dan produksi dalam pasar oligopoli tanpa kesepakatan.
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatAgustina Hapsari
Kebijakan moneter dan fiskal mempengaruhi permintaan agregat melalui berbagai mekanisme. Kebijakan moneter mempengaruhi suku bunga, nilai tukar, dan kekayaan, sementara kebijakan fiskal mempengaruhi belanja pemerintah dan dampak penggandanya. Perubahan pada faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan pergeseran kurva permintaan agregat dan output.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik pasar persaingan sempurna, kurva permintaan dan penawaran perusahaan, pemaksimuman keuntungan, serta dampak penerapan berbagai jenis pajak pada industri. Pasar persaingan sempurna ditandai dengan komoditas homogen, banyaknya pelaku usaha, harga ditentukan pasar, dan informasi sempurna. Perusahaan hanya menerima harga pasar dan berusaha maksimalkan laba den
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenHarya Wirawan
Dokumen ini membahas tentang surplus konsumen dan surplus produsen. Surplus konsumen adalah keuntungan yang dinikmati konsumen ketika mereka dapat membeli barang dengan harga pasar yang lebih rendah dari harga maksimal yang mereka bersedia bayar. Surplus produsen adalah keuntungan yang dinikmati produsen ketika mereka dapat menjual barang dengan harga pasar yang lebih tinggi dari harga minimal yang mereka bersedia terima. Besaran surplus dihitung dari luas area
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan agregat pendapatan nasional, keseimbangan pendapatan nasional 2, 3, dan 4 sektor. Termasuk contoh soal dan penyelesaiannya.
Pasar persaingan sempurna memiliki banyak penjual dan pembeli kecil yang tidak dapat mempengaruhi harga, menghasilkan barang serupa, dan memiliki informasi pasar yang sempurna. Perusahaan hanya menerima harga pasar dan memasuki atau keluar pasar secara bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang teori permintaan dan penawaran uang, keseimbangan pasar uang, dan kebijakan moneter. Teori permintaan uang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang seperti pendapatan dan suku bunga. Keseimbangan pasar uang terjadi ketika permintaan sama dengan penawaran uang, yang membentuk kurva LM. Kebijakan moneter digunakan untuk mengontrol agregat moneter dan mempengaruhi
pengantar ekonomi mikro pasar monopoliyuniar putri
Dokumen tersebut membahas tentang monopoli, yang didefinisikan sebagai kondisi pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna. Dibahas pula ciri-ciri, penyebab, dan penentuan harga monopoli untuk memaksimalkan keuntungan. Monopoli dibandingkan dengan persaingan sempurna dari segi efisiensi, inovasi, dan distribusi pendapatan.
Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup, Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen
Bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan oleh sejumlah kecil perusahaan dominan yang memiliki pengaruh terhadap harga, meski terdapat ketakutan akan pembalasan. Hambatan teknologi dan ekonomi membatasi masuknya perusahaan baru, sehingga persaingan lebih banyak menggunakan non-harga.
Dokumen tersebut membahas teori dasar ekonomi industri yang menjelaskan hubungan antara struktur industri, perilaku perusahaan, dan kinerja industri dengan menggunakan pendekatan Struktur-Perilaku-Kinerja (Structure-Conduct-Performance/SCP). Paradigma SCP menjelaskan bagaimana struktur suatu industri akan mempengaruhi perilaku perusahaan dan pada akhirnya menentukan kinerja industri.
Dokumen tersebut menjelaskan metode transportasi bernama "Stepping Stone" untuk menguji solusi transportasi awal agar mendapatkan biaya yang lebih optimal. Metode ini melibatkan proses loncatan batu antar sel kosong pada matriks alokasi barang untuk mendapatkan nilai negatif terendah dan menyesuaikan alokasi barang guna menghilangkan nilai tersebut. Contoh kasus menunjukkan proses pengujian solusi awal menggunakan metode ini hingga
Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme.
Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan.
Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
1. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar ideal dimana terdapat banyak pembeli dan penjual, serta setiap pelaku tidak dapat mempengaruhi harga.
2. Ciri-cirinya meliputi banyak pelaku, barang homogen, mudah masuk dan keluar pasar, serta informasi yang sempurna.
3. Pasar seperti itu hanya ada secara teori, namun pasar global mendekati konsepnya.
Teori permainan adalah pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini menganalisis proses pengambilan keputusan dari situasi persaingan yang melibatkan dua atau lebih pemain. Teori permainan dapat digunakan untuk menentukan strategi optimal bagi setiap pemain dalam situasi persaingan tertentu.
Matematika Ekonomi - surplus konsumen dan surplus produsenHarya Wirawan
Dokumen ini membahas tentang surplus konsumen dan surplus produsen. Surplus konsumen adalah keuntungan yang dinikmati konsumen ketika mereka dapat membeli barang dengan harga pasar yang lebih rendah dari harga maksimal yang mereka bersedia bayar. Surplus produsen adalah keuntungan yang dinikmati produsen ketika mereka dapat menjual barang dengan harga pasar yang lebih tinggi dari harga minimal yang mereka bersedia terima. Besaran surplus dihitung dari luas area
Dokumen tersebut membahas tentang perhitungan agregat pendapatan nasional, keseimbangan pendapatan nasional 2, 3, dan 4 sektor. Termasuk contoh soal dan penyelesaiannya.
Pasar persaingan sempurna memiliki banyak penjual dan pembeli kecil yang tidak dapat mempengaruhi harga, menghasilkan barang serupa, dan memiliki informasi pasar yang sempurna. Perusahaan hanya menerima harga pasar dan memasuki atau keluar pasar secara bebas.
Dokumen tersebut membahas tentang teori permintaan dan penawaran uang, keseimbangan pasar uang, dan kebijakan moneter. Teori permintaan uang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang seperti pendapatan dan suku bunga. Keseimbangan pasar uang terjadi ketika permintaan sama dengan penawaran uang, yang membentuk kurva LM. Kebijakan moneter digunakan untuk mengontrol agregat moneter dan mempengaruhi
pengantar ekonomi mikro pasar monopoliyuniar putri
Dokumen tersebut membahas tentang monopoli, yang didefinisikan sebagai kondisi pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan dan produk yang dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna. Dibahas pula ciri-ciri, penyebab, dan penentuan harga monopoli untuk memaksimalkan keuntungan. Monopoli dibandingkan dengan persaingan sempurna dari segi efisiensi, inovasi, dan distribusi pendapatan.
Teori Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup, Kurva Pengeluaran Konsumsi Jangka Panjang dan Jangka Pendek, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Relatif, Teori Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen
Bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan oleh sejumlah kecil perusahaan dominan yang memiliki pengaruh terhadap harga, meski terdapat ketakutan akan pembalasan. Hambatan teknologi dan ekonomi membatasi masuknya perusahaan baru, sehingga persaingan lebih banyak menggunakan non-harga.
Dokumen tersebut membahas teori dasar ekonomi industri yang menjelaskan hubungan antara struktur industri, perilaku perusahaan, dan kinerja industri dengan menggunakan pendekatan Struktur-Perilaku-Kinerja (Structure-Conduct-Performance/SCP). Paradigma SCP menjelaskan bagaimana struktur suatu industri akan mempengaruhi perilaku perusahaan dan pada akhirnya menentukan kinerja industri.
Dokumen tersebut menjelaskan metode transportasi bernama "Stepping Stone" untuk menguji solusi transportasi awal agar mendapatkan biaya yang lebih optimal. Metode ini melibatkan proses loncatan batu antar sel kosong pada matriks alokasi barang untuk mendapatkan nilai negatif terendah dan menyesuaikan alokasi barang guna menghilangkan nilai tersebut. Contoh kasus menunjukkan proses pengujian solusi awal menggunakan metode ini hingga
Materi ini guna memenuhi mata kuliah Sejarah Pemikiran dan Sistem Ekonomi. Adapun pembahasannya tentang aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu ekonomi seperti pemikiran tokoh dari aliran Fisiokrat dan Merkantilisme.
Aliran Fisiokrat adalah suatu paham yang mengutamakan segi pertanian dan kebebasan.
Sedangkan aliran Merkantilisme sangat mengutamakan hal-hal yang menyangkut keduniawian, dimana jika suatu negara ingin maju/makmur maka negara itu harus melakukan perdagangan dengan negara lain.
1. Pasar persaingan sempurna merupakan pasar ideal dimana terdapat banyak pembeli dan penjual, serta setiap pelaku tidak dapat mempengaruhi harga.
2. Ciri-cirinya meliputi banyak pelaku, barang homogen, mudah masuk dan keluar pasar, serta informasi yang sempurna.
3. Pasar seperti itu hanya ada secara teori, namun pasar global mendekati konsepnya.
Teori permainan adalah pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini menganalisis proses pengambilan keputusan dari situasi persaingan yang melibatkan dua atau lebih pemain. Teori permainan dapat digunakan untuk menentukan strategi optimal bagi setiap pemain dalam situasi persaingan tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang teori permainan yang digunakan untuk menganalisis situasi persaingan antara dua pemain atau lebih. Teori permainan mencakup formulasi permainan, penyelesaian permainan sederhana dan permainan dengan strategi campuran menggunakan program linear.
Pasar oligopoli melibatkan sedikit penjual yang menjual produk serupa. Dokumen ini menjelaskan karakteristik, bentuk, dan pengaruh pasar oligopoli serta kemungkinan terjadinya kolusi antar perusahaan."
Permainan dua pemain dengan jumlah nol melibatkan dua pemain yang memiliki kepentingan yang berlawanan. Pemain A memiliki strategi Bimbel atau Belajar Kelompok, sedangkan Pemain B memiliki strategi Mengerjakan Soal Latihan, Membaca Buku, atau Mengerjakan Ulang Ujian. Strategi optimal bagi Pemain A adalah Bimbel, sementara strategi optimal bagi Pemain B adalah Mengerjakan Ulang Ujian.
Teks tersebut membahas tentang teori permainan yang digunakan untuk mengambil keputusan pada situasi konflik dengan satu atau lebih pemain. Ada dua jenis strategi yaitu strategi murni yang digunakan jika permainan stabil dan memiliki titik saddle, serta strategi campuran yang digunakan jika permainan tidak seimbang. Solusi grafik dapat digunakan untuk permainan dengan dua strategi, dengan menggambarkan ekspektasi perole
Dokumen tersebut membahas tentang pasar oligopoli dan monopolistik. Secara ringkas, pasar oligopoli memiliki beberapa penjual dominan dan harga tidak mudah berubah, sedangkan pasar monopolistik memiliki banyak produsen dengan diferensiasi produk. Dokumen ini juga menjelaskan model-model pasar tersebut seperti Cournot, Edgeworth, dan Chamberlin serta keseimbangan jangka pendek dan panjangnya.
Dokumen tersebut membahas tentang teori permainan dan konsep-konsep dasarnya seperti dilema narapidana, strategi dominan, saddle point, strategi murni dan campuran dalam menyelesaikan permainan dua orang dengan jumlah keuntungan nol.
Dokumen tersebut merupakan bahan kuliah tentang Riset Operasional yang mencakup pendahuluan Riset Operasional, pengertian dan pemodelan matematis, program linear untuk masalah maksimisasi dan minimisasi beserta contoh soalnya. Dibahas pula langkah-langkah penyelesaian program linear menggunakan metode grafik dan geser garis fungsi tujuan untuk mendapatkan solusi optimal.
Modul 9 membahas teori permainan (game theory) untuk menganalisis situasi persaingan antara dua pemain atau lebih. Modul ini menjelaskan konsep dasar game theory, strategi dalam menghadapi lawan, dan metode penyelesaian permainan seperti strategi dominasi, minimax-maximin, dan mixed strategy."
Dokumen tersebut membahas strategi bersaing perusahaan, termasuk pengertian strategi bersaing, tujuan pelaksanaannya, jenis persaingan dan kekuatan bersaing, serta merancang strategi bersaing untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi mikro Islam yang mempelajari perilaku individu sebagai konsumen dan produsen serta penentuan harga pasar.
2. Ruang lingkup ekonomi mikro meliputi permintaan, penawaran, biaya produksi, dan distribusi pendapatan.
3. Ekonomi mikro diterapkan dalam berbagai bidang seperti hukum, kesehatan, dan kependudukan.
This document provides an overview of game theory, which was developed in 1928 to analyze competitive situations. It describes various types of games, such as zero-sum, non-zero-sum, pure-strategy, and mixed-strategy games. Methods for solving different types of games are presented, including the saddle point method for 2x2 games, dominance method, graphical method, and algebraic method. Limitations of game theory in assuming perfect information and rational behavior are also noted.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
2. Mikroekonomi
Dosen: M. Taufiqur Rakhman
Kelas 2-L D-3 Akuntansi
Kelompok 3
Eria Febita Situmorang
Hamzah Oktaprio Wibowo
Ivonne Pradistya
Julio Angkon Nugraha
Majid Abdullah
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
3. 12.1 Teori Permainan: Definisi dan Tujuan
• Teori permainan digunakan untuk mengidentifikasi semua tanggapan yang
mungkin dari para pesaing terhadap tindakan perusahaan oligopolistik,
dan bagaimana perusahaan oligopoli dapat memilih pilihan atau strategi
terbaiknya.
• Setiap model teori permainan meliputi :
Pemain
Para pembuat keputusan (manajer)
Strategi
Pilihan-pilihan potensial yang dapat dibuat oleh para pemain
Hasil (payoff)
Imbalan atau konsekuensi dari setiap kombinasi strategi oleh dua pemain
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
4. Istilah Dalam Teori Permainan
• Matriks hasil (payoff matrix) : mengacu pada semua hasil dari strategi
para pemain
• Zero-sum game: satu situasi dimana perolehan atau kehilangan dari satu
pemain adalah sama dengan perolehan atau kehilangan dari pemain lain
• Nonzero-sum game: dimana perolehan satu pemain tidak diperoleh dari
pengeluaran pemain lain atau tidak sama jumlahnya dengan kehilangan
dari pemain lain
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
5. Manfaat Teori Permainan
• Mengembangkan suatu kerangka untuk analisa pengambilan keputusan
dalam situasi persaingan (kerjasama).
• Menguraikan metode kuantitaif yang sistematik bagi pemain yang terlibat
dalam persaingan untuk memilih strategi yang tradisional dalam
pencapaian tujuan.
• Memberi gambaran dan penjelasan phenomena situasi persaingan atau
konflik seperti tawar menawar dan perumusan kualisi.
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
6. 12.2 Strategi Dominan
• Strategi dominan adalah pilihan optimal dari suatu pemain tidak peduli
apa yang dilakukan oleh pesaing.
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
7. Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Perusahaan B
Mengiklankan Tidak Mengilkankan
Perusahaan A Mengiklankan 4,3 5,1
Tidak Megiklankan 2,5 3,2
Matriks hasil dari
tabel disamping
menunjukan bahwa
perusahaan A dan B
mempunyai strategi
dominan untuk
mengiklankan.I. Jika perusahaan B mengiklankan, maka perusahaan A dapat memperoleh
keuntungan 4 jika juga mengiklankan dan keuntungan 3 jika tidak
mengiklankan.
II. Jika perusahaan B tidak mengiklankan, maka perusahaan A akan memperoleh keuntungan 5 jika
mengiklankan dan keuntungan 2 jika tidak mengiklankan.
III. Jadi perusahaan A harus mengiklankan meskipun perusahaan B mengiklankan atau tidak. Iklan
adalah strategi dominan perusahaan B.
IV. Pergerakan antarbaris pada table memperlihatkan bahwa iklan juga merupakan strategi dominan
perusahaan B.
8. 12.3 Ekuilibrum Nash
• Ekuilibrum Nash terjadi saat setiap pemain mempunyai pilihan strategi
optimalnya, dengan strategi yang telah dipilih oleh pemain lain
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
9. Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Perusahaan B
Mengiklankan Tidak Mengilkankan
Perusahaan A Mengiklankan 4,3 5,1
Tidak Megiklankan 2,5 6,2
Matriks hasil dari
tabel disamping
menunjukan bahwa
perusahaan B
mempunyai strategi
dominan, tetapi
tidak dengan
perusahaan A.
• Jika perusahaan B beriklan, perusahaan A juga harus mengiklankan. Jika
perusahaan B tidak beriklan, maka perusahaan A dapat memperoleh
keuntungan 5 jika dia beriklan dan keuntungan 6 jika tidak beriklan.
Hal ini dapat terjadi, sebagai contoh, jika beriklan menimbulkan biaya lebih besar pada perusahaan A
daripada penerimaannya. Strategi iklan yang tinggi untuk berusahaan A dan B adalah ekuilibrium Nash,
karena perusahaan B telah memilih strategi dominan untuk beriklan, maka strategi optimal untuk
perusahaan A adalah mengiklankan.
Tidak semua permainan mempunyai ekuilibrium Nash, dan beberapa permainan dapat mempunyai
lebih dari satu ekuilibrium Nash.
10. 12.4 Dilema Narapidana (Prisoner’s Dilemma)
• Dilema narapidana mengacu pada situasi dimana tiap pemain menerima
strategi dominannya, tetapi dapat mencapai hasil yang lebih baik bila
saling bekerjasama.
• Hal tersebut muncul dari kasus dimana dua orang dipenjara karena
dicurigai bekerja sama dalam kejahatan.Mereka memakai strategi
dominan yakni mengaku dan menerima masa penjara yang lebih lama jika
mereka bekerja sama (yaitu jika tidak mengaku).
• Perusahaan oligopolistik terkadang menghadapi masalah dilemma
narapidana dalam meutuskan strategi bisnis mereka yang terbaik.
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
11. Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
• Dilema narapidana berbentuk semacam cerita. Ada dua tersangka kejahatan yang
diinterogasi secara terpisah. Jika salah satu di antara mereka mengaku berbuat jahat
sementara yang lainnya tidak mengaku, yang mengaku dibebaskan sedangkan yang
tidak mengaku dihukum berat. Kalau mereka berdua mengaku, maka mereka sama-
sama dihukum. Sedangkan sebaliknya, bila keduanya serempak bungkam, keduanya
dihukum ringan (Davis, 1970: 108-109).
• Di momen itu, mereka berhadapan dengan buah simalakama. Tentu mereka sama-
sama berkepentingan untuk bebas.Akan tetapi hal itu justru merupakan harapan
tersulit, karena harus dipastikan bahwa yang satu mengambil posisi diam ketika yang
lain bicara. Artinya, mereka tetap menghadapi kemungkinan bebas atau dihukum. Bila
mereka serentak ingin lolos, mereka malah akan diberi hukuman sedang, karena akan
sama-sama mengaku. Seumpama mereka sempat bersepakat seiya sekata untuk
menutup rahasia, mereka tetap saja mendapat hukuman ringan, karena sungkan bicara.
Singkat kata, kemungkinan untuk dihukum jauh lebih besar ketimbang kemungkinan
bebas.
12. Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
INDIVIDU B
MENGAKU TIDAK MENGAKU
INDIVIDU A MENGAKU 5,5 1,10
TIDAK MENGAKU 10,1 2,2
Individu A dan B menghadapi
dilema narapidana. Yaitu, saat
tiap individu menjalankan
strategi dominannya untuk
mengaku, masing-masing
mendapat 5 tahun penjara.
Akan tetapi, jika tiap dari
mereka tidak mengaku, tiap
dari mereka akan mendapat
hanya 2 tahun penjara.
I. Individu A mempunyai strategi dominan dengan mengaku, karena
jika individu B mengaku, individu A memperoleh 5 tahun penjara
jika ia juga mengaku, dan 10 tahun penjara jika dia tidak mengaku.
Demikian pula, jika individu B tidak mengaku, individu A mendapat
1 tahun penjara jika dia mengaku, dan 2 tahun penjara jika dia
tidak mengaku.
I. Individu B mempunyai strategi dominan dengan mengaku, karena jika individu A mengaku, individu B
memperoleh 5 tahun penjara jika ia juga mengaku, dan 10 tahun penjara jika dia tidak mengaku.
Demikian pula, jika individu A tidak mengaku, individu B mendapat 1 tahun penjara jika dia
mengaku, dan 2 tahun penjara jika dia tidak mengaku.
II. Strategi optimal untuk tiap individu adalah menjalankan strategi dominan, yaitu mengaku.
13. Pemecahan Masalah Dilema Narapidana
Produsen Rokok
• Sebelum diberlakukannya hukum tentang iklan larangan merokok di
televisi tahun 1971, tiap produsen menyisihkan keuntungan mereka untuk
iklan. Tidak ada produsen yang mengurangi iklannya, sebab produsen
yang lain pasti akan tetap terdorong untuk melanjutkan iklan.
• Setelah diberlakukannya hukum tentang iklan larangan merokok di televisi
tahun 1971, hal ini berakibat pada produsen rokok.
• Pada akhirnya, produsen rokok mengurangi iklan TV, sehingga para
produsen rokok dapat mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan
keuntungan.
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
14. Dilema Narapidana untuk Analisis Persaingan
Harga
• Analisis persaingan harga menjelaskan bahwa tiap-tiap perusahaan
mengadopsi strategi dominannya untuk menetapkan harga tinggi atau
rendah, tapi dapat mencapai hasil yang lebih baik dengan bekerjasama
dan melakukan hal kebalikannya (yaitu, menetapkan harga rendah atau
tinggi)
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
15. 12.5 Persaingan Harga dan Nonharga serta
Penipuan Kartel
• Perusahaan-perusahaan oligopolistic terkadang menghadapi masalah
dilema narapidana dalam penentuan strategi harga dan iklan mereka, atau
pada apakah melakukan atauk tidak melakukan penipuan dalam suatu
kartel.
• Dalam kondisi tersebut, perusahaan akan menjalankan strategi
dominannya. Namun, perusahan cenderung bekerjasama (membuat
kartel) untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar jika kedua
perusahaan saling mempercayai.
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
16. Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Perusahaan B
Harga Rendah Harga Tinggi
Perusahaan A Harga Rendah 2,2 5,1
Harga Tinggi 1,5 3,3
I. Jika perusahaan B menetapkan harga rendah, maka perusahaan
Adapat memperoleh keuntungan 2 jika juga menetapkan harga
rendah dan keuntungan 1 jika menetapkan harga tinggi.
II. Jika perusahaan B menetapkan harga tinggi, maka perusahaan A
akan memperoleh keuntungan 5 jika menetapkan harga rendah
dan keuntungan 3 jika mentapkan harga tinggi.
Matriks hasil dari tabel
disamping menunjukan
bahwa perusahaan A dan B
mengalami dilema
narapidana, dimana A
mempunyai strategi dominan
harga rendah, dan begitu
pula dengan B. Namun,
mereka bisa mendapatkan
lebih jika bekerjasama
dengan menetapkan harga
tinggi.
III. Kedua perusahaan akan menetapkan strategi dominannya, yaitu pada harga rendah. Namun,
kedua perusahaan dapat memperoleh hasil yang lebih baik (yaitu keuntungan lebih tinggi, 3) jika
mereka bekerja sama dan keduanya menetapkan harga tinggi.
Jadi perusahaan dalam dilema narapidana akan mengenakan harga rendah dan memperoleh
keuntungan lebih kecil karena jika menetapkan harga tinggi, perusahaan tidak dapat mempercayai
pesaingnya untuk juga menetapkan harga tinggi.
17. 12.6 Teori Permainan Berulang dan Strategi
Tit-For-Tat
• Strategi terbaik untuk mengulang atau multipergerakan (multiple-move)
permainan dilemma narapidana adalah tit-for-tat.
• Strategi ini menyatakan bahwa tiap perusahaan harus mulai dengan
bekerja sama dan terus melakukannya selama pesaingnya dapat bekerja
sama, tetapi berhenti bekerja sama saat pesaingnya menghentikan
kerjasamanya.
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
18. Kondisi yang Dibutuhkan untuk Strategi Tit-
For-Tat
1. Harus ada suatu kelompok pemain yang stabil.
2. Jumlah pemain harus sedikit.
3. Tiap-tipa perusahaan harus lekas mendeteksi (serta sanggup untuk lekas
membalas) penipuan dari perusahaan lain.
4. Kondisi permintaan dan biaya harus relatif stabil.
5. Jumlah pergerakan harus tidak terbatas, atau paling tidak sangat besar
dan tidak tentu.
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
19. Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Periode Perusahaan A Perusahaan B
1 2 2
2 -1 3
3 1 1
4 3 -1
5 2 2
Tabel disamping memperlihatkan bahwa periode
pertama, perusahaab A menetapkan harga tinggi (yaitu
bekerja sama) dan begitu pula dengan perusahaan B.
Jadi tiap perusahaan memperoleh keuntungan 2.
Jika dalam periode kedua perusahaan B tidak bekerja
sama dan mengumpulkan harga rendah sementara
perusahaan A tetap bekerja sama dan mengumpulkan
harga tinggi, perusahaan B memperoleh keuntungan 3
dan perusahaaan A mendapat kerugian 1.
Pada periode ketiga, perusahaan A membalas dan juga menetapkan harga rendah. Hasilnya, tiap-tiap
perusahaan memperoleh keuntugan hanya 1.
Pada periode keempat, perusahaan B bekerja sama lagi dengan menetapkan harga tinggi, tetapi
perusahaan A tetap menetapkan harga rendah. Maka perusahaan A memperoleh keuntungan 3
sementara perusahan B mendapat kerugian 1.
Pada periode kelima, perusahaan A juga bekerja sama kembali dan menetapkan harga tinggi. Karena
kedua perusahaan menentukan harga tinggi, masing-masing memperoleh keuntungan 2.
20. 12.7 Perilaku Strategi
• Suatu pergerakan strategis adalah saat seorang pemain menghambat
perilakunya sendiri untuk membuat suatu ancaman yang nyata (credible
threat) agar memperoleh keunggulan bersaing atas pesaingnya.
• Perusahaan yang membuat ancaman harus membuat ancaman tersebut
menjadi sesuatu yang nyata, yaitu dengan melakukan penerimaan
keuntungan yang lebih rendah atau membangun kapasitas berlebih.
• Kebanyakan keputusan bisnis yang nyata dibuat untuk berhadapan
dengan risiko atau ketidakpastian dan hal ini mempengaruhi
pengembangan dan perilaku strategis bisnis perusahaan.
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
21. Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Perusahaan B
Masuk Tidak Masuk
Perusahaan A Harga Rendah 3,-1 3,1
Harga Tinggi 4,5 6,3
Dari matriks hasil dari tabel disamping, dapat
terlihat perusahaan A menjalankan strategi
dominan dengan menetapkan harga tinggi dan
perusahaan B masuk ke pasar juga dengan
menetapkan harga tinggi. Jadi perusahaan A
mendapat keuntungan 4 dan perusahaan B
mendapat keuntungan 5
Perusahaan B
Masuk Tidak Masuk
Perusahaan A Harga Rendah 3,-1 3,1
Harga Tinggi 2,5 6,3
Matriks hasil dari tabel disamping
memperlihatkan pembangunan kapasitas
kelebihan. Perusahaan A membuat ancaman
yang nyata untuk menurunkan harga yang akan
menghalangi perusahaan B untuk masuk ke
pasar.
Perusahaan A melakukan ancaman untuk menghalangi
perusahaan B masuk ke pasar, yaitu dengan membangun
kapasitas berlebih dan melalui penurunan harga, sekalipun
cara ini menurunkan keuntungan.
Pembangunan kapasitas berlebih dalam rangka antisipasi untuk kebutuhan masa datang menjadi ancama yang nyata
karena dengan membangun kapasitas berlebih, perusahaan A akan menetapkan harga rendah dan mendapat
keuntungan 3 sebagai ganti keuntungan 2 jika menetapkan harga tinggi. Perusahaan B akan mendapat kerugian 1
jika masuk ke pasar, maka akan keluar.