Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas dan efisiensi lembaga pendidikan Islam, (2) Produktivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara output yang diperoleh dengan input yang digunakan, (3) Efisiensi terkait dengan penggunaan sumber daya secara optimal untuk mencapai tujuan, (4) Produktivitas dan efisiensi penting untuk keberhasilan lembaga pendidikan.
3. Produktivitas Lembaga Pendidikan Islam
Produktivitas dalam dunia pendidikan merupakan perbandingan terbaik
antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber yang dipergunakan
(input).
Konsep produktivitas pada
awalnya dikemukakan oleh
Quesney, seorang ekonom
Perancis pada tahun 1776.
produktivitas senantiasa
dikaitkan dengan kegiatan
ekonomi
Mencapai
hasil yang
sebesar-
besarnya dengan
menggunakan
sumber daya atau
dana yang
sekecil-kecilnya.
5. Produktivitas dalam lembaga pendidikan islam berkaitan
erat dengan keseluruhan proses penataan dan penggunaan
sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan
efisien. Dalam konteks produktivitas pendidikan, sumber-sumber
pendidikan dipadukan dengan cara-cara yang berbeda. Perpaduan
tersebut sama halnya dengan upaya memproduksi pakaian yang
menggunakan teknik-teknik yang berbeda dalam memadukan
buruh, modal, dan pengetahuan. Dalam dunia pendidikan
memadukan antara tenaga pengajar, sumber belajar, pebelajar.
6. Secara umum, produktifitas berarti “keinginan” dan upaya
manusia untuk selalu meningkatkat kualitas kehidupan di
segala bidang.
Secara filosofis, produktivitas adalah sikap mental yang
berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, sedangkan hari esok harus lebih baik
dari hari ini
Secara teknis, produktivitas merupakan perbandingan antara
output dan input (Dewan Produktivitas Nasional , 1983)
Produktivitas
7. Thomas mengemukakan bahwa produktivitas pendidikan dapat ditinjau dari tiga
dimensi, yaitu :
a. Meninjau produktivitas dari segi keluaran administratif, yaitu seberapa besar dan
seberapa baik layanan yang dapat diberikan dalam suatu proses pendidikan.
b. Meninjau produktivitas dari segi keluaran perubahan perilaku, yaitu dengan
melihat nilai-nilai yang diperoleh peserta didik sebagai suatu gambaran dari prestasi
akademik yang telah dicapainya dalam periode tertentu.
c. Melihat produktivitas sekolah dari keluaran ekonomois yang berkaitan dengan
pembiayaan layanan pendidikan di sekolah, hal ini mencakup “harga” layanan yang
diberikan (pengorbanan atau cost) dan “perolehan” yang ditimbulkan oleh layanan
itu atau disebut “peningkatan nilai balik”.
8. Pendekatan mengukur produktivitas, yaitu sebagai berikut
1. The Administrator’s Produck Function memfokuskan pada tatanan lembaga
dalam mekanisme kepemimpinan dan managemen yang memberikan perhatian
pelanggan
2. The Psychology production Function
3. The Economist’s Production Function
9. Pendekatan mengukur produktivitas, yaitu sebagai berikut
1. The Administrator’s Produck Function memfokuskan pada tatanan lembaga
dalam mekanisme kepemimpinan dan managemen yang memberikan perhatian
pada kepuasan pelanggan
Menurut Parasuraman terdapat empat penentu kualitas pelayanan (Service Quality)
a. Tangibles
b. Reliabelity
c. Responsivinees
d. Assurance
10. Penampilan fisik, peralatan, personal, dan materi komunikasi
a. Tangibles
b. Reliabelity
Kemampuan untuk menyelenggarakan atau menyampaikan pelayanan dengan tepat dan terpercaya.
c. Responsivinees
keinginan membantu atau menolong pelanggan dengan menyediakan pelayanan yang
tepat.
d. Assurance
Kapabilitas para personal yang menguasai pekerjaan dan kesantunan budi pekerti dalam memberikan
pelayanan menimbulkan sikap percaya dan keyakinan terhadap produk/jasa yang diberikan.
Menurut Parasuraman terdapat empat penentu kualitas pelayanan (Service Quality)
11. 2. The Psychology production Function
Menitikberatkan pada perubahan
perilaku peserta didik sebagai hasil belajar.
Produktivitas dapat diukur dari perilaku
siswa, hasil dari proses mengajar yang
memenuhi kebutuhan belajar siswa secara
karakteristik dan tugas siswa serta
mengembangkan potensi awal secara
menyeluruh.
3. The Economist’s Production Functi
Mengukur produktivitas dari benefit
atau keuntungan yang diperoleh siswa setelah
melakukan pengorbanan waktu, tenaga, uang,
dan yang lainya. Pendidikan dalam hal ini
dipandang sebagai human capital atau
penanaman sumber daya manusia yang
12. Efektifitas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990),
dikemukakan bahwa efektif berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya,
kesannya) manjur dan mujarab, dapat membawa hasil.
Sondang P. Siagian (2001 : 24) memberikan definisi sebagai berikut :
“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam
jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk
menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya.
Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran
yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti
makin tinggi efektivitasnya.
Efektifitas
13. Pengertian Efisiensi
Penggunaan atau pemakaian sumber dana
yang minimal serta tujuan dapat dicapai secara
optimal . Efisiensi juga merupakan perbandingan
antara input dan output, tenaga dan hasil,
perbelanjaan dan masukan, biaya serta kesenangan
yang dihasilkan.
15. Efisiensi Internal
Efisiensi internal menunjuk kepada hubungan antara output pendidikan
(pencapaian belajar) dan input (sumber daya) yang digunakan untuk
memproses/menghasilkan output pendidikan. Efisiensi internal biasanya diukur
dengan biaya-efektivitas. Setiap penilaian biaya efektivitas selalu memerlukan dua
hal, yaitu penilaian ekonomik untuk mengukur biaya masukan (input) dan penilaian
hasil pembelajaran (prestasi belajar, lama belajar, angka putus sekolah).
16. Efisiensi Eksternal
Efisiensi eksternal adalah hubungan antara biaya
yang digunakan untuk menghasilkan tamatan dan
keuntungan kumulatif (individual, sosial, ekonomik,
dan non-ekonomik) yang didapat setelah pada
kurun waktu yang panjang diluar sekolah. Analisis
biaya manfaat merupakan alat utama untuk
mengukur efisiensi eksternal.
17. Dikatakan suatu lembaga pendidikan islam yang efisien
cenderung ditandai dengan pola penyebaran dan
pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang sudah
ditata secara efisien mampu menyediakan keseimbangan
antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber
pendidikan sehingga upaya pencapaian tujuan
(effectiveness) tidak mengalami hambatan. Dengan
demikian, sistem atau program pendidikan yang efisien
ialah yang mampu mendistribusikan sumber-sumber
pendidikan secara adil dan merata agar setiap peserta
didik memperoleh kesempatan yang sama untuk
mendayagunakan sumber-sumber pendidikan tersebut
dan mencapai hasil maksimal.
19. Manajemen dapat dipelajari dan
tersusun atas bagian-bagian yang sistematis
dalam rangka mencapai tujuan organisasi yaitu
yang berupa efektif dan efisien.
Ilmu manajemen
20. Seni
Dengan adanya keahlian, kemahiran,
kemampuan, serta keterampilan dalam
menerapkan prinsip, metode, dan teknik
dalam menggunkan sumber daya akan
mencapai efektif dan efisien.