SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 25
BAB III
METODOLOGI
3.1 Jenis Penelitian
Dalam studi Transportasi Kapal Full Container 504 TEUs menggunakan
metode penelitian deskriptif kuantitatif, Penelitian Deskriptif merupakan dasar bagi
semua penelitian. Penelitian Deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif agar
dapat dilakukan analisis statistik (Sulistyo-Basuki, 2006: 110).
Dalam pengumpulan data dan informasi Transportasi Kapal Full Container
504 TEUs ini dilakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :
3.2 Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengamatan langsung
terhadap kapal rancangan, melakukan berbagai perhitungan, dan melakukan
penelitian serta kajian terhadap karakteristik kapal rancangan yang meliputi
1. Perhitungan Ukuran Utama Kapal
Perhitungan ukutan utama kapal bertujuan untuk menentukan
berbagai aspek, mulai dari aspek ruang muat, ruang bbm, area pelayaran,
dan berbagai aspek lainnya.
2. Perhitungan Area Pelayaran
Perhitungan area pelayaran bertujuan untuk menentukan jarak
pelayaran, waktu perjalanan, area pelayaran dimana perhitungan ini sangat
erat kaitannya dengan lamanya waktu pengantaran barang sampai tujuan
dan perhitungan biaya bahan bakar.
3. Perhitungan Mesin Penggerak
Perhitungan mesin penggerak bertujuan untuk menentukan seberapa
besar daya mesin yang dibutuhkan untuk mendorong kapal dalam
pelayarannya, untuk perhitungan penggunaan BBM, dimana konsumsi
bahan bakar rata-rata menghabiskan biaya sekitar 40% dari biaya
keseluruhan.
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 26
3.3 Data Sekunder
Data sekunder dikumpulkan dari beberapa sumber yang terkait dengan
transportasi laut serta laporan hasil studi terdahulu yang berhubungan dengan
transportasi kapal container. Dalam proses pengumpulan seunder, dikumpulkan
data pendukung seperti berikut:
1) Data penjualan kapal
2) Data gaji dan tunjangan awak kapal di indonesia
3) Data tarif angkutan laut
4) Data logistic untuk keperluan awak kapal
5) Data Asuransi kapal
6) Data operasional pelabuhan
7) Data biaya surat-surat kapal
8) Data biaya penyusutan kapal
9) Data biaya perawatan kapal
10) Data biaya pajak
11) Data harga BBM dan oli Pelumas
12) Data harga Air Tawa
13) Data Biaya Kepelabuhanan
14) Biaya bongkar/muat container
15) Biaya pemasaran
Data-data diatas adalah data hasil pencarian berdasarkan data yang ada
dipasaran atau bisa juga diartikan sebagai data-data yang telah peneliti terdahulu
lakukan berdasarkan aspek-aspek tertentu dan bersifat tidak tetap, penyusun hanya
mengambil sebagian data yang bersangkutan dengan kapal rancangan.
3.4 Metode RFR ( Required Freight Rates )
Jasa angkutan penyeberangan merupakan sarana transportasi pemindahan
barang dan penumpang antar pulau yang mengalami peningkatan sejalan dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Namun perusahaan-perusahaan angkutan
penyeberangan terancam bangkrut disebabkan oleh meningkatnya biaya
operasional sedangkan pendapatan relatif tetap. Melihat kenyataan tersebut maka
perlu dilakukan kajian yang lebih lanjut untuk mengetahui berapa besar tarif yang
dikehendaki perusahaan-perusahaan tersebut yang sebenarnya. Tarif ini disebut
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 27
dengan RFR {Required Freight Rate). Perhitungan RFR (Required Freight Rate)
ini menyertakan unsur eksternalitas yang pada umumnya belum termasuk dalam
perhitungan biaya operasional per tahunnya. RFR ( Required Freight Rates ) adalah
biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek transportasi untuk memindahkan
sejumlah barang atau penumpang dari tempat asal ketempat tujuan. Nilai RFR
banyak di tentukan oleh produksi jasa transportasi. Kriteria RFR dapat digunakan
untuk menilai kelayakan tarif yang berlaku atau sebagai dasar penentuan tarif yang
akan ditawarkan kepada pihak pemakai jasa angkutan. (Ir. Setiojoprajudo, M.SE ,
Soebagyo, SE) [9].
Sumber :Analisa Data Flow Chart
Gambar 3.1 Flow Chart RFR
3.5 Biaya-Biaya
Biaya kapal adalah banyaknya pengeluaran mulai dari harga kapal itu
sendiri serta biaya operasional kapal pada saat berlayar dan berlabuh. Biaya kapal
dapat dikelompokkan menjadi:
a. Kelompok biaya tetap dan biaya variable, patokan yang dipakai
dalam klasifikasi biaya ini adalah reaksi suatu unsur perubahan yang
terjadi pada tingkat operasi/produksi. Pada tingkat produksi ada unsur
biaya yang besarnya berubah sejalan dengan perubahan tingkat produksi.
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 28
b. Kelompok biaya langsung dan tidak langsung, patokan yang
dipakai dalam klasifikasi biaya ini ditinjau dari segi operasional, apakah
suatu unsur biaya ini terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam
proses produksi.
Adapun jenis-jenis biaya jika dikelompokkan dalam biaya tetap dan biaya
variable kemudian disesuaikan dengan biaya operasional kapal maka akan
diperoleh sebagai berikut:
3.5.1 Biaya Operasional Kapal (BOK)
Biaya Operasional Kapal adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan pengoperasian kapal dalam sebuah pelayaran, yang dikelompokkan atas
komponen biaya-biaya selama kapal berada di pelabuhan dan biaya kapal selama
kapal melakukan kegiatan pelayaran yang terdiri atas:
3.5.2 Biaya Langsung
1. Biaya Tetap
Menurut keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 58 tahun
2003, biaya tetap terdiri dari:
a. Biaya Penyusutan Kapal (depresiasi)
Biaya depresiasi, yaitu biaya penyusutan harga kapal
BPK =
๐ป๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘”๐‘Ž ๐พ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘™โˆ’๐‘๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘– ๐‘…๐‘’๐‘ ๐‘–๐‘‘๐‘ข
๐‘€๐‘Ž๐‘ ๐‘Ž ๐‘ƒ๐‘’๐‘›๐‘ฆ๐‘ข๐‘ ๐‘ข๐‘ก๐‘Ž๐‘›
Dimana :
Nilai Residu 5% dari harga kapal dengan Masa penyusutan 25
tahun untuk kapal baru dan 20 tahun untuk kapal bekas.
b. Biaya Bunga Modal
BBM =
๐‘+1
2
(65% ๐ป๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘”๐‘Ž ๐พ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘™)(๐‘‡๐‘–๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘ก
๐ต๐‘ข๐‘›๐‘”๐‘Ž
๐‘ก๐‘Žโ„Ž๐‘ข๐‘›
)
๐‘
Dimana:
N = Jangka waktu pinjaman adalah 10 tahun Modal pinjaman
dihitung 65% dari harga kapal, berarti uang muka sebesar
35% (tergantung dari kebijakan masing-masing Bank).
Tingkat bunga didasarkan atas tingkat harga yang berlaku
umum.
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 29
c. Biaya Asuransi
Biaya asuransi adalah uang premi tahunan yang dibayarkan
kepada lembaga asuransi untuk pertanggungan atas resiko kerusakan atau
musnahnya kapal atau resiko-resiko lainnya. Menurut Purba (1998, 84),
pertanggungan yang diperlukan oleh pemilik kapal dalam kegiatannya
mengoperasikan kapal sebagai alat pengangkut muatan adalah a) Hull and
machinery insurance, yaitu jaminan terhadap Partia loss (resiko kerusakan
lambung, permesinan, dan perlengkapan kapal), serta total loss atau resiko
musnahnya kapal. b) Increased value insurance, yaitu jaminan terhadap
kerugian abstrak seperti hilangnya pekerjaan anak buah kapal sebagai
dampak dari musnahnya kapal. c) Freight insurance, yaitu jaminan
terhadap resiko kehilangan penghasilan (uang tambang) sebagai akibat
dari kerusakan atau kehilangabn kapal. d) Protection and indemnity
insurance, yaitu jarninan terhadap resiko kerugian yang diderita atas
kerugian yang tidak dijamin oleh penanggung. Besarnya premi asuransi
kapal/tahun adalah 1,5% dari harga kapal.
d. Biaya Anak Buah Kapal (ABK)
Menurut keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 58 tahun
2003, biaya anak buah kapal, terdiri dari:
1. Gaji Upah
Gaji rata-rata / orang / bulan x Jumlah ABK x 12 bulan
2. Tunjangan
Tunjangan rata-rata ABK / Orang / Tahun
3. Makan
Uang makan/orang/hari x Jumlah hari x Jumlah ABK x 12
bulan
4. Premi Layar
Premi Layar/orang/hari x Jumlah hari x Jumlah ABK x 12
bulan
5. Kesehatan
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 30
Tunjangan Kesehatan/orang/bulan x Jumlah ABK x 12
bulan
6. Pakaian Dinas
2 (dua) Stel / Orang / Tahun
7. JAMSOSTEK
5% x Gaji ABK
8. Tunjangan Hari Raya
Diberikan 1(satu) bulan gaji
2. Biaya tidak tetap
a. Biaya Bahan Bakar Selama Berlayar
Pemakaian bahan bakar, berangkat dari performance
tenaga penggerak kapal (HP), yaitu besar daya yang diperlukan
kapal dengan kecepatan tertentu pada kondisi displacement
perencanaan kapal. Komposisi pemakaian bahan bakar pada
mesin bantu kapal untuk pemakaian penerangan, pompa-pompa,
mesin jangkar, mesin kemudi, dan lain-lain. Besar pemakaian
bahan bakar kapal ditentukan oleh lamanya waktu kapal di laut
dan di pelabuhan, dan besar tenaga penggerak kapal dan mesin
bantu, pemakaian bahan bakar di laut digunakan untuk mesin
penggerak utama kapal dan mesin bantu kapal, sedangkan untuk
pemakaian bahan bakar di pelabuhan digunakan untuk mesin
bantu kapal. Menurut Poelsh besarnya konsumsi bahan bakar
minyak dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut:
WDO 1 = [(๐๐› ๐Œ๐„ ๐ฑ ๐› ๐Œ๐„)+ (๐๐› ๐€๐„ ๐ฑ ๐› ๐Œ๐„)]x
๐’
๐•๐ฌ
x ๐Ÿ๐ŸŽโˆ’๐Ÿ” x ฮถ
Dimana :
PbME = Mesin Utama
PbAE = A/E (Auxyliry Engine)/Mesin Bantu
PbME = Koefisien pemakaian Bahan Bakar
S = Radius Pelayaran (Mill Laut)
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 31
Vs = Kecepatan (Knots)
ฮถ = (nilai koefisien 1.3~1.5)
b. Berat Bahan Bakar Selama Di Pelabuhan
Selama kapal berada dipelabuhan, kapal hanya
menggunakan mesin bantu sedangkan mesin induk mati.
Penggunaan mesin bantuk hanya untuk pembangkit listrik,
pendingin ruangan, dan peralatan yang memerlukan listrik ataupun
pompa-pompa air.
WDO2 = [(๐๐› ๐€๐„ ๐ฑ ๐› ๐Œ๐„)]x Wp x ๐Ÿ๐ŸŽโˆ’๐Ÿ” x ฮถ
Dimana :
PbAE = A/E (Auxyliry Engine)/Mesin Bantu
PbME = Koefisien pemakaian Bahan Bakar
S = Radius Pelayaran (Mill Laut)
Vs = Kecepatan (Knots)
ฮถ = (nilai koefisien 1.3~1.5)
Wp = Waktu di pelabuhan (Jam)
Konsumsi bahan bakar per tahun (KB) adalah total
konsumsi bahan bakar dikali frekuensi pelayaran dalam setahun
(f).
KB = ( WFL + W ) x f
Biaya bahan bakar pertahun (BB) adalah total konsumsi
bahan bakar per tahun (KB) dikali dengan harga bahan bakar
diesel (HB).
BB = HB x KB
c. Biaya Minyak Pelumas
Pemakaian minyak lumas adalah untuk penggantian secara
periodik atau jarak pelayaran untuk pemeliharaan terhadap mesin-
mesin. Jumlah kebutuhan minyal lumas tergantung dari jenis dan
besarnya tenaga penggerak. Jangka waktu penggantian biasanya
berdasarkan waktu atau jam kerja mesin-mesin itu merata
terhadap umur teknis kapal 25 tahun, dan nilai sisa kapal
diperhitungkan sama dengan nol. Menurut Poelsh besarnya
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 32
konsumsi minyak pelumas dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
1. Berat Minyak Pelumas selama berlayar (Weight Of Lubricating
Oil (WLO1)
WLO = 0.04 x WDO1
2. Berat Minyak Pelumas selama berlayar (Weight Of Lubricating
Oil (WLO2)
WLO = 0.04 x WDO2
Konsumsi minyak pelumas pertahun (ML) adalah jumlah
pemakaian minyak pelumas dikali dengan frekuensi pelayaran
pertahun (f).
ML = (WLI + WLp ) x f
Biaya minyak pelumas pertahun (BL) adalah jumlah
pemakaian minyak pelumas pertahun (ML) dikali harga minyak
pelumas (HL).
BL = HL x ML
d. Biaya Air Tawar
Pemakaian air tawar pada kapal adalah untuk pendingin
mesin utama, mesin bantu dan untuk konsumsi, mandi dan
mencuci. Menurut Poehls besarnya konsumsi air tawar dapat
ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
1. Air tawar untuk pendingin mesin utama
Wop = Pbme x me x S/V x 10-3
Dimana:
me = besarnya air untuk boiler (ketel uap) = 0,14 kg/Kwh
2. Air tawar untuk pendingin mesin bantu
Wop' = Pae x me x S/V x 10-3
3. Air tawar untuk konsumsi dan mandi
- Untuk air minum (1 โ€“ 5 kg/orang/hari)
- Untuk air cuci dan mandi (100 kg/orang/hari)
Ada pun persamaannya sebagai berikut:
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 33
Wfw = P x Z x t/1000
Dimana:
Zfw = Konsumsi air minum + air cuci dan mandi
kg/orang/hari
P = Jumlah ABK
t = Waktu Round Trip
Biaya pemakaian air tawar dihitung dengan mengalikan jumlah air
tawar yang digunakan (W) selama setahun di kalikan dengan harga air
berdasarkan harga air tawar saat ini. Jadi rumus yang digunakan yaitu:
BAT = (Wop + Wop + Wfw) BATPB
Dimana:
BATPB = Harga air perton (Rp)
e. Biaya Kapal di Pelabuhan
Biaya ini ditentukan dengan keputusan Menteri Perhubungan
tentang kepelabuhanan dan keputusan direksi Perum Pelabuhan II tahun
2000. Biaya ini terdiri dari:
1. Biaya Labuh, biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan
adanya kapal yang melakukan kegiatan angkut dan kunjungan ke
pelabuhan. Besarnya biaya ini tergantung pada GRT kapal dan
lamanya waktu kedatangan kapal hingga berangkat meninggalkan
pelabuhan tersebut.
UL = WL x tarif labuh x frekuensi
Di mana:
UL = biaya labuh
WL = waktu labuh kapal
2. Biaya pandu di mana pada saat kapal memasuki perairan
pelabuhan perlu dituntun oleh sebuah kapal pandu serbagai
penunjuk arah untuk memasuki pelabuhan.
3. Biaya Tambat, yaitu biaya yang dikeluarkan pada saat
kapal tambat di dermaga selama jangka waktu tertentu. Besarnya
biaya ini tergantung pada GRT per etmal. Perhitungan etmal
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 34
adalah waktu kapal kurang dari 6 jam dihitung sebagai ยผ etmal,
waktu tambat 6-12 jam di hitung sebagai ยฝ etmal, waktu tambat
12-18 jam dihitung dengan persamaan :
UT = WT x Tarif tambat /etmal x freq
Di mana:
WT = waktu tambat kapal (etmal)
4. Biaya Rambu, yaitu biaya yang dikeluarkan karena
pemakaian jasa rambu pada saat kapal melakukan pergerakan
keluar masuk pelabuhan.
5. Biaya Tunda, yaitu biaya yang dikeluarkan mengenai
penundaan kapal dalam pelabuhan.
f. Biaya Reparasi, Maintenance, dan Supply (RMS) Adalah biaya
yang dikeluarkan kepada pihak luar yang melaksanakan pekerjaan
reparasi dan maintenance kapal, yang termasuk maintenance dan
perlengkapan meliputi geladak, alat-alat mekanik bongkar muat kapal,
suku cadang, investasi kerja yang digunakan kapal. Sedangkan yang
tergolong supply adalah biaya barang-barang konsumsi di kapal tidak
termasuk bahan bakar, air tawar, dan minyak lumas. Sebagai jaminan
keselamatan, reparasi kapal ferry wajib dilaksanakan setiap tahun di atas
dok. Biaya reparasi ini meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan
pertumbuhan umur kapal.
3.5.3 Biaya Tidak Langsung
A. Biaya Pegawai Darat (Kantor Cabang dan Perwakilan)
1) Gaji Upah
Dihitung berdasarkan gaji rata-rata pegawai darat yaitu
Kepala Cabang dan staff.
2) Tunjangan
Terdiri dari makan & transport, kesehatan, pakaian dinas,
jamsostek dan tunjangan hari raya.
B. Biaya Pengelolaan dan Management
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 35
Biaya ini merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk
kepentingan administrasi dan management yang tidak langsung
menunjang pengelolaan terapan, pendidikan dan latihan, kompensasi bagi
karyawan, pengawasan dan biaya administrasi. Menurut Jinca (2002),
besamya biaya manajemen adalah 12% dari biaya-biaya awak kapal,
RMS, asuransi dengan persamaan:
BTM = 0,12 (BTAK + RMSpv + BApv)
BTAK = GAKT + BKAKT + BAAK'T
Di mana:
BTM = biaya tetap kegiatan manajemen (Rp/tahun)
BTAK = biaya tetap awak kapal (Rp/tahun)
GAKT = gaji ABK (Rp/tahun)
BKAKT = biaya konsumsi awak kapal (Rp/tahun)
BAAK'T = biaya air tawar untuk ABK (Rp/tahun)
RMSPV= rata-rata biaya RMS nilai sekarang (Rp/tahun)
BApv = rata-rata biaya asuransi nilai sekarang (Rp/tahun)
3.6 Emisi Gas Buang (Faktor Emisi)
Faktor emisi merupaka nilai rat-rata suatu parameter Pencemaran Udara
yang dikeluaran oleh sumber yang spesifik. Factor-faktor ini biasanya dinyatakana
sebagai berat polutan dibagi dengan satuan berat, volume, jarak, atau lamanya suatu
aktifitas yang dapat mengeluarkan polutas. Adanya variasi tersebut menimbulkan
ekpresi factor dengan unit yang berbeda. Rumus umum untuk menghitung emisi
adalah sebagai berikut :
E = A x EF x (1-ER/100)
Dimana :
E = Emisi
A = Laju Aktifitas
EF = Faktor Emisi (Emision Factor)
ER = Efisiensi pengurangan emisi keseluruhan (%)
Dari rumus umum diatas dapat dijelaskan untuk E adalah Emisi yang akan
kita hitung, A adalah laju aktifitas yang dilakukan (contoh : Konsumsi BBM untuk
perjalanan dari kota A ke kota B adalah sekian liter), EF adalah factor emisi yang
YOGA DWI SAPUTRA
2013310019
TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 36
tertera pada table 3.1 dibawah dan ER adalah Efisiensi pengurangan yang dilakukan
untuk mengurangi polutas yang dikeluarkan oleh sebuah alat yang mengeluarkan
polusi, pada kasus ini (Transportasi Kapal Container 504 TEUs) diambil 23% untuk
factor emisi.
Tabel 3.1 FaktorEmisi Gas Buang
No Jenis Polutan Faktor Emisi Satuan
1
Sulfur Dioksida
(SO2)
0.5985 g/Liter
2
Timbal Hitam
(Pb)
0.07 g/Liter
3 Oksidan (O2) 0.6821 g/Liter
4
Nitrogen
Dioksida (NO2)
13.542 g/Liter
5 Partikulat 0.6033 g/Liter
6 Debu 0.5985 g/Liter
Sumber : Hasil Survey

More Related Content

What's hot

BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUTBAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
Yogga Haw
ย 
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
Arya Dewantara
ย 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan raya
novirma_sari
ย 
Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx
Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptxKelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx
Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx
018HarvanSinukaban
ย 
Cargo insurance..
Cargo insurance..Cargo insurance..
Cargo insurance..
Ridwan Ichsan
ย 
Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4
Arjuna Ahmadi
ย 

What's hot (20)

BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUTBAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
ย 
sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2sistem transportasi pertemuan ke-2
sistem transportasi pertemuan ke-2
ย 
Teknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapalTeknik Konstruksi kapal
Teknik Konstruksi kapal
ย 
Bekerjanya alat berat kelompok 2
Bekerjanya alat berat kelompok 2Bekerjanya alat berat kelompok 2
Bekerjanya alat berat kelompok 2
ย 
Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1Sistem transportasi pertemuan ke 1
Sistem transportasi pertemuan ke 1
ย 
Ekonomi transportasi
Ekonomi transportasiEkonomi transportasi
Ekonomi transportasi
ย 
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
216074397 2-14-feb-manajemen-pelabuhan
ย 
Sistem transportasi angkutan laut
Sistem transportasi angkutan lautSistem transportasi angkutan laut
Sistem transportasi angkutan laut
ย 
ISPS Code
ISPS CodeISPS Code
ISPS Code
ย 
Transportasi darat
Transportasi daratTransportasi darat
Transportasi darat
ย 
Kapasitas jalan raya
Kapasitas jalan rayaKapasitas jalan raya
Kapasitas jalan raya
ย 
Perhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit KapalPerhitungan Plat Kulit Kapal
Perhitungan Plat Kulit Kapal
ย 
Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx
Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptxKelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx
Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx
ย 
Cargo insurance..
Cargo insurance..Cargo insurance..
Cargo insurance..
ย 
Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang PelayaranUndang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Undang-undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
ย 
Pengembangan pelabuhan
Pengembangan pelabuhanPengembangan pelabuhan
Pengembangan pelabuhan
ย 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14) (1)
ย 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
ย 
Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4
ย 
DUMPTRUCK
DUMPTRUCKDUMPTRUCK
DUMPTRUCK
ย 

Viewers also liked

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUTBAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT
Yogga Haw
ย 
Tesis transportasi laut
Tesis transportasi lautTesis transportasi laut
Tesis transportasi laut
Ishaq Jayabrata
ย 
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry iiPerencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
Hoki agustinus
ย 
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Didik Purwiyanto Vay
ย 
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Didik Purwiyanto Vay
ย 

Viewers also liked (20)

BAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUTBAB I TRANSPORTASI LAUT
BAB I TRANSPORTASI LAUT
ย 
DAFTAR PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT
DAFTAR PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUTDAFTAR PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT
DAFTAR PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT
ย 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUTBAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT
BAB II TINJAUAN PUSTAKA - TRANSPORTASI LAUT
ย 
Tesis transportasi laut
Tesis transportasi lautTesis transportasi laut
Tesis transportasi laut
ย 
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry iiPerencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
Perencanaan pelayaran dan voyage calculation km dharma ferry ii
ย 
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
Vol2 no1 peranan fasilitas pelabuhan dalam menunjang kegiatan bongkar muat, a...
ย 
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampahPerhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
Perhitungan jumlah trip kendaraan pengangkut sampah
ย 
Koefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapalKoefisien bentuk kapal
Koefisien bentuk kapal
ย 
JURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYA
JURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYAJURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYA
JURNAL PDP VOL 2 NO 2 Benny, Binta SISTEM WINDOWS PT. PELINDO III SURABAYA
ย 
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
JURNAL PDP VOL 4 NO 1 Muhammad Arief Benny Agus Setiono Efektifitas Bongkar M...
ย 
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
Vol3 no1 optimalisasi stuffing dalam terhadap kelancaran pemuatan peti kemas,...
ย 
Efektifitas dan efisiensi serta produktivitas
Efektifitas dan efisiensi serta produktivitas Efektifitas dan efisiensi serta produktivitas
Efektifitas dan efisiensi serta produktivitas
ย 
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwantoVol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
Vol4 no1 dampak kekurangan alat bongkar muat, mega kusumaningrum, adi purwanto
ย 
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
Vol2 no1 pengoptimalisasian kegiatan bongkar muat untuk meningkatkan produkti...
ย 
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Operasional Bongkar Muat Terminal Jam...
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Operasional Bongkar Muat Terminal Jam...JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Operasional Bongkar Muat Terminal Jam...
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Operasional Bongkar Muat Terminal Jam...
ย 
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas PelabuhanJURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
JURNAL PDP VOL 2 NO1 Benny Agus Setiono Fasilitas Pelabuhan
ย 
Lap. skripsi anang
Lap. skripsi anangLap. skripsi anang
Lap. skripsi anang
ย 
Kd1. jenis jenis kapal
Kd1. jenis jenis kapalKd1. jenis jenis kapal
Kd1. jenis jenis kapal
ย 
Skripsi Astario Adi
Skripsi Astario Adi Skripsi Astario Adi
Skripsi Astario Adi
ย 
Gerak jatuh bebas
Gerak jatuh bebasGerak jatuh bebas
Gerak jatuh bebas
ย 

Similar to BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT

PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
Yogga Haw
ย 
Assignment Week 4_04211840000113_Zhoel Maulana.pdf
Assignment Week 4_04211840000113_Zhoel Maulana.pdfAssignment Week 4_04211840000113_Zhoel Maulana.pdf
Assignment Week 4_04211840000113_Zhoel Maulana.pdf
ZhoelMaulana1
ย 
5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf
suryaman10
ย 
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_201213353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
Tito Mizteriuz
ย 
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
MULDAN MARTIN, A.Pi., M.Si
ย 
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
Hendra Syahputra
ย 
Seminar kel
Seminar kelSeminar kel
Seminar kel
kuncodadi
ย 
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran HidrolikPESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
ย 

Similar to BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT (20)

Tugas merancang kapal ii rencana umum
Tugas merancang kapal ii   rencana umumTugas merancang kapal ii   rencana umum
Tugas merancang kapal ii rencana umum
ย 
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
Laporan tm 1 adnin pras (2-10-14)
ย 
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umumGaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
Gaguk suhardjito afif bambang gaguk (abg) rencana umum
ย 
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB VPERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
PERENCANAAN PELABUHAN PETI KEMAS - BAB V
ย 
Assignment Week 4_04211840000113_Zhoel Maulana.pdf
Assignment Week 4_04211840000113_Zhoel Maulana.pdfAssignment Week 4_04211840000113_Zhoel Maulana.pdf
Assignment Week 4_04211840000113_Zhoel Maulana.pdf
ย 
4. bab i pendahuluan
4. bab i pendahuluan4. bab i pendahuluan
4. bab i pendahuluan
ย 
5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf5822-16327-1-PB.pdf
5822-16327-1-PB.pdf
ย 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
ย 
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_201213353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
13353 henrikus galih-irawan-pelabuhan_2012
ย 
Sistem Transfortasi
Sistem TransfortasiSistem Transfortasi
Sistem Transfortasi
ย 
BAB VI PENUTUP - TRANSPORTASI LAUT
BAB VI PENUTUP - TRANSPORTASI LAUTBAB VI PENUTUP - TRANSPORTASI LAUT
BAB VI PENUTUP - TRANSPORTASI LAUT
ย 
Pendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhanPendahuluan pelabuhan
Pendahuluan pelabuhan
ย 
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
9. deskripsi materi mapel paket keahlian pbkp revisi_okt
ย 
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
Peraturan Menteri Perhubungan Pm.6 tahun 2013 tentang Jenis, Struktur, dan Go...
ย 
Ptm
PtmPtm
Ptm
ย 
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
ย 
Seminar kel
Seminar kelSeminar kel
Seminar kel
ย 
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran HidrolikPESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
PESAWAT ANGKAT : Derek Uap, Alat Pengangkat Mobil, dan Kran Hidrolik
ย 
16937-34346-1-SM.pdf
16937-34346-1-SM.pdf16937-34346-1-SM.pdf
16937-34346-1-SM.pdf
ย 
15507056 bangun fiqri-utami_l.
15507056 bangun fiqri-utami_l.15507056 bangun fiqri-utami_l.
15507056 bangun fiqri-utami_l.
ย 

More from Yogga Haw

BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
ย 
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
ย 
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
ย 
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYAR...
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYAR...KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYAR...
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYAR...
Yogga Haw
ย 
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
ย 
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYACOVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
ย 
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYALAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
ย 
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYADAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
ย 
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
ย 
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
ย 
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
Yogga Haw
ย 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPALTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
Yogga Haw
ย 

More from Yogga Haw (20)

BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB III TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ย 
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB II TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ย 
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB I TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ย 
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYAR...
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYAR...KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYAR...
KATA PENGANTAR DAN DAFTAR ISI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYAR...
ย 
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYAABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ABSTRAK TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ย 
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYACOVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
COVER TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ย 
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYALAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
LAMPIRAN TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ย 
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYADAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
DAFTAR PUSTAKA TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ย 
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB VI TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ย 
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB V TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ย 
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYABAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI  ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
BAB IV TINJAUAN KESELAMATAN PELAYARAN DI ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA
ย 
Kracht design of bulbous bows
Kracht design of bulbous bowsKracht design of bulbous bows
Kracht design of bulbous bows
ย 
Floodable length
Floodable lengthFloodable length
Floodable length
ย 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPALTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN KEKUATAN KAPAL
ย 
Tugas merancang kapal ii surat permohonan sidang tugas merancang
Tugas merancang kapal ii   surat permohonan sidang tugas merancangTugas merancang kapal ii   surat permohonan sidang tugas merancang
Tugas merancang kapal ii surat permohonan sidang tugas merancang
ย 
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)Tugas merancang kapal ii   kontruksi - source (bki)
Tugas merancang kapal ii kontruksi - source (bki)
ย 
Tugas merancang kapal ii grt nrt
Tugas merancang kapal ii   grt nrtTugas merancang kapal ii   grt nrt
Tugas merancang kapal ii grt nrt
ย 
Tugas merancang kapal ii daftar isi
Tugas merancang kapal ii   daftar isiTugas merancang kapal ii   daftar isi
Tugas merancang kapal ii daftar isi
ย 
Tugas merancang kapal ii cover
Tugas merancang kapal ii   coverTugas merancang kapal ii   cover
Tugas merancang kapal ii cover
ย 
Tugas merancang kapal ii capacity plan
Tugas merancang kapal ii   capacity planTugas merancang kapal ii   capacity plan
Tugas merancang kapal ii capacity plan
ย 

Recently uploaded

LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
ย 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
ย 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
Andimarini2
ย 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
ย 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
arifyudianto3
ย 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
ย 

Recently uploaded (19)

PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptxPPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
PPT AHLI MADYA BANGUNAN GEDUNGggggg.pptx
ย 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
ย 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
ย 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
ย 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
ย 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
ย 
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdfGambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
Gambar kerja TUREN KETAWANG malang jawa timur.pdf
ย 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
ย 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
ย 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
ย 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
ย 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
ย 
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.pptKalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
Kalor dan Perpindahan Kalor presentasi.ppt
ย 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
ย 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ย 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
ย 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
ย 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
ย 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
ย 

BAB III METODOLOGI - TRANSPORTASI LAUT

  • 1. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 25 BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis Penelitian Dalam studi Transportasi Kapal Full Container 504 TEUs menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, Penelitian Deskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian. Penelitian Deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik (Sulistyo-Basuki, 2006: 110). Dalam pengumpulan data dan informasi Transportasi Kapal Full Container 504 TEUs ini dilakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut : 3.2 Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengamatan langsung terhadap kapal rancangan, melakukan berbagai perhitungan, dan melakukan penelitian serta kajian terhadap karakteristik kapal rancangan yang meliputi 1. Perhitungan Ukuran Utama Kapal Perhitungan ukutan utama kapal bertujuan untuk menentukan berbagai aspek, mulai dari aspek ruang muat, ruang bbm, area pelayaran, dan berbagai aspek lainnya. 2. Perhitungan Area Pelayaran Perhitungan area pelayaran bertujuan untuk menentukan jarak pelayaran, waktu perjalanan, area pelayaran dimana perhitungan ini sangat erat kaitannya dengan lamanya waktu pengantaran barang sampai tujuan dan perhitungan biaya bahan bakar. 3. Perhitungan Mesin Penggerak Perhitungan mesin penggerak bertujuan untuk menentukan seberapa besar daya mesin yang dibutuhkan untuk mendorong kapal dalam pelayarannya, untuk perhitungan penggunaan BBM, dimana konsumsi bahan bakar rata-rata menghabiskan biaya sekitar 40% dari biaya keseluruhan.
  • 2. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 26 3.3 Data Sekunder Data sekunder dikumpulkan dari beberapa sumber yang terkait dengan transportasi laut serta laporan hasil studi terdahulu yang berhubungan dengan transportasi kapal container. Dalam proses pengumpulan seunder, dikumpulkan data pendukung seperti berikut: 1) Data penjualan kapal 2) Data gaji dan tunjangan awak kapal di indonesia 3) Data tarif angkutan laut 4) Data logistic untuk keperluan awak kapal 5) Data Asuransi kapal 6) Data operasional pelabuhan 7) Data biaya surat-surat kapal 8) Data biaya penyusutan kapal 9) Data biaya perawatan kapal 10) Data biaya pajak 11) Data harga BBM dan oli Pelumas 12) Data harga Air Tawa 13) Data Biaya Kepelabuhanan 14) Biaya bongkar/muat container 15) Biaya pemasaran Data-data diatas adalah data hasil pencarian berdasarkan data yang ada dipasaran atau bisa juga diartikan sebagai data-data yang telah peneliti terdahulu lakukan berdasarkan aspek-aspek tertentu dan bersifat tidak tetap, penyusun hanya mengambil sebagian data yang bersangkutan dengan kapal rancangan. 3.4 Metode RFR ( Required Freight Rates ) Jasa angkutan penyeberangan merupakan sarana transportasi pemindahan barang dan penumpang antar pulau yang mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Namun perusahaan-perusahaan angkutan penyeberangan terancam bangkrut disebabkan oleh meningkatnya biaya operasional sedangkan pendapatan relatif tetap. Melihat kenyataan tersebut maka perlu dilakukan kajian yang lebih lanjut untuk mengetahui berapa besar tarif yang dikehendaki perusahaan-perusahaan tersebut yang sebenarnya. Tarif ini disebut
  • 3. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 27 dengan RFR {Required Freight Rate). Perhitungan RFR (Required Freight Rate) ini menyertakan unsur eksternalitas yang pada umumnya belum termasuk dalam perhitungan biaya operasional per tahunnya. RFR ( Required Freight Rates ) adalah biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek transportasi untuk memindahkan sejumlah barang atau penumpang dari tempat asal ketempat tujuan. Nilai RFR banyak di tentukan oleh produksi jasa transportasi. Kriteria RFR dapat digunakan untuk menilai kelayakan tarif yang berlaku atau sebagai dasar penentuan tarif yang akan ditawarkan kepada pihak pemakai jasa angkutan. (Ir. Setiojoprajudo, M.SE , Soebagyo, SE) [9]. Sumber :Analisa Data Flow Chart Gambar 3.1 Flow Chart RFR 3.5 Biaya-Biaya Biaya kapal adalah banyaknya pengeluaran mulai dari harga kapal itu sendiri serta biaya operasional kapal pada saat berlayar dan berlabuh. Biaya kapal dapat dikelompokkan menjadi: a. Kelompok biaya tetap dan biaya variable, patokan yang dipakai dalam klasifikasi biaya ini adalah reaksi suatu unsur perubahan yang terjadi pada tingkat operasi/produksi. Pada tingkat produksi ada unsur biaya yang besarnya berubah sejalan dengan perubahan tingkat produksi.
  • 4. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 28 b. Kelompok biaya langsung dan tidak langsung, patokan yang dipakai dalam klasifikasi biaya ini ditinjau dari segi operasional, apakah suatu unsur biaya ini terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam proses produksi. Adapun jenis-jenis biaya jika dikelompokkan dalam biaya tetap dan biaya variable kemudian disesuaikan dengan biaya operasional kapal maka akan diperoleh sebagai berikut: 3.5.1 Biaya Operasional Kapal (BOK) Biaya Operasional Kapal adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pengoperasian kapal dalam sebuah pelayaran, yang dikelompokkan atas komponen biaya-biaya selama kapal berada di pelabuhan dan biaya kapal selama kapal melakukan kegiatan pelayaran yang terdiri atas: 3.5.2 Biaya Langsung 1. Biaya Tetap Menurut keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 58 tahun 2003, biaya tetap terdiri dari: a. Biaya Penyusutan Kapal (depresiasi) Biaya depresiasi, yaitu biaya penyusutan harga kapal BPK = ๐ป๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘”๐‘Ž ๐พ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘™โˆ’๐‘๐‘–๐‘™๐‘Ž๐‘– ๐‘…๐‘’๐‘ ๐‘–๐‘‘๐‘ข ๐‘€๐‘Ž๐‘ ๐‘Ž ๐‘ƒ๐‘’๐‘›๐‘ฆ๐‘ข๐‘ ๐‘ข๐‘ก๐‘Ž๐‘› Dimana : Nilai Residu 5% dari harga kapal dengan Masa penyusutan 25 tahun untuk kapal baru dan 20 tahun untuk kapal bekas. b. Biaya Bunga Modal BBM = ๐‘+1 2 (65% ๐ป๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘”๐‘Ž ๐พ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘™)(๐‘‡๐‘–๐‘›๐‘”๐‘˜๐‘Ž๐‘ก ๐ต๐‘ข๐‘›๐‘”๐‘Ž ๐‘ก๐‘Žโ„Ž๐‘ข๐‘› ) ๐‘ Dimana: N = Jangka waktu pinjaman adalah 10 tahun Modal pinjaman dihitung 65% dari harga kapal, berarti uang muka sebesar 35% (tergantung dari kebijakan masing-masing Bank). Tingkat bunga didasarkan atas tingkat harga yang berlaku umum.
  • 5. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 29 c. Biaya Asuransi Biaya asuransi adalah uang premi tahunan yang dibayarkan kepada lembaga asuransi untuk pertanggungan atas resiko kerusakan atau musnahnya kapal atau resiko-resiko lainnya. Menurut Purba (1998, 84), pertanggungan yang diperlukan oleh pemilik kapal dalam kegiatannya mengoperasikan kapal sebagai alat pengangkut muatan adalah a) Hull and machinery insurance, yaitu jaminan terhadap Partia loss (resiko kerusakan lambung, permesinan, dan perlengkapan kapal), serta total loss atau resiko musnahnya kapal. b) Increased value insurance, yaitu jaminan terhadap kerugian abstrak seperti hilangnya pekerjaan anak buah kapal sebagai dampak dari musnahnya kapal. c) Freight insurance, yaitu jaminan terhadap resiko kehilangan penghasilan (uang tambang) sebagai akibat dari kerusakan atau kehilangabn kapal. d) Protection and indemnity insurance, yaitu jarninan terhadap resiko kerugian yang diderita atas kerugian yang tidak dijamin oleh penanggung. Besarnya premi asuransi kapal/tahun adalah 1,5% dari harga kapal. d. Biaya Anak Buah Kapal (ABK) Menurut keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 58 tahun 2003, biaya anak buah kapal, terdiri dari: 1. Gaji Upah Gaji rata-rata / orang / bulan x Jumlah ABK x 12 bulan 2. Tunjangan Tunjangan rata-rata ABK / Orang / Tahun 3. Makan Uang makan/orang/hari x Jumlah hari x Jumlah ABK x 12 bulan 4. Premi Layar Premi Layar/orang/hari x Jumlah hari x Jumlah ABK x 12 bulan 5. Kesehatan
  • 6. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 30 Tunjangan Kesehatan/orang/bulan x Jumlah ABK x 12 bulan 6. Pakaian Dinas 2 (dua) Stel / Orang / Tahun 7. JAMSOSTEK 5% x Gaji ABK 8. Tunjangan Hari Raya Diberikan 1(satu) bulan gaji 2. Biaya tidak tetap a. Biaya Bahan Bakar Selama Berlayar Pemakaian bahan bakar, berangkat dari performance tenaga penggerak kapal (HP), yaitu besar daya yang diperlukan kapal dengan kecepatan tertentu pada kondisi displacement perencanaan kapal. Komposisi pemakaian bahan bakar pada mesin bantu kapal untuk pemakaian penerangan, pompa-pompa, mesin jangkar, mesin kemudi, dan lain-lain. Besar pemakaian bahan bakar kapal ditentukan oleh lamanya waktu kapal di laut dan di pelabuhan, dan besar tenaga penggerak kapal dan mesin bantu, pemakaian bahan bakar di laut digunakan untuk mesin penggerak utama kapal dan mesin bantu kapal, sedangkan untuk pemakaian bahan bakar di pelabuhan digunakan untuk mesin bantu kapal. Menurut Poelsh besarnya konsumsi bahan bakar minyak dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut: WDO 1 = [(๐๐› ๐Œ๐„ ๐ฑ ๐› ๐Œ๐„)+ (๐๐› ๐€๐„ ๐ฑ ๐› ๐Œ๐„)]x ๐’ ๐•๐ฌ x ๐Ÿ๐ŸŽโˆ’๐Ÿ” x ฮถ Dimana : PbME = Mesin Utama PbAE = A/E (Auxyliry Engine)/Mesin Bantu PbME = Koefisien pemakaian Bahan Bakar S = Radius Pelayaran (Mill Laut)
  • 7. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 31 Vs = Kecepatan (Knots) ฮถ = (nilai koefisien 1.3~1.5) b. Berat Bahan Bakar Selama Di Pelabuhan Selama kapal berada dipelabuhan, kapal hanya menggunakan mesin bantu sedangkan mesin induk mati. Penggunaan mesin bantuk hanya untuk pembangkit listrik, pendingin ruangan, dan peralatan yang memerlukan listrik ataupun pompa-pompa air. WDO2 = [(๐๐› ๐€๐„ ๐ฑ ๐› ๐Œ๐„)]x Wp x ๐Ÿ๐ŸŽโˆ’๐Ÿ” x ฮถ Dimana : PbAE = A/E (Auxyliry Engine)/Mesin Bantu PbME = Koefisien pemakaian Bahan Bakar S = Radius Pelayaran (Mill Laut) Vs = Kecepatan (Knots) ฮถ = (nilai koefisien 1.3~1.5) Wp = Waktu di pelabuhan (Jam) Konsumsi bahan bakar per tahun (KB) adalah total konsumsi bahan bakar dikali frekuensi pelayaran dalam setahun (f). KB = ( WFL + W ) x f Biaya bahan bakar pertahun (BB) adalah total konsumsi bahan bakar per tahun (KB) dikali dengan harga bahan bakar diesel (HB). BB = HB x KB c. Biaya Minyak Pelumas Pemakaian minyak lumas adalah untuk penggantian secara periodik atau jarak pelayaran untuk pemeliharaan terhadap mesin- mesin. Jumlah kebutuhan minyal lumas tergantung dari jenis dan besarnya tenaga penggerak. Jangka waktu penggantian biasanya berdasarkan waktu atau jam kerja mesin-mesin itu merata terhadap umur teknis kapal 25 tahun, dan nilai sisa kapal diperhitungkan sama dengan nol. Menurut Poelsh besarnya
  • 8. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 32 konsumsi minyak pelumas dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: 1. Berat Minyak Pelumas selama berlayar (Weight Of Lubricating Oil (WLO1) WLO = 0.04 x WDO1 2. Berat Minyak Pelumas selama berlayar (Weight Of Lubricating Oil (WLO2) WLO = 0.04 x WDO2 Konsumsi minyak pelumas pertahun (ML) adalah jumlah pemakaian minyak pelumas dikali dengan frekuensi pelayaran pertahun (f). ML = (WLI + WLp ) x f Biaya minyak pelumas pertahun (BL) adalah jumlah pemakaian minyak pelumas pertahun (ML) dikali harga minyak pelumas (HL). BL = HL x ML d. Biaya Air Tawar Pemakaian air tawar pada kapal adalah untuk pendingin mesin utama, mesin bantu dan untuk konsumsi, mandi dan mencuci. Menurut Poehls besarnya konsumsi air tawar dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: 1. Air tawar untuk pendingin mesin utama Wop = Pbme x me x S/V x 10-3 Dimana: me = besarnya air untuk boiler (ketel uap) = 0,14 kg/Kwh 2. Air tawar untuk pendingin mesin bantu Wop' = Pae x me x S/V x 10-3 3. Air tawar untuk konsumsi dan mandi - Untuk air minum (1 โ€“ 5 kg/orang/hari) - Untuk air cuci dan mandi (100 kg/orang/hari) Ada pun persamaannya sebagai berikut:
  • 9. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 33 Wfw = P x Z x t/1000 Dimana: Zfw = Konsumsi air minum + air cuci dan mandi kg/orang/hari P = Jumlah ABK t = Waktu Round Trip Biaya pemakaian air tawar dihitung dengan mengalikan jumlah air tawar yang digunakan (W) selama setahun di kalikan dengan harga air berdasarkan harga air tawar saat ini. Jadi rumus yang digunakan yaitu: BAT = (Wop + Wop + Wfw) BATPB Dimana: BATPB = Harga air perton (Rp) e. Biaya Kapal di Pelabuhan Biaya ini ditentukan dengan keputusan Menteri Perhubungan tentang kepelabuhanan dan keputusan direksi Perum Pelabuhan II tahun 2000. Biaya ini terdiri dari: 1. Biaya Labuh, biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan adanya kapal yang melakukan kegiatan angkut dan kunjungan ke pelabuhan. Besarnya biaya ini tergantung pada GRT kapal dan lamanya waktu kedatangan kapal hingga berangkat meninggalkan pelabuhan tersebut. UL = WL x tarif labuh x frekuensi Di mana: UL = biaya labuh WL = waktu labuh kapal 2. Biaya pandu di mana pada saat kapal memasuki perairan pelabuhan perlu dituntun oleh sebuah kapal pandu serbagai penunjuk arah untuk memasuki pelabuhan. 3. Biaya Tambat, yaitu biaya yang dikeluarkan pada saat kapal tambat di dermaga selama jangka waktu tertentu. Besarnya biaya ini tergantung pada GRT per etmal. Perhitungan etmal
  • 10. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 34 adalah waktu kapal kurang dari 6 jam dihitung sebagai ยผ etmal, waktu tambat 6-12 jam di hitung sebagai ยฝ etmal, waktu tambat 12-18 jam dihitung dengan persamaan : UT = WT x Tarif tambat /etmal x freq Di mana: WT = waktu tambat kapal (etmal) 4. Biaya Rambu, yaitu biaya yang dikeluarkan karena pemakaian jasa rambu pada saat kapal melakukan pergerakan keluar masuk pelabuhan. 5. Biaya Tunda, yaitu biaya yang dikeluarkan mengenai penundaan kapal dalam pelabuhan. f. Biaya Reparasi, Maintenance, dan Supply (RMS) Adalah biaya yang dikeluarkan kepada pihak luar yang melaksanakan pekerjaan reparasi dan maintenance kapal, yang termasuk maintenance dan perlengkapan meliputi geladak, alat-alat mekanik bongkar muat kapal, suku cadang, investasi kerja yang digunakan kapal. Sedangkan yang tergolong supply adalah biaya barang-barang konsumsi di kapal tidak termasuk bahan bakar, air tawar, dan minyak lumas. Sebagai jaminan keselamatan, reparasi kapal ferry wajib dilaksanakan setiap tahun di atas dok. Biaya reparasi ini meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan pertumbuhan umur kapal. 3.5.3 Biaya Tidak Langsung A. Biaya Pegawai Darat (Kantor Cabang dan Perwakilan) 1) Gaji Upah Dihitung berdasarkan gaji rata-rata pegawai darat yaitu Kepala Cabang dan staff. 2) Tunjangan Terdiri dari makan & transport, kesehatan, pakaian dinas, jamsostek dan tunjangan hari raya. B. Biaya Pengelolaan dan Management
  • 11. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 35 Biaya ini merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan administrasi dan management yang tidak langsung menunjang pengelolaan terapan, pendidikan dan latihan, kompensasi bagi karyawan, pengawasan dan biaya administrasi. Menurut Jinca (2002), besamya biaya manajemen adalah 12% dari biaya-biaya awak kapal, RMS, asuransi dengan persamaan: BTM = 0,12 (BTAK + RMSpv + BApv) BTAK = GAKT + BKAKT + BAAK'T Di mana: BTM = biaya tetap kegiatan manajemen (Rp/tahun) BTAK = biaya tetap awak kapal (Rp/tahun) GAKT = gaji ABK (Rp/tahun) BKAKT = biaya konsumsi awak kapal (Rp/tahun) BAAK'T = biaya air tawar untuk ABK (Rp/tahun) RMSPV= rata-rata biaya RMS nilai sekarang (Rp/tahun) BApv = rata-rata biaya asuransi nilai sekarang (Rp/tahun) 3.6 Emisi Gas Buang (Faktor Emisi) Faktor emisi merupaka nilai rat-rata suatu parameter Pencemaran Udara yang dikeluaran oleh sumber yang spesifik. Factor-faktor ini biasanya dinyatakana sebagai berat polutan dibagi dengan satuan berat, volume, jarak, atau lamanya suatu aktifitas yang dapat mengeluarkan polutas. Adanya variasi tersebut menimbulkan ekpresi factor dengan unit yang berbeda. Rumus umum untuk menghitung emisi adalah sebagai berikut : E = A x EF x (1-ER/100) Dimana : E = Emisi A = Laju Aktifitas EF = Faktor Emisi (Emision Factor) ER = Efisiensi pengurangan emisi keseluruhan (%) Dari rumus umum diatas dapat dijelaskan untuk E adalah Emisi yang akan kita hitung, A adalah laju aktifitas yang dilakukan (contoh : Konsumsi BBM untuk perjalanan dari kota A ke kota B adalah sekian liter), EF adalah factor emisi yang
  • 12. YOGA DWI SAPUTRA 2013310019 TRANSPORTASI LAUT FULL CONTAINER 504 TEUs 36 tertera pada table 3.1 dibawah dan ER adalah Efisiensi pengurangan yang dilakukan untuk mengurangi polutas yang dikeluarkan oleh sebuah alat yang mengeluarkan polusi, pada kasus ini (Transportasi Kapal Container 504 TEUs) diambil 23% untuk factor emisi. Tabel 3.1 FaktorEmisi Gas Buang No Jenis Polutan Faktor Emisi Satuan 1 Sulfur Dioksida (SO2) 0.5985 g/Liter 2 Timbal Hitam (Pb) 0.07 g/Liter 3 Oksidan (O2) 0.6821 g/Liter 4 Nitrogen Dioksida (NO2) 13.542 g/Liter 5 Partikulat 0.6033 g/Liter 6 Debu 0.5985 g/Liter Sumber : Hasil Survey