2. Pendahuluan
Pembiayaan pendidikan merupakan komponen penting dalam sistem
pendidikan nasional pada berbagai jenis dan jenjang penddikan
untuk memfasilitasi pelaksaaan kegiatan yang ditetapkan dalam
mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang hendak dicapai.
Pemanfaatan dana secara efektif dan efisien dalam
penyelenggaraan pendidikan memerlukan sistem manajemen yang
dapat memfasilitas para administrator/pengelola satuan pendidikan
melaksanaan tugas secara benar dan teratur sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Pemahaman yang komprehensif terhadap konsep dasar, sistem,
tujuan, dan aplikasi manajemen keuangan pendidikan merupakan
bekal dasar bagi para administrator/pengelolan satuan pendidikan
menafaatkan dana yang ersedia untuk mendukung keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan secara efektif dan efisien.
3. KONSEP DASAR
Manajemen Keuangan Pendididikan merupakan aplikasi
konsep dan unsur-unsur manajemen dalam mengatur,
memanfaatkan, dan mendayagunakan keuangan
organisasi/satuan pendidikan unuk memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan pendidikan secara efektif dan
efisien melalui proses perencanaan, pelaksanaan,
pertanggungjawaban, dan pengawasan secara sistematis
dan sinergis.
Manajemen Keuangan Pendidikan mencakup kegiatan
penetapan sumber-sumber keuangan, pengalokasian
dana yang tersedia, distribusi penggunaan secara benar,
pengawasan dan pertanggungjawaban penggunaan
dana
4. FUNGSI MANAJAMEN KEUANGAN
PENDIDIKAN
Memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan kegiatan
pendidikan sesuai dengan program kerja satuan
pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan lembaga yang
ditetapkan.
Alat kontrol penilaian kinerja orang/kelompok orang
dalam melaksanakan kegiatan organisasi sesuai dengan
tupoksi masing-masing.
Acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam program
pendidikan di sekolah/satuan pendidikan dalam
melaksanakan tupoksinya, sehingga program-program
sekolah dapat dilaksanakan secara benar.
5. TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN
DI TINGKAT SEKOLAH/SATUAN PENDIDIKAN
1. Memanfaatkan dana yang tersedia secara
optimal berdasarkan prioritas kegiatan yang
ditetapkan.
2. Mensinergikan kegiatan antar bidang secara
harmonis untuk mencapai tujuan-tujuan
sekolah/satuan pendidikan.
3. Mengembangkan perilaku transparancy dan
akuntabilitas dari pemanfaatan keuangan
sekolah sesuai dengan ketentuan perundangan
yang berlaku.
6. PRINSIP-PRINSIP
MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN
1. Transparansi
Transparan di bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam
mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen
keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam
manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber
keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan
pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.
Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan
dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam
penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah.
7. 2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain
karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk
mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di
dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan.
Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya
akuntabilitas, yaitu
(1) Adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan
menerima masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen
dalam mengelola sekolah ,
(2) Adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya,
(3) Adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif
dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang
mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat
8. 3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes.
Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau
kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai
aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
9. 4. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan
keluaran (out put) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud
meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan tersebut dapat
dilihat dari dua hal:
a. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya,
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga
dan biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang
ditetapkan.
b. Dilihat dari segi hasil, Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau
dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya tertentu memberikan
hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.
Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan
terselenggaranya pelayanan terhadap masyarakat secara memuaskan
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan
bertanggung jawab.
10. JENIS PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI
TINGKAT SEKOLAH (PP N0.48/2008)
Biaya investasi, yaitu biaya untuk sarana dan prasarana
dasar penyelenggaraan pendidikan.
Biaya operasional, yaitu biaya untuk mengoperasikan
kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan
pendidikan (Gaji, bahan atau alat habis pakai, biaya
operasi)
Biaya personal, yaitu biaya yang diperlukan untuk
kepentingan pribadi peserta didik dalam proses
pendidikan.