SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
1
PENGAJIAN SELASA PETANG BA’DA MAGHRIB
KAJIAN HADITS TEMATIK
MASJID MARGO RAHAYU NAMBURAN KIDUL YOGYAKARTA
Meluruskan Salah Faham
Terhadap Do'a Nabi Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wa Sallam
Tentang ‘Kemiskinan’
Doa-doa Nabi Muhammad Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam adalah
serangkain doa yang sangat baik diamalkan oleh umatnya. Utamanya adalah
doa-doa yang selaras dengan kepentingan umatnya dalam ruang dan waktu
yang berbeda.
Di antara sekian banyak do'a-do'a yang Nabi Muhammad Shallallâhu
'‘Alaihi wa Sallam ajarkan kepada umatnya adalah do'a di bawah ini:
ََ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫الّل‬ََ ِ‫ن‬ِ‫ي‬
ْ
‫ح‬
َ
‫أ‬َ،‫ا‬
ً
‫ين‬ِ‫ك‬ ْ‫س‬ِ‫م‬ََ ِ‫ن‬
ْ
‫ت‬ِ‫م‬
َ
‫أ‬َ‫و‬َ،‫ا‬
ً
‫ين‬ِ‫ك‬ ْ‫س‬ِ‫م‬ََ ِ‫ن‬ْ ُ
‫ُش‬
ْ
‫اح‬َ‫و‬ََ ِ‫ف‬ََِ‫ة‬َ‫ر‬
ْ
‫م‬ُ‫ز‬َ
َِ‫ي‬ِ‫ك‬‫ا‬ َ‫س‬َ‫م‬
ْ
‫ال‬.
“Ya Allah! Hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, dan matikanlah aku dalam
keadaan miskin, dan kumpulkanlah aku (pada hari kiamat) dalam rombongan
orang-orang miskin.” (HR Ibnu Majah dari Abu Sa’id al-Khudriy, Sunan ibn
Mâjah, juz V, hal. 240, hadits no. 4126)
Hadits ini, di samping dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah, juga
dikeluarkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Anas bin Malik, dalam kitab Sunan
at-Tirmidzi, juz IV, hal. 577, hadits no. 2352; Al-Baihaqi dari ‘Ubadah bin
Shamit, dalam kitab As-Sunan al-Kubrâ, juz VII, hal. 12, hadits no. 13529 dan
Al-Hakim dari Abu Sa’id al-Khudriy, dalam kitab Al-Mustadrak, juz IV, hal.
322, hadits no. 7911. Muhammad Nashiruddin al-Albani mengatakan bahwa
hadits ini derajatnya: “shahîh”. (Lihat pembahasannya di kitab beliau: Irwâ
al-Ghalîl, juz III, hal. 358, hadits no. 861 dan As-Silsilah ash-Shahihah, juz I,
hal. 307, hadits no. 308)
Setelah kita mengetahui bahwa hadits ini sah datangnya dari Nabi
Muhammad Shallallâhu '‘Alaihi wa sallam, maka sekarang perlu kita
mengetahui apa maksud sebutan miskin dalam lafazh do'a Nabi Shallallâhu
'‘Alaihi wa Sallam di atas. Yang sangat saya sesalkan di antara saudara-
saudara kita (tanpa memeriksa lagi keterangan ulama kita tentang syarah
hadits ini, khususnya tentang Gharîb al-Hadîts) telah memahami bahwa
miskin di sini dalam arti yang biasa kita kenal yaitu: “Orang-orang yang
2
tidak berkecukupan di dalam hidupnya atau orang-orang yang kekurangan
harta.” Dengan arti yang demikian maka timbulah kesalah pahaman di
kalangan umat terhadap do'a Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa sallam di atas,
akibatnya:
1. Do'a ini tidak ada seorang muslimin pun yang berani
mengamalkannya, atau paling tidak sangat jarang sekali, lantaran
menurut tabi'atnya manusia itu tidak mau dengan sengaja menjadi
miskin.
2. Akan timbul pertanyaan: “Mengapa Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi wa
Sallam menyuruh umatnya menjadi miskin? Bukankah di dalam Islam
ada hukum zakat yang justru salah satu faedahnya ialah untuk
memerangi kemiskinan? Dapatkah hukum zakat itu terlaksana kalau
kita semua menjadi miskin? Dapatkah kita berjuang dengan harta-
harta kita sebagaimana yang Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ perintahkan
kalau kita hidup dalam kemiskinan?” Kita berlindung kepada Allah
Subhânahu Wa Ta’âlâ dari berburuk sangka kepada Nabi-Nya
Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam.
3. Ada jalan bagi musuh-musuh Islam untuk mengatakan: “Bahwa
Islam adalah musuh kekayaan!”
Padahal yang betul, maksud miskin di dalam do'a Nabi Shallallâhu
'‘Alaihi wa Sallam ini ialah: “Orang yang khusyû’ dan mutawâdhi’ (orang yang
tunduk dan merendahkan diri kepada Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ)”.
Sebagaimana hal ini telah diterangkan oleh ulama kita:
1. Imam Ibnul Atsir di kitabnya An-Nihâyah fî Gharîbil Hadîts (II/385)
mengatakan: “Ya Allah hidupkanlah aku dalam keadaan miskin ...
Yang dikehendaki dengannya (dengan miskin tersebut) ialah: ‫ا‬ً‫ع‬
ُ
‫اض‬َ‫و‬
َ
‫ت‬
(tawâdhu') dan ًَ‫وع‬
ُ
‫ش‬
ُ
‫خ‬ (khusyû’), dan supaya tidak menjadi orang-orang
yang sombong dan takabur”.
2. Di kitab kamus Lisânul ‘Arab (II/176) oleh Ibnu Mandzur
diterangkan, asal arti miskin di dalam lughah/bahasa ialah = al-
khâdhi' (orang yang tunduk), dan asal arti faqîr ialah: Orang yang
butuh. Lantaran itu Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa sallam berdo'a: Ya
Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin ... Yang dikehendaki
ialah: tawâdhu’ dan khusyû'. dan supaya tidak menjadi orang-orang
yang sombong dan takabur. Artinya : Aku merendahkan diriku
kepada Mu wahai Rabb dalam keadaan berhina diri, tidak dengan
sombong. Dan bukanlah yang dikehendaki dengan miskin di sini
adalah faqîr yang butuh (harta).
3. Imam al-Baihaqi mengatakan: “Menurutku bahwa Nabi Shallallâhu
'‘Alaihi wa Sallam tidaklah meminta keadaan miskin yang maknanya
kekurangan tetapi beliau meminta miskin yang maknanya tunduk dan
merendahkan diri (khusyû’ dan tawâdhu’). [Lihat kitab : Sunatul Kubra
3
al-Baihaqi, juz VII, hal. 12-13 dan Taklhîs al-Habîr, juz III, hal. 109
No. 1415 oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani]
4. Demikian juga maknanya telah diterangkan oleh Imam al-Ghazali di
kitabnya yang masyhur, Al-Ihyâ' (IV/193). [Baca juga Syarh Ihyâ'
(IX/272) oleh Imam az-Zubaidi]
5. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan :”Hidupkanlah aku”
dalam keadaan khusyû dan tawâdhu’. [Majmû' Fatâwâ Ibn Taimiyyah
juz XVIII, hal. 382 bagian kitab hadits]. Beliau juga mengatakan (hal.
326) : “.... bukanlah yang dikehendaki dengan miskin (di hadits ini)
tidak memunyai harta ...”
6. Imam Qutaibi juga mengatakan khusyû’ dan tawâdhu’ [Ta'lîq Sunan
Ibn Mâjah (no. 4126) oleh Ustadz Muhammad Fuad Abdul Baqi].
Kemudian periksalah kitab-kitab di bawah ini:
7. Tuhfah al-Ahwadzi bi al-Syarh Jâmi’ al-Tirmidzi (VII/19-20 No. 2457)
oleh Imam Al-Mubarakfuri.
8. Faidhul Qadîr Syarh al-Jâmi' ash-Shaghîr (II/102) oleh Imam al-
Munawi.
9. Al-Majmû' Syarh al-Muhadzdzab (VI/141-142) oleh Imam an-Nawawi.
10. Shahîh al-Jâmi'ush Shaghir (no. 1271) oleh Muhammad Nashiruddin
al-Albani.
11. Maqâshidul Hasanah (no. 166) oleh Imam As-Sakhawi.
Setelah kita mengetahui keterangan ulama-ulama kita tentang
maksud miskin dalam do'a Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam di atas baik
secara lughah/bahasa meupun maknanya, maka hadits tersebut artinya
menjadi: “Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan khusyû’ dan tawâdhu’,
dan matikanlah aku dalam keadaan khusyû’ dan tawâdhu’, dan kumpulkanlah
aku (pada hari kiamat) dalam rombongan orang-orang yang khusyû’ dan
tawâdhu’.
Rasanya kurang lengkap kalau di dalam risalah ini (sebagai penguat
keterangan di atas) saya tidak menerangkan dua masalah yang perlu
diketahui oleh saudara-saudara kaum muslimin.
Pertama: Bahwa Islam adalah agama yang memerangi atau
memberantas kefakiran dan kemiskinan di kalangan masyarakat. Hal ini
dengan jelas dapat kita ketahui.
1. Di dalam Islam terdapat hukum zakat (satu pengaturan ekonomi
yang tidak terdapat pada agama-agama yang lain kecuali Islam).
Sedangkan yang berhak menerima bagian zakat di antaranya orang-
orang yang fakir dan miskin:
‫ا‬َ‫م‬
َ
‫ّن‬ِ‫إ‬ََ
ُ
‫ات‬
َ
‫ق‬
َ
‫د‬ َ‫الّص‬ََِ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬
َ
‫ق‬
ُ
‫ف‬
ْ
‫ّل‬ِ‫ل‬ََِ‫ي‬ِ‫ك‬‫ا‬ َ‫س‬َ‫م‬
ْ
‫ال‬َ‫و‬...
4
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-
orang miskin ...” (QS at-Taubah/9: 60). Kalau saja zakat ini dijalankan
sesuai dengan apa yang Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ perintahkan dan
menurut sunnah Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam, niscaya tidak
sedikit mereka yang tadinya hidup dalam kemiskinan --setelah
menerima bagian zakatnya -- akan berubah kehidupannya bahkan
tidak mustahil kalau di kemudian hari merekalah yang akan
mengeluarkan zakat. Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ telah berfirman:
“(artinya):
...ََْ َ
‫ك‬ََ
َ
‫ل‬ََ
َ
‫ون‬
ُ
‫ك‬َ‫ي‬ََ
ً
‫ة‬
َ
‫ول‬
ُ
‫د‬َََ ْ
‫ي‬َ‫ب‬ََِ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ن‬
ْ
‫غ‬
َ ْ
‫اْل‬ََْ‫م‬
ُ
‫نك‬ِ‫م‬َ...
“ ... agar supaya harta itu tidak beredar di antara orang-orang yang kaya
saja dari kamu”. [QS al-Hasyr/59: 7]
2. Islam memerintahkan memerhatikan keluarga (ahli waris) yang akan
ditinggalkan, supaya mereka jangan sampai hidup melarat yang
menadahkan tangan kepada manusia. Kita perhatikan sabda Nabi
Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam, artinya:
ََ‫َع‬ ْ‫م‬
ُ
‫ه‬َ‫ر‬
َ
‫ذ‬
َ
‫َت‬
ْ
‫ن‬
َ
‫َأ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ ٌ ْ
‫ْي‬
َ
‫َخ‬ َ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ن‬
ْ
‫غ‬
َ
‫َأ‬
َ
‫ك‬َ‫ت‬
َ
‫ث‬َ‫ر‬َ‫َو‬ َ‫ر‬
َ
‫ذ‬
َ
‫َت‬
ْ
‫ن‬
َ
‫َأ‬
َ
‫ك‬
َ
‫ّن‬ِ‫إ‬َ
ً
‫ة‬
َ
‫ل‬
َ َ‫اس‬َ‫َاّنل‬
َ
‫ون‬
ُ
‫ف‬
َ
‫ف‬
َ
‫ك‬َ‫ت‬
َ
‫ي‬...
“Sesungguhnya engkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya
(cukup) lebih baik dari pada engkau tinggalkan mereka hidup
melarat/miskin yang menadahkan tangan-tangan mereka kepada manusia
(meminta-minta)”. [Hadits Riwayat Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz II,
hal. 103, hadits no. 1295 dan Muslim, Shahîh Muslim, juz V, hal. 71,
hadits no. 4296, dari Sa’ad bin Abi Waqqash]
3. Bahkan Islam mencela kalau ada seorang mukmin yang hidup dalam
keadaan cukup sedangkan tetangganya kelaparan dan dia tidak
membantunya, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu '‘Alaihi wa Sallam,
َِ‫ه‬ِ‫ب‬
ْ
‫ن‬َ‫َج‬
َ
‫َل‬ِ‫إ‬ٌَ‫ع‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫َج‬ُ‫ه‬ُ‫ار‬َ‫ج‬َ‫َو‬ُ‫ع‬َ‫ب‬
ْ
‫ش‬َ‫ىَي‬ِ
َ
‫َاَّل‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬
ْ
‫ؤ‬ُ‫م‬
ْ
‫َال‬ َ‫س‬
ْ
‫ي‬
َ
‫ل‬
“Bukanlah orang yang mukmin itu yang (hidup) kenyang, sedangkan
tetangganya (hidup) lapar di sebelahnya”. [Hadits Riwayat Al-Baihaqi
dari Abdullah bin Abbas, As-Sunan al-Kubrâ, juz X, hal. 3, hadits no.
20160]. Maksudnya: “Tidaklah sempurna keimanan sorang muslim
itu apabila ia makan dengan kenyang sedangkan tetangganya di
5
sebelahnya kelaparan (kalau hal ini ia ketahui dan ia tidak
membantunya dengan memberi makan kepada tetangganya).”
4. Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam memohon perlindungan kepada
Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ dari hidup dalam kefakiran dan
kelaparan.
َ‫َصىلَاهللَعّليه‬ َ
ِ‫يِب‬َ‫َاّنل‬
َ
‫ن‬
َ
‫اَ،َأ‬َ‫ه‬
ْ
‫ن‬
َ
‫َع‬ُ َ
‫َاَّلل‬ َ ِ‫ِض‬َ‫َ،َر‬
َ
‫ة‬
َ
‫ش‬ِ‫ئ‬ َ‫َع‬ ْ‫ن‬
َ
‫ع‬
َِ‫م‬َ‫ر‬َ‫ه‬
ْ
‫ال‬َ‫َو‬ ِ‫ل‬ َ‫س‬
َ
‫ك‬
ْ
‫َال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ
َ
‫ك‬ِ‫َب‬
ُ
‫وذ‬ُ‫ع‬
َ
‫َأ‬
‫ي‬
‫ِّن‬ِ‫إ‬ََ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫َالّل‬
ُ
‫ول‬
ُ
‫ق‬
َ
‫َي‬
َ
‫ن‬
َ
‫وسّلمََك‬
َ
ْ
‫أ‬َ‫م‬
ْ
‫ال‬َ‫و‬َِ‫ة‬
َ
‫ن‬
ْ
‫ت‬ِ‫ف‬َ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫َو‬ِ
ْ
‫ْب‬
َ
‫ق‬
ْ
‫َال‬ ِ‫اب‬
َ
‫ذ‬َ‫ع‬َ‫َو‬ِ
ْ
‫ْب‬
َ
‫ق‬
ْ
‫َال‬ِ‫ة‬
َ
‫ن‬
ْ
‫ت‬ِ‫ف‬َ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫َو‬ ِ‫م‬َ‫ر‬
ْ
‫غ‬َ‫م‬
ْ
‫ال‬َ‫َو‬ ِ‫م‬
َ
‫ث‬
َ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ
َ
‫ك‬ِ‫َب‬
ُ
‫وذ‬ُ‫ع‬
َ
‫أ‬َ‫َو‬ َ‫َن‬ِ‫غ‬
ْ
‫َال‬ ِ‫ة‬
َ
‫ن‬
ْ
‫ت‬ِ‫ف‬َ ‫ي‬ َ
‫َرَش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫َو‬ِ‫ار‬َ‫َاّنل‬ ِ‫اب‬
َ
‫ذ‬َ‫ع‬َ‫َو‬ِ‫ار‬َ‫اّنل‬
َِ‫ر‬
ْ
‫ق‬
َ
‫ف‬
ْ
‫َال‬ِ‫ة‬
َ
‫ن‬
ْ
‫ت‬ِ‫ف‬...
“Dari ‘Aisyah r.a. (ia berkata): Bahwa Rasulullah Shallallâhu '‘Alaihi wa
Sallam biasa berdo'a (dengan do'a-doa ini): “Ya Allah aku berlindung
kepada-Mu dari rasa malas dan umur tua, dari berbuat dosa dan kerugian,
dari fitnah kubur dan siksa neraka, dan dari kejahatan ujian kekayaan, dan
aku berlindung kepada-Mu dari fitnah (cobaan) kefakiran ...” [Hadits
Riwayat al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz VIII, hal. 98, hadits no.
6368; Muslim, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 75, hadits no. 7046; Ibnu
Majah, Sunan ibn Mâjah, juz V, hal. 12, hadits no. 3838; Ahmad,
Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz VI, hal. 57, hadits no. 24346; At-
Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, juz V, hal. 525, hadits no. 3495; An-
Nasa'i, Sunan al-Nasâi, juz VIII, hal. 262, hadits no. 5466; Al-Hakim,
Al-Mustadrak, juz I, hal. 705, hadits no. 1922 dan Al-Baihaqi, As-
Sunan al-Kubrâ, juz VII, hal. 12, hadits no. 13530.] Kemudian Hadits
Abi Hurairah:
َِ‫ة‬
َ
‫ّل‬ِ‫ق‬
ْ
‫َال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ
َ
‫ك‬ِ‫َب‬
ُ
‫وذ‬ُ‫ع‬
َ
‫أ‬َ‫َو‬ ،ِ‫ر‬
ْ
‫ق‬
َ
‫ف‬
ْ
‫َال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ
َ
‫ك‬ِ‫َب‬
ُ
‫وذ‬ُ‫ع‬
َ
‫َأ‬
‫ي‬
‫ِّن‬ِ‫إ‬َ َ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫الّل‬
ََ‫م‬
َ
‫ّل‬
ْ
‫ظ‬
ُ
‫َأ‬ْ‫و‬
َ
‫َأ‬َ‫م‬ِ‫ّل‬
ْ
‫ظ‬
َ
‫َأ‬
ْ
‫ن‬
َ
‫َأ‬
َ
‫ك‬ِ‫َب‬
ُ
‫وذ‬ُ‫ع‬
َ
‫أ‬َ‫،َو‬ِ‫ة‬
َ
‫ل‬
‫ي‬
‫اَّل‬َ‫و‬
“Bahwasanya Rasulullah Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam berdo'a: Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kefakiran, dan
aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kekurangan dan kehinaan, dan
aku memohon perlindungan kepada-Mu dari menganiaya atau dianiaya”.
6
[Hadits Riwayat Bukhari, Adabul Mufrad, juz I, hal. 236, hadits no.
678; Ahmad, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz II, hal. 305, hadits no.
8039; An-Nasa'i, Sunan an-Nasâi, juz VIII, hal. 261, hadits no. 5460;
Ibnu Hibban, Shahîh ibn Hibbân, juz III, hal. 305, hadits no. 1030
dan Al-Baihaqi, As-Sunan al-Kubrâ, juz 7, hal. 12, hadits no. 13528],
َ
ُ
‫ول‬
ُ
‫ق‬
َ
‫َي‬ َ‫م‬
َ
‫ّل‬َ‫َوس‬ ِ‫ه‬
ْ
‫ّلي‬َ‫َع‬‫َاهلل‬
َ
‫ىل‬ َ‫َص‬ ِ‫هلل‬‫َا‬
ُ
‫ول‬ُ‫س‬َ‫َر‬
َ
‫ن‬
َ
‫َك‬َ:َ
‫ي‬
‫ِّن‬ِ‫إ‬َ َ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫الّل‬
َِ‫َب‬
ُ
‫وذ‬ُ‫ع‬
َ
‫أ‬َ‫َ،َو‬ ُ‫يع‬ِ‫ج‬
َ
‫َالّض‬ َ‫س‬
ْ
‫ئ‬ِ‫َب‬
ُ
‫ه‬
َ
‫ّن‬ِ‫إ‬
َ
‫َ،َف‬ ِ‫وع‬ُْ
‫َاْل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ
َ
‫ك‬ِ‫َب‬
ُ
‫وذ‬ُ‫ع‬
َ
‫أ‬َ
َ
‫ك‬
َ
ُ
‫ة‬
َ
‫اّن‬ َ‫ط‬ِ
ْ
‫َاْل‬ ِ‫ت‬ َ‫س‬
ْ
‫ئ‬ِ‫اَب‬َ‫ه‬
َ
‫ّن‬ِ‫إ‬
َ
‫َ،َف‬ِ‫ة‬
َ
‫اّن‬َ‫ي‬ِ
ْ
‫َاْل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬.
“Adalah Rasulullah Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam berdo'a: Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kelaparan,
karena sesungguhnya kelaparan itu seburuk-buruk teman berbaring, dan aku
memohon perlindungan kepada-Mu dari khianat, karena sesungguhnya
khianat itu seburuk-buruk teman”. [Hadits Riwayat Abu Dawud, Sunan
Abî Dâwud, juz II, hal. 91, hadits no. 1547). An-Nasa'i, Sunan an-
Nasâi, juz VIII, hal. 263, hadits no. 5468; dan Ibnu Majah, Sunan ibn
Mâjah, juz III, hal. 1113, hadits no. 3354]
Hadits Abi Bakrah Nufai' bin Hârits:
َ
َ
‫ن‬
َ
‫ََك‬ َ‫م‬
َ
‫ّل‬َ‫س‬َ‫َو‬ ِ‫ه‬
ْ
‫ي‬
َ
‫ّل‬َ‫َع‬ ُ َ
‫َاَّلل‬
َ
‫ىل‬ َ‫َص‬ ِ
َ
‫َاَّلل‬
َ
‫ول‬ُ‫س‬َ‫َر‬
ّ
‫ن‬
َ
‫أ‬َِ‫ر‬ُ‫ب‬
ُ
‫َد‬ ِ‫َف‬
ُ
‫ول‬
ُ
‫ق‬
َ
‫ي‬
َِ‫ة‬
َ
‫ال‬ َ‫الّص‬َ:َ
‫ي‬
‫ِّن‬ِ‫إ‬ََ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫الّل‬َ ِ‫اب‬
َ
‫ذ‬َ‫ع‬َ‫َو‬ِ‫ر‬
ْ
‫ق‬
َ
‫ف‬
ْ
‫ال‬َ‫َو‬ِ‫ر‬
ْ
‫ف‬
ُ
‫ك‬
ْ
‫َال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ
َ
‫ك‬ِ‫َب‬
ُ
‫وذ‬ُ‫ع‬
َ
‫َأ‬
َِ
ْ
‫ْب‬
َ
‫ق‬
ْ
‫ال‬
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam
mengucapkan do'a ini di akhir shalat, (artinya): Ya Allah,
sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kekafiran
dan kefakiran dan azab kubur”. [Hadits Shahih atas syarat Muslim di
keluarkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal,
juz V, hal. 36, hadits no. 20397; hal. 39, hadits no. 20425 dan hal. 44,
hadits no. 20465) dan an-Nasa'i, Sunan an-Nasâi, juz III, hal. 73,
hadits no. 1347]
Hadits Anas bin Malik:
7
َِ‫ه‬ِ‫ئ‬ َ‫ع‬
ُ
‫َد‬ ِ‫َف‬
ُ
‫ل‬ْ‫و‬
ُ
‫ق‬
َ
‫َي‬َ‫م‬
َ
‫ّل‬َ‫َس‬َ‫َو‬ِ‫ه‬
ْ
‫ي‬
َ
‫ّل‬َ‫َع‬ُ‫َاهلل‬
َ
‫ىل‬ َ‫َص‬ِ‫هلل‬‫َا‬
ُ
‫ل‬ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫َر‬
َ
‫ن‬
َ
‫َك‬َ...
ََ‫و‬ََ
َ
‫أ‬َُ‫ع‬َْ‫و‬َ
ُ
‫ذ‬ََِ‫ب‬َ
َ
‫ك‬ََِ‫م‬ََ‫ن‬ََ
ْ
‫ال‬َ
َ
‫ف‬َ
ْ
‫ق‬َِ‫ر‬َََ‫و‬ََ
ْ
‫ال‬َ
ُ
‫ك‬َ
ْ
‫ف‬َ‫ر‬...
“Adalah Rasulullah Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam mengucapkan dalam
do'anya: ... dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari
kefakiran/miskin dan kekafiran ...”. [Hadits Shahih atas syarat Bukhari-
Muslim, dikeluarkan oleh Imam al-Hakim, Al-Mustadrak, juz I, hal.
721, hadits no. 1944]
Kedua: Islam tidak menjadi musuh kekayaan asalkan si kaya seorang
yang taqwa.
Bahkan dengan kekayaan itu seorang dapat memeroleh ganjaran yang
besar dan derajat yang tinggi seperti berjihad dengan harta sebagaimana yang
Allah perintahkan, menunaikan zakat harta, infaq dan shadaqah, ibadah
haji, mendirikan masjid-masjid, pesantren dan sekolah-sekolah Islam,
membantu anak yatim dan perempuan-perempuan janda dan lain-lain yang
membutuhkan harta dan kekayaan.
Nabi Shallalahu '‘Alaihi wa Sallam pernah mendo'akan Anas bin
Malik,
‫ه‬َ‫ت‬
ْ
‫ي‬ َ‫ط‬
ْ
‫ع‬
َ
‫اَأ‬َ‫يم‬ِ‫ف‬َُ َ
‫ََل‬
ْ
‫ك‬ِ‫ار‬َ‫ب‬َ‫َو‬ُ‫ه‬َ َ
‫َل‬َ‫و‬َ‫َو‬ُ َ
‫اَل‬َ‫َم‬ْ
ِ‫ِث‬
ْ
‫ك‬
َ
‫َأ‬َ‫م‬ُ‫ه‬
َ
‫الّل‬.
“Ya Allah! Banyakkanlah hartanya dan anak-anaknya serta berikanlah keberkahan
apa yang Engkau telah berikan kepadanya”. [Hadits Riwayat Bukhari, Shahîh al-
Bukhâriy, juz VIII, hal. 91, hadits no. 6334 dan Muslim , Shahîh Muslim, juz
VII, hal. 159, hadits no. 6527, dari Anas bin Malik]
Hadits ini mengandung beberapa faedah.
1. Bahwa harta itu adalah salah satu nikmat Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ.
2. Bahwa banyak harta itu tidak tercela atau mengurangi ibadahnya,
asalkan dia memang seorang yang taqwa. Bahkan hadits ini kita
dapat mengetahui bahwa banyak harta itu merupakan suatu kebaikan
dan nikmat dari Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ. Karena tidak mungkin
Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam mendo'akan kecelakaan kepada
salah seorang shahabat dan pembantunya seperti Anas bin Malik
kalau tidak menjadi kebaikan baginya!.
3. Boleh mendo'akan seseorang supaya banyak hartanya dengan penuh
keberkahan.
8
4. Dari hadits ini kita mengetahui bahwa Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa
Sallam menyukai memunyai anak banyak.
5. Hadits ini menerangkan tentang keutamaan Anas bin Malik yang
telah terbukti dalam tarikh -- berkat do'a Nabi -- tidak seorang pun
dari shahabat Anshar yang paling banyak harta dan anak selain dari
Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu.
Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda kepada
shahabatnya Hakim bin Hizâm:
‫ا‬َ‫ي‬ََُ‫يم‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ََ
َ
‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ا‬
َ
‫ذ‬
َ
‫ه‬ََ
َ
‫ال‬َ‫م‬
ْ
‫ال‬ََ
ٌ
‫ة‬َ
ِ‫ِض‬
َ
‫خ‬ََ
ٌ
‫ة‬َ‫و‬
ْ
‫ّل‬ُ‫ح‬ََْ‫ن‬َ‫م‬
َ
‫ف‬ََُ‫ه‬
َ
‫ذ‬
َ
‫خ‬
َ
‫أ‬ََِ‫ة‬َ‫او‬
َ
‫خ‬ َ‫س‬ِ‫ب‬َ
َ‫س‬
ْ
‫ف‬
َ
‫ّن‬َََ‫ك‬ِ‫ور‬ُ‫ب‬ََُ َ
‫َل‬ََِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬َ،ََْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ََُ‫ه‬
َ
‫ذ‬
َ
‫خ‬
َ
‫أ‬ََ ِ‫اف‬َ ْ
‫رَش‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ََ‫س‬
ْ
‫ف‬
َ
‫ّن‬ََْ‫م‬
َ
‫ل‬ََ
ْ
‫ك‬َ‫ار‬َ‫ب‬
ُ
‫ي‬ََُ َ
‫َل‬َ
َِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ي‬ِ
َ
‫َّل‬
َ
‫َك‬ََ
ُ
‫ل‬
ُ
‫ك‬
ْ
‫أ‬َ‫ي‬ََ
َ
‫ل‬َ‫و‬ََُ‫ع‬َ‫ب‬
ْ
‫ش‬َ‫ي‬،ََُ‫د‬َ ْ
‫اْل‬َ‫ا‬َ‫ي‬
ْ
‫ّل‬ُ‫ع‬
ْ
‫ال‬ٌََ ْ
‫ْي‬
َ
‫خ‬َََ‫ن‬ِ‫م‬ََِ‫د‬َ ْ
‫اْل‬ََ
َ
‫ىل‬
ْ
‫ف‬ ُ‫الس‬
“Wahai Hakim! Sesungguhnya harta ini indah (dan) manis, maka barangsiapa yang
mengambilnya dengan jiwa yang baik, niscaya mendapat keberkahan, dan
barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa yang tamak, niscaya tidak mendapat
keberkahan, dan ia seperti orang yang makan tetapi tidak pernah kenyang, dan
tangan yang di atas (yang memberi) lebih baik dari tangan yang di bawah (yang
meminta)”. [Hadits Riwayat Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz II, hal. 152,
hadits no. 1472 dan Muslim, Shahîh Muslim, juz III, hal. 94, hadits no. 2434,
dari Hakim bin Hizam]
Wallâhu A’lamu Bish-Shawâb.
Yogyakarta, 29 Desember 2015

More Related Content

What's hot

PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxDausaitamaSensei
 
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAINfissilmikaffah1
 
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisAdab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisRizal Fuadi Muhammad
 
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)fissilmikaffah1
 
Tafsir, terjemah, dan asbab an-Nuzul A al araf pendahuluan
Tafsir, terjemah, dan asbab an-Nuzul A al araf   pendahuluanTafsir, terjemah, dan asbab an-Nuzul A al araf   pendahuluan
Tafsir, terjemah, dan asbab an-Nuzul A al araf pendahuluanalimudi
 
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)Anas Wibowo
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAHfissilmikaffah1
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanFakhri Cool
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasRikza Adhia
 
Ushul Fikih Qiyas dan Penerapannya dalam Ekonomi Islam
Ushul Fikih Qiyas dan Penerapannya dalam Ekonomi IslamUshul Fikih Qiyas dan Penerapannya dalam Ekonomi Islam
Ushul Fikih Qiyas dan Penerapannya dalam Ekonomi IslamMumud Salimudin
 
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptxMEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptxArdiannurArRoya
 
Meraih taqwa sebagai buah ramadhan
Meraih taqwa sebagai buah ramadhanMeraih taqwa sebagai buah ramadhan
Meraih taqwa sebagai buah ramadhanUmi Sa'adah
 

What's hot (20)

Ghadhdhul bashar
Ghadhdhul basharGhadhdhul bashar
Ghadhdhul bashar
 
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptxPPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
PPT Agama - Hakekat Manusia Menurut Islam.pptx
 
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
 
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisAdab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
 
01 hakikat manusia
01 hakikat manusia01 hakikat manusia
01 hakikat manusia
 
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
 
Psikologi keluarga
Psikologi keluargaPsikologi keluarga
Psikologi keluarga
 
Tafsir, terjemah, dan asbab an-Nuzul A al araf pendahuluan
Tafsir, terjemah, dan asbab an-Nuzul A al araf   pendahuluanTafsir, terjemah, dan asbab an-Nuzul A al araf   pendahuluan
Tafsir, terjemah, dan asbab an-Nuzul A al araf pendahuluan
 
04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
Fikrul Islam (handy book)
Fikrul Islam (handy book)Fikrul Islam (handy book)
Fikrul Islam (handy book)
 
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)
Lemahnya Hadits Mengoreksi Penguasa Harus Dengan Menyepi Menyendiri (Empat Mata)
 
Ahlul ra'yi
Ahlul ra'yiAhlul ra'yi
Ahlul ra'yi
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
 
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits HasanHadits Shahih dan Hadits Hasan
Hadits Shahih dan Hadits Hasan
 
06 hukum riba 2015
06 hukum riba 201506 hukum riba 2015
06 hukum riba 2015
 
Ijma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyasIjma’ dan qiyas
Ijma’ dan qiyas
 
Ushul Fikih Qiyas dan Penerapannya dalam Ekonomi Islam
Ushul Fikih Qiyas dan Penerapannya dalam Ekonomi IslamUshul Fikih Qiyas dan Penerapannya dalam Ekonomi Islam
Ushul Fikih Qiyas dan Penerapannya dalam Ekonomi Islam
 
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptxMEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
MEMANTASKAN DIRI MENJADI PENGEMBAN DAKWAH.pptx
 
Meraih taqwa sebagai buah ramadhan
Meraih taqwa sebagai buah ramadhanMeraih taqwa sebagai buah ramadhan
Meraih taqwa sebagai buah ramadhan
 

Viewers also liked

Sikap prejudis barat terhadap islam
Sikap prejudis barat terhadap islamSikap prejudis barat terhadap islam
Sikap prejudis barat terhadap islamAngku Anazmy
 
konsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islamkonsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islamUlfa Nurajizah
 
Salah Faham Terhadap Agama Islam
Salah Faham Terhadap Agama IslamSalah Faham Terhadap Agama Islam
Salah Faham Terhadap Agama IslamMuhammad Ridzuan
 
S alah faham terhadap islam
S alah faham terhadap islamS alah faham terhadap islam
S alah faham terhadap islamwanhishamudin
 
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1  konsep asas islamMPW1143 - Bab 1  konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islamMimi Mokhtar
 
seattle magazine cowboy
seattle magazine cowboyseattle magazine cowboy
seattle magazine cowboyjoanna kadish
 
Multimedia: Making it Happen - Introduction
Multimedia: Making it Happen - IntroductionMultimedia: Making it Happen - Introduction
Multimedia: Making it Happen - Introductionjoelk
 
Латеральный маркетинг
Латеральный маркетингЛатеральный маркетинг
Латеральный маркетингErmolina Lera
 
Новогодний шар из текстиля
Новогодний шар из текстиляНовогодний шар из текстиля
Новогодний шар из текстиляOlga-st
 
Administración por objetivos
Administración por objetivosAdministración por objetivos
Administración por objetivosrosaura0
 
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen ase
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen aseSisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen ase
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen aseKati Keronen
 
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appThe fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appiMOBDEV Technologies Pvt. Ltd.
 
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010Amr Sakran
 

Viewers also liked (20)

Salah Faham Terhadap Islam
Salah Faham Terhadap IslamSalah Faham Terhadap Islam
Salah Faham Terhadap Islam
 
Sikap prejudis barat terhadap islam
Sikap prejudis barat terhadap islamSikap prejudis barat terhadap islam
Sikap prejudis barat terhadap islam
 
konsep akidah
konsep akidahkonsep akidah
konsep akidah
 
konsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islamkonsep akidah dalam pandangan islam
konsep akidah dalam pandangan islam
 
Salah Faham Terhadap Agama Islam
Salah Faham Terhadap Agama IslamSalah Faham Terhadap Agama Islam
Salah Faham Terhadap Agama Islam
 
S alah faham terhadap islam
S alah faham terhadap islamS alah faham terhadap islam
S alah faham terhadap islam
 
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1  konsep asas islamMPW1143 - Bab 1  konsep asas islam
MPW1143 - Bab 1 konsep asas islam
 
seattle magazine cowboy
seattle magazine cowboyseattle magazine cowboy
seattle magazine cowboy
 
Storyboards
StoryboardsStoryboards
Storyboards
 
Aqidah ke 1
Aqidah ke 1Aqidah ke 1
Aqidah ke 1
 
bahan kimia
bahan kimiabahan kimia
bahan kimia
 
Multimedia: Making it Happen - Introduction
Multimedia: Making it Happen - IntroductionMultimedia: Making it Happen - Introduction
Multimedia: Making it Happen - Introduction
 
Латеральный маркетинг
Латеральный маркетингЛатеральный маркетинг
Латеральный маркетинг
 
Новогодний шар из текстиля
Новогодний шар из текстиляНовогодний шар из текстиля
Новогодний шар из текстиля
 
Ppt ta deal
Ppt ta dealPpt ta deal
Ppt ta deal
 
Administración por objetivos
Administración por objetivosAdministración por objetivos
Administración por objetivos
 
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen ase
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen aseSisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen ase
Sisältömarkkinointi on verkkokauppiaan salainen ase
 
Tm31
Tm31Tm31
Tm31
 
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile appThe fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
The fundamentals that directly mean to affect conversion rate of mobile app
 
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
Amr Training Certificates - 2002-2005-2010
 

Similar to 1Doa Nabi Tentang Kemiskinan

Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiMuhsin Hariyanto
 
kemiskinankah yang kita takutkan
 kemiskinankah yang kita takutkan kemiskinankah yang kita takutkan
kemiskinankah yang kita takutkanR&R Darulkautsar
 
KEL.7 PPT KAJIAN AHE.pptx
KEL.7 PPT KAJIAN AHE.pptxKEL.7 PPT KAJIAN AHE.pptx
KEL.7 PPT KAJIAN AHE.pptxMuhamadNadja1
 
Ensiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEnsiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEdi Awaludin
 
Kefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaanKefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaanAsih Widyanti
 
PEMIMPIN DIKTATOR (al-Mulk al-Jabriy): Ciri-Cirinya Dan Bagaimana Menyikapiny...
PEMIMPIN DIKTATOR (al-Mulk al-Jabriy): Ciri-Cirinya Dan Bagaimana Menyikapiny...PEMIMPIN DIKTATOR (al-Mulk al-Jabriy): Ciri-Cirinya Dan Bagaimana Menyikapiny...
PEMIMPIN DIKTATOR (al-Mulk al-Jabriy): Ciri-Cirinya Dan Bagaimana Menyikapiny...Anas Wibowo
 
HUKUM HAKAM ORANG KELAINAN UPAYA (1).pdf
HUKUM HAKAM ORANG KELAINAN UPAYA (1).pdfHUKUM HAKAM ORANG KELAINAN UPAYA (1).pdf
HUKUM HAKAM ORANG KELAINAN UPAYA (1).pdfMohd Hassan
 
Pertemuan ke 1 Surat Alqolam ayat 1 - 7.pdf
Pertemuan ke 1 Surat Alqolam ayat 1 - 7.pdfPertemuan ke 1 Surat Alqolam ayat 1 - 7.pdf
Pertemuan ke 1 Surat Alqolam ayat 1 - 7.pdfMuhammadLulud
 
Pembangunan Mapan dalam Islam
Pembangunan Mapan dalam IslamPembangunan Mapan dalam Islam
Pembangunan Mapan dalam IslamAinina Ayob
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalzaida.masruroh
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalzaida.masruroh
 
Membangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMembangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMuhsin Hariyanto
 
Saudagar
SaudagarSaudagar
Saudagarnafah
 

Similar to 1Doa Nabi Tentang Kemiskinan (20)

Salah faham terhadap doa
Salah faham terhadap doaSalah faham terhadap doa
Salah faham terhadap doa
 
G h i b a h
G h i b a hG h i b a h
G h i b a h
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
Orang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugiOrang yang beruntung dan rugi
Orang yang beruntung dan rugi
 
kemiskinankah yang kita takutkan
 kemiskinankah yang kita takutkan kemiskinankah yang kita takutkan
kemiskinankah yang kita takutkan
 
KEL.7 PPT KAJIAN AHE.pptx
KEL.7 PPT KAJIAN AHE.pptxKEL.7 PPT KAJIAN AHE.pptx
KEL.7 PPT KAJIAN AHE.pptx
 
Ensiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islamEnsiklopedia jual beli dalam islam
Ensiklopedia jual beli dalam islam
 
Kefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaanKefakiran dan kekayaan
Kefakiran dan kekayaan
 
PEMIMPIN DIKTATOR (al-Mulk al-Jabriy): Ciri-Cirinya Dan Bagaimana Menyikapiny...
PEMIMPIN DIKTATOR (al-Mulk al-Jabriy): Ciri-Cirinya Dan Bagaimana Menyikapiny...PEMIMPIN DIKTATOR (al-Mulk al-Jabriy): Ciri-Cirinya Dan Bagaimana Menyikapiny...
PEMIMPIN DIKTATOR (al-Mulk al-Jabriy): Ciri-Cirinya Dan Bagaimana Menyikapiny...
 
Shodaqoh
ShodaqohShodaqoh
Shodaqoh
 
#02# riba dan jenis jenisnya
#02# riba dan jenis jenisnya#02# riba dan jenis jenisnya
#02# riba dan jenis jenisnya
 
HUKUM HAKAM ORANG KELAINAN UPAYA (1).pdf
HUKUM HAKAM ORANG KELAINAN UPAYA (1).pdfHUKUM HAKAM ORANG KELAINAN UPAYA (1).pdf
HUKUM HAKAM ORANG KELAINAN UPAYA (1).pdf
 
Pertemuan ke 1 Surat Alqolam ayat 1 - 7.pdf
Pertemuan ke 1 Surat Alqolam ayat 1 - 7.pdfPertemuan ke 1 Surat Alqolam ayat 1 - 7.pdf
Pertemuan ke 1 Surat Alqolam ayat 1 - 7.pdf
 
Pembangunan Mapan dalam Islam
Pembangunan Mapan dalam IslamPembangunan Mapan dalam Islam
Pembangunan Mapan dalam Islam
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
 
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halalMakalah dorongan mencari rizki yang halal
Makalah dorongan mencari rizki yang halal
 
Membangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMembangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpin
 
Mengapa harus mengemis
Mengapa harus mengemisMengapa harus mengemis
Mengapa harus mengemis
 
Saudagar
SaudagarSaudagar
Saudagar
 

More from Muhsin Hariyanto

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlMuhsin Hariyanto
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMuhsin Hariyanto
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaMuhsin Hariyanto
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramMuhsin Hariyanto
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Muhsin Hariyanto
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisMuhsin Hariyanto
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikMuhsin Hariyanto
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMuhsin Hariyanto
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMuhsin Hariyanto
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMuhsin Hariyanto
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaMuhsin Hariyanto
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihMuhsin Hariyanto
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiMuhsin Hariyanto
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Muhsin Hariyanto
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Fenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserlFenomenologi transendental edmund husserl
Fenomenologi transendental edmund husserl
 
Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01Al mukhbitun-01
Al mukhbitun-01
 
Membuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunciMembuka pintu (yang) terkunci
Membuka pintu (yang) terkunci
 
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’alaTawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
Tawakkal kepada allâh subhanahu wa ta’ala
 
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharramPuasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
Puasa ‘asyura, puasa sunnah pada bulan muharram
 
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
Pesan moral dari kisah ashhabul kahfi.pdf (muhsin hariyanto)
 
Jalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulisJalan hidupku adalah menulis
Jalan hidupku adalah menulis
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
 
Politik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politikPolitik filantropi atau filantropi politik
Politik filantropi atau filantropi politik
 
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulamaMenimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
Menimbang kembali peran dan tanggung jawab ulama
 
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosialMembangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
Membangun kesalehan pribadi menuju kesalehan sosial
 
Menjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halalMenjaga diri dengan yang halal
Menjaga diri dengan yang halal
 
Lailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta maknaLailatul qadr, malam sejuta makna
Lailatul qadr, malam sejuta makna
 
Belajar memberi maaf
Belajar memberi maafBelajar memberi maaf
Belajar memberi maaf
 
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raihKebahagiaan mana yang ingin anda raih
Kebahagiaan mana yang ingin anda raih
 
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezekiIstighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
Istighfar dan taubat sebagai pintu rezeki
 
Bermuhammadiyah
BermuhammadiyahBermuhammadiyah
Bermuhammadiyah
 
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434Tuntunan ibadah-ramadan-1434
Tuntunan ibadah-ramadan-1434
 
Mimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanyaMimpi, apa maknanya
Mimpi, apa maknanya
 
Strategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyahStrategi perjuangan muhammadiyah
Strategi perjuangan muhammadiyah
 

Recently uploaded

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

1Doa Nabi Tentang Kemiskinan

  • 1. 1 PENGAJIAN SELASA PETANG BA’DA MAGHRIB KAJIAN HADITS TEMATIK MASJID MARGO RAHAYU NAMBURAN KIDUL YOGYAKARTA Meluruskan Salah Faham Terhadap Do'a Nabi Muhammad Shallallâhu ‘Alaihi Wa Sallam Tentang ‘Kemiskinan’ Doa-doa Nabi Muhammad Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam adalah serangkain doa yang sangat baik diamalkan oleh umatnya. Utamanya adalah doa-doa yang selaras dengan kepentingan umatnya dalam ruang dan waktu yang berbeda. Di antara sekian banyak do'a-do'a yang Nabi Muhammad Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam ajarkan kepada umatnya adalah do'a di bawah ini: ََ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫الّل‬ََ ِ‫ن‬ِ‫ي‬ ْ ‫ح‬ َ ‫أ‬َ،‫ا‬ ً ‫ين‬ِ‫ك‬ ْ‫س‬ِ‫م‬ََ ِ‫ن‬ ْ ‫ت‬ِ‫م‬ َ ‫أ‬َ‫و‬َ،‫ا‬ ً ‫ين‬ِ‫ك‬ ْ‫س‬ِ‫م‬ََ ِ‫ن‬ْ ُ ‫ُش‬ ْ ‫اح‬َ‫و‬ََ ِ‫ف‬ََِ‫ة‬َ‫ر‬ ْ ‫م‬ُ‫ز‬َ َِ‫ي‬ِ‫ك‬‫ا‬ َ‫س‬َ‫م‬ ْ ‫ال‬. “Ya Allah! Hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, dan matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan kumpulkanlah aku (pada hari kiamat) dalam rombongan orang-orang miskin.” (HR Ibnu Majah dari Abu Sa’id al-Khudriy, Sunan ibn Mâjah, juz V, hal. 240, hadits no. 4126) Hadits ini, di samping dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah, juga dikeluarkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Anas bin Malik, dalam kitab Sunan at-Tirmidzi, juz IV, hal. 577, hadits no. 2352; Al-Baihaqi dari ‘Ubadah bin Shamit, dalam kitab As-Sunan al-Kubrâ, juz VII, hal. 12, hadits no. 13529 dan Al-Hakim dari Abu Sa’id al-Khudriy, dalam kitab Al-Mustadrak, juz IV, hal. 322, hadits no. 7911. Muhammad Nashiruddin al-Albani mengatakan bahwa hadits ini derajatnya: “shahîh”. (Lihat pembahasannya di kitab beliau: Irwâ al-Ghalîl, juz III, hal. 358, hadits no. 861 dan As-Silsilah ash-Shahihah, juz I, hal. 307, hadits no. 308) Setelah kita mengetahui bahwa hadits ini sah datangnya dari Nabi Muhammad Shallallâhu '‘Alaihi wa sallam, maka sekarang perlu kita mengetahui apa maksud sebutan miskin dalam lafazh do'a Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam di atas. Yang sangat saya sesalkan di antara saudara- saudara kita (tanpa memeriksa lagi keterangan ulama kita tentang syarah hadits ini, khususnya tentang Gharîb al-Hadîts) telah memahami bahwa miskin di sini dalam arti yang biasa kita kenal yaitu: “Orang-orang yang
  • 2. 2 tidak berkecukupan di dalam hidupnya atau orang-orang yang kekurangan harta.” Dengan arti yang demikian maka timbulah kesalah pahaman di kalangan umat terhadap do'a Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa sallam di atas, akibatnya: 1. Do'a ini tidak ada seorang muslimin pun yang berani mengamalkannya, atau paling tidak sangat jarang sekali, lantaran menurut tabi'atnya manusia itu tidak mau dengan sengaja menjadi miskin. 2. Akan timbul pertanyaan: “Mengapa Rasulullah Shallallâhu ‘Alaihi wa Sallam menyuruh umatnya menjadi miskin? Bukankah di dalam Islam ada hukum zakat yang justru salah satu faedahnya ialah untuk memerangi kemiskinan? Dapatkah hukum zakat itu terlaksana kalau kita semua menjadi miskin? Dapatkah kita berjuang dengan harta- harta kita sebagaimana yang Allah Subhânahu Wa Ta'âlâ perintahkan kalau kita hidup dalam kemiskinan?” Kita berlindung kepada Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ dari berburuk sangka kepada Nabi-Nya Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam. 3. Ada jalan bagi musuh-musuh Islam untuk mengatakan: “Bahwa Islam adalah musuh kekayaan!” Padahal yang betul, maksud miskin di dalam do'a Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam ini ialah: “Orang yang khusyû’ dan mutawâdhi’ (orang yang tunduk dan merendahkan diri kepada Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ)”. Sebagaimana hal ini telah diterangkan oleh ulama kita: 1. Imam Ibnul Atsir di kitabnya An-Nihâyah fî Gharîbil Hadîts (II/385) mengatakan: “Ya Allah hidupkanlah aku dalam keadaan miskin ... Yang dikehendaki dengannya (dengan miskin tersebut) ialah: ‫ا‬ً‫ع‬ ُ ‫اض‬َ‫و‬ َ ‫ت‬ (tawâdhu') dan ًَ‫وع‬ ُ ‫ش‬ ُ ‫خ‬ (khusyû’), dan supaya tidak menjadi orang-orang yang sombong dan takabur”. 2. Di kitab kamus Lisânul ‘Arab (II/176) oleh Ibnu Mandzur diterangkan, asal arti miskin di dalam lughah/bahasa ialah = al- khâdhi' (orang yang tunduk), dan asal arti faqîr ialah: Orang yang butuh. Lantaran itu Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa sallam berdo'a: Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin ... Yang dikehendaki ialah: tawâdhu’ dan khusyû'. dan supaya tidak menjadi orang-orang yang sombong dan takabur. Artinya : Aku merendahkan diriku kepada Mu wahai Rabb dalam keadaan berhina diri, tidak dengan sombong. Dan bukanlah yang dikehendaki dengan miskin di sini adalah faqîr yang butuh (harta). 3. Imam al-Baihaqi mengatakan: “Menurutku bahwa Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam tidaklah meminta keadaan miskin yang maknanya kekurangan tetapi beliau meminta miskin yang maknanya tunduk dan merendahkan diri (khusyû’ dan tawâdhu’). [Lihat kitab : Sunatul Kubra
  • 3. 3 al-Baihaqi, juz VII, hal. 12-13 dan Taklhîs al-Habîr, juz III, hal. 109 No. 1415 oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani] 4. Demikian juga maknanya telah diterangkan oleh Imam al-Ghazali di kitabnya yang masyhur, Al-Ihyâ' (IV/193). [Baca juga Syarh Ihyâ' (IX/272) oleh Imam az-Zubaidi] 5. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan :”Hidupkanlah aku” dalam keadaan khusyû dan tawâdhu’. [Majmû' Fatâwâ Ibn Taimiyyah juz XVIII, hal. 382 bagian kitab hadits]. Beliau juga mengatakan (hal. 326) : “.... bukanlah yang dikehendaki dengan miskin (di hadits ini) tidak memunyai harta ...” 6. Imam Qutaibi juga mengatakan khusyû’ dan tawâdhu’ [Ta'lîq Sunan Ibn Mâjah (no. 4126) oleh Ustadz Muhammad Fuad Abdul Baqi]. Kemudian periksalah kitab-kitab di bawah ini: 7. Tuhfah al-Ahwadzi bi al-Syarh Jâmi’ al-Tirmidzi (VII/19-20 No. 2457) oleh Imam Al-Mubarakfuri. 8. Faidhul Qadîr Syarh al-Jâmi' ash-Shaghîr (II/102) oleh Imam al- Munawi. 9. Al-Majmû' Syarh al-Muhadzdzab (VI/141-142) oleh Imam an-Nawawi. 10. Shahîh al-Jâmi'ush Shaghir (no. 1271) oleh Muhammad Nashiruddin al-Albani. 11. Maqâshidul Hasanah (no. 166) oleh Imam As-Sakhawi. Setelah kita mengetahui keterangan ulama-ulama kita tentang maksud miskin dalam do'a Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam di atas baik secara lughah/bahasa meupun maknanya, maka hadits tersebut artinya menjadi: “Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan khusyû’ dan tawâdhu’, dan matikanlah aku dalam keadaan khusyû’ dan tawâdhu’, dan kumpulkanlah aku (pada hari kiamat) dalam rombongan orang-orang yang khusyû’ dan tawâdhu’. Rasanya kurang lengkap kalau di dalam risalah ini (sebagai penguat keterangan di atas) saya tidak menerangkan dua masalah yang perlu diketahui oleh saudara-saudara kaum muslimin. Pertama: Bahwa Islam adalah agama yang memerangi atau memberantas kefakiran dan kemiskinan di kalangan masyarakat. Hal ini dengan jelas dapat kita ketahui. 1. Di dalam Islam terdapat hukum zakat (satu pengaturan ekonomi yang tidak terdapat pada agama-agama yang lain kecuali Islam). Sedangkan yang berhak menerima bagian zakat di antaranya orang- orang yang fakir dan miskin: ‫ا‬َ‫م‬ َ ‫ّن‬ِ‫إ‬ََ ُ ‫ات‬ َ ‫ق‬ َ ‫د‬ َ‫الّص‬ََِ‫ء‬‫ا‬َ‫ر‬ َ ‫ق‬ ُ ‫ف‬ ْ ‫ّل‬ِ‫ل‬ََِ‫ي‬ِ‫ك‬‫ا‬ َ‫س‬َ‫م‬ ْ ‫ال‬َ‫و‬...
  • 4. 4 “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang- orang miskin ...” (QS at-Taubah/9: 60). Kalau saja zakat ini dijalankan sesuai dengan apa yang Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ perintahkan dan menurut sunnah Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam, niscaya tidak sedikit mereka yang tadinya hidup dalam kemiskinan --setelah menerima bagian zakatnya -- akan berubah kehidupannya bahkan tidak mustahil kalau di kemudian hari merekalah yang akan mengeluarkan zakat. Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ telah berfirman: “(artinya): ...ََْ َ ‫ك‬ََ َ ‫ل‬ََ َ ‫ون‬ ُ ‫ك‬َ‫ي‬ََ ً ‫ة‬ َ ‫ول‬ ُ ‫د‬َََ ْ ‫ي‬َ‫ب‬ََِ‫ء‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ن‬ ْ ‫غ‬ َ ْ ‫اْل‬ََْ‫م‬ ُ ‫نك‬ِ‫م‬َ... “ ... agar supaya harta itu tidak beredar di antara orang-orang yang kaya saja dari kamu”. [QS al-Hasyr/59: 7] 2. Islam memerintahkan memerhatikan keluarga (ahli waris) yang akan ditinggalkan, supaya mereka jangan sampai hidup melarat yang menadahkan tangan kepada manusia. Kita perhatikan sabda Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam, artinya: ََ‫َع‬ ْ‫م‬ ُ ‫ه‬َ‫ر‬ َ ‫ذ‬ َ ‫َت‬ ْ ‫ن‬ َ ‫َأ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ ٌ ْ ‫ْي‬ َ ‫َخ‬ َ‫اء‬َ‫ي‬ِ‫ن‬ ْ ‫غ‬ َ ‫َأ‬ َ ‫ك‬َ‫ت‬ َ ‫ث‬َ‫ر‬َ‫َو‬ َ‫ر‬ َ ‫ذ‬ َ ‫َت‬ ْ ‫ن‬ َ ‫َأ‬ َ ‫ك‬ َ ‫ّن‬ِ‫إ‬َ ً ‫ة‬ َ ‫ل‬ َ َ‫اس‬َ‫َاّنل‬ َ ‫ون‬ ُ ‫ف‬ َ ‫ف‬ َ ‫ك‬َ‫ت‬ َ ‫ي‬... “Sesungguhnya engkau tinggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya (cukup) lebih baik dari pada engkau tinggalkan mereka hidup melarat/miskin yang menadahkan tangan-tangan mereka kepada manusia (meminta-minta)”. [Hadits Riwayat Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz II, hal. 103, hadits no. 1295 dan Muslim, Shahîh Muslim, juz V, hal. 71, hadits no. 4296, dari Sa’ad bin Abi Waqqash] 3. Bahkan Islam mencela kalau ada seorang mukmin yang hidup dalam keadaan cukup sedangkan tetangganya kelaparan dan dia tidak membantunya, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu '‘Alaihi wa Sallam, َِ‫ه‬ِ‫ب‬ ْ ‫ن‬َ‫َج‬ َ ‫َل‬ِ‫إ‬ٌَ‫ع‬ِ‫ئ‬‫ا‬َ‫َج‬ُ‫ه‬ُ‫ار‬َ‫ج‬َ‫َو‬ُ‫ع‬َ‫ب‬ ْ ‫ش‬َ‫ىَي‬ِ َ ‫َاَّل‬ ُ‫ن‬ِ‫م‬ ْ ‫ؤ‬ُ‫م‬ ْ ‫َال‬ َ‫س‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ل‬ “Bukanlah orang yang mukmin itu yang (hidup) kenyang, sedangkan tetangganya (hidup) lapar di sebelahnya”. [Hadits Riwayat Al-Baihaqi dari Abdullah bin Abbas, As-Sunan al-Kubrâ, juz X, hal. 3, hadits no. 20160]. Maksudnya: “Tidaklah sempurna keimanan sorang muslim itu apabila ia makan dengan kenyang sedangkan tetangganya di
  • 5. 5 sebelahnya kelaparan (kalau hal ini ia ketahui dan ia tidak membantunya dengan memberi makan kepada tetangganya).” 4. Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam memohon perlindungan kepada Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ dari hidup dalam kefakiran dan kelaparan. َ‫َصىلَاهللَعّليه‬ َ ِ‫يِب‬َ‫َاّنل‬ َ ‫ن‬ َ ‫اَ،َأ‬َ‫ه‬ ْ ‫ن‬ َ ‫َع‬ُ َ ‫َاَّلل‬ َ ِ‫ِض‬َ‫َ،َر‬ َ ‫ة‬ َ ‫ش‬ِ‫ئ‬ َ‫َع‬ ْ‫ن‬ َ ‫ع‬ َِ‫م‬َ‫ر‬َ‫ه‬ ْ ‫ال‬َ‫َو‬ ِ‫ل‬ َ‫س‬ َ ‫ك‬ ْ ‫َال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ َ ‫ك‬ِ‫َب‬ ُ ‫وذ‬ُ‫ع‬ َ ‫َأ‬ ‫ي‬ ‫ِّن‬ِ‫إ‬ََ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫َالّل‬ ُ ‫ول‬ ُ ‫ق‬ َ ‫َي‬ َ ‫ن‬ َ ‫وسّلمََك‬ َ ْ ‫أ‬َ‫م‬ ْ ‫ال‬َ‫و‬َِ‫ة‬ َ ‫ن‬ ْ ‫ت‬ِ‫ف‬َ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫َو‬ِ ْ ‫ْب‬ َ ‫ق‬ ْ ‫َال‬ ِ‫اب‬ َ ‫ذ‬َ‫ع‬َ‫َو‬ِ ْ ‫ْب‬ َ ‫ق‬ ْ ‫َال‬ِ‫ة‬ َ ‫ن‬ ْ ‫ت‬ِ‫ف‬َ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫َو‬ ِ‫م‬َ‫ر‬ ْ ‫غ‬َ‫م‬ ْ ‫ال‬َ‫َو‬ ِ‫م‬ َ ‫ث‬ َ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ َ ‫ك‬ِ‫َب‬ ُ ‫وذ‬ُ‫ع‬ َ ‫أ‬َ‫َو‬ َ‫َن‬ِ‫غ‬ ْ ‫َال‬ ِ‫ة‬ َ ‫ن‬ ْ ‫ت‬ِ‫ف‬َ ‫ي‬ َ ‫َرَش‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬َ‫َو‬ِ‫ار‬َ‫َاّنل‬ ِ‫اب‬ َ ‫ذ‬َ‫ع‬َ‫َو‬ِ‫ار‬َ‫اّنل‬ َِ‫ر‬ ْ ‫ق‬ َ ‫ف‬ ْ ‫َال‬ِ‫ة‬ َ ‫ن‬ ْ ‫ت‬ِ‫ف‬... “Dari ‘Aisyah r.a. (ia berkata): Bahwa Rasulullah Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam biasa berdo'a (dengan do'a-doa ini): “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas dan umur tua, dari berbuat dosa dan kerugian, dari fitnah kubur dan siksa neraka, dan dari kejahatan ujian kekayaan, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah (cobaan) kefakiran ...” [Hadits Riwayat al-Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz VIII, hal. 98, hadits no. 6368; Muslim, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 75, hadits no. 7046; Ibnu Majah, Sunan ibn Mâjah, juz V, hal. 12, hadits no. 3838; Ahmad, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz VI, hal. 57, hadits no. 24346; At- Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, juz V, hal. 525, hadits no. 3495; An- Nasa'i, Sunan al-Nasâi, juz VIII, hal. 262, hadits no. 5466; Al-Hakim, Al-Mustadrak, juz I, hal. 705, hadits no. 1922 dan Al-Baihaqi, As- Sunan al-Kubrâ, juz VII, hal. 12, hadits no. 13530.] Kemudian Hadits Abi Hurairah: َِ‫ة‬ َ ‫ّل‬ِ‫ق‬ ْ ‫َال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ َ ‫ك‬ِ‫َب‬ ُ ‫وذ‬ُ‫ع‬ َ ‫أ‬َ‫َو‬ ،ِ‫ر‬ ْ ‫ق‬ َ ‫ف‬ ْ ‫َال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ َ ‫ك‬ِ‫َب‬ ُ ‫وذ‬ُ‫ع‬ َ ‫َأ‬ ‫ي‬ ‫ِّن‬ِ‫إ‬َ َ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫الّل‬ ََ‫م‬ َ ‫ّل‬ ْ ‫ظ‬ ُ ‫َأ‬ْ‫و‬ َ ‫َأ‬َ‫م‬ِ‫ّل‬ ْ ‫ظ‬ َ ‫َأ‬ ْ ‫ن‬ َ ‫َأ‬ َ ‫ك‬ِ‫َب‬ ُ ‫وذ‬ُ‫ع‬ َ ‫أ‬َ‫،َو‬ِ‫ة‬ َ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫اَّل‬َ‫و‬ “Bahwasanya Rasulullah Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam berdo'a: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kefakiran, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kekurangan dan kehinaan, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari menganiaya atau dianiaya”.
  • 6. 6 [Hadits Riwayat Bukhari, Adabul Mufrad, juz I, hal. 236, hadits no. 678; Ahmad, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz II, hal. 305, hadits no. 8039; An-Nasa'i, Sunan an-Nasâi, juz VIII, hal. 261, hadits no. 5460; Ibnu Hibban, Shahîh ibn Hibbân, juz III, hal. 305, hadits no. 1030 dan Al-Baihaqi, As-Sunan al-Kubrâ, juz 7, hal. 12, hadits no. 13528], َ ُ ‫ول‬ ُ ‫ق‬ َ ‫َي‬ َ‫م‬ َ ‫ّل‬َ‫َوس‬ ِ‫ه‬ ْ ‫ّلي‬َ‫َع‬‫َاهلل‬ َ ‫ىل‬ َ‫َص‬ ِ‫هلل‬‫َا‬ ُ ‫ول‬ُ‫س‬َ‫َر‬ َ ‫ن‬ َ ‫َك‬َ:َ ‫ي‬ ‫ِّن‬ِ‫إ‬َ َ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫الّل‬ َِ‫َب‬ ُ ‫وذ‬ُ‫ع‬ َ ‫أ‬َ‫َ،َو‬ ُ‫يع‬ِ‫ج‬ َ ‫َالّض‬ َ‫س‬ ْ ‫ئ‬ِ‫َب‬ ُ ‫ه‬ َ ‫ّن‬ِ‫إ‬ َ ‫َ،َف‬ ِ‫وع‬ُْ ‫َاْل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ َ ‫ك‬ِ‫َب‬ ُ ‫وذ‬ُ‫ع‬ َ ‫أ‬َ َ ‫ك‬ َ ُ ‫ة‬ َ ‫اّن‬ َ‫ط‬ِ ْ ‫َاْل‬ ِ‫ت‬ َ‫س‬ ْ ‫ئ‬ِ‫اَب‬َ‫ه‬ َ ‫ّن‬ِ‫إ‬ َ ‫َ،َف‬ِ‫ة‬ َ ‫اّن‬َ‫ي‬ِ ْ ‫َاْل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬. “Adalah Rasulullah Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam berdo'a: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kelaparan, karena sesungguhnya kelaparan itu seburuk-buruk teman berbaring, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari khianat, karena sesungguhnya khianat itu seburuk-buruk teman”. [Hadits Riwayat Abu Dawud, Sunan Abî Dâwud, juz II, hal. 91, hadits no. 1547). An-Nasa'i, Sunan an- Nasâi, juz VIII, hal. 263, hadits no. 5468; dan Ibnu Majah, Sunan ibn Mâjah, juz III, hal. 1113, hadits no. 3354] Hadits Abi Bakrah Nufai' bin Hârits: َ َ ‫ن‬ َ ‫ََك‬ َ‫م‬ َ ‫ّل‬َ‫س‬َ‫َو‬ ِ‫ه‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ّل‬َ‫َع‬ ُ َ ‫َاَّلل‬ َ ‫ىل‬ َ‫َص‬ ِ َ ‫َاَّلل‬ َ ‫ول‬ُ‫س‬َ‫َر‬ ّ ‫ن‬ َ ‫أ‬َِ‫ر‬ُ‫ب‬ ُ ‫َد‬ ِ‫َف‬ ُ ‫ول‬ ُ ‫ق‬ َ ‫ي‬ َِ‫ة‬ َ ‫ال‬ َ‫الّص‬َ:َ ‫ي‬ ‫ِّن‬ِ‫إ‬ََ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫الّل‬َ ِ‫اب‬ َ ‫ذ‬َ‫ع‬َ‫َو‬ِ‫ر‬ ْ ‫ق‬ َ ‫ف‬ ْ ‫ال‬َ‫َو‬ِ‫ر‬ ْ ‫ف‬ ُ ‫ك‬ ْ ‫َال‬ َ‫ن‬ِ‫م‬َ َ ‫ك‬ِ‫َب‬ ُ ‫وذ‬ُ‫ع‬ َ ‫َأ‬ َِ ْ ‫ْب‬ َ ‫ق‬ ْ ‫ال‬ “Sesungguhnya Rasulullah Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam mengucapkan do'a ini di akhir shalat, (artinya): Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran dan azab kubur”. [Hadits Shahih atas syarat Muslim di keluarkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad ibn Hanbal, juz V, hal. 36, hadits no. 20397; hal. 39, hadits no. 20425 dan hal. 44, hadits no. 20465) dan an-Nasa'i, Sunan an-Nasâi, juz III, hal. 73, hadits no. 1347] Hadits Anas bin Malik:
  • 7. 7 َِ‫ه‬ِ‫ئ‬ َ‫ع‬ ُ ‫َد‬ ِ‫َف‬ ُ ‫ل‬ْ‫و‬ ُ ‫ق‬ َ ‫َي‬َ‫م‬ َ ‫ّل‬َ‫َس‬َ‫َو‬ِ‫ه‬ ْ ‫ي‬ َ ‫ّل‬َ‫َع‬ُ‫َاهلل‬ َ ‫ىل‬ َ‫َص‬ِ‫هلل‬‫َا‬ ُ ‫ل‬ْ‫و‬ُ‫س‬َ‫َر‬ َ ‫ن‬ َ ‫َك‬َ... ََ‫و‬ََ َ ‫أ‬َُ‫ع‬َْ‫و‬َ ُ ‫ذ‬ََِ‫ب‬َ َ ‫ك‬ََِ‫م‬ََ‫ن‬ََ ْ ‫ال‬َ َ ‫ف‬َ ْ ‫ق‬َِ‫ر‬َََ‫و‬ََ ْ ‫ال‬َ ُ ‫ك‬َ ْ ‫ف‬َ‫ر‬... “Adalah Rasulullah Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam mengucapkan dalam do'anya: ... dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kefakiran/miskin dan kekafiran ...”. [Hadits Shahih atas syarat Bukhari- Muslim, dikeluarkan oleh Imam al-Hakim, Al-Mustadrak, juz I, hal. 721, hadits no. 1944] Kedua: Islam tidak menjadi musuh kekayaan asalkan si kaya seorang yang taqwa. Bahkan dengan kekayaan itu seorang dapat memeroleh ganjaran yang besar dan derajat yang tinggi seperti berjihad dengan harta sebagaimana yang Allah perintahkan, menunaikan zakat harta, infaq dan shadaqah, ibadah haji, mendirikan masjid-masjid, pesantren dan sekolah-sekolah Islam, membantu anak yatim dan perempuan-perempuan janda dan lain-lain yang membutuhkan harta dan kekayaan. Nabi Shallalahu '‘Alaihi wa Sallam pernah mendo'akan Anas bin Malik, ‫ه‬َ‫ت‬ ْ ‫ي‬ َ‫ط‬ ْ ‫ع‬ َ ‫اَأ‬َ‫يم‬ِ‫ف‬َُ َ ‫ََل‬ ْ ‫ك‬ِ‫ار‬َ‫ب‬َ‫َو‬ُ‫ه‬َ َ ‫َل‬َ‫و‬َ‫َو‬ُ َ ‫اَل‬َ‫َم‬ْ ِ‫ِث‬ ْ ‫ك‬ َ ‫َأ‬َ‫م‬ُ‫ه‬ َ ‫الّل‬. “Ya Allah! Banyakkanlah hartanya dan anak-anaknya serta berikanlah keberkahan apa yang Engkau telah berikan kepadanya”. [Hadits Riwayat Bukhari, Shahîh al- Bukhâriy, juz VIII, hal. 91, hadits no. 6334 dan Muslim , Shahîh Muslim, juz VII, hal. 159, hadits no. 6527, dari Anas bin Malik] Hadits ini mengandung beberapa faedah. 1. Bahwa harta itu adalah salah satu nikmat Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ. 2. Bahwa banyak harta itu tidak tercela atau mengurangi ibadahnya, asalkan dia memang seorang yang taqwa. Bahkan hadits ini kita dapat mengetahui bahwa banyak harta itu merupakan suatu kebaikan dan nikmat dari Allah Subhânahu Wa Ta’âlâ. Karena tidak mungkin Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam mendo'akan kecelakaan kepada salah seorang shahabat dan pembantunya seperti Anas bin Malik kalau tidak menjadi kebaikan baginya!. 3. Boleh mendo'akan seseorang supaya banyak hartanya dengan penuh keberkahan.
  • 8. 8 4. Dari hadits ini kita mengetahui bahwa Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam menyukai memunyai anak banyak. 5. Hadits ini menerangkan tentang keutamaan Anas bin Malik yang telah terbukti dalam tarikh -- berkat do'a Nabi -- tidak seorang pun dari shahabat Anshar yang paling banyak harta dan anak selain dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu. Nabi Shallallâhu '‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda kepada shahabatnya Hakim bin Hizâm: ‫ا‬َ‫ي‬ََُ‫يم‬ِ‫ك‬َ‫ح‬ََ َ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫ا‬ َ ‫ذ‬ َ ‫ه‬ََ َ ‫ال‬َ‫م‬ ْ ‫ال‬ََ ٌ ‫ة‬َ ِ‫ِض‬ َ ‫خ‬ََ ٌ ‫ة‬َ‫و‬ ْ ‫ّل‬ُ‫ح‬ََْ‫ن‬َ‫م‬ َ ‫ف‬ََُ‫ه‬ َ ‫ذ‬ َ ‫خ‬ َ ‫أ‬ََِ‫ة‬َ‫او‬ َ ‫خ‬ َ‫س‬ِ‫ب‬َ َ‫س‬ ْ ‫ف‬ َ ‫ّن‬َََ‫ك‬ِ‫ور‬ُ‫ب‬ََُ َ ‫َل‬ََِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬َ،ََْ‫ن‬َ‫م‬َ‫و‬ََُ‫ه‬ َ ‫ذ‬ َ ‫خ‬ َ ‫أ‬ََ ِ‫اف‬َ ْ ‫رَش‬ِ‫إ‬ِ‫ب‬ََ‫س‬ ْ ‫ف‬ َ ‫ّن‬ََْ‫م‬ َ ‫ل‬ََ ْ ‫ك‬َ‫ار‬َ‫ب‬ ُ ‫ي‬ََُ َ ‫َل‬َ َِ‫ه‬‫ي‬ِ‫ف‬َ‫ي‬ِ َ ‫َّل‬ َ ‫َك‬ََ ُ ‫ل‬ ُ ‫ك‬ ْ ‫أ‬َ‫ي‬ََ َ ‫ل‬َ‫و‬ََُ‫ع‬َ‫ب‬ ْ ‫ش‬َ‫ي‬،ََُ‫د‬َ ْ ‫اْل‬َ‫ا‬َ‫ي‬ ْ ‫ّل‬ُ‫ع‬ ْ ‫ال‬ٌََ ْ ‫ْي‬ َ ‫خ‬َََ‫ن‬ِ‫م‬ََِ‫د‬َ ْ ‫اْل‬ََ َ ‫ىل‬ ْ ‫ف‬ ُ‫الس‬ “Wahai Hakim! Sesungguhnya harta ini indah (dan) manis, maka barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa yang baik, niscaya mendapat keberkahan, dan barangsiapa yang mengambilnya dengan jiwa yang tamak, niscaya tidak mendapat keberkahan, dan ia seperti orang yang makan tetapi tidak pernah kenyang, dan tangan yang di atas (yang memberi) lebih baik dari tangan yang di bawah (yang meminta)”. [Hadits Riwayat Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz II, hal. 152, hadits no. 1472 dan Muslim, Shahîh Muslim, juz III, hal. 94, hadits no. 2434, dari Hakim bin Hizam] Wallâhu A’lamu Bish-Shawâb. Yogyakarta, 29 Desember 2015