Tata kelola perusahaan didefinisikan sebagai sistem dan proses yang mengatur hubungan antar pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan organisasi serta mencegah kesalahan signifikan dan memperbaiki kesalahan yang terjadi. Tata kelola berbeda di berbagai negara tergantung budaya, hukum, praktik bisnis, dan lingkungan ekonomi. Implementasinya di perusahaan Indonesia belum optimal karena masih ada kelompok yang memanfaatkan keku
Be& gcg tata kelola perusahaan good governance rating adalah, kristine angela, hapzi ali, universitas mercu buana
1. BE&GCG Quiz
Berbagai literatur memiliki definisi terhadap good governance rating, namun secara umum
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan tata kelola perusahaan adalah sistem, proses
dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang
berkepentingan (stakeholders) demi tercapainya tujuan organisasi.
Tata kelola perusahaan dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kesalahanokesalahan yang
signifikan dalam strategi perusahaan dan untuk memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang
terjadi dapat segera diperbaiki.
Tata kelola good governance diberbagai negara berbeda-beda, sesuai dengan pengaruh
berbagai faktor yang berbeda-beda seperti budaya, kerangka hukum, praktik bisnis, kebijakan
dan lingkungan ekonomi dan industri yang dimilikinya.
Cerminan terwujudnya tata kelola GCG adalah keterbukaan pemimpin puncak dalam
melakukan diskusi pada rapat-rapat jajaran direksi dan saling mempertukarkan informasi
yang relevan denan jajaran direksi untuk mendapatkan analisis yang cermat sebelum
pengambilan keputusan. Ciri lain dari GCG rating adalah adanya iklim yang saling percaya
dan terbuka antar anggota jajaran direksi dan pemimpin senior. Di dalam nya tidak terdapat
kelompok-kelompok rahasia yang menggunakan kekuasaa untuk membuat keputusan secara
sembunyi-sembunyi.
Para pemimpin senior harus dapat menjadi teladan melalui : perilaku dan etikanya,
keterlibatannya dalam perencanaan, komunikasi yang dijalankan, pengarahan, pengembangan
kepemimpinan masa depan, evaluasi kinerja perusahaan dan perekrutan pegawai. Sebagai
teladan, pemimpin senior harus dapat memacu terciptanya etika, nilai dan harapan bersama
dengan pengembangan kepemimpinan, komitmen dan penentuan program-program
pengembangan untuk seluruh perusahaan.
Implementasinya sendiri di perusahaan-perusahaan Indonesia masih belum tampak sangat
baik, terdapat banyak pro-dan kontra dalam pelaksanaan tata kelola GCG, kesesuaian antara
tuntutan-tuntutan perubahan menuju perbaikan dan program-program baru tidak dapat
berjalan dengan sangat baik jika masih terdapat kelompok-kelompok ‘kontra’ yang menyalah
gunakan kekuasaan dan uang unuk tujuan kompetitif pribadi yang pada akhirnya dapat
menyebabkan kerugian bagi hampir seluruh pihak (stakeholders). Peran pemimpin masih
ditempati oleh para pimpinan yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan, sebab seorang
2. pemimpin pastilah memberi keteladanan mutlak, sedangkan banyaknya di perusahaan di
Indonesia banyaknya pemegang kekuasaan tertinggi ialah seorang pimpinan yang
memberikan perintah-perintah mutlak tanpa terlalu mempertimbangkan pendapat anggota
perusahaan lain.
Kecenderungan yang terjadi dewasa ini adalah banyaknya perusahaan di Indonesia yang
bergantung pada modal eksternal (modal ekuitas serta pinjaman) untuk pembiayaan kegiatan
mereka, melakukan investasi dan menciptakan pertumbuhan. Sangat perlu untuk memastikan
kepada pihak penyandang dana bahwa dana tersebut digunakan secara tepat dan efisien serta
memastikan bahwa manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan perusahaan.
5 prinsip dasar yang saya rekomendasikan dan wajib untuk dilakukan dalam tata kelola
perusahaan di Indonesia:
a. Transparansi sebagai modal utama keterbukaan dalam proses dan pengungkapan
informasi, kinerja perusahaan secara akurat
b. Independensi, kebebasan melaksanakan tugas dan kewenangan tanpa tekanan pihak
lain
c. Keadilan dan kesetaraan perlakuan terhadap para stakeholders
d. Akuntabilitas dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan tugas dan kewenangan
yang didasari itikad baik
e. Tanggung jawab, kepada stakeholders sesuai peraturan dan etika usaha yang berlaku
Jika tata kelola perusahaan dilakukan dengan baik, maka perusahaan di Indonesia akan
memperoleh manfaat;
• Peningkatan kinerja perusahaan dari proses pengambilan keputusan yang lebih baik,
meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan
kepada pihak yang berkepentingan
• Memepermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah, yang pada
akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan (corporate value)
• Meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya.
3. BE GCG Forum
Governance Rating di RSCK Tzu Chi tempat saya bekerja lebih dikenal dengan baku
penilaian mutu pelayanan terukur dari semua unit linked di dalam perusahaan, mulai dari
pintu masuk RS hingga pelaksanaan dilapangan, manajerian dan kasir. Sebab, direktur RS
kami memiliki prinsip bahwa segala yang terukur dan memiliki standar dapat menghilangkan
berbagai dampak negatif yang merugikan berbagai pihak.
Setiap unit link memiliki PJ (penanggung jawab) mutu yang dalam hal ini membantu kepala
bagian unit-unit memastikan bahwa setiap target kualitas pelayanan dapat terpenuhi dan
mencari penyebab terjadinya kegagalan pada 1-2 hal dalam prakteknya. PJ Unit mutu akan
melakukan fungsi pengawasan dan pelaporan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
kepala bagian unit dan mensosialisasikannya kepada seluruh PJ Mutu yang dipimpin oleh
direktur RS agar dapat mendapatkan solusi dan upaya perbaikan dengan pembuatan
keputusan serta kebijakan-kebijakan baru yang disesuaikan dengan situasi.
Semua karyawan akan selalu diingatkan oleh PJ Mutu akan pentingnya kesadaran dan
partisipasi semua pihak agar dapat mencapai performa yang terbaik dan mendapat
kepercayaan dari pasien dan masyarakat, sehingga setiap bentuk insiden baik kecil
(keterlambatan pengantaran makanan pasien) hingga yang terberat (kematian pasien di ruang
operasi) harus dilaporkan dalam bentuk laporan insiden tertulis. Setiap penggunaan obat
'emergency' di ruangan memiliki catatan yang selalu diperiksa bagian unit farmasi depo
(rawat inap) dan juga pohak pemakai (perawat) sehingga mampu mencegah terjadinya
ketidakjujuran dan penyalah gunaan obat-obatan di RS. CSR yang diimplementasikan ini
pada akhirnya akan membawa
RS kepada profit dan pencapaian perekonomian RS secara jujur dan adil, tanpa menyebabkan
kerugian bagi semua stakeholders.