Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Good corporate governance Bank Sinarmas 55118120025 tri mayningsih be&gg
1. Good Corporate Governance
BANK SINARMAS
Tugas Mata Kuliah Business Ethics & Good Governance (BE & GG)
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun Oleh :
Tri Mayningsih
(55118120025)
2. Good Corporate Governance
Bank Sinarmas
Abstrak
Tata Kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG) merupakan salah satu bentuk
mekanisme pengendalian perusahaan dalam rangka mencapai tujuan dan harapan seluruh pemangku kepentingan
sesuai dengan peranannya. Corporate governance merupakan landasan operasional yang merupakan acuan dalam
memastikan seluruh proses dan mekanisme yang terjadi guna mencapai tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya
penyimpangan serta risiko yang dapat mengakibatkan kegagalan pencapaian tujuan perusahaan.
Bank Sinarmas telah menetapkan komitmen untuk menjadikan corporate governance sebagai sebuah
kebutuhan. Melalui tata kelola yang baik, Bank dapat meningkatkan kualitas dalam pengambilan keputusan dan
menjalankan kegiatan perbankan yang sehat, menjaga kepercayaan nasabah dan masyarakat, dimana Bank juga
memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan nasional, yaitu sebagai lembaga intermediasi.
Keamanan dan kesehatan bank merupakan faktor kunci untuk terciptanya stabilitas keuangan dalam sebuah
negara. Dengan demikian, pengelolaan bank yang baik merupakan faktor kunci untuk terciptanya perekonomian yang
kuat.
Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Bank Sinarmas menganut prinsip keterbukaan (transparency);
memiliki indikator kinerja berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan corporate values; sasaran usaha dan
strategi sebagai pencerminan akuntabilitas Bank Sinarmas (accountability); berpegang pada prudential banking
practices dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku sebagai wujud tanggung jawab Bank Sinarmas
(responsibility); objektif danbebas dari tekanan pihak manapun dalam pengambilan keputusan (independency); serta
senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (fairness).
Tujuan utama penerapan corporate governance di Bank Sinarmas adalah memberikan jaminan dipenuhinya
hak-hak para pemangku kepentingan (stakeholders) secara berkelanjutan. Di antara para pemangku kepentingan, hak
para nasabah merupakan hal utama untuk dipenuhi dan berikutnya adalah pemenuhan kepentingan pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya
1. Pendahuluan
Penerapan prinsip GCG di Bank Sinarmas dibangun berlandaskan pada integritas yang kokoh, sehingga prinsip
GCG dapat dilaksanakan pada setiap tingkatan organisasi, serta proses dan aktivitas Bank dapat berjalan secara
konsisten dan berkesinambungan. Penerapan corporate governance di Bank Sinarmas mengacu pada governance
system yaitu governance structure, governance process dan governance outcome. Governance structure terkait
dengan kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola Bank agar proses penerapanprinsip tata kelola yang baik
menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan pemangku kepentingan (stakeholders) Bank. Pelaksanaan
penerapan GCG Bank Sinarmas dilakukan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan pada setiap aktifitas
kerja dengan tujuan untuk melindungi kepentingan Perseroan, shareholders dan stakeholders.
Pelaksanaan penerapan GCG Bank Sinarmas diuraikan sebagai berikut :
3. Standar implementasi GCG dibutuhkan sebagai acuan dasar dalam rangka mewujudkan Visi dan
menjalankan Misi Perseroan. Acuan dasar tersebut meliputi kriteria yang akan dicapai dari berbagai aspek yang
terkait dengan implementasi GCG. Standar implementasi juga dimaksudkan untuk memacu Perseroan untuk
meningkatkan kualitas implementasi GCG.
Standar tersebut dirumuskan berdasarkan peraturan terkait, masukan dari stakeholders, hasil assessment
dan benchmarking. Lingkup standar implementasi GCG Bank Sinarmas mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan Surat Edaran Otoritas Jasa
Keuangan No. 13/SEOJK.02/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
1.1 Pengertian Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan (corporate governance) adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan
institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu perusahaan atau korporasi. Tata
kelola perusahaan juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta
tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola perusahaan adalah pemegang saham,
manajemen, dan dewan direksi. Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank dan
kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.
Tata kelola perusahaan adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah satu topik utama dalam tata
kelola perusahaan adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung jawab mandat, khususnya implementasi
pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham.
Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan harus ditujukan
untuk mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan para pemegang saham. Ada pula
sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola perusahaan, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang
menuntut perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang saham, misalnya karyawan
atau lingkungan.
Perhatian terhadap praktik tata kelola perusahaan di perusahaan modern telah meningkat akhir-akhir ini,
terutama sejak keruntuhan perusahaan-perusahaan besar AS seperti Enron Corporation dan Worldcom. Di
Indonesia, perhatian pemerintah terhadap masalah ini diwujudkan dengan didirikannya Komite Nasional Kebijakan
Governance (KNKG) pada akhir tahun 2004.
Corporate governance dapat didefinisikan sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan
perusahaan, dengan tujuan akhir meningkatkan nilai/keuntungan pemegang saham (shareholders) dengan sedapat
mungkin tetap memperhatikan kepentingan semua pihak yang terkait (stakeholders). Pengertian stakeholders ini
dapat di bagi dua yaitu stakeholders utama (primary) dan kedua (secondary). Stakeholders utama yaitu para
pemegang saham dan investor, karyawan dan manajer, pelanggan, pemasok, rekanan bisnis, serta masyarakat
setempat. Stakeholders kedua yaitu pemerintah, masyarakat umum (khususnya yang kepentingannya terkait dengan
perusahaan), institusi-institusi umum, lembagalembaga swadaya masyarakat (NGO), media, akademisi, kelompok
asosiasi bisnis, dan pesaing.
1.2 Manfaat Corporate Governance
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan dilaksanakannya corporate governance berdasarkan Forum for
Coporate Governance in Indonesia (FCGI) (2001:4), antara lain :
1) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik,
meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
2) Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigid (karena faktor kepercayaan)
yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value.
3) Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
4) Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan
shareholder’s value dan dividen. Khusus bagi BUMN akan dapat membantu penerimaan bagi APBN terutama dari
hasil privatisasi.Hingga saat ini masih ditemui definisi yang bermacam-macam tentang Good Corporate Governance
atau GCG.
Namun umumnya mempunyai maksud dan pengertian yang sama. Forum for Corporate Governance in
Indonesia atau FCGI (2000) dalam publikasi yang pertamanya mempergunakan definisi Cadbury Committee, yaitu:
Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham,pengurus (pengelola) perusahaan, pihak
kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan
hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Disamping itu FCGI juga menjelaskan, bahwa tujuan dari Corporate Governance adalah untuk menciptakan nilai
tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders).
1.3 Good Corporate Government
Tujuan penerapan good corporate governance secara khusus adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua
pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak tersebut meliputi pihak internal perusahaan seperti dewan direksi, dewan
komisaris, karyawan, dan juga pihak eksternal perusahaan meliputi investor kreditur, pemerintah, masyarakat, dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) (Arifin, 2005).
4. Meskipun penerapan GCG adalah hal penting bagi perusahaan mana pun di dunia, namun dalam penerapannya
tidak selalu sama. Di setiap negara, penerapan GCG dapat berbeda. Perbedaan implementasi GCG dipengaruhi oleh
sistem ekonomi, hukum, struktur kepemilikan, serta sosial dan budaya.
Good Corporate Governance juga dapat menjadi jalan dalam upaya mengeliminasi upaya rekayasa manajemen.
Dengan adanya pembuatan peraturan tentang keharusan bagi perusahaan untuk mengungkapkan informasi tertentu
secara wajib (mandated disclosure) dan sukarela (voluntary disclosure), maka diharapkan kualitas laporan keuangan
yang dipublikasikan dapat lebih baik dan transparan (Sulistyanto, 2008).
2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan GCG Tujuan bank Sinarmas dalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik,yaitu :
1. Membudayakan fungsi kepatuhan pada manajemen dan seluruh lini Bank dalam menerapkan prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati-hatian dalam melakukan aktivitas
Bank
2. Meningkatkan kinerja Bank, efisiensi dan pelayanan kepada stakeholders
3. Menjaga kepercayaan investor
4. Meningkatkan shareholders values
5. Meningkatkan kontribusi Bank dalam perekonomian nasional
3. Pelaksanaan Implementasi GCG
Bank Sinarmas berkomitmen untuk terus menyempurnakan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Selain
mengacu kepada best practicedan standar terbaik tata kelola perusahaan di tingkat nasional, Bank Sinarmas juga
mengacu pada standar tata kelola di tingkat internasional.
Bank Sinarmas memiliki beberapa kebijakan pokok Tata Kelola yang Baik yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan kebutuhan Bank yang meliputi Pedoman Tata Kelola Perusahaan, Kode Etik
dan Pedoman Tingkah Laku, Board Manual, Whistle-Blowing System dan berbagai kebijakan opersional Bank.
Kebijakan-kebijakan tersebut menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan penerapan Tata Kelola yang
Baik secara berkesinambungan. Selama tahun 2017, Bank Sinarmas telah melaksanakan implementasi GCG sebagai
berikut :
Januari
1. Penyampaian Laporan fungsi Pelaksanaan Corporate Secretary kepada Direksi dan ditembuskan kepada Dewan
Komisaris sesuai ketentuan yang diatur dalam POJK No. 35/ POJK.04/2014.
2. Penyampaian Laporan Dewan Komisaris
3. Laporan Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan disampaikan kepada OJK dan ditembuskan kepada
Direksi Utama dan Dewan Komisaris, sesuai dengan ketentuan POJK No.46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan
Fungsi Kepatuhan Bank Umum
4. Laporan Self Assessment Tingkat Kesehatan Bank dan Profil Risiko UUS Posisi 31 Desember 2016
5. Laporan Self Assessment ICAAP Posisi 31 Desember 2016
Februari
1. Penyampaian self assessment Tata Kelola Terintegrasi posisi Desember 2017 Kepada OJK pada tanggal 15
Februari 2017.
2. Laporan Self Assessment Profil Risiko Terintegrasi dan Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Terintegrasi posisi 31 Desember 2016
3. Penyampaian Laporan Hasil Pengawasan dewan pengawas Syariah Semester II/2016
Maret
1. Pemberitahuan Mata Acara RUPS Tahunan Tahun Buku 2016 kepada OJK pada tanggal 22 Maret 2017. 2.
Melakukan pengumuman kepada pemegang saham terkait rencana RUPS Tahunan Tahun Buku 2016 melalui surat
kabar Media Indonesia dan Investor Daily Indonesia pada tanggal 31 Maret 2017.
3. CG Appreciation TOP 50 MIDcap yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship
(IICD).
4. Laporan Hasil Penilaian Kepatuhan (LHPK) disampaikan kepada BI, sesuai dengan SEBI No.17/13/DPSP Perihal
Penyelenggaraan Tranfer Dana dan Kliring Berjadwal oleh Bank Indonesia.
April
1. Penyampaian Laporan Tahunan Tahun Buku 2016 kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 13 April
2017.
2. Pemanggilan pemegang saham terkait RUPS Tahunan Tahun Buku 2016 melalui surat kabar Media Indonesia dan
5. Investor Daily Indonesia Pada tanggal 17 April 2017.
3. Laporan Direktur Kepatuhan Per Triwulan disampaikan kepada Direktur Utama dan ditembuskan kepada Dewan
Komisaris, sesuai dengan POJK No.46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum.
4. Laporan Self Assessment Profil Risiko Bank dan Profil Risiko UUS Posisi Laporan 31 Maret 2017
Mei
1. Pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2016 tanggal 9 Mei 2017.
2. Publikasi ringkasan risalah RUPS Tahunan Tahun Buku 2016 pada tanggal 10 Mei 2017 melalui surat kabar harian
Media Indonesia dan Investor Daily.
3. Penyampaian self assessment GCG posisi Desember 2017 Kepada OJK pada tanggal 31 Mei 2017.
Juli
1. Pemberitahuan Mata Acara RUPS Luar Biasa kepada OJK pada tanggal 24 Juli 2017.
2. Laporan Pokok-Pokok Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan disampaikan kepada OJK dan ditembuskan kepada
Direktur Utama dan Dewan Komisaris, sesuai dengan POJK No.46/ POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi
Kepatuhan Bank Umum.
3. Laporan Self Assessment Tingkat Kesehatan Bank dan Profil Risiko UUS Posisi 30 Juni 2017
4. Laporan Self Assessment ICAAP Posisi 30 Juni 2017
Agustus
1. Melakukan pengumuman kepada pemegang saham terkait rencana RUPS Luar Biasa melalui surat kabar Media
Indonesia dan Investor Daily Indonesia pada tanggal 1 Agustus 2017.
2. Pemanggilan pemegang saham terkait RUPS Luar Biasa melalui surat kabar Media Indonesia dan Investor Daily
Indonesia Pada tanggal 16 Agustus 2017.
3. Laporan Self Assessment Profil Risiko Terintegrasi dan Laporan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Terintegrasi posisi 30 Juni 2017
4. Penyampaian Laporan Hasil Pengawasan dewan pengawas Syariah Semester I/2017
5. Updating Ketentuan terkait Management Vendor
September
1. Pelaksanaan RUPS Luar Biasa tanggal 8 September 2017.
2. Publikasi ringkasan risalah RUPS Luar Biasa pada tanggal 10 Mei 2017 melalui surat kabar harian Media Indonesia
dan Investor Daily
3. Update Pedoman Tugas dan Tanggung Jawab Direksi PT. Bank Sinarmas Tbk.
Oktober
1. Laporan Direktur Kepatuhan Per Triwulan disampaikan kepada Direktur Utama dan ditembuskan kepada Dewan
Komisaris, sesuai dengan POJK No.46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum
2. Laporan Self Assessment Profil Risiko Bank dan Profil Risiko UUS Posisi Laporan 30 September 2017 3. Update
Standrad Operating Procedure (SOP) Whistleblowing Policy Revisi 3.0
November
1.Pelaksanaan Public Expose Bank Sinarmas pada tanggal 16 November 2017.
Desember
1. Laporan realisasi dan pengkinian data APU & PPT oleh Direktorat Kepatuhan sesuai dengan POJK No.12/
POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Teorisme Di Sektor
Jasa Keuangan
3.1 Evaluasi Good Corporate Governance
Penerapan GCG merupakan sebuah proses yang dinamis. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan usaha
Bank dan perubahan regulasi yang terjadi. Untuk itu, review dan evaluasi terhadap penerapan GCG harus dilakukan
secara berkesinambungan.
Bank Sinarmas senantiasa melakukan evaluasi penerapan GCG secara berkelanjutan, sehingga penerapan
GCG dapat mengalami peningkatan. Evaluasi GCG dilakukan dengan cara antara lain :
6. 1. Review Pedoman/kebijakan terkait dengan GCG yang sudah ada sebelumnya untuk disesuaikan dengan ketentuan
regulator terbaru;
2. Penyusunan pedoman/kebijakan baru terkait dengan GCG yang belum ada, termasuk didalamnya perbaharuan
ketentuan baru terkait Direksi dan Dewan Komisaris;
3. Penyusunan laporan terkait GCG, diantaranya Laporan Tata Kelola, Laporan Corporate Secretary, Laporan Dewan
Komisaris, serta laporan terkait lainnya;
4. Melakukan kajian pada setiap ketentuan yang akan disahkan oleh Direksi oleh unit kerja independen untuk
memastikan kesesuaian isi dengan ketentuan internal dan ketentuan eksternal yang berlaku.
Bank Sinarmas terus berupaya dalam menciptakan, mengembangkan dan memperbaiki diri sesuai dengan
prinsipprinsip GCG. Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas dan mendukung praktik
implementasi GCG.
3.2 Awarness Sosialisi Terkait GCG
Sosialisasi terkait GCG selama tahun 2017 telah dilakukan baik di Kantor Pusat, Kantor Wilayah maupun
Kantor Cabang. Dalam sosialisasi dipaparkan antara lain mengenai prinsip-prinsip GCG, contoh implementasi,
budaya kepatuhan dan ketentuanketentuan terkait GCG.
Pelaksanaan sosialisasi GCG dilakukan baik melalui tatap muka maupun media elektronik. Adapun
sosialisasi yang diselenggarakan pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Pada bulan Desember 2017 Satuan Kerja Kepatuhan Bank Sinarmas melalui Eka Tjipta Foundation kembali
menerbitkan buku Seri Komik Perbankan “8 Catatan Bankir @ Work” seri pertama dengan sajian yang berbeda. Jika
pada terbitan pertama gambar disajikan dalam bentuk foto yang disusun menjadi komik maka pada terbitan kedua
buku Seri Komik Perbankan “8 Catatan Bankir @ Work” seri pertama disajikan dalam bentuk gambar komik.
Sebagai upaya pencegahan terjadinya fraud, Bank Sinarmas juga melakukan kegiatan sosialisasi yang
bertujuan untuk meningkatkan awareness seluruh lapisan unit kerja.
Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan dengan berbagai cara, antara lain sebagai berikut :
7. 3.3 Pengawasan Implementasi GCG
Agar penerapan GCG di Bank Sinarmas dapat berjalan dengan efektif dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, perlu dilakukan pengawasan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan
Perseroan.
Bentuk pengawasan yang dilakukan Bank Sinarmas dalam mengoptimalkan implementasi GCG antara lain :
Bank Sinarmas secara berkala melakukan pengukuran penerapan prinsip-prinsip GCG dalam operasional
Perseroan sehari-hari. Pengukuran ini adalah untuk memastikan adanya peningkatan kualitas penerapan GCG secara
berkesinambungan ke dalam proses bisnis. Assessment tersebut dilakukan dalam rangka memperoleh gambaran
mengenai kondisi penerapan GCG terhadap praktik terbaik dilingkungan Perseroan serta mengidentifikasi bidang-
bidang yang memerlukan perbaikan lebih lanjut.
3.4 Mekanisme dan Outcome Corporate Governance
Mengacu pada undang-undang yang berlaku, organ Perseroan terdiri Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Sistem kepengurusan Bank Sinarmas menganut sistem dua badan (two tier
system) yaitu Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagaimana tertuang
pada Anggaran Dasar dan perundangundangan.
8. Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sinarmas menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai fungsinya
tanpa harus melampaui batas wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing organ. Dewan Komisaris dan
Direksi saling bersinergi untuk menghasilkan kinerja terbaik bagi Perseroan.
Implementasi Good Corporate Governance (GCG) di Bank Sinarmas melalui kelompok proses utama
(structure, process dan outcome) dan mengacu pada prinsip-prinsip GCG.
Berdasarkan prinsip tata kelola, Perseroan mengembangkan struktur GCG yang meliputi GCG structure dan GCG
infrastructure guna menjalankan mekanisme GCG sesuai peraturan perundangundangan serta best practices yang ada.
Dengan mendasarkan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip GCG, diharapkan akan tercipta kesinambungan
usaha dalam jangka panjang.
9. Dalam pelaksanaan impelementasi GCG, Bank Sinarmas memiliki ketentuan-ketentuan/pedoman yang telah
disesuaikan oleh perundangan-undangan yang berlaku dalam melaksanakan fungsi dan tugas dari setiap lini bisnis.
Infrastruktur GCG tersebut dibangun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Aspek pendukung dalam penerapan GCG Perseroan
2. Menjadi Guidelines bagi Bank dalam menjalankan aktivitas bisnis selaras dengan corporate culture Perseroan
3. Penerapan disiplin dan tanggung jawab bagi seluruh jajaran dan tingkatan organisasi Bank dalam menjalankan
aktivitas bisnis sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing masing.
3.5 Program Induksi Pegawai Baru
Pemahaman akan prinsip GCG merupakan hal yang mutlak bagi seluruh pegawai Bank Sinarmas.
Pengenalan dan pemahaman akan prinsip-prinsip GCG tersebut harus dimulai sejak dini. Hal ini dimaksudkan agar
pegawai dapat menjiwai dan menerapkan prinsip dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Pegawai baru merupakan bibit yang nantinya akan belajar, bertumbuh dan berkembang di Bank Sinarmas.
Pembekalan terkait corporate value sangat penting, karena di dalam pembekalan tersebut akan ditanamkan nilai-
nilai GCG dan kode etik yang diharapkan nantinya akan bermanfaat dalam perjalanan karir di Bank Sinarmas.
3.6 Komitmen Tata Kelola
Penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) yang efektif
merupakan hal yang sangat penting dalam industri perbankan. Industri perbankan memiliki peran penting dalam
perekonomian melalui perannya sebagai lembaga intermediary antara para pemilik dana dengan aktivitas-aktivitas
usaha yang merupakan faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Karena itu, keamanan dan kesehatan bank
merupakan faktor kunci untuk terciptanya stabilitas keuangan dalam sebuah negara. Berlandaskan pada hal tersebut,
Bank Sinarmas meyakini bahwa pengelolaan bank yang baik merupakan faktor kunci untuk terciptanya
perekonomian yang kuat.
Melihat dampak luas dari penerapan GCG pada industri perbankan, Bank Sinarmas berkomitmen untuk
menekankan akan pentingnya nilai-nilai GCG dan Kode Etik kepada seluruh lini bisnis.
10. “Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan Bank Sinarmas berkomitmen untuk terus meningkatkan
implementasi prinsip-prinsip Tata Kelola sesuai dengan ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan perkembangan praktik terbaik (best practices) dalam Tata Kelola Perusahaan”
Komitmen bersama dalam penyelenggaraan GCG di Bank Sinarmas meliputi :
1. Bertindak adil dan setara dalam memenuhi hak stakeholder
2. Mencegah kemungkinan terjadi fraud
3. Keterbukaan terhadap segala bentuk benturan kepentingan
4. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan corporate culture dan ketentuan yang berlaku
5. Bertindak sesuai dengan prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku
Daftar Pustaka
1.Ali, Hapzi, modul Business Ethic & GG Principles of Personal Ethics dan Principles of Professional Ethics
2.Laporan Good Corporate Governance 2017, Bank Sinarmas