2. 2
LATAR BELAKANG
Perencanaan pengadaan merupakan langkah awal dari proses pengadaan, dimana akan menentukan
proses pengadaan berikutnya. Perencanaan yang akurat dan lebih awal adalah hal yang sangat penting
untuk menghindari kesalahan perencanaan, yang pada akhirnya bertentangan dengan prinsip efisien,
efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil dan akuntabel. Selain itu, perbaikan dalam tahap
perencanaan berpotensi menghasilkan penghematan dalam pengadaan.
Perencanaan pengadaan saat ini dimulai dari identifikasi pengadaan, penetapan jenis pengadaan,
penetapan cara pengadaan, pemaketan pengadaan dan seterusnya sampai dengan pengumuman
rencana umum pengadaan. Di dalam setiap tahapan perencanaan pengadaan, harus
mempertimbangkan berbagai strategi penguatan kualitas perencanaan pengadaan salah satu
diantaranya adalah identifikasi kebutuhan, penyusunan spesifikasi teknis/KAK dan perkiraan harganya,
dimana pada modul ini akan banyak dibahas dan dikhususkan untuk paket pengadaan yang tidak
kompleks.
Untuk itulah modul ini sangat diperlukan dalam rangka mempraktikkan perancanaan pengadaan sesuai
dengan ketentuan terbaru sebagai turunan dari perpres no. 12 tahun 2021 sedemikian hingga pelaku
pengadaan mendapatkan kompetensi perencanaan level 3 yang banyak berfokus pada paket
pengadaan yang tidak kompleks.
6. Pemanfaatan
barang/jasa
hasil penelitian
dalam negeri.
Mengalokasikan paling
sedikit 40% dari nilai
anggaran belanja
barang/jasa yang
dikelolanya untuk
penggunaan produk
usaha kecil dan/atau
koperasi dari hasil
produksi dalam negeri
Pelaksanaan
pengadaan
merupakan PBJ
yang
mempertimbangkan
aspek ekonomi,
sosial dan
lingkungan.
Kewajiban
menggunakan
PDN, apabila
terdapat produk
dalam negeri yang
memiliki
penjumlahan nilai
TKDN ditambah
nilai BMP paling
sedikit 40%
HAL YANG DIPERTIMBANGKAN PPK DALAM MENYUSUN PERENCANAAN
PENGADAAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PENGADAAN
1 2 3 4
IDENTIFIKASI REVIU/KEBUTUHAN DAN PENETAPAN BARANG/JASA 6
01
7. RUANG LINGKUP PERENCANAAN PENGADAAN
1 Identifikasi PBJ
2 Penetapan Jenis Barang/Jasa
3
4
5
6
Penetapan Cara Pengadaan
Pemaketan dan Konsolidasi
Waktu Pemanfaatan Barang/Jasa
Anggaran Pengadaan
Hasil Perencanaan Pengadaan
diumumkan di dalam RUP
PerLKPP No. 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Perencanaan PBJP
IDENTIFIKASI REVIU/KEBUTUHAN DAN PENETAPAN BARANG/JASA 7
01
8. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BARANG/JASA
SECARA UMUM DILAKUKAN DENGAN
MEMPERHATIKAN:
JUMLAH KEBUTUHAN BARANG/JASA
DAPAT DITETAPKAN DENGAN
MEMPERTIMBANGKAN:
Besaran organisasi/jumlah pegawai dalam
satu organisasi;
Beban tugas serta tanggung jawabnya;
dan/atau
Barang/jasa yang telah
tersedia/dimiliki/dikuasai.
1
2
3
Prinsip efisien dan efektif dalam PBJ
Aspek pengadaan berkelanjutan
Penilaian prioritas kebutuhan
1
2
3
Barang/jasa pada katalog elektronik
Barang/jasa yang telah tersedia/dimiliki/
dikuasai
Konsolidasi PBJ
4
5
6
IDENTIFIKASI REVIU/KEBUTUHAN DAN PENETAPAN BARANG/JASA 8
01
9. Identifikasi Kebutuhan
- Item Barang/Jasa
- Jumlah / Barang Jasa
Data Realisasi
Barang/Jasa Tahun Sebelumnya
Penyesuaian Rencana Kebutuhan
PROSES REVIU KEBUTUHAN B/J
IDENTIFIKASI REVIU/KEBUTUHAN DAN PENETAPAN BARANG/JASA 9
01
10. Identifikasi Pengadaan Barang/Jasa dilakukan bersamaan dengan pembahasan RUU
APBN/Rancangan Perda APBD, PPK melakukan identifikasi pengadaan barang/jasa
pada level Komponen/Sub komponen pada RKA K/L atau Sub kegiatan pada RKA PD
dimana terdapat akun belanja pengadaan barang/jasa berdasarkan penugasan dari
PA/KPA
IDENTIFIKASI PBJ
Kementerian/Lembaga
Akun belanja yang terasosiasi dengan
pengadaan barang/jasa di K/L antara lain
berupa akun Belanja Barang/Jasa dan akun
Belanja Modal. Namun, tidak tertutup
kemungkinan terdapat belanja pengadaan
pada akun belanja barang/jasa selain yang
tersebut di atas, seperti pada akun belanja
bantuan sosial atau belanja hibah.
Pemerintah Daerah
Akun belanja yang terasosiasi dengan pengadaan
barang/jasa di Pemerintah Daerah yaitu akun
Belanja Barang dan Jasa yang dapat ditemukan
antara lain dalam akun Belanja Operasinal dan
Belanja Modal. Namun, tidak tertutup
kemungkinan terdapat belanja pengadaan pada
akun belanja barang/jasa selain yang tersebut di
atas, seperti pada akun belanja bantuan sosial
atau belanja hibah.
IDENTIFIKASI REVIU/KEBUTUHAN DAN PENETAPAN BARANG/JASA 10
01
11. CARA PENGADAAN
Swakelola Penyedia
IDENTIFIKASI REVIU/KEBUTUHAN DAN PENETAPAN BARANG/JASA 11
01
PENETAPAN JENIS BARANG/JASA
Barang
Pekerjaan Konstruksi
Jasa Konsultansi
1. Jasa Konsultansi Non Konstruksi
2. Jasa Konsultansi Konstruksi
Pekerjaan Terintegrasi
Jasa Lainnya
12. Perencanaan
Pengadaan
Persiapan PBJ
melalui penyedia
Persiapan
Pemilihan
penyedia
Konsolidasi Pengadaan Barang/Jasa adalah strategi pengadaan barang/jasa yang menggabungkan paket-
paket pengadaan barang/jasa sejenis menjadi satu atau beberapa paket yang dilaksanakan bersamaan
Konsolidasi dilakukan pada tahap:
Dilaksanakan oleh PA/KPA, PPK,
dan/atau UKPBJ
KONSOLIDASI
IDENTIFIKASI REVIU/KEBUTUHAN DAN PENETAPAN BARANG/JASA 12
01
13. KONSOLIDASI OLEH PPK
IDENTIFIKASI REVIU/KEBUTUHAN DAN PENETAPAN BARANG/JASA 13
01
1. PPK menerima Dokumen Perencanaan Pengadaan dari PA/KPA.
2. PPK melakukan reviu Dokumen Perencanaan Pengadaan untuk mendapatkan
data/informasi paket PBJ sejenis.
3. PPK melaksanakan strategi penggabungan beberapa paket PBJ sejenis apabila terdapat
indikasi pemecahan paket untuk menghindari Tender/Seleksi.
4. PPK melakukan Konsolidasi untuk paket PBJ sejenis yang dicadangkan untuk usaha mikro
atau usaha kecil sampai dengan nilai maksimum hasil konsolidasi sebesar
Rp15.000.000.000,- (lima belas milliar rupiah).
5. PPK dilarang menyatukan atau memusatkan beberapa paket PBJ yang tersebar di beberapa
lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya
dilaksanakan/dikerjakan di beberapa lokasi/daerah masing-masing.
6. PPK mengusulkan perubahan pemaketan kepada PA/KPA.
7. Dalam hal usulan perubahan pemaketan disetujui oleh PA/KPA, maka ditindaklanjuti dengan
perubahan RUP. Selanjutnya PPK menyampaikan hasil Konsolidasi kepada Pejabat
Pengadaan/UKPBJ untuk dilakukan pemilihan Penyedia.
PPK
14. SPESIFIKASI MUTU SPESIFIKASI JUMLAH
• Merek
• Standarisasi
• Sampel
• Spesifikasi Teknik
• Spesifikasi Komposisi
• Spesifikasi Fungsi dan
Kinerja
• Tipe Kebutuhan
Kebutuhan tidak
terikat
Kebutuhan terikat
• Jumlah order yang
ekonomis
Biaya pesan
Biaya
penyimpanan
Biaya barang
SPESIFIKASI WAKTU SPESIFIKASI PELAYANAN
• Jadwal kedatangan
barang/jasa
• Lokasi kedatangan
• Media transportasi
dan pengepakan
• Tingkat pelayanan
• Pelatihan dan bantuan
teknis
• Pemeliharaan
KOMPONEN MINIMAL YANG TERDAPAT PADA SPESIFIKASI TEKNIS
PENYUSUNAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN KAK JASA KONSULTANSI 14
02
15. No Cara Penggunaan Barang
Jasa
Lainnya
Pekerjaan
Konstruksi
1 Merek Bila merek tersebut akan berdampak signifikan pada peningkatan mutu
kerja pengguna barang/jasa.
Kebutuhan hanya bisa dipenuhi oleh merek tertentu
Sesuai Sesuai Sesuai
2 Standar
Industry
Sudah ada standarnya
Memudahkan Pejabat Pengadaan untuk memilah penyedia barang/jasa
Sesuai Sesuai Sesuai
3 Sampel Sulit untuk menterjemahkan mutu kedalam kata / kalimat
Lebih mudah menunjukkan contoh dari pada menjelaskan dalam kata kata
Tidak Sesuai Tidak Sesuai Sesuai
4 Spesifikasi
Teknik
Pengelola Pengadaan ingin menggunakan desain dari konsultan
perencana
Barang yang dibeli akan memerlukan interface (hubungan) yang kompleks
dengan peralatan yang sekarang terpasang
Pengelola pengadaan wajib mengelola risiko untuk memastikan kinerja
sesuai dengan yang diharapkan
Tidak Sesuai Tidak Sesuai Tidak Sesuai
5 Spesifikasi
Komposisi
Untuk produk seperti material, komoditi, dan makanan
Bila pertimbangan K3 dan lingkungan hidup menjadi hal yang penting
Kinerja sangat bergantung kepada komposisi
Sesuai Sesuai Sesuai
6 Spesifikasi
Fungsi/Kinerja
Penyedia barang/jasa memiliki kemampuan lebih tinggi dari pengguna
barang/jasa
Innovasi penyedia barang/jasa dihargai
Teknologi yang berkaitan dengan barang yang dibeli berubah sangat cepat
Sesuai Sesuai Tidak Sesuai
PENGGUNAAN SPESIFIKASI MUTU
PENYUSUNAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN KAK JASA KONSULTANSI 15
02
16. PENGGUNAAN SPESIFIKASI JUMLAH, WAKTU, DAN PELAYANAN
SPESIFIKASI JUMLAH SPESIFIKASI WAKTU SPESIFIKASI PELAYANAN
• Tipe kebutuhan
• Jumlah kebutuhan
• Jumlah order ekonomis
• Lebih dipengaruhi oleh jadwal
kedatangan barang/jasa yang memuat
waktu kedatangan barang/jasa, lokasi
kedatangan barang, dan bila
memungkinkan, memuat pula waktu
tenggang (lead time) antara
penandatanganan kontrak sampai
dengan kedatangan barang.
• Khusus untuk pekerjaan konstruksi
maka perlakuannya sedikit berbeda,
karena waktu tenggang harus
mempertimbangkan durasi pelaksanaan
pekerjaan.
• Barang akan bergantung pada
tingkat pelayanan standar
barang yang telah disediakan
oleh pihak pabrikan
• Jasa lainnya berdasarkan
ukuran kinerja yang jelas sebagai
bentuk nilai tambah atas layanan
yang diberikan kepada
pengguna.
PENYUSUNAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN KAK JASA KONSULTANSI 16
02
17. FORMAT SPESIFIKASI TEKNIS BARANG/JASA
• Latar Belakang
• Maksud dan Tujuan
• Nama Satuan Kerja/Perangkat Daerah
• Pejabat Pembuat komitmen
• Sumber Dana dan Perkiraan Biaya
• Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
• Tenaga Ahli/Terampil
• Spesifikasi Teknis
Beberapa informasi dalam format Spesifikasi Teknis Barang/Jasa*
*dapat dikembangkan atau disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan
BARANG
• Latar Belakang
• Maksud dan Tujuan
• Sasaran
• Lokasi
• Pejabat Pembuat Komitmen
• Sumber Dana dan Perkiraan Biaya
• Dasar Hukum
• Lingkup Pekerjaan
• Jumlah
• Jadwal Pekerjaan
JASA LAINNYA
• Latar Belakang
• Maksud dan Tujuan
• Sasaran
• Organisasi Pengguna Barang/Jasa
• Dasar Hukum
• Sumber Dana dan Perkiraan Biaya
• Ruang Lingkup dan Lokasi
Pekerjaan
• Jangka Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan
• Kualifikasi dan Klasifikasi Tenaga
Ahli
• Keluaran/Produk yang Dihasilkan
• Spesifikasi Teknis Pekerjaan
PEKERJAAN KONSTRUKSI
PENYUSUNAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN KAK JASA KONSULTANSI N 17
02
18. 18
DAFTAR BARANG YANG HARUS DIPERSYARATKAN
WAJIB SNI
Perlu diketahui bahwa Kementerian Perindustrian pada website resminya http://pustan.kemenperin.go.id/List_SNI_Wajib
PENYUSUNAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN KAK JASA KONSULTANSI
19. Jenis Kompetensi Melakukan Perencanaan PBJP level 3
19
STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
Ketentuan ini wajib dipertimbangkan mengingat pada perpres nomor 16 tahun 20218 jo. Perpres
nomor 12 tahun 2021, pasal 5 huruf f disebutkan bahwa kebijakan pengadaan barang/jasa salah
satunya adalah mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri dan standar nasional
indonesia (SNI)
Pada dasarnya penerapan SNI itu bersifat sukarela sampai ada peraturan pemerintah yang
mewajibkan penerapan SNI tersebut. Nah, BSN tidak memiliki wewenang untuk mewajibkan
penerapan suatu SNI.
Hingga bulan agustus 2020 kemarin sudah ada total 238 sni yang diwajibkan penerapannya.
Daftar ke-238 SNI tersebut dapat di unduh pada
tautan http://pustan.Kemenperin.Go.Id/list_sni_wajib . dokumen lengkap SNI lainnya bisa snizen
baca secara gratis di https://akses-sni.Bsn.Go.Id/ dimana anda harus membuat akun terlebih
dahulu sebelum dapat mengakses informasi seluruh SNI.
PENYUSUNAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN KAK JASA KONSULTANSI
20. SPESIFIKASI/KAK UNTUK JASA KONSULTANSI
INPUT PROSES OUTPUT
• Tenaga ahli, kualifikasi
tenaga ahli dalam jasa
konsultansi yang ditentukan
oleh: tingkat pendidikan
formal, sertifikasi keahlian,
dan pengalaman
profesional.
• Bahan/material/peralatan,
bisa disusun dengan
menggunakan pendekatan
spesifikasi kualitas.
• Merupakan tahapan pelaksanaan
yang harus dilakukan oleh konsultan
untuk mencapai Output yang
ditetapkan, termasuk kewajiban
konsultan untuk membuat laporan-
laporan.
• Ketentuan tentang waktu
pelaksanaan, lokasi pekerjaan, dan
layanan yang harus disediakan oleh
penyedia merupakan bagian dari
spesifikasi teknis proses
Spesifikasi Output adalah
hasil pekerjaan jasa
konsultansi. Hasil ini dapat
berupa Buku Laporan
Pendahuluan, Buku Laporan
Akhir, Laporan Hasil Survei
dan Analisanya, Gambar
Design, dll.
PENYUSUNAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN KAK JASA KONSULTANSI 20
02
21. FORMAT KAK JASA KONSULTANSI PERORANGAN ATAU
BADAN USAHA
Latar Belakang
Maksud dan Tujuan
Sasaran
Lokasi Kegiatan
Sumber Dana dan Perkiraan Biaya
Pejabat Pembuat Komitmen
Studi Terdahulu
Referensi Hukum
Lingkup Kegiatan
Keluaran
Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat Komitmen
Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa
Konsultansi
Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa
Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan
Kualifikasi Personil;
Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
Laporan Akhir
Alih Pengetahuan
PENYUSUNAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN KAK JASA KONSULTANSI 21
02
22. Anggaran PBJ Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
• Merupakan seluruh biaya yang harus dikeluarkan
oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
untuk memperoleh barang/jasa yang dibutuhkan.
• Disusun oleh PPK dan ditetapkan oleh PA/KPA di
tahap Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa.
• Perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan
oleh PPK di tahap Persiapan Pengadaan
• Untuk menilai kewajaran harga penawaran
dan/atau kewajaran harga satuan,
• Dasar untuk menetapkan batas tertinggi
penawaran yang sah dalam pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya
• Dasar untuk menetapkan besaran nilai jaminan
pelaksanaan bagi penawaran yang nilainya
lebih rendah 80% (delapan puluh persen) dari
nilai HPS.
Hasil dari proses penyusunan anggaran pengadaan
dituangkan ke dalam Formulir Perencanaan Pengadaan
dengan memasukan anggaran pengadaan dan sumber
dana Lihat formulir perencanaan pengadaan
JENIS PERKIRAAN HARGA
80%
HPS
PENYUSUNAN PERKIRAAN HARGA 22
03
23. PAJAK
Kewajiban perpajakan hanya dihitung untuk pajak pertambahan nilai (PPN).
Tarif Pengenaan PPN adalah sebagai berikut:
sebesar 12% (dua belas persen) yang mulai berlaku paling lambat pada tanggal 1
Januari 2025.
sebesar 11% (sebelas persen) yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022;
Sumber: Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
PENYUSUNAN PERKIRAAN HARGA 23
03
24. Hasil Survei Pasar
Sumber data dan informasi utama
SUMBER INFORMASI HARGA PASAR
Publikasi BPS
Publikasi Asosiasi
Distributor/Agen
Tunggal
Inflasi Tahun
Sebelumnya
Perbandingan
Kontrak Sejenis
Engineer
Estimate
Norma Indeks
CARA PEMBENTUKAN HARGA
Berbagai Kemungkinan
Kombinasi Persaingan
Pasar
Penawaran (Supply)
Banyak
Penjual
Sedikit
Penjual
Satu Penjual
Permintaan
(Demand)
Banyak
Pembeli
Persaingan
Sempurna
Oligopoli Monopoli
Sedikit
Pembeli
Oligopsoni
Oligopoli/
Oligopsoni
Monopoli
Terbatas
Satu
Pembeli
Monopsoni/
monopoli
Monopsoni
Terbatas
Monopoli/
Monopsoni
Pembentukan harga oleh para pembeli dan para
penjual sangat ditentukan oleh tingkat kompetisi yang
terjadi di dalamnya
Sumber informasi lain yang relevan
PERKIRAAN HARGA BERBASIS HARGA PASAR
PENYUSUNAN PERKIRAAN HARGA 24
03
25. PENYUSUNAN PERKIRAAN HARGA 25
03
Standar harga adalah penetapan besaran harga tertinggi atas barang/jasa sesuai jenis, spesifikasi dan kualitas dalam periode
tertentu. Harga yang dipakai sebagai standar harga tersebut dapat berupa:
Harga yang berlaku
pada saat
penyusunan standar
Harga yang diperkirakan
akan berlaku di masa yang
akan datang, biasanya untuk
jangka waktu 1 tahun
Harga yang diperkirakan
akan merupakan harga
normal dalam jangka
panjang
Standar satuan harga (selain bangunan)
APLIKASI DI PEMERINTAH PUSAT
PMK tentang
Standar Biaya
Masukan
PMK tentang
Standar Biaya
Keluaran
PMK tentang
Standar
Struktur Biaya
Standar satuan harga yang ditetapkan oleh Kepala Daerah
APLIKASI DI INSTANSI DAERAH
Untuk kegiatan yang belum ditetapkan standar biayanya, PA/KPA dapat
menggunakan satuan biaya lainnya yang antara lain didasarkan pada:
• harga pasar; dan
• satuan harga yang ditetapkan oleh menteri/pimpinan lembaga/instansi
teknis yang berwenang.
Penggunaan Standar Harga untuk Keperluan Penyusunan
Anggaran:
1. Apakah sudah ada standarnya ?
A. YA wajib menggunakan standar tersebut
B. TIDAK harga pasar atau informasi lain yang dapat
dipertanggungjawabkan (di beberapa Pemda mewajibkan
minimal 3 sumber untuk perbandingan)
2. Berdampak terhadap kinerja atau nilainya besar?
Melakukan perbandingan dengan harga pasar, jika GAP nya
besar, PA/KPA mengusulkan penyesuaian standar harga
Perkiraan harga berbasis standar harga umumnya menggunakan
METODE PARAMETRIK yang melihat hubungan matematis antar dua
variable
JENIS PERKIRAAN BERBASIS STANDAR HARGA
26. Data/informasi atas harga dari paket pekerjaan sejenis dapat digunakan
sebagai basis dalam penyusunan perkiraan harga, misalnya
berdasarkan:
1. Biaya kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan faktor perubahan biaya
2. Hasil perbandingan dengan kontrak sejenis, baik yang dilakukan
dengan instansi lain maupun pihak lain
1. Tingkat akurasi yang
masih rendah,
2. Pekerjaan sejenis tersebut
diperoleh berdasarkan
informasi harga di masa
lalu.
Sesuai untuk
Tahap
Penyusunan
Anggaran
Metode Analogi
Metode Three Point
Estimating
Penyesuaian Indeks
Waktu
Penyesuaian Indeks
Lokasi
Penyesuaian thd Ukuran
& Kombinasi
Penyesuaian thd
Biaya per Unit
• Membandingkan PBJ
sejenis
• Saat menyusun RUP
barang/jasa oleh
KPA/PA
• Jika terdapat GAP
yang sangat
mencolok
konsultasikan dengan
para pakar/ahli
• Perhitungan rata-rata.
• Untuk informasi biaya
yang sangat
bervariasi, dengan
memberikan
timbangan tertentu
untuk nilai optimis,
paling mungkin dan
pesimis.
• Bila estimasi
berdasarkan
informasi kontrak
sejenis pada tahun-
tahun sebelumnya.
• Mencerminkan inflasi
atau deflasi atas
harga sehubungan
dengan waktu
• Bila data/informasi
kontrak sejenis
diperoleh dari
pekerjaan di wilayah
yang berbeda
• Mencerminkan
perbedaan biaya
tenaga kerja, bahan
peralatan di kedua
lokasi.
• Indeks dikeluarkan
oleh pihak yang
berwenang
• Penyesuian atas
ukuran kegiatan
langsung dilakukan
dengan erbandingan
secara proporsional
sesuai volume
masing-masing.
• Asumsi yang
melandasi adalah
kesamaan biaya
secara rata-rata
berdasarkan ukuran
yang digunakan
• Meskipun secara
total, biaya akan
semakin meningkat
dengan
bertambahnya
volume, biaya per unit
mungkin justru akan
mengalami
penurunan
OPSI METODE YANG DAPAT DIGUNAKAN:
JENIS PERKIRAAN BERBASIS PAKET PEKEJAAN SEJENIS
PENYUSUNAN PERKIRAAN HARGA 26
03
27. 27
PERUMUSAN PEMAKETAN
Cara menyusun paket pengadaan barang/jasa pemerintah dengan menggunakan
supply positioning model:
1. Lakukan analisis kemungkinan penggabungan paket (konsolidasi) dan
pemecahan paket mana yang optimal bagi organisasi, dengan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip pemaketan yang ada;
2. Buat rincian kategori pengadaan barang/jasa berdasarkan hasil identifikasi;
3. Buat rangkuman kategori pengadaan barang/jasa dengan tetap
memperhatikan hasil analisis belanja;
PERUMUSAN PEMAKETAN
04 PERUMUSAN PEMAKETAN
04
28. 28
PERUMUSAN PEMAKETAN
1 2
Lakukan analisis kemungkinan
penggabungan paket (konsolidasi)
dan pemecahan paket mana yang
optimal bagi organisasi
Buat rincian kategori
pengadaan barang/jasa
berdasarkan hasil identifikasi
Buat rangkuman kategori
pengadaan barang/jasa dengan
tetap memperhatikan hasil analisis
belanja
3
Cara menyusun paket pengadaan barang/jasa dengan menggunakan Supply
Positioning Model
PERUMUSAN PEMAKETAN
04
30. 30
PERUMUSAN PEMAKETAN
04
No Kategori Kebutuhan Nilai Pengadaan 2017
1 Komputer dan Informasi Teknologi 7.564.919
Rp
2 Jasa Professional Konsultasi 2.839.318
Rp
3 Jasa Professional Sementara 2.532.424
Rp
4 Pemasaran dan Media 1.477.415
Rp
5 Klinik dan Medikal 304.782
Rp
6 Jasa Professional lainnya 12.863.599
Rp
7 Konstruksi 13.596.783
Rp
8 Fasilitas 7.587.936
Rp
9 Biaya Perjalanan 2.450.611
Rp
10 Alat Tulis Kantor 830.553
Rp
11 Tenaga Listrik dan Air serta utilitas lainnya 1.731.586
Rp
12 Logistik 953.409
Rp
13 Barang Operasional 932.245
Rp
Kategori Rincian Total Pengadaan 2017
Jasa Outsourcing 2.335.918
Rp
Telekom 1.414.240
Rp
Networking atau Jaringan 1.253.244
Rp
Software 902.890
Rp
Sistem 570.457
Rp
Hardware 440.386
Rp
Perawatan dan Perbaikan 333.785
Rp
Tidak terkategori 314.000
Rp
TOTAL 7.564.920
Rp
Tidak terkategori 1.694.785
Rp
Konsultasi Manajemen 197.177
Rp
Konsultasi strategi 189.520
Rp
Konsultasi Properti dan Konstruksi 186.632
Rp
Konsultasi hukum 161.529
Rp
Konsultasi IT 127.655
Rp
Konsultasi Teknis 119.816
Rp
Konsultasi SDM 65.000
Rp
Training SDM 56.783
Rp
Konsultasi Keuangan 18.197
Rp
Konsultasi Marketing 17.969
Rp
Konsultasi Pengadaan 4.253
Rp
TOTAL 2.839.316
Rp
Tidak terkategori 1.698.625
Rp
Kontraktor khusus 340.718
Rp
Administrasi 289.484
Rp
Manajer Interim 203.597
Rp
TOTAL 2.532.424
Rp
Iklan Rp 913.940
Pemasaran Rp 248.104
Tidak terkategori Rp 184.964
Promosi Rp 130.406
TOTAL 1.477.414
Rp
Kategori Komputer dan
Informasi Teknologi
Jasa Professional
Konsultasi
Jasa Profesional
Sementara
Pemasaran dan Media
CONTOH RINCIAN KATEGORI DAN HASIL
ANALISIS PENGELUARAN
31. 31
PERUMUSAN PEMAKETAN
04
PERKIRAAN KEBUTUHAN
No Kategori Kebutuhan Nilai Pengadaan2018
5 KlinikdanMedikal 304.782
Rp
10 AlatTulisKantor 830.553
Rp
13 BarangOperasional 932.245
Rp
12 Logistik 953.409
Rp
4 PemasarandanMedia 1.477.415
Rp
11 TenagaListrikdanAirsertautilitaslainnya 1.731.586
Rp
9 BiayaPerjalanan 2.450.611
Rp
3 JasaProfessional Sementara 2.532.424
Rp
2 JasaProfessional Konsultasi 2.839.318
Rp
1 KomputerdanInformasi Teknologi 7.564.919
Rp
8 Fasilitas 7.587.936
Rp
6 JasaProfessional lainnya 12.863.599
Rp
7 Konstruksi 13.596.783
Rp
No Kategori Kebutuhan Nilai Pengadaan 2018 Risiko Nilai
7 Konstruksi 13.596.783
Rp H H
6 JasaProfessional lainnya 12.863.599
Rp L H
8 Fasilitas 7.587.936
Rp H H
1 Komputerdan Informasi Teknologi 7.564.919
Rp H H
2 JasaProfessional Konsultasi 2.839.318
Rp L H
3 JasaProfessional Sementara 2.532.424
Rp L H
9 BiayaPerjalanan 2.450.611
Rp L H
11 TenagaListrik dan Airsertautilitas lainnya 1.731.586
Rp H L
4 Pemasaran dan Media 1.477.415
Rp L H
12 Logistik 953.409
Rp L L
13 Barang Operasional 932.245
Rp L L
10 Alat Tulis Kantor 830.553
Rp L L
5 Klinik dan Medikal 304.782
Rp L L
Keterangan
H= High
- Risiko tinggi terhadap operasional organisasi
- Nilai belanjatahunan besar
L= Low
- Risiko rendah terhadap operasional organisasi
- Nilai belanjatahunan kecil
IDENTIFIKASI RESIKO DAN NILAI SPM
33. 33
PERUMUSAN PEMAKETAN
04
SKENARIO SUPPLY POSITIONING MODEL
No Kategori Kebutuhan Nilai Pengadaan2018
7 Konstruksi 13.596.783
Rp
8 Fasilitas 7.587.936
Rp
1 KomputerdanInformasi Teknologi 7.564.919
Rp
2, 3, 6
JasaProfessional Konsultasi , JasaProfesional
Sementara, JasaProfesional Lainnya
18.235.341
Rp
9 BiayaPerjalanan 2.450.611
Rp
11 TenagaListrikdanAirsertautilitaslainnya 1.731.586
Rp
4 PemasarandanMedia 1.477.415
Rp
12 Logistik 953.409
Rp
10&13 AlatTulisKantor & BarangOperasional 1.762.798
Rp
5 KlinikdanMedikal 304.782
Rp
Bottleneck Strategic
Routine Leverage
7
1 8
9
11
4
5
12
2, 3, 6
10, 13
Nilai Belanja Tahunan
Risiko
Pasokan
thd
Operasional
34. 34
PERUMUSAN PEMAKETAN
04
SKENARIO SUPPLY POSITIONING MODEL
RincianKategori Total Pengadaan2016 Kategori Baru
Sofware, hardware, networking, telekom
4.010.760
Rp 1A
Jasa outsourcing, Sistem, Perawatan&
Perbaikandanitemtidakterkategori
3.554.159
Rp 1B
Bottleneck Strategic
Routine Leverage
7
1A
8
9
11
4
5
12
2, 3, 6
10, 13
1B
Nilai Belanja Tahunan
Risiko
Pasokan
thd
Operasional
Skenario Pemecahan
35. 35
PERUMUSAN PEMAKETAN
04
SKENARIO KONSOLIDASI
Berdasarkan penjelasan di atas, kita memiliki beberapa opsi:
a. Opsi pertama, jika tidak digabungkan maka paket, jumlah 13 paket, nilai total paket pengadaan
Rp.55.665.580
b. Opsi kedua, jika digabungkan menjadi 10 paket, nilai total paket pengadaan Rp.55.665.580 dengan
bertambah besarnya nilai leverage item (2,3,6) yang akan memberikan kesempatan untuk
melakukan negosiasi harga kepada penyedia pada saat pemilihan penyedia. Sehingga
kemungkinan nilai pengadaan akan lebih kecil dari Rp.55.665.580.
c. Opsi ketiga, jika dipecah menjadi 11 paket, nilai total paket pengadaan Rp.55.665.580. Pada opsi
ini nilai leverage item akan bertambah melalui mekanisme penggunaan katalog untuk item 1A
sehingga sehingga efisiensi proses siklus pengadaan dapat dikurangi. Selain itu, opsi ini juga
mampu mengurangi risiko pasokan untuk belanja teknologi informasi.