SlideShare a Scribd company logo
BAB 15
LANDASAN PERILAKU DALAM
      ORGANISASI

       NIKY WALUYO
        022050129
BAB 15
GARIS BESAR BAB
Perilaku Organisasional sikap-sikap Komponen-komponen dari sikap, sikap-
sikap Terkait Pekerjaan Konflik Antarsikap Persepsi Selektivitas Perseptual
Distorsi-distorsi Perseptual Atribusi Kepribadian dan Perilaku Karakteristik
Kepribadian Kecerdasan Emosional sikap-sikap dan perilaku yang
dipengaruhi kepribadian kesesuaian antara orang-pekerjaan Pembelajaran
proses belajar gaya-gaya belajar pembelajaran Berkelanjutan stres dan
Manajemen Stres Perilaku Tipe A dan Tipe B penyebab Stres kerja
Manajemen Stres
LANDASAN PERILAKU DALAM ORGANISASI
TUJUAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat:
1. Mendefinisikan sikap-sikap, meliputi komponen-komponen utamanya, dan
   menjelaskan hubungannya dengan kepribadian, presepsi, dan perilaku.
2. Mendiskusikan pentingnya sikap-sikap terkait pekerjaan.
3. Mengidentifikasi karakteristik kepribadian utama dan mendeskripsikan
   bagaimana kepribadian dapat memengaruhi sikap-sikap dan perilaku
   lingkungan kerja.
4. Mendefinisikan lima komponen dari kecerdasan emosional dan menjelaskan
   mengapa mereka penting bagi para manajer dalam organisasi-organisasi
   saat ini.
5. Menjelaskan bagaimana orang-orang belajar secara umum dan dalam
   hubungannya dengan gaya-gaya belajar individu
6. Mendiskusikan berbagai pengaruh dari stres dan mengidentifikasi cara-cara
   individu serta organisasi dapat mengatasi stres untuk meningkatkan
   kesehatan, kepuasan, dan produktivitas karyawan
Tiga keterampilan kepemimpinan dasar terdapat pada inti pengenalan dan
   pemecahan masalah yang berkaitan dengan orang-orang:
1) mendiagnosis, atau mendapatkan wawasan ke dalam situasi yang ingin
   dipengaruhi oleh seorang manajer:
2) menyesuaikan perilaku dan sumber daya individual untuk memenuhi
   kebutuhan situasi;
3) mengomunikasikan dengan cara yang dapat dipahami dan diterima oleh
   orang lain. Oleh disebab itu, manajer-manajer membutuhkan wawasan
   mengenai perbedaan-perbedaan individual untuk memahami situasi perilaku
   apa yang ada sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
PERILAKU ORGANISASIONAL


Perilaku organisasional (organizational behavior – OB), adalah sebuah
lapangan antardisiplin ilmu yang ditunjukan pada studi terhadap sikap-sikap
perilaku, dan kinerja manusia di dalam organisasi, OB mengambil konsep-
konsep dari banyak disiplin ilmu, termasuk psikologi, sosiologi, antropologi
budaya, teknik industri, ekonomi, etika, pendidikan kejuruan, dan juga disiplin
ilmu manajemen.
KOMPONEN-KOMPONEN DARI SIKAP

Satu langkah penting bagi para manajer adalah untuk mengenali dan
memahami komponen-komponen dari sikap, yang sangat penting dalam
sebuah usaha untuk mengubah sikap-sikap.
        komponen kognitif dari sebuah sikap meliputi kepercayaan, seperti
pengetahuan akan tanggung jawab yang menyertai pekerjaan dan opini-opini
mengenai kemampuan personal. Komponen afektif adalah emosi atau
perasaan seseorang mengenai objek dari sikap, seperti menikmati atau
membenci suatu pekerjaan. Komponen perilaku dari sikap adalah maksud dan
tujuan seseorang untuk berperilaku dengan cara tertentu pada objek dari
sikap.
SIKAP-SIKAP TERKAIT PEKERJAAN
Kepuasan kerja. Sebuah sikap positif terhadap pekerjaan seseorang disebut
kepuasan kerja (job statisfication). Secara umum, orang-orang mengalami
sikap ini ketika pekerjaan mereka sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan
kepentingan-kepentingan mereka, ketika kondisi kerja dan penghargaan
(seperti gaji) memuaskan, dan ketika para karyawan menyukai rekan-rekan
kerja mereka.
Komitmen Organisasional. Suatu sikap penting lainnya adalah komitmen
organisasional (organizational commitment), yaitu kesetiaan dan keterlihatan
secara mendalam dalam organisasi. Seorang karyawan dengan tingkat
komitmen organisasional yang tinggi akan lebih suka mengatakan kami saat
berbicara mengenai organisasinya. Orang-orang seperti itu akan mencoba
memberikan kontribusi pada keberhasilan organisasi dan berharap untuk
tinggal bersama organisasi.
KONFLIK ANTARSIKAP

Terkadang seseorang dapat menemukan bahwa sikap-sikapnya
bertentangan dengan satu sama lain atau tidak tercerminkan dalam
perilakunya.
Sebagai contoh, tingkat komitmen organisasional seseorang yang
tinggi dapat berkonflik dengan komitmen orang tersebut pada anggota
keluarga.
PERSEPSI
Sebuah aspek penting lainnya dalam memahami perilaku adalah
persepsi. Persepsi (perception) adalah proses kognitif yang digunakan
orang-orang untuk memahami lingkungan dengan cara menyeleksi,
mengorganisasi, dan menafsirkan informasi dari lingkungan. Sikap-
sikap mempengaruhi persepsi, dan sebaliknya. Sebagai contoh,
seorang mungkin telah beranggapan bahwa manajer tidak sensitif dan
arogan, berdasarkan perilaku yang tidak sensitif dan arogan dari para
manajer selama periode waktu tertentu.
SELEKTIF PERSEPTUAL
Selektif perseptual (perceptual selectivity) adalah sebuah proses
dimana individu-individu menyaring dan menyeleksi berbagai macam
objek dan rangsangan yang berlomba-lomba untuk mendapatkan
perhatian. Rangsangan tertentu mendapatkan perhatian, dan yang
lainnya tidak.
DISTORSI-DISTORSI PERSEPTUAL
Beberapa jenis kesalahan sangat bisa terjadi sehingga manajer-manajer harus
dapat mengenalinya. Kesalahan-kesalahan ini meliputi stereotyping, efek halo,
proyeksi, dan pertahanan perseptual.
Stereotyping adalah kecenderungan memasukkan satu individu ke dalam
sebuah kelompok atau kategori yang luas (misalnya: wanita, berkulit hitam, orang
tua atau laki-laki, berkulit putih, penyandang cacat) dan kemudian
menghubungkan generalisasi dari kelompok kepada individu tersebut.
Efek halo (halo effect) terjadi ketika pengamat mengembangkan suatu kesan
keseluruhan mengenai seorang atau situasi berdasarkan suatu karakteristik,
yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Proyeksi (projection) adalah kecenderungan dari pengamat untuk melihat
karakter pribadi merka sendiri dalam orang lain; di mana mereka
memproyeksikan kebutuhan-kebutuhan, persamaan-persamaan, nilai-nilai, dan
sikap-sikap sendiri ke dalam penilaian mereka terhadap orang lain.
Pertahanan perseptual (perceptual defense) adalah kecenderungan pengamat
untuk melindungi diri mereka sendiri melawan ide-ide, objek-objek, atau orang-
orang yang mengancam.
ATRIBUSI
Atribusi (atribution) adalah penilaian-penilaian mengenai apa yang
menyebabkan perilaku seseorang sesuatu mengenaiorang tersebut ataukah
sebuah situasi.
para peneliti di bidang sosial telah mempelajari atribusi yang dibuat orang-
orang dan menemukan tiga faktor yang mempengaruhi apakah atribusi
tersebut eksternal atau internal. Ketiga faktor tersebut digambarkan :
 a. Khekhususan-apakah perilaku tersebut tidak biasa untuk, orang
    tersebut (tidak seperti jika seseorang menunjukkan jenis perilaku yang
    sama dalam banyak situasi). Jika perilaku tersebut khusus, pengamat
    mungkin akan membuat sebuat atribusi eksternal.
 b. Konsistensi-apakah orang yang diamati memiliki sejarah perilaku
    dengan cara yang sama. Orang-orang biasanya membuat atribusi-
    atribusi internal menyangkut perilaku yang konsisten.
 c. Konsensus-apakah orang lain cenderung merespons situasi yang
    serupa dengan cara yang sama. Seorang pengamat yang menangani
    situasi yang serupa dengan cara yang sama berkemungkinan besar
    membuat sebuah atribusi eksternal; yaitu bahwa kemungkinan situasi
    tersebut menimbulkan jenis perilaku yang diamati
KEPRIBADIAN DAN PERILAKU
Kepribadian (personality) seorang individu adalah
seperangkat karakteristik yang mendasari suatu pola
perilaku yang relatif stabil sebagai respons pada ide-ide,
objek-objek, atau orang-orang di dalam lingkungan.
KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN
Lima Besar Faktor kepribadian (Big Five personality factors) mendeskripsikan
   keterbukan (extroversion), keramah-tamahan, (agreeableness), kehati-
   hatian (conscientiousness), kestabilan emosional (emotional stability), dan
   keterbukaan pada pengalaman (openness to experience):
a. Keterbukaan, Suatu tingkat di mana seorang mudah bergaul, suka
   berbicara, tegas, dan merasa nyaman dengan hubungan antara personal.
b. Keramah-tamahan. Suatu tingkat di mana seseorang dapat berhubungan
   dengan baik dengan orang laindengan kebaikan hati, bersikap kooperatif,
   memaafkan, memberi pengertian dan memberi kepercayaan
c. Kehati-hatian. Suatu tingkat di mana seseorang terfokus pada beberapa
   tujuan, dan dengan demikian berperilaku dalam cara-cara yang bertanggung
   jawab, dapat diandalkan, gigih, dan berorientasi pada pencapaian
d. Kestabilan emosional. Suatu tingkat di mana seseorang bersikap tenaga
   antusias, dan mearas aman, bukannya tegang, gelisah, tertekan, murung
   atau merasa tidak aman.
e. Keterbukaan pada pengalaman. Suatu tingkat dimana seorang memiliki
   keterkaitan yang luas dan imajinatif, kreatif, sensitif, pada seni, dan bersedia
   untuk mempertimbangkan ide-ide baru.
KECERDASAN EMOSIONAL

1.   Kesadaran diri (self-awareness). Dasar dari semua komponen yang
     lainnya: menjadi sadar kan apa yang anda rasakan. orang-orang yang
     berhubungan dengan perasaan-perasaan mereka lebih dapat menuntun
     hidup dan tindakan mereka sendiri.
2.   Mengelola     emosi    (managing    emotion).   Kemampuan     untuk
     menyeimbangkan suasana hati sehingga kekhawatiran, gelisahan,
     ketakutan, atau kemarahan tidak mengeruhkan pemikiran dan
     menghambat apa yang harus dilakukan
3.   Memotivasi diri sendiri (motivating onself). Kemampuan untuk tetap
     memiliki harapan dan bertahan di hadapan rintangan, kemunduran, dan
     bahkan kegagalan.
4.   Empati (emphaty). Dapat menempatkan diri anda dalam posisi orang
     lain, untuk mengenali perasaan-perasaan orang lain tanpa harus
     mengatakannya pada anda.
5.   Keterampilan sosial (social skill). Kemampuan untuk berhubungan
     dengan orang lain. Membantu hubungan positif, merespons emosi-
     emosi, dan mempengaruhi orang lain.
SIKAP-SIKAP DAN PERILAKU YANG
        DIPENGARUHI KEPRIBADIAN
Kepribadian seorang individu memengaruhi sikap-sikap dan perilaku yang
berkaitan dengan pekerjaan melalui cara yang sangat beragam. Di antaranya
yang menjdi perhatian khusus bagi para manajer adalah lokus kontrol.
Otoritarianismen, Machiavellianisme,dan gaya-gaya pemecahan masalah.
Lokus kontrol (locus of control) menentukan apakah mereka menempatkan
penyebab utamanya di dalam diri sendiri atau pada kekuatan-kekuatan dari
luar.
Otoritarianisme. Otoritarianisme (authoritarianisme) adalah kepercayaan
bahwa perbedaan-perbedaan kekuasaan dan status harus ada dalam
organisasi.
Machiavellianisme. Machiavellianisme (machiavellianisme), yang memiliki
karakteristik pengembilalihan kekuasan dan manipulasi terhadap orang lain
murni hanya untuk kepentingan pribadi.
PEMBELAJARAN
Pembelajaran (learning) adalah sebuah perubahan dalam perilaku atau kinerja
yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman dapat mengambil
bentuk dari mengamati orang lain. Membaca atau mendengarkan pada
sumber-sumber informasi, atau mengalami konsekuensi-konsekuensi dari
perilakunya sendiri.
STRES DAN MANAJEMEN STRES

Secara formal, stres (stress) didefinisikan sebagai respons fisiologis dan
emosional satu individu pada rangsangan yang memberikan fisiologis dan
emosional satu individu pada rangsangan yang memberikan tuntutan-tuntutan
fisik atau psikologis terhadap individu tersebut dan menciptakan ketidakpastian
serta kurangnya kontrol diri ketika terdapat hasil-hasil penting yang
dipertaruhkan.
         dalam istilah biologi, respons terhadap stres mengikuti sebuah pola
yang dikenal dengan Sindrom Adaptasi Umum. Sindrom Adaptasi Umum
(General Adaptation syndrome –GSA) adalah sebuah respons fisiologis pada
sebuah stresor, yang dimulai dengan sebuah respons tanda bahaya, berlanjut
pada perlawanan, dan dapat berakhir dalam kelelahan jika stresor terlanjut
melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasi.

More Related Content

What's hot

Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Aris Prasetyo
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Herna Ferari
 

What's hot (20)

External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis External Macro Environment Analysis
External Macro Environment Analysis
 
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)
 
KOMPENSASI MERIT PAY
KOMPENSASI MERIT PAYKOMPENSASI MERIT PAY
KOMPENSASI MERIT PAY
 
Analisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOODAnalisis SWOT PT INDOFOOD
Analisis SWOT PT INDOFOOD
 
Analisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internalAnalisis lingkungan internal
Analisis lingkungan internal
 
Dasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompokDasar dasar perilaku kelompok
Dasar dasar perilaku kelompok
 
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
Manajemen Chapter 4 (Keragaman Tenaga Kerja)
 
Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]Visi, misi, goal, objective, [recovered]
Visi, misi, goal, objective, [recovered]
 
Perilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam OrganisasiPerilaku Dalam Organisasi
Perilaku Dalam Organisasi
 
Struktur Organisasi
Struktur OrganisasiStruktur Organisasi
Struktur Organisasi
 
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam OrganisasiManajemen Perubahan dalam Organisasi
Manajemen Perubahan dalam Organisasi
 
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
Analisis regresi-dengan-variabel-moderating-dan-intervening 20091 (1)
 
Strategic Control
Strategic ControlStrategic Control
Strategic Control
 
Manajemen perubahan pert 1-6
Manajemen perubahan pert 1-6Manajemen perubahan pert 1-6
Manajemen perubahan pert 1-6
 
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
 
Pengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalianPengawasan dan pengendalian
Pengawasan dan pengendalian
 
Perubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasiPerubahan dan pengembangan organisasi
Perubahan dan pengembangan organisasi
 
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASIDIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI
 
Evaluasi Strategi
Evaluasi StrategiEvaluasi Strategi
Evaluasi Strategi
 

Viewers also liked

Makalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumenMakalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumen
285114
 
Emotional Intelligence (EI)
Emotional Intelligence (EI)Emotional Intelligence (EI)
Emotional Intelligence (EI)
Mudarwi Henly
 
Chapter 9 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 9 management (10 th edition) by robbins and coulterChapter 9 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 9 management (10 th edition) by robbins and coulter
Md. Abul Ala
 

Viewers also liked (12)

Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarKecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
 
Kecerdasan Emosi
Kecerdasan EmosiKecerdasan Emosi
Kecerdasan Emosi
 
Makalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumenMakalah psikologi konsumen
Makalah psikologi konsumen
 
Kecerdasan emosi
Kecerdasan emosiKecerdasan emosi
Kecerdasan emosi
 
Emotional Intelligence (EI)
Emotional Intelligence (EI)Emotional Intelligence (EI)
Emotional Intelligence (EI)
 
Manajemen Chapter 5 (Tanggung Jawab Sosial dan Etika)
Manajemen Chapter 5 (Tanggung Jawab Sosial dan Etika)Manajemen Chapter 5 (Tanggung Jawab Sosial dan Etika)
Manajemen Chapter 5 (Tanggung Jawab Sosial dan Etika)
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
Tanggung jawab sosial dan etika bisnis, pengeantar manajemen,
 
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
Manajemen Chapter 9 (Manajemen Strategik)
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Chapter 9 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 9 management (10 th edition) by robbins and coulterChapter 9 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 9 management (10 th edition) by robbins and coulter
 
What Is Emotional Intelligence?
What Is Emotional Intelligence?What Is Emotional Intelligence?
What Is Emotional Intelligence?
 

Similar to Bab 15.perilaku

Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
matiolestari
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
Joni Iswanto
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
Muhammad_Rijal94
 

Similar to Bab 15.perilaku (20)

Tugas pak junet, caca
Tugas pak junet, cacaTugas pak junet, caca
Tugas pak junet, caca
 
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasiKepemimpinan dan perilaku organisasi
Kepemimpinan dan perilaku organisasi
 
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku OrganisasiMakalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
Makalah Kepribadian dan Nilai-Perilaku Organisasi
 
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
Dewi rizki agustina 4520210075 awareness of self and others and the developme...
 
Sikap
SikapSikap
Sikap
 
Psikologi kepribadian i_pertemuan_1 albi
Psikologi kepribadian i_pertemuan_1 albiPsikologi kepribadian i_pertemuan_1 albi
Psikologi kepribadian i_pertemuan_1 albi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
 
Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...
Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...
Kepemimpinan: memahami dan Mengelola Perilaku Individu Kelompok serta Negosia...
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...
Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...
Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati S...
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
 
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirimakalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep diri
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Presentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individuPresentasi perilaku individu
Presentasi perilaku individu
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Tugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak junedTugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak juned
 
Tugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak junedTugas kelompok pak juned
Tugas kelompok pak juned
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
 

More from pengantarbisnis (20)

Sdm 2003
Sdm   2003Sdm   2003
Sdm 2003
 
Pengantar bisnis bab 13
Pengantar bisnis bab 13Pengantar bisnis bab 13
Pengantar bisnis bab 13
 
Pembelian dan penjualan sekuritas
Pembelian dan penjualan sekuritasPembelian dan penjualan sekuritas
Pembelian dan penjualan sekuritas
 
Pb.2.csr.etika
Pb.2.csr.etikaPb.2.csr.etika
Pb.2.csr.etika
 
Pb bab 2 etika
Pb bab 2 etikaPb bab 2 etika
Pb bab 2 etika
 
Pb 9 produksi
Pb 9 produksiPb 9 produksi
Pb 9 produksi
 
Pb 6.a kewirausahaan
Pb 6.a kewirausahaanPb 6.a kewirausahaan
Pb 6.a kewirausahaan
 
Pb 5
Pb 5Pb 5
Pb 5
 
Pb 3 glob l
Pb 3  glob lPb 3  glob l
Pb 3 glob l
 
Pb 2 etika bisnis
Pb 2 etika bisnisPb 2 etika bisnis
Pb 2 etika bisnis
 
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, danManajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
Manajemen sumber daya manusia, motivasi, dan
 
Harris osman
Harris osmanHarris osman
Harris osman
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
Chapter 14
Chapter 14Chapter 14
Chapter 14
 
Bab promosi
Bab promosiBab promosi
Bab promosi
 
Bab penjualan
Bab penjualanBab penjualan
Bab penjualan
 
Bab 18
Bab 18Bab 18
Bab 18
 
Bab 18 investasi
Bab 18 investasiBab 18 investasi
Bab 18 investasi
 
Bab 14 sdm
Bab 14 sdmBab 14 sdm
Bab 14 sdm
 
Bab 13 strategi produk
Bab 13 strategi produkBab 13 strategi produk
Bab 13 strategi produk
 

Recently uploaded

PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdfBukti dukung E kinerja  kepala sekolah.pdf
Bukti dukung E kinerja kepala sekolah.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 

Bab 15.perilaku

  • 1. BAB 15 LANDASAN PERILAKU DALAM ORGANISASI NIKY WALUYO 022050129
  • 2. BAB 15 GARIS BESAR BAB Perilaku Organisasional sikap-sikap Komponen-komponen dari sikap, sikap- sikap Terkait Pekerjaan Konflik Antarsikap Persepsi Selektivitas Perseptual Distorsi-distorsi Perseptual Atribusi Kepribadian dan Perilaku Karakteristik Kepribadian Kecerdasan Emosional sikap-sikap dan perilaku yang dipengaruhi kepribadian kesesuaian antara orang-pekerjaan Pembelajaran proses belajar gaya-gaya belajar pembelajaran Berkelanjutan stres dan Manajemen Stres Perilaku Tipe A dan Tipe B penyebab Stres kerja Manajemen Stres
  • 3. LANDASAN PERILAKU DALAM ORGANISASI TUJUAN BELAJAR Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat: 1. Mendefinisikan sikap-sikap, meliputi komponen-komponen utamanya, dan menjelaskan hubungannya dengan kepribadian, presepsi, dan perilaku. 2. Mendiskusikan pentingnya sikap-sikap terkait pekerjaan. 3. Mengidentifikasi karakteristik kepribadian utama dan mendeskripsikan bagaimana kepribadian dapat memengaruhi sikap-sikap dan perilaku lingkungan kerja. 4. Mendefinisikan lima komponen dari kecerdasan emosional dan menjelaskan mengapa mereka penting bagi para manajer dalam organisasi-organisasi saat ini. 5. Menjelaskan bagaimana orang-orang belajar secara umum dan dalam hubungannya dengan gaya-gaya belajar individu 6. Mendiskusikan berbagai pengaruh dari stres dan mengidentifikasi cara-cara individu serta organisasi dapat mengatasi stres untuk meningkatkan kesehatan, kepuasan, dan produktivitas karyawan
  • 4. Tiga keterampilan kepemimpinan dasar terdapat pada inti pengenalan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan orang-orang: 1) mendiagnosis, atau mendapatkan wawasan ke dalam situasi yang ingin dipengaruhi oleh seorang manajer: 2) menyesuaikan perilaku dan sumber daya individual untuk memenuhi kebutuhan situasi; 3) mengomunikasikan dengan cara yang dapat dipahami dan diterima oleh orang lain. Oleh disebab itu, manajer-manajer membutuhkan wawasan mengenai perbedaan-perbedaan individual untuk memahami situasi perilaku apa yang ada sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
  • 5. PERILAKU ORGANISASIONAL Perilaku organisasional (organizational behavior – OB), adalah sebuah lapangan antardisiplin ilmu yang ditunjukan pada studi terhadap sikap-sikap perilaku, dan kinerja manusia di dalam organisasi, OB mengambil konsep- konsep dari banyak disiplin ilmu, termasuk psikologi, sosiologi, antropologi budaya, teknik industri, ekonomi, etika, pendidikan kejuruan, dan juga disiplin ilmu manajemen.
  • 6. KOMPONEN-KOMPONEN DARI SIKAP Satu langkah penting bagi para manajer adalah untuk mengenali dan memahami komponen-komponen dari sikap, yang sangat penting dalam sebuah usaha untuk mengubah sikap-sikap. komponen kognitif dari sebuah sikap meliputi kepercayaan, seperti pengetahuan akan tanggung jawab yang menyertai pekerjaan dan opini-opini mengenai kemampuan personal. Komponen afektif adalah emosi atau perasaan seseorang mengenai objek dari sikap, seperti menikmati atau membenci suatu pekerjaan. Komponen perilaku dari sikap adalah maksud dan tujuan seseorang untuk berperilaku dengan cara tertentu pada objek dari sikap.
  • 7. SIKAP-SIKAP TERKAIT PEKERJAAN Kepuasan kerja. Sebuah sikap positif terhadap pekerjaan seseorang disebut kepuasan kerja (job statisfication). Secara umum, orang-orang mengalami sikap ini ketika pekerjaan mereka sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan kepentingan-kepentingan mereka, ketika kondisi kerja dan penghargaan (seperti gaji) memuaskan, dan ketika para karyawan menyukai rekan-rekan kerja mereka. Komitmen Organisasional. Suatu sikap penting lainnya adalah komitmen organisasional (organizational commitment), yaitu kesetiaan dan keterlihatan secara mendalam dalam organisasi. Seorang karyawan dengan tingkat komitmen organisasional yang tinggi akan lebih suka mengatakan kami saat berbicara mengenai organisasinya. Orang-orang seperti itu akan mencoba memberikan kontribusi pada keberhasilan organisasi dan berharap untuk tinggal bersama organisasi.
  • 8. KONFLIK ANTARSIKAP Terkadang seseorang dapat menemukan bahwa sikap-sikapnya bertentangan dengan satu sama lain atau tidak tercerminkan dalam perilakunya. Sebagai contoh, tingkat komitmen organisasional seseorang yang tinggi dapat berkonflik dengan komitmen orang tersebut pada anggota keluarga.
  • 9. PERSEPSI Sebuah aspek penting lainnya dalam memahami perilaku adalah persepsi. Persepsi (perception) adalah proses kognitif yang digunakan orang-orang untuk memahami lingkungan dengan cara menyeleksi, mengorganisasi, dan menafsirkan informasi dari lingkungan. Sikap- sikap mempengaruhi persepsi, dan sebaliknya. Sebagai contoh, seorang mungkin telah beranggapan bahwa manajer tidak sensitif dan arogan, berdasarkan perilaku yang tidak sensitif dan arogan dari para manajer selama periode waktu tertentu.
  • 10. SELEKTIF PERSEPTUAL Selektif perseptual (perceptual selectivity) adalah sebuah proses dimana individu-individu menyaring dan menyeleksi berbagai macam objek dan rangsangan yang berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian. Rangsangan tertentu mendapatkan perhatian, dan yang lainnya tidak.
  • 11. DISTORSI-DISTORSI PERSEPTUAL Beberapa jenis kesalahan sangat bisa terjadi sehingga manajer-manajer harus dapat mengenalinya. Kesalahan-kesalahan ini meliputi stereotyping, efek halo, proyeksi, dan pertahanan perseptual. Stereotyping adalah kecenderungan memasukkan satu individu ke dalam sebuah kelompok atau kategori yang luas (misalnya: wanita, berkulit hitam, orang tua atau laki-laki, berkulit putih, penyandang cacat) dan kemudian menghubungkan generalisasi dari kelompok kepada individu tersebut. Efek halo (halo effect) terjadi ketika pengamat mengembangkan suatu kesan keseluruhan mengenai seorang atau situasi berdasarkan suatu karakteristik, yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Proyeksi (projection) adalah kecenderungan dari pengamat untuk melihat karakter pribadi merka sendiri dalam orang lain; di mana mereka memproyeksikan kebutuhan-kebutuhan, persamaan-persamaan, nilai-nilai, dan sikap-sikap sendiri ke dalam penilaian mereka terhadap orang lain. Pertahanan perseptual (perceptual defense) adalah kecenderungan pengamat untuk melindungi diri mereka sendiri melawan ide-ide, objek-objek, atau orang- orang yang mengancam.
  • 12. ATRIBUSI Atribusi (atribution) adalah penilaian-penilaian mengenai apa yang menyebabkan perilaku seseorang sesuatu mengenaiorang tersebut ataukah sebuah situasi. para peneliti di bidang sosial telah mempelajari atribusi yang dibuat orang- orang dan menemukan tiga faktor yang mempengaruhi apakah atribusi tersebut eksternal atau internal. Ketiga faktor tersebut digambarkan : a. Khekhususan-apakah perilaku tersebut tidak biasa untuk, orang tersebut (tidak seperti jika seseorang menunjukkan jenis perilaku yang sama dalam banyak situasi). Jika perilaku tersebut khusus, pengamat mungkin akan membuat sebuat atribusi eksternal. b. Konsistensi-apakah orang yang diamati memiliki sejarah perilaku dengan cara yang sama. Orang-orang biasanya membuat atribusi- atribusi internal menyangkut perilaku yang konsisten. c. Konsensus-apakah orang lain cenderung merespons situasi yang serupa dengan cara yang sama. Seorang pengamat yang menangani situasi yang serupa dengan cara yang sama berkemungkinan besar membuat sebuah atribusi eksternal; yaitu bahwa kemungkinan situasi tersebut menimbulkan jenis perilaku yang diamati
  • 13. KEPRIBADIAN DAN PERILAKU Kepribadian (personality) seorang individu adalah seperangkat karakteristik yang mendasari suatu pola perilaku yang relatif stabil sebagai respons pada ide-ide, objek-objek, atau orang-orang di dalam lingkungan.
  • 14. KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN Lima Besar Faktor kepribadian (Big Five personality factors) mendeskripsikan keterbukan (extroversion), keramah-tamahan, (agreeableness), kehati- hatian (conscientiousness), kestabilan emosional (emotional stability), dan keterbukaan pada pengalaman (openness to experience): a. Keterbukaan, Suatu tingkat di mana seorang mudah bergaul, suka berbicara, tegas, dan merasa nyaman dengan hubungan antara personal. b. Keramah-tamahan. Suatu tingkat di mana seseorang dapat berhubungan dengan baik dengan orang laindengan kebaikan hati, bersikap kooperatif, memaafkan, memberi pengertian dan memberi kepercayaan c. Kehati-hatian. Suatu tingkat di mana seseorang terfokus pada beberapa tujuan, dan dengan demikian berperilaku dalam cara-cara yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, gigih, dan berorientasi pada pencapaian d. Kestabilan emosional. Suatu tingkat di mana seseorang bersikap tenaga antusias, dan mearas aman, bukannya tegang, gelisah, tertekan, murung atau merasa tidak aman. e. Keterbukaan pada pengalaman. Suatu tingkat dimana seorang memiliki keterkaitan yang luas dan imajinatif, kreatif, sensitif, pada seni, dan bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide baru.
  • 15. KECERDASAN EMOSIONAL 1. Kesadaran diri (self-awareness). Dasar dari semua komponen yang lainnya: menjadi sadar kan apa yang anda rasakan. orang-orang yang berhubungan dengan perasaan-perasaan mereka lebih dapat menuntun hidup dan tindakan mereka sendiri. 2. Mengelola emosi (managing emotion). Kemampuan untuk menyeimbangkan suasana hati sehingga kekhawatiran, gelisahan, ketakutan, atau kemarahan tidak mengeruhkan pemikiran dan menghambat apa yang harus dilakukan 3. Memotivasi diri sendiri (motivating onself). Kemampuan untuk tetap memiliki harapan dan bertahan di hadapan rintangan, kemunduran, dan bahkan kegagalan. 4. Empati (emphaty). Dapat menempatkan diri anda dalam posisi orang lain, untuk mengenali perasaan-perasaan orang lain tanpa harus mengatakannya pada anda. 5. Keterampilan sosial (social skill). Kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain. Membantu hubungan positif, merespons emosi- emosi, dan mempengaruhi orang lain.
  • 16. SIKAP-SIKAP DAN PERILAKU YANG DIPENGARUHI KEPRIBADIAN Kepribadian seorang individu memengaruhi sikap-sikap dan perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan melalui cara yang sangat beragam. Di antaranya yang menjdi perhatian khusus bagi para manajer adalah lokus kontrol. Otoritarianismen, Machiavellianisme,dan gaya-gaya pemecahan masalah. Lokus kontrol (locus of control) menentukan apakah mereka menempatkan penyebab utamanya di dalam diri sendiri atau pada kekuatan-kekuatan dari luar. Otoritarianisme. Otoritarianisme (authoritarianisme) adalah kepercayaan bahwa perbedaan-perbedaan kekuasaan dan status harus ada dalam organisasi. Machiavellianisme. Machiavellianisme (machiavellianisme), yang memiliki karakteristik pengembilalihan kekuasan dan manipulasi terhadap orang lain murni hanya untuk kepentingan pribadi.
  • 17. PEMBELAJARAN Pembelajaran (learning) adalah sebuah perubahan dalam perilaku atau kinerja yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman dapat mengambil bentuk dari mengamati orang lain. Membaca atau mendengarkan pada sumber-sumber informasi, atau mengalami konsekuensi-konsekuensi dari perilakunya sendiri.
  • 18. STRES DAN MANAJEMEN STRES Secara formal, stres (stress) didefinisikan sebagai respons fisiologis dan emosional satu individu pada rangsangan yang memberikan fisiologis dan emosional satu individu pada rangsangan yang memberikan tuntutan-tuntutan fisik atau psikologis terhadap individu tersebut dan menciptakan ketidakpastian serta kurangnya kontrol diri ketika terdapat hasil-hasil penting yang dipertaruhkan. dalam istilah biologi, respons terhadap stres mengikuti sebuah pola yang dikenal dengan Sindrom Adaptasi Umum. Sindrom Adaptasi Umum (General Adaptation syndrome –GSA) adalah sebuah respons fisiologis pada sebuah stresor, yang dimulai dengan sebuah respons tanda bahaya, berlanjut pada perlawanan, dan dapat berakhir dalam kelelahan jika stresor terlanjut melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasi.