SlideShare a Scribd company logo
BAB 1
OVERVIEW MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan bisa didefinisikan sebagai
manajemen fungsi-fungsi keuangan perusahaan.
Tugas manajer keuangan mengalami transformasi
dari fokus mencari pendanaan (financing) menjadi
tugas yang lebih kompleks mencakup perencanaan
dan alokasi sumberdaya dalam perusahaan.
Secara garis besar, fungsi-fungsi perusahaan bisa
dikelompokkan ke dalam empat fungsi, yaitu:
(1) Fungsi Pemasaran
(2) Fungsi Keuangan
(3) Fungsi Produksi
(4) Fungsi Personalia
Keempat fungsi tersebut merupakan fungsi pokok
suatu perusahaan.
Fungsi-fungsi manajemen bisa dipecah ke dalam
beberapa hal:
(1) Perencanaan (Planning)
(2) Pengorganisasian (Organizing)
(3) Staffing
(4) Pelaksanaan
(5) Pengendalian
Manajemen keuangan dengan demikian bisa
diartikan sebagai kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, staffing, pelaksanaan, dan
pengendalian fungsi-fungsi keuangan.
1. Model Neraca Keuangan Untuk Memahami
Manajemen Keuangan
Neraca keuangan suatu perusahaan terdiri dari dua sisi: sisi
kiri yang meringkaskan aset yang dimiliki oleh
perusahaan, dan sisi kanan yang meringkaskan sumber
dana yang dipakai untuk membiayai sisi kiri perusahaan
tersebut.
Tugas manajer keuangan adalah mengambil keputusan
investasi, pendanaan, dan operasional dengan tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (nilai
saham).
Sisi kiri tersebut (aktiva) dengan demikian bisa dipandang
sebagai ringkasan kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan., sisi kanan neraca merupakan tugas manajer
keuangan, dalam hal ini mencari dana yang kemudian
diinvestasikan pada sisi kiri neraca.
Komponen jangka pendek (lancar) dari aktiva dan pasiva
membentuk modal kerja. Modal kerja bersih bisa
diartikan sebagai aktiva lancar dikurangi hutang lancar.
Modal kerja merupakan hasil dari keputusan operasional
(sehari-hari).
Nilai perusahaan terdiri dari nilai hutang dan nilai saham
tujuan tersebut sering disingkat sebagai
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham.
Kemakmuran pemegang saham sering diterjemahkan ke
dalam kenaikan harga pasar saham. Dengan demikian
tujuan manajemen keuangan bisa diterjemahkan menjadi
memaksimumkan harga pasar saham.
2. Menciptakan Nilai : Meningkatkan Aliran Kas
Masuk
Nilai bisa ditingkatkan dengan menciptakan aliran kas yang
positif, Sebagai contoh, Perusahaan bisa menerbitkan
surat berharga dengan biaya yang sedikit dan
mendatangkan aliran kas masuk yang positif.
Aliran kas yang menjadi fokus manajer keuangan berbeda
dengan keuntungan akuntansi (accounting profit)
Keuntungan akuntansi dihasilkan dengan
mempertemukan antara pendapatan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut
(prinsip matching).
Tiga dimensi aliran kas yang perlu diperhatikan: besarnya
(magnitude), timing, dan risiko. Aliran kas yang besar,
diterima lebih awal, dan mempunyai risiko yang rendah,
mempunyai nilai yang lebih tinggi.
3. Maksimimasi Keuntungan Versus Maksimisasi
Nilai Saham
Tujuan manajemen keuangan seringkali dinyatakan
sebagai maksimisasi keuntungan. Hal tersebut tidak
tepat. Pertama, keuntungan yang besar melalui jumlah
saham yang beredar yang besar tidaklah sebaik yang
kita inginkan. Kedua, keuntungan perlembar saham
juga bukan merupakan tujuan yang tepat. Keuntungan
perlembar saham tidak memperhatikan nilai waktu
uang dan risiko. Disamping itu, seperti ditunjukkan
dalam contoh di atas, keuntungan akuntansi lain
dengan aliran kas. Aliran kaslah yang harus
diperhatikan oleh manajer keuangan.
Maksimisasi keuntungan dengan maksimisasi nilai saham
dengan demikian merupakan dua hal yang berbeda. Nilai
saham akan ditentukan oleh banyak faktor: keuntungan
perusahaan, risiko, dan faktor lain. Harga saham yang
terjadi merupakan konsensus yang terjadi di pasar
keuangan terhadap prospek dan risiko perusahaan di
masa mendatang. Harga tersebut mencerminkan
informasi besarnya aliran kas, timing, risiko, dan lainnya
yang dianggap relevan oleh investor.
4. Manajer dan Pasar Keuangan
5. Manajer keuangan mencari dana dari pasar keuangan
dengan jalan menerbitkan sekuritas atau memperoleh
pinjaman dari lembaga keuangan. Pada dasarnya ada
dua jenis sekuritas/instrumen dasar, yaitu: saham dan
hutang. Saham merupakan bentuk kepemilikan
sedangkan hutang merupakan pinjaman. Sisi kanan
neraca keuangan meringkaskan sumber dana yang
diperoleh oleh manajer keuangan
6. Dana tersebut kemudian diinvestasikan oleh manajer
keuangan, membeli aset yang bisa menghasilkan
kembalian. Sisi kiri neraca keuangan meringkaskan
aset yang diperoleh manajer keuangan, dengan
menggunakan dana yang diperoleh pada langkah 1 di
atas
3. Aset tersebut menghasilkan kembalian (keuntungan)
4a. Sebagian dana tersebut dikembalikan ke pasar
keuangan melalui medium yang berbeda-beda. Untuk
pemegang saham, perusahaan membagikan dividen,
sementara untuk pemegang hutang perusahaan
membagikan bunga dan mengembalikan pinjaman pokok
hutang
4b. Sebagian kembalian (tingkat keuntungan) ditanamkan
kembali oleh manajer keuangan ke dalam perusahaan.
Kebijakan dividen akan membicarakan seberapa besar
keuntungan dibagikan ke pemegang saham.
Dengan demikian manajer keuangan perlu memahami
bagaimana kerja pasar keuangan, bagaimana pasar
keuangan menilai suatu aset.
MANAJER KEUANGAN SEBAGAI
JEMBATAN ANTARA
PASAR KEUANGAN DENGAN
PERUSAHAAN
2
OPERASI
PERUSAHAAN
3

1
MANAJER
KEUANGAN

4a

PASAR
KEUANGAN

4b
1: MENGUMPULKAN DANA
2: INVESTASI DANA
3: INVESTASI MENGHASILKAN
4: DISTRIBUSI KEUNTUNGAN ATAU REINVEST
5. Perusahaan sebagai Serangkaian Kontrak
Perusahaan bisa dilihat sebagai satu rangkain kontrak
antara pihak-pihak yang berkaitan. Misal, karyawan
menandatangani kontrak untuk bekerja di perusahaan.
Bank memberi pinjaman berdasarkan kontrak yang
tertentu dengan perusahaan. Manajer dikontrak oleh
pemegang saham untuk mengelola perusahaan agar
perusahaan tersebut menghasilkan aliran kas yang bisa
meningkatkan nilai perusahaan, yang dengan demikian
meningkatkan kemakmuran pemegang saham.
Pemegang saham itu sendiri tidaklah homogen, ada
pemegang saham mayoritas, pemegang saham
minoritas. Keduanya tidak harus mempunyai tujuan
yang konsisten satu sama lain, yang berarti mempunyai
potensi konflik.
Biasanya ada tiga jenis konflik keagenan yang sering
dibicarakan di literatur keuangan, yaitu:
(1) Konflik antara pemegang saham dengan manajer,
(2) Konflik antara pemegang saham dengan pemegang
hutang, dan
(3) Konflik antara pemegang saham mayoritas dengan
minoritas.
5.1. Konflik antara Pemegang Saham dengan
Manajer
Manajer disewa oleh pemegang saham untuk
menjalankan perusahaan, agar perusahaan mencapai
tujuan pemegang saham, yaitu memaksimumkan nilai
perusahaan (kemakmuran pemegang saham). Menjadi
pertanyaan apakah manajer akan bertindak konsisten
dengan tujuan memakmurkan pemegang saham, tujuan
yang dibebankan oleh pemegang saham kepada manajer?
Jawab: Tidak Selalu. Karena itu ada potensi konflik
antara Manajer dengan Pemegang Saham. Manajer bisa
mempunyai agenda sendiri yang tidak konsusten dengan
agenda memaksimumkan kemakmuran pemegang saham
Donaldson, seorang peneliti di Amerika
menyebutkan dua motivasi dasar manajer:

Serikat,

1.Survival – manajer berusaha menguasai sumberdaya
agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan
2.Independensi atau Kecukupan diri – Manajer ingin
mengambil keputusan yang bebas dari tekanan pihak
luar, termasuk dari pasar keuangan. Manajer tidak suka
mengeluarkan saham, karena akan mengundang campur
tangan pihak luar. Sebaliknya manajer akan lebih suka
menggunakan dana yang dihasilkan secara internal.
Dengan dua motivasi tersebut, manajer cenderung
mempunyai tujuan memaksimumkan kemakmuran
perusahaan (bukannya kemakmuran pemegang saham).
Pemegang saham bisa melakukan sejumlah tindakan untuk
memastikan bahwa manajer akan bertindak konsisten
dengan tujuan pemegang saham. Tindakan semacam itu
membutuhkan biaya yang disebut sebagai biaya
keagenan (agency cost). Biaya keagenan tersebut terdiri
dari biaya untuk memonitor manajer dan biaya untuk
mengimplementasikan alat kontrol terhadap manajer.
Meskipun demikian, masalah perbedaan tujuan tersebut
tidak akan bisa diselesaikan secara sempurna. Pemegang
saham dengan demikian mempuyai kerugian dalam
situasi tersebut. Kerugian tersebut sering disebut sebagai
kerugian sisa (residual loss).
Pemegang saham bisa membentuk dewan komisaris (board
of directors) untuk mengawasi perilaku manajer.
Beberapa cara lain bisa dilakukan, antara lain:
1.Sistem penggajian yang dikaitkan dengan prestasi
perusahaan (keuntungan) dan dengan opsi saham. Jika
keuntungan perusahaan naik, manajer akan memperoleh
bonus. Jika harga saham naik, manajer akan memperoleh
bonus tambahan melalui opsi saham
2.Pasar tenaga kerja manajer akan mengontrol manajer.
Manajer yang mempunyai kemampuan yang jelek tidak
akan laku, sebaliknya manajer yang sukses akan diburu
oleh banyak perusahaan. Dengan demikian manajer akan
berusaha meningkatkan prestasinya, dengan jalan
meningkatkan nilai atau harga saham, agar masa depan
mereka selalu terjaga.
3.Jika perusahaan mempunyai prestasi yang jelek, harga
saham akan mengalami penurunan. Pada situasi
semacam itu, nilai perusahaan akan terlihat terlalu
‘murah’, dan akibatnya perusahaan lain bisa membeli
(mengakuisisi) perusahaan tersebut. Dalam kasus
semacam itu, seringkali manajer perusahaan yang
diakuisisi tidak akan dipakai lagi. Aktivitias takeover
(pengambilalihan) perusahaan semacam itu akan
mendisiplinkan manajer. Manajer dengan demikian akan
berusaha agar harga saham selalu tinggi.
Apakah pendisiplinan tersebut sudah efektif? Perlu
jawaban empiris, tetapi secara umum nampaknya
bukti empiris menunjukkan sudah efektif.
5.2. Agency Free Cash Flow
Variasi lain dari konflik keagenan antara manajer dengan
pemegang saham adalah agency free cash flow. Menurut
teori ini, manajer akan berusaha memegang sumberdaya
perusahaan agar tetap dalam kendali manajer. Jika
perusahaan memperoleh keuntungan atau kas masuk
tinggi, maka manajer akan berusaha agar keuntungan/kas
masuk tersebut tetap berada di tangan manajer. Meskipun
sebenarnya, pemegang saham mungkin akan diuntungkan
jika kas tersebut dibagikan (misal dalam bentuk dividen),
kemudian pemegang saham dibiarkan menginvestasikan
kas tersebut ke alternatif investasi lain yang lebih
menguntungkan. Manajer berusaha menahan kas tersebut
dengan berbagai cara, misal tidak membayar dividen,
melakukan akuisisi (membeli) perusahaan lain. Dengan
akuisisi, sumber daya masih berada di tangan manajer.
Jensen (1986) mendefinisikan aliran kas bebas (free cash
flow) sebagai aliran kas yang tersisa setelah semua
proyek dengan NPV positif didanai. Free cash flow lebih
baik dibagikan ke pemegang saham, bukannya ditahan,
karena perusahaan sudah tidak mempunyai kesempatan
investasi yang menguntungkan. Kemudian pemegang
saham dibiarkan memanfaatkan kas yang diterima
tersebut. Dengan cara semacam itu pemegang saham bisa
memaksimumkan kemakmurannya.
5.3. Konflik antara Pemegang Saham dengan
Pemegang Hutang
Pemegang saham, melalui manajer, bisa mengambil
keuntungan atas pemegang hutang. Konflik tersebut bisa
terjadi karena pemegang saham dengan pemegang
hutang mempunyai struktur penerimaan (pay off) yang
berbeda. Pemegang hutang memperoleh pendapatan
yang tetap (yaitu bunga) dan kembalian pinjamannya,
sedangkan pemegang saham memperoleh pendapatan
diatas kelebihan atas kewajiban yang perlu dibayarkan
ke pemegang hutang. Jika nilai perusahaan berada
dibawah nilai kewajiban hutang, pemegang hutang
berhak atas semua nilai perusahaan. Jika nilai
perusahaan naik di atas nilai hutang, pemegang saham
berhak atas kelebihan tersebut. Perbedaan struktur payoff tersebut bisa menyebabkan perbedaan perilaku.
Lebih spesifik lagi, Pemegang saham (bekerjasama
dengan manajer) akan tergoda untuk investasi pada aset
dengan risiko yang tinggi. Tingkat keuntungan yang
diharapkan akan meningkat (pemegang saham
memperoleh keuntungan). Tetapi kualitas aset akan
turun, sehingga merugikan pemegang hutang. Kenaikan
tingkat keuntungan tidak akan memperbaiki kondisi
pemegang hutang karena pemegang hutang akan
memperoleh keuntungan yang tetap (bunga yang tetap
sifatnya)

Misalkan Bank X memberikan pinjaman kepada PT Y yang
bergerak di bidang makanan (consumer goods- risiko
rendah). Tiba-tiba PT Y memutuskan untuk
menginvestasikan pinjaman tersebut ke sektor (anak
perusahaan baru) komputer yang risikonya tinggi, dengan
harapan memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi.
Apakah bank X akan senang?
5.4. Konflik antara Pemegang Saham Mayoritas dengan
Pemegang Saham Minoritas
Pemegang saham tidak bersifat homogen. Karena
pemegang saham tersebut berlainan, maka akan ada
potensi konflik antar pemegang saham. Sebagai contoh,
perusahaan yang sebelumnya dikendalikan oleh pendiri,
kemudian menjual sebagian kecil saham ke publik.
Dalam situasi tersebut ada dua jenis pemegang saham:
mayoritas (pendiri) dan minoritas (publik). Publik
dikatakan minoritas karena, meskipun jumlah mereka
barangkali banyak, jumlah suara atau saham mereka
lebih kecil dibandingkan dengan jumlah saham pendiri.
Pemegang
Saham
Minoritas
(30%)

PT X

PT Y (100%
dimiliki oleh MrX

Pemegang Saham
Mayoritas (70%)
Mr.X

PT X tbk membeli aset PT Y dengan harga Rp200
juta. Harga pasar aset tersebut adalah Rp100juta.
Siapa yang diuntungkan?
5.5. Konflik-konflik Lainnya
masih ada banyak kontrak-kontrak lain di
perusahaan, yang berarti ada potensi konflik antar
pihak-pihak lain dalam perusahaan. Sebagai
contoh, ada potensi konflik antara karyawan
dengan manajer, antara satu departemen (misal
pemasaran) dengan departemen lain (misal
produksi).
.
Siapa Penyumbang Teori Keuangan
yang Paling Berpengaruh?
Sumbangan penting bisa dilihat dari hadiah
Nobel bidang keuangan. Hadiah Nobel
diberikan kepada tokoh yang dianggap
memberikan kontribusi penting terhadap
perkembangan ilmu
Merton Miller bersama dengan Franco Modigliani
barangkali bisa dikatakan sebagai ‘bapak’ manajemen
keuangan modern. Mereka mendiskusikan pengaruh
dividen dan pendanaan (financing) terhadap nilai
perusahaan melalui serangkaian artikel yang dimulai dari
artikel mereka ‘The Cost of Capital, Corporation
Finance, and The Theory of Investment’ yang muncul di
American Economic Review pada tahun 1958. Mereka
berargumen bahwa pada kondisi pasar modal sempurna,
tidak ada pengaruh struktur modal atau kebijakan
dividen terhadap nilai perusahaan. Kebijakan pendanaan
(struktur modal) maupun kebijakan dividen tidak
mempengaruhi nilai perusahaan. Artikel tersebut
menimbulkan kontroversi dan diskusi berkepanjangan
dalam teori keuangan perusahaan (coroporate finance).
Harry Markowitz barangkali bisa disebut sebagai bapak teori
investasi. Markowitz, melalui artikelnya pada tahun 1952
di Journal of Finance (Portfolio Selection), menunjukkan
secara matematis bahwa diversifikasi bisa mengurangi
risiko. Dua paremeter yang dia gunakan untuk
mengevaluasi investasi yaitu standar deviasi dan tingkat
keuntungan
(return)
memungkinkan
perhitungan
kuantitatif analisis investasi bisa dilakukan. Teori investasi
berubah dari teori yang deskriptif menjadi teori yang
keuantitatif. William Sharpe mengembangkan lebih lanjut
kerja Markowitz menjadi teori keseimbangan Capital
Asset Pricing Model (‘Capital Asset Prices: A Theory of
Market Equilibrium under Conditions of Risk’ Journal of
Finance, 1964). Menurut CAPM, ada hubungan positif
antara risiko sistematis (risiko yang tidak bisa dihilangkan
melalui diversifikasi) dengan tingkat keuntungan.
Pada tahun 1997 dua orang ahli keuangan Myron Scholes
dan Robert Merton memperoleh hadiah Nobel untuk
sumbangan mereka dalam teori penilaian opsi. Myron
Scholes dengan Fischer Black menerbitkan artikel
mengenai penilaian instrumen keuangan opsi di Journal
of Political Economy. Opsi adalah hak untuk membeli
atau menjual aset pada harga tertentu. Sayangnya Fischer
Black sudah meninggal dunia pada tahun tersebut.
Hadiah Nobel diberikan hanya kepada orang yang masih
hidup. Robert Merton juga menerbitkan model penilaian
opsi, yang merupakan penyederhanaan dari model Black
dan Scholes. Teori opsi mempunyai potensi bisa
menjelaskan fenomena keuangan lebih banyak lagi.
Pada tahun 2002, ahli perilaku Daniel Kahneman
memperoleh Nobel di bidang ekonomi. Dia bersama
Amos Tversky mengembangkan teori perilaku, yang
kemudian mengilhami munculnya behavioral finance
(Teori Keuangan berdasarkan perilaku). Teori behavioral
finance merupakan alternatif (penentang) teori efisiensi
keuangan. Teori efisiensi keuangan mengatakan bahwa
harga mencerminkan semua informasi yang relevan.
Pasar digambarkan mempunyai proses yang rasional.
Sebaliknya, teori behavioral finance mengatakan bahwa
pasar tidak serasional yang dibayangkan. Contoh
populer, adalah harga jatuh (investor panik) pada black
Monday 1987 dan 1997, meskipun tidak ada informasi
lain pada hari itu. Dengan kata lain, investor panik hanya
karena tidak rasional.
6.
Topik yang Dicakup Buku ini
Pembicaraan dalam buku ini mencakup 28 bab. Topiktopik yang tercakup dalam buku ini adalah: (1)
Lingkungan manajemen keuangan, (2) Konsep nilai
waktu uang dan penilaian surat berharga, (3)
Penganggaran modal, (3) Risiko dan biaya modal, (4)
Struktur modal, kebijakan dividen, dan sumber
pendanaan (pasar keuangan), (5) Manajemen modal
kerja, dan (6) Isu-isu tambahan, seperti reorganisasi,
manajemen keuangan internasional, merjer dan akuisis,
dan instrumen derivatif. Keenam topik tersebut
diharapakan bisa memberikan gambaran lengkap
mengenai manajemen keuangan.

More Related Content

What's hot

Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Lulu Wildatiumi
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Corinna Theodora
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Amrul Rizal
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
Judianto Nugroho
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Lia Ivvana
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
Wirodat Az
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Magdalena - Nommensen university
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen keuangan part 1 of 5
Manajemen keuangan part 1 of 5Manajemen keuangan part 1 of 5
Manajemen keuangan part 1 of 5
Judianto Nugroho
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangSidik Abdullah
 
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnyaManajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
Judianto Nugroho
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Ninnasi Muttaqiin
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Judianto Nugroho
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Fajar Sandy
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Leo Dhunt
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuanganAmrul Rizal
 

What's hot (20)

Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan PersekutuanPembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
Pembentukan, Pembagian Laba Rugi dan Laporan Keuangan Persekutuan
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5Manajemen keuangan part 4 of 5
Manajemen keuangan part 4 of 5
 
Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15Manajemen keuangan bab 15
Manajemen keuangan bab 15
 
Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03Manajemen keuangan bab 03
Manajemen keuangan bab 03
 
Biaya modal ppt ok
Biaya modal ppt okBiaya modal ppt ok
Biaya modal ppt ok
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar ModalEfisiensi Pasar Modal
Efisiensi Pasar Modal
 
Manajemen keuangan part 1 of 5
Manajemen keuangan part 1 of 5Manajemen keuangan part 1 of 5
Manajemen keuangan part 1 of 5
 
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjangAkuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
Akuntansi investasi saham jk pendek & jk panjang
 
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnyaManajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Strategi dalam tindakan
Strategi dalam tindakanStrategi dalam tindakan
Strategi dalam tindakan
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
analisis laporan keuangan
analisis laporan keuangananalisis laporan keuangan
analisis laporan keuangan
 

Viewers also liked

Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Lia Ivvana
 
Bab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuanganBab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuangan
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiLia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalLia Ivvana
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
Padma Sarita
 
Understanding the Persian Garden as a Cultural Landscape: an Approach to Comp...
Understanding the Persian Garden as a Cultural Landscape: an Approach to Comp...Understanding the Persian Garden as a Cultural Landscape: an Approach to Comp...
Understanding the Persian Garden as a Cultural Landscape: an Approach to Comp...Dorna Eshrati
 
Khuda ki tareekh www.pdfbooksfree.blogspot.com
Khuda ki tareekh www.pdfbooksfree.blogspot.comKhuda ki tareekh www.pdfbooksfree.blogspot.com
Khuda ki tareekh www.pdfbooksfree.blogspot.comSamiullah Hamdard
 
D t graph cornell notes
D t graph cornell notesD t graph cornell notes
D t graph cornell notes
Trnka
 
Claudia
ClaudiaClaudia
Claudia
ClaudiaKfuri
 
Phonemic awareness
Phonemic awarenessPhonemic awareness
Phonemic awarenessLauren Munoz
 
Cor presentation - copy
Cor   presentation - copyCor   presentation - copy
Cor presentation - copyhemu18792
 
06 marketing inteligence systm revisi per 081012
06 marketing inteligence systm revisi per 08101206 marketing inteligence systm revisi per 081012
06 marketing inteligence systm revisi per 081012Ikhsan Bz
 

Viewers also liked (20)

Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02Manajemen keuangan bab 02
Manajemen keuangan bab 02
 
Bab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuanganBab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuangan
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05
 
Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04Manajemen keuangan bab 04
Manajemen keuangan bab 04
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08Manajemen keuangan bab 08
Manajemen keuangan bab 08
 
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan AkuisisiManajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
Manajemen keuangan bab 27 Merger dan Akuisisi
 
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modalManajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
Manajemen keuangan bab 07 Penganggaran modal
 
Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
 
Kaustav_Resume
Kaustav_ResumeKaustav_Resume
Kaustav_Resume
 
MIS Final Presentation 1
MIS Final Presentation 1MIS Final Presentation 1
MIS Final Presentation 1
 
Understanding the Persian Garden as a Cultural Landscape: an Approach to Comp...
Understanding the Persian Garden as a Cultural Landscape: an Approach to Comp...Understanding the Persian Garden as a Cultural Landscape: an Approach to Comp...
Understanding the Persian Garden as a Cultural Landscape: an Approach to Comp...
 
Khuda ki tareekh www.pdfbooksfree.blogspot.com
Khuda ki tareekh www.pdfbooksfree.blogspot.comKhuda ki tareekh www.pdfbooksfree.blogspot.com
Khuda ki tareekh www.pdfbooksfree.blogspot.com
 
Islam
IslamIslam
Islam
 
D t graph cornell notes
D t graph cornell notesD t graph cornell notes
D t graph cornell notes
 
Claudia
ClaudiaClaudia
Claudia
 
Phonemic awareness
Phonemic awarenessPhonemic awareness
Phonemic awareness
 
Cor presentation - copy
Cor   presentation - copyCor   presentation - copy
Cor presentation - copy
 
06 marketing inteligence systm revisi per 081012
06 marketing inteligence systm revisi per 08101206 marketing inteligence systm revisi per 081012
06 marketing inteligence systm revisi per 081012
 

Similar to Manajemen keuangan bab 01

Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan FungsiManajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Nadya Febrina Suci Utami
 
Tugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiTugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadi
MIFTAHULHADI7
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupInal Ypyn
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
Krisman A.K. Zend
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
Mang Engkus
 
Bmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeuBmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeu
Westri Wee
 
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
anditaoktavia
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
andi asrul zani
 
Manajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaManajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaIrvan Malvinas
 
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
IwanMuklas
 
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
syafii_ahmad
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
PermataShary
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
PermataShary
 
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1   Konsep Dasar Manajemen KeuanganSesi 1   Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Dian Soekamto
 
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docxjbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
DonnaPermataSari
 
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
RoniAnantaSuryaninda
 
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdfAminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
Aminullah Assagaf
 
6, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in financial management, u...
6, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in financial management, u...6, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in financial management, u...
6, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in financial management, u...
Gunawan Adam
 
Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2
Yadi Wijaya
 
Aminullah assagaf financial management 23 okt 2020
Aminullah assagaf financial management 23 okt 2020Aminullah assagaf financial management 23 okt 2020
Aminullah assagaf financial management 23 okt 2020
Aminullah Assagaf
 

Similar to Manajemen keuangan bab 01 (20)

Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan FungsiManajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
Manajemen Keuangan: Pengertian, Peran, dan Fungsi
 
Tugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiTugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadi
 
Bab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkupBab 1 ruang_lingkup
Bab 1 ruang_lingkup
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen KeuanganBMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
BMP EKMA4213 Manajemen Keuangan
 
Bmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeuBmp ekma4213mankeu
Bmp ekma4213mankeu
 
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
13 kwh, andita oktavia, hapzi ali, manajemen keuangan, universitas mercu buan...
 
Karya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuanganKarya ilmiah manajemen keuangan
Karya ilmiah manajemen keuangan
 
Manajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaManajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipedia
 
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
Usaha13,iwan muklas,hapzi ali,manajemen keuangan,universitas mercubuana,2018
 
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
Implementasi manajemen keuangan pada perusahaan (pertemuan 13)
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
 
Tugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keuTugas resume materi uts m. keu
Tugas resume materi uts m. keu
 
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1   Konsep Dasar Manajemen KeuanganSesi 1   Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
 
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docxjbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
jbptunikompp-gdl-linnaismaw-19356-1-1.ruang-m.docx
 
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
13, wira usaha, roni ananta s, hapzi ali, enterpreneurship, universitas mercu...
 
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdfAminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
Aminullah Assagaf_Financial Management_19 Mei 2023.pdf
 
6, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in financial management, u...
6, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in financial management, u...6, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in financial management, u...
6, be &gg, gunawan adam, hapzi ali, ethical issues in financial management, u...
 
Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2Resume uas pertengahan semester 2
Resume uas pertengahan semester 2
 
Aminullah assagaf financial management 23 okt 2020
Aminullah assagaf financial management 23 okt 2020Aminullah assagaf financial management 23 okt 2020
Aminullah assagaf financial management 23 okt 2020
 

More from Lia Ivvana

Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Lia Ivvana
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Lia Ivvana
 
Job order costing
Job order costingJob order costing
Job order costingLia Ivvana
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1Lia Ivvana
 
Pertemuan 2 persamaan akuntansi
Pertemuan 2 persamaan akuntansiPertemuan 2 persamaan akuntansi
Pertemuan 2 persamaan akuntansiLia Ivvana
 

More from Lia Ivvana (18)

Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26Manajemen keuangan bab 26
Manajemen keuangan bab 26
 
Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25Manajemen keuangan bab 25
Manajemen keuangan bab 25
 
Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23Manajemen keuangan bab 23
Manajemen keuangan bab 23
 
Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21Manajemen keuangan bab 21
Manajemen keuangan bab 21
 
Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20Manajemen keuangan bab 20
Manajemen keuangan bab 20
 
Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19Manajemen keuangan bab 19
Manajemen keuangan bab 19
 
Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18Manajemen keuangan bab 18
Manajemen keuangan bab 18
 
Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17Manajemen keuangan bab 17
Manajemen keuangan bab 17
 
Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16Manajemen keuangan bab 16
Manajemen keuangan bab 16
 
Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14Manajemen keuangan bab 14
Manajemen keuangan bab 14
 
Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13Manajemen keuangan bab 13
Manajemen keuangan bab 13
 
Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12Manajemen keuangan bab 12
Manajemen keuangan bab 12
 
Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11Manajemen keuangan bab 11
Manajemen keuangan bab 11
 
Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10Manajemen keuangan bab 10
Manajemen keuangan bab 10
 
Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28Manajemen keuangan bab 28
Manajemen keuangan bab 28
 
Job order costing
Job order costingJob order costing
Job order costing
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1
 
Pertemuan 2 persamaan akuntansi
Pertemuan 2 persamaan akuntansiPertemuan 2 persamaan akuntansi
Pertemuan 2 persamaan akuntansi
 

Manajemen keuangan bab 01

  • 1. BAB 1 OVERVIEW MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen keuangan bisa didefinisikan sebagai manajemen fungsi-fungsi keuangan perusahaan. Tugas manajer keuangan mengalami transformasi dari fokus mencari pendanaan (financing) menjadi tugas yang lebih kompleks mencakup perencanaan dan alokasi sumberdaya dalam perusahaan.
  • 2. Secara garis besar, fungsi-fungsi perusahaan bisa dikelompokkan ke dalam empat fungsi, yaitu: (1) Fungsi Pemasaran (2) Fungsi Keuangan (3) Fungsi Produksi (4) Fungsi Personalia Keempat fungsi tersebut merupakan fungsi pokok suatu perusahaan.
  • 3. Fungsi-fungsi manajemen bisa dipecah ke dalam beberapa hal: (1) Perencanaan (Planning) (2) Pengorganisasian (Organizing) (3) Staffing (4) Pelaksanaan (5) Pengendalian Manajemen keuangan dengan demikian bisa diartikan sebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, staffing, pelaksanaan, dan pengendalian fungsi-fungsi keuangan.
  • 4. 1. Model Neraca Keuangan Untuk Memahami Manajemen Keuangan Neraca keuangan suatu perusahaan terdiri dari dua sisi: sisi kiri yang meringkaskan aset yang dimiliki oleh perusahaan, dan sisi kanan yang meringkaskan sumber dana yang dipakai untuk membiayai sisi kiri perusahaan tersebut. Tugas manajer keuangan adalah mengambil keputusan investasi, pendanaan, dan operasional dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (nilai saham). Sisi kiri tersebut (aktiva) dengan demikian bisa dipandang sebagai ringkasan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan., sisi kanan neraca merupakan tugas manajer keuangan, dalam hal ini mencari dana yang kemudian diinvestasikan pada sisi kiri neraca.
  • 5. Komponen jangka pendek (lancar) dari aktiva dan pasiva membentuk modal kerja. Modal kerja bersih bisa diartikan sebagai aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Modal kerja merupakan hasil dari keputusan operasional (sehari-hari). Nilai perusahaan terdiri dari nilai hutang dan nilai saham tujuan tersebut sering disingkat sebagai memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Kemakmuran pemegang saham sering diterjemahkan ke dalam kenaikan harga pasar saham. Dengan demikian tujuan manajemen keuangan bisa diterjemahkan menjadi memaksimumkan harga pasar saham.
  • 6. 2. Menciptakan Nilai : Meningkatkan Aliran Kas Masuk Nilai bisa ditingkatkan dengan menciptakan aliran kas yang positif, Sebagai contoh, Perusahaan bisa menerbitkan surat berharga dengan biaya yang sedikit dan mendatangkan aliran kas masuk yang positif. Aliran kas yang menjadi fokus manajer keuangan berbeda dengan keuntungan akuntansi (accounting profit) Keuntungan akuntansi dihasilkan dengan mempertemukan antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut (prinsip matching). Tiga dimensi aliran kas yang perlu diperhatikan: besarnya (magnitude), timing, dan risiko. Aliran kas yang besar, diterima lebih awal, dan mempunyai risiko yang rendah, mempunyai nilai yang lebih tinggi.
  • 7. 3. Maksimimasi Keuntungan Versus Maksimisasi Nilai Saham Tujuan manajemen keuangan seringkali dinyatakan sebagai maksimisasi keuntungan. Hal tersebut tidak tepat. Pertama, keuntungan yang besar melalui jumlah saham yang beredar yang besar tidaklah sebaik yang kita inginkan. Kedua, keuntungan perlembar saham juga bukan merupakan tujuan yang tepat. Keuntungan perlembar saham tidak memperhatikan nilai waktu uang dan risiko. Disamping itu, seperti ditunjukkan dalam contoh di atas, keuntungan akuntansi lain dengan aliran kas. Aliran kaslah yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan.
  • 8. Maksimisasi keuntungan dengan maksimisasi nilai saham dengan demikian merupakan dua hal yang berbeda. Nilai saham akan ditentukan oleh banyak faktor: keuntungan perusahaan, risiko, dan faktor lain. Harga saham yang terjadi merupakan konsensus yang terjadi di pasar keuangan terhadap prospek dan risiko perusahaan di masa mendatang. Harga tersebut mencerminkan informasi besarnya aliran kas, timing, risiko, dan lainnya yang dianggap relevan oleh investor.
  • 9. 4. Manajer dan Pasar Keuangan 5. Manajer keuangan mencari dana dari pasar keuangan dengan jalan menerbitkan sekuritas atau memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan. Pada dasarnya ada dua jenis sekuritas/instrumen dasar, yaitu: saham dan hutang. Saham merupakan bentuk kepemilikan sedangkan hutang merupakan pinjaman. Sisi kanan neraca keuangan meringkaskan sumber dana yang diperoleh oleh manajer keuangan 6. Dana tersebut kemudian diinvestasikan oleh manajer keuangan, membeli aset yang bisa menghasilkan kembalian. Sisi kiri neraca keuangan meringkaskan aset yang diperoleh manajer keuangan, dengan menggunakan dana yang diperoleh pada langkah 1 di atas
  • 10. 3. Aset tersebut menghasilkan kembalian (keuntungan) 4a. Sebagian dana tersebut dikembalikan ke pasar keuangan melalui medium yang berbeda-beda. Untuk pemegang saham, perusahaan membagikan dividen, sementara untuk pemegang hutang perusahaan membagikan bunga dan mengembalikan pinjaman pokok hutang 4b. Sebagian kembalian (tingkat keuntungan) ditanamkan kembali oleh manajer keuangan ke dalam perusahaan. Kebijakan dividen akan membicarakan seberapa besar keuntungan dibagikan ke pemegang saham. Dengan demikian manajer keuangan perlu memahami bagaimana kerja pasar keuangan, bagaimana pasar keuangan menilai suatu aset.
  • 11. MANAJER KEUANGAN SEBAGAI JEMBATAN ANTARA PASAR KEUANGAN DENGAN PERUSAHAAN 2 OPERASI PERUSAHAAN 3 1 MANAJER KEUANGAN 4a PASAR KEUANGAN 4b 1: MENGUMPULKAN DANA 2: INVESTASI DANA 3: INVESTASI MENGHASILKAN 4: DISTRIBUSI KEUNTUNGAN ATAU REINVEST
  • 12. 5. Perusahaan sebagai Serangkaian Kontrak Perusahaan bisa dilihat sebagai satu rangkain kontrak antara pihak-pihak yang berkaitan. Misal, karyawan menandatangani kontrak untuk bekerja di perusahaan. Bank memberi pinjaman berdasarkan kontrak yang tertentu dengan perusahaan. Manajer dikontrak oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan agar perusahaan tersebut menghasilkan aliran kas yang bisa meningkatkan nilai perusahaan, yang dengan demikian meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Pemegang saham itu sendiri tidaklah homogen, ada pemegang saham mayoritas, pemegang saham minoritas. Keduanya tidak harus mempunyai tujuan yang konsisten satu sama lain, yang berarti mempunyai potensi konflik.
  • 13. Biasanya ada tiga jenis konflik keagenan yang sering dibicarakan di literatur keuangan, yaitu: (1) Konflik antara pemegang saham dengan manajer, (2) Konflik antara pemegang saham dengan pemegang hutang, dan (3) Konflik antara pemegang saham mayoritas dengan minoritas.
  • 14. 5.1. Konflik antara Pemegang Saham dengan Manajer Manajer disewa oleh pemegang saham untuk menjalankan perusahaan, agar perusahaan mencapai tujuan pemegang saham, yaitu memaksimumkan nilai perusahaan (kemakmuran pemegang saham). Menjadi pertanyaan apakah manajer akan bertindak konsisten dengan tujuan memakmurkan pemegang saham, tujuan yang dibebankan oleh pemegang saham kepada manajer? Jawab: Tidak Selalu. Karena itu ada potensi konflik antara Manajer dengan Pemegang Saham. Manajer bisa mempunyai agenda sendiri yang tidak konsusten dengan agenda memaksimumkan kemakmuran pemegang saham
  • 15. Donaldson, seorang peneliti di Amerika menyebutkan dua motivasi dasar manajer: Serikat, 1.Survival – manajer berusaha menguasai sumberdaya agar perusahaan terhindar dari kebangkrutan 2.Independensi atau Kecukupan diri – Manajer ingin mengambil keputusan yang bebas dari tekanan pihak luar, termasuk dari pasar keuangan. Manajer tidak suka mengeluarkan saham, karena akan mengundang campur tangan pihak luar. Sebaliknya manajer akan lebih suka menggunakan dana yang dihasilkan secara internal. Dengan dua motivasi tersebut, manajer cenderung mempunyai tujuan memaksimumkan kemakmuran perusahaan (bukannya kemakmuran pemegang saham).
  • 16. Pemegang saham bisa melakukan sejumlah tindakan untuk memastikan bahwa manajer akan bertindak konsisten dengan tujuan pemegang saham. Tindakan semacam itu membutuhkan biaya yang disebut sebagai biaya keagenan (agency cost). Biaya keagenan tersebut terdiri dari biaya untuk memonitor manajer dan biaya untuk mengimplementasikan alat kontrol terhadap manajer. Meskipun demikian, masalah perbedaan tujuan tersebut tidak akan bisa diselesaikan secara sempurna. Pemegang saham dengan demikian mempuyai kerugian dalam situasi tersebut. Kerugian tersebut sering disebut sebagai kerugian sisa (residual loss).
  • 17. Pemegang saham bisa membentuk dewan komisaris (board of directors) untuk mengawasi perilaku manajer. Beberapa cara lain bisa dilakukan, antara lain: 1.Sistem penggajian yang dikaitkan dengan prestasi perusahaan (keuntungan) dan dengan opsi saham. Jika keuntungan perusahaan naik, manajer akan memperoleh bonus. Jika harga saham naik, manajer akan memperoleh bonus tambahan melalui opsi saham 2.Pasar tenaga kerja manajer akan mengontrol manajer. Manajer yang mempunyai kemampuan yang jelek tidak akan laku, sebaliknya manajer yang sukses akan diburu oleh banyak perusahaan. Dengan demikian manajer akan berusaha meningkatkan prestasinya, dengan jalan meningkatkan nilai atau harga saham, agar masa depan mereka selalu terjaga.
  • 18. 3.Jika perusahaan mempunyai prestasi yang jelek, harga saham akan mengalami penurunan. Pada situasi semacam itu, nilai perusahaan akan terlihat terlalu ‘murah’, dan akibatnya perusahaan lain bisa membeli (mengakuisisi) perusahaan tersebut. Dalam kasus semacam itu, seringkali manajer perusahaan yang diakuisisi tidak akan dipakai lagi. Aktivitias takeover (pengambilalihan) perusahaan semacam itu akan mendisiplinkan manajer. Manajer dengan demikian akan berusaha agar harga saham selalu tinggi. Apakah pendisiplinan tersebut sudah efektif? Perlu jawaban empiris, tetapi secara umum nampaknya bukti empiris menunjukkan sudah efektif.
  • 19. 5.2. Agency Free Cash Flow Variasi lain dari konflik keagenan antara manajer dengan pemegang saham adalah agency free cash flow. Menurut teori ini, manajer akan berusaha memegang sumberdaya perusahaan agar tetap dalam kendali manajer. Jika perusahaan memperoleh keuntungan atau kas masuk tinggi, maka manajer akan berusaha agar keuntungan/kas masuk tersebut tetap berada di tangan manajer. Meskipun sebenarnya, pemegang saham mungkin akan diuntungkan jika kas tersebut dibagikan (misal dalam bentuk dividen), kemudian pemegang saham dibiarkan menginvestasikan kas tersebut ke alternatif investasi lain yang lebih menguntungkan. Manajer berusaha menahan kas tersebut dengan berbagai cara, misal tidak membayar dividen, melakukan akuisisi (membeli) perusahaan lain. Dengan akuisisi, sumber daya masih berada di tangan manajer.
  • 20. Jensen (1986) mendefinisikan aliran kas bebas (free cash flow) sebagai aliran kas yang tersisa setelah semua proyek dengan NPV positif didanai. Free cash flow lebih baik dibagikan ke pemegang saham, bukannya ditahan, karena perusahaan sudah tidak mempunyai kesempatan investasi yang menguntungkan. Kemudian pemegang saham dibiarkan memanfaatkan kas yang diterima tersebut. Dengan cara semacam itu pemegang saham bisa memaksimumkan kemakmurannya.
  • 21. 5.3. Konflik antara Pemegang Saham dengan Pemegang Hutang Pemegang saham, melalui manajer, bisa mengambil keuntungan atas pemegang hutang. Konflik tersebut bisa terjadi karena pemegang saham dengan pemegang hutang mempunyai struktur penerimaan (pay off) yang berbeda. Pemegang hutang memperoleh pendapatan yang tetap (yaitu bunga) dan kembalian pinjamannya, sedangkan pemegang saham memperoleh pendapatan diatas kelebihan atas kewajiban yang perlu dibayarkan ke pemegang hutang. Jika nilai perusahaan berada dibawah nilai kewajiban hutang, pemegang hutang berhak atas semua nilai perusahaan. Jika nilai perusahaan naik di atas nilai hutang, pemegang saham berhak atas kelebihan tersebut. Perbedaan struktur payoff tersebut bisa menyebabkan perbedaan perilaku.
  • 22. Lebih spesifik lagi, Pemegang saham (bekerjasama dengan manajer) akan tergoda untuk investasi pada aset dengan risiko yang tinggi. Tingkat keuntungan yang diharapkan akan meningkat (pemegang saham memperoleh keuntungan). Tetapi kualitas aset akan turun, sehingga merugikan pemegang hutang. Kenaikan tingkat keuntungan tidak akan memperbaiki kondisi pemegang hutang karena pemegang hutang akan memperoleh keuntungan yang tetap (bunga yang tetap sifatnya) Misalkan Bank X memberikan pinjaman kepada PT Y yang bergerak di bidang makanan (consumer goods- risiko rendah). Tiba-tiba PT Y memutuskan untuk menginvestasikan pinjaman tersebut ke sektor (anak perusahaan baru) komputer yang risikonya tinggi, dengan harapan memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi. Apakah bank X akan senang?
  • 23. 5.4. Konflik antara Pemegang Saham Mayoritas dengan Pemegang Saham Minoritas Pemegang saham tidak bersifat homogen. Karena pemegang saham tersebut berlainan, maka akan ada potensi konflik antar pemegang saham. Sebagai contoh, perusahaan yang sebelumnya dikendalikan oleh pendiri, kemudian menjual sebagian kecil saham ke publik. Dalam situasi tersebut ada dua jenis pemegang saham: mayoritas (pendiri) dan minoritas (publik). Publik dikatakan minoritas karena, meskipun jumlah mereka barangkali banyak, jumlah suara atau saham mereka lebih kecil dibandingkan dengan jumlah saham pendiri.
  • 24. Pemegang Saham Minoritas (30%) PT X PT Y (100% dimiliki oleh MrX Pemegang Saham Mayoritas (70%) Mr.X PT X tbk membeli aset PT Y dengan harga Rp200 juta. Harga pasar aset tersebut adalah Rp100juta. Siapa yang diuntungkan?
  • 25. 5.5. Konflik-konflik Lainnya masih ada banyak kontrak-kontrak lain di perusahaan, yang berarti ada potensi konflik antar pihak-pihak lain dalam perusahaan. Sebagai contoh, ada potensi konflik antara karyawan dengan manajer, antara satu departemen (misal pemasaran) dengan departemen lain (misal produksi). .
  • 26. Siapa Penyumbang Teori Keuangan yang Paling Berpengaruh? Sumbangan penting bisa dilihat dari hadiah Nobel bidang keuangan. Hadiah Nobel diberikan kepada tokoh yang dianggap memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan ilmu
  • 27. Merton Miller bersama dengan Franco Modigliani barangkali bisa dikatakan sebagai ‘bapak’ manajemen keuangan modern. Mereka mendiskusikan pengaruh dividen dan pendanaan (financing) terhadap nilai perusahaan melalui serangkaian artikel yang dimulai dari artikel mereka ‘The Cost of Capital, Corporation Finance, and The Theory of Investment’ yang muncul di American Economic Review pada tahun 1958. Mereka berargumen bahwa pada kondisi pasar modal sempurna, tidak ada pengaruh struktur modal atau kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Kebijakan pendanaan (struktur modal) maupun kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Artikel tersebut menimbulkan kontroversi dan diskusi berkepanjangan dalam teori keuangan perusahaan (coroporate finance).
  • 28. Harry Markowitz barangkali bisa disebut sebagai bapak teori investasi. Markowitz, melalui artikelnya pada tahun 1952 di Journal of Finance (Portfolio Selection), menunjukkan secara matematis bahwa diversifikasi bisa mengurangi risiko. Dua paremeter yang dia gunakan untuk mengevaluasi investasi yaitu standar deviasi dan tingkat keuntungan (return) memungkinkan perhitungan kuantitatif analisis investasi bisa dilakukan. Teori investasi berubah dari teori yang deskriptif menjadi teori yang keuantitatif. William Sharpe mengembangkan lebih lanjut kerja Markowitz menjadi teori keseimbangan Capital Asset Pricing Model (‘Capital Asset Prices: A Theory of Market Equilibrium under Conditions of Risk’ Journal of Finance, 1964). Menurut CAPM, ada hubungan positif antara risiko sistematis (risiko yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi) dengan tingkat keuntungan.
  • 29. Pada tahun 1997 dua orang ahli keuangan Myron Scholes dan Robert Merton memperoleh hadiah Nobel untuk sumbangan mereka dalam teori penilaian opsi. Myron Scholes dengan Fischer Black menerbitkan artikel mengenai penilaian instrumen keuangan opsi di Journal of Political Economy. Opsi adalah hak untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu. Sayangnya Fischer Black sudah meninggal dunia pada tahun tersebut. Hadiah Nobel diberikan hanya kepada orang yang masih hidup. Robert Merton juga menerbitkan model penilaian opsi, yang merupakan penyederhanaan dari model Black dan Scholes. Teori opsi mempunyai potensi bisa menjelaskan fenomena keuangan lebih banyak lagi.
  • 30. Pada tahun 2002, ahli perilaku Daniel Kahneman memperoleh Nobel di bidang ekonomi. Dia bersama Amos Tversky mengembangkan teori perilaku, yang kemudian mengilhami munculnya behavioral finance (Teori Keuangan berdasarkan perilaku). Teori behavioral finance merupakan alternatif (penentang) teori efisiensi keuangan. Teori efisiensi keuangan mengatakan bahwa harga mencerminkan semua informasi yang relevan. Pasar digambarkan mempunyai proses yang rasional. Sebaliknya, teori behavioral finance mengatakan bahwa pasar tidak serasional yang dibayangkan. Contoh populer, adalah harga jatuh (investor panik) pada black Monday 1987 dan 1997, meskipun tidak ada informasi lain pada hari itu. Dengan kata lain, investor panik hanya karena tidak rasional.
  • 31. 6. Topik yang Dicakup Buku ini Pembicaraan dalam buku ini mencakup 28 bab. Topiktopik yang tercakup dalam buku ini adalah: (1) Lingkungan manajemen keuangan, (2) Konsep nilai waktu uang dan penilaian surat berharga, (3) Penganggaran modal, (3) Risiko dan biaya modal, (4) Struktur modal, kebijakan dividen, dan sumber pendanaan (pasar keuangan), (5) Manajemen modal kerja, dan (6) Isu-isu tambahan, seperti reorganisasi, manajemen keuangan internasional, merjer dan akuisis, dan instrumen derivatif. Keenam topik tersebut diharapakan bisa memberikan gambaran lengkap mengenai manajemen keuangan.