Bab ini membahas bagaimana kesadaran diri dapat berkontribusi terhadap kompetensi interpersonal. Ia mengeksaminasi bagaimana hal itu dapat mempengaruhi kemampuan kita untuk membaca perilaku orang lain, membangun tindakan dan memberikan kinerja yang efektif. Juga membahas beberapa cara untuk meningkatkan tingkat kesadaran diri dengan memantau perilaku kita saat ini, merefleksikan pola perilaku masa lalu, dan lebih
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCEDeaFitraNingrum
Â
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
Tugas Interpersonal Skill-B
Nama: Dea Fitra Ningrum
NPM: 4520210023
Teknik Informatika
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE ...RojaPutriCintani
Â
Ini adalah Tugas - 4 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Ini adalah Tugas - 3 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorangTekun Sudiyono
Â
Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorang, apakah pertanyaan ini tepat diajukan kepada orang lain? Jawabannya adalah ada di dalam kita sendiri. Untuk membentuk sebuah kepribadian yang kompleks, karena sebagaimana artikel yang sudah saya sharing sebelumnya yang menyangkut akan kepribadian. Artikel itu menyebutkan bahwa kepribadian mudahnya adalah sistem diri dalam merespon lingkungan. Ketika kita bertanya tentang bagaimana cara merubah kepribadian orang lain, yang pertama kali adalah menanyakan bagaimana cara membentuk kepribadian diri yang sesuai dengan harapan diri dan harapan sosial atau lingkungan. Mudah ataukah sulit? Sulit kan, namun artinya bukan tidak mungkin atau tidak bisa. Tetap bisa.
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCEDeaFitraNingrum
Â
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE
Tugas Interpersonal Skill-B
Nama: Dea Fitra Ningrum
NPM: 4520210023
Teknik Informatika
AWARENESS OF SELF AND OTHERS AND THE DEVELOPMENT OF INTERPERSONAL COMPETENCE ...RojaPutriCintani
Â
Ini adalah Tugas - 4 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Ini adalah Tugas - 3 saya dari mata kuliah Interpersonal Skill - B
Nama : Roja' Putri Cintani
NIM : 4520210046
Mohon Maaf apa bila ada kesalahan, semoga bermanfaat
Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorangTekun Sudiyono
Â
Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorang, apakah pertanyaan ini tepat diajukan kepada orang lain? Jawabannya adalah ada di dalam kita sendiri. Untuk membentuk sebuah kepribadian yang kompleks, karena sebagaimana artikel yang sudah saya sharing sebelumnya yang menyangkut akan kepribadian. Artikel itu menyebutkan bahwa kepribadian mudahnya adalah sistem diri dalam merespon lingkungan. Ketika kita bertanya tentang bagaimana cara merubah kepribadian orang lain, yang pertama kali adalah menanyakan bagaimana cara membentuk kepribadian diri yang sesuai dengan harapan diri dan harapan sosial atau lingkungan. Mudah ataukah sulit? Sulit kan, namun artinya bukan tidak mungkin atau tidak bisa. Tetap bisa.
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirisiakadurban
Â
makalah konsep diri. diri kita memiliki konsep dalam setiap prilaku kehidupan. seperti gambaran diri bagaimana pandangan kita terhadap diri kita sendiri
Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorangTekun Sudiyono
Â
Bagaimana cara membentuk kepribadian seseorang, apakah pertanyaan ini tepat diajukan kepada orang lain? Jawabannya adalah ada di dalam kita sendiri. Untuk membentuk sebuah kepribadian yang kompleks, karena sebagaimana artikel yang sudah saya sharing sebelumnya yang menyangkut akan kepribadian. Artikel itu menyebutkan bahwa kepribadian mudahnya adalah sistem diri dalam merespon lingkungan. Ketika kita bertanya tentang bagaimana cara merubah kepribadian orang lain, yang pertama kali adalah menanyakan bagaimana cara membentuk kepribadian diri yang sesuai dengan harapan diri dan harapan sosial atau lingkungan. Mudah ataukah sulit? Sulit kan, namun artinya bukan tidak mungkin atau tidak bisa. Tetap bisa.
Questioning and the information getting interview - Interpersonal Skill - Tas...Tasyailmelia
Â
Universitas Pancasila-Intepersonal Skill
Tugas 7- Questioning and the information getting interview
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
Universitas Pancasila-Intepersonal Skill
Tugas 3- Developing Interpersonal Skills
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
Interpersonal Skill B
The Nature of Interpersonal Skills-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwat...Tasyailmelia
Â
Universitas Pancasila-Interpersonal Skill
Tugas 2-The Nature of Interpersonal Skills (A historical perspective)
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Awareness of Self and Other - Interpersonal Skill - Tasya ilmelia Sabarwati Sianturi
1. Awareness Of Self and
Other And The
Development Of
Interpersonal
Competence
Tugas 4
Nama : Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
NPM : 4520210074
INTERPERSONAL SKILL - B
2. Learning
Objective
Mengetahui perbedaan antara teori yang dianut dan teori yang
digunakan.
Memahami mengepa orang sering tidak menyadari 'teori yang
digunakan'
Waspada terhadap beberapa faktor yang dapat merusak
persepsi seseorang
Mengakui pentingnya pertanyaan yang orang tanyakan pada
diri mereka sendiri
Sadar akan bagaimana keyakinan tentang diri dapat
mempengaruhi presentasi diri
Memahami perbedaan anatara kesadaran diri yang subjektif
dan objektif
Untuk memehami bagaimana nilai, keyakinan, asumsi dan teori
subjektif interaksi sosial dapat mempengaruhi kompetensi
interpersonal.
Tujuan Pembelajaran
3. Theory
Materi
Why self-
awareness is
important
Mengapa kesadaran
diri itu penting
Developing
greater self-
awareness
Mengembangkan
kesadaran diri yang
lebih besar
Awareness of
other
Kesadaran orang
lain
Self-presentation
Presentasi diri
4. Why self-awareness is
important
Kesadaran diri kita terkait erat dengan kemampuan kita membaca perilaku yang lain,
membangun tindakan dan memberikan kinerja yang efektif. Orang yang memiliki
tingkat kesadaran diri tinggi memahami bagaimana caranya sendiri mengenai nilai-
nilai, keyakinan dan teori subjektif itu mempengaruhi apa yang mereka lihat dan
lakukan.
Mengapa kesadaran diri itu penting
5. The first reflects the values and beliefs that
are uppermost in our mind and that we
espouse to others (our espoused theory of
action). We may be espe cially conscious of
our espoused theories because they are the
kinds of theories we talk about on training
courses or read about in books. They may
also be the theories that reflect the values and
beliefs of the people we respect. At the
conscious level, therefore, they become the
unquestioned and taken-for-granted basis for
relating to others. For example, a counsellor
who has had a long and rigorous professional
training may espouse the importance of
always adhering to the high standards of
professional practice that were part of that
training.
Espoused theory
The second kind of theory, which we may be less
aware of, reflects the values and beliefs that actually
underpin our behaviour (our theory in use). Theories
in use are the product of a prolonged period of social
conditioning and we are often unaware of the extent
to which this conditioning influences our behaviour.
The counsellor, referred to above, may, over the
course of her career, have modified her working
methods to cope with the pressure of work and new
types of problem. This process may have involved
many small changes, incremental adjustments over a
prolonged period of time – a short cut here and a
new procedure there. The end result may be that her
actual working practice, reflecting her theory in use,
is different from the theory that underpinned her
training and which she still espouses as the most
effective way of working.
Theory in use
6. Covey (1989)
Dia berpendapat bahwa
kebiasaan adalah faktor kuat
dalam menentukan seberapa
efektif kita kerana mereka bisa
konsisten dan tidak disadari.
Argumennya menunjukkan bahwa
semakin banyak kita sadar akan
kebiasaan kita dan 'paradigma,
peta dan asumsi dasar kita.
Teori Argyris
Semakin kita sadari sejauh
mana kebiasaan ini telah
dipengaruhi oleh
pengalaman kita, semakin
banyak yang kita konsumsi
tanggung jawab untuk
mereka.
Awareness of
‘theory in
use’
Kesadaran akan 'teori yang digunakan'
Di mana orang lain mengetahui
hal-hal yang dia ketahui tentang
dirinya dan mereka tidak tahu
tentang dirinya sendiri. Akibatnya
dia mungkin gagal memahami
mengapa orang lain bereaksi
seperti apa yang mereka lakukan
terhadap mereka
7. Kita perlu mengamati diri kita
dalam tindakan. Kita bisa
melakukan ini dengen
merenungkan pola perilaku
masa lalu dan pemantauan
bagaimana kita berperilaku disni
sekarang.
Kita juga harus terbuka dan
tanggap terhadap umpan balik
dari orang lain.
Untuk menjadi pembaca yang terampil
tentang perilaku orang lain, kita perlu
waspada 'siapa kami' (apa yang kami hargai
dan yakini) dan bagaimana hal ini
mempengaruhi jalannya kita melihat dunia
di sekitar kita, termasuk orang orang yang
kita temui. Kita juga perlu menyadari
bagaimana orang lain memandang kita, dan
bagaimana ini mempengaruhi bagaimana
mereka berperilaku terhadap kita.
Kesadaran
orang lain
8. Reading the
behaviour of
other
Membaca perilaku orang lain
Cara kita memandang orang lain dipengaruhi oleh
cara kita memperhatikan secara selektif seperti
beberapa aspek situasi dan mengabaikan yang lain.
Selektivitas ini dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Fokus perhatian di sini adalah bagaimana faktor
internal mempengaruhi pertanyaan yang kita
tanyakan pada diri kita sendiri tentang orang lain
9. Mungkin percaya bahwa orang yang penting adalah
mereka yang dapat mewujudkan sesuatu. Kami mungkin
juga percaya bahwa orang-orang seperti itu cenderung
asertif, berusaha mengambil sikap mengendalikan situasi
dan mengadopsi pendekatan kepemimpinan yang
Pendekatan kita untuk memahami orang lain mempengaruhi
pembacaan kita atas perilaku mereka. Anda dan cara kita
bersikap terhadap mereka. Misalnya, setelah ditunjuk untuk
mengelola tim baru operator komputer, kami dapat meminta
diri apakah bawahan baru kita dapat diandalkan.
Awareness of self
and other
Awareness of self
and other
11. Self-
presentation
Gahagan (1984)
‘People must do
something in order to
change their encounters
and relationships, but
they won’t do so unless
they believe that as
agents they can be
effective.’
Kinerja dan keyakinan tentang diri
Keyakinan yang menghancurkan diri sendiri yang
terlalu umum yang dapat merusak kompetensi
pribadi adalah keyakinan bahwa tidak ada yang
dapat kita lakukan untuk mengontrol hasil dari
interaksi sosial.
R|R
12. Reflecting on patterns of
past behaviour
Cara untuk meningkatkan
kesadaran diri diri adalah dengan
melakukan refleksi pengalaman
masa lalu kita untuk
mengidentifikasi kebiasaan.
Begitu kita punya pola-pola yang
teridentifikasi dari perilaku masa
lalu yang dapat kita kenali untuk
memantau perilaku kita sekarang.
Monitoring how we
behave in the here-and-
now
Salah satu cara untuk
meningkatkan kesadaran diri
adalah dengan memantau
bagaimana kita berperilaku disini
dan sekarang. Kita bisa
melakukan ini dengan
mengamati diri kita sendiri
berinteraksi dengan orang lain
Developing
greater self-
awareness
Being open and responsive
to feedback from others
Other people are often aware of
things about us that we are not
conscious of. For example, they
may be aware that we never fail
to communicate our preferences
when relating to some
colleagues but that we are not
assertive when relating to
others.
13. This chapter has considered how self-awareness can contribute to
interpersonal competence. It has examined how it can affect our ability to
read the behaviour of others, construct courses of action and deliver an
effective per formance. It has also discussed some of the ways in which we
can improve our level of self-awareness by monitoring our behaviour in the
here-and now, reflecting on patterns of past behaviour and being more
receptive to feedback from others.
Summary
Rangkuman