Makalah ini membahas tentang kepribadian dan nilai dalam perilaku organisasi. Makalah ini menjelaskan definisi kepribadian, kerangka kerja teoritis untuk menilai kepribadian seseorang, sifat-sifat kepribadian yang relevan dengan perilaku organisasi, definisi nilai, hubungan antara kepribadian dan nilai individu di tempat kerja, serta nilai-nilai internasional.
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan memiliki potensi alam yang melimpah salah satunya dalam produksi garam. Garam lokal sudah biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri aneka pangan ikan, asin, perminyakan kulit, pakan ternak, es, tekstil, dan pengeboran minyak. Petani garam mengklain sebagian besar produiksi garam nasional sudah bisa memenuhi persyaratan kualitas yang dibutuhkan industri. Karenanya, petani menolak upaya pemerintah mengimpor garam sesuai dengan rekomendasi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Denganan demikian, wacana impor garam dianggap sebagai akal-akalan pengusaha semata.
Industri makanan dan minuman membutuhkan garam dengan kadar alkali yang cukup tinggi sebesar 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton atau lebih. Selain itu, garam yang diperlukan industri makanan dan minuman memiliki kadar NaCL sebesar 97% dengan kadar air maksimum 0,5% sementara, kebanyakan produksi lokal dipandang belum mampu memenuhi syarat garam industri tersebut. Disisi lain dari pihak pelaku industri menyatakan bahwa persoalannya bukan hanya sekedar bisa produksi, faktor penting lain juga ada pada kualitas. Hal ini lah yang memicu PT.Garuda Food menghentikan kegiatan produksinya untuk sementara jika pasokan garam industri tidak segera tersedia dalam waktu dekat.
Kebijakan impor garam pertama kali ditempuh berdasarkan pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang belum bisa dipenuhi oleh produsen garam industri maupun garam konsumsi. Dalam peraturan itu dinyatakan bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagai bahan baku industri serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani garam perlu mengatur ketentuan garam impor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskannya dalam 2 pertanyaan, antara lain :
1. Apa yang menjadi penyebab impor garam industri Indonesia semakin meningkat?
2. Bagaimana upaya PT. Garam selaku BUMN yang mengurusi pergaraman menangani tataniaga garam industri?
Kami mengupasnya dalam powerpoint ini.
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan memiliki potensi alam yang melimpah salah satunya dalam produksi garam. Garam lokal sudah biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri aneka pangan ikan, asin, perminyakan kulit, pakan ternak, es, tekstil, dan pengeboran minyak. Petani garam mengklain sebagian besar produiksi garam nasional sudah bisa memenuhi persyaratan kualitas yang dibutuhkan industri. Karenanya, petani menolak upaya pemerintah mengimpor garam sesuai dengan rekomendasi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Denganan demikian, wacana impor garam dianggap sebagai akal-akalan pengusaha semata.
Industri makanan dan minuman membutuhkan garam dengan kadar alkali yang cukup tinggi sebesar 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton atau lebih. Selain itu, garam yang diperlukan industri makanan dan minuman memiliki kadar NaCL sebesar 97% dengan kadar air maksimum 0,5% sementara, kebanyakan produksi lokal dipandang belum mampu memenuhi syarat garam industri tersebut. Disisi lain dari pihak pelaku industri menyatakan bahwa persoalannya bukan hanya sekedar bisa produksi, faktor penting lain juga ada pada kualitas. Hal ini lah yang memicu PT.Garuda Food menghentikan kegiatan produksinya untuk sementara jika pasokan garam industri tidak segera tersedia dalam waktu dekat.
Kebijakan impor garam pertama kali ditempuh berdasarkan pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang belum bisa dipenuhi oleh produsen garam industri maupun garam konsumsi. Dalam peraturan itu dinyatakan bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagai bahan baku industri serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani garam perlu mengatur ketentuan garam impor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskannya dalam 2 pertanyaan, antara lain :
1. Apa yang menjadi penyebab impor garam industri Indonesia semakin meningkat?
2. Bagaimana upaya PT. Garam selaku BUMN yang mengurusi pergaraman menangani tataniaga garam industri?
Kami mengupasnya dalam powerpoint ini.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menjelaskan kepribadian, cara pengukurannya, dan faktor-faktor pembentuknya.
Menjelaskan kerangka kerja Indikator Tipe Kepribadian Myers-Briggs serta kekuatan dan kelemahannya.
Mengidentifikasi sifat-sifat utama dalam model kepribadian Lima Besar.
Mendemonstrasikan bagaimana fitur-fitur Lima Besar memprediksi perilaku di tempat kerja.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Menjelaskan kepribadian, cara pengukurannya, dan faktor-faktor pembentuknya.
Menjelaskan kerangka kerja Indikator Tipe Kepribadian Myers-Briggs serta kekuatan dan kelemahannya.
Mengidentifikasi sifat-sifat utama dalam model kepribadian Lima Besar.
Mendemonstrasikan bagaimana fitur-fitur Lima Besar memprediksi perilaku di tempat kerja.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa medicine atau obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat tradisional. Dimana obat mempunyai khasiat masing-masing yang dapat bermanfaat bagi kita namun juga memiliki efek samping saat kita mengkonsumsinya.
Pada seorang yang mempunyai kelainan jiwa kita dapat memberikannya obat psikofarmaka, lobektomi dan electro convulsi therapy (ECT). Dimana dalam pemberiannya yang dilakukan oleh seorang perawat, perawat harus mengumpulkan data terlebih dahulu sebelum melakukan pengobatan, kemudian melaksanakan prinsip pengobatan psikofarmaka dan yang terakhir perlu melakukan evaluasi, apakah obat tersebut sudah berreaksi dengan baik atau masih belum.
makalah keperawatan dasar 1 tentang konsep dirisiakadurban
makalah konsep diri. diri kita memiliki konsep dalam setiap prilaku kehidupan. seperti gambaran diri bagaimana pandangan kita terhadap diri kita sendiri
Semua ide, pikiran kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. (Stuart dan Sundeen, 2005)
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
1. MAKALAH
KEPRIBADIAN DAN NILAI
DALAM PERILAKU ORGANISASI
.
Disusun oleh:
1) Jihan Ineke Wardani (21824429)
2) Herlina Pungki Florensia Kolah (21813217)
Dosen pengajar:
Dr.Tri Marhaeni W.M.Si
SEMESTER3
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MALANG 2019/2020
JL. Baiduri bulan no.1 Malang Tlp.(0341)553401 website:www.stia-malang.ac.id
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “Kepribadian dan Nilai
Dalam Perilaku Organisasi” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun oleh penulis dengan tujuan memberikan informasi kepada
pembaca tentang informasi perilaku organisasi dan kami berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kehidupan serta perkembangan ilmu pengetahuan bagi pembaca.
Malang, 25 Oktober 2019
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita semua memiliki kepribadian yang berbeda-beda.Orang-orang juga
berbeda dalam nilai-nilai mereka. Saat kita berbicara tentang kepribadian seseoang, kita
tidak bermaksud bahwa orang itu memiliki karisma atau secara konstan tersenyum.
Sebagai ahli perilaku organisasi, kita sedang menjelaskan sebuah konsep dinamis dari
pertumbuhan dan perkembangan kepribadian seseorang.
Kepribadian merupakan hal penting bagi setiap manusia, karena dari
kepribadian itulah setiap perilaku dan aktivitas manusia bisa dinilai, apakah baik atau
buruk, apakah memberi nilai atau merusak nilai. Kepribadian mengacu pada karakteristik
psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap lingkungan orang itu sendiri. Kepribadian adalah salah satu syarat mutlak bagi
manusia untuk memancarkan eksistensinya di dunia sebagai makhluk social baik
secara internal maupun eksternal. Kepribadian biasanya digambarkan dalam
karakteristik perilaku seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi,
otonomi, cara mempertahankan diri, kemampuan beradaptasi, dan sifat agresif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari keperibadian
2. Bagaimana menilai keperibadian seseorang dengan menggunakan berbagai
kerangka kerja teoritis yang ada?
3. Bagaimana sifat keperibadian lainnya yang relevan dengn perilaku organisasi
4. Apa devinisi dari nilai
5. Bagaimana mengaitkan keperibadian dan nilai-nilai individu di tempat kerja
6. Bagaimana dengan nilai-nilai internasional
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi keperibadian
4. 2. Mengetahui cara menilai keperibadian seseorang dengan menggunakan berbagai
kerangka kerja teoritis
3. Mengetahui sifat keperibadian lainnya yang relevan dengan perilaku organisasi
4. Mengetahui definisi dari nilai
5. Mengidentifikasi keperibadian dan nilai-nilai individu di tempat kerja
6. Mengidentifikasi nilai-nilai internasional
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kepribadian
Kepribadian adalah jumlah total cara-cara dimana seorang individu beraksi
atas dan berinteraksi dengan orang lain. Sikap tersebut akan terwujud dalam tindakan
seseorang kalau dihadapkan dengan situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan
perilaku yang baku/berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang
sedang dihadapi, sehingga jadi ciri khas pribadinya.
Dibawah ini pengertian kepribadian menurut para ahli:
a) Theodor R. Newcombe – Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang
dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
b) Yinger – Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu
dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan
serangkaian instruksi.
c) Cuber – Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang
tampak dan dapat dilihat seseorang.
d) M.A.W Bouwer – Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi
corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini & sikap-sikap seseorang.
2.2 Kerangka Kerja Teoritis
A. Indikator tipe Myers-Briggs
Adalah instrumen penilaian keperibadian yang paling umum digunakan di
dunia.Dengan menggunakan 100 pertanyaan yang menanyakan orang-orang apa
yang biasanya mereka rasakan atau lakukan dalam berbagai situasi . Indikator
tersebut diantaranya:
6. 1. Ekstrover (Ekstrovered-E) versus Introver (Intraveted –I). Individu-
individu ekstrover ramah,pandai bersosialisasi, dan percaya diri .
Introver tenang dan pemalu.
2. Perasa (Sensing-S) versus Intuitif (Intuitive-N). Tipe perasa praktis
serta memilih rutin dan urutan. Mereka fokus pada detail . Intuitif
bergantung pada proses tidak sadar dan melihat pada “gambar besar”.
3. Memikirkan (Thinking-T) versus Merasakan (Feeling-F). Tipe yang
memikirkan biasanya menggunakan penalaran dan logika untuk
menangani masalah. Tipe yang merasakan berpegang pada nilai-nilai
dan emosi pribadi mereka.
4. Menilai (Judging-J) Versus Menerima (Perceiving-P). Tipe yang
menilai menginginkan kendali dan memilih urutan dan struktur. Tipe
yang menerima fleksibel dan spontan.
B. Model Kepribadian Lima Besar
Lima dimensi dasar yang mendasari semua yang lainnya dan mencakup
hampir semua variasi signifikan dalam keperibadian manusia. Inilah faktor-faktor lima
besar:
1. Ekstraversi
Dimensi ekstraversi menampilkan level kenyamanan kita didalam
hubungan. Ekstrover cenderung ekspresif,percaya diri, dan mampu
bersosialisasi. Introver cenderung pemalu, penakut, dan tenang.
2. Keramahan
Dimensi keramahan merajuk pada kecenderungan seorang individu
untuk memahami orang lain. Orang yang ramah kooperatif, hangat,
dan mempercayai. Orang yang berskor rendah dingin, tidak ramah,
dan antagonis.
3. Kehati-hatian
7. Dimensi kehati-hatian adalah sebuah ukuran reabilitas. Orang yang
sangat hati-hati bertanggung jawab, teratur, dapat diandalkan, dan
persisten. Mereka yang berskor rendah pada dimensi ini mudah
dialihkan, tidak teratur, dan tidak dapat di andalkan.
4. Stabilitas emosional
Dimensi stabilitas emosional sering dilabeli dengan kebalikannya,
uring-uringan menunjukan kemampuan seseorang untuk menghadapi
stres. Orang dengan stabilitas emosional positif tinggi cenderung
tenang, percaya diri, dan aman. Mereka dengan skor negatif tinggi
cenderung gugup, cemas, depresi dan tidak aman.
5. Keterbukaan pada pengalaman
Dimensi ketebukaan pada pengalaman mencakup kisaran minat dan
ketertarikan atas inovasi. Orang yang sangat terbuka kreatif, ingin
tahu, dan secara artistik sensitive. Sebaliknya mereka yang berada di
ujung lainnya dari kategori ini konvensional dan measa nyaman dalam
keadaan yang dikenal.
C. DARK TRIAD
Tiga fitur yang tidak diinginkan social lainya, yang kita punya dalam
tingkatan yang beragam dan relevan terhadap perilaku organisasi, merujuk
pada sifat negatifnya.
a) Machiavellianisme, sebuah proses dimana seseorang yang
memanipulasi memperoleh semacam penghargaan yang lebih dari pada
yang seharusnnya dia peroleh jika tanpa melakukan manipulasi,
sedangkan seseorangg yang lain mendapatkan penghargaan yang lebih
sedikit.
Contoh: melakukan kecurangan pada saat ujian.
8. b) Narsisme, menjelaskan seseorang yang memiliki rasa berlebihan akan
pentingnya diri, membutuhkan kekaguman yang berlebihan, memiliki rasa
kelayakan, dan angkuh. Bukti menyatakan orang yang narsis lebih
karismatik dari ada yang lain.
c) Psikopat, didefinisikan sebagai kurangnya kepedulian pada orang lain,
dan kurangnya rasa bersalah atau menyesal ketika tindakan mereka
menyebabkan bahaya.
D. Pendekatan Penghindaran
Motivasi pendekatan adalah ketertarikan kita pada rangsangan
positif dan motivasi penghindaran adalah respons kita pada rangsangan
negative.
Satu studi menunjukan, misalnya, bahwa motivasi pendekatan dan
penghindaran dapat membantu menjelaskan bagaimana evaluasi diri inti
memengaruhi kepuasan kerja. Misalnya tekanan kompetitif cenderung
memunculkan baik motivasi pendekatan (orang bekerja lebih keras untuk
menang) dan motivasi penghindaran (orang teralihkan dan terdemotivasi oleh
ketakutan akan kekalahan.
2.3 Sifat Kepribadian Yang Relevan dengan Perilaku Organisasi
a. Evaluasi inti diri
Merupakan kesimpulan akhir yang dimiliki individu tentang
kemampuan, kompetensi, dan nilai mereka sebagai individu. Orang yang
memiliki evaluasi inti diri positif menyukai dirinya dan memandang dirinya
efektif, mampu dalam kendali atas lingkungannya. Mereka dengan evaluasi
diri negative cenderung tidak menyukai dirinya, mempertanyakan
kemampuannya, dan memandang dirinya tidak berdaya atas lingkungan.
9. b. Pengawasan diri
Suatu sikap keperibadian yang mengukur kemampuan seseorang
individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan factor-faktor situasional
eksternal. Pengawasan diri yang tinggi menunjukan adaptabilitas yang cukup
dalam menyesuaikan perilakunya dengan petunjuk-petunjuk eksternal dan
dapat berperilaku berbeda dalam situasi yang beragam, kadan-kadang
menampilkan kontradiksi yang berbeda antara tampilan umum dan pribadi.
Pengawasan diri rendah cenderung menampilkan desposisi dan sikap
mereka yang sebenarnya dalam setiap situasi; oleh karena itu, ada
konsistensi perilaku yang tinggi antara siapa mereka dan apa yang mereka
kerakan.
c. Kepribadian Proaktif
Orang-orang yang mengidentifikasi peluang, menunjukan inisatif,
mengambil tindakan, dan bertahan sampai perubahan yang berarti terjadi.
Individu-individu yang proaktif memiliki banyak perilaku yang diingikan
organisasi. Mereka juga memiliki level kinerja dan kesuksesan karier yang
lebih baik. Individu proaktif lebiih cepat memperoleh pekerjaan. Bisa jadi
bahwa proaktifitas mencakup mengetahui kapan harus mundur dan
mempertimbangkan ulang alternative-alternatif dalam menghadapi
kegagalan. Singkatnya ketika keperibadian proaktif bisa menjadi penting bagi
kinerja individu dan tim, seperti semua sifat itu bisa memiliki kekurangan, dan
efektivitasnya bisa tergantung pada konteksnya.
10. 2.4 Definisi dari Nilai
Nilai adalah keyakinan dasar bahwa sebuah mode tindakan spesifik atau
akhir dari keberadaan lebih diinginkan secara pribadi atau social dibandingkan mode
tindakan atau akhir keberadaan lawannya atau kebalikannya. Sistem nilai adalah sebuah
hierarki berdasarkan sebuah peringkat atas nilai-nilai individu atas sisi intensitasnya seperti
kebebasan, kesenangan, hormat diri, kejujuran, kepatuhan dan kesamaan.
Generasi Angkatan Kerja Perkiraan Umur Nilai-nilai kerja dominan
Lonjakanbayi 1965-1985 Pertengahan40-an
sampaipertengah60-an
Kesuksesan,pencapaian,ambisi,
ketidaksukaanatasotoritas,
kesetiaanpadakarier
X 1985-2000 Akhir 20-ansampaiawal
40-an
Keseimbangankerja/hidup,
orientasitim, tidakmenyukai
aturan, setia padahubungan
Milenium 2000-sekarang
Di bawah30
Percayadiri, kesuksesanfinansial,
mengandalkandiritetapi
berorientasitim,kesetiaanpada
dirimaupunhubungan.
Tabel. Perbedaangeneralisasi dalam nilai-nilai kerja dan angkatan kerja
2.5 Mengaitkan Kepribadian dan Nilai-Nilai Individu di Tempat Kerja
1. Kecocokan Orang-Pekerjaan
Merupakan sebuah teori yang mengidentifikasi keperibadian dan
mengusulkan bahwa kecocokan antara tipe kepribadian dan lingkungan pekerjaan
menentukan kepuasan dan perputaran. Usaha untuk mencocokkan tuntutan
pekerjaan dengan karakteristik kepribadian diartikulasikan paling baik dalam teori
kecocokan kepribadian-pekerjaan oleh John Holland. Teorinya berpendapat
bahwa kepuasan dan keinginan untuk meninggalkan sebuah posisi bergantung
pada seberapa baik individu itu mencocokkan kepribadiannya dengan sebuah
pekerjaan.
11. 2. Kecocokan Orang-Organisasi
Jika sebuah organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah
serta membutuhkan pekerja untuk siap mengubah tugas-tugas dan berpindah
antar tim dengan mudah, maka yang lebih penting adalah melihat kecocokan
kepribadian pekerja dengan budaya keseluruhan organisasi dibandingkan dengan
karakteristik setiap pekerjaan.
Kecocokan orang dengan organisasi pada dasarnya berpendapat bahwa
orang-orang tertarik dan memilih organisasi yang sesuai dengan mereka, dan
mereka meninggalkan organisasi yang tidak cocok dengan kepribadiannya.
12. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian berarti bagi perilaku organisasi. Ia tidak menjelaskan semua
perilaku, tetapi ia menetapkan tahapannya. Teori dan riset yang berkembang
mengungkapkan bagaimana kepribadian berarti lebih dalam beberapa situasi
dibandingkan yang lainnya. Lima Besar telah menjadi kemajuan yang cukup penting,
meskipun Dark Triad dan sifat-sifat lainnya juga berarti. Lebih jauh lagi, setiap sifat
memiliki keuntungan dan kelemahan bagi perilaku kerja. Tidak ada konstelasi yang
sempurna dari sifat-sifat yang ideal untuk setiap situasi. Kepribadian dapat membantu
kita untuk memahami mengapa seseorang bertindak, berpikir, dan merasa
sebagaimana yang kita lakukan, dan manajer yang cerdas dapat menempatkan
pemahaman itu untuk digunakan dengan hati-hati menempatkan pekerja dalam situasi
yang paling cocok dengan kepribadiannya.
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan.