SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2019
TENTANG
PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan birokrasi yang lebih dinamis
dan profesional sebagai upaya peningkatan efektifitas
dan efisiensi untuk mendukung kinerja pelayanan
pemerintah kepada publik, perlu dilakukan
penyederhanaan birokrasi melalui penyetaraan jabatan
administrasi ke dalam jabatan fungsional;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi ke
dalam Jabatan Fungsional;
https://ainamulyana.blogspot.com/2019/12/permenpan-rb-nomor-28-tahun-2019.html
- 2 -
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 89);
4. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 97 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 235);
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan
dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 834);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG
PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM
JABATAN FUNGSIONAL.
- 3 -
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN
adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah.
2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
3. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian Pegawai ASN dan
pembinaan manajemen ASN di instansi pemerintah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan melaksanakan proses
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian
aparatur sipil negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Instansi Pemerintah adalah Instansi Pusat dan Instansi
Daerah.
6. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan
kesekretariatan lembaga nonstruktural.
7. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan
perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi
sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat
daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.
8. Jabatan Administrasi adalah sekelompok Jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
- 4 -
publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan.
9. Pejabat Administrasi adalah Pegawai ASN yang
menduduki Jabatan Administrasi pada instansi
pemerintah.
10. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
11. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki
Jabatan Fungsional pada Instansi Pemerintah.
12. Jabatan Administrator adalah jabatan yang memiliki
tanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh
kegiatan pelayanan publik serta administrasi
pemerintahan dan pembangunan.
13. Pejabat Administrator yang selanjutnya disebut
Administrator adalah Pegawai ASN yang menduduki
Jabatan Administrator pada Instansi Pemerintah.
14. Jabatan Pengawas adalah jabatan yang memiliki
tanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan oleh pejabat pelaksana.
15. Pejabat Pengawas yang selanjutnya disebut Pengawas
adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Pengawas
pada Instansi Pemerintah.
16. Penyetaraan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan
Fungsional yang selanjutnya disebut Penyetaraan
Jabatan adalah Pengangkatan Pejabat Administrasi ke
dalam Jabatan Fungsional melalui
Penyesuaian/Inpassing pada jabatan fungsional yang
setara.
17. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur
negara.
- 5 -
BAB II
RUANG LINGKUP DAN KRITERIA
Bagian Kesatu
Ruang Lingkup
Pasal 2
Ruang lingkup Penyetaraan Jabatan pada Instansi
Pemerintah, meliputi:
a. Jabatan Administrator;
b. Jabatan Pengawas; dan
c. Jabatan Pelaksana (eselon V).
Bagian Kedua
Kriteria
Pasal 3
(1) Penyetaraan Jabatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 dilakukan dengan kriteria:
a. tugas dan fungsi jabatan berkaitan dengan
pelayanan teknis fungsional;
b. tugas dan fungsi jabatan dapat dilaksanakan oleh
pejabat fungsional; dan
c. jabatan yang berbasis keahlian/keterampilan
tertentu.
(2) Selain kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Jabatan Administrasi yang dapat dipertimbangkan
untuk tidak dilakukan Penyetaraan Jabatan harus
memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. memiliki tugas dan fungsi sebagai Kepala Satuan
Kerja dengan kewenangan dan tanggung jawab
dalam penggunaan anggaran atau pengguna
barang/jasa; atau
b. memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan
kewenangan/otoritas, legalisasi, pengesahan,
persetujuan dokumen, atau kewenangan
kewilayahan.
- 6 -
(3) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diusulkan
oleh Instansi Pemerintah kepada Menteri sebagai bahan
pertimbangan penetapan jabatan yang diperlukan
kedudukannya sebagai Administrator, Pengawas, dan
Pelaksana (eselon V).
Pasal 4
(1) Penyetaraan Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
2 dilaksanakan dengan persyaratan sebagai berikut:
a. PNS yang masih menjalankan tugas dalam Jabatan
Administrator, Jabatan Pengawas dan Jabatan
Pelaksana (Eselon V) berdasarkan keputusan Pejabat
yang Berwenang;
b. berijazah paling rendah S-1 (Strata-Satu)/D-4
(Diploma-Empat)/S-2 (Strata-Dua) atau yang sederajat;
c. Jabatan Administrasi memiliki kesesuaian dengan
jabatan fungsional yang akan diduduki;
d. memiliki pengalaman atau pernah melaksanakan tugas
yang berkaitan dengan tugas jabatan fungsional; dan
e. masa menduduki jabatan paling kurang 1 (satu) tahun
sebelum Batas Usia Pensiun (BUP) jabatan Administrasi
sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.
(2) Dalam hal kualifikasi, kompetensi, dan kinerja Pejabat
Administrasi dibutuhkan oleh organisasi, dapat
dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e berdasarkan rekomendasi dari Pejabat
yang Berwenang.
BAB III
MEKANISME PENYETARAAN JABATAN
Bagian Kesatu
Tahapan Penyetaraan Jabatan
Pasal 5
Untuk pelaksanaan Penyetaraan Jabatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, Instansi Pemerintah perlu
melaksanakan langkah sebagai berikut:
- 7 -
a. identifikasi Jabatan Administrasi pada unit kerja;
b. pemetaan Jabatan dan Pejabat Administrasi yang
terdampak penyederhanaan birokrasi;
c. pemetaan Jabatan Fungsional yang dapat di duduki
Pejabat yang terdampak penyederhanaan birokrasi;
d. penyelarasan Tunjangan Jabatan Fungsional dengan
Tunjangan Jabatan Administrasi dengan menghitung
penghasilan dalam Jabatan Administrasi ke Jabatan
Fungsional; dan
e. penyelarasan kelas Jabatan Fungsional dengan kelas
Jabatan Administrasi.
Bagian Kedua
Pelaksanaan Penyetaraan Jabatan
Paragraf 1
Penyetaraan Jabatan
Pasal 6
Penyetaraan Jabatan dilakukan sebagai berikut:
a. Administrator disetarakan dengan Jabatan Fungsional
jenjang Ahli Madya;
b. Pengawas disetarakan dengan Jabatan Fungsional
jenjang Ahli Muda; dan
c. Pelaksana (eselon V) disetarakan dengan Jabatan
Fungsional Jenjang Ahli Pertama.
Pasal 7
Dalam hal Administrator sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6 huruf a memiliki pangkat/golongan ruang di bawah
pangkat/golongan ruang Pembina (IV/a), Administrator
disetarakan dalam Jabatan Fungsional jenjang Ahli Madya.
Pasal 8
Dalam hal Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
huruf b:
- 8 -
a. memiliki pangkat/golongan ruang di bawah
pangkat/golongan ruang Penata (III/c), Pengawas
disetarakan dalam Jabatan Fungsional jenjang ahli muda;
dan
b. memiliki pangkat/golongan ruang di atas
pangkat/golongan ruang Penata Tingkat I (III/d),
Pengawas disetarakan dalam jabatan fungsional jenjang
ahli muda.
Pasal 9
(1) Dalam hal Administrator, Pengawas, dan Pelaksana
(eselon V) belum memiliki ijazah yang sesuai dengan
persyaratan, dapat disetarakan dalam Jabatan
Fungsional sesuai dengan jabatannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8.
(2) Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melakukan
uji kompetensi oleh Instansi Pemerintah yang
bersangkutan sebelum diangkat dalam jabatan
fungsional
(3) Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V)
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memiliki
pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan paling
lama 3 (tiga) tahun sejak diangkat.
(4) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
bagi Administrator yang akan diangkat dalam Jabatan
Fungsional jenjang ahli madya harus memperhatikan
ketentuan jabatan fungsional tertentu yang
mensyaratkan kualifikasi pendidikan S-2 (Strata-Dua)
untuk menduduki jenjang ahli madya, dan wajib
memiliki pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan
paling lama 4 (empat) tahun sejak diangkat.
(5) Administrator, Pengawas dan Pelaksana (eselon V) yang
belum memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dapat
diberikan satu kali kenaikan pangkat satu tingkat lebih
tinggi dalam jenjang jabatannya.
- 9 -
(6) Administrator, Pengawas dan Pelaksana (eselon V)
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak diberikan
kenaikan jenjang satu tingkat lebih tinggi sampai dengan
terpenuhinya kualifikasi pendidikan sesuai dengan
persyaratan jabatan.
Pasal 10
(1) Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V) yang
mengalami Penyetaraan Jabatan dan telah menduduki
pangkat terakhir paling singkat 4 (empat) tahun dan
akan naik pangkat, mendapatkan kenaikan pangkat
reguler sesuai dengan jabatan terakhir yang diduduki.
(2) Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V) yang
mengalami Penyetaraan Jabatan dan akan naik pangkat,
mendapatkan angka kredit dari angka kredit kumulatif
untuk kenaikan pangkat pada jenjang yang disetarakan
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. telah menduduki pangkat lebih dari 3 (tiga) dan
kurang dari 4 (empat) tahun diberikan angka kredit
75% (tujuh puluh lima persen);
b. telah menduduki pangkat lebih dari 2 (dua) dan
kurang dari 3 (tiga) tahun diberikan angka kredit
50% (lima puluh persen); atau
c. telah menduduki pangkat lebih dari 1 (satu) dan
kurang dari 2 (dua) tahun diberikan angka kredit
25% (dua puluh lima persen).
Pasal 11
Pejabat Administrasi yang disetarakan jabatannya dalam
jabatan fungsional mendapatkan penghasilan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
(1) Penetapan kelas jabatan fungsional yang akan diduduki
yaitu disetarakan dengan kelas jabatan Administrasi
yang diduduki sebelumnya.
- 10 -
(2) Pelaksanaan kegiatan pada kelas jabatan fungsional
yang disetarakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan setara dengan pelaksanaan kegiatan pada
kelas dalam jenjang jabatan yang akan diduduki dan
dapat diberikan kegiatan tugas dan fungsi koordinasi
dan pengelolaan kegiatan sesuai dengan bidang
tugasnya.
(3) Pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi koordinasi dan
pengelolaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diberikan tambahan Angka Kredit 25% (dua puluh
lima persen) dari Angka Kredit Kumulatif untuk
kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dan diakui
sebagai tugas pokok dalam Penetapan Angka Kredit
(PAK).
(4) Rincian tugas dan fungsi koordinasi, tugas tambahan
serta pengelolaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diatur oleh pimpinan Instansi Pemerintah.
Paragraf 2
Tata Cara Pelaksanaan Penyetaraan Jabatan
Pasal 13
Penyetaraan dalam Jabatan Fungsional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan dengan tata cara sebagai
berikut:
a. Instansi Pemerintah menyampaikan hasil identifikasi
dan pemetaan jabatan administrasi dalam jabatan
fungsional yang akan disetarakan termasuk jabatan
khusus yang harus diduduki oleh pejabat Administrator
dengan deskripsinya kepada Menteri, sesuai dengan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini;
b. Menteri menyampaikan persetujuan terhadap usulan
Penyetaraan Jabatan;
c. Pejabat Pembina Kepegawaian mengangkat dan melantik
pejabat fungsional yang disetarakan; dan
- 11 -
d. Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan laporan
penyetaraan jabatan beserta nama pejabat yang
disetarakan kepada Menteri dengan tembusan kepada
Badan Kepegawaian Negara dan Instansi Pembina.
Pasal 14
Formasi dan Peta Jabatan Fungsional ditetapkan
berdasarkan Jabatan Administrasi yang disetarakan.
Pasal 15
(1) Penyetaraan Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas,
dan Pejabat Pelaksana (eselon V) ke dalam Jabatan
Fungsional dilakukan oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dikecualikan dari ketentuan mendapatkan
rekomendasi dari Instansi Pembina.
(2) Penyetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilakukan sebelum dilakukan penataan organisasi.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Ketentuan Penyetaraan Jabatan berlaku sampai dengan 30
Juni 2020.
Pasal 17
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 12 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Desember 2019
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 Desember 2019
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 1624
- 13 -
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 28 TAHUN 2019
TENTANG PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE
DALAM JABATAN FUNGSIONAL
A. USULAN PENYETARAAN JABATAN
NO NAMA JABATAN
ADMINISTRASI
PANGKAT/
GOLONGAN
RUANG
KUALIFIKASI
PENDIDIKAN
BATAS
USIA
PENSIUN
PENGHASILAN
(GAJI,
TUNJANGAN
JABATAN, DAN
TUNJANGAN
KINERJA)
KELAS
JABATAN
ADMINISTRASI
JABATAN
FUNGSIONAL
JENJANG
JABATAN
KELAS
JABATAN
FUNGSIONAL
PENGHASILAN
(GAJI,
TUNJANGAN
JABATAN, DAN
TUNJANGAN
KINERJA)
SELISIH
PENGHASILAN
(+/-)
- 14 -
B. JABATAN ADMINISTRASI KHUSUS YANG DIUSULKAN
NO NAMA
JABATAN
TUGAS FUNGSI URAIAN
TUGAS
OUTPUT KEWENANGAN/OTORITAS DAMPAK KEDUDUKAN
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN
REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO

More Related Content

What's hot

Permenpan nomor 02 tahun 2016
Permenpan nomor 02 tahun 2016Permenpan nomor 02 tahun 2016
Permenpan nomor 02 tahun 2016Buya Fachriy
 
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakperka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakRidho Fitrah Hyzkia
 
Permenag nomor 51 tahun 2014
Permenag nomor 51 tahun 2014Permenag nomor 51 tahun 2014
Permenag nomor 51 tahun 2014KutsiyatinMSi
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...temanna #LABEDDU
 
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013Ridho Fitrah Hyzkia
 
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya asu buyeng
 
peraturan-menteri-panrb-nomor-6-tahun-2022 Kinerja ASN.pdf
peraturan-menteri-panrb-nomor-6-tahun-2022 Kinerja ASN.pdfperaturan-menteri-panrb-nomor-6-tahun-2022 Kinerja ASN.pdf
peraturan-menteri-panrb-nomor-6-tahun-2022 Kinerja ASN.pdfTriGalihPrasetya
 
Perka bkn no. 3 thn 2013 kamus jabatan fungsional umum pns
Perka bkn no. 3 thn 2013   kamus jabatan fungsional umum pnsPerka bkn no. 3 thn 2013   kamus jabatan fungsional umum pns
Perka bkn no. 3 thn 2013 kamus jabatan fungsional umum pnsRoyadi Nusa
 
Peraturan lembaga lpnk lan nomor 26 tahun 2015 (lan nomor 26 tahun 2015)
Peraturan lembaga lpnk lan nomor 26 tahun 2015 (lan nomor 26 tahun 2015)Peraturan lembaga lpnk lan nomor 26 tahun 2015 (lan nomor 26 tahun 2015)
Peraturan lembaga lpnk lan nomor 26 tahun 2015 (lan nomor 26 tahun 2015)andiwahyudinabbas
 
Materi uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdmaMateri uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdmaKutsiyatinMSi
 
Permenpan2014 002 angka kredit pranata nuklir
Permenpan2014 002 angka kredit pranata nuklirPermenpan2014 002 angka kredit pranata nuklir
Permenpan2014 002 angka kredit pranata nuklirWinarto Winartoap
 
Permen PU 04 2011
Permen PU 04 2011Permen PU 04 2011
Permen PU 04 2011Abdul Aziz
 
Perka bkn-nomor-34-tahun-2014
Perka bkn-nomor-34-tahun-2014Perka bkn-nomor-34-tahun-2014
Perka bkn-nomor-34-tahun-2014KutsiyatinMSi
 

What's hot (20)

Permenpan2013 045
Permenpan2013 045Permenpan2013 045
Permenpan2013 045
 
Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017Pp 11 tahun 2017
Pp 11 tahun 2017
 
Permenpan nomor 02 tahun 2016
Permenpan nomor 02 tahun 2016Permenpan nomor 02 tahun 2016
Permenpan nomor 02 tahun 2016
 
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg  managemen ASN pnsPp no 11 2017 ttg  managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
 
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfakperka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
perka lan 33 tahun 2015 tentang pedoman penyelenggaraan pelatihan jfak
 
Permen 45 2014
Permen 45 2014Permen 45 2014
Permen 45 2014
 
Permenag nomor 51 tahun 2014
Permenag nomor 51 tahun 2014Permenag nomor 51 tahun 2014
Permenag nomor 51 tahun 2014
 
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2018 TENTANG MANAJEMEN...
 
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
perbersama kepala lan dan bkn tentang ketentuan pelaksanaan permenpan 45 2013
 
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya
Permenpan 25 2014 jabatan fungsional perawat dan angka kreditnya
 
peraturan-menteri-panrb-nomor-6-tahun-2022 Kinerja ASN.pdf
peraturan-menteri-panrb-nomor-6-tahun-2022 Kinerja ASN.pdfperaturan-menteri-panrb-nomor-6-tahun-2022 Kinerja ASN.pdf
peraturan-menteri-panrb-nomor-6-tahun-2022 Kinerja ASN.pdf
 
Perka bkn no. 3 thn 2013 kamus jabatan fungsional umum pns
Perka bkn no. 3 thn 2013   kamus jabatan fungsional umum pnsPerka bkn no. 3 thn 2013   kamus jabatan fungsional umum pns
Perka bkn no. 3 thn 2013 kamus jabatan fungsional umum pns
 
Peraturan lembaga lpnk lan nomor 26 tahun 2015 (lan nomor 26 tahun 2015)
Peraturan lembaga lpnk lan nomor 26 tahun 2015 (lan nomor 26 tahun 2015)Peraturan lembaga lpnk lan nomor 26 tahun 2015 (lan nomor 26 tahun 2015)
Peraturan lembaga lpnk lan nomor 26 tahun 2015 (lan nomor 26 tahun 2015)
 
Materi uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdmaMateri uji kompetensi asdma
Materi uji kompetensi asdma
 
Bab i s.d. 3
Bab i s.d. 3Bab i s.d. 3
Bab i s.d. 3
 
Kma tentang kinerja
Kma tentang kinerjaKma tentang kinerja
Kma tentang kinerja
 
Permenpan2014 002 angka kredit pranata nuklir
Permenpan2014 002 angka kredit pranata nuklirPermenpan2014 002 angka kredit pranata nuklir
Permenpan2014 002 angka kredit pranata nuklir
 
Permen PU 04 2011
Permen PU 04 2011Permen PU 04 2011
Permen PU 04 2011
 
Perka bkn-nomor-34-tahun-2014
Perka bkn-nomor-34-tahun-2014Perka bkn-nomor-34-tahun-2014
Perka bkn-nomor-34-tahun-2014
 
1618052001
16180520011618052001
1618052001
 

Similar to Penyetaraan Jabatan Admin ke Fungsional

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...temanna #LABEDDU
 
Salinan permen 28 tahun 2019
Salinan permen 28 tahun 2019Salinan permen 28 tahun 2019
Salinan permen 28 tahun 2019Has Neni
 
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...Ridho Fitrah Hyzkia
 
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 20207. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020KutsiyatinMSi
 
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfPERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfSimpegBKDDIY
 
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...Agus Witono
 
PermenpanRB No. 1 th 2023 Jabatan Fungsional.pdf
PermenpanRB No. 1 th 2023 Jabatan Fungsional.pdfPermenpanRB No. 1 th 2023 Jabatan Fungsional.pdf
PermenpanRB No. 1 th 2023 Jabatan Fungsional.pdfFayhaElvina
 
2023-Permenpan RB nomor 1 Tahun 2023.pdf
2023-Permenpan RB nomor 1 Tahun 2023.pdf2023-Permenpan RB nomor 1 Tahun 2023.pdf
2023-Permenpan RB nomor 1 Tahun 2023.pdfIrvan Usman
 
Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2023.pdf
Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2023.pdfPeraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2023.pdf
Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2023.pdfNiela7
 
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfPERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfniken80
 
2021-Permenpan RB Nomor 8 Tahun 2021.pdf
2021-Permenpan RB Nomor 8 Tahun 2021.pdf2021-Permenpan RB Nomor 8 Tahun 2021.pdf
2021-Permenpan RB Nomor 8 Tahun 2021.pdfhestikusdianingrum1
 
Permen panrb-no.-8-tahun-2021-1 (1)
Permen panrb-no.-8-tahun-2021-1 (1)Permen panrb-no.-8-tahun-2021-1 (1)
Permen panrb-no.-8-tahun-2021-1 (1)KutsiyatinMSi
 
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfPermenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfMutiahNuraini2
 
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfPermenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfAKHMADMUTTAQIN4
 
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 20195. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 2019KutsiyatinMSi
 
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdfnovi80890
 
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdfperencanaan20201
 
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_20161475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016Toriq Amin
 

Similar to Penyetaraan Jabatan Admin ke Fungsional (20)

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUB...
 
Salinan permen 28 tahun 2019
Salinan permen 28 tahun 2019Salinan permen 28 tahun 2019
Salinan permen 28 tahun 2019
 
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
permen panrb 42 tahun 2018 tentang pengangkatan pns dalam jabatan fungsional ...
 
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 20207. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
7. permenpan rb nomor 38 tahun 2020
 
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfPERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
 
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
2012 10-17-17-22 perbu-2_2007_ttg_penetapan_jabatan_fungsional_lingkungan_pem...
 
PermenpanRB No. 1 th 2023 Jabatan Fungsional.pdf
PermenpanRB No. 1 th 2023 Jabatan Fungsional.pdfPermenpanRB No. 1 th 2023 Jabatan Fungsional.pdf
PermenpanRB No. 1 th 2023 Jabatan Fungsional.pdf
 
2023-Permenpan RB nomor 1 Tahun 2023.pdf
2023-Permenpan RB nomor 1 Tahun 2023.pdf2023-Permenpan RB nomor 1 Tahun 2023.pdf
2023-Permenpan RB nomor 1 Tahun 2023.pdf
 
Permen PANRB Nomor 1 Tahun 2023.pdf
Permen PANRB Nomor 1 Tahun 2023.pdfPermen PANRB Nomor 1 Tahun 2023.pdf
Permen PANRB Nomor 1 Tahun 2023.pdf
 
Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2023.pdf
Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2023.pdfPeraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2023.pdf
Peraturan Menteri PANRB No. 1 Tahun 2023.pdf
 
jabatan fungsional.pdf
jabatan fungsional.pdfjabatan fungsional.pdf
jabatan fungsional.pdf
 
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdfPERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
PERMENPANRB No 36 Tahun 2019.pdf
 
2021-Permenpan RB Nomor 8 Tahun 2021.pdf
2021-Permenpan RB Nomor 8 Tahun 2021.pdf2021-Permenpan RB Nomor 8 Tahun 2021.pdf
2021-Permenpan RB Nomor 8 Tahun 2021.pdf
 
Permen panrb-no.-8-tahun-2021-1 (1)
Permen panrb-no.-8-tahun-2021-1 (1)Permen panrb-no.-8-tahun-2021-1 (1)
Permen panrb-no.-8-tahun-2021-1 (1)
 
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfPermenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
 
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdfPermenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
Permenpan Nomor 13 Tahun 2019.pdf
 
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 20195. permenpan nomor 13 tahun 2019
5. permenpan nomor 13 tahun 2019
 
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
02 Permenpan Nomor 1 Tahun 2023.pdf
 
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdfPermenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2020.pdf
 
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_20161475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016
1475653048 pm kominfo-no_15_tahun_2016
 

More from Kacung Abdullah

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kacung Abdullah
 
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di IndonesiaPembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di IndonesiaKacung Abdullah
 
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa PemerintahCara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa PemerintahKacung Abdullah
 
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Kacung Abdullah
 
Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation Kacung Abdullah
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiKacung Abdullah
 
Persfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiPersfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiKacung Abdullah
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Kacung Abdullah
 
Analisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataAnalisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataKacung Abdullah
 
Strategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce ManagementStrategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce ManagementKacung Abdullah
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Kacung Abdullah
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
 
Defining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st CenturyDefining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st CenturyKacung Abdullah
 
The evolution of management
The evolution of management The evolution of management
The evolution of management Kacung Abdullah
 

More from Kacung Abdullah (20)

Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah -PP 7 tahun 2021
 
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di IndonesiaPembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
Pembahasan Implementasi Revolusi Industri Baru (Industry 4.0) di Indonesia
 
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa PemerintahCara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Cara penyusunan dan penetapan HPS Pengdadaan Barang dan Jasa Pemerintah
 
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
Klasifikasi Industri Kecil, Menengah dan Besar berdasarkan Permenperin No. 64...
 
Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation Chapter 6, Training Evaluation
Chapter 6, Training Evaluation
 
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasiPengertian value dan contohnya dalam organisasi
Pengertian value dan contohnya dalam organisasi
 
Organization life cycle
Organization life cycleOrganization life cycle
Organization life cycle
 
Persfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasiPersfektif dalam organisasi
Persfektif dalam organisasi
 
21 core competencies
21 core competencies21 core competencies
21 core competencies
 
Pendanaan/Modal
Pendanaan/ModalPendanaan/Modal
Pendanaan/Modal
 
Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage Capital Structure & Leverage
Capital Structure & Leverage
 
Working Capital
Working CapitalWorking Capital
Working Capital
 
Analisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian dataAnalisis dan penyajian data
Analisis dan penyajian data
 
Strategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce ManagementStrategic Human Resorce Management
Strategic Human Resorce Management
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisPerumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi Bisnis
 
KBLI 2015
KBLI 2015KBLI 2015
KBLI 2015
 
Defining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st CenturyDefining Marketing for the 21st Century
Defining Marketing for the 21st Century
 
The evolution of management
The evolution of management The evolution of management
The evolution of management
 
Teamwork
TeamworkTeamwork
Teamwork
 

Recently uploaded

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (14)

LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 

Penyetaraan Jabatan Admin ke Fungsional

  • 1. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan birokrasi yang lebih dinamis dan profesional sebagai upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi untuk mendukung kinerja pelayanan pemerintah kepada publik, perlu dilakukan penyederhanaan birokrasi melalui penyetaraan jabatan administrasi ke dalam jabatan fungsional; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional; https://ainamulyana.blogspot.com/2019/12/permenpan-rb-nomor-28-tahun-2019.html
  • 2. - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 89); 4. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 235); 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 834); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL.
  • 3. - 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. 2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. 3. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. 4. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian aparatur sipil negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5. Instansi Pemerintah adalah Instansi Pusat dan Instansi Daerah. 6. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan lembaga nonstruktural. 7. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah. 8. Jabatan Administrasi adalah sekelompok Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
  • 4. - 4 - publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. 9. Pejabat Administrasi adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Administrasi pada instansi pemerintah. 10. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. 11. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Fungsional pada Instansi Pemerintah. 12. Jabatan Administrator adalah jabatan yang memiliki tanggung jawab memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan pembangunan. 13. Pejabat Administrator yang selanjutnya disebut Administrator adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Administrator pada Instansi Pemerintah. 14. Jabatan Pengawas adalah jabatan yang memiliki tanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pelaksana. 15. Pejabat Pengawas yang selanjutnya disebut Pengawas adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Pengawas pada Instansi Pemerintah. 16. Penyetaraan Jabatan Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional yang selanjutnya disebut Penyetaraan Jabatan adalah Pengangkatan Pejabat Administrasi ke dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing pada jabatan fungsional yang setara. 17. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara.
  • 5. - 5 - BAB II RUANG LINGKUP DAN KRITERIA Bagian Kesatu Ruang Lingkup Pasal 2 Ruang lingkup Penyetaraan Jabatan pada Instansi Pemerintah, meliputi: a. Jabatan Administrator; b. Jabatan Pengawas; dan c. Jabatan Pelaksana (eselon V). Bagian Kedua Kriteria Pasal 3 (1) Penyetaraan Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilakukan dengan kriteria: a. tugas dan fungsi jabatan berkaitan dengan pelayanan teknis fungsional; b. tugas dan fungsi jabatan dapat dilaksanakan oleh pejabat fungsional; dan c. jabatan yang berbasis keahlian/keterampilan tertentu. (2) Selain kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Jabatan Administrasi yang dapat dipertimbangkan untuk tidak dilakukan Penyetaraan Jabatan harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: a. memiliki tugas dan fungsi sebagai Kepala Satuan Kerja dengan kewenangan dan tanggung jawab dalam penggunaan anggaran atau pengguna barang/jasa; atau b. memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan kewenangan/otoritas, legalisasi, pengesahan, persetujuan dokumen, atau kewenangan kewilayahan.
  • 6. - 6 - (3) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diusulkan oleh Instansi Pemerintah kepada Menteri sebagai bahan pertimbangan penetapan jabatan yang diperlukan kedudukannya sebagai Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V). Pasal 4 (1) Penyetaraan Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dilaksanakan dengan persyaratan sebagai berikut: a. PNS yang masih menjalankan tugas dalam Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas dan Jabatan Pelaksana (Eselon V) berdasarkan keputusan Pejabat yang Berwenang; b. berijazah paling rendah S-1 (Strata-Satu)/D-4 (Diploma-Empat)/S-2 (Strata-Dua) atau yang sederajat; c. Jabatan Administrasi memiliki kesesuaian dengan jabatan fungsional yang akan diduduki; d. memiliki pengalaman atau pernah melaksanakan tugas yang berkaitan dengan tugas jabatan fungsional; dan e. masa menduduki jabatan paling kurang 1 (satu) tahun sebelum Batas Usia Pensiun (BUP) jabatan Administrasi sejak Peraturan Menteri ini diundangkan. (2) Dalam hal kualifikasi, kompetensi, dan kinerja Pejabat Administrasi dibutuhkan oleh organisasi, dapat dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e berdasarkan rekomendasi dari Pejabat yang Berwenang. BAB III MEKANISME PENYETARAAN JABATAN Bagian Kesatu Tahapan Penyetaraan Jabatan Pasal 5 Untuk pelaksanaan Penyetaraan Jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Instansi Pemerintah perlu melaksanakan langkah sebagai berikut:
  • 7. - 7 - a. identifikasi Jabatan Administrasi pada unit kerja; b. pemetaan Jabatan dan Pejabat Administrasi yang terdampak penyederhanaan birokrasi; c. pemetaan Jabatan Fungsional yang dapat di duduki Pejabat yang terdampak penyederhanaan birokrasi; d. penyelarasan Tunjangan Jabatan Fungsional dengan Tunjangan Jabatan Administrasi dengan menghitung penghasilan dalam Jabatan Administrasi ke Jabatan Fungsional; dan e. penyelarasan kelas Jabatan Fungsional dengan kelas Jabatan Administrasi. Bagian Kedua Pelaksanaan Penyetaraan Jabatan Paragraf 1 Penyetaraan Jabatan Pasal 6 Penyetaraan Jabatan dilakukan sebagai berikut: a. Administrator disetarakan dengan Jabatan Fungsional jenjang Ahli Madya; b. Pengawas disetarakan dengan Jabatan Fungsional jenjang Ahli Muda; dan c. Pelaksana (eselon V) disetarakan dengan Jabatan Fungsional Jenjang Ahli Pertama. Pasal 7 Dalam hal Administrator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a memiliki pangkat/golongan ruang di bawah pangkat/golongan ruang Pembina (IV/a), Administrator disetarakan dalam Jabatan Fungsional jenjang Ahli Madya. Pasal 8 Dalam hal Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b:
  • 8. - 8 - a. memiliki pangkat/golongan ruang di bawah pangkat/golongan ruang Penata (III/c), Pengawas disetarakan dalam Jabatan Fungsional jenjang ahli muda; dan b. memiliki pangkat/golongan ruang di atas pangkat/golongan ruang Penata Tingkat I (III/d), Pengawas disetarakan dalam jabatan fungsional jenjang ahli muda. Pasal 9 (1) Dalam hal Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V) belum memiliki ijazah yang sesuai dengan persyaratan, dapat disetarakan dalam Jabatan Fungsional sesuai dengan jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, dan Pasal 8. (2) Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melakukan uji kompetensi oleh Instansi Pemerintah yang bersangkutan sebelum diangkat dalam jabatan fungsional (3) Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V) sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memiliki pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan paling lama 3 (tiga) tahun sejak diangkat. (4) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), bagi Administrator yang akan diangkat dalam Jabatan Fungsional jenjang ahli madya harus memperhatikan ketentuan jabatan fungsional tertentu yang mensyaratkan kualifikasi pendidikan S-2 (Strata-Dua) untuk menduduki jenjang ahli madya, dan wajib memiliki pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan paling lama 4 (empat) tahun sejak diangkat. (5) Administrator, Pengawas dan Pelaksana (eselon V) yang belum memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dapat diberikan satu kali kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dalam jenjang jabatannya.
  • 9. - 9 - (6) Administrator, Pengawas dan Pelaksana (eselon V) sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat lebih tinggi sampai dengan terpenuhinya kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan. Pasal 10 (1) Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V) yang mengalami Penyetaraan Jabatan dan telah menduduki pangkat terakhir paling singkat 4 (empat) tahun dan akan naik pangkat, mendapatkan kenaikan pangkat reguler sesuai dengan jabatan terakhir yang diduduki. (2) Administrator, Pengawas, dan Pelaksana (eselon V) yang mengalami Penyetaraan Jabatan dan akan naik pangkat, mendapatkan angka kredit dari angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat pada jenjang yang disetarakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. telah menduduki pangkat lebih dari 3 (tiga) dan kurang dari 4 (empat) tahun diberikan angka kredit 75% (tujuh puluh lima persen); b. telah menduduki pangkat lebih dari 2 (dua) dan kurang dari 3 (tiga) tahun diberikan angka kredit 50% (lima puluh persen); atau c. telah menduduki pangkat lebih dari 1 (satu) dan kurang dari 2 (dua) tahun diberikan angka kredit 25% (dua puluh lima persen). Pasal 11 Pejabat Administrasi yang disetarakan jabatannya dalam jabatan fungsional mendapatkan penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 12 (1) Penetapan kelas jabatan fungsional yang akan diduduki yaitu disetarakan dengan kelas jabatan Administrasi yang diduduki sebelumnya.
  • 10. - 10 - (2) Pelaksanaan kegiatan pada kelas jabatan fungsional yang disetarakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setara dengan pelaksanaan kegiatan pada kelas dalam jenjang jabatan yang akan diduduki dan dapat diberikan kegiatan tugas dan fungsi koordinasi dan pengelolaan kegiatan sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsi koordinasi dan pengelolaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan tambahan Angka Kredit 25% (dua puluh lima persen) dari Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dan diakui sebagai tugas pokok dalam Penetapan Angka Kredit (PAK). (4) Rincian tugas dan fungsi koordinasi, tugas tambahan serta pengelolaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur oleh pimpinan Instansi Pemerintah. Paragraf 2 Tata Cara Pelaksanaan Penyetaraan Jabatan Pasal 13 Penyetaraan dalam Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan dengan tata cara sebagai berikut: a. Instansi Pemerintah menyampaikan hasil identifikasi dan pemetaan jabatan administrasi dalam jabatan fungsional yang akan disetarakan termasuk jabatan khusus yang harus diduduki oleh pejabat Administrator dengan deskripsinya kepada Menteri, sesuai dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; b. Menteri menyampaikan persetujuan terhadap usulan Penyetaraan Jabatan; c. Pejabat Pembina Kepegawaian mengangkat dan melantik pejabat fungsional yang disetarakan; dan
  • 11. - 11 - d. Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan laporan penyetaraan jabatan beserta nama pejabat yang disetarakan kepada Menteri dengan tembusan kepada Badan Kepegawaian Negara dan Instansi Pembina. Pasal 14 Formasi dan Peta Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan Jabatan Administrasi yang disetarakan. Pasal 15 (1) Penyetaraan Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, dan Pejabat Pelaksana (eselon V) ke dalam Jabatan Fungsional dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dikecualikan dari ketentuan mendapatkan rekomendasi dari Instansi Pembina. (2) Penyetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan sebelum dilakukan penataan organisasi. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Ketentuan Penyetaraan Jabatan berlaku sampai dengan 30 Juni 2020. Pasal 17 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 12. - 12 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Desember 2019 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 Desember 2019 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 1624
  • 13. - 13 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 28 TAHUN 2019 TENTANG PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL A. USULAN PENYETARAAN JABATAN NO NAMA JABATAN ADMINISTRASI PANGKAT/ GOLONGAN RUANG KUALIFIKASI PENDIDIKAN BATAS USIA PENSIUN PENGHASILAN (GAJI, TUNJANGAN JABATAN, DAN TUNJANGAN KINERJA) KELAS JABATAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL JENJANG JABATAN KELAS JABATAN FUNGSIONAL PENGHASILAN (GAJI, TUNJANGAN JABATAN, DAN TUNJANGAN KINERJA) SELISIH PENGHASILAN (+/-)
  • 14. - 14 - B. JABATAN ADMINISTRASI KHUSUS YANG DIUSULKAN NO NAMA JABATAN TUGAS FUNGSI URAIAN TUGAS OUTPUT KEWENANGAN/OTORITAS DAMPAK KEDUDUKAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ttd TJAHJO KUMOLO