2. Outline
• Apa Itu Vaksinasi?
• Apa yang Terjadi jika Kita Divaksinasi?
• Vaksinasi Covid-19, Apa Saja?
• Manfaat Vaksinasi
• Siapa yang Bisa Divaksinasi dan Siapa
yang Tidak?
• Prosedur Vaksinasi
• EfekSamping Vaksinasi
• Hoaks Vaksinasi
3. Vaksin mengandung virus atau bakteri
yang dimatikan atau dilemahkan, diberikan
pada manusia dengan tujuan menciptakan
antibodi (kekebalan terhadap infeksi).
Biasanya vaksin disuntikkan di dalam otot
atau di bawah kulit.
Vaksin melatih tubuh menciptakan antibodi
(tentara perang melawan infeksi).Antibodi
yang akan menghancurkan bakteri atau
virus.
Antibodi ini bersifat spesifik.
Apa Itu
Vaksinasi?
4. Vaksin Covid-19 yang Ada
Vaksin Sinovac Vaksin Viral
Vector
Vaksin mRNA
(Moderna, Pfizer)
Menggunakan virus
SARS-CoV-2 yang
dimatikan
(inactivated vaccine)
(Oxford/AstraZeneca,
Gamaleya-Sputnik)
BerbahanaktifmolekulmRNA
yang menghasilkan protein
spike virus SARS CoV-2.
Dalam vaksin ini, mRNA
memberi kode kepada sel
manusia untuk memproduksi
protein spike yang memicu
kekebalan terhadap virus
SARS-CoV-2.
5. Apa yang Terjadi jika Anda Divaksin?
Saat Anda divaksinasi, sistem imun akanmerespons:
Mengenali
virus atau
bakteri
Menghasilkan
protein (antibodi),
yang diproduksi
sistem imun dalam
melawan infeksi
Mengingat
penyakit tersebut sehingga
jika suatu waktu kuman itu
masuk ke tubuh Anda,
sistem imun akan
menghancurkan kuman itu
sehingga tidak
menyebabkan sakit
6. Contoh Misalnya Anda
Divaksinasi Covid-19 (Sinovac)
Saat divaksinasi, Anda diberi suntikan virus mati (tidak
aktif/tidak bisa menyebabkan sakit).
Sistem imunkemudianmenghasilkanantibodispesifik terhadap
virus Covid-19 (sama seperti jika seseorang terkena Covid-19).
Antibodi ini menjadi tentara perang terhadap virus Covid-19.
Sistem imun pintar dan mampumengingat.
Jika suatu saat virus corona masuk ke dalam tubuh Anda,
antibodi ini akan melawan virus sebelum menyebabkan sakit.
Pada vaksin Sinovac, antibodi mulai terbentuk pada hari ke-7.
Lalu, pada hari ke-28, imunitas penuh tercapai.
7. Vaksinasi
Sudah Terbukti
Manfaatnya
Sejak Lama
Vaksinasi terbukti mencegah penyakit dan
menghentikan pandemi.
Sejarah:
30% persen orang terkena cacar (bukan
cacar air) akan meninggaldunia sebelum
tahun 1980.
Vaksinasi cacar berjalan efektif di seluruh
dunia sehingga pada tahun 1980, WHO
menyatakan bahwa penyakit ini benar-benar
hilang dari muka bumi.
Manfaat vaksinasi:
• Cara terbaik menciptakan herd immunity
• Mengurangi beratnya gejala penyakit
• Mengurangi risiko penularan
Foto: Wikipedia.com
8. Herd Immunity,
Cara Menghentikan Pandemi
• Kita ingin memutus mata rantai penularan virus/bakteri
• Kita ingin mencapai herd immunity (kekebalankelompok)
Suatu kondisi di mana terjadi perlindungan tidak langsung
terhadap penyakit menular, yang terjadi jika banyak orang
dalam populasi memiliki kekebalan/antibodi terhadap virus itu.
Sederhananya, jika ada banyak orang punya antibodi terhadap
Covid-19 (misalnya 70% dalam populasi), akan melindungi agar
orang yang tidak punya antibodi tidak sakit.
Herd immunity paling baik dicapai dengan vaksinasi, bukan
dengan terinfeksi secara alamiah.
9. Ini Manfaat
Utama
Vaksinasi
Saat Ini
Mesipun tidak ada vaksin yang dapat memberikan
proteksi 100%, tetapi vaksin bermanfaat untuk
mencegah infeksi berat dari suatu penyakit.
Risiko terinfeksi Covid-19 sesudah vaksin tetap ada,
tetapi jauh lebih rendah.
Contoh:
Hasil uji klinis vaksin Sinovac di Brasil menunjukkan:
• tidak terdapat kasus Covid-19 berat
• tidak terdapat kasus Covid-19 yang membutuhkan
rawat inap pada orang yang diberikan vaksin ini
Jadi, jika terjadi infeksi pun akan lebih ringandan
menyelamatkan fasilitas kesehatan kita.
10. Bagaimana Keamanan
Vaksin Sinovac?
BPOM: evaluasimenunjukkan vaksin Sinovac AMAN.
Efek samping:
• Lokal: nyeri, iritasi, bengkak, kemerahan
• Sistemik: nyeri otot, lelah, demam
Tidak ada efek samping yang mengancam nyawa
pada uji klinis fase 1 dan 2 (Zhang,2020).
11. Langkah-
Langkah
Vaksinasi
01 Mendapat SMS
Mendapat SMS dari Pedulilindungi
02 Registrasi Ulang
Registrasi Ulang di Pedulilindungi.id
• Isi registrasi dan validasi
• Konfirmasi
• Pemilihan lokasi dan jadwalvaksin
03 Vaksinasi
Prosedur vaksinasi
12. Prosedur
Vaksinasi
Pemeriksaan Vaksinasi Pengawasan Vaksinasi ke-2
Pemeriksaan dokter,
wawancara,
pemeriksaan fisik,
tekanan darah
Pelaksanaan
vaksinasi
Pengawasan
selama30 menit
Vaksinasi ke-2
dengan jarak 2 minggu
sejak vaksin pertama
13. Kelompok Ini
Belum Boleh Divaksin
• Ibu hamil
• Anak kurang dari 18 tahun
• Mendapat vaksin lain kurang dari
1 bulan sebelumnya
• Sedang demam
• Memiliki penyakit jantung, ginjal
kronik/cuci darah, penyakit hati
• Riwayat kontak dengan pengidap
Covid-19 dan bergejala
Sumber: Revisi Juknis Kemenkes, 11 Februari2021
14. Kelompok Ini
Boleh Divaksin
• Orang tua di atas 60 tahun (ada kriteria khusus)
• Menyusui bisa divaksin, tapi ibu hamil belum boleh
• Penyintas (pernah kena Covid-19) boleh divaksin
sesudah sembuh 3 bulan)
• Diabetes terkontrol HbA1c < 7,5
• Hipertensi terkontrol
• Kanker yang sudah sembuh
• HIV terkontrol
• Epilepsi terkontrol
Sumber: Revisi Juknis Kemenkes, 11 Februari2021
15. Tahap Pertama
Vaksin Sinovac,
Kelompok Ini
Belum Layak Vaksin
(Rekomendasi PAPDI
terbaru tentang vaksinasi)
Belum boleh vaksin Coronavac:
• Reaksi alergi berupa anafilaksis dan reaksi
alergi berat akibat vaksin Coronavac dosis
pertama ataupun akibat dari komponenyang
sama yang terkandung pada vaksin
Coronavac.
• Penyakitautoimunsistemik,sepertiSystemic
Lupus Erythematosus (SLE), Sjogren,
Rheumatoid Arthritis, Vaskulitis. Khusus untuk
tiroid autoimun, penyakit autoimun hematologi,
dan inflammatory bowel disease (IBD) layak
vaksinasi selama remisi dan terkontrol,
konsulkan dengan dokter di bidang terkait.
(berlanjut)
16. Tahap Pertama
Vaksin Sinovac,
Kelompok Ini
Belum Layak Vaksin
(Rekomendasi PAPDI
terbaru tentang vaksinasi)
Belum boleh vaksin Coronavac:
• Individu yang sedang mengalami infeksi
akut. Jika infeksinya sudah teratasi, maka
dapat dilakukanvaksinasiCoronavac.Pada
infeksiTB, pengobatanOAT perlu minimal2
minggu untuk layak vaksinasi.
• Kanker darah, kanker tumor padat, kelainan
darah seperti talasemia, imunohematologi,
hemofilia, gangguan koagulasi, maka
kelayakan dari individu dengan kondisi ini
ditentukan oleh dokter ahli di bidang
terkait. Konsulkan terlebih dahulu sebelum
pemberian vaksin Coronavac.
(berlanjut)
17. Tahap Pertama
Vaksin Sinovac,
Kelompok Ini
Belum Layak Vaksin
(Rekomendasi PAPDI
terbaru tentang vaksinasi)
Belum boleh vaksin Coronavac:
• Individu yang menggunakan obat
imunosupresan,sitostatika,dan
radioterapi.
• Penyakit kronik (seperti PPOK dan
asma, penyakit jantung, penyakit
metabolik, hipertensi, gangguanginjal)
yang sedang dalam kondisi akut atau
yang belum terkendali.
18. Sesudah Vaksinasi,
Bagaimana Protokol
Kesehatan?
Tetap dijalankan
sampaiadapengumumanpemerintah
bahwa pandemi sudahberakhir.
Jadi, tetap gunakan masker, menjaga jarak,
menghindari kerumunan,dan rajin mencuci tangan.
Butuh waktu dan kerja sama kita semua
untuk menghentikan pandemi ini.
19. Vaksinasimenyebabkansakit Vaksin mengandung bahan
berbahaya
Vaksinasi baik menggunakan virus mati,
mRNA, maupun viral vector tidak akan
menyebabkan sakit.
Jika terbukti terinfeksi pada saat vaksin
belumlengkap,sangat mungkin vaksinasi
dimulai saat masa inkubasi.
Jadi, bukan akibat pemberianvaksin.
Vaksin Sinovac mengandung virus
mati,aluminiumhidroksidasebagai
adjuvant, dll.
Tidak mengandung pengawet dan
bahan berbahaya.
Beberapa Hoax Vaksinasi
20. VaksinmenyebabkanPCR dan
swab antigen positif
Setelah vaksin harus isolasi
dan tidak boleh makan
Tidak betul.
Vaksin yang disuntik mengandung virus
mati. PCR dan swab antigenmendeteksi
virus di mukosa mulut dan hidung.
Jadi, tidak mungkin virus mati divaksin
tiba-tiba hidup dan membuat PCR dan
swab antigen positif.
Vaksin tidak menyebabkanorang
menjadi sakit.
Tidakperluisolasisesudahvaksin
kecuali jika terinfeksi.
Tidak ada pantanganmakan
sesudah vaksinasi.
Ini Juga Hoax Vaksinasi
21. Vaksin diisi microchip
Tidak benar.
Kita dijadikan percobaan
dengan diberikanvaksin
Sangat tidak benar.
Sebelum disuntikkan, vaksin Sinovac sudah
mendapatkan izin penggunaan darurat dari
BPOM, berdasarkan hasil uji klinis fase 3.
Jadi, bukan Anda yang dijadikan subjek
penelitian, ya.
Perangi Hoax Ini Juga
22. Di Siloam Hospital Lippo Village,
Kami Sudah Mendapatkan Vaksinasi
Untuk melindungi diri kami, pasien, teman kerja, dan keluarga kami.
Mencapai herd immunity untuk menghentikanpandemi.
23. Ayo Sukseskan
Vaksinasi
Covid-19!
Vaksin ini sudah dinyatakanaman
oleh BPOM.
Butuhminimal180jutapenduduk
Indonesia divaksinasi untuk
membentuk herd immunity
(kekebalan kelompok) agar
pandemi ini berakhir.
Jangan berikan kesempatan pada
virus bermutasi. Cepat putuskan
rantai penularan virus dengan
protokolkesehatandanvaksinasi.
24. 01 Pada Anak
sesuai dengan jadwal vaksinasi
02 Pada Dewasa
beberapa vaksin yang penting di
masa pandemi ini adalah:
• Vaksin influenza, setiap tahun
sekali (influenza menyebabkan
3-5 juta kasus berat dengan
500 ribu kematian setiaptahun)
• Vaksin pneumokokus untuk
radang paru akibat bakteri
Jangan Lupakan
Juga Vaksinasi
yang Lain ...
25. Ini Juga Penting Diperhatikan
Jaga agar sistem imun kita berfungsi optimal
Makan bergizi
Kendalikan stress
Istirahat teratur
Jaga berat badan ideal
Tidak merokok
Olahraga teratur
26. Buat Penyandang
Penyakit Kronik
Penyandang Autoimun, penyakit jantung,
penyakit ginjal kronik, penyakit hati kronik, diabetes.
Jangan lupa agar penyakitnya selalu terkendali
baik. Penyakit kronik yang stabil akan mengurangi
risiko terkena Covid-19 yang berat.
Tetap check up dan kontrol teratur dengan
dokter yang merawat.
Siloam Hospital Lippo Village berusaha
menerapkan protokol kesehatan untuk
keselamatan pasien dan stafkami.
27. Jangan lupa untuk
syarat vaksinasi,
penyakit kronik
harus terkendali baik
Misalnya hipertensi harus terkontrol.
Diabetes juga harus dalam kondisi stabil.
Kendalikan kondisi ini agartidak
menghalangi Anda mengikuti
program vaksinasi.
28. Take Home Message
Vaskinasi aman dan bermanfaat mencegah
infeksi berat.
Tetap terapkan protokol kesehatan sampai
ada pemberitahuan pandemi sudah berakhir.
Jangan lupa untuk tetap mengendalikan
penyakit kronis yang disandang dengan tetap
melanjutkan pengobatan dan kontrol teratur.