2. Anggauta famili herpesvirus
Subfamili betaherpesvirus
Virus terbesar yang menginfeksi
manusia
Infeksi bersifat laten dan
persisten
3. Genome : ds-DNA (230 Kbp)
terbungkus di dalam
nukleokapsid
Diliputi protein (pp 65)
tegumen
Terlindung oleh envelope
4.
5. • Sel yang terinfeksi ukurannya
menjadi besar
• Membentuk inclusion body intra
nuklear atau sitoplasmik, dengan
area terang disekitarnya menyerupai
mata burung hantu (owl’s eye)
• Dapat menginfeksi semua jenis sel
• Ditemukan di dalam cairan tubuh
manapun
6. Infeksi primer : gejala menyerupai
mononukleosis pada individu yang
imunokompeten
Infeksi laten : virus tidak bereplikasi
aktif di dalam sel mononuklear,
endotel dan sel-2 organ lainnya
Reaktivasi
Reinfeksi oleh CMV strain lain
7. ENVELOPE
ATTACHES TO
BREAKS UP AND
CELL SURFACE
VIRUS DNA ENTERS
RECEPTOR
NUCLEUS
NK- CD8+ IMMEDIATE
cell EARLY GENE
Interferon
CODES VIRAL
PROTEIN
VIRAL DNA
VIRAL PROGENY TRANSCRIPTION AND
ASSEMBLED STRUCTURAL PROTEIN
SYNTHESIS
8. VIRION SHEDDING
Virion dikeluarkan dari sel inang melalui :
Proses budding
Lisis sel inang
Virus dapat ditemukan di dalam :
• Saliva
• Urin
• Sekret cervix
• Semen
• ASI
9. Horisontal
Seksual berasal dari cairan cervix dan semen
Saliva, urin penularan pada balita
Vertikal
Prenatal ibu hamil dengan infeksi
primer
Perinatal sekret cervix
Neonatus virus di dalam ASI
Memerlukan waktu, kontak intim, yang terjadi
berulang
10. CMV VERTICAL TRANSMISSION
IMMUNE NON IMMUNE
0.5 – 1.5% foetuses 1 - 5% pregnant
are infected through women are infected
recurrence
40% these foetuses are
Less than 1% of new born infected
babies display clinical
lesions, impaired hearing,
retarded psychomotor 10% of the infected foetus are
development affected by severe disease :
hepatosplenomegaly,
thrombocytopenia, CNS
damage
11. Negara maju : 40 – 60% seropositif
Negara berkembang : >90%
seropositif, tertular sejak usia dini
Afrika dan Filipina : 100%
Hongkong : 94%
Indonesia : ?
12. Immunocompetent host tidak
menunjukkan gejala samasekali atau gejala
ringan / tidak khas
Immunocompromised host (resipien
transplantasi organ, pasien HIV) gejala
diseminasi virus : pneumonitis, chorioretinitis
Neonatus : dari tanpa gejala s/d gejala CNS,
tuli
Congenital infection : gejala CNS,
keterbelakangan mental, hepatocellular injury
13. Klinis : sulit ditegakkan karena gejala sangat
bervariasi dan tidak khas.
Pasien imunokompeten : febris, fatigue, malaise,
mialgia, sakit kepala, splenomegali, limfositosis
dengan limfosit atipik.
Pasien HIV : kelainan organ : paru, ulkus di
saluran pencernaan perdarahan sampai
perforasi, hepatitis. CNS : dlm bentuk ensefalitis
dengan dementia, ventriculoencephalitis; CMV
retinitis mengakibatkan kebutaan.
14. CMV kongenital, 5% dari fetus yang tertular intra
uterin, menderita cytomegalic inclusion disease,
dengan gejala ptechiae, ikterus dan
hepatosplenomegali. Penemuan lainnya :
mikrosefali, dengan / tanpa kalsifikasi serebral,
keterlambatan pertumbuhan intrauterin (IUGR)
40%, prematuritas (34%) dan chorioretinitis 14%
Perinatal CMV, biasanya asimtomatik, bisa terjadi
hepatosplenomegali, netropenia, limfositosis dan
trombositopenia. Bayi prematur beresiko
mengalami pneumonitis.
16. Imaging : melihat adanya ascites, kalsifikasi
hemisfer otak, atropi otak, hidrosefalus
Pemeriksaan mata dan retina
Pemeriksaan fungsi pendengaran setiap
tahun
17. Laboratorium :
Serologis – deteksi IgG dan IgM spesifik thd CMV
- menentukan aviditas IgG
- metode : ELISA
Deteksi antigen – pp 65 antigenemia rapid test
untuk pasien imunocompromised
PCR :
Deteksi sekuens DNA virus – kualitatif
- kuantitatif
Kultur :
- Konvensional
- shell vial culture menggunakan monolayer
fibroblas
18. KULTUR KONVENSIONAL
SAMPEL : BIOPSI JARINGAN,
PLASMA, URIN, FECES, SEKRET
SALURAN NAFAS
INKUBASI PADA FIBROBLAS
t 36˚C, 1 – 3 MGG
LIHAT EFEK CYTOPATHIC
SECARA MIKROSKOPIK
GOLD STANDARD :
INCLUSION BODIES
SITOPLASMIK / INTRA
NUKLEAR (OWL’S EYE)
21. CMV SEROLOGY STATUS OF PREGNANT MOTHER
Seropositive before Seronegative before Unknown status
conception conception before conception
Lowrisk pregnancy At risk for primary Serologic IgG & IgM
Followup as indicated infection. Serologic screening 0–12,12–18,
IgG screening 0–12, > 30 weeks
12–18, > 30 weeks
IgM&IgG (-) or
Seroconversion IgM+IgG (+) IgM (+) IgG (-)
Primary infection
CMV IgG Redraw 2-3
High risk pregnancy. avidity weeks later
Follow up needed
Algorythm for
pregnant Low avidity, primary High avidity,
mother infection likely, high recurrent/past
proposed by risk pregnancy, close infection likely, low
Landini & follow up needed risk pregnancy, follow
Lazzaroto up as indicated
22. Pemeriksaan cairan amnion : PCR, kultur
Pemeriksaan darah fetus : IgM spesifik
terhadap CMV, kultur, PCR
USG : ascites dan hydrops, mikrosefali,
ventrikulomegali, kalsifikasi serebral
24. Vaksin yang efektif (-)
Menjaga higiena terutama kebiasaan mencuci
tangan
Edukasi mengenai CMV dan higiene saat
hamil
Imunisasi pasif : CMV IVIG diindikasikan
untuk wanita hamil yang terbukti baru
mengalami serokonversi guna mencegah
terjadinya infeksi CMV kongenital
25. Mengasumsikan bahwa anak usia < 3 tahun
dilingkungan ibu hamil mensekresikan CMV di dalam
saliva dan urin mereka
Membiasakan mencuci tangan setelah :
Mengganti popok dan mencuci pakaian kotor
Menyuapi atau memandikan
Membuang ingus anak
Memegang mainan atau peralatan anak lainnya
Jangan :
Berbagi alat makan / minum
Mencium anak disekitar mulut
Berbagi handuk / saputangan
Tidur di tempat tidur yang sama