Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang budaya positif di sekolah dan penerapan disiplin positif berdasarkan ajaran Ki Hajar Dewantara.
2) Disiplin positif bertujuan untuk menanamkan motivasi intrinsik pada siswa agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
3) Dokumen tersebut juga membahas mengenai teori motivasi, hukuman, penghargaan, dan pendekatan restitusi dalam p
3. Capaian Umum
● Memahami konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara dihubungkan
dengan konsep budaya dan lingkungan positif di sekolah yang berpihak pada
murid.
● Melakukan evaluasi dan refleksi tentang praktik disiplin dalam pendidikan
Indonesia secara umum untuk mendapatkan pemahaman baru mengenai
konsep disiplin positif untuk menciptakan murid dengan profil pelajar Pancasila.
● Memahami peran sebagai guru untuk membangun budaya positif dengan
menerapkan konsep disiplin positif dalam berinteraksi dengan murid.
4. Ki Hajar Dewantara. Pendidikan
adalah menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun anggota
masyarakat.
5. Menurut ajaran KHD:
Kemerdekaan = sifat manusia berbudaya
Kemerdekaan punya 2 ciri dasar:
• secara lahir bebas
• secara batin mandiri
[Prakata Ketua Tim ML Taman Siswa, Buku Menuju Manusia Merdeka: p.xv]
Kodrat anak - Merdeka
6. "Beratlah kemerdekaan itu! Bukan hanya tidak terperintah
saja, akan tetapi harus juga dapat menegakkan dirinya
dan mengatur perikehidupannya dengan tertib.
Dalam hal ini termasuklah juga mengatur tertibnya
perhubungan dengan kemerdekaan orang lain."
[KHD, Prasaran #8 Kongres PPPKI ke-1, Surabaya, 31 Agustus 1928]
Kodrat anak -
Merdeka
7. 1
0 aksioma*terkait “pilihan” (Glasser, 1
998)
Untuk membantu mendefinisikan kembali apa yang dimaksud dengan “diri kita yang
merdeka”.
*aksioma (KBBI): pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian
1. Satu-satunya orang yang perilakunya dapat kita kendalikan adalah diri kita sendiri.
2. Yang bisa kita berikan kepada orang lain hanyalah informasi.
masalah psikologis yang bertahan lama
3.Semua adalah masalah relasi (hubungan).
4. Masalah relasi selalu menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini .
5.Apa yang terjadi di masa lalu berkaitan dengan keadaan kita sekarang ini, tetapi kita
hanya dapat memenuhi kebutuhan dasar kita saat ini dan berencana untuk terus
mengejar pemenuhannya di masa depan.
10 aksioma teori pilihan
8. 6.Kita hanya dapat memenuhi kebutuhan kita dengan cara memuaskan gambaran yang
kita anggap sebagai realitas di benak kita sendiri (Dunia Berkualitas).
Yang kita lakukan hanyalah berperilaku
7. .
8.Setiap perilaku terdiri dari empat komponen :
(1) tindakan, (2) pemikiran, (3) perasaan, dan (4)
fisiologis.
9.Setiap perilaku adalah buah dari pilihan. Kita memiliki kontrol langsung atas komponen
tindakan dan pemikiran. Kita dapat mengontrol komponen perasaan dan fisiologis
secara tidak langsung lewat cara kita memilih komponen tindakan dan pemikiran tadi.
10.Karena setiap perilaku ada dalam kendali kita sendiri, maka kita perlu fokus pada apa
yang dapat dilakukan (fokus pada kata-kerja) untuk mengambil kendali atas perilaku
dalam suatu keadaan bukan berperilaku sebagai korban dari suatu keadaan.
10 aksioma teori pilihan
9. Teori pilihan mengajak kita untuk terus berlatih (5 hal):
1. fokus pada apa yang terjadi saat ini bukan masa lalu;
2. menghindari 7-kebiasaan buruk yang secara eksternal “mengganggu” relasi dengan
orang lain: mengkritik, menyalahkan, mengeluh, menjengkelkan, mengancam,
menghukum, menyuap (memberi reward) untuk mengendalikan orang lain;
3. menjalankan 7-kebiasaan mempedulikan orang lain: mendukung, mendorong,
mendengarkan, menerima, mempercayai, menghormati, dan menegosiasikan
perbedaan;
4. menghindari membuat dalih dan alasan karena menghalangi kita membangun relasi;
5. bersabar.
Teori pilihan (Glasser, 2011)
10. Pendidik perlu fokus menyediakan suasana belajar dan
proses pembelajaran yang memungkinkan anak menguatkan
dan menumbuh-kembangkan motivasi intrinsik anak, dimana
anak senantiasa merasa: kompeten, saling-terhubung, dan otonom.
Teori determinasi diri (self-determination theory), Ryan dan Deci (2000)
motivasi intrinsik
12. VISI SAYA
Sebagai pendidik, SAYA harus makin berdaya dalam menyediakan
dukungan yang diperlukan untuk menuntun kekuatan kodrat
murid sebagai:
● individu yang beriman, serta berakhlak mulia bagi sesama dan
semesta, baik dalam beragama maupun bernegara,
● warga masyarakat yang aktif memberikan kontribusi positif
secara kritis, kreatif, dan welas asih,
● insan merdeka yang mandiri dan berani untuk turun tangan
menciptakan keselamatan dan kebahagiaan sejak masa
sekolah.
13. Pengertian Budaya Positif
keyakinan-keyakinan,
Budaya positif adalah
dan
nilai-nilai,
kebiasaan-
kebiasaan di sekolah yang berpihak pada
murid agar murid dapat berkembang
menjadi pribadi yang kritis, penuh hormat
dan bertanggung jawab.
14. Tujuan
• Budaya positif di sekolah bertujuan untuk memberikan
kontribusi yang positif bagi seluruh komunitas sekolah.
• Lingkungan pembelajaran memiliki keyakinan yang
positif berdasarkan visi sekolah
• Adanya kolaborasi baik kepala sekolah, Guru, sesama
Guru, Guru dengan murid dan sesama murid
16. Mengapa Perlu budaya positif di
sekolah?
Pengembangan budaya positif dapat
menumbuhkan motivasi instrinsik
dalam diri anak untuk menjadi
pribadi yang bertanggung jawab dan
berbudi pekerti luhur serta akhlak
mulia.
20. b.disiplin positif
tujuan
Menurut KHD
m
enanam
kan m
otivasi yang ketiga pada
murid-murid
kita yaitu untuk m
enjadi orang yang
m
ereka inginkan dan m
enghargai diri
sendiri dengan
nilai-nilai yang m
ereka percaya.Ketika
m
urid-m
urid kita m
em
iliki m
otivasi
tersebut
“dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang
kuat.Sungguhpun
disiplin itu bersifat ‘self discipline’ yaitu kita sendiri yang
m
ewajibkan kita dengan
sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab jikalau kita
tidak cakap m
elakukan self
discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplindiri kita. Dan
peraturan dem
ikian itulah
harus ada di dalamsuasana yang m
erdeka.
Tujuan mulia dari penerapan disiplin positif adalah agar terbentuk murid-murid yang
berkarakter, berdisiplin, santun, jujur, peduli, bertanggung jawab, dan merupakan
pemelajar
sepanjang hayat sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang diharapkan.
21. Profil Pelajar Pancasila
IBO Primary Years Program
Sem
bilan Pilar Karakter
Keteram
pilan hidup
1.dapat dipercaya
2.lurus hati
3.pendengar yang aktif
4.tidak m
erendahkan orang lain
5
. m
em
berikan yang terbaik dari
diri
Petunjuk hidup
penalaran
bekerja sam
a
keberanian
keingintahuan
usaha
keluwesan
berorganisasi
The seven essensial virtues
1.suara hati
2.kontrol diri
3.rasa hormat
4.kebaikan
5.toleransi
6.keadilan
kesabaran
keteguhan hati
kehormatan
rasa
memiliki
humor
berinisiatif
integritas
pemecahan
masalah
sumber
pengatahuan
tanggung jawab
persahabatan
petunjuk seumur hidup dan keterapilan hidup
c.Nilai-nilai kebajikan
23. Setiap tindakan yang dilakukan seseorang mempunyai alasan, Diane Gossen menyatakan ada3
motivasi perilaku manusia
Untuk menghindari ketidaknyamanan
Menghindari permasalahan yang mungkin munculdan
membawapengaruh secara fisik, psikologis maupun
tidak terpenuhinya kebutuhan bila tidak m
elakukan
tindakan tersebut. Motivasi bersifat Eksternal
Untuk mendapatkan imbalan
Alasan melakukan sesuatu untuk mendapatkan
hadiah, pengakuan dari orang lain atau imbalan.
Motivasi bersifat Eksternal
Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan
m
enghargai diri sendiri dengan nilai yang m
ereka
percaya
Melakukan sesuatu karena nilai yang mereka yakini dan
hargai. Motivasi bersifat Intrinsik
2.teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan,
Restitusi
a . M o t i v a s i P e r i l a k u M a n u s i a
24. H u k u m a n , k o n s e k u e n s i d a n r e s t i t u s i
Hukuman
bersifat tidak terencana dan tiba-tiba, hukuman bersifat satu arah
dari guru yang memberikan, tanpa melalui kesepakatan. dapat berupa
fisik maupun psikis, murid disakiti oleh suatu perbuatan atau kata-
kata.sistemtidak berjalan jika m
urid tidak takut
Seperti "peraturannya adalah..........kam
u harus......."
Konsekuensi
sudah terencana/sudah disepakati, sudah dibahas dan sudah disetujui oleh
murid dan guru. Murid mengetahui apa yang akan diterima jika melanggar
aturan. Memerlukan monitoring dan supervisi terus menerus dari guru
seperti "Apa peraturannya", "Mampukah kamu melakukannya?"
Restitusi
Proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahannya
sehingga dapat kembali ke kelompok mereka dengan karakter yang lebih
kuat. Murid bertanggung jawab untuk perilakunya
Seperti "apa yang kamu yakini", "apa yang bisa kamu lakukan untuk
m
em
perbaiki m
asalah ini"
25. Segitiga restitusi
• Segitiga restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi
murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga
mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan
karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004)
• Restitusi juga adalah proses kolaboratif yang mengajarkan
murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu
murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka
inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan
orang lain (Chelsom Gossen, 1996).
26. R e s t it u s i: s e b u a h
p e n d e k a t a n
u n t u k
m e n c i p t a k a n
d i s i p l i n p o s i t i f
restitusi bukan menebus kesalahan namun belajar dari
kesalahan restitusi memperbaiki hubungan
restitusi adalah tawaran bukan paksaan
restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri
restitusi mencari kebutihan dasar yang mendasari tindakan
restitusi fokus pada karakter bukan tindakan
restitusi menguatkan dan fokus pada solusi
Melalui pendekatan restitusi, ketika murid berbuat salah,
mengajak murid merefleksi apa yang telah dilakukan untuk
memperbaiki kesalahan sehingga dapat menjadi pribadi yang
lebih baik. murid perlu bertanggung jawab atas perilaku
yang telah mereka pilih dan belajar untuk membuat pilihan
yang lebih baik di waktu yang akan datang
ciri-ciri yang membedakan restitusi dengan program disiplin lain
adalah
27. Proses tiga tahapan tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip utama
dari Teori Kontrol, yaitu:
Refleksi Segitiga Restitusi
28.
29.
30.
31. • Adapun tujuan dilaksanakan keyakinan kelas ini adalah :
• Menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid
• Memunculkan keterlibatan murid dalam menentukan
kelas yang diimpikan sehingga murid lebih bertanggung
jawab akan keputusan yang mereka buat bersama-sama
• Menumbuhkan komunikasi efektif antara murid dan
guru
T
ujuan
32. • Keyakinan kelas bisa diterapkan di suatu lembaga bilamana
ada kesadaran dari ekosistem sekolah yang berperan
partisipasi secara aktif, bukan menunjukan apatis.
• Bersama sama menyepakati untuk menerapkan budaya positif
di sekolah
• Membentuk suatu forum/diskusi yang bertujuan untuk
merancang desain budaya positif di sekolah
• Masing masing wali kelas/guru merancang kesepakatan kelas
• Guru meminta siswa yang mengusulkan kesepakatan kelas
• Adanya evaluasi disetiap akhir pelaksanaan kesepatan kelas
Pelaksanaan
35. 5 Kebutuhan dasar
Kebebasan
bersifat
bertahan
fisologis
hidup
untuk
seperti
rumah dan
Psikologis
dan perasaan
kesehatan,
makanan,
kebutuhan
aman
Kasih sayang dan rasa diterima
Kesenangan
Bertahan Hidup
kebutuhan hubungan dan koneksi
sosial, kebutuhan
menerima kasih
memberi dan
sayang dan
kebutuhan untuk merasa menjadi
bagian dari suatu kelompok
Penguasaan
kekuatan untuk mencapai sesuatu,
menjadikompeten, menjaditerampil,
diakui atas prestasi dan keterampilan
kota, didengarkan danmemilikirasa
harga diri
kebutuhan akan kemandirian,
otonomi, memilikipihan dan
mampumengendalikan arah
hidup seseorang
Kesenangan, bermain dan
tertawa.
+ mengisi kusioner
1-10 = kasih sayang
11-20 = kekuasaan
21- 30 = kebebasan
31-40 = kesenangan
36. Penghukum Teman
nada suara ramah,
akrab danbercanda,
bahasa tubuh merapat
padamurid, mata dan
senyum jenaka
hasil: murid merasa
senang danakrab
denganguru namun
murid tergantung pada
murid tertentu
bersifat menekan anak,
nada suara tinggi,
bahasa tubuh mata
melotot danjari
menunjukdan
menghardik.
menjadikansiswa
marah, dendamdan
agresif.
Pembuat Merasa
Bersalah
suara lebih lembut
namun membuat tidak
nyaman, bersalah dan
rendah diri.
hasil yang didapatkan
murid merasa bersalah,
gagal dantidak sanggup
membahagiakan orang
lain. murid bisa menyakiti
diri sendiri dan orang lain
Pemantau
Mengawasi. Posisi pemantau
berdasarkan padaperaturan
dankonsekuensi.
mengandalkanperhitungan,
catatan data. Nada suara
datar danbahasa tubuh
formal.
Hasil : murid memahami
konsekuensi yang harus
dijalankan, murid dibuat tidak
nyaman dan guru tetap harus
memantau murid padasaat
mengerjakan tugas
Manajer
guru berbuat sesuatu
bersama murid,
mempersilahkan murid
mempertanggungjawabk
an perilakunya,
mendukungmurid agar
menemukansolusi dari
permasalahannya sendiri.
Nada suara halus, baha
tubuh tidak kaku dan
mendekat pada murid
"patuhi aturan saya, atau
awas!"
"kamu selalu saja salah!"
"Selalu, pasti selalu yang
terakhir selesai"
"ibu sangat kecewa sekali
denganmu"
"berapa kali Bapak harus
memberi tahu kamu ya"
"gimana coba klau orang tuamu
tahu kamu berbuat begini"
"ayo bantulah, demi bapak ya?"
Ayo ingat tidak bantuan bapak
selama ini?"
Ya sudah kali ini tidak apa-apa.
nanti ibu bantu bereskan"
"peraturannya apa?"
"apa yang telah kamu
lakukan?"
Sanksi atau konsekuensinya
apa?"
"apa yangkita yakini?" (kembali ke
keyakinan kelas
"jika kamumeyakininya,apakah kamu
bersedia memperbaikinya?"
Jika kamumemperbaiki ini, hal ini
menunjukan apa tentang dirimu?"
"apa rencanamu untuk memperbaiki hal
ini"
5 Posisi Kontrol
https://lms24-gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=541027
37. bagian dasar dari segitiga bertujuan untuk mengubahidentitas anak dari gagal karena melakukan
kesalahan menjadi orang yang sukses. anak yang melanggar peraturan karena mencari perhatian
adalahanak yang mengalami kegagalan,ia mencobamemenuhikebutuhan dasarnya namunada
benturan. . jika kita ingin ia menjadi reflektif dapat digunakan kata-kata
berbuat salah itu tidak apa-apa
tidak ada manusia yang sempurna
saya juga pernah melakukan kesalahan seperti itu
kita bisa menyelesaikan ini
bapak/ibu tidak tertarik mencari siapa yang salah, tapi bapak/ibu ingin mencari solusi dari
permasalahan ini
kamu berhak merasa begitu
apa kamu sedang menjadi teman yang baik bagi dirimu sendiri
Validasi tindakan yang salah
Setiap tindakan kita dilakukan dengan suatu tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan dasar.
kalau kita memahami kebutuhan dasar apa yang mendasari sebuah tindakan, kita akan
bisa menemukan cara paling efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut
beberapa kcontoh kalimat yang dapat digunakan tanpa menghakimi akan dapat
memvalidasi kebutuhan mereka seperti
padahal kamu bisa melakukan yang lebih buruk dari ini ya
kamu pasti punya alasan melakukan hal ini
kamu patut bangga pada dirimu karena kamu telah melindungi sesuatu yang
penting buatmu
kamu boleh empertahankan sikap itu, tapi kamu harus menambahkan sikap yang
baru
Menanyakan keyakinan
beberapa pertanyaan yang dapat digunakan dalam tahap ini
apa yang kita percaya sebagai kelas atau keluarga
apa nilai-nilai umum yang telah kita sepakati
apabayangan kita tentang kelas yang ideal
kamu mau jadi orang seperti apa
kamu ingin menjadi orang sukses, bertanggung jawab atau bisa dipercaya?kebanyakan
anak menjawab iya. tapi mereka tidak tau caranya.
segitiga restitusi
langkah-langkah dalamsegitiga restitusi tidak harus dilakukan
secara kaku satu persatu. Sejatinya kita sebagai guru telah
melakukannya dalamberbagai versi dengangayanya masing-
masing.
pada langkah ini menguntungkan bagi guru dan murid karena
guru berada dalam posisi siswa dan dapat memiliki perspektif
yang berbeda
https://lms24-gp.simpkb.id/mod/icontent/view.php?id=541028
menstabilkan identitas