Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai universal yang diterapkan di sekolah untuk mendukung tumbuh kembang peserta didik secara optimal. Budaya positif berfokus pada kolaborasi dan pemberdayaan peserta didik agar dapat belajar dari kesalahan sendiri.
1. Pengimbasan Calon Guru Penggerak
tentang
BUDAYA POSITIF
ERIYANTI, S.Pd
Kepala
SMPN 9 Muara Bungo
ELFAYENNI, S.Ag
CGP Angkatan 5
SMPN 9 Muara Bungo
Pengajar Praktik
Sri Rahma Dhena
Fasilitator
Rahayu Stya Ningsih
2. Pengertian budaya positif
Budaya positif adalah nilai-nilai,
keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-
kebiasaan baik di sekolah yang berpihak
pada murid agar murid dapat
berkembang menjadi pribadi yang kritis,
penuh hormat dan tanggung jawab
3. Budaya Positif
Latar Belakang
Sebagai seorang pendidik pasti memiliki impian akan sekolah yang
mampu menciptakan kenyamanan dan memberikan kemerdekaan
untuk hidup dan berkembang bagi peserta didik sesuai kodratnya.
Lingkungan sekolah yang nyaman, aman dan menyenangkan sehingga
dapat menunjang proses pembelajaran dan pembentukan karakter
peserta didik.
4. Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-
nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di
sekolah.
“ Kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-
tumbuhan. Seorang petani ( dalam hakikatnya sama kewajibannya
dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya
dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi
tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air yang
cukup, membasmi ulat/jamur yang dapat menganngu hidup dan
berkembangnya tanaman padi tersebut (KHD, lampiran I Dasar-
dasar Pendidikan)
5. FILOSOFI KIHAJAR
DEWANTARA
Tujuan Pendidikan menurut KHD adalah: menuntun segala
kodrat yang ada pada anak untuk mencapai keselamatan dan
kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia
maupun sebagai anggota masyarakat, sesuai dengan kodrat
alam dan kodrat zaman.
Nah disini kita Sebagai pendidik dan tenaga kependidikan yang
memilih untuk menjadi pendidik, yang mendampingi murid di
sekolah sepanjang hari, kita patut memikirkan bagaimana
menuntun mereka untuk mencapai kodratnya, bagaimana
membimbing mereka agar dapat mengeksplorasi dan
mengaktualisasikan seluruh potensi dalam dirinya setinggi-
tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat, hingga dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaannya.
6. BUDAYA POSITIF
Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-
nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di
sekolah.
Budaya positif diawali dengan perubahan
paradigma tentang teori control. Selama ini
barangkali kita sebagai guru merasa
berkewajiban mengontrol perilaku siswa agar
memiliki perilaku sesuai yang guru harapkan.
10. 5 POSISI KONTROL
1. Penghukum
2. Pembuat Rasa Bersalah
3. Teman
4. Pemantau
5. Manager
11. Apa itu Restitusi
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid
untuk memperbaiki kesalahan mereka. Sehingga mereka
bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter
yang lebih kuat.
Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang
mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah
mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang
seperti apa yang mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan
bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain
(Gossen, 2004)
13. TAHAPAN SEGITIGA RESTITUSI
1. Menstabilkan
identitas
bertujuan untuk
mengubah
identitas anak dari
orang yang gagal
karena melakukan
kesalahan menjadi
orang yang sukses
2. Validasi
Tindakan yang
salah, pembuktian
Tindakan yang
salah dengan
memahami alasan
dan menyadari
setiap Tindakan
memiliki tujuan
akan pemenuhan
kebutuhan dasar
manusia
3. Menanyakan
keyakinan,
merupakan
keadaan yang siap
untuk
dihubungkan
dengan nilai-nilai,
yang dipercaya
dan berpindah
menjadi orang
yang diinginkan
(Identitas yang
sukses)
14. Sembilan Ciri-Ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari
kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukan paksaan
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
6. Restitusi diri adalah cara yang paling baik.
7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan
8. Restitusi fokus pada solusi
9. Restitusi mengambalikan murid yang berbuat salah pada
kelompok
15. SELAMAT DATANG DIKELAS IX. B
Mengucapkan Salam Ketika
memasuki ruang Kelas
Datang Tepat Waktu
Selalu menjaga Kebersihan dan
Kerapian
Menjaga ketertiban dan keamanan
Aktif dalam Belajar
KEYAKINAN
KELAS
16. KEYAKINAN KELAS, HUKUMAN, DAN PENGHARGAAN
- Mengapa harus Keyakinan kelas ? Mengapa tidak
Peraturan saja ??
- Untuk mendukung motivasi intrinsik, Kembali ke
nilai-nilai/Keyakinan- Keyakinan lebih
menggerakkan seseorang di bandingkan mengikuti
serangkaian peraturan-peraturan.
17. PERUBAHAN PARADIGMA
STIMULUS RESPON-TEORI KONTROL
Siapa Sesungguhnya yang Memiliki Kontrol
Stimulus Respon Teori Kontrol
Kita mencoba mengubah seseorang agar
sependapat dengan kita
kita berusaha memehami pandangan orang
lain tentang dunia
Prilaku Buruk dipandang satu kesalahan Semua prilaku memiliki tujuan
Orang lain bisa mengontrol saya Hanya anda yang bisa mengontrol diri anda
Saya bisa mengontrol orang lain Anda tidak bisa mengontrol orang lain
Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal Kolaborasi dan konsensus menciptakan
pilihan-pilihan baru
Model berpikir menang /kalah Model berpikir menang-menang
18. Makna Disiplin Positif
▪ Disiplin positif merupakan suatu cara penerapan
disiplin tanpa kekerasan dan ancaman, dalam
praktiknya melibatkan komunikasi tentang perilaku
yang efektif antara guru dan murid.
▪ Dalam penerapan disiplin ini, murid diajarkan untuk
memahami konsekuensi dari perilaku mereka, selain itu
disiplin juga mengajarkan murid tanggung jawab serta
rasa hormat dalam berinteraksi dengan lingkungan.
▪ Disiplin positif merupakan salah satu cara penerapan
disiplin yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran
serta memberdayakan murid untuk melakukan sesuatu
tanpa sogokan, ancaman maupun hukukan.
19. DISIPLIN POSITIF AKAN MELAHIRKAN
NILA-NILAI KEBAJIKAN
Nilai kebajikan pada Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
2. Berkebinekaan global
3. Bergotong royong
4. Mandiri
5. Bernalar Kritis
6. Kreatif.
20. 5 KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Kebutuhan bertahan hidup
2. Kasih sayang dan rasa diterima
3. Penguasaan
4. Kebebasan
5. Kesenangan
21. makna disiplin
➢Kata “Disiplin berasal dari bahasa latin ‘disciplena’
bermakna belajar.
➢Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin
diri dari murid-murid Socratis dan Plato.
➢Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah
berubah menjadi “suatu yang dilakukan seseorang
pada orang lain untuk mendapat kepatuhan.
Kencenderungan umum adalah menghubungkan
kata disiplin dengan ketidak nyamanan, bukan
dengan apa yang kita hargai, atau pencapaian suatu
tujuan mulia.
22. Nilai-Nilai Kebajikan Universal
Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan
mulia yang ingin dicapai setiap individu. Nilai-nilai bersifat universal dan lintas
bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang.
➢ Setiap perilaku/perbuatan memiliki suatu tujuan. (Dr. William Glasser
pada Teori kontrol, 1984)
➢ Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka
motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan.
(Diane Gossen, 1998)
➢ Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia kita
kenal dengan Pelajar Pancasila
- beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Beraklak Mulia.
- Mandiri
- Bernalar Kritis
- Berkebinekaan Global
- Bergotong royong
- Kreatif.
23. Teori Motivasi Perilaku Manusia
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman
Apa yang akan terjadi apabila saya tidak
melakukan
2. Untuk mendapatkan imbalan dari orang
lain/institusi
Apa yang akan saya dapatkan apabila
melakukannya.
3. Untuk menghargai diri sendiri
Saya akan menjadi orang yang seperti apa bila saya
melakukannya.
Motivasi Ekstenal
Motivasi Ekstenal
Motivasi Internal
(Tujuan Disiplin Positif)
24. PERATURAN KEYAKINAN KELAS
Selalu kembalikan buku ke tempatnya Tanggung jawab
Dilarang mengganggu orang lain Menghormati orang lain
Hadir di sekolah 15 menit sebelum
pembelajaran
Menghormati orang lain. berkomitmen
Dilarang melakukan kekerasan keselamatan, Menghormati Orang lain
Dilarang menggunakan narkoba Kesehatan
Bergantian atau menunggu giliran Menghormati orang lain, Bersabar
Gunakan masker Kesehatan, Keselamatan
Jangan berlari di kelas atau koridor Keselamatan, Keamanan