SlideShare a Scribd company logo
1 of 71
DISIPLIN POSITIF
UNIT MODUL DISIPLIN POSITIF
Agenda Kegiatan
Sesi MERDEKA Aktivitas
Pembukaan Penjelasan agenda dan tujuan pendampingan.
Kesepakatan tata tertib selama pendampingan.
Perkenalan.
Mulai dari diri Peserta merefleksikan pengalaman pribadi terkait disiplin di sekolah.
Eksplorasi konsep Penjelasan konsep terkait disiplin positif.
Ruang kolaborasi Peserta secara berkelompok mendiskusikan contoh kasus terkait disiplin positif.
Tujuan Kegiatan
Peserta memahami pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan
nyaman berbasis disiplin positif pada sekolah penggerak.
Sesi
MERDEKA
Aktivitas
Demonstrasi
Kontekstual
Peserta memaparkan hasil diskusi di Ruang Kolaborasi.
Elaborasi Pemahaman Peserta merefleksikan hasil diskusi yang telah dilakukan
Peserta berbagi hasil refleksi
Koneksi Antar Materi Diskusi klasikal dan membuat kesimpulan terkait disiplin positif.
(Rencana) Aksi Nyata Untuk Guru: Membuat keyakinan kelas
Untuk kepala sekolah: Membuat rencana bentuk dukungan terhadap guru untuk menerapkan
disiplin positif.
Untuk Pengawas Sekolah: Membuat rencana bentuk dukungan terhadap sekolah untuk
menerapkan disiplin positif.
Penutup Evaluasi
Penutup
Kesepakatan Kelas
Luring
• Hadir tepat waktu
• Tidak meninggalkan kelas selama sesi
berlangsung
• Tidak membuka dan menyalakan gawai
(HP, Laptop) selama kegiatan berlangsung
• Berpartisipasi aktif dalam diskusi
• Menghargai pendapat peserta lain (semua
pendapat dan pertanyaan berharga)
• Bertanya / Memberikan pendapat dengan
tertib
Daring
• Hadir tepat waktu
• Menyalakan kamera dan Audio
selama diskusi
• Berpartisipasi aktif dalam diskusi
• Menghargai pendapat peserta lain
(semua pendapat dan pertanyaan
berharga)
• Bertanya / Memberikan pendapat
dengan tertib
MULAI DARI DIRI
Sebelum menelaah materi pada sesi
ini, marilah kita merefleksikan
pengalaman Bapak/Ibu terkait
penerapan disiplin di sekolah…
Ceritakanlah pengalaman pribadi
Bapak/Ibu tentang pelanggaran di
sekolah dimana Bapak/Ibu sebagai
guru/kepala sekolah/Pengawas
sekolah harus menindaklanjutinya.
- Apa yang terjadi pada saat itu?
- Apa yang Bapak/Ibu
katakan/lakukan?
- Bagaimana reaksi siswa/guru
yang melakukan pelanggaran
pada saat itu?
- Bagaimana perasaan Bapak/Ibu?
Selanjutnya mari kita merefleksikan
pengalaman yang kita miliki dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut ini….
• Sebagai guru/kepala sekolah/pengawas
sekolah, bagaimana saya dapat
menciptakan lingkungan belajar yang
positif bagi peserta didik?
• Apa hubungan menciptakan lingkungan
belajar yang positif dengan
pembelajaran yang berpihak pada
murid?
EKSPLORASI KONSEP
Sebelum menelaah materi
pada sesi ini, marilah kita
melakukan sebuah
permainan ‘cobalah buka’
■ Peserta A bertugas mengepalkan salah satu
tangan seolah sedang menyimpan sesuatu yang
sangat berharga baginya.
■ Peserta B bertugas membuka kepalan tangan
peserta A dengan segala cara (misalnya
membujuk, menggelitik, menggoda, menawari
sesuatu, dan lain sebagainya) dll.
■ Setiap peserta memiliki waktu 30 detik untuk
berusaha membuka kepalan tangan rekannya.
Selanjutnya, marilah kita
menonton video pada
tautan berikut ini …
• Video Inspirasi | Video
Parenting - Mendidik Anak
dengan Disiplin Positif - Apa itu
Disiplin Positif?
(kemdikbud.go.id)
• Pengetahuan atau pengalaman
baru apa yang saya dapatkan
setelah menyimak video
mengenai Disiplin Positif?
• Apa hal baru yang berbeda dari
yang saya pahami dengan yang
sudah saya lakukan selama ini?
Konsep dasar Disiplin
Positif
01
Kebutuhan Dasar Manusia
dan Dunia Berkualitas
02
Keyakinan Kelas
03
5 Posisi Kontrol
04
Segitiga Restitusi
05
Pada akhir sesi ini, Bapak/Ibu akan
memahami tentang…
Konsep Dasar
Disiplin Positif
Apa yang terlintas di
pikiran Bapak/Ibu
Ketika mendengar
kata ‘disiplin’?
Konsep ‘disiplin’
Segala sesuatu yang dilakukan
seseorang pada orang lain
untuk mendapatkan kepatuhan.
Apakah disiplin
hanya dapat dicapai
dengan hukuman?
Stimulus Respon versus Teori Kontrol
Stimulus Respon Teori Kontrol
Realitas (kebutuhan) kita sama Realitas (kebutuhan) kita berbeda
Semua orang melihat hal yang sama. Setiap orang memiliki gambaran berbeda.
Kita mencoba mengubah orang agar berpandangan
sama dengan kita.
Kita berusaha memahami pandangan orang lain
tentang dunia.
Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan Semua perilaku memiliki tujuan.
Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-pilihan
baru.
Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang
(Covey, 1991)
Disiplin Positif
Memampukan peserta didik untuk memahami
dan mengontrol setiap perilaku/Tindakan yang
dilakukan agar senantiasa dilakukan dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab, sebagai
bentuk menghormati diri sendiri dan orang lain
disekitarnya.
Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan
anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga
mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada
nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki
motivasi intrinsik.
Apakah hubungan
disiplin positif dengan
pelaksanaan
pembelajaraan yang
berpihak pada murid?
www.free-powerpoint-templates-design.com
Pelajar
Pancasila
Bernalar Kritis
Kreatif
DISIPLIN
POSITIF
Sekolah yang
aman, nyaman,
menyenangkan
Apa saja yang
Bapak/Ibu ketahui
tentang nilai-nilai
kebajikan universal?
Nila-Nilai Kebajikan Universal
Sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap
individu.
Pelajar
Pancas
ila
Bernalar Kritis
Kreatif
Contoh
The Seven Essential Virtues
(Tujuh Nilai-nilai Kebajikan
Esensial):
● Empati
● Suara hati
● Kontrol diri
● Rasa Hormat
● Kebaikan
● Toleransi
● Keadilan
Manakah nilai kebajikan yang
paling menarik bagi Bapak/Ibu?
Adakah persamaan atau
perbedaan nilai tersebut dengan
nilai/prinsip yang ada di sekolah
Bapak/Ibu?
Bagaimana agar nilai-nilai
tersebut dapat dipahami
dan diterapkan oleh
peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari?
Teori Motivasi, Hukuman,
dan Restitusi
3 Motivasi
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan
3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri
sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
Disiplin Positif
Sumber: Gossen (2004)
Motivasi intrinsik akan
berdampak jangka Panjang, tidak
dipengaruhi oleh hukuman
ataupun hadiah.
Dari ketiga motivasi tadi,
manakah yang paling
banyak mendasari perilaku
murid-murid Bapak/Ibu di
sekolah saat ini?
Hukuman, Konsekuensi, dan Restitusi
(Gossen, 1996)
Hukuman atau Konsekuensi?
1. Mengganti
penghapus teman
yang dihilangkan
2. Berdiri di tengah lapangan
upacara karena datang
terlambat ke sekolah
3. Merapikan sapu dan alat
pel yang jatuh karena
tersenggol saat berlari di
jam istirahat
5. Membersihkan WC sekolah
karena tidak mengumpulkan
tugas.
4. Mencatat 200 kali kalimat
‘saya minta maaf’ karena
berkelahi dengan teman
Hukuman atau Konsekuensi?
1. Mengganti
penghapus teman
yang dihilangkan
2. Berdiri di tengah lapangan
upacara karena datang
terlambat ke sekolah
3. Merapikan sapu dan alat
pel yang jatuh karena
tersenggol saat berlari di
jam istirahat
5. Membersihkan WC sekolah
karena tidak mengumpulkan
tugas.
4. Mencatat 200 kali kalimat
‘saya minta maaf’ karena
berkelahi dengan teman
Konsekuensi
Hukuman
Punished by Reward
(Dihukum oleh
Penghargaan)
Efektif hanya untuk jangka pendek
Kecewa bila tidak
mendapatkannya
‘menghukum’ bagi
yang tidak
mendapatkannya
Menimbulkan
persaingan
Menurunkan
ketepatan
Ketergantungan
dalam jangka
panjang
Mematikan
kreatifitas
Penghargaan bisa jadi bentuk lain dari hukuman
(Kohn, 1993)
Bagaimana sebaiknya
reaksi kita apabila
murid melakukan
kesalahan?
Restitusi
• Proses menciptakan kondisi bagi
peserta didik untuk memperbaiki
kesalahan yang telah mereka
lakukan.
• Guru mengajak murid untuk
berefleksi tentang tindakan yang
telah dilakukan untuk memperbaiki
diri sehingga ia menjadi pribadi
yang lebih baik dan menghargai
Restitusi….
• bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar
dari kesalahan
• memperbaiki hubungan
• adalah tawaran, bukan paksaan
• ‘menuntun’ untuk melihat ke dalam diri
• mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan
• adalah cara yang paling baik
• fokus pada karakter, bukan tindakan
• menguatkan
• berfokus pada solusi
• mengembalikan murid yang berbuat salah pada
kelompoknya
Kebutuhan Dasar Manusia
dan Dunia Berkualitas
5 Kebutuhan Dasar Manusia
Manusia senantiasa berusaha
memenuhi kebutuhan dasarnya.
Apabila tidak berhasil diperoleh
melalui cara yang positif, maka
mungkin dengan cara melanggar
aturan.
Mengapa sebagai guru
kita perlu memahami
kebutuhan dasar
murid?
Dunia Berkualitas
Tempat khusus dalam pikiran
seseorang yang menyimpan
gambaran hal-hal yang
diinginkan; hal-hal terbaik yang
membuat seseorang merasa
Bahagia dan terpenuhi
kebutuhan dasarnya.
• Orang-orang
• Nilai-nilai
• Karakter
• Pencapaian
• Pekerjaan
• Dst.
Ilustrasi Dunia Berkualitas 2 Murid SDN
X
Anak A:
Anak B:
- Orang tua
- Teman sekelas
- Sepatu yang
dibelikan ayah
- Bu Guru Biologi
- Rumah
- Sekolah
- Lapangan bola
- Persahabatan
- Teman sekelas
- Sepeda dari
nenek
- Wali kelas
- Sekolah
- Kantin sekolah
- Komik
❖Terkait lingkaran dunia berkualitas, di
manakah kira-kira Bapak/Ibu dan
murid meletakkan sekolah dan
pengalaman di sekolah?
❖Jika Bapak/Ibu adalah pemimpin di
sekolah, bagaimana Bapak/Ibu akan
menggunakan informasi ini untuk
membangun budaya positif?
Keyakinan Kelas
Mengapa keyakinan kelas, bukan
peraturan kelas?
Mengapa keyakinan kelas penting
untuk membangun budaya positif?
Bagaimana mewujudkan keyakinan
kelas yang efektif?
Nilai Kebajikan apa yang dituju?
Peraturan Nilai Kebajikan yang dituju
1. Dilarang membuang sampah sembarangan
2. Dilarang merokok
3. Kembalikan buku yang telah dibaca ke tempat semula
4. Hadir di kelas 10 menit sebelum pembelajaran dimulai
5. Matikan komputer setelah digunakan
6. Wajib menggunakan masker
7. Dilarang berlari di koridor
Bagaimana Menyusun
nilai-nilai kebajikan
sekolah?
Tahapan Menciptakan Program Kebajikan
1. Lihat daftar nilai-nilai kebajikan yang ada
2. Tentukan nilai-nilai yang menjadi fokus sekolah melalui diskusi
3. Sempurnakan daftar nilai-nilai kebajikan yang paling utama,
diskusikan Kembali
4. Sosialisasikan nilai-nilai ini di lingkungan sekolah, baik melalui
poster maupun media sosial sekolah.
Setelah sekolah memiliki
nilai-nilai kebajikan utama
yang diyakini, bagaimana
membuat sebuah
keyakinan sekolah/kelas?
Pembentukan keyakinan sekolah/kelas
• Keyakinan kelas lebih ‘abstrak’ dari peraturan.
• Dapat berupa pernyataan-pernyataan yang bersifat universal
• Senantiasa dalam bentuk positif
• Sebaiknya tidak terlalu banyak agar mudah diingat dan dipahami
• Sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut
• Disusun dengan melibatkan semua warga sekolah/kelas
• Handaknya ditinjau Kembali dari waktu ke waktu
Tahapan Pembentukan keyakinan sekolah/kelas
1. Mempersilakan warga sekolah/kelas untuk menyampaikan pendapatnya terkait peraturan
yang perlu disepakati
2. Mencatat semua masukan di papan tulis/kertas besar agar dapat dilihat oleh seua warga
sekolah/kelas
3. Menyusun keyakinan kelas sesuai Langkah ‘pembentukan keyakinan sekolah/kelas’, yakni
dengan menggunakan kalimat positif.
• Jangan membuang sampah sembarangan (-) menjadi buanglah sampah di tempat sampah (+)
4. Meninjau Kembali daftar hasil diskusi dan secara Bersama-sama menemukan nilai kebajikan
yang dituju dari peraturan-peraturan tersebut. Nilai kebajikan inilah yang dimasukkan dalam
keyakinan sekolah/kelas.
5. Meninjau Kembali keyakinan sekolah/kelas secara Bersama-sama. Bila dirasa terlalu banyak
(lebih dari 7 keyakinan), maka dapat dikurangi.
6. Meninjau ulang, menyetujui dan menyepakati keyakinan sekolah/kelas oleh seluruh warga
sekolah/kelas
7. Meletakkan keyakinan sekolah/kelas di tempat yang mudah dilihat oleh semua warga
sekolah/kelas
Contoh keyakinan kelas
• Setiap anggota kelas perlu
belajar
• Setiap anggota kelas perlu
senang
• Setiap anggota kelas perlu
saling menghargai
• Setiap anggota kelas perlu
merasa aman
• Senantiasa menjadi diri terbaik
• Senantiasa menghargai orang
lain
• Selalu bersikap positif
• Berkomitmen terhadap setiap
tugas
HORMAT
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk
menghormati semua orang dan barang milik
orang lain
BEKERJA
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk
mengerjakan segala pekerjaan atau mengikuti
kegiatan yang telah ditugaskan.
DITERIMA DAN DIMILIKI
Kami meyakini bahwa sangat penting untuk
merasa diterima pada suatu kelompok dan saling
peduli satu dengan yang lain.
5 Posisi Kontrol
Contoh Kasus
Arfi sering sekali bertengkar dengan teman-temannya. Ia tidak jarang
menggunakan kata-kata kasar saat di kelas, sehingga teman-
temannya merasa terganggu.
Jika Bapak/Ibu adalah kepala sekolah, penerapan disiplin apakah
yang akan Bapak/Ibu lakukan untuk kasus Arfi? Mengapa?
5 Posisi
Kontrol
menggunakan Bahasa yang lembut, namun
dapat membuat orang lain merasa tidak
nyaman, bersalah, atau rendah diri.
2. Pembuat Rasa Bersalah
bisa menggunakan
hukuman fisik atau
verbal; mengancam.
1. Penghukum
melandaskan Tindakan pada
peraturan dan konsekuensi
4. Pengamat
mempersilakan murid
mempertanggungjawabkan
perilakunya dan
mendukung murid untuk
menemukan solusi atas
permasalahannya sendiri.
5. Manajer
mengontrol murid dengan
bujukan
3. Teman
5 Posisi Kontrol
Siapakah yang mengatakannya?
Sampai kapanpun
kamu tidak akan
menjadi orang yang
berhasil.
Saya merasa
kecewa denganmu
hari ini.
Jika masih belum
mengerti, nanti saya
bantu.
Peraturannya apa?
Jika tidak bisa menjawab
pertanyaan ini, maka
tidak boleh pulang.
Apa yang akan kamu
lakukan untuk
menyelesaikannya?
Bagaimanakah setiap posisi (penghukum, pembuat rasa bersalah, teman,
pengamat, dan manajer) mengucapkannya?
Di manakah Bapak/Ibu saat ini?
1
Penghukum
4
Pemantau
2
Pembuat rasa bersalah
3
Teman
5
Manajer
Segitiga Restitusi
Menstabilkan identitas
Kamu tentu punya
alasan mengapa
melakukan itu
Segitiga Restitusi
Adakah cara yang lebih
efektif untuk
mendapatkan apa yang
kamu butuhkan?
Keyakinan kelas apa
yang telah kita
sepakati?
Kamu ingin
menjadi orang
seperti apa?
Kamu bukan satu-
satunya yang pernah
melakukan ini
Setiap orang pasti
pernah melakukan
kesalahan
Dalam menerapkan disiplin positif,
guru hendaknya mampu
merefleksikan posisi kontrolnya
saat ini; bagaimana ia berproses
menjadi seorang ‘manajer’ yang
menuntun peserta didik untuk
menjadi mandiri, merdeka dan
bertanggung jawab.
RUANG KOLABORASI
Mekanisme diskusi:
• Buatlah kelompok yang terdiri dari
berbagai unsur (Pengawas Sekolah,
Kepala Sekolah, dan Guru)
• Diskusikanlah kasus-kasus yang
disediakan dalam kelompok masing-
masing
• Analisislah secara mendalam kasus-
kasus tersebut dan jawablah
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
Mode daring hari pertama sampai di
slide ini.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
Mekanisme pemaparan hasil diskusi:
• Presentasikanlah hasil diskusi
Bapak/Ibu yang dilakukan bersama
kelompok di sesi Ruang Kolaborasi
• Kelompok hadirin yang bertugas
menanggapi dapat memberikan
tanggapan, komentar, atau masukan
yang konstruktif.
• Kelompok lain juga dapat memberikan
umpan balik setelahnya.
ELABORASI PEMAHAMAN
Selanjutnya mari kita merefleksikan
pertanyaan-pertanyaan berikut…..
• Sejauh mana pemahaman anda tentang konsep-
konsep inti yang dibahas pada modul ini?
Adakah hal-hal menarik dan di luar dugaan?
• Sebelum menerapkan modul ini, posisi manakah
(5 posisi kontrol) yang paling sering anda
gunakan, dan bagaimana perasaan anda?
Setelah mempelajari modul ini, posisi mana yang
akan anda gunakan? Mengapa?
• Kendala apa yang mungkin dihadapi saat
menerapkan budaya positif di sekolah? Apa saja
solusi yang dapat dilakukan?
Bentuk Program Kebajikan (Apresiasi).
Apresiasi (pengakuan) boleh dilakukan,
namun hendaklah:
- diberikan secara khusus
- diberikan secara pribadi
- diberikan kepada semua murid
(bergantian)
- diberikan secara konsisten
- berfokus pada proses
Contoh Pengakuan/Apresiasi Kebajikan
Pembuka Nilai Kebajikan Situasi
Kemarin saya perhatikan rasa empatimu besar sekali pada saat menolong murid baru
di kelas kita
Saya menghargai kepedulianmu pada saat kamu membantu
teman-temanmu di tugas
kelompok
Terima kasih untuk rasa tanggung jawab mu pada saat memungut kertas-
kertas yang berserakan di lantai
KONEKSI ANTAR MATERI
Selanjutnya mari kita merefleksikan
keseluruhan materi pada
pembelajaran di modul ini….
• Apakah peran Bapak/Ibu dalam
menciptakan budaya positif di sekolah
melalui penerapan konsep-konsep yang
ada di modul ini dan keterkaitannya
dengan implementasi kurikulum
Merdeka yang telah dilakukan?
(RENCANA) AKSI NYATA
Selanjutnya mari kita menyusun
Langkah dan strategi yang konkret
dan realistis untuk mewujudkan
budaya positif di sekolah
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Disiplin Positif Membuat Keyakinan Kelas
Disiplin Positif Membuat Keyakinan KelasDisiplin Positif Membuat Keyakinan Kelas
Disiplin Positif Membuat Keyakinan KelasMufidahMf
 
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdf
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdf2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdf
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdfBASUKI ERYANTO
 
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Nastiti Rahajeng
 
01 panduan penilaian kompetensi sikap 2013
01 panduan penilaian kompetensi sikap 201301 panduan penilaian kompetensi sikap 2013
01 panduan penilaian kompetensi sikap 2013Fahmi Romdhoni
 
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdfMuhammadKoharudin1
 
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptxSalahiyahSalahiyah
 
PPT Aksi nyata kurikulum merdeka Ita Noviana.pptx
PPT Aksi nyata kurikulum merdeka Ita Noviana.pptxPPT Aksi nyata kurikulum merdeka Ita Noviana.pptx
PPT Aksi nyata kurikulum merdeka Ita Noviana.pptxItaNoviana2
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN.pptx
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN.pptxJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN.pptx
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN.pptxTriWidyawati5
 
Diagram Frayer
Diagram FrayerDiagram Frayer
Diagram FrayerNurilFile
 
POWER POINT PEER TEACHING - AISYAH.pptx
POWER POINT PEER TEACHING - AISYAH.pptxPOWER POINT PEER TEACHING - AISYAH.pptx
POWER POINT PEER TEACHING - AISYAH.pptxAisyah Safitri Hayati
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF KEYAKINAN KELAS.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF KEYAKINAN KELAS.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF KEYAKINAN KELAS.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF KEYAKINAN KELAS.pptxdennysukmawijaya
 
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptxEnang Cuhendi
 
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docxOK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docxkwartircabangmempawa
 
Materi Lokakarya 01.pptx
Materi Lokakarya 01.pptxMateri Lokakarya 01.pptx
Materi Lokakarya 01.pptxMGMPIPAPati
 
DISIPLIN POSITIF.pptx
DISIPLIN POSITIF.pptxDISIPLIN POSITIF.pptx
DISIPLIN POSITIF.pptxtaufikabdul3
 
PPG Prajabatan 2022 Ruang Kolaborasi Topik 2 Pembelajaran Sosio Emosional
PPG Prajabatan 2022 Ruang Kolaborasi Topik 2 Pembelajaran Sosio EmosionalPPG Prajabatan 2022 Ruang Kolaborasi Topik 2 Pembelajaran Sosio Emosional
PPG Prajabatan 2022 Ruang Kolaborasi Topik 2 Pembelajaran Sosio EmosionalAdi Pratama
 
18112604.ppt
18112604.ppt18112604.ppt
18112604.pptTaopikAS1
 
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdf
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdfAksi Nyata TOPIK 3 .pdf
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdfLiaIndriani9
 

What's hot (20)

Disiplin Positif Membuat Keyakinan Kelas
Disiplin Positif Membuat Keyakinan KelasDisiplin Positif Membuat Keyakinan Kelas
Disiplin Positif Membuat Keyakinan Kelas
 
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdf
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdf2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdf
2.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1.pdf
 
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
Pendekatan manajemen kelas perubahan perilaku (behavior modification) di sdn ...
 
01 panduan penilaian kompetensi sikap 2013
01 panduan penilaian kompetensi sikap 201301 panduan penilaian kompetensi sikap 2013
01 panduan penilaian kompetensi sikap 2013
 
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
2.1.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
 
PPT AKSI NYATA BUK MEI.pptx
PPT AKSI NYATA BUK MEI.pptxPPT AKSI NYATA BUK MEI.pptx
PPT AKSI NYATA BUK MEI.pptx
 
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx
3.1 a.5 Ruang Kolaborasi Modul 3.1_.pptx
 
PPT Aksi nyata kurikulum merdeka Ita Noviana.pptx
PPT Aksi nyata kurikulum merdeka Ita Noviana.pptxPPT Aksi nyata kurikulum merdeka Ita Noviana.pptx
PPT Aksi nyata kurikulum merdeka Ita Noviana.pptx
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN.pptx
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN.pptxJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN.pptx
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN.pptx
 
Diagram Frayer
Diagram FrayerDiagram Frayer
Diagram Frayer
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
POWER POINT PEER TEACHING - AISYAH.pptx
POWER POINT PEER TEACHING - AISYAH.pptxPOWER POINT PEER TEACHING - AISYAH.pptx
POWER POINT PEER TEACHING - AISYAH.pptx
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF KEYAKINAN KELAS.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF KEYAKINAN KELAS.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF KEYAKINAN KELAS.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF KEYAKINAN KELAS.pptx
 
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx
 
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docxOK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
 
Materi Lokakarya 01.pptx
Materi Lokakarya 01.pptxMateri Lokakarya 01.pptx
Materi Lokakarya 01.pptx
 
DISIPLIN POSITIF.pptx
DISIPLIN POSITIF.pptxDISIPLIN POSITIF.pptx
DISIPLIN POSITIF.pptx
 
PPG Prajabatan 2022 Ruang Kolaborasi Topik 2 Pembelajaran Sosio Emosional
PPG Prajabatan 2022 Ruang Kolaborasi Topik 2 Pembelajaran Sosio EmosionalPPG Prajabatan 2022 Ruang Kolaborasi Topik 2 Pembelajaran Sosio Emosional
PPG Prajabatan 2022 Ruang Kolaborasi Topik 2 Pembelajaran Sosio Emosional
 
18112604.ppt
18112604.ppt18112604.ppt
18112604.ppt
 
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdf
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdfAksi Nyata TOPIK 3 .pdf
Aksi Nyata TOPIK 3 .pdf
 

Similar to Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx

Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxpipitpuspitamayangsa
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxwaino1
 
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptx
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptxPower Point Paparan Disiplin Positif.pptx
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptxLaOdeUbaidillah
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptxanggiekurnia
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxEnangCuhendi1
 
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdfSlide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdfwindasihombing3
 
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptx
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptxEDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptx
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptxFahriAnaLatifah
 
Diseminasi Budaya Positif.pptx
Diseminasi Budaya Positif.pptxDiseminasi Budaya Positif.pptx
Diseminasi Budaya Positif.pptxmokhmursalin62
 
AKSI NYATA 1.4.pptx
AKSI NYATA 1.4.pptxAKSI NYATA 1.4.pptx
AKSI NYATA 1.4.pptxDwiJayatri
 
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptxDedeSolehudin4
 
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdf
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdfModul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdf
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdfWidiawati92
 
RK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptx
RK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptxRK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptx
RK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptxPurnamaSariMendrofa1
 
Presentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptx
Presentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptxPresentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptx
Presentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptxNENGWIDIYAPUSPITASAR
 
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdfCGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdfIKetutEliWartama
 
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdfArifHidayat432514
 
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdfWillyRinaldo1
 
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdf
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdfRefleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdf
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdfSabila44
 
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptxDISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptxArifHidayat432514
 

Similar to Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx (20)

Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx
 
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptx
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptxPower Point Paparan Disiplin Positif.pptx
Power Point Paparan Disiplin Positif.pptx
 
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptxPaparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptx
Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif- Bahan tayang (1).pptx
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptx
 
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdfSlide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
 
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptx
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptxEDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptx
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptx
 
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdfMateri EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif.pptx
Diseminasi Budaya Positif.pptxDiseminasi Budaya Positif.pptx
Diseminasi Budaya Positif.pptx
 
AKSI NYATA 1.4.pptx
AKSI NYATA 1.4.pptxAKSI NYATA 1.4.pptx
AKSI NYATA 1.4.pptx
 
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptx
 
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdf
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdfModul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdf
Modul 1.4 Koneksi Antar Materi .pdf
 
RK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptx
RK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptxRK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptx
RK 1_PPT PGP Angkatan 5 1.4 Final-2.pptx
 
Presentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptx
Presentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptxPresentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptx
Presentasi Visi Sekolah _Neng Widiya 120723.pptx
 
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdfCGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
CGP_Putu Sandhita Prayoga_Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif.pdf
 
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
 
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
3.1.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 3.1 - Titin Aprina.pdf
 
koneksi antar materi modul 1.3
koneksi antar materi modul 1.3koneksi antar materi modul 1.3
koneksi antar materi modul 1.3
 
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdf
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdfRefleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdf
Refleksi Dwi Mingguan guru penggerak 9pdf
 
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptxDISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
 

Recently uploaded

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Paparan Luring dan Daring_Disiplin Positif.pptx

  • 1. DISIPLIN POSITIF UNIT MODUL DISIPLIN POSITIF
  • 2. Agenda Kegiatan Sesi MERDEKA Aktivitas Pembukaan Penjelasan agenda dan tujuan pendampingan. Kesepakatan tata tertib selama pendampingan. Perkenalan. Mulai dari diri Peserta merefleksikan pengalaman pribadi terkait disiplin di sekolah. Eksplorasi konsep Penjelasan konsep terkait disiplin positif. Ruang kolaborasi Peserta secara berkelompok mendiskusikan contoh kasus terkait disiplin positif. Tujuan Kegiatan Peserta memahami pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman berbasis disiplin positif pada sekolah penggerak.
  • 3. Sesi MERDEKA Aktivitas Demonstrasi Kontekstual Peserta memaparkan hasil diskusi di Ruang Kolaborasi. Elaborasi Pemahaman Peserta merefleksikan hasil diskusi yang telah dilakukan Peserta berbagi hasil refleksi Koneksi Antar Materi Diskusi klasikal dan membuat kesimpulan terkait disiplin positif. (Rencana) Aksi Nyata Untuk Guru: Membuat keyakinan kelas Untuk kepala sekolah: Membuat rencana bentuk dukungan terhadap guru untuk menerapkan disiplin positif. Untuk Pengawas Sekolah: Membuat rencana bentuk dukungan terhadap sekolah untuk menerapkan disiplin positif. Penutup Evaluasi Penutup
  • 4. Kesepakatan Kelas Luring • Hadir tepat waktu • Tidak meninggalkan kelas selama sesi berlangsung • Tidak membuka dan menyalakan gawai (HP, Laptop) selama kegiatan berlangsung • Berpartisipasi aktif dalam diskusi • Menghargai pendapat peserta lain (semua pendapat dan pertanyaan berharga) • Bertanya / Memberikan pendapat dengan tertib Daring • Hadir tepat waktu • Menyalakan kamera dan Audio selama diskusi • Berpartisipasi aktif dalam diskusi • Menghargai pendapat peserta lain (semua pendapat dan pertanyaan berharga) • Bertanya / Memberikan pendapat dengan tertib
  • 6. Sebelum menelaah materi pada sesi ini, marilah kita merefleksikan pengalaman Bapak/Ibu terkait penerapan disiplin di sekolah… Ceritakanlah pengalaman pribadi Bapak/Ibu tentang pelanggaran di sekolah dimana Bapak/Ibu sebagai guru/kepala sekolah/Pengawas sekolah harus menindaklanjutinya.
  • 7. - Apa yang terjadi pada saat itu? - Apa yang Bapak/Ibu katakan/lakukan? - Bagaimana reaksi siswa/guru yang melakukan pelanggaran pada saat itu? - Bagaimana perasaan Bapak/Ibu?
  • 8. Selanjutnya mari kita merefleksikan pengalaman yang kita miliki dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini…. • Sebagai guru/kepala sekolah/pengawas sekolah, bagaimana saya dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi peserta didik? • Apa hubungan menciptakan lingkungan belajar yang positif dengan pembelajaran yang berpihak pada murid?
  • 10. Sebelum menelaah materi pada sesi ini, marilah kita melakukan sebuah permainan ‘cobalah buka’ ■ Peserta A bertugas mengepalkan salah satu tangan seolah sedang menyimpan sesuatu yang sangat berharga baginya. ■ Peserta B bertugas membuka kepalan tangan peserta A dengan segala cara (misalnya membujuk, menggelitik, menggoda, menawari sesuatu, dan lain sebagainya) dll. ■ Setiap peserta memiliki waktu 30 detik untuk berusaha membuka kepalan tangan rekannya.
  • 11. Selanjutnya, marilah kita menonton video pada tautan berikut ini … • Video Inspirasi | Video Parenting - Mendidik Anak dengan Disiplin Positif - Apa itu Disiplin Positif? (kemdikbud.go.id)
  • 12. • Pengetahuan atau pengalaman baru apa yang saya dapatkan setelah menyimak video mengenai Disiplin Positif? • Apa hal baru yang berbeda dari yang saya pahami dengan yang sudah saya lakukan selama ini?
  • 13. Konsep dasar Disiplin Positif 01 Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas 02 Keyakinan Kelas 03 5 Posisi Kontrol 04 Segitiga Restitusi 05 Pada akhir sesi ini, Bapak/Ibu akan memahami tentang…
  • 15. Apa yang terlintas di pikiran Bapak/Ibu Ketika mendengar kata ‘disiplin’?
  • 16. Konsep ‘disiplin’ Segala sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Apakah disiplin hanya dapat dicapai dengan hukuman?
  • 17. Stimulus Respon versus Teori Kontrol Stimulus Respon Teori Kontrol Realitas (kebutuhan) kita sama Realitas (kebutuhan) kita berbeda Semua orang melihat hal yang sama. Setiap orang memiliki gambaran berbeda. Kita mencoba mengubah orang agar berpandangan sama dengan kita. Kita berusaha memahami pandangan orang lain tentang dunia. Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan Semua perilaku memiliki tujuan. Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda. Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain. Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-pilihan baru. Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang (Covey, 1991)
  • 18. Disiplin Positif Memampukan peserta didik untuk memahami dan mengontrol setiap perilaku/Tindakan yang dilakukan agar senantiasa dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, sebagai bentuk menghormati diri sendiri dan orang lain disekitarnya. Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsik.
  • 19. Apakah hubungan disiplin positif dengan pelaksanaan pembelajaraan yang berpihak pada murid?
  • 21. Apa saja yang Bapak/Ibu ketahui tentang nilai-nilai kebajikan universal?
  • 22. Nila-Nilai Kebajikan Universal Sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu. Pelajar Pancas ila Bernalar Kritis Kreatif Contoh The Seven Essential Virtues (Tujuh Nilai-nilai Kebajikan Esensial): ● Empati ● Suara hati ● Kontrol diri ● Rasa Hormat ● Kebaikan ● Toleransi ● Keadilan
  • 23. Manakah nilai kebajikan yang paling menarik bagi Bapak/Ibu? Adakah persamaan atau perbedaan nilai tersebut dengan nilai/prinsip yang ada di sekolah Bapak/Ibu?
  • 24. Bagaimana agar nilai-nilai tersebut dapat dipahami dan diterapkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari?
  • 26. 3 Motivasi 1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman 2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan 3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya Disiplin Positif Sumber: Gossen (2004) Motivasi intrinsik akan berdampak jangka Panjang, tidak dipengaruhi oleh hukuman ataupun hadiah.
  • 27. Dari ketiga motivasi tadi, manakah yang paling banyak mendasari perilaku murid-murid Bapak/Ibu di sekolah saat ini?
  • 28. Hukuman, Konsekuensi, dan Restitusi (Gossen, 1996)
  • 29. Hukuman atau Konsekuensi? 1. Mengganti penghapus teman yang dihilangkan 2. Berdiri di tengah lapangan upacara karena datang terlambat ke sekolah 3. Merapikan sapu dan alat pel yang jatuh karena tersenggol saat berlari di jam istirahat 5. Membersihkan WC sekolah karena tidak mengumpulkan tugas. 4. Mencatat 200 kali kalimat ‘saya minta maaf’ karena berkelahi dengan teman
  • 30. Hukuman atau Konsekuensi? 1. Mengganti penghapus teman yang dihilangkan 2. Berdiri di tengah lapangan upacara karena datang terlambat ke sekolah 3. Merapikan sapu dan alat pel yang jatuh karena tersenggol saat berlari di jam istirahat 5. Membersihkan WC sekolah karena tidak mengumpulkan tugas. 4. Mencatat 200 kali kalimat ‘saya minta maaf’ karena berkelahi dengan teman Konsekuensi Hukuman
  • 31. Punished by Reward (Dihukum oleh Penghargaan) Efektif hanya untuk jangka pendek Kecewa bila tidak mendapatkannya ‘menghukum’ bagi yang tidak mendapatkannya Menimbulkan persaingan Menurunkan ketepatan Ketergantungan dalam jangka panjang Mematikan kreatifitas Penghargaan bisa jadi bentuk lain dari hukuman (Kohn, 1993)
  • 32. Bagaimana sebaiknya reaksi kita apabila murid melakukan kesalahan?
  • 33. Restitusi • Proses menciptakan kondisi bagi peserta didik untuk memperbaiki kesalahan yang telah mereka lakukan. • Guru mengajak murid untuk berefleksi tentang tindakan yang telah dilakukan untuk memperbaiki diri sehingga ia menjadi pribadi yang lebih baik dan menghargai
  • 34. Restitusi…. • bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan • memperbaiki hubungan • adalah tawaran, bukan paksaan • ‘menuntun’ untuk melihat ke dalam diri • mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan • adalah cara yang paling baik • fokus pada karakter, bukan tindakan • menguatkan • berfokus pada solusi • mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya
  • 35. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
  • 36. 5 Kebutuhan Dasar Manusia Manusia senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan dasarnya. Apabila tidak berhasil diperoleh melalui cara yang positif, maka mungkin dengan cara melanggar aturan.
  • 37. Mengapa sebagai guru kita perlu memahami kebutuhan dasar murid?
  • 38. Dunia Berkualitas Tempat khusus dalam pikiran seseorang yang menyimpan gambaran hal-hal yang diinginkan; hal-hal terbaik yang membuat seseorang merasa Bahagia dan terpenuhi kebutuhan dasarnya. • Orang-orang • Nilai-nilai • Karakter • Pencapaian • Pekerjaan • Dst.
  • 39. Ilustrasi Dunia Berkualitas 2 Murid SDN X Anak A: Anak B: - Orang tua - Teman sekelas - Sepatu yang dibelikan ayah - Bu Guru Biologi - Rumah - Sekolah - Lapangan bola - Persahabatan - Teman sekelas - Sepeda dari nenek - Wali kelas - Sekolah - Kantin sekolah - Komik
  • 40. ❖Terkait lingkaran dunia berkualitas, di manakah kira-kira Bapak/Ibu dan murid meletakkan sekolah dan pengalaman di sekolah? ❖Jika Bapak/Ibu adalah pemimpin di sekolah, bagaimana Bapak/Ibu akan menggunakan informasi ini untuk membangun budaya positif?
  • 42. Mengapa keyakinan kelas, bukan peraturan kelas? Mengapa keyakinan kelas penting untuk membangun budaya positif? Bagaimana mewujudkan keyakinan kelas yang efektif?
  • 43. Nilai Kebajikan apa yang dituju? Peraturan Nilai Kebajikan yang dituju 1. Dilarang membuang sampah sembarangan 2. Dilarang merokok 3. Kembalikan buku yang telah dibaca ke tempat semula 4. Hadir di kelas 10 menit sebelum pembelajaran dimulai 5. Matikan komputer setelah digunakan 6. Wajib menggunakan masker 7. Dilarang berlari di koridor
  • 45. Tahapan Menciptakan Program Kebajikan 1. Lihat daftar nilai-nilai kebajikan yang ada 2. Tentukan nilai-nilai yang menjadi fokus sekolah melalui diskusi 3. Sempurnakan daftar nilai-nilai kebajikan yang paling utama, diskusikan Kembali 4. Sosialisasikan nilai-nilai ini di lingkungan sekolah, baik melalui poster maupun media sosial sekolah.
  • 46. Setelah sekolah memiliki nilai-nilai kebajikan utama yang diyakini, bagaimana membuat sebuah keyakinan sekolah/kelas?
  • 47. Pembentukan keyakinan sekolah/kelas • Keyakinan kelas lebih ‘abstrak’ dari peraturan. • Dapat berupa pernyataan-pernyataan yang bersifat universal • Senantiasa dalam bentuk positif • Sebaiknya tidak terlalu banyak agar mudah diingat dan dipahami • Sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut • Disusun dengan melibatkan semua warga sekolah/kelas • Handaknya ditinjau Kembali dari waktu ke waktu
  • 48. Tahapan Pembentukan keyakinan sekolah/kelas 1. Mempersilakan warga sekolah/kelas untuk menyampaikan pendapatnya terkait peraturan yang perlu disepakati 2. Mencatat semua masukan di papan tulis/kertas besar agar dapat dilihat oleh seua warga sekolah/kelas 3. Menyusun keyakinan kelas sesuai Langkah ‘pembentukan keyakinan sekolah/kelas’, yakni dengan menggunakan kalimat positif. • Jangan membuang sampah sembarangan (-) menjadi buanglah sampah di tempat sampah (+) 4. Meninjau Kembali daftar hasil diskusi dan secara Bersama-sama menemukan nilai kebajikan yang dituju dari peraturan-peraturan tersebut. Nilai kebajikan inilah yang dimasukkan dalam keyakinan sekolah/kelas. 5. Meninjau Kembali keyakinan sekolah/kelas secara Bersama-sama. Bila dirasa terlalu banyak (lebih dari 7 keyakinan), maka dapat dikurangi. 6. Meninjau ulang, menyetujui dan menyepakati keyakinan sekolah/kelas oleh seluruh warga sekolah/kelas 7. Meletakkan keyakinan sekolah/kelas di tempat yang mudah dilihat oleh semua warga sekolah/kelas
  • 49. Contoh keyakinan kelas • Setiap anggota kelas perlu belajar • Setiap anggota kelas perlu senang • Setiap anggota kelas perlu saling menghargai • Setiap anggota kelas perlu merasa aman • Senantiasa menjadi diri terbaik • Senantiasa menghargai orang lain • Selalu bersikap positif • Berkomitmen terhadap setiap tugas HORMAT Kami meyakini bahwa sangat penting untuk menghormati semua orang dan barang milik orang lain BEKERJA Kami meyakini bahwa sangat penting untuk mengerjakan segala pekerjaan atau mengikuti kegiatan yang telah ditugaskan. DITERIMA DAN DIMILIKI Kami meyakini bahwa sangat penting untuk merasa diterima pada suatu kelompok dan saling peduli satu dengan yang lain.
  • 51. Contoh Kasus Arfi sering sekali bertengkar dengan teman-temannya. Ia tidak jarang menggunakan kata-kata kasar saat di kelas, sehingga teman- temannya merasa terganggu. Jika Bapak/Ibu adalah kepala sekolah, penerapan disiplin apakah yang akan Bapak/Ibu lakukan untuk kasus Arfi? Mengapa?
  • 52. 5 Posisi Kontrol menggunakan Bahasa yang lembut, namun dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman, bersalah, atau rendah diri. 2. Pembuat Rasa Bersalah bisa menggunakan hukuman fisik atau verbal; mengancam. 1. Penghukum melandaskan Tindakan pada peraturan dan konsekuensi 4. Pengamat mempersilakan murid mempertanggungjawabkan perilakunya dan mendukung murid untuk menemukan solusi atas permasalahannya sendiri. 5. Manajer mengontrol murid dengan bujukan 3. Teman 5 Posisi Kontrol
  • 53. Siapakah yang mengatakannya? Sampai kapanpun kamu tidak akan menjadi orang yang berhasil. Saya merasa kecewa denganmu hari ini. Jika masih belum mengerti, nanti saya bantu. Peraturannya apa? Jika tidak bisa menjawab pertanyaan ini, maka tidak boleh pulang. Apa yang akan kamu lakukan untuk menyelesaikannya? Bagaimanakah setiap posisi (penghukum, pembuat rasa bersalah, teman, pengamat, dan manajer) mengucapkannya?
  • 54. Di manakah Bapak/Ibu saat ini? 1 Penghukum 4 Pemantau 2 Pembuat rasa bersalah 3 Teman 5 Manajer
  • 56. Menstabilkan identitas Kamu tentu punya alasan mengapa melakukan itu Segitiga Restitusi Adakah cara yang lebih efektif untuk mendapatkan apa yang kamu butuhkan? Keyakinan kelas apa yang telah kita sepakati? Kamu ingin menjadi orang seperti apa? Kamu bukan satu- satunya yang pernah melakukan ini Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan
  • 57. Dalam menerapkan disiplin positif, guru hendaknya mampu merefleksikan posisi kontrolnya saat ini; bagaimana ia berproses menjadi seorang ‘manajer’ yang menuntun peserta didik untuk menjadi mandiri, merdeka dan bertanggung jawab.
  • 59. Mekanisme diskusi: • Buatlah kelompok yang terdiri dari berbagai unsur (Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru) • Diskusikanlah kasus-kasus yang disediakan dalam kelompok masing- masing • Analisislah secara mendalam kasus- kasus tersebut dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
  • 60. Mode daring hari pertama sampai di slide ini.
  • 62. Mekanisme pemaparan hasil diskusi: • Presentasikanlah hasil diskusi Bapak/Ibu yang dilakukan bersama kelompok di sesi Ruang Kolaborasi • Kelompok hadirin yang bertugas menanggapi dapat memberikan tanggapan, komentar, atau masukan yang konstruktif. • Kelompok lain juga dapat memberikan umpan balik setelahnya.
  • 64. Selanjutnya mari kita merefleksikan pertanyaan-pertanyaan berikut….. • Sejauh mana pemahaman anda tentang konsep- konsep inti yang dibahas pada modul ini? Adakah hal-hal menarik dan di luar dugaan? • Sebelum menerapkan modul ini, posisi manakah (5 posisi kontrol) yang paling sering anda gunakan, dan bagaimana perasaan anda? Setelah mempelajari modul ini, posisi mana yang akan anda gunakan? Mengapa? • Kendala apa yang mungkin dihadapi saat menerapkan budaya positif di sekolah? Apa saja solusi yang dapat dilakukan?
  • 65. Bentuk Program Kebajikan (Apresiasi). Apresiasi (pengakuan) boleh dilakukan, namun hendaklah: - diberikan secara khusus - diberikan secara pribadi - diberikan kepada semua murid (bergantian) - diberikan secara konsisten - berfokus pada proses
  • 66. Contoh Pengakuan/Apresiasi Kebajikan Pembuka Nilai Kebajikan Situasi Kemarin saya perhatikan rasa empatimu besar sekali pada saat menolong murid baru di kelas kita Saya menghargai kepedulianmu pada saat kamu membantu teman-temanmu di tugas kelompok Terima kasih untuk rasa tanggung jawab mu pada saat memungut kertas- kertas yang berserakan di lantai
  • 68. Selanjutnya mari kita merefleksikan keseluruhan materi pada pembelajaran di modul ini…. • Apakah peran Bapak/Ibu dalam menciptakan budaya positif di sekolah melalui penerapan konsep-konsep yang ada di modul ini dan keterkaitannya dengan implementasi kurikulum Merdeka yang telah dilakukan?
  • 70. Selanjutnya mari kita menyusun Langkah dan strategi yang konkret dan realistis untuk mewujudkan budaya positif di sekolah