1. PendIDIKAN CALON GURU PENGGERAK
Angkatan 9 Kabupaten Kudus
2.2.a.8 Koneksi Antar
Materi Modul 2.2
HIKMAH PUTRAWAN, S.Pd.
GURU SD 2 WERGU WETAN
2. 1. Apa kesimpulan tentang perubahan pengetahuan,
keterampilan, sikap sebagai pemimpin pembelajaran
setelah mempelajari pembelajaran sosial dan emosional?
Pembelajaran Sosial Emosional adalah proses pembelajaran untuk
lebih memahami diri kita sendiri dimulai dengan pembentukan
kesadaran dan kontrol diri serta kemampuan bekerja sama dengan
orang lain
(kolaboratif seluruh warga sekolah). Pembelajaran sosial
emosional melatih kompetensi sosial emosional peserta didik
sehingga tercapai keseimbangan antara kompetensi akademik
dan sosial emosional yang dapat mengantarkan mereka menjadi
individu-individu yang selamat
dan bahagia. Proses kolaboratif ini bisa diwujudkan apabila
seluruh warga sekolah memiliki pengetahuan, ketrampilan dan
sikap positif untuk diterapkan disekolah.
3. Tujuan Pembelajaran
Sosial Emosional :
Kesadaran diri bertujuan memberikan pemahaman,
penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi
Manajemen diri bertujuan menetapkan dan mencapai
tujuan positif
Kesadaran sosial bertujuan merasakan dan menunjukkan
empati kepada orang lain
Keterampilan berelasi bertujuan membangun dan
mempertahankan hubungan yang positif
Membuat keputusan yang bertanggungjawab bertujuan
untuk pengambilan keputusan bertanggung jawab.
4. Pembelajaraan sosial emosional ada
beberapa aspek meliputi :
Peningkatan 5 kompetensi sosial dan emosional pembelajaran ini
mengarah pad peningkatan perilaku positif.
Lingkungan belajar yang suportifpembelajaran ini mengarah
pengurangan perilaku negatif
Peningkatan sikap pada diri sendiri, respek & toleran terhadap orang
lain dan lingkungan sekolah pembelajaran ini mengarah pengurangan
tingkatstress dan peningkatan performe akademik siswa.
5. 5 KOMPETENSI SOSIAL-EMOSIONAL
1. Kesadaran diri : kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai - nilai diri
sendiri, dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks
kehidupan
2. Manajemen Diri :Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku diri secara
efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi.
3. Kesadaran Sosial : Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati
denga orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang, budaya, konteksyang
berbeda-beda.
4. Keterampilan Berelasi : Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-
hubungan yang sehat dan suportif.
5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung jawab : Kemampuan untuk mengambil pilihan-
pilihan membangun yang berdasar atas kepedulian,kapasitas dalam mempertimbangkan
standar standar etis dan rasa aman, danuntuk mengevaluasi manfaat dankonsekuensi dari
bermacam - macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis (well being) diri
sendiri, masyarakat, dan kelompok.
6. Well being merupakan sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap
dirisendiri dan orang lain, dapatmembuat keputusan dan mengatur tingkah lakunya sendiri,
dapat memenuhi kebutuhan dirinya dengan menciptakan dan mengelola lingkungan dengan
baik, memiliki tujuan hidup, dan membuat hidup mereka lebih bermakna, serta berusaha
mengeksplorasi dan mengembangkan dirinya.
Kesadaran penuh ( Mindfulness) :
• Perhatian/fokus/atensi/yang disengaja (purposeful attention)
• Sekarang (present moment)
• Rasa ingin tahu tanpa prasangaka dan menghakimi
• Welas asih (compassion)
Teknik STOP dengan teknik ini syaraf parasimpatik, menenangkan tubuh dengan
memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah, mempertajam kekuatan otak bagian
atas yang berhubungan dengan fokus, konsentrasi dan kesadaran sehingga tercipta nuansa
well being.
Bila seorang guru memahami PSEmaka dalam melaksakan proses belajar mengajar guru
dapat mengambil strategi yang sesuai kebutuhan karena dalam proses pembelajaran sering
terjadi permasalan dalam interaksi sosial murid dengan teknik PSE dapat membantu guru
untuk memudahkan mencari solusi dari masalah yang ada dan pengambilan keputusan yang
tepat.
7. Menguatkan 5 KSE pendidik dan tendik :
1. Menjadi Teladan (memodelkan): mendukung pendidik dan tenaga
kependidikan dalam memodelkan kompetensi dan pola pikir di seluruh
komunitas sekolah dengan murid, keluarga murid, mitra komunitas, dan
satu sama lain.
2. Belajar : pendidik dan tenaga kependidikan merefleksikan
kompetensi sosial dan emosional pribadi dan mengembangkan kapasitas
untuk mengimplementasikan kompetensi sosial dan emosional.
3. Berkolaborasi: menciptakan strukturberbentuk komunitas
pembelajaran profesional atau pendampingan sejawat bagi pendidik dan
tenaga kependidikan untukberkolaborasi tentang cara mengasah strategi
untuk mempromosikan KSE di seluruh sekolah
9. Filosofi KHD
KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia indonesia yang beradab maka
pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapai nya. Guru menuntun segala kodrat
yang ada pada anak , agar mereka dapat mencapai keselamatan dan ke bahagian yang
setinggi-tingginyabaik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ini selaras
dengan pembelajaran sosial
dan emosional yang harus diimplementasikan secara sengaja untuk membantu peserta didik
mencapai keselamatan dan kebahagian bila dapat memiliki kesadaran diri dengan mengelola
emosi dengan baik sehingga mereka mampu berempati, berinteraksi dengan baik serta
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman
di sekolah
Nilai dan Peran Guru Penggerak
Nilai dan peran guru penggerak kaitannya dengan pembelajaran sosial emosional
adalah guru dapat merancang, melaksanakan strategi dan metode pembelajar yang
tepat untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid. guru dapat
menumbuhkan 5 kompetensi sosial emosional yang ada, guru danmurid dapat
mewujudkan pengelolaan emosi sehingga pembelajaran yang
berpusat pada murid tercapai dan berjalan seimbang.
10. Visi Guru Penggerak
Dengan mencerminkan visi guru penggerak dalam mewujudkan profil pelajar pancasila berkaitan
erat dengan penerapan pembelajaran sosial emosional yakni guru dapat membentuk karakter
murid yang berakhlak mulia , mandiri, aktif, kreatif, bahagia, merdeka berekspresi, gotong royong,
berkebhinekaan global serta peduli pada lingkungan dengan mengimplementasikan 5 kompetensi
sosial emosional yang ada.
Budaya Positif
Pembelajaran sosial emosional dengan disiplin positif kaitannya melalui 5 kompetensi sosial
emosional guru dan murid dapat mengenali dan memahami emosi masing-masingyang sedang
dirasakan , sehingga mampu mengontrol diri dan dapat menerapkan budaya positif berupa disiplin
positif secara baik sesuai kesadaran diri dan manejemen diri.
Pembelajaran Berdiferensiasi
Dengan pembelajaran sosial emosional guru dapat melakukan identifikasi emosi dan karakter
siswa yang dapat digunakan sebagai dasar pemenuhan dan penerapan pembelajaran di kelas
sesuai kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid
11. 1.Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa emosi itu hal
yang normal, lahir secara spontanitas dan tidak kemungkinan untuk
mengontrolnya itu sulit sehingga saya memaklumi jika mungkin ada
sedikit error saat pembelajaran diakibatkan oleh emosi
Setelah memperlajari modul ini, ternyata sosial emosional itu adalah
hal yang dapat dikontrol dan dimanajemen. SehinggaSosial
Emosional tersebut dapat terpaket dan keluar dengan baik
PERTANYAAN PEMANTIK
12. 2. Berkaitan dengan kebutuhan belajardan lingkungan yang aman dan
nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat
meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis
(well-being),3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah:
5 KOMPETENSI SOSIAL-EMOSIONAL
Kesadaran diri
Manajemen Diri
Kesadaran Sosial
Keterampilan Berelasi
Pengambilan Keputusan yang Bertanggung jawab
Kesadaran penuh ( Mindfulness) :
Perhatian/fokus/atensi/yang disengaja (purposeful attention)
Sekarang (present moment)
Rasa ingin tahu tanpa prasangaka dan menghakimi
Welas asih (compassion)
Menguatkan 5 KSE pendidik dan tendik :
Menjadi Teladan (memodelkan)
Belajar
Berkolaborasi
13. Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di kelas dan sekolah:
➢ Bagi Murid-Murid adalah mencoba menerapkan 5 kompetensi sosial emosional
selama pembelajaran di kelas / di sekolah
➢ Bagi rekan sejawat adalah melakukan penguatan dengan menjadi terladhan,
semangat belajar dan terus berkolaborasi dengan baik