SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
SMAN 1 KENDAL
Budaya Positif
Oleh :
AGUS CAHYONO
Pertanyaan
Pemantik
1. Hukuman dapat mendisiplinkan anak.
2. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti membaca atau
membersihkan halaman sekolah dapat meningkatkan disiplin anak.
3. Memberi penghargaan dapat meningkatkan motivasi belajar anak.
Silakan mengangkat tangan secara berurutan, misal S,TS,STS (berarti 1 : setuju, 2 : tidak
setuju, 3: sangat tidak setuju)
Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini?
1. Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal
2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
3. Keyakinan Kelas
4. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
5. Restitusi: 5 Posisi Kontrol
6. Restitusi: Segitiga Restitusi
Topik dalam Eksplorasi Konsep
MATERI 1
Disiplin Positif dan
Nilai-nilai Kebajikan Universal
Perubahan Paradigma
Kegiatan Kepalan Tangan
Ada A dan B(Anda dan teman Anda).
Sobeklah secarik kertas kecil, tuliskan benda atau sesuatu yang sangat
berharga untukAnda. Letakkan di salah satu tangan Anda dan genggam
benda/sesuatu tersebut dengan segala daya. Buatlah sebuah kepalan.
TemanAnda (B)akan mencoba dengan sekuat tenaga, dengan berbagai
cara untuk memintaAnda memberikan benda tersebut. Bbisa membujuk,
mengancam, menghardik, merayu, menyuap, apa saja agar dapat membuka
kepalan tangan Anda.
Apa yang terjadi?
Perubahan Paradigma Teori Kontrol
(Ilusi Kontrol)
● Ilusi guru mengontrol murid.
● Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa
bersalah dapat menguatkan karakter.
● Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan
bermanfaat
● Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk
memaksa.
Perubahan Paradigma Stimulus Respon-Teori Kontrol
Siapa sesungguhnya yang memiliki kontrol?
Stimulus Respon Teori Kontrol
Kita mencoba mengubah orang agar
berpandangan sama dengan kita.
Kita berusaha memahami pandangan orang
lain tentang dunia.
Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan Semua perilaku memiliki tujuan.
Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda.
Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain.
Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-
pilihan baru.
Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang.
Makna Disiplin
Belajar kontrol diri
dengan menggali
potensi kita, agar
tercapai tujuan
mulia, yaitu
sesuatu menjadi
seseorang yang
kita inginkan
berdasarkan nilai-
nilai yang kita
hargai.
Nilai-Nilai
Kebajikan Universal
1. Untuk menghindari hukuman
Keyakinan Kelas
5 Kebutuhan Dasar Manusia
Bertahan Hidup
Penguasaan
Kasih sayang dan Rasa Diterima
Kesenangan
Kebebasan
5 Posisi Kontrol
1. Menstabilkan Identitas
Teori Kontrol/Teori Pilihan (Dr. William Glasser)
Realitas(kebutuhan) kita berbeda.
Kita berusaha memahami
pandangan orang lain tentang
dunia.
Setiap orang memilikigambaran
berbeda.
Semua perilaku
memilikitujuan.
Anda tidak bisa
mengontrol orang lain,
hanya Anda yang bisa
mengontrol diri Anda.
- Model Berpikir Menang-
menang,
- Kolaborasi dan
konsensus menciptakan
pilihan-pilihan baru.
2. Untuk mendapatkan imbalan
3. Untukmenghargai diri sendiri
Teori Motivasi
3.Teman
4.Pemantau
5. Manajer
1. Penghukum
2. Pembuat Rasa Bersalah
Disiplin Positif
Motivasi
Intrinsik
Motivasi
Ekstrinsik
2. Validasi kebutuhan
3. Menanyakan Keyakinan
Segitiga Restitusi
• Berasal dari bahasa Latin, ‘disciplina’, yang artinya belajar.
• Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari
murid-murid Socrates dan Plato.
"Disiplin diri membuat orang menggali potensinya
menuju sebuah tujuan, apa yang dia hargai"
• Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah
menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain
untuk mendapatkan kepatuhan. Kecenderungan umum
adalah menghubungkan kata disiplin dengan
ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau
pencapaian suatu tujuan mulia.
Apakah makna ‘Disiplin’?
Hak Cipta @ 2005 Yayasan Pendidikan Luhur
DIIZINKAN UNTUK DIPERBANYAK OLEH PELATIH BERSERTIFIKAT
Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap
individu. Nilai-nilai tersebut bersifat universal, dan lintas bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang.
● Setiap perilaku/perbuatan memiliki suatu tujuan. (Dr
. William Glasser pada Teori Kontrol, 1984)
● Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun,
sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan. (Diane
Gossen, 1998)
● Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila.
- Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.
- Mandiri
- BernalarKritis
- Berkebinekaan Global
- Bergotong royong
- Kreatif
Nilai-Nilai Kebajikan Universal
MATERI 2
Teori Motivasi, Hukuman dan
Penghargaan, Restitusi
“Merdeka”
menurut Ki Hajar Dewantara
“...merdeka itu artinya; tidak
hanya terlepas dari perintah;
akan tetapi juga cakap
buat memerintah diri sendiri”
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi,
Cetakan Kelima,
Keteladanan, Sikap Merdeka,
2013, Halaman 469)
Motivasi Internal
(Tujuan Disiplin Positif)
3. Untuk menghargai diri sendiri
Saya akan menjadi orang yang seperti apa bila saya
melakukannya?
Teori Motivasi Perilaku Manusia
Motivasi Eksternal
2. Untuk mendapatkan imbalan dari orang lain/institusi
Apa yang akan saya dapatkan apabila saya
melakukannya?
Motivasi Eksternal
1. Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman
Apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya?
TINDAKAN GURU HUKUMAN
ATAU
KONSEKUENSI
Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak akan terlambat
lagi”, karena terlambat ke sekolah.
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di
sekolah.
Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena tidak menggunakan
masker ke sekolah.
Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret.
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat
belajar.
Murid disuruh untuk tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah,
karena tidak mengenakan sepatu hitam.
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit
untuk pelajaran PJOK.
Hukuman
Konsekuensi
Hukuman
Hukuman
Konsekuensi
Konsekuensi
Hukuman
Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi
Hukuman Konsekuensi
Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi
Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk jangka
waktu lama
Membuat anak merasa tidak nyaman dalam
jangka waktu pendek
Anak membenci kedisiplinan Anak menghargai disiplin
Paksaan Stimulus-tanggapan
Mendorong anak menyakiti diri sendiri Mendorong anak agar mudah menyesuaikan diri
Konsep diri yang buruk Konsep diri yang baik
Anak belajar untuk menyembunyikan kesalahan Anak belajar untuk mematuhi peraturan
Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak
dihargai
Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan
untuk sementara (time out)
Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
Penghargaan menghukum
Penghargaan mengurangi ketepatan
Penghargaan tidak efektif
Penghargaan merusak hubungan
Penghargaan menurunkan kualitas
Penghargaan mematikan kreatifitas
Penghargaan mengurangi motivasi
intrinsik
DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN
Apa itu ‘Restitusi’?
Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid
untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga
mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan
karakter yang lebih kuat.
Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang
mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk
masalah mereka, dan membantu murid berpikir
tentang orang seperti apa yang mereka ingin
menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana mereka harus
memperlakukan orang lain (Gossen; 2004)
9 Ciri-ciri Restitusi
1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari
kesalahan.
2. Memperbaiki hubungan.
3. Tawaran, bukan paksaan.
4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri.
5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan.
6. Restitusi-diri adalah cara yang paling baik.
7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan.
8. Restitusi fokuspada solusi.
9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada
kelompoknya.
MATERI 3
Keyakinan Kelas
Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus Keyakinan
Kelas?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila
mengendarai kendaraan roda dua?
● Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci
tangan dan menjaga jarak 1.5 meter?
● Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat
mengikuti pelatihan?
Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai/keyakinan-keyakinan
lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian
peraturan-peraturan.
Budaya Positif
Lingkungan Positif
Keyakinan Kelas
Peraturan Kelas
Yang mana yang merupakan keyakinan kelas, mengapa?
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T& Y
HORMAT
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk menghormati semua orang dan
barang milikorang lain
BEKERJA
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk mengerjakan segala pekerjaan
atau mengikuti kegiatan yang telah
ditugaskan.
DITERIMA DAN DIMILIKI
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk merasa diterima pada suatu
kelompok dan saling peduli satu
dengan yang lain.
Hormat
Terdengar
Terlihat Berperilaku
Terdengar
Terlihat
Berperilaku
HORMAT
BEKERJA
TampakSeperti Tidak Tampak Seperti
TampakSeperti
BekerjaTidak Tampak Seperti
Diterima dan dimiliki
TampakSeperti Tidak Tampak Seperti
Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T& Y
Hormat
Peraturan Keyakinan kelas
Selalu kembalikan buku ke tempatnya Tanggung jawab
Dilarang Mengganggu Orang Lain Menghormati Orang Lain
Hadir di sekolah 15 menit
sebelum pembelajaran
dimulai
Menghormati Orang Lain, Berkomitmen
Dilarang Melakukan Kekerasan
Keselamatan, Menghormati Orang Lain.
Dilarang Menggunakan Narkoba Kesehatan
Bergantian atau menunggu giliran
Menghormati orang lain, Bersabar
Gunakan masker Kesehatan, Keselamatan
Jangan berlari di kelas atau koridor Keselamatan, Keamanan
Pembelajaran 4
Kebutuhan Dasar Manusia dan
Dunia Berkualitas
Pertanyaan Pemantik
Ibu Ambar, guru wali kelas kelas 2A di SD Pelita Hati,
sedang bingung menghadapi ulah salah satu murid di
kelasnya, Doni. Beberapa anak di kelas 2A telah datang
pada bu Ambar dan mengeluhkan perilaku Doni yang sering
meminta bekal makan siang teman-temannya dengan paksa.
Jika Anda menghadapi situasi seperti Ibu Ambar, apa yang
akan anda lakukan? Menurut anda, kira-kira apa alasan Doni
melakukan hal itu?
Kebutuhan Dasar Manusia
Penguasaan
Kasih Sayang dan
Rasa Diterima
Kesenangan Kebebasan
Bertahan
Hidup
Seluruh tindakan
manusia memiliki tujuan
tertentu. Semua yang
kita lakukan adalah
usaha terbaik kita untuk
mendapatkan apa yang
kita inginkan. Ketika kita
mendapatkan apa yang
kita inginkan, sebetulnya
saat itu kita sedang
memenuhi satu atau
lebih dari satu
kebutuhan dasar kita.
Ketika seorang murid
melakukan suatu
perbuatan yang
bertentangan dengan
nilai-nilai kebajikan, atau
melanggar peraturan,
hal itu sebenarnya
dikarenakan mereka
gagal memenuhi
kebutuhan dasar
mereka. Untuk lebih
jelasnya, mari kita lihat
satu persatu kelima
kebutuhan dasar ini.
Jawaban DONI
Kebutuhan Yang
Ingin dipenuhi?
“Saya lapar, karena ibu saya tidak memberi saya bekal”
“Agar teman-teman memperhatikan saya”
“Saya hebat kan bu? Teman-teman jadi takut sama saya”
“Saya bosan ama bekal yang diberikan ibu saya”
“Saya senang mengganggu teman-teman, habisnya wajah
mereka jadi lucu-lucu”
Bertahan Hidup
Penguasaan
Kesenangan
Kebebasan
Cinta dan Kasih
Sayang
MATERI 5
5 Posisi Kontrol
5 POSISI KONTROL
MOTIVASI:
IDENTITAS GAGAL
(Kontrol dari Luar)
IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
(Kontrol dari Luar)
IDENTITAS BERHASIL/SUKSES
(Kontrol Diri)
Menghindari Hukuman Mengharapkan Imbalan atau
Ketergantungan pada Orang Lain
Menghargai Diri Sendiri
PENGHUKUM PEMBUAT
ORANG MERASA
BERSALAH
TEMAN PEMANTAU MANAJER
Guru Berbuat: Menghardik
Menunjuk-
nunjuk
Menyakiti
Menyindir
Berceramah dan
mengatakan,
“Seharusnya…”
“Ibu kecewa…”
Membuatkan alasan-alasan
untuk muridnya.
Menghitung dan mengukur Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Guru Berkata: “Kalau kamu tidak
melakukannya, awas ya!
Rasakan!”
“Kamu seharusnya
sudah tahu. Ibu
lelah sekali
mengatakannya. Ibu
stress…”
“Ayolah, lakukan demi
Ibu…”
“Masa kamu tidak mau,
ingat tidak Ibu pernah
bantu…”
“Apa peraturannya?” “Apa yang kita yakini?
Apa yang bisa kau kerjakan untuk
memperbaiki masalah ini?”
Hasil: Memberontak
Menyalahkan orang lain
Berbohong
Menyembunyikan
Menyangkal
Berbohong
Ketergantungan Menyesuaikan diri, bila
diawasi
Menguatkan pribadi
Kaitan
dengan Dunia
Berkualitas
Murid meletakkan guru
di luar Dunia Berkualitas
Murid meletakkan
guru di dalam
Dunia Berkualitas
Murid meletakkan guru di
sebagai orang yang
sangat penting di Dunia
Berkualitas
Murid meletakkan guru
peraturan dan hukum di
dunia Berkualitas
Murid meletakkan dirinya sebagai
individu yang positif dalam
Dunia Berkualitas
Murid Berkata: “Ah, biarkan saja. Nanti
juga marah-marah lagi.”
“Maafkan saya.” “Saya pikir Bapak/Ibu
teman saya. Ternyata
begitu.”
“Berapa banyak bintang
yang saya harus peroleh?”
“Berapa halaman yang
harus saya tulis?”
“Bagaimana caranya saya bisa
memperbaiki keadaan?”
Dampak pada
Murid:
Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri,
tergantung
Menitikberatkan pada
sanksi atau hadiah
untuk dirinya.
Mengevaluasi diri, bagaimana cara
memperbaiki diri?
Pernyataan-pernyataan Siapa yang Mengatakan?
“Saya kecewa sekali dengan
kamu…”
Pembuat orang merasa bersalah
“Kamu tidak pernah benar
melakukannya….”
Penghukum
“Ayolah, lakukan demi
Ibu/Bapak…”
Teman
“Apakah kamu mau
mendapatkan stiker bintang
hari ini?”
Pemantau
“Bagaimana kamu bisa
menyelesaikan masalah
ini?”
Manajer
“Kamu selalu yang paling
terakhir…”
Penghukum
MATERI 6
Segitiga Restitusi
Restitusi adalah metode untuk penyusunan kembali model
disiplin di sekolah.
Restitusi berfokus pada solusi atau pemecahan
masalah yang bisa dilakukan, bukan pada masalahnya.
Restitusi mengajak murid untuk mengidentifikasi kembali
tindakannya, sehingga dia bisa menganalisis dan memikirkan
langkah yang tepat dalam pemecahan masalahnya.
~ Diane Gossen ~
Apa Itu Restitusi…?
1. Kesalahan adalah hal yang normal, karena manusia berbuat salah setiap
harinya.
2. Setiap manusia tahu jika berbuat salah
3. Semakin disalahkan dan dikritik, membuat dia menjadi tidak percaya diri dan
berfokus pada kesalahan.
4. Proses dari restitusi menguatkan setiap individu, karena diri sendirilah yang
menyelesaikan dan memperbaiki kesalahan.
5. Proses restitusi membuka banyak kesempatan bagi setiap murid untuk meraih
“sukses” pertamanya, merasa dihargai dan lebih terbuka untuk percaya pada
diri sendiri juga orang lain.
6. Individu yang tumbuh dalam proses restitusi menjadi lebih mengerti bahwa
kesalahan adalah hal yang biasa. Sehingga, dia pun akan melakukan proses
restitusi pada orang sekitarnya.
Landasan Filosofi Restitusi
1. Ciptakan suasana positif
2. Ajak murid untuk berpikir dan menganalisis
kesalahannya
3. Beri ruang pada murid untuk memikirkan
solusi terbaik
3 Langkah Utama dalam Restitusi
Menstabilkan Identitas
Guru Berkata:
• Berbuat salah itu hal yang manusiawi Tidak ada manusia yang
sempurna Bapak/Ibu juga buat salah
• Kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan ini
• Bapak/Ibu tidak tertarik untuk mencari tahu siapa yang benar, siapa
yang salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah.
• Kalau kamu menyalahkan dirimu sendiri terus menerus, apakah
kamu bersikap baik pada dirimu sendiri?
Untuk membuat anak yang merasa gagal karena
berbuat salah menjadi positif terhadap dirinya
Validasi Kebutuhan
Guru Berkata:
• Kamu bisa saja kan melakukan hal yang lebih buruk, tapi kamu tidak melakukannya kan?
• Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya
• Apa yang penting bagi kamu?
• Kamu boleh tetap berusaha menjaga sikap itu, tapi tambahkan sikap yang lain, yang baru,
• Maukah kamu belajar cara lain untuk mendapat yang kamu butuhkan tanpa harus
memukul?
• Apakah kamu bisa melakukan dengan lebih baik besok lagi?
Membantu siswa mengenali basic need/kebutuhan yang
ingin dipenuhinya ketika melakukan kesalahan itu.
Pada dasarnya setiap tindakan manusia tujuannya adalah
memenuhi basic needs, apakah itu power, freedom, love
and belonging, fun atau survival….
Menanyakan Keyakinan
Guru Berkata
• Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah
kita? Nilai-nilai universal apa yang telah kita
sepakati? Kelas yang ideal itu seperti apa sih?
• Kamu ingin jadi anak seperti apa?
• Apa yang kamu rasakan?
• Ketika kamu melakukan itu, kamu menjadi orang yang seperti
apa?
Anak melihat kesalahannya dihubungkan dengan
norma sosial dan nilai-nilai yang mendasari
manusia berinteraksi dengan orang lain.
Intervensi 30 detik
Intervensi ini bisa membantu murid kembali ke tujuan semula, dengan cukup singkat dan dengan cara non-konfrontatif.
● Apakah kamu ingin berbuat lebih baik?
● Apakah saat ini kamu sedang menjadi orang yang sedang kamu inginkan?
● Apakah kamu bisa mengubah kegiatan/perilaku kamu saat ini menjadi sikap yang lebih
membantu?
● Apakah wajar membuat kesalahan? Bisakah kita memperbaikinya?
● Apa yang kamu lakukan saat ini sesuai (ok)?
● Kapan kamu siap untuk mulai?
● Peraturannya apa?
● Sepertinya kamu punya masalah, saya bisa bantu apa?
● Saat ini kamu seharusnya berbuat apa?
● Apa yang bisa saya bantu agar kamu bisa melakukannya?
● Apakah saya bisa bantu kamu agar dapat segera mulai?
● Apakah tugas kamu saat ini?
● Bagaimana kamu ingin diperlakukan pada kegiatan ini? Bisakah kamu melakukannya?
● Apa yang kamu inginkan, peraturannya apa?
CONTOH BUDAYA POSITIF YANG SUDAH DILAKUKAN
“MENYUSUN KESEPAKATAN KELAS”
CONTOH BUDAYA POSITIF YANG SUDAH DILAKUKAN
“MENYUSUN KESEPAKATAN KELAS”
1. Berkoordinasi dengan kepala sekolah, rekan guru, dan orang tua murid terkait budaya positif yang akan
dikembangkan di kelas
BERSAMA ORANG TUA BERSAMA KEPALA SEKOLAH DAN GURU
CONTOH BUDAYA POSITIF YANG SUDAH DILAKUKAN
“KESEPAKATAN KELAS”
2. Mengidentifikasi budaya positif yang akan
dikembangkan di kelas berdasarkan pendapat dari
murid
3. Melakukan survey tentang ide murid dalam mencapai
kelas impian yang mereka inginkan
CONTOH BUDAYA POSITIF YANG SUDAH DILAKUKAN
“KESEPAKATAN KELAS”
4. Mengambil kesimpulan dari ide-ide murid
5. Mengubahsuaikan ide-ide tersebut menjadi kesepakatan kelas
CONTOH BUDAYA POSITIF YANG SUDAH DILAKUKAN
“KESEPAKATAN KELAS”
6. Refleksi (melihat kembali kontrak
kesepakatan), saat ada yang melakukan
hal yang tidak sesuai dengan
kesepakatan, atau sebelum melakukan
aktivitas baru.
7. Pelaksanaan tindakan selama 4 minggu
8. Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Irman Ramly
 
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptxModul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
RiyanTSSJ
 
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 - Modul 2.1 [Autosaved].pptx
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 - Modul 2.1 [Autosaved].pptx2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 - Modul 2.1 [Autosaved].pptx
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 - Modul 2.1 [Autosaved].pptx
smkn7selayarsdm
 

What's hot (20)

Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdfMoh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
Moh. Kusen_142_Aksi Nyata 1.4 Budaya Positif.pdf
 
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptxTugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 2.2.a.5.pptx
 
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdfModul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik - Final.pdf
 
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdfSlide Manggung  1.4 A6 - Giyanto.pdf
Slide Manggung 1.4 A6 - Giyanto.pdf
 
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 1.4.pptx
 
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdfModul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
Modul 1.4. Angkatan 5 Reguler. Budaya Positif - Final.pdf
 
Diagram Frayer
Diagram FrayerDiagram Frayer
Diagram Frayer
 
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptxModul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
Modul 1.4.a.8 Koneksi antar materi - M. Riyanto.pptx
 
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptxPPT aksi nyata modul 1.4 budaya  positif.pptx
PPT aksi nyata modul 1.4 budaya positif.pptx
 
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
1.4.a.8 Koneksi Antar Materi.pdf
 
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 - Modul 2.1 [Autosaved].pptx
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 - Modul 2.1 [Autosaved].pptx2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 - Modul 2.1 [Autosaved].pptx
2.1.a.5 Ruang Kolaborasi Sesi 1 - Modul 2.1 [Autosaved].pptx
 
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptxDiskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
Diskusi Visi dan Prakarsa Perubahan Sekolah..pptx
 
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf
2.1.a.5.2. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi - Modul 2.1 IDHAM.pdf
 
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptx
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptxPemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptx
Pemaparan VISI GURU PENGGERAK_Pendampingan Individu Ke-2.pptx
 
4_Lembar Rencana Pengembangan Diri ESTHI.pdf
4_Lembar Rencana Pengembangan Diri ESTHI.pdf4_Lembar Rencana Pengembangan Diri ESTHI.pdf
4_Lembar Rencana Pengembangan Diri ESTHI.pdf
 
Tugas Modul 1.3.a.3 Mulai dari Diri.docx
Tugas Modul 1.3.a.3 Mulai dari Diri.docxTugas Modul 1.3.a.3 Mulai dari Diri.docx
Tugas Modul 1.3.a.3 Mulai dari Diri.docx
 
Budaya Postif.pptx
Budaya Postif.pptxBudaya Postif.pptx
Budaya Postif.pptx
 
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdf
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdfAKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdf
AKSI NYATA 1.4_Pengimbasan budaya positif_SYARI HASNIYATI.pdf
 
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdfElaborsi Pemahaman 3.2.pdf
Elaborsi Pemahaman 3.2.pdf
 
tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptx
tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptxtugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptx
tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.2.pptx
 

Similar to Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx

536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)
MirahKencana
 
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdfPPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
ssuserdab611
 
Materi Webinar Budaya Positif_Ismi Nurianti.pptx
Materi Webinar Budaya Positif_Ismi Nurianti.pptxMateri Webinar Budaya Positif_Ismi Nurianti.pptx
Materi Webinar Budaya Positif_Ismi Nurianti.pptx
TBSMSMEKARIS
 
Budaya Positif.pptx
Budaya Positif.pptxBudaya Positif.pptx
Budaya Positif.pptx
deny941
 

Similar to Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx (20)

Aksi nyata Budaya Positif.pptx
Aksi nyata Budaya Positif.pptxAksi nyata Budaya Positif.pptx
Aksi nyata Budaya Positif.pptx
 
Berbagi Budaya Positif.pptx
Berbagi Budaya Positif.pptxBerbagi Budaya Positif.pptx
Berbagi Budaya Positif.pptx
 
BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx
BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptxBUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx
BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx
 
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdfModul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
 
slide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptxslide budaya positif 1.4 .pptx
slide budaya positif 1.4 .pptx
 
Slide Manggung 1.4 A6.pptx untuk di publik
Slide Manggung  1.4 A6.pptx untuk di publikSlide Manggung  1.4 A6.pptx untuk di publik
Slide Manggung 1.4 A6.pptx untuk di publik
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Aksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdf
Aksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdfAksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdf
Aksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdf
 
BERBAGI MODUL 1.4.pptx
BERBAGI MODUL 1.4.pptxBERBAGI MODUL 1.4.pptx
BERBAGI MODUL 1.4.pptx
 
536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)536847494 1-4-budaya-positif (1)
536847494 1-4-budaya-positif (1)
 
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdfPPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
PPT Modul 1.4 pengimbasan aksi nyata efri.pdf
 
2.2 konsep disiplin positif dan motivasi
2.2  konsep disiplin positif dan motivasi2.2  konsep disiplin positif dan motivasi
2.2 konsep disiplin positif dan motivasi
 
PENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMP
PENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMPPENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMP
PENGENALAN BUDAYA POSITIF BAGI SISWA DAN GURU SMP
 
Materi Webinar Budaya Positif_Ismi Nurianti.pptx
Materi Webinar Budaya Positif_Ismi Nurianti.pptxMateri Webinar Budaya Positif_Ismi Nurianti.pptx
Materi Webinar Budaya Positif_Ismi Nurianti.pptx
 
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdfMateri EP 1.4 Angk 7.pdf
Materi EP 1.4 Angk 7.pdf
 
Budaya Positif
Budaya PositifBudaya Positif
Budaya Positif
 
Budaya Positif.pptx
Budaya Positif.pptxBudaya Positif.pptx
Budaya Positif.pptx
 
Modul 1.4 Budaya Positif.pptx
Modul 1.4 Budaya Positif.pptxModul 1.4 Budaya Positif.pptx
Modul 1.4 Budaya Positif.pptx
 
PPT Modul 1.4.pdf.pptx
PPT Modul 1.4.pdf.pptxPPT Modul 1.4.pdf.pptx
PPT Modul 1.4.pdf.pptx
 
626786812-Diseminasi-Budaya-Positif.pptx
626786812-Diseminasi-Budaya-Positif.pptx626786812-Diseminasi-Budaya-Positif.pptx
626786812-Diseminasi-Budaya-Positif.pptx
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 

Budaya Positif SMAN 1 KENDAL.pptx

  • 1. SMAN 1 KENDAL Budaya Positif Oleh : AGUS CAHYONO
  • 2. Pertanyaan Pemantik 1. Hukuman dapat mendisiplinkan anak. 2. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti membaca atau membersihkan halaman sekolah dapat meningkatkan disiplin anak. 3. Memberi penghargaan dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Silakan mengangkat tangan secara berurutan, misal S,TS,STS (berarti 1 : setuju, 2 : tidak setuju, 3: sangat tidak setuju) Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini?
  • 3. 1. Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal 2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi 3. Keyakinan Kelas 4. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas 5. Restitusi: 5 Posisi Kontrol 6. Restitusi: Segitiga Restitusi Topik dalam Eksplorasi Konsep
  • 4. MATERI 1 Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal
  • 5. Perubahan Paradigma Kegiatan Kepalan Tangan Ada A dan B(Anda dan teman Anda). Sobeklah secarik kertas kecil, tuliskan benda atau sesuatu yang sangat berharga untukAnda. Letakkan di salah satu tangan Anda dan genggam benda/sesuatu tersebut dengan segala daya. Buatlah sebuah kepalan. TemanAnda (B)akan mencoba dengan sekuat tenaga, dengan berbagai cara untuk memintaAnda memberikan benda tersebut. Bbisa membujuk, mengancam, menghardik, merayu, menyuap, apa saja agar dapat membuka kepalan tangan Anda. Apa yang terjadi?
  • 6. Perubahan Paradigma Teori Kontrol (Ilusi Kontrol) ● Ilusi guru mengontrol murid. ● Ilusi bahwa kritik dan membuat orang merasa bersalah dapat menguatkan karakter. ● Ilusi bahwa semua penguatan positif efektif dan bermanfaat ● Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa.
  • 7. Perubahan Paradigma Stimulus Respon-Teori Kontrol Siapa sesungguhnya yang memiliki kontrol? Stimulus Respon Teori Kontrol Kita mencoba mengubah orang agar berpandangan sama dengan kita. Kita berusaha memahami pandangan orang lain tentang dunia. Perilaku buruk dilihat sebagai suatu kesalahan Semua perilaku memiliki tujuan. Orang lain bisa mengontrol saya. Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda. Saya bisa mengontrol orang lain. Anda tidak bisa mengontrol orang lain. Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal. Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan- pilihan baru. Model Berpikir Menang/Kalah Model Berpikir Menang-menang.
  • 8. Makna Disiplin Belajar kontrol diri dengan menggali potensi kita, agar tercapai tujuan mulia, yaitu sesuatu menjadi seseorang yang kita inginkan berdasarkan nilai- nilai yang kita hargai. Nilai-Nilai Kebajikan Universal 1. Untuk menghindari hukuman Keyakinan Kelas 5 Kebutuhan Dasar Manusia Bertahan Hidup Penguasaan Kasih sayang dan Rasa Diterima Kesenangan Kebebasan 5 Posisi Kontrol 1. Menstabilkan Identitas Teori Kontrol/Teori Pilihan (Dr. William Glasser) Realitas(kebutuhan) kita berbeda. Kita berusaha memahami pandangan orang lain tentang dunia. Setiap orang memilikigambaran berbeda. Semua perilaku memilikitujuan. Anda tidak bisa mengontrol orang lain, hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda. - Model Berpikir Menang- menang, - Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-pilihan baru. 2. Untuk mendapatkan imbalan 3. Untukmenghargai diri sendiri Teori Motivasi 3.Teman 4.Pemantau 5. Manajer 1. Penghukum 2. Pembuat Rasa Bersalah Disiplin Positif Motivasi Intrinsik Motivasi Ekstrinsik 2. Validasi kebutuhan 3. Menanyakan Keyakinan Segitiga Restitusi
  • 9. • Berasal dari bahasa Latin, ‘disciplina’, yang artinya belajar. • Makna asal dari kata ini berkonotasi dengan disiplin diri dari murid-murid Socrates dan Plato. "Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju sebuah tujuan, apa yang dia hargai" • Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan kepatuhan. Kecenderungan umum adalah menghubungkan kata disiplin dengan ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau pencapaian suatu tujuan mulia. Apakah makna ‘Disiplin’? Hak Cipta @ 2005 Yayasan Pendidikan Luhur DIIZINKAN UNTUK DIPERBANYAK OLEH PELATIH BERSERTIFIKAT
  • 10. Nilai-nilai kebajikan adalah sifat-sifat positif manusia yang merupakan tujuan mulia yang ingin dicapai setiap individu. Nilai-nilai tersebut bersifat universal, dan lintas bahasa, suku bangsa, agama maupun latar belakang. ● Setiap perilaku/perbuatan memiliki suatu tujuan. (Dr . William Glasser pada Teori Kontrol, 1984) ● Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan. (Diane Gossen, 1998) ● Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila. - Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia. - Mandiri - BernalarKritis - Berkebinekaan Global - Bergotong royong - Kreatif Nilai-Nilai Kebajikan Universal
  • 11. MATERI 2 Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi
  • 12. “Merdeka” menurut Ki Hajar Dewantara “...merdeka itu artinya; tidak hanya terlepas dari perintah; akan tetapi juga cakap buat memerintah diri sendiri” (Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Cetakan Kelima, Keteladanan, Sikap Merdeka, 2013, Halaman 469)
  • 13. Motivasi Internal (Tujuan Disiplin Positif) 3. Untuk menghargai diri sendiri Saya akan menjadi orang yang seperti apa bila saya melakukannya? Teori Motivasi Perilaku Manusia Motivasi Eksternal 2. Untuk mendapatkan imbalan dari orang lain/institusi Apa yang akan saya dapatkan apabila saya melakukannya? Motivasi Eksternal 1. Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman Apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya?
  • 14. TINDAKAN GURU HUKUMAN ATAU KONSEKUENSI Mencatat 100 kali di dalam buku kalimat, “Saya tidak akan terlambat lagi”, karena terlambat ke sekolah. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat hadir di sekolah. Murid diminta untuk ‘push up’ 15 kali karena tidak menggunakan masker ke sekolah. Menggantikan kertas tugas teman yang telah dicoret-coret. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar. Murid disuruh untuk tidak mengenakan sepatu seharian di sekolah, karena tidak mengenakan sepatu hitam. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali karena terlambat 10 menit untuk pelajaran PJOK. Hukuman Konsekuensi Hukuman Hukuman Konsekuensi Konsekuensi Hukuman
  • 15. Perbedaan Hukuman dan Konsekuensi Hukuman Konsekuensi Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk jangka waktu lama Membuat anak merasa tidak nyaman dalam jangka waktu pendek Anak membenci kedisiplinan Anak menghargai disiplin Paksaan Stimulus-tanggapan Mendorong anak menyakiti diri sendiri Mendorong anak agar mudah menyesuaikan diri Konsep diri yang buruk Konsep diri yang baik Anak belajar untuk menyembunyikan kesalahan Anak belajar untuk mematuhi peraturan Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak dihargai Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan untuk sementara (time out) Disadur dari Restitution, Diane Gossen, The Five Positions of Control, Yayasan Pendidikan Luhur
  • 16. Pengaruh Jangka Pendek dan Jangka Panjang Penghargaan menghukum Penghargaan mengurangi ketepatan Penghargaan tidak efektif Penghargaan merusak hubungan Penghargaan menurunkan kualitas Penghargaan mematikan kreatifitas Penghargaan mengurangi motivasi intrinsik DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN
  • 17. Apa itu ‘Restitusi’? Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat. Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Gossen; 2004)
  • 18. 9 Ciri-ciri Restitusi 1. Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan. 2. Memperbaiki hubungan. 3. Tawaran, bukan paksaan. 4. Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri. 5. Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari tindakan. 6. Restitusi-diri adalah cara yang paling baik. 7. Restitusi fokus pada karakter bukan tindakan. 8. Restitusi fokuspada solusi. 9. Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya.
  • 19.
  • 21. Mengapa tidak peraturan saja, mengapa harus Keyakinan Kelas? ● Mengapa kita memiliki peraturan harus menggunakan helm bila mengendarai kendaraan roda dua? ● Mengapa kita memiliki peraturan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak 1.5 meter? ● Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat mengikuti pelatihan? Untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai/keyakinan-keyakinan lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian peraturan-peraturan.
  • 23. Yang mana yang merupakan keyakinan kelas, mengapa?
  • 24. Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T& Y HORMAT Kami meyakini bahwa sangat penting untuk menghormati semua orang dan barang milikorang lain BEKERJA Kami meyakini bahwa sangat penting untuk mengerjakan segala pekerjaan atau mengikuti kegiatan yang telah ditugaskan. DITERIMA DAN DIMILIKI Kami meyakini bahwa sangat penting untuk merasa diterima pada suatu kelompok dan saling peduli satu dengan yang lain. Hormat Terdengar Terlihat Berperilaku Terdengar Terlihat Berperilaku HORMAT BEKERJA TampakSeperti Tidak Tampak Seperti TampakSeperti BekerjaTidak Tampak Seperti Diterima dan dimiliki TampakSeperti Tidak Tampak Seperti
  • 25. Kegiatan Pendalaman Keyakinan Kelas - Tabel T& Y Hormat
  • 26. Peraturan Keyakinan kelas Selalu kembalikan buku ke tempatnya Tanggung jawab Dilarang Mengganggu Orang Lain Menghormati Orang Lain Hadir di sekolah 15 menit sebelum pembelajaran dimulai Menghormati Orang Lain, Berkomitmen Dilarang Melakukan Kekerasan Keselamatan, Menghormati Orang Lain. Dilarang Menggunakan Narkoba Kesehatan Bergantian atau menunggu giliran Menghormati orang lain, Bersabar Gunakan masker Kesehatan, Keselamatan Jangan berlari di kelas atau koridor Keselamatan, Keamanan
  • 27. Pembelajaran 4 Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas
  • 28. Pertanyaan Pemantik Ibu Ambar, guru wali kelas kelas 2A di SD Pelita Hati, sedang bingung menghadapi ulah salah satu murid di kelasnya, Doni. Beberapa anak di kelas 2A telah datang pada bu Ambar dan mengeluhkan perilaku Doni yang sering meminta bekal makan siang teman-temannya dengan paksa. Jika Anda menghadapi situasi seperti Ibu Ambar, apa yang akan anda lakukan? Menurut anda, kira-kira apa alasan Doni melakukan hal itu?
  • 29. Kebutuhan Dasar Manusia Penguasaan Kasih Sayang dan Rasa Diterima Kesenangan Kebebasan Bertahan Hidup Seluruh tindakan manusia memiliki tujuan tertentu. Semua yang kita lakukan adalah usaha terbaik kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, sebetulnya saat itu kita sedang memenuhi satu atau lebih dari satu kebutuhan dasar kita. Ketika seorang murid melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan, atau melanggar peraturan, hal itu sebenarnya dikarenakan mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar mereka. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat satu persatu kelima kebutuhan dasar ini.
  • 30. Jawaban DONI Kebutuhan Yang Ingin dipenuhi? “Saya lapar, karena ibu saya tidak memberi saya bekal” “Agar teman-teman memperhatikan saya” “Saya hebat kan bu? Teman-teman jadi takut sama saya” “Saya bosan ama bekal yang diberikan ibu saya” “Saya senang mengganggu teman-teman, habisnya wajah mereka jadi lucu-lucu” Bertahan Hidup Penguasaan Kesenangan Kebebasan Cinta dan Kasih Sayang
  • 31. MATERI 5 5 Posisi Kontrol
  • 32. 5 POSISI KONTROL MOTIVASI: IDENTITAS GAGAL (Kontrol dari Luar) IDENTITAS BERHASIL/SUKSES (Kontrol dari Luar) IDENTITAS BERHASIL/SUKSES (Kontrol Diri) Menghindari Hukuman Mengharapkan Imbalan atau Ketergantungan pada Orang Lain Menghargai Diri Sendiri PENGHUKUM PEMBUAT ORANG MERASA BERSALAH TEMAN PEMANTAU MANAJER Guru Berbuat: Menghardik Menunjuk- nunjuk Menyakiti Menyindir Berceramah dan mengatakan, “Seharusnya…” “Ibu kecewa…” Membuatkan alasan-alasan untuk muridnya. Menghitung dan mengukur Mengajukan pertanyaan-pertanyaan Guru Berkata: “Kalau kamu tidak melakukannya, awas ya! Rasakan!” “Kamu seharusnya sudah tahu. Ibu lelah sekali mengatakannya. Ibu stress…” “Ayolah, lakukan demi Ibu…” “Masa kamu tidak mau, ingat tidak Ibu pernah bantu…” “Apa peraturannya?” “Apa yang kita yakini? Apa yang bisa kau kerjakan untuk memperbaiki masalah ini?” Hasil: Memberontak Menyalahkan orang lain Berbohong Menyembunyikan Menyangkal Berbohong Ketergantungan Menyesuaikan diri, bila diawasi Menguatkan pribadi Kaitan dengan Dunia Berkualitas Murid meletakkan guru di luar Dunia Berkualitas Murid meletakkan guru di dalam Dunia Berkualitas Murid meletakkan guru di sebagai orang yang sangat penting di Dunia Berkualitas Murid meletakkan guru peraturan dan hukum di dunia Berkualitas Murid meletakkan dirinya sebagai individu yang positif dalam Dunia Berkualitas Murid Berkata: “Ah, biarkan saja. Nanti juga marah-marah lagi.” “Maafkan saya.” “Saya pikir Bapak/Ibu teman saya. Ternyata begitu.” “Berapa banyak bintang yang saya harus peroleh?” “Berapa halaman yang harus saya tulis?” “Bagaimana caranya saya bisa memperbaiki keadaan?” Dampak pada Murid: Mengulangi kesalahan Merasa rendah diri Lemah, tidak mandiri, tergantung Menitikberatkan pada sanksi atau hadiah untuk dirinya. Mengevaluasi diri, bagaimana cara memperbaiki diri?
  • 33. Pernyataan-pernyataan Siapa yang Mengatakan? “Saya kecewa sekali dengan kamu…” Pembuat orang merasa bersalah “Kamu tidak pernah benar melakukannya….” Penghukum “Ayolah, lakukan demi Ibu/Bapak…” Teman “Apakah kamu mau mendapatkan stiker bintang hari ini?” Pemantau “Bagaimana kamu bisa menyelesaikan masalah ini?” Manajer “Kamu selalu yang paling terakhir…” Penghukum
  • 35. Restitusi adalah metode untuk penyusunan kembali model disiplin di sekolah. Restitusi berfokus pada solusi atau pemecahan masalah yang bisa dilakukan, bukan pada masalahnya. Restitusi mengajak murid untuk mengidentifikasi kembali tindakannya, sehingga dia bisa menganalisis dan memikirkan langkah yang tepat dalam pemecahan masalahnya. ~ Diane Gossen ~ Apa Itu Restitusi…?
  • 36. 1. Kesalahan adalah hal yang normal, karena manusia berbuat salah setiap harinya. 2. Setiap manusia tahu jika berbuat salah 3. Semakin disalahkan dan dikritik, membuat dia menjadi tidak percaya diri dan berfokus pada kesalahan. 4. Proses dari restitusi menguatkan setiap individu, karena diri sendirilah yang menyelesaikan dan memperbaiki kesalahan. 5. Proses restitusi membuka banyak kesempatan bagi setiap murid untuk meraih “sukses” pertamanya, merasa dihargai dan lebih terbuka untuk percaya pada diri sendiri juga orang lain. 6. Individu yang tumbuh dalam proses restitusi menjadi lebih mengerti bahwa kesalahan adalah hal yang biasa. Sehingga, dia pun akan melakukan proses restitusi pada orang sekitarnya. Landasan Filosofi Restitusi
  • 37. 1. Ciptakan suasana positif 2. Ajak murid untuk berpikir dan menganalisis kesalahannya 3. Beri ruang pada murid untuk memikirkan solusi terbaik 3 Langkah Utama dalam Restitusi
  • 38.
  • 39. Menstabilkan Identitas Guru Berkata: • Berbuat salah itu hal yang manusiawi Tidak ada manusia yang sempurna Bapak/Ibu juga buat salah • Kita pasti bisa menyelesaikan permasalahan ini • Bapak/Ibu tidak tertarik untuk mencari tahu siapa yang benar, siapa yang salah, Bapak/Ibu lebih tertarik untuk menyelesaikan masalah. • Kalau kamu menyalahkan dirimu sendiri terus menerus, apakah kamu bersikap baik pada dirimu sendiri? Untuk membuat anak yang merasa gagal karena berbuat salah menjadi positif terhadap dirinya
  • 40. Validasi Kebutuhan Guru Berkata: • Kamu bisa saja kan melakukan hal yang lebih buruk, tapi kamu tidak melakukannya kan? • Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya • Apa yang penting bagi kamu? • Kamu boleh tetap berusaha menjaga sikap itu, tapi tambahkan sikap yang lain, yang baru, • Maukah kamu belajar cara lain untuk mendapat yang kamu butuhkan tanpa harus memukul? • Apakah kamu bisa melakukan dengan lebih baik besok lagi? Membantu siswa mengenali basic need/kebutuhan yang ingin dipenuhinya ketika melakukan kesalahan itu. Pada dasarnya setiap tindakan manusia tujuannya adalah memenuhi basic needs, apakah itu power, freedom, love and belonging, fun atau survival….
  • 41. Menanyakan Keyakinan Guru Berkata • Apa nilai yang kita percaya di kelas/sekolah kita? Nilai-nilai universal apa yang telah kita sepakati? Kelas yang ideal itu seperti apa sih? • Kamu ingin jadi anak seperti apa? • Apa yang kamu rasakan? • Ketika kamu melakukan itu, kamu menjadi orang yang seperti apa? Anak melihat kesalahannya dihubungkan dengan norma sosial dan nilai-nilai yang mendasari manusia berinteraksi dengan orang lain.
  • 42. Intervensi 30 detik Intervensi ini bisa membantu murid kembali ke tujuan semula, dengan cukup singkat dan dengan cara non-konfrontatif. ● Apakah kamu ingin berbuat lebih baik? ● Apakah saat ini kamu sedang menjadi orang yang sedang kamu inginkan? ● Apakah kamu bisa mengubah kegiatan/perilaku kamu saat ini menjadi sikap yang lebih membantu? ● Apakah wajar membuat kesalahan? Bisakah kita memperbaikinya? ● Apa yang kamu lakukan saat ini sesuai (ok)? ● Kapan kamu siap untuk mulai? ● Peraturannya apa? ● Sepertinya kamu punya masalah, saya bisa bantu apa? ● Saat ini kamu seharusnya berbuat apa? ● Apa yang bisa saya bantu agar kamu bisa melakukannya? ● Apakah saya bisa bantu kamu agar dapat segera mulai? ● Apakah tugas kamu saat ini? ● Bagaimana kamu ingin diperlakukan pada kegiatan ini? Bisakah kamu melakukannya? ● Apa yang kamu inginkan, peraturannya apa?
  • 43. CONTOH BUDAYA POSITIF YANG SUDAH DILAKUKAN “MENYUSUN KESEPAKATAN KELAS”
  • 44. CONTOH BUDAYA POSITIF YANG SUDAH DILAKUKAN “MENYUSUN KESEPAKATAN KELAS” 1. Berkoordinasi dengan kepala sekolah, rekan guru, dan orang tua murid terkait budaya positif yang akan dikembangkan di kelas BERSAMA ORANG TUA BERSAMA KEPALA SEKOLAH DAN GURU
  • 45. CONTOH BUDAYA POSITIF YANG SUDAH DILAKUKAN “KESEPAKATAN KELAS” 2. Mengidentifikasi budaya positif yang akan dikembangkan di kelas berdasarkan pendapat dari murid 3. Melakukan survey tentang ide murid dalam mencapai kelas impian yang mereka inginkan
  • 46. CONTOH BUDAYA POSITIF YANG SUDAH DILAKUKAN “KESEPAKATAN KELAS” 4. Mengambil kesimpulan dari ide-ide murid 5. Mengubahsuaikan ide-ide tersebut menjadi kesepakatan kelas
  • 47. CONTOH BUDAYA POSITIF YANG SUDAH DILAKUKAN “KESEPAKATAN KELAS” 6. Refleksi (melihat kembali kontrak kesepakatan), saat ada yang melakukan hal yang tidak sesuai dengan kesepakatan, atau sebelum melakukan aktivitas baru. 7. Pelaksanaan tindakan selama 4 minggu 8. Evaluasi dan tindak lanjut pelaksanaan
  • 48.
  • 49.