Dokumen tersebut membahas tentang campuran dan larutan, termasuk definisi campuran dan larutan, jenis-jenis campuran, klasifikasi zat, konsentrasi larutan, dan hukum-hukum dasar kimia seperti hukum kekekalan massa."
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan khususnya argentometri untuk menentukan kadar ion klorida. Metode ini melibatkan pengendapan perak klorida dengan larutan perak nitrat sebagai titran hingga titik ekivalen. Dokumen juga membahas prinsip, faktor yang mempengaruhi hasil, dan contoh perhitungan untuk menentukan kadar klorida dalam suatu sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat, termasuk definisi, klasifikasi, dan contoh-contoh karbohidrat seperti monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (maltosa, laktosa), serta beberapa sifat dan reaksi karbohidrat.
Buku ini membahas teknik-teknik analisis kuantitatif titrimetri dan gravimetri. Terdapat empat kegiatan pembelajaran utama yaitu titrasi penetralan, titrasi pengendapan, titrasi pembentukan senyawa kompleks, dan titrasi redoks. Buku ini bertujuan untuk membangun sikap ilmiah siswa dan pengetahuan tentang berbagai teknik analisis kuantitatif.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan khususnya argentometri untuk menentukan kadar ion klorida. Metode ini melibatkan pengendapan perak klorida dengan larutan perak nitrat sebagai titran hingga titik ekivalen. Dokumen juga membahas prinsip, faktor yang mempengaruhi hasil, dan contoh perhitungan untuk menentukan kadar klorida dalam suatu sampel.
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi kation melalui analisis kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeteksi unsur kimia dalam larutan tidak diketahui dengan mereaksikan larutan tersebut dengan beberapa pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kation-kation diklasifikasikan ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat kimianya terhadap pereaksi tertentu seperti asam klorida dan hidrogen sulfida. Golongan I
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat, termasuk definisi, klasifikasi, dan contoh-contoh karbohidrat seperti monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (maltosa, laktosa), serta beberapa sifat dan reaksi karbohidrat.
Buku ini membahas teknik-teknik analisis kuantitatif titrimetri dan gravimetri. Terdapat empat kegiatan pembelajaran utama yaitu titrasi penetralan, titrasi pengendapan, titrasi pembentukan senyawa kompleks, dan titrasi redoks. Buku ini bertujuan untuk membangun sikap ilmiah siswa dan pengetahuan tentang berbagai teknik analisis kuantitatif.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok II yang terdiri dari 7 orang mahasiswa dan latar belakang tentang kimia analitik khususnya volumetri. Volumetri merupakan analisis kuantitatif yang mengukur volume larutan standar yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan analit. Metode ini memenuhi syarat tertentu seperti reaksi harus cepat dan sempurna serta larutan standar yang stabil. Volumetri memiliki berbagai manfaat seperti diagnosa
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M dan menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan NaOH yang telah distandarisasi dengan asam oksalat. Mahasiswa melakukan titrasi larutan asam oksalat dengan NaOH untuk mendapatkan molaritas NaOH sebesar 0,099 M. Kemudian larutan cuka dititrasi dengan NaOH untuk menent
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
Makalah ini membahas tentang spektrofotometri UV dan flouresensi. Dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi serapan dalam spektrofotometri UV-VIS, pengaruh polaritas pelarut, dan metode kurva kalibrasi dan satu titik dalam analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri."
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara singkat, dibahas mengenai definisi kelarutan secara kuantitatif dan kualitatif, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti sifat zat terlarut dan pelarut, suhu, tekanan, serta contoh perhitungan kelarutan pada suhu tertentu.
Laporan praktikum ini menjelaskan percobaan untuk mengetahui pengaruh pelarut campuran terhadap kelarutan zat, yaitu kelarutan luminal dalam campuran air, alkohol, dan propilen glikol dengan berbagai perbandingan. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin besar kadar alkohol dalam campuran pelarut, semakin besar pula kelarutan luminal yang dicapai.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan jumlah mol air kristal dalam BaCl2.XH2O dan kadar sulfat dalam sampel BaSO4 menggunakan metode gravimetri. Mol air kristal diperoleh sebesar 2 mol dan kadar sulfat diperoleh sebesar 43,21%.
Program Studi Farmasi menjelaskan tiga metode utama dalam argentometri (titrasi pengendapan perak), yaitu Metode Mohr, Volhard, dan Fajans. Metode-metode ini berbeda dalam penggunaan indikator dan jenis larutan standar yang digunakan untuk menentukan titik akhir.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum kimia dasar seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan perbandingan serta penjelasan tentang teori atom Dalton. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep mol, massa atom relatif, dan rumus senyawa.
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok II yang terdiri dari 7 orang mahasiswa dan latar belakang tentang kimia analitik khususnya volumetri. Volumetri merupakan analisis kuantitatif yang mengukur volume larutan standar yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan analit. Metode ini memenuhi syarat tertentu seperti reaksi harus cepat dan sempurna serta larutan standar yang stabil. Volumetri memiliki berbagai manfaat seperti diagnosa
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M dan menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan NaOH yang telah distandarisasi dengan asam oksalat. Mahasiswa melakukan titrasi larutan asam oksalat dengan NaOH untuk mendapatkan molaritas NaOH sebesar 0,099 M. Kemudian larutan cuka dititrasi dengan NaOH untuk menent
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
Makalah ini membahas tentang spektrofotometri UV dan flouresensi. Dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi serapan dalam spektrofotometri UV-VIS, pengaruh polaritas pelarut, dan metode kurva kalibrasi dan satu titik dalam analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri."
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara singkat, dibahas mengenai definisi kelarutan secara kuantitatif dan kualitatif, faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti sifat zat terlarut dan pelarut, suhu, tekanan, serta contoh perhitungan kelarutan pada suhu tertentu.
Laporan praktikum ini menjelaskan percobaan untuk mengetahui pengaruh pelarut campuran terhadap kelarutan zat, yaitu kelarutan luminal dalam campuran air, alkohol, dan propilen glikol dengan berbagai perbandingan. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin besar kadar alkohol dalam campuran pelarut, semakin besar pula kelarutan luminal yang dicapai.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan jumlah mol air kristal dalam BaCl2.XH2O dan kadar sulfat dalam sampel BaSO4 menggunakan metode gravimetri. Mol air kristal diperoleh sebesar 2 mol dan kadar sulfat diperoleh sebesar 43,21%.
Program Studi Farmasi menjelaskan tiga metode utama dalam argentometri (titrasi pengendapan perak), yaitu Metode Mohr, Volhard, dan Fajans. Metode-metode ini berbeda dalam penggunaan indikator dan jenis larutan standar yang digunakan untuk menentukan titik akhir.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum kimia dasar seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan perbandingan serta penjelasan tentang teori atom Dalton. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep mol, massa atom relatif, dan rumus senyawa.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri yang meliputi konsep unsur, senyawa, dan formula molekul, serta penamaan beberapa senyawa umum seperti air dan amonia."
Tugas kelompok saya. Saya meng-upload ini untuk membantu teman teman lebih mengerti stoikiometri. Jika ada salah mohon di maafkan karena saya juga masih belajar.
SMAN 44 JAKARTA
KELOMPOK 3:
1. ANUGRAH FIRNANDITO
2. DWI ANGGREINI
3. ERIKA RAHMAWATI
4. IDRIS DERMAWAN PANE
5. MUHAMMAD RAIHAN RIDWAN
6. ZHARIF MUZANI
semoga bermamfaat bagi kalian semua~
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik karena terurai menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus karena tidak terurai menjadi ion. Larutan elektrolit dibedakan menjadi kuat, yang terionisasi sempurna, dan lemah, yang terionisasi tidak se
Dokumen tersebut membahas tentang rumus empiris dan rumus molekul beserta perhitungannya. Terdapat penjelasan mengenai hukum kimia, teori atom, konsep mol, pengukuran massa molekul, komposisi persen, dan persamaan reaksi kimia. Untuk menentukan rumus empiris dan rumus molekul diperlukan informasi massa atom dan analisis komposisi atau hasil reaksi. Perbandingan mol dapat digunakan sebagai faktor konversi
Bab 5 membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas, dan kemolaran larutan dalam stoikiometri kimia. Konsep mol digunakan untuk menghitung jumlah partikel, massa, dan volume zat kimia. Hukum Gay-Lussac dan Avogadro memungkinkan perhitungan kimia menggunakan satuan mol.
Dokumen tersebut membahas konsep mol, massa molar, volume molar gas pada keadaan standar, dan hubungan antara jumlah mol dengan koefisien reaksi kimia."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sifat-sifatnya, termasuk pengertian sistem koloid, komponen penyusunnya, jenis-jenis koloid, dan perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi."
. Hukum Kekekalan Massa ( Lavoisier)
2. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan tetap)
3. Hukum Dalton ( Hukum Perbandingan Berganda)
4. Hukum Boyle
5. Hukum Gay Lussac
6. Hipotesis avogadro
7. Konsep Ar
8. Konsep Mr
9. Konsep mol
10. Massa molar
11. Volume molar
12. Pereaksi Pembatas
Dokumen tersebut membahas konsep mol yang meliputi (1) satuan banyaknya zat, (2) jumlah partikel dalam 6,02x1023 partikel, (3) volume 1 mol zat dalam keadaan gas, dan (4) kosentrasi molar. Dijelaskan rumus-rumus perhitungan mol, massa, jumlah partikel, volume, dan kosentrasi molar beserta contoh soalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar larutan seperti pengertian larutan, komponen larutan, kelarutan, pengaruh suhu dan tekanan terhadap kelarutan, konsentrasi larutan dalam berbagai satuan seperti persen, molaritas, dan normalitas, serta pengenceran larutan. Diberikan juga contoh perhitungan soal terkait topik-topik tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri, hukum-hukum dasar ilmu kimia, konsep mol, massa atom dan massa rumus, persamaan reaksi, dan berbagai jenis konsentrasi larutan seperti fraksi mol, persen berat, dan molalitas.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi zat, konsep larutan, sifat-sifat larutan seperti kelarutan dan konsentrasi larutan, serta pemanfaatan larutan dalam kehidupan sehari-hari. Dibahas pula tentang asam, basa, garam, sifat koligatif larutan, dan penyerapan cahaya oleh larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis kimia, terutama analisis kuantitatif seperti titrasi asam basa. Secara singkat, dokumen menjelaskan konsep dasar analisis kimia, jenis-jenis analisis kuantitatif seperti volumetri dan gravimetri, unsur-unsur penting dalam analisis kuantitatif seperti persamaan kimia, gram ekuivalen, dan pH, serta prosedur titrasi asam basa sebagai contoh analisis volumetrik.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran sifat koligatif larutan untuk siswa kelas XII SMA Negeri 1 Dolok Panribuan. RPP ini menjelaskan tujuan pembelajaran, indikator, materi ajar, metode, skenario dan penilaian pembelajaran tentang sifat koligatif larutan, kemolalan, fraksi mol, dan penurunan tekanan uap.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan konsentrasinya. Ia menjelaskan komponen larutan, proses pembentukannya, dan berbagai macam konsentrasi seperti persen berat, fraksi mol, molaritas, molalitas dan normalitas. Dokumen tersebut juga menjelaskan sifat koligatif larutan dan contoh soal perhitungan konsentrasi.
Teks tersebut menjelaskan tentang sifat koligatif larutan yang terdiri dari empat sifat yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik. Sifat-sifat tersebut dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut namun tidak dipengaruhi oleh jenis zat terlarut. Penjelasan lebih rinci diberikan mengenai penurunan tekanan uap yang diukur men
Larutan adalah campuran homogen antara dua zat atau lebih. Larutan dapat berupa elektrolit atau non-elektrolit, tergantung pada kemampuannya untuk menghantarkan listrik. Sifat koligatif suatu larutan seperti tekanan uap, titik didih dan beku, serta tekanan osmotik dipengaruhi oleh konsentrasi zat terlarut didalamnya.
Reaksi disosiasi adalah reaksi dimana sebuah zat terurai menjadi beberapa zat lain. Ada dua jenis kesetimbangan disosiasi, yaitu homogen dan heterogen. Derajat disosiasi menunjukkan proporsi zat yang terurai, dan dipengaruhi oleh tekanan, volume, dan konsentrasi zat hasil. Tetapan kesetimbangan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan volume, tekanan, atau konsentrasi zat sebelum dan ses
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem filsafat Pancasila dimana Pancasila dijelaskan sebagai sistem filsafat yang terdiri dari lima sila yang saling terkait dan bergantung.
Ppt tik pengaruh temper dengan quench media oli mesran saeAdrian Ekstrada
Ringkasan dokumen ini memberikan informasi tentang pengaruh temper dengan quench media oli Mesran SAE 20W-50 terhadap karakteristik medium carbon steel. Penelitian ini menguji sifat mekanis baja EMS 45 setelah ditempering pada suhu 600°C. Hasilnya menunjukkan bahwa baja temper memiliki kekuatan tarik 80,12 kg/mm2, kekuatan impact 1,625 J/mm2, dan muai panas 2014 x 10-6 mm. Foto mikro menunjukkan but
2. CAMPURAN
Ketika 2 zat berbeda dalam satu wadah, ada kemungkinan :
1.
Bereaksi
: terbentuk zat baru
2.
Bercampur : terbentuk zat yg sifatnya relatif sama
(dapat dipisahkan secara fisik )
3.
Tidak bercampur
Suatu zat dikatakan bercampur, jika terdistribusi pada wadah
yang sama shg bersentuhan satu sama lain dan interaksi
antar partikel.
a.
Campuran gas-gas
b.
Campuran gas-cair
c.
Campuran gas-padat
d.
Campuran cair-cair
e.
Campuran cair-padat
f.
Campuran padat-padat.
A.
2
4. Larutan : campuran yang homogen ( mempunyai
bag yg sama )
Komponen larutan : -zat pelarut ( solvent)
-zat terlarut (solute)
Contoh larutan :1 gr gula dlm 1000 ml air >lart gula
10 ml alkohol dalam 100 ml air
Air sebagai pelarut universal, jika tanpa ket. khusus
--------> pelarut air
Zat organik > sbg pelarut organik ( mis: petroleum,
alkohol, ether dll)
Kelarutan: banyaknya gram zat maksimal yg dapat
larut dalam 1000 gram zat pelarut, pd suhu tertentu.
misal :100 gram air dpt melarutkan 36,5 gr NaCl
pada suhu 20ºC atau dpt melarutkan 200 gr
gula dll.
4
5. Larutan terdiri atas cairan yang melarutkan zat
(pelarut) dan zat yang larut di dalamnya (zat
terlarut).
Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat berupa
padatan atau gas asal dapat melarutkan zat
lain.
Sistem semacam ini disebut sistem dispersi.
Untuk sistem dispersi, zat yang berfungsi
seperti pelarut disebut medium pendispersi,
sementara zat yang berperan seperti zat
terlarut disebut dengan zat terdispersi
(dispersoid).
5
6. Baik pada larutan ataupun sistem dispersi, zat
terlarut dapat berupa padatan, cairan atau
gas.
Bahkan bila zat terlarut adalah cairan, tidak
ada kesulitan dalam membedakan peran
pelarut dan zat terlarut bila kuantitas zat
terlarut lebih kecil dari pelarut.
Namun, bila kuantitas zat terlarut dan pelarut,
sukar untuk memutuskan manakah pelarut
mana zat terlarut. Dalam kasus yang terakhir
ini, Anda dapat sebut komponen 1,
komponen2, dst.
6
7. Kecepatan melarut zat padat dalam air,
tergantung kepada:
1.
2.
3.
Suhu, naiknya suhu mempercepat proses
pelarutan
Pengadukan, semakin banyak
pengadukan > mempercepat proses
Ukuran partikel,
semakin kecil partikel > cepat larut
Kelarutan gas dalam zat cair, umumnya
menurun bila suhu dinaikkan
7
8. Dlm sistem pelarutan, ada kemungkinan interaksi :
1. Zat terlarut bereaksi dg pelarut. ---> zat baru
contoh : Oks asam dan Oks basa dalam air -->Asam
SO2 + H2O ------ H2SO4
2. Zat terlarut berinteraksi kuat dg pelarut.
Terutama jika terlarut bersifat ion atau molekul polar
dan pelarut juga bersifat polar, maka terdapat gaya
dipol antara pelarut dan terlarut yg lbh besar dr gaya
dipol dipol antara molekul pelarut. Akhirnya terjadi
solvasi yaitu pengurungan zat terlarut oleh molekul
pelarut. Jika pelarutnya air --- Hidrasi
Contoh : NaCl dalam air
Glukosa dalam air
8
9. 3. Zat berinteraksi lemah dg pelarut, terutama
jika molekul kedua zat bersifat non polar,
terdapat gaya tarik ( gaya London ) yg sangat
lemah, shg proses pelarutan lama di banding
Solvasi.kedua zat dapat saling melarutkan dlm
berbagai komposisi ( miscible)
Contoh : Benzena dan CCl4
4. Zat tidak larut dalam pelarut.
Kelarutan sangat kecil /dianggap tdk larut
(insolube) jika kelarutan < 0,1 gr dalam 1000 gr
pelarut
Contoh : kaca dan plastik dalam air
9
10. Pemanfaatan larutan yang ada di sekitar kita :
Udara sebagai sarana bagi kita untuk tetap hidup
Mineral dan makanan melarut lebih dahulu sebelum
dapat diserap sbg bahan makanan dalam tubuh.
Kebanyakan zat lebih cepat bereaksi dalam bentuk
padat yang sudah dilarutkan.
Minuman kopi, teh dll dibuat dalam bentuk larutan
Bahan kebutuhan rumah tangga : sabun, pewangi,
sampo dll, dipakai dlm bentuk larutan
Pesawat berat /angkasa luar, menggunakan varitas
alloy
Industri obat : obat-obatan medis agar enak maka
dicampur dg gula ( obat batuk, anti septik, tetes
mata, minuman bervitamin dll. )
10
11. Pengaruh Suhu dan Tekanan dalam Kelarutan
-
-
Umumnya daya larut padat ke dlm cair akan meningkat
dg naiknya suhu, tetapi daya larut gas dalam cair justru
menurun.
Kelarutan : Jumlah zat yg dapat larut dalam pelarut
sampai terbentuk larutan jenuh.
Cara menentukan kelarutan :
Dibuat larutan lewat jenuh ( mis: suatu zat 10 gr dg
pelarut 1 L ) , diaduk, kocok dan didiamkan.
Endapan disaring, dan ditimbang ( mis: 6 gr)
Maka zat terlarut : 10 – 6 = 4 gr
------ kelarutan :4 gr/Liter
11
12. Pengaruh suhu
Kesetimbangan lewat jenuh adalah dinamis,
akan berubah jika keadaan berubah, misal suhu
di naikkan.
Pengaruh kenaikan suhu berbeda pada setiap
zat dlm pelarut, hal ini sbg dasar pemisahan
kristalisasi bertingkat.
Kelarutan zat padat bertambah pd kenaikan
suhu, tetapi kelarutan gas berkurang jika suhu
naik.hal ini terjadi pd minuman yg banyak
mengandung CO2 jika diletakkan dlm lemari es
dan dibandingkan dg di udara terbuka.
12
13. Pengaruh Tekanan
Tekanan udara di atas cairan berpengaruh kecil
thd kelarutan padat dan cair. Jika tekanan parsial
gas di permukaan bertambah besar maka
kelarutan gas akan bertambah. Dg alasan ini
pabrik minuman memberikan tekanan CO2 tinggi
agar konsentrasi CO2 di dalam besar.
Gas dapat larut dlm cairan karena sbgian molekul
gas di permukaan menabrak permukaan cairan
itu dan ada juga yg larut/ masuk ke dalamnya
Pada keadaan setimbang jumlah molekul zat yg
larut dan keluar adalah sama ;Zn + Pelarut
---- Larutan
13
14. Hubungan antara kelarutan dan tekanan parsial suatu gas
Cg =Kg X Pg
Cg =Kg X Pg
Hukum Hendry :
C=konsentrasi gasdlm cairan
K= konstantra hendry
P = Tekanan parsiil gas di permukaan
Konstanta Hendry beberapa gas dalam air:
NO
1
2
3
4
5
Gas
O2
CO2
H2O
N2
CH4
K ( mol/ atm)
1,28x
3,38x
7,10x
6,48x
1,34x
10-1
10-2
10-4
10-4
10-3
14
15.
Contoh : Hitunglah kelarutan O2 pada 25 º C bila tekanan
total 1 atm, dan udara kering mengandung 20,95 % Oksigen
Diketahui tekanan parsiil uap pada suhu yg sama adalah
0,0313 atm.
Maka harus dicari P parsiil O2 ( P O2 )
P = (1 atm - 0,0313 atm ) x 20,95 % = 0,2029 atm
Hk Hendry : ( C = K x P ) -- C = 1,28 x 10-1 x
0,2029 M
= 2,6 x 10-2 M
Maka kelarutan O2
= 2,6 x 10-2 x 32 g/ L
= 0,832 mg / L
15
16. KONSENTRASI LARUTAN
Konsep mol
Mol : Satuan jumlah suatu zat dalam perhitungan kimia
( 1mol =12 gr atom C-12)
= 6,02 x 1023 atom
Contoh: 1mol atom Zn
= 6,02 x 1023 atom Zn
0,5 mol Zn
= 0,5 x 6,02 x 1023 atom Zn
5 mol molekul air = 5 x 6,02 x 1023 molekul air
0,4 mol besi
= 0,4 x 6,02 x 1023 atom Fe
= 2,4 x 1023 atom Fe
B. Massa Molar
Massa 1 mol zat dalam satuan gram
A.
massa (gr)
mol = ----------- atau
Ar
massa (gr )
mol = ---------Mr
16
17. C. Konsentrasi larutan
1.Larutan : zat terdispersi dalam zat lain dengan diameter < 100 µm
Jumlah pelarut > zat terlarut
pelarut universal = air
2. Konsentrasi
(Kadar = kepekatan )
Banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan
D. Satuan Konsentrasi
1.
Fisika
: *Persen %
( B/B, B/V, V/B, V/V )
banyaknya zat (gr)
*Perseribu 0/00 = ------------------------ x 1000 0/00
jumlah larutan
*BPJ = ppm
zat
= -------- x 1000.000 bpj ( mg/Kg atau mg/L )
larutan
17
18. E. Satuan Kimia
1.
Molaritas ( M ) : banyaknya mol zat ddalam I L larutan
mol
M = -----L
2. Normalitas ( N ) : banyaknya mol ekivalen zat dalam 1 L larutan
mol ekivalen = mol x valensi
rumus ; N = mol x valensi zat
3. Molalitas ( m ) : banyaknya mol zat dalam 1000 gr pelarut
mol zat
m = ---------------1000 gr pelarut
4. Fraksi mol ( X ) : menyatakan perbandingan antara mol zat
terlarut atau pelarut dg jumlah mol seluruh zat
X
mol zat terlarut
=----------------------------------------------mol zat terlarut + mol zat pelarut
18
19. Contoh:
4 gram Natrium hidroksida dilarutkan dengan air
sampai massanya 100 gr
(diketahui Mr NaOH = 40 , Air = 18 , massa
jenis air = 1 )
Hitunglah kadarnya dalam :
a. % b/v
d. Molar
b. perseribu
e. Normal
c. bpj
f. Fraksi mol
19
20. PENGENCERAN
Membuat larutan supaya lebih encer dengan cara
menambah pelarutnya.
Rumus :
Vp x Kp = Ve x Ke
Vp = volume pekat Kp = Konsentrasi pekat
Ve = vol encer
Ke = Konsentrasi encer
Atau
V1 . N1 = V2 . N2
V = Volume
N = Normalitas
20
21. Contoh
Botol asam klorida yg diambil dari gudang beretiket 35 %.
Kita membutuhkan larutan asam dengan kadar 25 % sebanyak 100 ml.
Berapa liter kita harus mengambil HCl yang berasal dari botol tersebut ?
Jawab:
Vp = ?
Kp = 35 %
Maka :
Ve = 100 ml
Ke = 25 %
Vp x 35 = 100 x 25
100 x 25
Vp =------------------ = 71,428 ml
35
Sehingga HCl yang harus diambil dari botol sebanyak 71,428 ml
21
22. PERSAMAAN REAKSI
1.
2.
3.
Jenis unsur-unsur sebelum dan sesudah reaksi
selalu sama
Jumlah masing-masing atom sebelum dan sesudah
reaksi selalu sama
Perbandingan koefisien reaksi menyatakan
perbandingan mol (khusus yang berwujud gas
perbandingan koefisien juga menyatakan
perbandingan volume asalkan suhu den
tekanannya sama)
22
23. Contoh:
Tentukanlah koefisien reaksi dari
HNO3 (aq) + H2S (g) ------
H2O (l)
NO (g) + S (s) +
Cara yang termudah untuk menentukan koefisien
reaksinya
adalah dengan memisalkan koefisiennya
masing-masing a, b, c, d dan e sehingga:
a HNO3 + b H2S ----
c NO + d S + e H2O
23
24.
Berdasarkan reaksi di atas maka
atom N : a = c (sebelum dan sesudah reaksi)
atom O : 3a = c + e 3a = a + e e = 2a
atom H : a + 2b = 2e = 2(2a) = 4a 2b = 3a
b = 3/2 a
atom S : b = d = 3/2 a
Maka agar terselesaikan kita ambil sembarang harga
misalnya a = 2 berarti: b = d = 3, dan e = 4
sehingga persamaan reaksinya :
2 HNO3 + 3 H2S 2 NO + 3 S + 4 H2O
24
25.
Hukum2 kimia
HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
"Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap".
Contoh:
hidrogen + oksigen ® hidrogen oksida
(4g)
(32g)
(36g)
HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
"Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa
adalah tetap"
Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
25
26. Keuntungan
dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah
satu unsur yang membentuk senyawa tersebut maka
massa unsur lainnya dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ?
(Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
26
27. Perhitungan menggunakan hukum dasar kimia
Berapa persen kadar kalsium (Ca) dalam kalsium
karbonat ? (Ar: C = 12 ; O= 16 ; Ca=40)
Jawab :
1 mol CaCO3, mengandung 1 mol Ca + 1 mol C + 3 mol O
Mr CaCO3 = 40 + 12 + 48 = 100
Jadi kadar kalsium dalam CaCO3 = 40/100 x
100% = 40%
27
28. Sebanyak 5.4 gram logam alumunium (Ar = 27)
direaksikan dengan asam klorida encer berlebih sesuai
reaksi :
2 Al (s) + 6 HCl (aq) 2 AlCl3 (aq) + 3 H2 (g)
Berapa gram aluminium klorida dan berapa liter gas
hidrogen yang dihasilkan pada kondisi standar ?
Jawab:
Dari persamaan reaksi dapat dinyatakan
2 mol Al x 2 mol AlCl3 3 mol H2
5.4 gram Al = 5.4/27 = 0.2 mol
Jadi:
AlCl3 yang terbentuk = 0.2 x Mr AlCl3 = 0.2 x 133.5 = 26.7 gram
Volume gas H2 yang dihasilkan (0o C, 1 atm) = 3/2 x 0.2 x 22.4
= 6.72 liter
28
29. Untuk menentukan air kristal tembaga
sulfat (CuSO4) 24.95 gram,
garam
tersebut dipanaskan sampai semua air
kristalnya menguap. Setelah pemanasan
massa garam tersebut menjadi 15.95
gram.
Berapa banyak air kristal yang terkandung
dalam garam tersebut ?
29
30. Jawab :
misalkan rumus garamnya adalah CuSO . xH O
4
2
CuSO4 . xH2O CuSO4 + xH2O
24.95 gram CuSO4 . xH2O = 159.5 + 18x mol
15.95 gram CuSO4 = 159.5 mol = 0.1 mol
menurut persamaan reaksi di atas dapat dinyatakan
bahwa:
banyaknya mol CuS04 . xH2O = mol CuSO4;
sehingga persamaannya
24.95/ (159.5 + 18x) = 0.1 x = 5
Jadi rumus garamnya adalah CuS0 . 5H O
4
2
30
31. HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1
ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu
dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
31
32. HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal
dengan n1 = n2 dan T1 = T2 ;
sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada
temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter dgn
tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P 1 V1 = P 2 V2
2 x 5 = P2 . 10
-> P2 = 1 atmosfir
32
33. .
HUKUM GAY-LUSSAC
"Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas
hasil reaksi bile diukur pada suhu dan tekanan yang
sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat dan
sederhana".
Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2
berlaku : V1 / V2 = n1 / n2
33
34.
Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen
(N2) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas
hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:
V1/V2 = n1/n2
10/1 = (x/28) / (0.1/2)
x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
34
35. .
HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum
terdahulu diturunkan dengan keadaan
harga n = n2
shg diperoleh persamaan:
P1 . V 1 / T 1 = P 2 . V 2 / T 2
35
36. .
HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang
volumenya sama mengandung jumlah mol yang
sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada
keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas
volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai
volume molar gas.
Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu
27o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
36