Tugas kelompok saya. Saya meng-upload ini untuk membantu teman teman lebih mengerti stoikiometri. Jika ada salah mohon di maafkan karena saya juga masih belajar.
SMAN 44 JAKARTA
KELOMPOK 3:
1. ANUGRAH FIRNANDITO
2. DWI ANGGREINI
3. ERIKA RAHMAWATI
4. IDRIS DERMAWAN PANE
5. MUHAMMAD RAIHAN RIDWAN
6. ZHARIF MUZANI
semoga bermamfaat bagi kalian semua~
Tugas kelompok saya. Saya meng-upload ini untuk membantu teman teman lebih mengerti stoikiometri. Jika ada salah mohon di maafkan karena saya juga masih belajar.
SMAN 44 JAKARTA
KELOMPOK 3:
1. ANUGRAH FIRNANDITO
2. DWI ANGGREINI
3. ERIKA RAHMAWATI
4. IDRIS DERMAWAN PANE
5. MUHAMMAD RAIHAN RIDWAN
6. ZHARIF MUZANI
semoga bermamfaat bagi kalian semua~
by Niken, teacher at Bogor High School of Chemical Analyst.
Berisi tentang macam-macam hukum dasar dalam kimia yang akan memudahkan kita dalam mempelajari stoikiometri
Surat permohonan dispensasi merupakan surat yang digunakan untuk meminta atau memohon diberikannya keringanan atas pemohon oleh lembaga, pimpinan atau seseorang yang memiliki kewenangan dalam lembaga terkait untuk suatu kepentingan atau suatu permasalahan yang berkaitan dengan lembaga terkait.
Perhitungan Konsentrasi Larutan I (bobot ekuivalensi)_Ari2015.ppt
Stoikiometri
1. STOIKIOMETRI
1. Hukum-hukum Dasar Kimia
2. Konsep Mol
3. Persamaan Kimia
4. Rumus Empiris dan Rumus
Molekul
2. Stoikiometri adalah:
• Ilmu yang mempelajari kuantitas produk dan
reaktan dalam reaksi kimia
• Learn how to balance chemical equation. Use
molar relationship to calculate reactans and
products and to determine percent composition.
3. I. Hukum-hukum Dasar Kimia
1. Hukum Boyle
“ Bila suhu tetap, volume gas dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan tekananya.”
Contoh : P1.V1 = P2.V2
2. Hukum Kekekalan Massa (Hk Lavoisier)
“Dalam suatu reaksi kimia jumlah massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama”
Contoh :
2H2 + O2 2H2O
2 gr 16 gr 18 gr
Sebelum Sesudah
3. Hukum Perbandingan Tetap (Hk Proust)
“Dalam suatu senyawa kimia, perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya adalah tertentu dan
tetap, tidak bergantung pada asal usul senyawa tersebut dan cara pembuatannya”
Misalkan senyawa AxBy
Maka : massa A : massa B = x.Ar A : y.Ar B
4. 4. Hukum kelipatan berganda (Hk Dalton)
“Bila dua unsur membentuk sederet senyawa, massa-massa dari
satu unsur yang bergabung dengan massa yang tertentu dari
unsur lainnya merupakan nisbah bilangan bulat terhadap satu
dengan yang lainnya”
5. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)
“Volume dua gas yang bereaksi (bila diukur pada suhu dan
tekanan yang sama) merupakan nisbah dari bilangan-bilangan
bulat yang sederhana. Demikian pula, nisbah volume dari setiap
produk gas terhadap volume dari masing-masing volume gas
yang bereaksi merupakan nisbah dari bilangan-bilangan bulat
yang sederhana”
6. Hukum Avogadro
“Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas bervolum sama
mengandung jumlah molekul atau jumlah partikel yang sama
pula” atau Perbandingan volum gas-gas yang bereaksi sama
dengan koefisien reaksinya.
5. II. Konsep Mol
Mol adalah satuan untuk menyatakan banyaknya partikel
(atom, molekul atau ion).
1 mol = Bilangan Avogadro = 6,022137 x 1023
Standar Mol = 12 gram atom C-12 (dasar skala massa atom
modern)
- Massa 1 mol C-12 = 12 gram
- jumlah atom dalam 1 mol C-12 = 6,022137 x 1023
1. Hubungan Mol (n) dengan jumlah partikel (x):
Χ = n x 6,022137 x 1023
Hubungan Mol (n) dengan Massa zat (m):
m = n x mm
- mm = massa molar = massa 1 mol zat, satuannya
Gram/Mol
- mm = Ar Gram mol -1 atau Mr Gram mol -1
6.
7. .
3 Hubungan Mol (n) dengan Volume gas (V):
V = n x Vm Vm = Volum molar gas,
Volume gas tidak bergantung pada jenis gasnya tetapi hanya pada
suhu, tekanan, dan jumlah mol. Jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama
Volume gas hanya bergantung pada jumlah mol.
- STP ( T;0oC, P; 1 atm): Vm = 22,4 L mol-1
- RTP ( T;25oC, P; 1 atm): Vm = 24 L mol-1
4. Rumus Umum Gas
PV = nRT atau V = nRT
P
(n/V)gas1 = (n/V)gas2
dimana: P = Tekanan gas (atm)
V = Volume gas (Liter)
n = Jumlah mol gas
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
T = suhu mutlak gas (K = 273 + suhu oC)
8. 5. Hubungan Massa dalam reaksi kimia dan Reaktan Pembatas
Misalnya:
2 NaOH + Ca(OH)2 + 2 Cl2 Ca(OCl)2 + 2 NaCl + 2 H2O
2mol 1 mol 2 mol 1 mol 2 mol 2 mol
80 g 74 g 142 g 143 g 117 g 36 g
6. Reaktan Pembatas:
- Terdapat dalam reaksi, dimana pencampuran zat-zat pereaksi tidak dalam
jumlah yang ekivalen atau tidak sesuai dengan perbandingan koefisien
reaksinya.
- Reaktan yang habis lebih cepat dalam suatu reaksi kimia, sementara reaktan
lain bersisa atau berlebih.
- Reaktan yang menghasilkan produk dengan massa paling kecil adalah
reaktan pembatas.
9. III. Persamaan Kimia
• Persamaan reaksi adalah satu cara pemaparan proses reaksi, baik reaksi
kimia yang menggabungkan unsur-unsur menjadi senyawa, penguraian
senyawa menghasilkan unsur-unsurnya, maupun transformasi mengubah
senyawa yang ada menjadi senyawa baru.
• Persamaan kimia terdiri atas rumus kimia zat pereaksi, rumus kimia
produk, koefisien reaksi dan keadaan zat yang bersangkutan.
• Koefisien reaksi harus sesuai dengan Teori Atom Dalton “ Dalam suatu
reaksi kimia, atom-atom tidak dimusnahkan, tidak diciptakan, dan tidak
diubah menjadi atom lain, melainkan hanya mengalami penataan
ulang”, sehingga jenis dan jumlah atom ruas kiri = ruas kanan.
• Persamaan reaksi dengan koefisien reaksi yang sesuai disebut persamaan
setara.
• Persamaan setara mencerminkan Hukum kekekalan
massa/Lavoisier, dimana jika jenis dan jumlah atom sebelum dan sesudah
reaksi telah sama maka massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi juga
sama.
10. Persamaan reaksi menggambarkan reaksi kimia yang terdiri atas rumus
kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai dengan koefesiennya masing-masing.
Syarat : Koef. Jumlah Atom kiri = Koef. Jumlah Atom kanan
Contoh : N2 + 3H2 2NH3
Perbandingan koefesien persamaan reaksi 1 : 3 : 2
Fungsi : - Perbandingan mol
- Perbandingan volume
- Perbandingan tekanan Untuk fase gas
Sehingga : N2 + 3H2 2NH3
Persamaan : 1 : 3 : 2
Pers. Mol : 1 mol : 3 mol : 2 mol
Pers. Vol : 1 ltr : 3 ltr : 2 ltr
Pers. Tek : 1 atm : 3 atm : 2 atm
11. Langkah Penyetarakan Persamaan Reaksi
Tentukan 1 sebagai koefisien satu spesies. Pilih spesies yang paling
rumit atau yang jumlah unsurnya paling banyak.
Identifikasi, berdasarkan urutan, unsur-unsur yang muncul hanya
dalam satu spesies yang koefisiennya belum ditentukan.
Jika diinginkan, kalikan seluruh persamaan dengan bilangan bulat
terkecil yang dapat menghilangkan semua pecahan.
12. • Kalium klorat dipanaskan
Contoh menjadi kalium klorida dan
gas oksigen
Pemeriksaan terakhir
di lembar kesetaraan • KClO3 KCl + O2
• KClO3 dan KCl punya
Reaktan Produk koefisien yang sama.
• Buat O yang sama di dua
2K 2K
sisi
2Cl 2 Cl • 2KClO3 KCl + 3O2
6O 6O
• Setarakan atom K dan Cl
• 2KClO3 2KCl + 3O2
13. Reaksi-reaksi Kimia
1. Reaksi Pembentukan
Reaksi Pembentukan senyawa dari unsur-unsur pembentuknya.
Contoh:
2H2 (g) + O2 (g) 2H2O (l)
2. Reaksi Penguraian
Reaksi penguraian senyawa menjadi unsur-unsur pembentuknya.
Contohnya:
CO2 (g) C (s) + O2 (g)
3. Reaksi Pembakaran.
Reaksi suatu zat dengan oksigen, zat yang mudah terbakar adalah karbon,
hidrogen, belerang dan berbagai senyawa dari unsur tersebut.
Contohnya:
CH4 (g) + 2O2 (g) CO2 (g) + 2H2O (g)
14. 4. Reaksi Penetralan
Reaksi antara asam dan basa menghasilkan garam dan air
Contohnya:
HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H2O (l)
15. 4. Rumus Empiris & Rumus Molekul
Rumus Empiris: Rumus Molekul:
Rumus kimia suatu senyawa yang Rumus kimia suatu senyawa yang
memberikan informasi akan jumlah menjelaskan jumlah atom setiap
atom yang paling sederhana yang unsur yang terdapat dalam 1 molekul
terdapat dalam suatu senyawa. senyawa itu
Contohnya: Contohnya:
RE Glukosa = CH2O, artinya jumlah RM Glukosa = C6H12O6, artinya dalam
atom C : H : O dalam senyawa glukosa 1 molekul glukosa terdapat 6 atom
adalah: C, 12 atom H dan 6 atom Oksigen
1C:2H:1O atau,
Dua senyawa yang berbeda bisa RM = (RE)n ;n=6,
mempunyai RE yang sama tapi RM- = (CH2O)6
nya berbeda, misalnya: = C6H12O6
Etuna : RE= CH, RM= C2H2
Benzena : RE= CH, RM=C6H6
17. Mamfaat mengetahui RE dan RM suatu senyawa
1. Kadar suatu unsur dalam suatu senyawa dapat ditentukan berdasarkan RE dan
RM senyawa tersebut.
Kadar unsur X = X x Ar unsur X x 100%
Mr senyawa (RE/RM)
2. Massa unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa dapat ditentukan dari massa
senyawa berdasarkan RM senyawa tersebut.
Massa unsur X = X x Ar unsur X x Massa senyawa
Mr senyawa (RM)
3. Massa senyawa dapat ditentukan dari massa salah satu unsur pembentuknya
berdasarkan RM senyawa tersebut.
Massa Senyawa = Mr senyawa (RM) x Massa Unsur X
X x Ar unsur X
18. Daftar Pustaka
• Oxtoby, Et. Al., (1999), Prinsip-Prinsip Kimia
Modern, Edisi Ke-4, Erlangga, Jakarta.
• Purba M., (2007), Kimia
SMA, Erlangga, Jakarta.