RPP ini murni pemikiran saya dan jauh dari kata sempurna. tapi paling tidak bisa buat acuan untuk membuat RPP AKD yang lebih baik lagi...
RPP AKD ini dengan kurikulum K13
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Cara Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif (proses identifikasi) jenis zat penyusun
suatu bahan kimia dilakukan dengan mengenali sifat-sifat zat
tersebut.sifat-sifat zat yang dapat dikenali bisa sifat fisika,
sifat kimia, atau sifat fisikokimianya.
Sifat fisika suatu zat kimia adalah sifat yang dapat diamati
dengan panca indera dan sifat yang dapat diukur tanpa
mengubah susunan kimia zat tersebut. Sifat yang dapat
diamati dengan panca indera adalah :
wujud/rupa
Warna
Bau
Rasa
Tekstur
3. • Pada dasarnya analisis kualitatif dibagi menjadi
dua yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk
memastikan terdapat suatu senyawa di dalam
suatu sample.
• Analisis kimia memiliki 2 metode yaitu metode
klasik dan metode modern. Metode yang biasa
digunakan dalam analisis senyawa anion dan
kation yaitu metode klasik analisis warna. Uji
kualitatif suatu senyawa dapat dilakukan dengan
4. 1. Uji pendahuluan, yang bertujuan untuk
mempersempit wilayah penelitian
• a. Uji organoleptis, seperti: bentuk, warna,
rasa, bau.
5. b. Uji sifat fisik, seperti:
kelarutan, pH,
sublimasi, BJ, viskositas,
titik didih, titik leleh
c. Uji warna nyala yaitu
untuk pengujian logam
dengan cara dibakar
pada nyala api oksidasi
memberikan warna api
yang khas
6. d. Mikroskopis yaitu untuk melihat bentuk kristal
senyawa khas di bawah mikroskopis.
7. Sedangkan sifat yang dapat diukur tanpa mengubah
susunan kimia zat, antara lain :
Bobot jenis
Indeks bias
Titik didih
Titik leleh/titik beku
Sifat kimia suatu zat adalah perubahan yang dapat
diamati/diukur karena adanya interaksi antara suatu zat
kimia dengan zat kimia lainnya (interaksi antara materi
dengan materi). Proses interaksi antara suatu zat kimia
dengan zat kimia lainnya disebut reaksi kimia. Reaksi-reaksi
kimia inilah yang digunakan untuk mengenali
(mengidentifikasi) zat yang menyusun bahan kimia.
8. Tidak semua reaksi kimia yang dapat digunakan untuk identifikasi zat
kimia. Reaksi kimia yang dapat digunakan untuk identifikasi zat kimia harus
memenuhi beberapa persyaratan. Sebagai berikut :
Hasil reaksi harus dapat diamati dengan mudah, misalnya terjadi
perubahan warna, terbentuknya endapan atau timbulnya gas.
Reaksi harus khas (spesifik) artinya pereaksi yang digunakanharus
bereaksi dengan zat yang diuji saja sehingga dapat digunakan untuk
membedakan zat itu dengan zat lainnya.
Reaksi harus peka (sensitif), artinya pereaksi yang digunakan harus
dapat bereaksi dengan zat yang diuji walaupun kadarnya sangat rendah.
Reaksi harus selektif, artinya pereaksi yang digunakan boleh bereaksi
dengan sekelompok zat tertentu sehingga reaksi ini dapat dimanfaatkan
untuk penggolongan zat kimia
9. Selain sifat fisika dan sifat kimia, zat yang menyusun
bahan kimia dapat pula diindentifikasi dengan
mengenali sifat fisikokimianya. Sifat fisikokimia adalah
perubahan yang dapat diamati/diukur karena
terjadinya interaksi antara zat kimia dengan energi.
Interaksi zat kimia dengan energi cahaya (foton)
diamati/diukur dengan alat spektrofotometer dan
metode analisis yang menggunakan alat ini disebut
metode spektrofotometri. Sedangkan interaksi antara
zat kimia dengan energi listrik diamati/diukur dengan
berbagai alat elektrometer dan metode analisis yang
menggunakan alat-alat ini disebut metode
elektrometri.
10. Penggolongan Kation Tanpa H2SGolongan I
Kation golongan I adalah kation yang mengendap bila larutannya
direaksikan dengan larutan HCl encer. (Ag -, Hg2
-2 dan Pb +2)
Golongan II
Kation golongan II adalah kation yang tidak mengendap bila
larutannya direaksikan dengan larutan HCl encer, tetapi
mengendap dengan larutan KI. (Bi +3, Hg+2 dan Cu +2)
Golongan III
Kation golongan III adalah kation yang tidak mengendap bila
larutannya direaksikan dengan larutan HCl encer dan larutan KI,
tetapi mengendap dengan larutan NaOH. (Fe +2, Fe +3, Co +2, Mn +2,
Al+3, Zn +2, Mg +2 dan Sb+3).
11. Golongan IV
Kation golongan IV adalah kation yang tidak
mengendap bila larutannya direaksikan dengan
larutan HCl encer, larutan KI dan larutan NaOH,
tetapi mengendap dengan larutan (Nh4)2Co3.
(Ba+2, Ca+2 dan Sr+3)
Golongan V
Kation golongan V adalah kation yang tidak
mengendap bila larutannya direaksikan baik
dengan larutan HCl encer, larutan KI, larutan
NaOH maupun larutan (NH4)2Co3. (K +, Li+3, Na +
dan Nh4
+).
12. Analisis AnionAnalisis anion dapat dilakukan dengan mengenali sifat-sifat
fisika dan kimianya. Sifat-sifat fisika dan kimia anion yang akan
dibahas hanyalah sifat sifat-sifat anion-anion yang penting ,
antara lain :
Asetat
Benzoat
Bikarbonat
Bromida
Nitrat
Nitrit
Oksalat
permanganat
13. PENGGOLONGAN ANION
Penggolongan anion tidak sesistematis penggolongan kation.
Tetapi sebagai pedoman, anion dapat digolongkan dengan
memakai empat pereaksi menjadi lima golongan, yaitu: larutan
HCl encer, larutan perak nitrat, larutan barium klorida dan
larutan kalium permanganat dalam suasana asam sulfat.
Golongan 1 adalah anion yang larutannya bereaksi dengan
asam sulfat encer. (Co3
-2, HCO3
-, NO2
-, CN-, S2O3
-2, SO3
-2 benzoat
, salisilat dan s-2)
Golongan 2 adalah anion yang larutannya tidak bereaksi
dengan larutan HCl encer, tetapi bereaksi dengan larutan perak
nitrat. (Cl-. Br-, I-, SCN-, BO3
-3, oksalat tartrat, sitrat, asetat,
posfat, ferosianida dan ferisianida)
14. Golongan 3 adalah anion yang larutannya tidak bereaksi
dengan larutan HCl encer, tidak bereaksi dengan larutan perak
nitrat, tetapi bereaksi dengan larutan barium klorida. (sulfat dan
fluorida)
Golongan 4 adalah anion yang larutannya tidak bereaksi baik
dengan larutan HCl encer, larutan perak nitrat, larutan barium
klorida, tetapi dapat menghilangkan warna larutan halium
permanganat dalam suasana asam sulfat. (anion laktat dan
peroksida)
Golongan 5 (golongan sisa ) adalah anion yang larutannya
tidak bereaksi baik dengan larutan HCl encer, larutan perak
nitrat, larutan barium klorida, tidak dapat menghilangkan warna
larutan kalium permanganat. (nitrat, klorat, permanganat)
15. KATION GOLONGAN PERTAMA : Pb+2,
Hg2
+2, Ag+
• Kation golongan pertama, membentuk
klorida-klorida yang tidak larut. Namun timbal
klorida sedikit larut dalam air dan karena
timbel tak pernah mengendap sempurna bila
ditambahkan asam klorida encer pada suatu
cuplikan