SlideShare a Scribd company logo
SIFAT FISIK
KOLOID DAN LARUTAN
Sampel zat
 Murni
 Campuran
Bila dua zat dimasukkan dalam suatu wadah
maka akan terjadi tiga kemungkinan, Yaitu:
 Bereaksi
 Bercampur
 tidak bercampur
Macam –macam Campuran:
 Campuran gas dengan gas,
contoh campuran gas O2 dan N2
 Campuran gas dengan padat,
contoh busa dan batu apung
 Campuran cair dengan cair,
contoh alkohol dan air
 Campuran cair dengan padat,
contoh tanah dan air
 Campuran padat dengan padat,
contoh besi dan aluminium
Interaksi Solut dan Solven
1. Zat Terlarut bereaksi dengan pelarut
Contoh:
P2O5 + 3H2O 2H3PO4
2. Zat Terlarut berinteraksi kuat dengan pelarut
Contoh:
Larutan NaCl dalam air
3. Zat terlarut berinteraksi lemah dengan pelarut
Contoh:
Benzen yang terdispersi dalam CCl4
4. Zat yang tidak larut dalam pelarut
Contoh:
kaca dan plastik dalam air
Penggolongan Campuran
Berdasarkan Jumlah fasa:
1. Campuran Homogen
Contoh: campuran air dan gula,
2. Campuran Heterogen
Contoh: campuran air kopi
Ukuran Partikel
 Suspensi
 Koloid
 Larutan
Suspensi
 Ukuran partikel cukup besar
 Partikel dapat mengandap oleh pengaruh
gaya gravitasi
 Proses pemisahan : filtrasi atau sentrifugasi
 Sifatnya (titik didih, titik beku) tergantung
dari sifat fase eksternal
Koloid
 Campuran yang berada diantara larutan sejati dan
suspensi.
 Ukuran partikel 1 – 1000nm
 Stabil di bawah pengaruh gaya gravitasi bumi
 Sifat tidak berbeda jauh dari fase pendispersi
 Partikel tidak dapat dilihat dengan mata maupun
mikroskop
 Menunjukkan efek tyndall
Jenis Dispersi Koloid
Medium
Pendispersi
Fase terdispersi Jenis koloid Contoh
Padatan
Padatan
Padatan
Padatan
Cairan
Gas
Sol Padat
Emulsi Padat
Busa padat
Mutiara
Keju, mentega
Batu apung,
kerupuk
Cairan
Cairan
Cairan
Padatan
Cairan
Gas
Sol , gel
Emulsi
Busa
Patidalam air
Susu
Krim kue tar
Gas
Gas
Padatan
Cairan
Aerosol padat
Aerosol cairan
Debu, asap
Awan, Kabut
Stabilitas Koloid
 Dispersi cair – cair : emulgator
 Dispersi padat cair : adsorbsi ion pada
permukaan koloid
 Ex: sol merah (FeCl3 + H2O)
 2Fe3+ + (x+3)H2O→ Fe2O3xH2O +6H+
Destabilitas Koloid
 Penambahan partikel bermuatan (PO4
3-) :
Koagulasi
Larutan
 Campuran homogen dua zat atau lebih
dimana ukuran partikel sebesar molekul
atau ion, yang tersebar secara merata
antara masing – masing komponen dan
menghasilkan satu fasa homogen.
Komponen Pembentuk Larutan
1. Solute
2. Solvent
Penggolongan Larutan
Menurut Wujud Akhirnya
1. Larutan Gas
2. Larutan Cair
Dibagi menjadi
- gas dalam cair
- cair dalam cair
- padat dalam cair
3. Larutan padat
Dibagi menjadi:
- Larutan gas dalam padat
- Larutan cair dalam padat
- Larutan padat dalam padat
6. Konsentrasi Larutan
 Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut
dengan pelarut.
 Perbandingan ini dapat diungkapkan dengan dua cara
yaitu:
Jumlah zat terlarut
Jumlah pelarut
Jumlah zat terlarut
Jumlah larutan
Beberapa Satuan Konsentrasi
Larutan:
 Fraksi mol (X)
Adalah perbandingan mol salah satu komponen
dengan jumlah mol seluruhkomponen
XA = nA
ntotal
 Dalam Campuran (larutan) jumlah fraksi mol = 1
 Contoh:
Dalam suatu ruangan terdapat 7.0g N2, 0,1gH2.
Hitunglah fraksi mol kedua komponen.
Jawab:
7,0gN2 = 7,0 mol = 0,25mol
28
0,1g H2 = 0,1 mol = 0,05 mol
2
XN2 = 0,25 mol = 0,833 mol
0,25 mol + 0,05 mol
XH2 = 0,05 mol = 0,167 mol
0,25 mol + 0,05 mol
 Kemolaran (M)
Banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter
larutan. Dapat ditentukan dengan menghitung
mol zat terlarut dan volume larutan. Volume
larutan merupakan jumlah antara volume zat
terlarut ditambah dengan volume pelarut.
 Contoh:
4,41 g soda kue dilarutkan dalam air sehingga
volumenya menjadi 150ml. Tentukan kemolaran
soda kue.
Jawab:
4,41 g NaHCO3 = 4,41 mol = 0,0525 mol
84
Kemolaran (M) = 0,0525 mol = 0,35M
0,15 l
 Kemolalan (m)
Adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap
1000g pelarut murni.Nilai dapat ditentukan
bila mol zat dan massa pelarut diketahui.
 Contoh:
5,85g NaCl dilarutkan dalam 500 ml air.
Tentukan kemolalan NaCl
Jawab:
5,85 NaCl = 5,85 mol = 0,1
mol dalam 500 g air 58,5
Kemolalan NaCl = 1000 x 0,1 = 0,2
500
 Kenormalan (N)
Adalah jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Ekivalen zat dalam larutan tergantung dari reaksi yang
dialami oleh zat itu, apakah reaksinya asam basa atau
redoks.
 Dalam reaksi asam basa , ekuivalen asam dan basa masing
–masing bergantung pada jumlah H+ atau OH- yang dilepas
HCl H+ + Cl - 1M HCl = 1N
Ba(OH)2 Ba++ + 2 OH- 1M Ba(OH)2 = 2 N
 Pada reaksi redoks, nilai ekivalen tergantung dari jumlah
electron yang dilepas atau diterima suatu senyawa.
Contoh:
Fe + 2HCl FeCl2 + H2
Fe + 2H+ Fe2+ + H2
Fe melepaskan 2e, maka 1MFe = 2N
Hidrogen menerima 1e, maka 1M HCl = 1N
 Persen massa
Adalah perbandingan massa zat terlarut dengan
massa larutan dikalikan 100%. Satuan ini biasa
dipakai untuk larutan padat dalam cair atau
padat dalam padat
Contoh:
Hitung % massa NaCl dalam campuran 20 g
NaCl dengan 55 g air.
Jawab:
Persen massa NaCl = 20 x 100%
20 + 55
= 26,6%
 Persen volume
Adalah perbandingan volume zat terlarut dengan volume
larutan dikalikan 100%. Satuan ini sering dipakai untuk
campuran dua cairan atau lebih.
 Contoh:
50ml alkohol ditambah air sehingga volume larutan 500ml.
Tentukan % volume alkohol
Jawab
Persen volume alkohol = 50 x 100% V
500
= 10%.
 Dalam kimia istilah ”persen” diartikan persen
berat kecuali dinyatakan lain.
 Part per million
Adalah miligram zat terlarut dalam tiap kg
larutan. Satuan ini sering dipakai untuk
konsentrasi zat yang sangat kecil dalam larutan
gas, cair, atau padat.
 Contoh
Air buangan industri mengandung 0,015 g
CuSO4 dalam dua liter . Hitunglah konsentrasi
zat ini dalam ppm (Rapat massa = 1)
Jawab:
0,015g = 15mg 2 l air = 2kg
Konsentrasi CuSO4 = 15 ppm = 7,5ppm
2
Konversi Satuan Konsentrasi
 Menguraikan konsentrasi yang diberikan
Ex :Larutan alkohol 75%b/b = 75g
C2H5OH/100 g larutan
 Gunakan untuk menghitung konsentrasi
yang diminta ex. Fraksi mol
Faktor yang Mempengaruhi
Kelarutan
 Suhu
– Kelarutan dari kebanyakan garam anorganik
dalam air meningkat dengan meningkatnya
suhu
– Kelarutan gas dalam cairan akan berkurang bila
suhu dinaikkan
– Untuk beberapa pelaut kelarutan gas dalam
suatu cairan dapat bersifat endoterm
Kristalisasi Bertingkat
 Perubahan kelarutaan dengan adanya
perubahan suhu untuk berbagai zat tidak
sama.
 Tekanan
 Hukum Henry “ kelarutan gas dalam larutan
cair berbanding lurus dengan tekanan gas
dipermukaan larutan tersebut”
Cg=kgpg
Contoh Soal
 Pada 25oC gas oksigen dikumpulkan dari
dalam air pada tekanan total sebesar 1 atm
akan larut sampai 0,0393g/L. Berapa
kelarutannya bila tekanan parsial diatas
larutannya 750 torr (pH2O= 24 torr)
Tekanan Uap larutan
 Hukum Raoult
 Tekanan uap larutan (P larutan) sebanding
dengan fraksi mol pelarut dalam larutan
Plarutan = X pelarut Po
pelarut
Contoh Soal
 10 g parafin (C10H42) dilarutkan dalam 50 g
benzen (C6H6). Pada 53oC tekanan uap dari
benzen murni 300 torr. Berapa tekanan uap
larutan pada suhu ini?
Larutan dengan 2 atau lebih
Komponen Yang Menguap
PT =XAP0
A + XBP0
B
Sifat Larutan
Gaya Tarik
relatif
∆ pelarutan Perubahan
Suhu Bila
Larutan
Terbentuk
Penyimpanga
n dari Hukum
Raoult
Contoh
A-A, B-B = A-B 0 0 Tidak ada Benzen -
kloroform
A-A, B-B<A-B (-) eksoterm Naik Negatif Aseton – air
A-A, B-B > A-B (+) endoterm Turun Positif Etanol-
Heksana
Destilasi Bertingkat
 Cara memisahkan suatu zat dari campuran
cairan yang mudah menguap.
 Campuran zat A dan Zat B akan menguap
bila jumlah tekanan parsial dari A dan B
sama dengan tekanan atmosfer pada saat
itu.
Contoh
 Bila 1 mol A dicampur dengan 2 mol B,
Tekanan uap zat murni A= 1140 torr, dan
tekanan uap zat murni B = 570 torr, pada
tekanan berapa kedua zat tersebut akan
mendidih?
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat koligatif larutan terdiri dari:
 Penurunan Tekanan Uap
 Penurunan Titik Beku
 Kenaikan Titik Didih
 Tekanan Osmotik
Penurunan Tekanan Uap
 Bila suatu cairan berisi zat terlarut yang tidak mudah
menguap maka kecenderungan lolos molekul cairan tersebut
berkurang dengan demikian terjadilah penurunan tekanan
uap pelarut dalam larutan.
 Hukum Raoult
F.M Raoult (1887)secara eksperimental menemukan
bahwa:Tekanan parsial uap pelarut yang berkeseimbangan
dengan larutan encer berbanding lurus dengan fraksi mol
pelarut dalam larutan,
Ini dapat rumuskan sbb:
P= Po.X, dimana P : tekanan parsial pelarut dalam larutan
Po : tekanan uap pelarut murni
X : fraksi mol pelarut dalam larutan
Fraksi mol pelarut = Jumlah mol pelarut
Jumlah mol (pelarut dan zat terlarut)
Penurunan Titik Beku
 Titik beku larutan selalu lebih rendah daripada
titik beku pelarut murninya.
Penurunan titik beku larutan encer berbanding
lurus dengan konsentrasi zat terlarut yang dapat
dirumuskan sbb (Raoult,1883)
 ∆Tf = Kf . m
∆Tf : penurunan titik beku larutan
Kf : Tetapan penurunan molal pelarut
(tetapan krioskopik)
m : Konsentrasi zat terlarut dalam molal
Kenaikan Titik Didih
 Besarnya kenaikan titik didih larutan juga
berbanding lurus dengan konsentrasi zat
terlarut, yang dapat dirumuskan sbb:
∆Tb = Kb.m
∆Tb : kenaikan titik didih larutan
Kb : Tetapan penurunan molal pelarut
(tetapan krioskopik)
m : Konsentrasi zat terlarut dalam molal
Tekanan Osmotik Larutan
 Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik
yang terjadi akibat peristiwa osmosis.
 Pengukuran dan perhitungan van’Hoff (1886) menemukan bahwa larutan itu bersifat
menyerupai gas. Tekanan osmotik larutan encer sama dengan tekanan yang
diberikan oleh zat terlarut seolah-olah zat terlarut tersebut suatu gas.
 Rumus gas yang umum:
P.V = n.R.T (Boyle – Gay Lussac - Avogadro)
P : tekanan gas(atm)
V : Volume gas (liter)
n : Jumlah mol gas
R : Tetapan gas (0,082 L.atm. mol-1.0K-1)
T : Temperatur mutlak (0K)
 Untuk larutan berlaku :
π .V= n.R.T (Boyle- Gay Lussac – Van’ t Hoff)
π : Tekanan osmotik (atm)
V : Volume larutan (L)
n : Jumlah mol zat terlarut
R : Tetapan gas (0,082 L.atm. mol-1.0K-1)
T : Temperatur mutlak (0K)

More Related Content

Similar to LARUTAN ptt press.ppt

Lembar kerja peserta didik sifat koligatif larutan
Lembar kerja peserta didik sifat koligatif larutan Lembar kerja peserta didik sifat koligatif larutan
Lembar kerja peserta didik sifat koligatif larutan
AyubDovaRiady
 
9 - Kimia Fisika Materi Tentang Larutan.pptx
9 - Kimia Fisika Materi Tentang Larutan.pptx9 - Kimia Fisika Materi Tentang Larutan.pptx
9 - Kimia Fisika Materi Tentang Larutan.pptx
DeffaAkbarAulia22070
 
4 larutan
4 larutan4 larutan
4 larutan
Adrian Ekstrada
 
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptxMateri-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
soufamalita1
 
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.pptkd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
SuhartiSuharti16
 
Sifat Koligatif
Sifat KoligatifSifat Koligatif
Sifat Koligatif
Annis Afifah, S.Pd
 
kimia Fisik
kimia Fisikkimia Fisik
kimia Fisik
devirmdhni
 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
Mahammad Khadafi
 
Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)
Tiwix Ajach
 
Sifat Koligatif XII.ppt
Sifat Koligatif XII.pptSifat Koligatif XII.ppt
Sifat Koligatif XII.ppt
nana883370
 
Larutan
LarutanLarutan
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
WidiaRahmi2
 
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
hamela_sari
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
NanangWijaya9
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
EmiLiawati7
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
DewiSri20
 
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan ElektrolitSifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
catatantutor
 
5. larutan
5. larutan5. larutan
5. larutan
maxtandian
 

Similar to LARUTAN ptt press.ppt (20)

Larutan dan koloid
Larutan dan koloidLarutan dan koloid
Larutan dan koloid
 
Lembar kerja peserta didik sifat koligatif larutan
Lembar kerja peserta didik sifat koligatif larutan Lembar kerja peserta didik sifat koligatif larutan
Lembar kerja peserta didik sifat koligatif larutan
 
Larutan dan koloid
Larutan dan koloidLarutan dan koloid
Larutan dan koloid
 
9 - Kimia Fisika Materi Tentang Larutan.pptx
9 - Kimia Fisika Materi Tentang Larutan.pptx9 - Kimia Fisika Materi Tentang Larutan.pptx
9 - Kimia Fisika Materi Tentang Larutan.pptx
 
4 larutan
4 larutan4 larutan
4 larutan
 
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptxMateri-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
 
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.pptkd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
 
Sifat Koligatif
Sifat KoligatifSifat Koligatif
Sifat Koligatif
 
kimia Fisik
kimia Fisikkimia Fisik
kimia Fisik
 
9 larutan ideal
9 larutan ideal9 larutan ideal
9 larutan ideal
 
Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)Kimia kelompok (8)
Kimia kelompok (8)
 
Sifat Koligatif XII.ppt
Sifat Koligatif XII.pptSifat Koligatif XII.ppt
Sifat Koligatif XII.ppt
 
Larutan
LarutanLarutan
Larutan
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
 
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)Sifat koligatif larutan (hamela sari)
Sifat koligatif larutan (hamela sari)
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan ElektrolitSifat Koligatif Larutan Elektrolit
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
 
5. larutan
5. larutan5. larutan
5. larutan
 

Recently uploaded

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 

LARUTAN ptt press.ppt

  • 3. Bila dua zat dimasukkan dalam suatu wadah maka akan terjadi tiga kemungkinan, Yaitu:  Bereaksi  Bercampur  tidak bercampur
  • 4. Macam –macam Campuran:  Campuran gas dengan gas, contoh campuran gas O2 dan N2  Campuran gas dengan padat, contoh busa dan batu apung  Campuran cair dengan cair, contoh alkohol dan air  Campuran cair dengan padat, contoh tanah dan air  Campuran padat dengan padat, contoh besi dan aluminium
  • 5. Interaksi Solut dan Solven 1. Zat Terlarut bereaksi dengan pelarut Contoh: P2O5 + 3H2O 2H3PO4 2. Zat Terlarut berinteraksi kuat dengan pelarut Contoh: Larutan NaCl dalam air 3. Zat terlarut berinteraksi lemah dengan pelarut Contoh: Benzen yang terdispersi dalam CCl4 4. Zat yang tidak larut dalam pelarut Contoh: kaca dan plastik dalam air
  • 6. Penggolongan Campuran Berdasarkan Jumlah fasa: 1. Campuran Homogen Contoh: campuran air dan gula, 2. Campuran Heterogen Contoh: campuran air kopi
  • 7. Ukuran Partikel  Suspensi  Koloid  Larutan
  • 8. Suspensi  Ukuran partikel cukup besar  Partikel dapat mengandap oleh pengaruh gaya gravitasi  Proses pemisahan : filtrasi atau sentrifugasi  Sifatnya (titik didih, titik beku) tergantung dari sifat fase eksternal
  • 9. Koloid  Campuran yang berada diantara larutan sejati dan suspensi.  Ukuran partikel 1 – 1000nm  Stabil di bawah pengaruh gaya gravitasi bumi  Sifat tidak berbeda jauh dari fase pendispersi  Partikel tidak dapat dilihat dengan mata maupun mikroskop  Menunjukkan efek tyndall
  • 10. Jenis Dispersi Koloid Medium Pendispersi Fase terdispersi Jenis koloid Contoh Padatan Padatan Padatan Padatan Cairan Gas Sol Padat Emulsi Padat Busa padat Mutiara Keju, mentega Batu apung, kerupuk Cairan Cairan Cairan Padatan Cairan Gas Sol , gel Emulsi Busa Patidalam air Susu Krim kue tar Gas Gas Padatan Cairan Aerosol padat Aerosol cairan Debu, asap Awan, Kabut
  • 11. Stabilitas Koloid  Dispersi cair – cair : emulgator  Dispersi padat cair : adsorbsi ion pada permukaan koloid  Ex: sol merah (FeCl3 + H2O)  2Fe3+ + (x+3)H2O→ Fe2O3xH2O +6H+
  • 12. Destabilitas Koloid  Penambahan partikel bermuatan (PO4 3-) : Koagulasi
  • 13. Larutan  Campuran homogen dua zat atau lebih dimana ukuran partikel sebesar molekul atau ion, yang tersebar secara merata antara masing – masing komponen dan menghasilkan satu fasa homogen.
  • 14. Komponen Pembentuk Larutan 1. Solute 2. Solvent
  • 15. Penggolongan Larutan Menurut Wujud Akhirnya 1. Larutan Gas 2. Larutan Cair Dibagi menjadi - gas dalam cair - cair dalam cair - padat dalam cair 3. Larutan padat Dibagi menjadi: - Larutan gas dalam padat - Larutan cair dalam padat - Larutan padat dalam padat
  • 16. 6. Konsentrasi Larutan  Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dengan pelarut.  Perbandingan ini dapat diungkapkan dengan dua cara yaitu: Jumlah zat terlarut Jumlah pelarut Jumlah zat terlarut Jumlah larutan
  • 17. Beberapa Satuan Konsentrasi Larutan:  Fraksi mol (X) Adalah perbandingan mol salah satu komponen dengan jumlah mol seluruhkomponen XA = nA ntotal  Dalam Campuran (larutan) jumlah fraksi mol = 1  Contoh: Dalam suatu ruangan terdapat 7.0g N2, 0,1gH2. Hitunglah fraksi mol kedua komponen.
  • 18. Jawab: 7,0gN2 = 7,0 mol = 0,25mol 28 0,1g H2 = 0,1 mol = 0,05 mol 2 XN2 = 0,25 mol = 0,833 mol 0,25 mol + 0,05 mol XH2 = 0,05 mol = 0,167 mol 0,25 mol + 0,05 mol
  • 19.  Kemolaran (M) Banyaknya mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Dapat ditentukan dengan menghitung mol zat terlarut dan volume larutan. Volume larutan merupakan jumlah antara volume zat terlarut ditambah dengan volume pelarut.  Contoh: 4,41 g soda kue dilarutkan dalam air sehingga volumenya menjadi 150ml. Tentukan kemolaran soda kue.
  • 20. Jawab: 4,41 g NaHCO3 = 4,41 mol = 0,0525 mol 84 Kemolaran (M) = 0,0525 mol = 0,35M 0,15 l
  • 21.  Kemolalan (m) Adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000g pelarut murni.Nilai dapat ditentukan bila mol zat dan massa pelarut diketahui.  Contoh: 5,85g NaCl dilarutkan dalam 500 ml air. Tentukan kemolalan NaCl
  • 22. Jawab: 5,85 NaCl = 5,85 mol = 0,1 mol dalam 500 g air 58,5 Kemolalan NaCl = 1000 x 0,1 = 0,2 500
  • 23.  Kenormalan (N) Adalah jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter larutan. Ekivalen zat dalam larutan tergantung dari reaksi yang dialami oleh zat itu, apakah reaksinya asam basa atau redoks.  Dalam reaksi asam basa , ekuivalen asam dan basa masing –masing bergantung pada jumlah H+ atau OH- yang dilepas HCl H+ + Cl - 1M HCl = 1N Ba(OH)2 Ba++ + 2 OH- 1M Ba(OH)2 = 2 N  Pada reaksi redoks, nilai ekivalen tergantung dari jumlah electron yang dilepas atau diterima suatu senyawa. Contoh: Fe + 2HCl FeCl2 + H2 Fe + 2H+ Fe2+ + H2 Fe melepaskan 2e, maka 1MFe = 2N Hidrogen menerima 1e, maka 1M HCl = 1N
  • 24.  Persen massa Adalah perbandingan massa zat terlarut dengan massa larutan dikalikan 100%. Satuan ini biasa dipakai untuk larutan padat dalam cair atau padat dalam padat Contoh: Hitung % massa NaCl dalam campuran 20 g NaCl dengan 55 g air.
  • 25. Jawab: Persen massa NaCl = 20 x 100% 20 + 55 = 26,6%
  • 26.  Persen volume Adalah perbandingan volume zat terlarut dengan volume larutan dikalikan 100%. Satuan ini sering dipakai untuk campuran dua cairan atau lebih.  Contoh: 50ml alkohol ditambah air sehingga volume larutan 500ml. Tentukan % volume alkohol
  • 27. Jawab Persen volume alkohol = 50 x 100% V 500 = 10%.  Dalam kimia istilah ”persen” diartikan persen berat kecuali dinyatakan lain.
  • 28.  Part per million Adalah miligram zat terlarut dalam tiap kg larutan. Satuan ini sering dipakai untuk konsentrasi zat yang sangat kecil dalam larutan gas, cair, atau padat.  Contoh Air buangan industri mengandung 0,015 g CuSO4 dalam dua liter . Hitunglah konsentrasi zat ini dalam ppm (Rapat massa = 1)
  • 29. Jawab: 0,015g = 15mg 2 l air = 2kg Konsentrasi CuSO4 = 15 ppm = 7,5ppm 2
  • 30. Konversi Satuan Konsentrasi  Menguraikan konsentrasi yang diberikan Ex :Larutan alkohol 75%b/b = 75g C2H5OH/100 g larutan  Gunakan untuk menghitung konsentrasi yang diminta ex. Fraksi mol
  • 31. Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan  Suhu – Kelarutan dari kebanyakan garam anorganik dalam air meningkat dengan meningkatnya suhu – Kelarutan gas dalam cairan akan berkurang bila suhu dinaikkan – Untuk beberapa pelaut kelarutan gas dalam suatu cairan dapat bersifat endoterm
  • 32. Kristalisasi Bertingkat  Perubahan kelarutaan dengan adanya perubahan suhu untuk berbagai zat tidak sama.
  • 33.  Tekanan  Hukum Henry “ kelarutan gas dalam larutan cair berbanding lurus dengan tekanan gas dipermukaan larutan tersebut” Cg=kgpg
  • 34. Contoh Soal  Pada 25oC gas oksigen dikumpulkan dari dalam air pada tekanan total sebesar 1 atm akan larut sampai 0,0393g/L. Berapa kelarutannya bila tekanan parsial diatas larutannya 750 torr (pH2O= 24 torr)
  • 35. Tekanan Uap larutan  Hukum Raoult  Tekanan uap larutan (P larutan) sebanding dengan fraksi mol pelarut dalam larutan Plarutan = X pelarut Po pelarut
  • 36. Contoh Soal  10 g parafin (C10H42) dilarutkan dalam 50 g benzen (C6H6). Pada 53oC tekanan uap dari benzen murni 300 torr. Berapa tekanan uap larutan pada suhu ini?
  • 37. Larutan dengan 2 atau lebih Komponen Yang Menguap PT =XAP0 A + XBP0 B
  • 38. Sifat Larutan Gaya Tarik relatif ∆ pelarutan Perubahan Suhu Bila Larutan Terbentuk Penyimpanga n dari Hukum Raoult Contoh A-A, B-B = A-B 0 0 Tidak ada Benzen - kloroform A-A, B-B<A-B (-) eksoterm Naik Negatif Aseton – air A-A, B-B > A-B (+) endoterm Turun Positif Etanol- Heksana
  • 39. Destilasi Bertingkat  Cara memisahkan suatu zat dari campuran cairan yang mudah menguap.  Campuran zat A dan Zat B akan menguap bila jumlah tekanan parsial dari A dan B sama dengan tekanan atmosfer pada saat itu.
  • 40. Contoh  Bila 1 mol A dicampur dengan 2 mol B, Tekanan uap zat murni A= 1140 torr, dan tekanan uap zat murni B = 570 torr, pada tekanan berapa kedua zat tersebut akan mendidih?
  • 41. Sifat Koligatif Larutan  Sifat koligatif larutan terdiri dari:  Penurunan Tekanan Uap  Penurunan Titik Beku  Kenaikan Titik Didih  Tekanan Osmotik
  • 42. Penurunan Tekanan Uap  Bila suatu cairan berisi zat terlarut yang tidak mudah menguap maka kecenderungan lolos molekul cairan tersebut berkurang dengan demikian terjadilah penurunan tekanan uap pelarut dalam larutan.  Hukum Raoult F.M Raoult (1887)secara eksperimental menemukan bahwa:Tekanan parsial uap pelarut yang berkeseimbangan dengan larutan encer berbanding lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan, Ini dapat rumuskan sbb: P= Po.X, dimana P : tekanan parsial pelarut dalam larutan Po : tekanan uap pelarut murni X : fraksi mol pelarut dalam larutan Fraksi mol pelarut = Jumlah mol pelarut Jumlah mol (pelarut dan zat terlarut)
  • 43. Penurunan Titik Beku  Titik beku larutan selalu lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Penurunan titik beku larutan encer berbanding lurus dengan konsentrasi zat terlarut yang dapat dirumuskan sbb (Raoult,1883)  ∆Tf = Kf . m ∆Tf : penurunan titik beku larutan Kf : Tetapan penurunan molal pelarut (tetapan krioskopik) m : Konsentrasi zat terlarut dalam molal
  • 44. Kenaikan Titik Didih  Besarnya kenaikan titik didih larutan juga berbanding lurus dengan konsentrasi zat terlarut, yang dapat dirumuskan sbb: ∆Tb = Kb.m ∆Tb : kenaikan titik didih larutan Kb : Tetapan penurunan molal pelarut (tetapan krioskopik) m : Konsentrasi zat terlarut dalam molal
  • 45. Tekanan Osmotik Larutan  Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terjadi akibat peristiwa osmosis.
  • 46.  Pengukuran dan perhitungan van’Hoff (1886) menemukan bahwa larutan itu bersifat menyerupai gas. Tekanan osmotik larutan encer sama dengan tekanan yang diberikan oleh zat terlarut seolah-olah zat terlarut tersebut suatu gas.  Rumus gas yang umum: P.V = n.R.T (Boyle – Gay Lussac - Avogadro) P : tekanan gas(atm) V : Volume gas (liter) n : Jumlah mol gas R : Tetapan gas (0,082 L.atm. mol-1.0K-1) T : Temperatur mutlak (0K)  Untuk larutan berlaku : π .V= n.R.T (Boyle- Gay Lussac – Van’ t Hoff) π : Tekanan osmotik (atm) V : Volume larutan (L) n : Jumlah mol zat terlarut R : Tetapan gas (0,082 L.atm. mol-1.0K-1) T : Temperatur mutlak (0K)