PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Sifat Koligatif
1. Lembar Kerja Peserta Didik
SMA Kelas XII
A. Sifat Koligatif Larutan
Nama :
Kelas:
Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu menganalisis sifat
koligarif larutan, penurunan
tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan
osmosis.
Petunjuk :
1. Pelajarilah materi pada lembar kerja
siswa bersama teman sekelompokmu
2. Isilah jawaban dari pertanyaan
pertanyaan LKPD
3. Berusahalah bekerja semaksimal
mungkin dengan berdiskusi bersama
teman sekelompokmu .
2. Sifat dari larutan ditentukan oleh jenis dan jumlah partikel zat terlarut. Sebagai
contoh rasa asin dari suatu larutan garam yang bertambah asin dengan bertambahnya jumlah
partikel garam yang larut. Demikian pula rasa manis dari larutan gura yang akan semakin
bertambah manis dengan bertambahnya jumlah partikel gula yang larut. (Johari, 2008)
Sifat koligatif merupakan sifat larutan yang dipengaruhi oleh jumlah partikel zat
terlarut dan tidak tergantung dari sifat zat terlarut. Pengertian lain menyebutkan bahwa sifat
koligatif adalah sifat yang bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan bukan pada jenis
zat terlarutnya. (Johari, 2008) Jumlah partikel zat terlarut dalam suatu larutan secara
kuantitatif dinyatakan dalam berbagai satuan konsentrasi, contohnya persen, faksi mol,
molaritas dan molalitas. (Sudarmo, 2015)
B. Sifat-Sifat Koligatif Larutan
1. Penurunan Tekanan Uap
Tekanan uap adalah tekanan gas yang berada diatas zat cairnya di dalam tempat
tertutup, di mana gas dan zat cair berada dalam kesetimbangan dinamis. (Johari, 2008)
Jumlah uap diatas permkaan zat cair akan mencapai kejenuhan pada tekanan
tertentu, sebab jika jumlah uap sudah jenuh akan terjadi pengembunan. Tekanan uap ini
disebut tekanan uap jenuh. Jumlah partikel pelarut murni pada fase gas memberikan suatu
tekanan yang disebut tekanan uap. Penurunan Tekanan Uap adalah berkurangnya
tekanan uap suatu larutan relatif terhadap tekanan uap pelarut murninya. (Johari, 2008)
∆P = P◦x X2 atau ∆P = P◦ x
𝑛2
𝑛2−𝑛1
Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Roult dan dapat dituliskan sebagai berikut:
Plarutan = Xpelarut P˚pelarut
Dengan P = tekanan uap larutan
X = fraksi mol pelarut
P˚ = tekanan uap pelarut murni
(Sudarmo, 2015)
Dengan demikian penurunan tekanan uap dapat dinyatakan dalam rumus berikut:
Semakin besar fraksi mol zat terlarut dalam larutan maka
semakin besar tekanan uapnya.
3. ∆P = P˚pelarut – Plarutan
∆P = P˚pelarut – (Xpelarut P˚larutan)
∆P = P˚pelarut – (1 – Xpelarut), maka
∆P = P˚pelarut . Xpelarut
2. Kenaikan Titik Didih
Suatu zat cair akan mendidih jika tekanan uap jenuh zat cair itu sama dengan
tekanan udara di sekitarnya. Apanila air cair murni dipanaskan pada tekanan 1 atm (760
mmHg) maka air akan mendidih pada temperature 100◦C, karena pada temperature itu
tekanan uap air sama dengan tekanan ydara disekitarnya. Temperature pada tekanan uap
jenih zat cair yang sama dengan 1 atm disebut titik didih normal zat cair itu.
Pengertian lain menyebutkan kenaikan titik didih adalah bertambahnya titik
didih suatu larutan relatif terhadap titik didih pelarut murninya. Nilai kenaikan titik didih
berbanding lurus dengan kemolalan larutan.hubungan kemolalan dan kenaikan titik didih
larutan sebagai berikut:
∆Tb = Kb × m
Dengan: ∆Tb = kenaikan titik didih molal
Kb = tetapan kenaikan titk didih molal
m = Kemolalan
3. Penurunan Titik Beku
Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu, saat terjadi perubahan wujud
zat dari cair menjadi padat. Penurunan titik beku adalah berkurangnya titik beku suatu
larutan relative terhadap titik beku pelarut murninya. Penurunan titik beku berbanding
∆P = P◦x X1 atau P = P◦ x
𝒏𝟏
𝒏𝟏+𝒏𝟐
Keterangan :
∆P = Penurunan Tekanan Uap
P◦ = Tekanan Uap Pelarut Murni
P = Tekanan Uap Larutan
X1 = Fraksi Mol Zat Pelarut
X2 = Fraksi Mol
Zat Terlarut
n1 = Mol Zat
Terlarut
n2 = Mol Zat
Terlarut
4. lurus dengan kemolalan larutan. Hubungan antara penuruna;n titik beku larutan dan
kemolalan larutan dapat dinyatakan sebagai berikut:
∆Tf = Kf × m
Dengan ∆Tf = penurunan titik beku larutan (℃)
Kf = tetapan penurunan titik beku molal pelarut
m = kemolalan
Hubungan penurunan titik beku dengan konsentrasi larutan secara umum dapat
dirumuskan sebagai berikut.
∆Tf = m x Kf atau ∆Tf =
𝒘𝟐
𝑴𝒓
x
𝟏.𝟎𝟎𝟎
𝒘𝟏
x Kf
Keterangan :
∆Tf = Penurunan Titik Beku Larutan
Kf = Tetapan Penurunan Titik Beku Molal
m = Kemolalan
w2 = Massa Zat Terlarut Dalam Gram
w1 = Massa Pelarut Dalam Gram
Mr = Massa Molekul Relative Zat Terlarut
4. Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis adalah tekanan hidrostatis yang terbentuk pada larutan untuk
menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui selaput semi-permeabel.
Tekanan osmosis adalah tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan
proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui selaput semi permeabel.
Selaput semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui oleh molekul-
molekul pelarut, sedangkan molekul-molekul zat terlarut tidak dapat melaluinya.
Tekanan hidrostatis yang dihasilkan dari proses osmosis yang menahan
merembesnya molekul-molekul pelarut disebut tekanan osmotic. Jika tekanan osmotic
dua larutan dibandingkan maka ada tiga kemungkinan, yaitu sebagai berikut.
a. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotic sama disebut isotonic.
5. b. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotic lebih rendah dari pada larutan lain
disebut hipotonik.
c. Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotic lebih tinggi dari pada larutan lain
disebut hipertonik.
d.
e. Gambar 2.8 Tekanan osmosis cairan infus
Nilai tekanan osmosis dari suatu larutan dapat dihitung menggunakan persamaan
van’t Hoff, yang identik dengan hokum gas ideal.
𝜋V = nRT
𝜋 =
𝑛
𝑉
RT
𝜋 = M R T
Dengan 𝜋 = Tekanan osmosis
V = volume larutan
n = mol zat terlarut
T = suhu
R = tetapan rydberg (0,08206 L atm/ mol K)
6. Tugas kelompok :
1. Dari diagram fase p-t dibawah ini tentukan lah dimana titik fase padat cair dan gas
2. Apa yang menyebabkan titik didih air sangat tinggi ?
3. Pengaplikasian sifat koligatif lautan dalam kehidupan sehari hari ?
PR
Jawablah soal-soal berikut ini dengan jelas dan benar!
a) Sifat-sifat di bawah ini yang bukan termasuk sifat koligatif larutan
adalah...
A. Penurunan titik beku
7. B. Kenaikan tekanan uap
C. Tekanan osmosis
D. Kenaikan titik didih
E. Penurunan tekanan uap
b) Pernyataan yang tepat mengenai sifat koligatif larutan adalah....
A. Sifat koligatif larutan bergantung pada jenis zat terlarut.
B. Sifat koligatif larutan bergantung pada jumlah partikel zat terlarut.
C. Tekanan uap suatu zat merupakan sifat koligatif larutan yang tergantung pada
jenis zat.
D. Salah satu sifat koligatif larutan adalah penurunan titik didih larutan.
E. Sifat koligatif larutan merupakan sifat kimia.
c) Harga kenaikan titik didih molal (Kb) tergantung pada ….
A. jumlah gram zat terlarut dalam 1 liter larutan
B. jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan
C. jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut
D. jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter pelarut
E. jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram larutan
d) Tentukan titik didih dan titik beku larutan urea (CO(NH2)2) 30 gram dalam
500 gram air! (Kb air = 0,52 dan Kf air = 1,86 °C/m)
e) Tentukan penurunan tekanan uap jenuh larutan 10% massa glukosa
(C6H12O6) dalam air, jika diketahui tekanan uap air pada suhu 25 °C adalah 24
mmHg (Mr C6H12O6 = 180 g/mol, Mr Air = 18 g/mol) !