SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat
atu lebih yang membentuk satu fase.Dengan kata
lain,setiap campuran yang membentuk hanya satu fase
adalah larutan.Sesuai dengan definisi maka udara bersih
dapat dipandang sebagai larutan,sebab udara
merupakan campuran homogen dari sistem gas seperti
nitrogen,oksigen,argon,karbondioksida,dan lain
lain.Demikian juga air laut,mengandung berbagai
macam garam terlarut dalam air secara homogen
 Larutan adalah campuran homogen atau serba sama antara
dua zat atau lebih.
 Zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut dan zat yang
jumlahnya sedikit disebut zat terlarut.
 Larutan = pelarut + zat terlarut
 Pelarut : biasanya air, jumlahnya banyak
 Zat terlarut : jumlahnya lebih sedikit
Larutan elektrolit
 Larutan yang dapat
menghantarkan listrik
 Contoh : NaCl, HCL, NaOH,
asam cuka, dan NH4OH.
Larutan non-elektrolit
 Larutan yang tidak dapat
menghantarkan listrik
 Contoh : alcohol, minyak, glukosa.
 Elektrolit dapat berupa senyawa ion atau kovalen polar.
 Jika senyawa ini dilarutkan dalam air, maka ion akan bergerak
bebas dan larutannya dapat menghantarkan arus listrik.
 Banyak sedikitnya elektrolit yang terionisasi dinyatakan dengan
derajat ionisasi (alpha).
 Alpha= mol zat terionisasi/ mol zat yang terlarutkan
 Harga alpha
 alpha = 1, elektrolit kuat
 0 <Alpha < 1 , elektrolit lemah
 Alpha = 0, non-elektrolit
Sebanyak 0.6 mol suatu asam dilarutkan dalam air. Ternyata hanya 0.2 mol
yang dapat terionisasi. Tentukan harga alpha dan jenis larutannya !
Jawab :
Alpha = mol zat terionisasi/mol zat yang terlarutkan
= 0,2/0,6 = 1/3
Maka jenis larutan adalah elektrolit lemah.
Konsentrasi Larutan
1. Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut
dalam tiap 100 gram larutan.
2. Fraksi mol (X) : perbandingan jumlah mol suatu
zat dalam larutan terhadap jumlah mol seluruh
zat dalam larutan.
3. Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam
tiap liter larutan.
4. Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam
tiap 1000 gram pelarut.
5. Kenormalan (N) : jumlah grek zat terlarut
dalam tiap liter larutan.
 % = (gr terlarut / gr larutan) * 100%
 X = mol terlarut / (mol terlarut + mol pelarut)
 M = mol / liter = mol * (1000 / ml)
 m = mol / kg pelarut = mol * (1000 / gr pelarut)
 M = (1000 / pelarut) * (gram / Mr)
 N = grek / liter
= mgrek / ml
 Grek = mol * jumlah H+ atau OH –
 Grek = gr / Mr
Mol zat terlarut = liter * M
Pengenceran Larutan tidak mengubah
jumlah mol zat terlarut:
V1M1 = V2M2
Contoh soal pengenceran larutan :
o Berapakah ml air yang harus
ditambahkan pada 100mL larutan
NaOH 0,5M sehingga molaritasnya
menjadi 0,2M ?
Penyelesaian :
V1M1 = V2M2
100 * 0,5 = V2 * 0,2
50 = 0,2 * V2
V2 = 50/0,2 = 250mL
Jadi, volume air yang harus
ditambahkan adalah 250mL – 100mL
= 150mL.
M = (V1M1 + V2M2) / (V1 + V2)
Contoh Soal:
o Jika 200 mL larutan H2SO4 0,1
M dan 100 mL larutan H2SO4
0,7 M dicampurkan, berapa
konsentrasi (molaritas) larutan
yang baru ?
Penyelesaian :
M = (V1M1 + V2M2) / (V1 + V2)
M = (200 * 0,1 + 100 * 0,7) / (200 + 0,7)
M = (20 + 70) / 300
= 90 / 300
= 0,3
Definisi : sifat yang ditentukan oleh konsentrasi.
Ada 3 hal yaitu :
1. Penurunan tekanan uap (Δp)
2. Penurunan titik beku ( ΔTb) dan Kenaikan titik didih ( ΔTd)
3. Tekanan osmotik ( π )
 Ketiganya ditentukan oleh konsentrasi atau banyaknya partikel
zat terlarut. Makin besar konsentrasi makin besar pula sifat
koligatifnya.
o Menguap adalah lepasnya ikatan antarpartikel penyusun dalam
suatu larutan.
o Dengan adanya zat terlarut pada larutan, gaya Tarik menarik
antar partikel akan semakin kuat. Sehingga semakin sulit
melepaskan ikatan.
o Semakin besar tekanan uap maka semakin mudah menguap.
Δp =xt * P0
Dimana :
Xt = dmana Fraksi mol zat terlarut
P0 = dmana Tekanan uap pelarut murni
o Dengan Adanya zat terlarut akan menurunkan titik
beku larutan
ΔTb = m * Kb
o Titik didih akan semakin tinggi karena ikatan antar
partikel yang semakin sulit dilepaskan.
ΔTd = m * Kd
 Jika di antara larutan encer dan larutan pekat disekat membrane
semipermiabel, pelarut akan mengalir dari larutan encer ke
larutan pekat yang disebut osmosis.
 Tekanan yang dapat menghentikan osmosis disebut tekanan
osmotic (phi).
π = M * R * T
Dimana :
π = tekanan osmotic (atm)
R = 0,08205 (L atm/mol K)
T = suhu (Kelvin)
Untuk larutan elektrolit, sifat koligatif di atas dikalikan dengan
factor van’t Hoff.
i = 1 + (n-1) alpha
Dimana :
n = jumlah ion
Alpha = derajat ionisasi elektrolit
Jadi untuk penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmotic pada rumus terakhir dikalikan
dengan i.
Jika 10 gr HCL dilarutkan dalam air hingga diperoleh 100 gr larutan dan tekanan uap air pada ruangan adalah 40 mmHg, berapakah
tekanan uap larutan tersebut ? (Ar H = 1, o = 16, Cl = 35,5)
Penyelesaian :
100 gr larutan HCL, terdiri dari 10 gr HCL dan 90 gr air.
Mol HCL = gr/Mr = 10/36.5 = 0,274 mol
Mol air = gr/Mr = 90/Mr = 90/18 = 5 mol
Kebetulan disini HCL adalah larutan elektrolit kuat maka, Δp =xt * P0 * I dan HCL = H+ + Cl- => n = 2 (jumlah ion).
xt = xHCL = mol HCL / mol total
Δp = xt * P0 * I = 0.052 * 40 * 2 = 4,15 mmHg
Tekanan uap larutan HCL
P = P0 - Δp = 40 – 4,15 = 35,85 mmHg
Jika diketabui Kd dan Kb air masing-masing 1,86 dan 0,5. Tentukanlah titik didih dan titik beku 20 gr etanol yang dilarutkan dalam 500
gr air. (Ar H = 1, C = 12, O = 16)
Penyelesaian :
m = mol * (1000 / gr pelarut)
= (gr etanol / Mr etanol) * (1000 / gr air) = (20 / 46) * (1000 / 500) = 0,87
Larutan etanol (C2H5OH), merupakan larutan non-lektrolit.
Jadi ΔTd = m * Kd dan ΔT =m * Kb
Titik didih larutan :
ΔTd = m * Kd = 0,87 * 0, 435 = 0,435
100 + 0, 435 = 100,435 C.
ΔTb = m * Kb = 0,87 * 1,86 = 1,617
0 - 1,617= -1,617 C
 Jika tekanan osmotic dari 500 mL larutan glukosa (C6H12O6) pada suhu 32 C adalah 2 atm, tentukan massa
glukosa yang terlarut ! (Mr glukosa = 180)
Penyelesaian :
Larutan glukosa adalah larutan non-elektrolit
π = M * R * T
2 = M * 0,082 * (32 + 273)
M = 2 / (0,082 * 305) = 0,08
M = (gr / Mr) * (1000 / mL larutan)
0,08 = (gr / 180) * (1000 /500)
Gr = (0,08 * 180) / 2 = 7,2 gr.
o H2O memiliki sedikit sifat elektrolit, artinya air dapat terionisasi
menghasilkan ion H+ dan ion OH-
o Jika air dilarutkan asam, maka asam akan melepaskan ion H+
o Jika air dilarutkan basa, maka basa akan melepaskan ion OH-
o Jadi besarnya [H+] dalam larutan dapat digunakan untuk menyatakan larutan
basa, asam atau netral.
o Makin rendah harga pH larutan makin bersifat asam dan sebaliknya makin
tinggi bersifat basa.
Larutan netral : pH =7
Larutan asam : pH < 7
Larutan basa : pH > 7
Konsentrasi dan Sifat Koligatif Larutan

More Related Content

Similar to Konsentrasi dan Sifat Koligatif Larutan

Sifat koligatif larutan.pptx
Sifat koligatif larutan.pptxSifat koligatif larutan.pptx
Sifat koligatif larutan.pptxAstiKasari3
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitEko Supriyadi
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitEKO SUPRIYADI
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptNanangWijaya9
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptEmiLiawati7
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptDewiSri20
 
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfLARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfssuser8cafc5
 
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.pptkd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.pptSuhartiSuharti16
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit21 Memento
 
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikSoal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikWawan GokiElz
 
ppt_stoi_zoom_210422_154239.pptx
ppt_stoi_zoom_210422_154239.pptxppt_stoi_zoom_210422_154239.pptx
ppt_stoi_zoom_210422_154239.pptxKaylaArwen
 
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-.pptxMateri-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-.pptxRabianti3
 
Sifat Koligatif XII.ppt
Sifat Koligatif XII.pptSifat Koligatif XII.ppt
Sifat Koligatif XII.pptnana883370
 
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptxlysa36
 
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptxMateri-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptxsoufamalita1
 

Similar to Konsentrasi dan Sifat Koligatif Larutan (20)

Sifat koligatif larutan.pptx
Sifat koligatif larutan.pptxSifat koligatif larutan.pptx
Sifat koligatif larutan.pptx
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
Kimia teknik
Kimia teknikKimia teknik
Kimia teknik
 
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdfLARUTAN+koligatif+(7).pdf
LARUTAN+koligatif+(7).pdf
 
Rangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatifRangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatif
 
ppt.pptx
ppt.pptxppt.pptx
ppt.pptx
 
chemis
chemischemis
chemis
 
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.pptkd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
kd_4_larutan-dan-koligatif.ppt
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotikSoal dan pembahasan tekanan osmotik
Soal dan pembahasan tekanan osmotik
 
ppt_stoi_zoom_210422_154239.pptx
ppt_stoi_zoom_210422_154239.pptxppt_stoi_zoom_210422_154239.pptx
ppt_stoi_zoom_210422_154239.pptx
 
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-.pptxMateri-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-.pptx
 
Media ppt
Media pptMedia ppt
Media ppt
 
Sifat Koligatif XII.ppt
Sifat Koligatif XII.pptSifat Koligatif XII.ppt
Sifat Koligatif XII.ppt
 
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx
1_Sifat_Koligatif_Larutan.pptx
 
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptxMateri-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
Materi-Kimia-Kelas-12-Sifat-Koligatif-Larutan-PPT.pptx
 

Recently uploaded

FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaErdinataKusuma1
 

Recently uploaded (20)

FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien DewasaUpdate 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
Update 2023 Tentang Sepsis Dan Syok Pada Pasien Dewasa
 

Konsentrasi dan Sifat Koligatif Larutan

  • 1.
  • 2. Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat atu lebih yang membentuk satu fase.Dengan kata lain,setiap campuran yang membentuk hanya satu fase adalah larutan.Sesuai dengan definisi maka udara bersih dapat dipandang sebagai larutan,sebab udara merupakan campuran homogen dari sistem gas seperti nitrogen,oksigen,argon,karbondioksida,dan lain lain.Demikian juga air laut,mengandung berbagai macam garam terlarut dalam air secara homogen
  • 3.  Larutan adalah campuran homogen atau serba sama antara dua zat atau lebih.  Zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut dan zat yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut.  Larutan = pelarut + zat terlarut  Pelarut : biasanya air, jumlahnya banyak  Zat terlarut : jumlahnya lebih sedikit
  • 4. Larutan elektrolit  Larutan yang dapat menghantarkan listrik  Contoh : NaCl, HCL, NaOH, asam cuka, dan NH4OH. Larutan non-elektrolit  Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik  Contoh : alcohol, minyak, glukosa.
  • 5.  Elektrolit dapat berupa senyawa ion atau kovalen polar.  Jika senyawa ini dilarutkan dalam air, maka ion akan bergerak bebas dan larutannya dapat menghantarkan arus listrik.  Banyak sedikitnya elektrolit yang terionisasi dinyatakan dengan derajat ionisasi (alpha).  Alpha= mol zat terionisasi/ mol zat yang terlarutkan  Harga alpha  alpha = 1, elektrolit kuat  0 <Alpha < 1 , elektrolit lemah  Alpha = 0, non-elektrolit
  • 6. Sebanyak 0.6 mol suatu asam dilarutkan dalam air. Ternyata hanya 0.2 mol yang dapat terionisasi. Tentukan harga alpha dan jenis larutannya ! Jawab : Alpha = mol zat terionisasi/mol zat yang terlarutkan = 0,2/0,6 = 1/3 Maka jenis larutan adalah elektrolit lemah.
  • 7. Konsentrasi Larutan 1. Persentase (%) : jumlah gram zat terlarut dalam tiap 100 gram larutan. 2. Fraksi mol (X) : perbandingan jumlah mol suatu zat dalam larutan terhadap jumlah mol seluruh zat dalam larutan. 3. Kemolaran (M) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. 4. Kemolalan (m) : jumlah mol zat terlarut dalam tiap 1000 gram pelarut. 5. Kenormalan (N) : jumlah grek zat terlarut dalam tiap liter larutan.
  • 8.  % = (gr terlarut / gr larutan) * 100%  X = mol terlarut / (mol terlarut + mol pelarut)  M = mol / liter = mol * (1000 / ml)  m = mol / kg pelarut = mol * (1000 / gr pelarut)  M = (1000 / pelarut) * (gram / Mr)  N = grek / liter = mgrek / ml  Grek = mol * jumlah H+ atau OH –  Grek = gr / Mr
  • 9. Mol zat terlarut = liter * M Pengenceran Larutan tidak mengubah jumlah mol zat terlarut: V1M1 = V2M2 Contoh soal pengenceran larutan : o Berapakah ml air yang harus ditambahkan pada 100mL larutan NaOH 0,5M sehingga molaritasnya menjadi 0,2M ? Penyelesaian : V1M1 = V2M2 100 * 0,5 = V2 * 0,2 50 = 0,2 * V2 V2 = 50/0,2 = 250mL Jadi, volume air yang harus ditambahkan adalah 250mL – 100mL = 150mL.
  • 10. M = (V1M1 + V2M2) / (V1 + V2) Contoh Soal: o Jika 200 mL larutan H2SO4 0,1 M dan 100 mL larutan H2SO4 0,7 M dicampurkan, berapa konsentrasi (molaritas) larutan yang baru ? Penyelesaian : M = (V1M1 + V2M2) / (V1 + V2) M = (200 * 0,1 + 100 * 0,7) / (200 + 0,7) M = (20 + 70) / 300 = 90 / 300 = 0,3
  • 11. Definisi : sifat yang ditentukan oleh konsentrasi. Ada 3 hal yaitu : 1. Penurunan tekanan uap (Δp) 2. Penurunan titik beku ( ΔTb) dan Kenaikan titik didih ( ΔTd) 3. Tekanan osmotik ( π )  Ketiganya ditentukan oleh konsentrasi atau banyaknya partikel zat terlarut. Makin besar konsentrasi makin besar pula sifat koligatifnya.
  • 12. o Menguap adalah lepasnya ikatan antarpartikel penyusun dalam suatu larutan. o Dengan adanya zat terlarut pada larutan, gaya Tarik menarik antar partikel akan semakin kuat. Sehingga semakin sulit melepaskan ikatan. o Semakin besar tekanan uap maka semakin mudah menguap. Δp =xt * P0 Dimana : Xt = dmana Fraksi mol zat terlarut P0 = dmana Tekanan uap pelarut murni
  • 13. o Dengan Adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutan ΔTb = m * Kb o Titik didih akan semakin tinggi karena ikatan antar partikel yang semakin sulit dilepaskan. ΔTd = m * Kd
  • 14.  Jika di antara larutan encer dan larutan pekat disekat membrane semipermiabel, pelarut akan mengalir dari larutan encer ke larutan pekat yang disebut osmosis.  Tekanan yang dapat menghentikan osmosis disebut tekanan osmotic (phi). π = M * R * T Dimana : π = tekanan osmotic (atm) R = 0,08205 (L atm/mol K) T = suhu (Kelvin)
  • 15. Untuk larutan elektrolit, sifat koligatif di atas dikalikan dengan factor van’t Hoff. i = 1 + (n-1) alpha Dimana : n = jumlah ion Alpha = derajat ionisasi elektrolit Jadi untuk penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotic pada rumus terakhir dikalikan dengan i.
  • 16. Jika 10 gr HCL dilarutkan dalam air hingga diperoleh 100 gr larutan dan tekanan uap air pada ruangan adalah 40 mmHg, berapakah tekanan uap larutan tersebut ? (Ar H = 1, o = 16, Cl = 35,5) Penyelesaian : 100 gr larutan HCL, terdiri dari 10 gr HCL dan 90 gr air. Mol HCL = gr/Mr = 10/36.5 = 0,274 mol Mol air = gr/Mr = 90/Mr = 90/18 = 5 mol Kebetulan disini HCL adalah larutan elektrolit kuat maka, Δp =xt * P0 * I dan HCL = H+ + Cl- => n = 2 (jumlah ion). xt = xHCL = mol HCL / mol total Δp = xt * P0 * I = 0.052 * 40 * 2 = 4,15 mmHg Tekanan uap larutan HCL P = P0 - Δp = 40 – 4,15 = 35,85 mmHg
  • 17. Jika diketabui Kd dan Kb air masing-masing 1,86 dan 0,5. Tentukanlah titik didih dan titik beku 20 gr etanol yang dilarutkan dalam 500 gr air. (Ar H = 1, C = 12, O = 16) Penyelesaian : m = mol * (1000 / gr pelarut) = (gr etanol / Mr etanol) * (1000 / gr air) = (20 / 46) * (1000 / 500) = 0,87 Larutan etanol (C2H5OH), merupakan larutan non-lektrolit. Jadi ΔTd = m * Kd dan ΔT =m * Kb Titik didih larutan : ΔTd = m * Kd = 0,87 * 0, 435 = 0,435 100 + 0, 435 = 100,435 C. ΔTb = m * Kb = 0,87 * 1,86 = 1,617 0 - 1,617= -1,617 C
  • 18.  Jika tekanan osmotic dari 500 mL larutan glukosa (C6H12O6) pada suhu 32 C adalah 2 atm, tentukan massa glukosa yang terlarut ! (Mr glukosa = 180) Penyelesaian : Larutan glukosa adalah larutan non-elektrolit π = M * R * T 2 = M * 0,082 * (32 + 273) M = 2 / (0,082 * 305) = 0,08 M = (gr / Mr) * (1000 / mL larutan) 0,08 = (gr / 180) * (1000 /500) Gr = (0,08 * 180) / 2 = 7,2 gr.
  • 19. o H2O memiliki sedikit sifat elektrolit, artinya air dapat terionisasi menghasilkan ion H+ dan ion OH- o Jika air dilarutkan asam, maka asam akan melepaskan ion H+ o Jika air dilarutkan basa, maka basa akan melepaskan ion OH- o Jadi besarnya [H+] dalam larutan dapat digunakan untuk menyatakan larutan basa, asam atau netral. o Makin rendah harga pH larutan makin bersifat asam dan sebaliknya makin tinggi bersifat basa. Larutan netral : pH =7 Larutan asam : pH < 7 Larutan basa : pH > 7