SlideShare a Scribd company logo
GRAVIMETRI
Dasar
pengukuran berat dari analit/senyawa yg diketahui
mengandung analit.
Metode:
1. Pengendapan: analit (spesi yg mengandung analit) dijadikan
endapan. Prosesnya pelarutan
filtrat Endapan
cu
Pelarut
pencuci
Endapan
kering
Dibakar
suhu tinggi
saring
Produk
komposisi
pasti
Komposisi
diketahui
2. Penguapan:
Penentuan tidak langsung :
dihitung sebagai kehilangan berat ↔ berat produk.
analit
dipanaskan
uap Produk
dekomposisi
berupa uap
Dikumpulkan
ditimbang
produk
Sifat endapan
â€ĸ Dalam Gravimetri, endapan yanng diinginkan :
Ukuran partikel besar (mudah disaring, dicuci, pengotor sedikit)
â€ĸ Reagen pengendapīƒ  reaksi spesifik untuk analit jadi endapan:
īƒŧ Kelarutan endapan <<
īƒŧ Mudah dicuci, disaring, bebas kontaminan
īƒŧ Komposisi endapan diketahui
o Faktor yang menentukan ukuran endapan:
īƒ˜ Komposisi kimia endapan
īƒ˜ Komposisi pembentukan endapan, bisa dikontrol melalui :
īƒŧ Kelarutan endapan dalam media pembentukan endapan
īƒŧ Suhu
īƒŧ Konsentrasi reaktan
â€ĸ Konsep Von Weimarn:
Q = konsentrasi zat pada saat pencampuran
S = kelarutan pada saat setimbang
Jika : (Q-S)/S besar īƒ  endapan koloid
(Q-S)/S kecil īƒ  endapan kristal
Langkah –langkah pembentukan endapan:
1. Pembentukan inti
2. Pertumbuhan inti
Jika kecepatan pembentukan inti > pertumbuhan inti īƒ koloid
Jika kecepatan pembentukan inti < pertumbuhan inti īƒ kristal
Keadaan lewat jenuh relatif = (Q-S) /SKeadaan lewat jenuh relatif = (Q-S) /S
Hubungan kedua faktor tsb dengan (Q-S)/S adalah:
ī‚§ Hubungan antara pembentukan inti akan bertambah besar
secara eksponensial dengan bertambahnya (Q-S)/S
ī‚§ Hubungan antara pertumbuhan inti adalah linier dengan (Q-S)/S
artinya bila:
(Q-S)/S >> , pembentukan inti dominanīƒ endapan halus, koloid
(Q-S)/S << , pertumbuhan inti dominanīƒ endapan kasar, kristal
Dalam percobaan, maka kondisi yang diatur adalah:
īƒŧ (Q-S)/S << , maka Q < : larutan encer & penambahan dilakukan
perlahan-lahan.
S> ;dipanaskan, diasamkan (S>, zat pengotor
larut)
â€ĸ Pembentukan endapan AgCl dari reaksi AgNO3 dengan NaCl
â€ĸ
īƒ˜ Ag+
+ Cl-
AgCl(s)
īƒ˜ Ag+
berlebih īƒ endapan muatan positif , karena endp AgCl(s)
menyerap Ag+
īƒ˜ bila ditambah Cl- sampai ekivalen (terjadi koagulasi)īƒ terjadi
penetralan muatanīƒ muatan endapan paling kecilīƒ 
terbentuk koagulasi
īƒ˜ Cl- ditambah berlebih īƒ  terbentuk lagi endapan koloid yang
bermuatan negatif
H+ H+
Na+ Na Na+
H+ H+
Na+ Na+
H+ H+
AgClAgCl
â€ĸ Adsorpsi ion > dengan naiknya konsentrasi ion yg diadsorp
īƒ mencapai keadaan jenuh.
â€ĸ Ion-ion Cl- yang diserap īƒ lapisan primer
â€ĸ Ion-ion Na+ īƒ  counter ion īƒ  lapisan sekunder
“Koagulasi”
ī‚§ Bila terjadi, maka dilakukan :
-pemanasan īƒ âˆ‘ ion yg diserap/ partikel <
- penambahan konsentrasi elektrolit (penetralan
muatan)īƒ  lebih efektif
“Peptisasi”
Koloid yang mengkoagulasi īƒ  kembali ke keadaan terdispersi.
Terjadi akibat pencucian dg air murniīƒ  elektrolit ikut hilang
Elektrical
doubel layer
â€ĸ Pencegahannya: pencucian endapan dengan menambah
elektrolit yg mudah menguap
misalnya ditambah HNO3 īƒ  diharapkan waktu pencucian,
pengotor hilang & dan waktu endapan dipanaskan,
elektrolitnya menguap.
Kondisi percobaan:
īƒŧ Diendapkan dlm keadaan panas, aduk lalu ditambah elektrolit
īƒ  koagulasi
īƒŧ Biarkan endapan kontak dg larutan induk (Âą1 jam) īƒ 
digestion/endapan dicerna īƒ  karena air yg terikat lemah
pada endapan keluar īƒ  endapan lebih mampat īƒ  endapan
mudah disaring.
īƒŧ Sasaran digestion īƒ  memperbesar ukuran endapan
īƒŧ Cuci endapan dg larutan elektrolit yg mudah menguap
â€ĸ Endapan kristal
īƒŧ Lebih mudah disaring & dimurnikan
īƒŧ Dilakukan proses digestion īƒ  endapan lebih murni dan kasar
“kopresipitasi”
īƒŧ Senyawa yg seharusnya larut tapi ikut mengendap
īƒŧ Jenisnya:
īƒ˜ Adsorpsi permukaan
īƒ˜ Pembetukan kristal campur
īƒ˜ Oklusi
īƒ˜ Terperangkap secara mekanis
Kesetimbangan padat larutan
Kecepatan pertumbuhan kristal
terlalu cepat
īƒ˜ Adsorpsi permukaan
- Terutama terjadi pada endapan koloid
- Misal AgNO3 kopresipitasi dengan AgCl
īƒ˜ Represipitasi / pengendapan ulang
-endapan dilarutkan lagi setelah disaring īƒ  konsetrasi pengotor kecil,
diendapkan lagi.
Tujuan untuk memperoleh endapan yg kemurniannya tinggi
īƒ˜ Pembentukan kristal campur
-terjadi karena ion pada kristal diganti oleh ion lain yg ukuran &
muatannya hampir sama
Contoh : BaSO4 dikotori PbSO4 /SrSO4
CdS dikotori MnS
Makin besar [pengotor]/[analit], maka pembentukan kristal campuran makin
besarīƒ  pengotor harus dipisahkan dulu, caranya?
īƒ˜ Oklusi & terperangkap secara mekanis
ī‚§ Oklusi : counter ion yang terjebak dalam kristal yang tumbuh
ī‚§ Terperangkap secara mekanis: pertumbuhan beberapa kristal
menjadi satu īƒ  tetesan larutan terjebak
o Sensitivitas & akurasi Gravimetri, ditentukan oleh
īƒŧ Kelarutan dari endapan. Bila S>, saat dicuci akan hilang banyak.
īƒŧ Kopresipitasi, makin banyak kopresipitasi yg terjasdiīƒ  kesalahan
makin besar
īƒŧ Jumlah endapan yg diperoleh --> bila meeaksikan endapan dalam
jumlah kecil, maka makin banyak kesalahan ( dari penimbangan)
īƒŧ Bila konsentrasi analat kurang dari 1% maka jangan menggunkan
gravimetri
â€ĸ Penggunaan reagen pengendap organik:
īƒŧ Îą nitroso β naphtol ( untuk Co)
īƒŧ Dimethil glioksim (untuk Ni)
īƒŧ 8-hidroksi quinolin ( untuk banyak logam)
keuntungan reagen tersebut:
reagen tsb lebih selektif dan dapat membentuk produk yg tak
larut melalui:
â€ĸ Pembentukan senyawa koordinasi ( pembentukan kelat dgn
logam), sifatnya non polar ( kelarutan dalam air kecil) & sifat
pembasahannya dalam air mudah dikeringkan
â€ĸ Pembentukan ikatan ionik antara logam dan reagen organik
Perhitungan dalam gravimetri
â€ĸ Hubungan stoikiometri:
Persamaan reaksi yang setara īƒ  perbandingan koefisien
menggambarkan dalam mol antara zat-zat yang bereaksi
dengan produk == > perbandingan stoikiometri
Berat zat yg ditentukan dalam percobaan diubah menjadi
spesies lain secara kimia yg ekivalen dengan zat asal . Perlu
konversi 3 tahap.
X X X =
(mg/g),metrik metrikīƒ massa kimia massa kimiaīƒ  metrik metrik
Kuanti
yg di
ukur
Kuanti
yg di
ukur
Faktor
konversi
Faktor
stoikio
metri
Faktor
konversi
Kuanti
yg
dicari
Kuanti
yg
dicari
Faktor gravimetri
(FG)
Faktor gravimetri
(FG)

More Related Content

What's hot

Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
salmarubiani
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
Awal Rahmad
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
Sirod Judin
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
lee_walker94
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
qlp
 
Kimia analitik
Kimia analitikKimia analitik
Kimia analitikdody
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
Universitas Negeri Makassar
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
Nurwidayanti1212
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
qlp
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
Mega Putri Arisanda
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
AgataMelati
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
Ridha Faturachmi
 
KOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRIKOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRI
Toni Pujianto
 
Kolorimetri
KolorimetriKolorimetri
Kolorimetri
Rakka Moubarak
 
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
Mutiara Nanda
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Ridwan Ajipradana
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
rifdah bunga
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
Stikes BTH Tasikmalaya
 
Karakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiKarakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiBughis Berkata
 

What's hot (20)

Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri Metode Analisis Gravimetri
Metode Analisis Gravimetri
 
Gc ms
Gc msGc ms
Gc ms
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Kimia analitik
Kimia analitikKimia analitik
Kimia analitik
 
Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
KOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRIKOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSOMETRI
 
Kolorimetri
KolorimetriKolorimetri
Kolorimetri
 
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
 
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium SulfatPenetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
Penetapan Kadar Sulfat dalam Natrium Sulfat
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
 
Iodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetriIodometri dan iodimetri
Iodometri dan iodimetri
 
Karakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografiKarakteristik kromatografi
Karakteristik kromatografi
 

Similar to Gravimetri ppt

GRAVIMETRI_ppt.ppt
GRAVIMETRI_ppt.pptGRAVIMETRI_ppt.ppt
GRAVIMETRI_ppt.ppt
ssuser2fadc9
 
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp0210 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp02Indriati Dewi
 
Gravimetri revisi
Gravimetri revisiGravimetri revisi
Gravimetri revisigatotwah
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
vinsencius guntur
 
Cu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetriCu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetri
Muhammad Al-Habsy
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
Kustian Permana
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Indriati Dewi
 
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatanAnalisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Junartin
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
An Nes Niwayatul
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
Annes Niwayatul
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
AhmadPurnawarmanFais
 
Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*
T Urai Ani
 
Permukaan 2003
Permukaan 2003Permukaan 2003
Permukaan 2003asterias
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
GravimetriDevhy vhy
 
Analisa Gravimetri.pptx
Analisa Gravimetri.pptxAnalisa Gravimetri.pptx
Analisa Gravimetri.pptx
WiwidWidhiAstuti
 
Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1
Leni Marlina
 
Tugas gravimetri
Tugas gravimetriTugas gravimetri
Tugas gravimetri
aprisasimatupang
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Dwi Karyani
 

Similar to Gravimetri ppt (20)

GRAVIMETRI_ppt.ppt
GRAVIMETRI_ppt.pptGRAVIMETRI_ppt.ppt
GRAVIMETRI_ppt.ppt
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp0210 gravimetri-130204191037-phpapp02
10 gravimetri-130204191037-phpapp02
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Gravimetri revisi
Gravimetri revisiGravimetri revisi
Gravimetri revisi
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
Cu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetriCu dengan gravimetri
Cu dengan gravimetri
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1
 
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatanAnalisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
Analisis Gravimetri untuk jurusan kesehatan
 
Annes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis GravimetriAnnes : Analisis Gravimetri
Annes : Analisis Gravimetri
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 
Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*Gravitimetri Urai Rev :*
Gravitimetri Urai Rev :*
 
Permukaan 2003
Permukaan 2003Permukaan 2003
Permukaan 2003
 
Gravimetri
GravimetriGravimetri
Gravimetri
 
Analisa Gravimetri.pptx
Analisa Gravimetri.pptxAnalisa Gravimetri.pptx
Analisa Gravimetri.pptx
 
Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1Diskusi praktikum-kimdas1
Diskusi praktikum-kimdas1
 
Tugas gravimetri
Tugas gravimetriTugas gravimetri
Tugas gravimetri
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 

More from Billqis yh

Ppt aha 3
Ppt aha 3Ppt aha 3
Ppt aha 3
Billqis yh
 
Aha 2
Aha 2Aha 2
Aha 2
Billqis yh
 
Ppt aha
Ppt ahaPpt aha
Ppt aha
Billqis yh
 
Perc 4
Perc 4Perc 4
Perc 4
Billqis yh
 
Percobaan vi
Percobaan viPercobaan vi
Percobaan vi
Billqis yh
 
Perc 6
Perc 6Perc 6
Perc 6
Billqis yh
 
Percobaan i
Percobaan iPercobaan i
Percobaan i
Billqis yh
 
Perc 1
Perc 1Perc 1
Perc 1
Billqis yh
 
Percobaan ii
Percobaan iiPercobaan ii
Percobaan ii
Billqis yh
 
Perc 2
Perc 2Perc 2
Perc 2
Billqis yh
 
Percobaan iii
Percobaan iiiPercobaan iii
Percobaan iii
Billqis yh
 
Perc 3
Perc 3Perc 3
Perc 3
Billqis yh
 
Perc 5
Perc 5Perc 5
Perc 5
Billqis yh
 
101546 kinetika adsorpsi 1
101546 kinetika adsorpsi 1101546 kinetika adsorpsi 1
101546 kinetika adsorpsi 1
Billqis yh
 
Percobaan viii
Percobaan viiiPercobaan viii
Percobaan viii
Billqis yh
 
3. kinetika reaksi
3. kinetika reaksi3. kinetika reaksi
3. kinetika reaksi
Billqis yh
 
Percobaan iii (belerang)
Percobaan iii (belerang)Percobaan iii (belerang)
Percobaan iii (belerang)
Billqis yh
 
Sifat asam sulfat
Sifat asam sulfatSifat asam sulfat
Sifat asam sulfat
Billqis yh
 
Ppt kimia anorganik
Ppt kimia anorganikPpt kimia anorganik
Ppt kimia anorganik
Billqis yh
 
Ppt anorganik
Ppt anorganikPpt anorganik
Ppt anorganik
Billqis yh
 

More from Billqis yh (20)

Ppt aha 3
Ppt aha 3Ppt aha 3
Ppt aha 3
 
Aha 2
Aha 2Aha 2
Aha 2
 
Ppt aha
Ppt ahaPpt aha
Ppt aha
 
Perc 4
Perc 4Perc 4
Perc 4
 
Percobaan vi
Percobaan viPercobaan vi
Percobaan vi
 
Perc 6
Perc 6Perc 6
Perc 6
 
Percobaan i
Percobaan iPercobaan i
Percobaan i
 
Perc 1
Perc 1Perc 1
Perc 1
 
Percobaan ii
Percobaan iiPercobaan ii
Percobaan ii
 
Perc 2
Perc 2Perc 2
Perc 2
 
Percobaan iii
Percobaan iiiPercobaan iii
Percobaan iii
 
Perc 3
Perc 3Perc 3
Perc 3
 
Perc 5
Perc 5Perc 5
Perc 5
 
101546 kinetika adsorpsi 1
101546 kinetika adsorpsi 1101546 kinetika adsorpsi 1
101546 kinetika adsorpsi 1
 
Percobaan viii
Percobaan viiiPercobaan viii
Percobaan viii
 
3. kinetika reaksi
3. kinetika reaksi3. kinetika reaksi
3. kinetika reaksi
 
Percobaan iii (belerang)
Percobaan iii (belerang)Percobaan iii (belerang)
Percobaan iii (belerang)
 
Sifat asam sulfat
Sifat asam sulfatSifat asam sulfat
Sifat asam sulfat
 
Ppt kimia anorganik
Ppt kimia anorganikPpt kimia anorganik
Ppt kimia anorganik
 
Ppt anorganik
Ppt anorganikPpt anorganik
Ppt anorganik
 

Recently uploaded

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 

Recently uploaded (20)

Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Gravimetri ppt

  • 2. Dasar pengukuran berat dari analit/senyawa yg diketahui mengandung analit. Metode: 1. Pengendapan: analit (spesi yg mengandung analit) dijadikan endapan. Prosesnya pelarutan filtrat Endapan cu Pelarut pencuci Endapan kering Dibakar suhu tinggi saring Produk komposisi pasti Komposisi diketahui
  • 3. 2. Penguapan: Penentuan tidak langsung : dihitung sebagai kehilangan berat ↔ berat produk. analit dipanaskan uap Produk dekomposisi berupa uap Dikumpulkan ditimbang produk
  • 4. Sifat endapan â€ĸ Dalam Gravimetri, endapan yanng diinginkan : Ukuran partikel besar (mudah disaring, dicuci, pengotor sedikit) â€ĸ Reagen pengendapīƒ  reaksi spesifik untuk analit jadi endapan: īƒŧ Kelarutan endapan << īƒŧ Mudah dicuci, disaring, bebas kontaminan īƒŧ Komposisi endapan diketahui o Faktor yang menentukan ukuran endapan: īƒ˜ Komposisi kimia endapan īƒ˜ Komposisi pembentukan endapan, bisa dikontrol melalui : īƒŧ Kelarutan endapan dalam media pembentukan endapan īƒŧ Suhu īƒŧ Konsentrasi reaktan
  • 5. â€ĸ Konsep Von Weimarn: Q = konsentrasi zat pada saat pencampuran S = kelarutan pada saat setimbang Jika : (Q-S)/S besar īƒ  endapan koloid (Q-S)/S kecil īƒ  endapan kristal Langkah –langkah pembentukan endapan: 1. Pembentukan inti 2. Pertumbuhan inti Jika kecepatan pembentukan inti > pertumbuhan inti īƒ koloid Jika kecepatan pembentukan inti < pertumbuhan inti īƒ kristal Keadaan lewat jenuh relatif = (Q-S) /SKeadaan lewat jenuh relatif = (Q-S) /S
  • 6. Hubungan kedua faktor tsb dengan (Q-S)/S adalah: ī‚§ Hubungan antara pembentukan inti akan bertambah besar secara eksponensial dengan bertambahnya (Q-S)/S ī‚§ Hubungan antara pertumbuhan inti adalah linier dengan (Q-S)/S artinya bila: (Q-S)/S >> , pembentukan inti dominanīƒ endapan halus, koloid (Q-S)/S << , pertumbuhan inti dominanīƒ endapan kasar, kristal Dalam percobaan, maka kondisi yang diatur adalah: īƒŧ (Q-S)/S << , maka Q < : larutan encer & penambahan dilakukan perlahan-lahan. S> ;dipanaskan, diasamkan (S>, zat pengotor larut)
  • 7.
  • 8. â€ĸ Pembentukan endapan AgCl dari reaksi AgNO3 dengan NaCl â€ĸ īƒ˜ Ag+ + Cl- AgCl(s) īƒ˜ Ag+ berlebih īƒ endapan muatan positif , karena endp AgCl(s) menyerap Ag+ īƒ˜ bila ditambah Cl- sampai ekivalen (terjadi koagulasi)īƒ terjadi penetralan muatanīƒ muatan endapan paling kecilīƒ  terbentuk koagulasi īƒ˜ Cl- ditambah berlebih īƒ  terbentuk lagi endapan koloid yang bermuatan negatif H+ H+ Na+ Na Na+ H+ H+ Na+ Na+ H+ H+ AgClAgCl
  • 9. â€ĸ Adsorpsi ion > dengan naiknya konsentrasi ion yg diadsorp īƒ mencapai keadaan jenuh. â€ĸ Ion-ion Cl- yang diserap īƒ lapisan primer â€ĸ Ion-ion Na+ īƒ  counter ion īƒ  lapisan sekunder “Koagulasi” ī‚§ Bila terjadi, maka dilakukan : -pemanasan īƒ âˆ‘ ion yg diserap/ partikel < - penambahan konsentrasi elektrolit (penetralan muatan)īƒ  lebih efektif “Peptisasi” Koloid yang mengkoagulasi īƒ  kembali ke keadaan terdispersi. Terjadi akibat pencucian dg air murniīƒ  elektrolit ikut hilang Elektrical doubel layer
  • 10. â€ĸ Pencegahannya: pencucian endapan dengan menambah elektrolit yg mudah menguap misalnya ditambah HNO3 īƒ  diharapkan waktu pencucian, pengotor hilang & dan waktu endapan dipanaskan, elektrolitnya menguap. Kondisi percobaan: īƒŧ Diendapkan dlm keadaan panas, aduk lalu ditambah elektrolit īƒ  koagulasi īƒŧ Biarkan endapan kontak dg larutan induk (Âą1 jam) īƒ  digestion/endapan dicerna īƒ  karena air yg terikat lemah pada endapan keluar īƒ  endapan lebih mampat īƒ  endapan mudah disaring. īƒŧ Sasaran digestion īƒ  memperbesar ukuran endapan īƒŧ Cuci endapan dg larutan elektrolit yg mudah menguap
  • 11. â€ĸ Endapan kristal īƒŧ Lebih mudah disaring & dimurnikan īƒŧ Dilakukan proses digestion īƒ  endapan lebih murni dan kasar “kopresipitasi” īƒŧ Senyawa yg seharusnya larut tapi ikut mengendap īƒŧ Jenisnya: īƒ˜ Adsorpsi permukaan īƒ˜ Pembetukan kristal campur īƒ˜ Oklusi īƒ˜ Terperangkap secara mekanis Kesetimbangan padat larutan Kecepatan pertumbuhan kristal terlalu cepat
  • 12. īƒ˜ Adsorpsi permukaan - Terutama terjadi pada endapan koloid - Misal AgNO3 kopresipitasi dengan AgCl īƒ˜ Represipitasi / pengendapan ulang -endapan dilarutkan lagi setelah disaring īƒ  konsetrasi pengotor kecil, diendapkan lagi. Tujuan untuk memperoleh endapan yg kemurniannya tinggi īƒ˜ Pembentukan kristal campur -terjadi karena ion pada kristal diganti oleh ion lain yg ukuran & muatannya hampir sama Contoh : BaSO4 dikotori PbSO4 /SrSO4 CdS dikotori MnS Makin besar [pengotor]/[analit], maka pembentukan kristal campuran makin besarīƒ  pengotor harus dipisahkan dulu, caranya?
  • 13. īƒ˜ Oklusi & terperangkap secara mekanis ī‚§ Oklusi : counter ion yang terjebak dalam kristal yang tumbuh ī‚§ Terperangkap secara mekanis: pertumbuhan beberapa kristal menjadi satu īƒ  tetesan larutan terjebak o Sensitivitas & akurasi Gravimetri, ditentukan oleh īƒŧ Kelarutan dari endapan. Bila S>, saat dicuci akan hilang banyak. īƒŧ Kopresipitasi, makin banyak kopresipitasi yg terjasdiīƒ  kesalahan makin besar īƒŧ Jumlah endapan yg diperoleh --> bila meeaksikan endapan dalam jumlah kecil, maka makin banyak kesalahan ( dari penimbangan) īƒŧ Bila konsentrasi analat kurang dari 1% maka jangan menggunkan gravimetri
  • 14. â€ĸ Penggunaan reagen pengendap organik: īƒŧ Îą nitroso β naphtol ( untuk Co) īƒŧ Dimethil glioksim (untuk Ni) īƒŧ 8-hidroksi quinolin ( untuk banyak logam) keuntungan reagen tersebut: reagen tsb lebih selektif dan dapat membentuk produk yg tak larut melalui: â€ĸ Pembentukan senyawa koordinasi ( pembentukan kelat dgn logam), sifatnya non polar ( kelarutan dalam air kecil) & sifat pembasahannya dalam air mudah dikeringkan â€ĸ Pembentukan ikatan ionik antara logam dan reagen organik
  • 15. Perhitungan dalam gravimetri â€ĸ Hubungan stoikiometri: Persamaan reaksi yang setara īƒ  perbandingan koefisien menggambarkan dalam mol antara zat-zat yang bereaksi dengan produk == > perbandingan stoikiometri Berat zat yg ditentukan dalam percobaan diubah menjadi spesies lain secara kimia yg ekivalen dengan zat asal . Perlu konversi 3 tahap. X X X = (mg/g),metrik metrikīƒ massa kimia massa kimiaīƒ  metrik metrik Kuanti yg di ukur Kuanti yg di ukur Faktor konversi Faktor stoikio metri Faktor konversi Kuanti yg dicari Kuanti yg dicari