SlideShare a Scribd company logo
PENGARUH TEMPER DENGAN
QUENCH MEDIA OLI MESRAN SAE
20W – 50 TERHADAP
KARAKTERISTIK MEDIUM CARBON
STEEL
By : Adrian Dwi Saputra
Pendahuluan


Pengerjaan logam untuk mendapatkan komponen pada
umumnya diawali dengan pengerjaan mesin yang kemudian
diberikan perlakuan panas sebagai salah satu upaya untuk
memperbaiki sifat dan kualitas komponen seperi annealing,
normalizing,hardening atau tempering.Hardening merupakan
proses pemanasan baja sampai suhu di daerah atau di atas
daerah kritis disusul dengan pendinginan yang cepat yang
dinamakan quench (Djafrie, 1995).Akibat proses hardening
pada baja, maka timbul tegangan dalam (internal stresses),
danrapuh (brittles) yang menyebabkan baja tersebut belum
cocok untuk segera digunakan sehingga baja tersebut perlu
dilakukan proses lanjut yaitu temper. Atas dasar tujuan untuk
memperbaiki sifat baja tersebut, maka peneliti memilih
perlakuan panas temper dengan quenching media oli Mesran
SAE 20W – 50. Perubahan sifat baja dapat diketahui dengan
cara melakukan pengujian tarik, kekerasan, impact dan muai
panas. Penelitian ini memfokuskan pada baja EMS 45
sebagai bahan penelitian.
A. Kajian Teori
1. Baja Karbon


Baja merupakan salah satu jenis logam yang
banyak digunakan dengan unsur karbon
sebagai salah satu dasar campurannya.
Disamping itu baja juga mengandung unsurunsur lain seperti sulfur (S), fosfor (P), silikon
(Si),mangan (Mn), dan sebagainya yang
jumlahnya dibatasi. Sifat baja pada umumnya
sangat dipengaruhi oleh prosentase karbon
dan struktur mikro. Struktur mikro pada baja
karbon dipengaruhi oleh perlakuan panas dan
komposisi baja.
2. Quenching


Proses pengerasan baja merupakan salah
satu dari proses perlakuan panas yang
bertujuan untuk meningkatkan kekerasan
baja,hal ini dilakukan dengan memanaskan
suatu baja karbon ke dalam daerah temperatur
yang dianjurkan untuk pengerasan baja.
3. Tempering


Tempering adalah pemanasan kembali dari baja yang
telah dikeraskan pada suhu dibawah suhu kritis yang
disusul dengan pendinginan untuk menghilangkan
tegangan dalam (sisa) dari baja akibat proses
quenching. Melalui temper, kekerasan, dan kerapuhan
dapat diturunkan sampai memenuhi persyaratan.
Kekerasan turun,kekuatan tarik akan turun, sedang
keuletan dan ketangguhan akan meningkat (Djafrie,
1985). Proses temper dimungkinkan karena struktur
martensit yang tidak stabil.Proses ini akan
menyebabkan martensit berubah menjadi troosit atau
sorbit sesuai dengan suhu penemperannya. Troosit
dan sorbit tersebar halus dalam bentuk karbid pada
lapisan ferrit.
C. Metodologi Penelitian
D. Pembahasan dan Analisis
1. Hasil Penelitian


Hasil dalam penelitian ini berupa data angka,
gambar, grafik dan foto-foto penelitian.
Pengujian komposisi dilakukan untuk
mengetahui kandungan unsure dalam material
dan memastikan bahwa material penelitian
yang digunakan dalam golongan medium
carbon steel.



A. Hasil uji komposisi
Unsur-unsur yang terkandung dalam baja akan
mempengaruhi sifat-sifat mekanis dan fisis dari
baja yang bersangkutan. Jenis-jenis baja
umumnya ditentukan berdasarkan kandungan
unsur karbon yang terkandung dalam material
baja tersebut.Tabel berikut ini menunjukkan data
komposisi kimia unsur-unsur yang ada dalam
material spesimen. Berdasarkan kandungan
karbon dalam material dapat disimpulkan bahwa
material yang digunakan tergolong medium
carbon steel dengan kadar karbon 0,452 %.



B. Hasil foto mikro spesimen
Pengujian foto mikro bertujuan untuk
mengetahui struktur yang terkandung dalam
spesimen penelitian. Struktur mikro yang
berbeda akan memberikan pengaruh yang
berbeda pada sifat mekanis bahan. Bentuk
penampang mikro untuk tiap jenis spesimen
dengan perbesaran 200 kali adalah sebagai
berikut
Gambar 2: Foto mikro raw materials
Gambar 3. Foto mikro spesimen quench
Gambar 4: Foto mikro spesimen temper



C. Hasil pengujian kekerasan
Berdasarkan pada hasil pengujian kekerasan
yang digambarkan dalam grafik distribusi
kekerasan raw materials di atas menunjukkan
besarnya kekerasan vickers pada raw
materials jarak 0,1 mm sebesar 171,5; jarak
0,3 mm sebesar 166,4; jarak 0,5 mm sebesar
165,8; jarak 0,7 mm sebesar 166,7; jarak 0,9
mm sebesar 166,1 dan pada jarak 1,1 sebesar
164,4.
Gambar 5: Grafik kekerasan
quench



e. Hasil pengujian muai panjang
Pada suhu 00K atom-atom suatu bahan tidak
bergerak dan jarak antar atom tetap.Apabila
suhu dinaikkan, peningkatan energi
memungkinkan atom-atom bergetar pada jarak
antar atom rata-rata yang lebih besar, hal ini
menghasilkan pemuaian pada bahan tersebut.
Pengujian muai panjang bertujuan untuk
mengukur perpanjangan muai spesimen
akibat kenaikan suhu yang diberikan.


D. Hasil pengujian tarik
Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui
sifat-sifat mekanis dari spesimen dalam
penelitian ini. Hasil pengujian tarik terdiri dari
tiga parameter yaitu parameter kekuatan tarik
(ultimate strength), parameter kekuatan luluh
(yield strength) dan parameter keuletan yang
Pembahasan
Hasil pengujian mekanis yang telah disajikan dalam bentuk
diagram garis dan penampang patahan diketahui ada
perbedaan antara raw materials, quench dan spesimen
temper. Hasil pengujian kekerasan raw materials
menunjukkan kestabilan kekerasan mulai titik 0,3 mm dari
tepi dengan kekerasan vickers ratarata sebesar 165,82.
Peningkatan kekerasan pada jarak 0,1 mm dimungkinkan
terjadi akibat proses pembubutan pada saat pembuatan
spesimen. Distribusi kekerasan masing-masing titik pada
spesimen quench dan temper disebabkan karena proses
pendinginan yang berawal dari tepi spesimen. Hasil kekuatan
tarik rata-rata untuk spesimen raw materials sebesa 67,74
kg/mm2. Bentuk penampang patah adalah partial cup cone
dengan tekstur berbutir kasar. Dari hal ini diketahui bahwa
bahan mempunyai sifat ulet sehingga perpanjangan yang
reduksi penampangnya besar dibuktikan dengan hasil foto
mikro yangmemperlihatkan butiran ferrit yang cukup besar.
Spesimen yang telah mengalami


perlakuan yaitu quench dan temper mempunyai kekuatan
tarik yang lebih tinggi.Kekuatan tarik spesimen quench
86,44 kg/mm2 dengan perpanjangan 10,87 % dan reduksi
penampang sebesar 38,67 %, kekuatan tarik spesimen
temper 80,12 kg/mm2 dengan perpanjangan 14,5 % dan
reduksi penampang sebesar 42,27 %.Kekuatan tarik
spesimen temper mengalami penurunan dibandingkan
dengan spesimen quench, hal ini disebabkan karena laju
pendinginan pada temper yang lebih lambat dibandingkan
dengan quench sehingga matriks ferit yang lunak dan ulet
pada spesimen temper mempunyai waktu untuk
membentuk partikel yang besar sehingga menyebabkan
penurunan kekuatan tarik tapi mampu meningkatkan
keuletan spesimen,dibuktikan dengan hasil foto mikro yang
memperlihatkan besarnya butiran yang lebih besar


Hasil pengujian impact yang disajikan dalam bentuk penampang
patahan menunjukkan kekuatan impact spesimen quench 1,583
J/mm2, spesimen temper 1,625 J/mm2 dengan kekuatan impact
raw materials sebesar 1,563 J/mm2. Foto mikro pada spesimen
quench dan raw materials menunjukkan adanya ferit dan perlit
dengan kuantitas yang hamper berimbang, namun dengan adanya
lapisan karbon pada spesimen quench menyebabkan peningkatan
pada kekuatan impact. Pada spesimen temper peningkatan
kekerasan baja akibat proses quench diikuti dengan peningkatan
keliatan bahan karena tempering sehingga meningkatkan
ketangguhan bahan, didukung dengan hasil perhitungan keliatan
spesimen. Kenaikan keliatan pada spesimen temper disebabkan
karena lamanya proses pendinginan material sehingga jarak
kegetasan spesimen meningkat yang menyebabkan penurunan
luas penampang liat menjadi 79,18 mm2 dari sebelumnya yang
sebesar 80,37 mm2 pada spesimen quench. Ketebalan daerah
keras menyebabkan perbedaaan pada kecenderungan muai
panjang bahan seperti yang diperlihatkan pada perbedaan muai
E. Kesimpulan dan Saran
1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat
diambil simpulan sebagai berikut:
a. Karakteristik mekanis yang spesimen EMS 45 menunjukkan
kekerasan spesimen emper yang stabil mulai pada jarak 0,7
mm dengan besar kekerasan vickers sebesar 237,7 dan
kekerasan vickers sampai jarak pengujian 0,5 mm berturutturut sebesar 258,7; 253,8; 243,8. Kekuatan tarik hasil
temper dengan quench media oli Mesran SAE 20W – 50
sebesar 80,12 kg/mm2 atau mengalami penurunan sebesar
7,32 % terhadap quench dan mengalami kenaikan sebesar
18,27 % terhadap raw materials. Kekuatan impact terbesar
terdapat pada spesimen temper yang sebesar 1,625 J/mm2
atau mengalami kenaikan sebesar 4,17 % dari raw materials
yang sebesar 1,560 J/mm2. Harga muai panas temper
sebesar 2014 x 10-6 mm atau mengalami penurunan
sebesar 31,94 % terhadap spesimen quench dan mengalami
kenaikan 17,03 % terhadap raw materials.

b. Hasil foto mikro spesimen temper
memperlihatkan butiran ferit yang lebih
besardibandingkan dengan quench sesuai
dengan perbedaan karakteristik
mekanismasing-masing spesimen.
2. Saran
a. Proses quench menyebabkan terjadinya
penurunan angka kekerasan pada material
yang dimulai dari tepi spesimen, untuk
mendukung data tersebut pada penelitian
selanjutnya saat pengambilan foto mikro
hendaknya dilakukan dengan memperhatikan
daerah terjadinya penurunan kekerasan.

b. Penelitian ini hanya menggunakan variasi
tempering pada suhu tinggi sebesar 6000C,
untuk mengetahui lebih jelas perbedaan
karakteristik medim carbon steel pengujian
selanjutnya hendaknya menggunakan variasi
tempering pada suhu rendah,suhu menengah
dan suhu tinggi dengan variasi media
pendingin serta menggunakan jenis medium
carbon steel yang lain sehingga dapat
diketahui pengaruh unsur campuran dalam
bahan.
c. Pada pemanfaatan secara praktis temper
dengan quench media oli Mesran SAE 20W –
50 ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk
mendapatkan bahan dengan kekuatan dan
ketangguhan sejauh kebutuhan pengguna.
Lampiran 1: Hasil uji komposisi
EMS 45
Sekian dan Terima Kasih
By :
Adrian Dwi Saputra
5201413019
Pend Teknik Mesin
S1
Universitas Negeri
Semarang

More Related Content

What's hot

Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)
andrinofa
 
Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
Achmad Agung Ferrianto
 
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASANBab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Amrih Prayogo
 
Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
Indra Septiawan
 
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologi
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologiDigital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologi
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologiRochmad Husein
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Rizqiana Yogi Cahyaningtyas
 
Laporan pengujian
Laporan pengujianLaporan pengujian
Laporan pengujian
Chache Go
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
tanalialayubi
 
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian kompositpemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
Rama Prangeta
 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Abrianto Akuan
 
Resume jurnal done 1 komposit
Resume jurnal done 1 kompositResume jurnal done 1 komposit
Resume jurnal done 1 komposit
fabial1111
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Abrianto Akuan
 
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
Rama Prangeta
 
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
Mirmanto
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
Badrul Qomar
 
Makalah batam zae totok
Makalah batam zae totokMakalah batam zae totok
Makalah batam zae totok
Pak Zaenal
 
Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Mochamad Nurcholis
 

What's hot (20)

Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)Material teknik (uji kekerasan)
Material teknik (uji kekerasan)
 
Modul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji KekerasanModul 4_Uji Kekerasan
Modul 4_Uji Kekerasan
 
Uji kekerasan
Uji kekerasanUji kekerasan
Uji kekerasan
 
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASANBab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
 
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
 
Sifat material1
Sifat material1Sifat material1
Sifat material1
 
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologi
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologiDigital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologi
Digital 124887 r040830-pengaruh silikon-metodologi
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 
Laporan pengujian
Laporan pengujianLaporan pengujian
Laporan pengujian
 
Ilmu Bahan
Ilmu BahanIlmu Bahan
Ilmu Bahan
 
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian kompositpemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
pemanfaatan limbah ijuk sebagai isian komposit
 
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)Jurnal baja mangan austenitik (AA)
Jurnal baja mangan austenitik (AA)
 
Resume jurnal done 1 komposit
Resume jurnal done 1 kompositResume jurnal done 1 komposit
Resume jurnal done 1 komposit
 
Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)Jurnal proses cyaniding (AA)
Jurnal proses cyaniding (AA)
 
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
 
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
10 karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak jenuh...
 
Laporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarikLaporan pendahuluan tarik
Laporan pendahuluan tarik
 
Makalah batam zae totok
Makalah batam zae totokMakalah batam zae totok
Makalah batam zae totok
 
Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)Material+teknik+(uji+kekerasan)
Material+teknik+(uji+kekerasan)
 
Resume jurnal
Resume jurnalResume jurnal
Resume jurnal
 

Viewers also liked

Sistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaSistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaAdrian Ekstrada
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
Dadang Solihin
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Mujid Rical
 
Makalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalMakalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan Profesional
Ririn Febriyanti
 
Heat treatment process
Heat treatment processHeat treatment process
Heat treatment process
Vivek Roy
 

Viewers also liked (7)

Sistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaSistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasila
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Makalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan ProfesionalMakalah Etika dan Profesional
Makalah Etika dan Profesional
 
Heat treatment process
Heat treatment processHeat treatment process
Heat treatment process
 

Similar to Ppt tik pengaruh temper dengan quench media oli mesran sae

SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
RizkiCahBaegh
 
Materi kuliah tentang creep 012
Materi kuliah tentang creep 012Materi kuliah tentang creep 012
Materi kuliah tentang creep 012
Yadi Kusmayadi
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
ichsan_madya
 
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendiJurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
Farid Plasgordont
 
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdfmember,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
LukmanulHakim157577
 
4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)Alen Pepa
 
Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Alen Pepa
 
What is the review paper?
What is the review paper?What is the review paper?
What is the review paper?
Natalino Fonseca
 
Tugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik MesinTugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik MesinAlekson Sihombing
 
Prosiding noviardi [fix1]
Prosiding noviardi [fix1]Prosiding noviardi [fix1]
Prosiding noviardi [fix1]
Noviardi Doang
 
Pengujian impak dan fenomena
Pengujian impak dan fenomenaPengujian impak dan fenomena
Pengujian impak dan fenomenaaambrey
 
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
OsamaOsama30
 
Penggunaament dan hardningn metode dengan heat treat
Penggunaament dan hardningn metode dengan heat treatPenggunaament dan hardningn metode dengan heat treat
Penggunaament dan hardningn metode dengan heat treatAlen Pepa
 
heat treatment
heat treatmentheat treatment
heat treatment
Kornelia Pakiding
 
PPT_RESENSI.pptx
PPT_RESENSI.pptxPPT_RESENSI.pptx
PPT_RESENSI.pptx
MAliS7
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
Feby Aulia
 
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
Muhammad Budiman
 
16 17
16 1716 17

Similar to Ppt tik pengaruh temper dengan quench media oli mesran sae (20)

SEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptxSEMINAR PROPOSAL.pptx
SEMINAR PROPOSAL.pptx
 
Materi kuliah tentang creep 012
Materi kuliah tentang creep 012Materi kuliah tentang creep 012
Materi kuliah tentang creep 012
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendiJurnal ilmiah material__umen_rumendi
Jurnal ilmiah material__umen_rumendi
 
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdfmember,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
member,+Jurnal+Power+Plant+Vol+4.2-5+Halim.pdf
 
4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)4 nur subeki (2)
4 nur subeki (2)
 
Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2Jurnal Tentang Mesin 2
Jurnal Tentang Mesin 2
 
What is the review paper?
What is the review paper?What is the review paper?
What is the review paper?
 
Tugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik MesinTugas metode penelitian Teknik Mesin
Tugas metode penelitian Teknik Mesin
 
Prosiding noviardi [fix1]
Prosiding noviardi [fix1]Prosiding noviardi [fix1]
Prosiding noviardi [fix1]
 
Pengujian impak dan fenomena
Pengujian impak dan fenomenaPengujian impak dan fenomena
Pengujian impak dan fenomena
 
Teguh
TeguhTeguh
Teguh
 
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
13.naskah jurnal upn sumiyanto & abdunnaser
 
Penggunaament dan hardningn metode dengan heat treat
Penggunaament dan hardningn metode dengan heat treatPenggunaament dan hardningn metode dengan heat treat
Penggunaament dan hardningn metode dengan heat treat
 
heat treatment
heat treatmentheat treatment
heat treatment
 
PPT_RESENSI.pptx
PPT_RESENSI.pptxPPT_RESENSI.pptx
PPT_RESENSI.pptx
 
Proses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanasProses perlakuanpanas
Proses perlakuanpanas
 
Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012Modul metalurgi-2011-2012
Modul metalurgi-2011-2012
 
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK DAN OBSERVASI STRUKTUR MIKRO PADA BAJA LATERIT HASI...
 
16 17
16 1716 17
16 17
 

More from Adrian Ekstrada

Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaAdrian Ekstrada
 

More from Adrian Ekstrada (6)

Struktur atom spu
Struktur atom spuStruktur atom spu
Struktur atom spu
 
Bab5 ikatan kimia
Bab5 ikatan kimiaBab5 ikatan kimia
Bab5 ikatan kimia
 
Bab4 tata nama
Bab4 tata namaBab4 tata nama
Bab4 tata nama
 
4 larutan
4 larutan4 larutan
4 larutan
 
Bab8 gas
Bab8 gasBab8 gas
Bab8 gas
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 

Ppt tik pengaruh temper dengan quench media oli mesran sae

  • 1. PENGARUH TEMPER DENGAN QUENCH MEDIA OLI MESRAN SAE 20W – 50 TERHADAP KARAKTERISTIK MEDIUM CARBON STEEL By : Adrian Dwi Saputra
  • 2.
  • 3. Pendahuluan  Pengerjaan logam untuk mendapatkan komponen pada umumnya diawali dengan pengerjaan mesin yang kemudian diberikan perlakuan panas sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki sifat dan kualitas komponen seperi annealing, normalizing,hardening atau tempering.Hardening merupakan proses pemanasan baja sampai suhu di daerah atau di atas daerah kritis disusul dengan pendinginan yang cepat yang dinamakan quench (Djafrie, 1995).Akibat proses hardening pada baja, maka timbul tegangan dalam (internal stresses), danrapuh (brittles) yang menyebabkan baja tersebut belum cocok untuk segera digunakan sehingga baja tersebut perlu dilakukan proses lanjut yaitu temper. Atas dasar tujuan untuk memperbaiki sifat baja tersebut, maka peneliti memilih perlakuan panas temper dengan quenching media oli Mesran SAE 20W – 50. Perubahan sifat baja dapat diketahui dengan cara melakukan pengujian tarik, kekerasan, impact dan muai panas. Penelitian ini memfokuskan pada baja EMS 45 sebagai bahan penelitian.
  • 4. A. Kajian Teori 1. Baja Karbon  Baja merupakan salah satu jenis logam yang banyak digunakan dengan unsur karbon sebagai salah satu dasar campurannya. Disamping itu baja juga mengandung unsurunsur lain seperti sulfur (S), fosfor (P), silikon (Si),mangan (Mn), dan sebagainya yang jumlahnya dibatasi. Sifat baja pada umumnya sangat dipengaruhi oleh prosentase karbon dan struktur mikro. Struktur mikro pada baja karbon dipengaruhi oleh perlakuan panas dan komposisi baja.
  • 5. 2. Quenching  Proses pengerasan baja merupakan salah satu dari proses perlakuan panas yang bertujuan untuk meningkatkan kekerasan baja,hal ini dilakukan dengan memanaskan suatu baja karbon ke dalam daerah temperatur yang dianjurkan untuk pengerasan baja.
  • 6. 3. Tempering  Tempering adalah pemanasan kembali dari baja yang telah dikeraskan pada suhu dibawah suhu kritis yang disusul dengan pendinginan untuk menghilangkan tegangan dalam (sisa) dari baja akibat proses quenching. Melalui temper, kekerasan, dan kerapuhan dapat diturunkan sampai memenuhi persyaratan. Kekerasan turun,kekuatan tarik akan turun, sedang keuletan dan ketangguhan akan meningkat (Djafrie, 1985). Proses temper dimungkinkan karena struktur martensit yang tidak stabil.Proses ini akan menyebabkan martensit berubah menjadi troosit atau sorbit sesuai dengan suhu penemperannya. Troosit dan sorbit tersebar halus dalam bentuk karbid pada lapisan ferrit.
  • 8. D. Pembahasan dan Analisis 1. Hasil Penelitian  Hasil dalam penelitian ini berupa data angka, gambar, grafik dan foto-foto penelitian. Pengujian komposisi dilakukan untuk mengetahui kandungan unsure dalam material dan memastikan bahwa material penelitian yang digunakan dalam golongan medium carbon steel.
  • 9.   A. Hasil uji komposisi Unsur-unsur yang terkandung dalam baja akan mempengaruhi sifat-sifat mekanis dan fisis dari baja yang bersangkutan. Jenis-jenis baja umumnya ditentukan berdasarkan kandungan unsur karbon yang terkandung dalam material baja tersebut.Tabel berikut ini menunjukkan data komposisi kimia unsur-unsur yang ada dalam material spesimen. Berdasarkan kandungan karbon dalam material dapat disimpulkan bahwa material yang digunakan tergolong medium carbon steel dengan kadar karbon 0,452 %.
  • 10.   B. Hasil foto mikro spesimen Pengujian foto mikro bertujuan untuk mengetahui struktur yang terkandung dalam spesimen penelitian. Struktur mikro yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda pada sifat mekanis bahan. Bentuk penampang mikro untuk tiap jenis spesimen dengan perbesaran 200 kali adalah sebagai berikut
  • 11. Gambar 2: Foto mikro raw materials Gambar 3. Foto mikro spesimen quench Gambar 4: Foto mikro spesimen temper
  • 12.   C. Hasil pengujian kekerasan Berdasarkan pada hasil pengujian kekerasan yang digambarkan dalam grafik distribusi kekerasan raw materials di atas menunjukkan besarnya kekerasan vickers pada raw materials jarak 0,1 mm sebesar 171,5; jarak 0,3 mm sebesar 166,4; jarak 0,5 mm sebesar 165,8; jarak 0,7 mm sebesar 166,7; jarak 0,9 mm sebesar 166,1 dan pada jarak 1,1 sebesar 164,4.
  • 13. Gambar 5: Grafik kekerasan quench
  • 14.   e. Hasil pengujian muai panjang Pada suhu 00K atom-atom suatu bahan tidak bergerak dan jarak antar atom tetap.Apabila suhu dinaikkan, peningkatan energi memungkinkan atom-atom bergetar pada jarak antar atom rata-rata yang lebih besar, hal ini menghasilkan pemuaian pada bahan tersebut. Pengujian muai panjang bertujuan untuk mengukur perpanjangan muai spesimen akibat kenaikan suhu yang diberikan.
  • 15.  D. Hasil pengujian tarik Pengujian tarik dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari spesimen dalam penelitian ini. Hasil pengujian tarik terdiri dari tiga parameter yaitu parameter kekuatan tarik (ultimate strength), parameter kekuatan luluh (yield strength) dan parameter keuletan yang
  • 16. Pembahasan Hasil pengujian mekanis yang telah disajikan dalam bentuk diagram garis dan penampang patahan diketahui ada perbedaan antara raw materials, quench dan spesimen temper. Hasil pengujian kekerasan raw materials menunjukkan kestabilan kekerasan mulai titik 0,3 mm dari tepi dengan kekerasan vickers ratarata sebesar 165,82. Peningkatan kekerasan pada jarak 0,1 mm dimungkinkan terjadi akibat proses pembubutan pada saat pembuatan spesimen. Distribusi kekerasan masing-masing titik pada spesimen quench dan temper disebabkan karena proses pendinginan yang berawal dari tepi spesimen. Hasil kekuatan tarik rata-rata untuk spesimen raw materials sebesa 67,74 kg/mm2. Bentuk penampang patah adalah partial cup cone dengan tekstur berbutir kasar. Dari hal ini diketahui bahwa bahan mempunyai sifat ulet sehingga perpanjangan yang reduksi penampangnya besar dibuktikan dengan hasil foto mikro yangmemperlihatkan butiran ferrit yang cukup besar. Spesimen yang telah mengalami
  • 17.  perlakuan yaitu quench dan temper mempunyai kekuatan tarik yang lebih tinggi.Kekuatan tarik spesimen quench 86,44 kg/mm2 dengan perpanjangan 10,87 % dan reduksi penampang sebesar 38,67 %, kekuatan tarik spesimen temper 80,12 kg/mm2 dengan perpanjangan 14,5 % dan reduksi penampang sebesar 42,27 %.Kekuatan tarik spesimen temper mengalami penurunan dibandingkan dengan spesimen quench, hal ini disebabkan karena laju pendinginan pada temper yang lebih lambat dibandingkan dengan quench sehingga matriks ferit yang lunak dan ulet pada spesimen temper mempunyai waktu untuk membentuk partikel yang besar sehingga menyebabkan penurunan kekuatan tarik tapi mampu meningkatkan keuletan spesimen,dibuktikan dengan hasil foto mikro yang memperlihatkan besarnya butiran yang lebih besar
  • 18.  Hasil pengujian impact yang disajikan dalam bentuk penampang patahan menunjukkan kekuatan impact spesimen quench 1,583 J/mm2, spesimen temper 1,625 J/mm2 dengan kekuatan impact raw materials sebesar 1,563 J/mm2. Foto mikro pada spesimen quench dan raw materials menunjukkan adanya ferit dan perlit dengan kuantitas yang hamper berimbang, namun dengan adanya lapisan karbon pada spesimen quench menyebabkan peningkatan pada kekuatan impact. Pada spesimen temper peningkatan kekerasan baja akibat proses quench diikuti dengan peningkatan keliatan bahan karena tempering sehingga meningkatkan ketangguhan bahan, didukung dengan hasil perhitungan keliatan spesimen. Kenaikan keliatan pada spesimen temper disebabkan karena lamanya proses pendinginan material sehingga jarak kegetasan spesimen meningkat yang menyebabkan penurunan luas penampang liat menjadi 79,18 mm2 dari sebelumnya yang sebesar 80,37 mm2 pada spesimen quench. Ketebalan daerah keras menyebabkan perbedaaan pada kecenderungan muai panjang bahan seperti yang diperlihatkan pada perbedaan muai
  • 19. E. Kesimpulan dan Saran 1. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: a. Karakteristik mekanis yang spesimen EMS 45 menunjukkan kekerasan spesimen emper yang stabil mulai pada jarak 0,7 mm dengan besar kekerasan vickers sebesar 237,7 dan kekerasan vickers sampai jarak pengujian 0,5 mm berturutturut sebesar 258,7; 253,8; 243,8. Kekuatan tarik hasil temper dengan quench media oli Mesran SAE 20W – 50 sebesar 80,12 kg/mm2 atau mengalami penurunan sebesar 7,32 % terhadap quench dan mengalami kenaikan sebesar 18,27 % terhadap raw materials. Kekuatan impact terbesar terdapat pada spesimen temper yang sebesar 1,625 J/mm2 atau mengalami kenaikan sebesar 4,17 % dari raw materials yang sebesar 1,560 J/mm2. Harga muai panas temper sebesar 2014 x 10-6 mm atau mengalami penurunan sebesar 31,94 % terhadap spesimen quench dan mengalami kenaikan 17,03 % terhadap raw materials. 
  • 20. b. Hasil foto mikro spesimen temper memperlihatkan butiran ferit yang lebih besardibandingkan dengan quench sesuai dengan perbedaan karakteristik mekanismasing-masing spesimen.
  • 21. 2. Saran a. Proses quench menyebabkan terjadinya penurunan angka kekerasan pada material yang dimulai dari tepi spesimen, untuk mendukung data tersebut pada penelitian selanjutnya saat pengambilan foto mikro hendaknya dilakukan dengan memperhatikan daerah terjadinya penurunan kekerasan. 
  • 22. b. Penelitian ini hanya menggunakan variasi tempering pada suhu tinggi sebesar 6000C, untuk mengetahui lebih jelas perbedaan karakteristik medim carbon steel pengujian selanjutnya hendaknya menggunakan variasi tempering pada suhu rendah,suhu menengah dan suhu tinggi dengan variasi media pendingin serta menggunakan jenis medium carbon steel yang lain sehingga dapat diketahui pengaruh unsur campuran dalam bahan.
  • 23. c. Pada pemanfaatan secara praktis temper dengan quench media oli Mesran SAE 20W – 50 ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk mendapatkan bahan dengan kekuatan dan ketangguhan sejauh kebutuhan pengguna.
  • 24. Lampiran 1: Hasil uji komposisi EMS 45
  • 25.
  • 26. Sekian dan Terima Kasih By : Adrian Dwi Saputra 5201413019 Pend Teknik Mesin S1 Universitas Negeri Semarang