SlideShare a Scribd company logo
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Sejarah Hukum Perburuhan
- Hukum Perburuhan ditengarai muncul
pertama kali di Eropa sebagai reaksi
atas perubahan-perubahan yang
dimunculkan Revolusi Industri yakni
adanya Penemuan mesin (tenaga) uap
di Inggris sekitar 1750, membuka
peluang untuk memproduksi
barang/jasa dalam skala besar.
- Secara tradisional selama ini
pekerjaan di bidang agrikultur
diselenggarakan mengikuti
sistem feodalistik, pekerja atau
buruh mengerjakan tanah milik
tuan tanah dan menghidupi diri
mereka dari hasil olahan ladang
yang mereka kerjakan sendiri.
Revolusi Prancis (1795) menjadi simbol tuntutan
dari kelompok baru masyarakat modern yang mulai
muncul: diproklamirkan keniscayaan persamaan
derajat bagi setiap warga Negara dan kebebasan
berdagang (bergiat dalam lalulintas perdagangan).
Revolusi industri menandai munculnya zaman
mekanisasi yang tidak dikenal sebelumnya. Ciri
utama mekanisasi ini adalah hilangnya industri
kecil, jumlah buruh yang bekerja di pabrik
meningkat, anak-anak dan perempuan ikut
diterjunkan ke pabrik dalam jumlah massal, kondisi
kerja yang berbahaya dan tidak sehat, jam kerja
panjang, upah yang sangat rendah, dan perumahan
yang sangat buruk.
- Sekitar tahun 1900-an,
beberapa Negara Eropa
memodernisasi legislasi
mereka perihal kontrak atau
perjanjian kerja, yang
sebelumnya dilandaskan
pada konsep-konsep dari
Hukum Romawi.
- Satu prinsip baru
diperkenalkan, yaitu bahwa
buruh atau pekerja adalah
pihak yang lebih lemah dan
sebab itu memerlukan
perlindungan hukum. Buruh
mulai mengorganisir diri
mereka sendiri dalam serikat-
serikat pekerja (trade unions).
Real Estate
Secara kolektif mereka dapat bernegosiasi dengan
majikan dalam kedudukan kurang lebih setara dan
dengan demikian juga untuk pertama kalinya
diperkenalkan konsep perjanjian/kesepakatan kerja
bersama (collective agreement).
Hugo Sinzheimer, Guru besar
hukum dari Jerman adalah
yang pertama kali
mengembangkan konsep
kesepakatan kerja bersama dan
mendorong legalisasinya.
Dalam perjanjian perdamaian
(pengakhiran perang dunia pertama;
the Peace Treaty of Versailles) pada
1919 dibentuklah the International
Labour Organisation (ILO).
Dalam Negara hukum klasik , selain
jaminan pemilihan individu, juga dijamin
kebebasan bersaing dan melakukan
perjanjian kontrak (Freedom Of
Contract).
Akibat kemerdekaan bersaing dalam
hubungannya dengan kebebasan
berserikat dan berkontrak, menimbulkan
kelompok – kelompok usaha raksasa
yang memonopoli penguasaan
penggunaan sumber daya alam, akhirnya
membunuh kemerdekaan bersaing itu
sendiri.
Terjadilah hal yang tragis : kemerdekaan
membunuh kemerdekaan.
Negara hukum klasik yang
mengagung – agungkan kebebasan
dan keadilan, tetapi tidak dapat
menciptakan kesejahteraan bagi
semua warga Negara. Bahkan
sebaliknya menimbulkan
penderitaan dan penyengsaraan
rakyat banyak.
Inilah sebagian bukti keburukan
dan kekurangan dari tipe Negara
liberalis atau Negara hukum
klasik.
A. Perbudakan
Di Indonesia (Hinda Belanda) dalam
literature hukum perburuhan, riwayat
hubungan perburuhan diawali dengan
suatu massa yang sangat suram yakni
zaman perbudakan, rodi, dan ponale sanksi.
Perbudakan adalah sutu peristiwa
dimana seseorang disebut budak
melakukan pekerjaan dibawah pimpinan
orang lain. Para budak ini tidak mempunyai
hak apa pun termasuk hak atas
kehidupannya.
 Pemerintah Hindia Belanda saat itu (1817), mengetahui
adanya perbudakan ini, namun bukannya melarang, tetapi
memberikan sanksi untuk tidak mendatangkan budak dari luar
jawa
 Pada tahun 1819 dikeluarkan peraturan tentang pendaftaran
budak.
 Pada tahun 1820 diatur tentang pajak atas pemilihan budak.
 Pada tahun 1829 dikeluarkan peraturan tentang larangan
mengangkat budak yang masih anak-anak.
 Pada tahun 1833 dibuatlah aturan tentang keharusan
mendaftarkan anak dari para budak.
 Pada tahun 1834 dibuatlah aturan tentang penggantian nama
para budak.
 Pada tahun 1848 dibuatlah peraturan tentang pembebasan
perbudakan bagi pelaut.
Baru pada tahun 1854 dalam
Regelingsreglement (RR)
1854 pasal 115 sampai 117
yang kemudian menjadi
pasal-pasal 169 sampai 171
Indische Staatregeling (IS)
1926, dengan tegas
ditetapkan bahwa perbudakan
dihapuskan.
Pada pasal 115 RR
menetapkan bahwa paling
lambat pada tahun 1860
perbudakan di seluruh Hindia
Belanda harus dihapuskan.
B. Pekerja Rodi
Pada kerajaan-kerajaan di
Jawa, rodi dilakukan untuk
kepentingan raja dan anggota
keluarganya, para pembesar, para
kepala dan pegawai, namun tidak
melupakan pekerjaan untuk
kepentingan umum seperti pembuatan
jalan, pemeliharaan jalan, dan juga
jembatan, dan lain sebagainya.
VOC memanfaatkan kerja
rodi ini untuk kepentingan VOC,
seperti untuk mendirikan benteng,
gudang-gudang, pabrik, jalan,
angkutan barang, dan lain-lainnya.
Real Estate
Hendrik Willem Daendels
(1807-1811) adalah tersohor
karena kerja paksanya untuk
membuat jalan dari Anyer
sampai Banyuwangi.
Dengan adanya Rodi ini,
penduduk yang mati tidak
terbilang jumlahnya.
KUHP juga mengatur soal Kerja
Rodi Desa ini yakni dalam Pasal 523
KUHP :
“barang siapa tanpa alasan yang
syah membiarkan tidak
dikerjakannya pekerjaan rodi,
pekerjaan desa, atau pekerjaan
perusahaan perkebunan negara,
diancam dengan pidana kurungan
paling tinggi tiga hari, atau pidana
denda paling tinggi sepuluh rupiah”
c. Poenale
Sanctie
 Pada tahun1870, lahirlah
AgrarischeWet (Undang-Undang
Agraria) yang mendorong
tumbuhnya perkebunan swasta
yang besar.
 Buruh yang tiada dengan alasan
yang dapat diterima, meninggalkan
atau menolak melakukan pekerjaan,
dapat dipidana dengan denda
Rp.16,- dan Rp.25,- atau dengan
kerja paksa selama tujuh sampai
dua belas hari. Inilah yang
dinamakan poenale sanctie.
Dalam hukum perburuhan dikenal adanya Pancakrida Hukum Perburuhan
yang merupakan perjuangan yang harus dicapai, yakni :
Membebaskan manusia Indonesia dari
perbudakan, perhambaan.
01
02
03
04
Pembebasan manusia Indonesia dari rodi
atau kerja paksa.
Pembebasan buruh / pekerja Indonesia
dari Poenale Sanksi.
Pembebasan buruh / pekerja Indonesia
dari ketakutan kehilangan pekerjaan
05 Memberikan posisi yang seimbang antara
buruh / pekerja dan pengusaha
Landasan Normatif Intervensi Pemerintah
dalam Bidang Perburuhan / Ketenagakerjaan
UUD 1945 menjamin hak setiap warga Negara
untuk memperoleh pekerjaan (Pasal 27 ayat 2).
Hal ini dipertegas kembali dalam amandemen
kedua Bab XA tentang Hak Asasi Manusia
(Pasal 28A-28J).
Pasal 28 D mengamanatkan bahwa “setiap
orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan
imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
dalam hubungan kerja”.
Sebelumnya pemerintah telah menetapkan
Undang – Undang No. 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia (HAM), Pasal 38 ayat 2
menyebutkan “setiap orang berhak dengan
bebas memilih pekerjaan yang disukainya dan
berhak pula atas syarat - syarat
ketenagakerjaan yang adil”.
Intervensi Pemerintah dan Sifat Hukum
Perburuhan / Ketenagakerjaan
KUHPerdata memandang pekerja pekerja
sebagai “barang” yang apabila tidak
berproduksi tidak dibayar / diupah.
Hal ini disebutkan dalam Pasal 1602 KUH
Perdata yakni “tiada upah yang harus dibayar
untuk jangka waktu selama si buruh tidak
melaksanakan pekerjaan”.
Jika hubungan antara buruh dengan majikan
ini tetap diserahkan sepenuhnya kepada para
pihak ( buruh dan majikan ) maka tujuan
hukum perburuhan untuk menciptakan
keadilan sosial di bidang perburuhan akan
sangat sulit tercapai karena pihak yang kuat
akan selalu ingin menguasai pihak yang lemah
(homo hominis lopus).
Real Estate
Tujuan campur tangan pemerintah dalam bidang perburuhan adalah
untuk mewujudkan perburuhan yang adil karena peraturan perundang
undangan perubahan perburuhan memberikan hak bagi buruh atau
pekerja sebagai manusia yang utuh karena itu harus dilindungi baik
menyangkut keselamatan nya kesehatannya upah yang layak dan
sebagainya.
Content Here
Kehadiran undang undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan telah
memberikan nuansa baru dalam khazanah hukum perburuhan atau
ketenagakerjaan yaitu:
 Mensejajarkan istilah buruh atau pekerja istilah majikan diganti menjadi
pengusaha dan pemberi kerja.
 Menggantikan istilah perjanjian perburuhan kesepakatan kerja bersama (PKB)
yang berupaya diganti dengan alasan bahwa perjanjian perburuhan berasal
dari negara liberal.
 Kesetaraan antara pekerja pria dan wanita khususnya untuk bekerja pada
malam hari.
 Memberikan sanksi yang memadai serta menggunakan batasan minimum dan
maksimum.
 Mengatur mengenai sanksi administratif mulai dari teguran, peringatan tertulis,
pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, pembatalan
persetujuan, pembatalan pendaftaran,penghentian sementara sebagian atau
seluruh alat produksi dan pencabutan izin.
Thank you

More Related Content

What's hot

Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
Brandal Loka Jaya
 
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAPerjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Fardalaw Labor
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
Annisa Fitria SH MH M.kn
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Fenti Anita Sari
 
Badan usaha
Badan usahaBadan usaha
Badan usaha
Wisnu Dewobroto
 
Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
Muhammad Raihan Imamnawi
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
nurul khaiva
 
Pemberhentian pegawai
Pemberhentian pegawaiPemberhentian pegawai
Pemberhentian pegawai
OvienMardiana
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
Harles Janang
 
HUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHAHUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHA
Fair Nurfachrizi
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
rabu12
 
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
AmirahPFardhan
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
Sigit Riono
 
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaanHukum perburuhan dan ketenagakerjaan
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan
Gatot Birowo - STIE AAS
 
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxPresentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
melzmelone
 
Materi Logika Hukum 1.pptx
Materi Logika Hukum 1.pptxMateri Logika Hukum 1.pptx
Materi Logika Hukum 1.pptx
AnggalanaAnggalana
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
Vallen Hoven
 
Presentasi hukum perikatan wanprestasi
Presentasi hukum perikatan wanprestasiPresentasi hukum perikatan wanprestasi
Presentasi hukum perikatan wanprestasi
Universitas Kristen Maranatha
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
Iko Matussuniah
 

What's hot (20)

Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLAPerjanjian Kerja Bersama/ CLA
Perjanjian Kerja Bersama/ CLA
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKnPengertian dan Obyek Kajian  Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn
 
Badan usaha
Badan usahaBadan usaha
Badan usaha
 
Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
Hukum Administrasi Negara (analisis) (pertambangan)
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Pemberhentian pegawai
Pemberhentian pegawaiPemberhentian pegawai
Pemberhentian pegawai
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
HUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHAHUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHA
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaanHukum perburuhan dan ketenagakerjaan
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan
 
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxPresentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
 
Materi Logika Hukum 1.pptx
Materi Logika Hukum 1.pptxMateri Logika Hukum 1.pptx
Materi Logika Hukum 1.pptx
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HANSANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
 
Presentasi hukum perikatan wanprestasi
Presentasi hukum perikatan wanprestasiPresentasi hukum perikatan wanprestasi
Presentasi hukum perikatan wanprestasi
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
 

Similar to 3. sejarah ketenagakerjaan

SEJARAH_HUKUM_KETENAGAKERJAAN_INDONESIA.pdf
SEJARAH_HUKUM_KETENAGAKERJAAN_INDONESIA.pdfSEJARAH_HUKUM_KETENAGAKERJAAN_INDONESIA.pdf
SEJARAH_HUKUM_KETENAGAKERJAAN_INDONESIA.pdf
ssuserd30037
 
Kolonialisme modern
Kolonialisme modernKolonialisme modern
Kolonialisme modernUmi Rosyidah
 
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesiarangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
Arini Dina Hanifa
 
Hukum_Ketenagakerjaan sejarah ketenekerjaan.ppt
Hukum_Ketenagakerjaan sejarah ketenekerjaan.pptHukum_Ketenagakerjaan sejarah ketenekerjaan.ppt
Hukum_Ketenagakerjaan sejarah ketenekerjaan.ppt
Adnan50364
 
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belandaDominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Reynal Dasukma Hidayat
 
HBL 7, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU ...
HBL 7, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU ...HBL 7, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU ...
HBL 7, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU ...
sucimeidianapratiwi
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknIndah Maharani
 
awal usaha swasta dan akhir tanam paksa
awal usaha swasta dan akhir tanam paksaawal usaha swasta dan akhir tanam paksa
awal usaha swasta dan akhir tanam paksa
Maharani Chodijah
 
B90e84da7b658e8bd8b1f65153e259af
B90e84da7b658e8bd8b1f65153e259afB90e84da7b658e8bd8b1f65153e259af
B90e84da7b658e8bd8b1f65153e259af
Garfild Posumah
 
Kerjasama antar umat beragama dalam al qur’an
Kerjasama antar umat beragama dalam al qur’anKerjasama antar umat beragama dalam al qur’an
Kerjasama antar umat beragama dalam al qur’an
miftahul Ghofur
 
Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :)
Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :)Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :)
Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :)RezhaMiftahulHuda
 
Hukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria IndonesiaHukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria Indonesia
University of North Sumatera
 
HUKUM TATA NEGARA
HUKUM TATA NEGARAHUKUM TATA NEGARA
HUKUM TATA NEGARA
LION_354
 
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptxHukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
Agustinus Astono
 
1. sejarah ekonomi indonesia
1. sejarah ekonomi indonesia1. sejarah ekonomi indonesia
1. sejarah ekonomi indonesia
vinakhikmatulmaula
 
PKN KEL 3.pptx
PKN KEL 3.pptxPKN KEL 3.pptx
PKN KEL 3.pptx
diasriski1981
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
zairafotocopy
 
Konsep Dasar Hukum dan HAM IPS
Konsep Dasar Hukum dan HAM IPSKonsep Dasar Hukum dan HAM IPS
Konsep Dasar Hukum dan HAM IPS
Siti Hardiyanti
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamsesukakita
 

Similar to 3. sejarah ketenagakerjaan (20)

SEJARAH_HUKUM_KETENAGAKERJAAN_INDONESIA.pdf
SEJARAH_HUKUM_KETENAGAKERJAAN_INDONESIA.pdfSEJARAH_HUKUM_KETENAGAKERJAAN_INDONESIA.pdf
SEJARAH_HUKUM_KETENAGAKERJAAN_INDONESIA.pdf
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Kolonialisme modern
Kolonialisme modernKolonialisme modern
Kolonialisme modern
 
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesiarangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
 
Hukum_Ketenagakerjaan sejarah ketenekerjaan.ppt
Hukum_Ketenagakerjaan sejarah ketenekerjaan.pptHukum_Ketenagakerjaan sejarah ketenekerjaan.ppt
Hukum_Ketenagakerjaan sejarah ketenekerjaan.ppt
 
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belandaDominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
 
HBL 7, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU ...
HBL 7, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU ...HBL 7, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU ...
HBL 7, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, HUKUM PERBURUHAN, UNIVERSITAS MERCU ...
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
 
awal usaha swasta dan akhir tanam paksa
awal usaha swasta dan akhir tanam paksaawal usaha swasta dan akhir tanam paksa
awal usaha swasta dan akhir tanam paksa
 
B90e84da7b658e8bd8b1f65153e259af
B90e84da7b658e8bd8b1f65153e259afB90e84da7b658e8bd8b1f65153e259af
B90e84da7b658e8bd8b1f65153e259af
 
Kerjasama antar umat beragama dalam al qur’an
Kerjasama antar umat beragama dalam al qur’anKerjasama antar umat beragama dalam al qur’an
Kerjasama antar umat beragama dalam al qur’an
 
Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :)
Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :)Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :)
Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :)
 
Hukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria IndonesiaHukum Agraria Indonesia
Hukum Agraria Indonesia
 
HUKUM TATA NEGARA
HUKUM TATA NEGARAHUKUM TATA NEGARA
HUKUM TATA NEGARA
 
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptxHukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
Hukum Perburuhan dan Ketenagakerjaan Materi 1.pptx
 
1. sejarah ekonomi indonesia
1. sejarah ekonomi indonesia1. sejarah ekonomi indonesia
1. sejarah ekonomi indonesia
 
PKN KEL 3.pptx
PKN KEL 3.pptxPKN KEL 3.pptx
PKN KEL 3.pptx
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Konsep Dasar Hukum dan HAM IPS
Konsep Dasar Hukum dan HAM IPSKonsep Dasar Hukum dan HAM IPS
Konsep Dasar Hukum dan HAM IPS
 
Mata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan hamMata kuliah hukum dan ham
Mata kuliah hukum dan ham
 

More from Gindha Wayka

14. omnibus law
14. omnibus law14. omnibus law
14. omnibus law
Gindha Wayka
 
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
Gindha Wayka
 
12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan
Gindha Wayka
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja
Gindha Wayka
 
10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out
Gindha Wayka
 
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
Gindha Wayka
 
8. upah
8. upah8. upah
8. upah
Gindha Wayka
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
Gindha Wayka
 
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
Gindha Wayka
 
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
Gindha Wayka
 
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
Gindha Wayka
 
2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan
Gindha Wayka
 
1. pendahuluan
1. pendahuluan1. pendahuluan
1. pendahuluan
Gindha Wayka
 
15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik
Gindha Wayka
 
14. waralaba
14. waralaba14. waralaba
14. waralaba
Gindha Wayka
 
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
Gindha Wayka
 
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
Gindha Wayka
 
11. rahasia dagang
11. rahasia dagang11. rahasia dagang
11. rahasia dagang
Gindha Wayka
 
10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan
Gindha Wayka
 
9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatas9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatas
Gindha Wayka
 

More from Gindha Wayka (20)

14. omnibus law
14. omnibus law14. omnibus law
14. omnibus law
 
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
13. pekerja anak, perempuan dan disabilitas
 
12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan12. perselisihan perburuhan
12. perselisihan perburuhan
 
11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja11. pemutusan hubungan kerja
11. pemutusan hubungan kerja
 
10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out10 mogok kerja & lock out
10 mogok kerja & lock out
 
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
9 sistem manajemen keselamatan & kesehatan kerja
 
8. upah
8. upah8. upah
8. upah
 
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
7. hubungan kerja dan perjanjian kerja
 
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
6. pengerahan dan penempatan tenaga kerja
 
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
5. para pihak dalam hukum tenaga kerja
 
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan4. pengertian, dasar dan sumber  ketenagakerjaan
4. pengertian, dasar dan sumber ketenagakerjaan
 
2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan2. ketenagakerjan
2. ketenagakerjan
 
1. pendahuluan
1. pendahuluan1. pendahuluan
1. pendahuluan
 
15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik15. perdagangan elektronik
15. perdagangan elektronik
 
14. waralaba
14. waralaba14. waralaba
14. waralaba
 
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri13. surat kredit berdokumen dalam negeri
13. surat kredit berdokumen dalam negeri
 
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor12. perjanjian perdagangan ekspor impor
12. perjanjian perdagangan ekspor impor
 
11. rahasia dagang
11. rahasia dagang11. rahasia dagang
11. rahasia dagang
 
10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan10. tata kelola perusahaan
10. tata kelola perusahaan
 
9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatas9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatas
 

Recently uploaded

ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 

Recently uploaded (16)

ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 

3. sejarah ketenagakerjaan

  • 2. - Hukum Perburuhan ditengarai muncul pertama kali di Eropa sebagai reaksi atas perubahan-perubahan yang dimunculkan Revolusi Industri yakni adanya Penemuan mesin (tenaga) uap di Inggris sekitar 1750, membuka peluang untuk memproduksi barang/jasa dalam skala besar. - Secara tradisional selama ini pekerjaan di bidang agrikultur diselenggarakan mengikuti sistem feodalistik, pekerja atau buruh mengerjakan tanah milik tuan tanah dan menghidupi diri mereka dari hasil olahan ladang yang mereka kerjakan sendiri.
  • 3. Revolusi Prancis (1795) menjadi simbol tuntutan dari kelompok baru masyarakat modern yang mulai muncul: diproklamirkan keniscayaan persamaan derajat bagi setiap warga Negara dan kebebasan berdagang (bergiat dalam lalulintas perdagangan). Revolusi industri menandai munculnya zaman mekanisasi yang tidak dikenal sebelumnya. Ciri utama mekanisasi ini adalah hilangnya industri kecil, jumlah buruh yang bekerja di pabrik meningkat, anak-anak dan perempuan ikut diterjunkan ke pabrik dalam jumlah massal, kondisi kerja yang berbahaya dan tidak sehat, jam kerja panjang, upah yang sangat rendah, dan perumahan yang sangat buruk.
  • 4. - Sekitar tahun 1900-an, beberapa Negara Eropa memodernisasi legislasi mereka perihal kontrak atau perjanjian kerja, yang sebelumnya dilandaskan pada konsep-konsep dari Hukum Romawi. - Satu prinsip baru diperkenalkan, yaitu bahwa buruh atau pekerja adalah pihak yang lebih lemah dan sebab itu memerlukan perlindungan hukum. Buruh mulai mengorganisir diri mereka sendiri dalam serikat- serikat pekerja (trade unions).
  • 5. Real Estate Secara kolektif mereka dapat bernegosiasi dengan majikan dalam kedudukan kurang lebih setara dan dengan demikian juga untuk pertama kalinya diperkenalkan konsep perjanjian/kesepakatan kerja bersama (collective agreement). Hugo Sinzheimer, Guru besar hukum dari Jerman adalah yang pertama kali mengembangkan konsep kesepakatan kerja bersama dan mendorong legalisasinya.
  • 6. Dalam perjanjian perdamaian (pengakhiran perang dunia pertama; the Peace Treaty of Versailles) pada 1919 dibentuklah the International Labour Organisation (ILO).
  • 7. Dalam Negara hukum klasik , selain jaminan pemilihan individu, juga dijamin kebebasan bersaing dan melakukan perjanjian kontrak (Freedom Of Contract). Akibat kemerdekaan bersaing dalam hubungannya dengan kebebasan berserikat dan berkontrak, menimbulkan kelompok – kelompok usaha raksasa yang memonopoli penguasaan penggunaan sumber daya alam, akhirnya membunuh kemerdekaan bersaing itu sendiri. Terjadilah hal yang tragis : kemerdekaan membunuh kemerdekaan.
  • 8. Negara hukum klasik yang mengagung – agungkan kebebasan dan keadilan, tetapi tidak dapat menciptakan kesejahteraan bagi semua warga Negara. Bahkan sebaliknya menimbulkan penderitaan dan penyengsaraan rakyat banyak. Inilah sebagian bukti keburukan dan kekurangan dari tipe Negara liberalis atau Negara hukum klasik.
  • 9. A. Perbudakan Di Indonesia (Hinda Belanda) dalam literature hukum perburuhan, riwayat hubungan perburuhan diawali dengan suatu massa yang sangat suram yakni zaman perbudakan, rodi, dan ponale sanksi. Perbudakan adalah sutu peristiwa dimana seseorang disebut budak melakukan pekerjaan dibawah pimpinan orang lain. Para budak ini tidak mempunyai hak apa pun termasuk hak atas kehidupannya.
  • 10.  Pemerintah Hindia Belanda saat itu (1817), mengetahui adanya perbudakan ini, namun bukannya melarang, tetapi memberikan sanksi untuk tidak mendatangkan budak dari luar jawa  Pada tahun 1819 dikeluarkan peraturan tentang pendaftaran budak.  Pada tahun 1820 diatur tentang pajak atas pemilihan budak.  Pada tahun 1829 dikeluarkan peraturan tentang larangan mengangkat budak yang masih anak-anak.  Pada tahun 1833 dibuatlah aturan tentang keharusan mendaftarkan anak dari para budak.  Pada tahun 1834 dibuatlah aturan tentang penggantian nama para budak.  Pada tahun 1848 dibuatlah peraturan tentang pembebasan perbudakan bagi pelaut.
  • 11. Baru pada tahun 1854 dalam Regelingsreglement (RR) 1854 pasal 115 sampai 117 yang kemudian menjadi pasal-pasal 169 sampai 171 Indische Staatregeling (IS) 1926, dengan tegas ditetapkan bahwa perbudakan dihapuskan. Pada pasal 115 RR menetapkan bahwa paling lambat pada tahun 1860 perbudakan di seluruh Hindia Belanda harus dihapuskan.
  • 12. B. Pekerja Rodi Pada kerajaan-kerajaan di Jawa, rodi dilakukan untuk kepentingan raja dan anggota keluarganya, para pembesar, para kepala dan pegawai, namun tidak melupakan pekerjaan untuk kepentingan umum seperti pembuatan jalan, pemeliharaan jalan, dan juga jembatan, dan lain sebagainya. VOC memanfaatkan kerja rodi ini untuk kepentingan VOC, seperti untuk mendirikan benteng, gudang-gudang, pabrik, jalan, angkutan barang, dan lain-lainnya.
  • 13. Real Estate Hendrik Willem Daendels (1807-1811) adalah tersohor karena kerja paksanya untuk membuat jalan dari Anyer sampai Banyuwangi. Dengan adanya Rodi ini, penduduk yang mati tidak terbilang jumlahnya.
  • 14. KUHP juga mengatur soal Kerja Rodi Desa ini yakni dalam Pasal 523 KUHP : “barang siapa tanpa alasan yang syah membiarkan tidak dikerjakannya pekerjaan rodi, pekerjaan desa, atau pekerjaan perusahaan perkebunan negara, diancam dengan pidana kurungan paling tinggi tiga hari, atau pidana denda paling tinggi sepuluh rupiah”
  • 15. c. Poenale Sanctie  Pada tahun1870, lahirlah AgrarischeWet (Undang-Undang Agraria) yang mendorong tumbuhnya perkebunan swasta yang besar.  Buruh yang tiada dengan alasan yang dapat diterima, meninggalkan atau menolak melakukan pekerjaan, dapat dipidana dengan denda Rp.16,- dan Rp.25,- atau dengan kerja paksa selama tujuh sampai dua belas hari. Inilah yang dinamakan poenale sanctie.
  • 16. Dalam hukum perburuhan dikenal adanya Pancakrida Hukum Perburuhan yang merupakan perjuangan yang harus dicapai, yakni : Membebaskan manusia Indonesia dari perbudakan, perhambaan. 01 02 03 04 Pembebasan manusia Indonesia dari rodi atau kerja paksa. Pembebasan buruh / pekerja Indonesia dari Poenale Sanksi. Pembebasan buruh / pekerja Indonesia dari ketakutan kehilangan pekerjaan 05 Memberikan posisi yang seimbang antara buruh / pekerja dan pengusaha
  • 17. Landasan Normatif Intervensi Pemerintah dalam Bidang Perburuhan / Ketenagakerjaan UUD 1945 menjamin hak setiap warga Negara untuk memperoleh pekerjaan (Pasal 27 ayat 2). Hal ini dipertegas kembali dalam amandemen kedua Bab XA tentang Hak Asasi Manusia (Pasal 28A-28J). Pasal 28 D mengamanatkan bahwa “setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja”. Sebelumnya pemerintah telah menetapkan Undang – Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), Pasal 38 ayat 2 menyebutkan “setiap orang berhak dengan bebas memilih pekerjaan yang disukainya dan berhak pula atas syarat - syarat ketenagakerjaan yang adil”.
  • 18. Intervensi Pemerintah dan Sifat Hukum Perburuhan / Ketenagakerjaan KUHPerdata memandang pekerja pekerja sebagai “barang” yang apabila tidak berproduksi tidak dibayar / diupah. Hal ini disebutkan dalam Pasal 1602 KUH Perdata yakni “tiada upah yang harus dibayar untuk jangka waktu selama si buruh tidak melaksanakan pekerjaan”. Jika hubungan antara buruh dengan majikan ini tetap diserahkan sepenuhnya kepada para pihak ( buruh dan majikan ) maka tujuan hukum perburuhan untuk menciptakan keadilan sosial di bidang perburuhan akan sangat sulit tercapai karena pihak yang kuat akan selalu ingin menguasai pihak yang lemah (homo hominis lopus).
  • 19. Real Estate Tujuan campur tangan pemerintah dalam bidang perburuhan adalah untuk mewujudkan perburuhan yang adil karena peraturan perundang undangan perubahan perburuhan memberikan hak bagi buruh atau pekerja sebagai manusia yang utuh karena itu harus dilindungi baik menyangkut keselamatan nya kesehatannya upah yang layak dan sebagainya. Content Here Kehadiran undang undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan telah memberikan nuansa baru dalam khazanah hukum perburuhan atau ketenagakerjaan yaitu:  Mensejajarkan istilah buruh atau pekerja istilah majikan diganti menjadi pengusaha dan pemberi kerja.  Menggantikan istilah perjanjian perburuhan kesepakatan kerja bersama (PKB) yang berupaya diganti dengan alasan bahwa perjanjian perburuhan berasal dari negara liberal.  Kesetaraan antara pekerja pria dan wanita khususnya untuk bekerja pada malam hari.  Memberikan sanksi yang memadai serta menggunakan batasan minimum dan maksimum.  Mengatur mengenai sanksi administratif mulai dari teguran, peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, pembatalan persetujuan, pembatalan pendaftaran,penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi dan pencabutan izin.