SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Pengertian dan ObyekPengertian dan Obyek
KajianKajian
Hukum Tata NegaraHukum Tata Negara
Tri Andari Dahlan,Tri Andari Dahlan,
SH.MKn.SH.MKn.
I. Peristilahan HukumTata NegaraI. Peristilahan HukumTata NegaraI. Peristilahan HukumTata NegaraI. Peristilahan HukumTata Negara
Hukum Negara & Hukum Tata Negara
(Ina)
Staatsrecht (Nethld)
Constitutional Law & State Law (UK)
 Droit Constitutionnel (France)
Verfassungsrecht (Germany)
Hukum Negara & Hukum Tata NegaraHukum Negara & Hukum Tata Negara
Penggunaan istilah Hukum Negara
dimaksudkan untuk membedakan
dari Hukum Tata Negara dalam arti
sempit.
Perbedaan prinsipil dalam
penggunaan kedua istilah tersebut
sebenarnya tidak ada, karena istilah
Hukum Tata Negara dalam arti luas
adalah sama dengan Hukum Negara.
HTN dalam arTi luas :HTN dalam arTi luas :
Hukum Tata Negara dalam arti
sempit, atau hanya disebut Hukum
Tata Negara, dan
Hukum Tata Usaha Negara
(administratif recht), yang dalam
khasanah ilmu hukum di Indonesia
lebih populer dengan Hukum
Administrasi Negara.
Constitutional LawConstitutional Law && State LawState Law (UK)(UK)
Para ahli hukum yang menggunakan
istilah Constitutional Law
berpandangan bahwa dalam Hukum
Tata Negara unsur konstitusi lebih
menonjol;
Sedangkan mereka yang
menggunakan istilah State Law
berpandangan bahwa Hukum
Negara-nyalah yang lebih penting
StaatsrechtStaatsrecht
 Istilah sendiri memiliki dua makna,
Staatsrecht ini ruimere zin yaitu Hukum
Tata Negara dalam arti luas dan
Staatsrecht ini engere zin yaitu Hukum
Tata Negara dalam arti sempit
Droit Constitutionnel (France)Droit Constitutionnel (France)
Dalam kepustakaan Prancis dipergunakan
istilah “Droit Constitutionnel” yang
dilawankan dengan “Droit Administrative”
(Hukum Administrasi)
VerfassungsrechtVerfassungsrecht
Verfassungsrecht” untuk
menyebut Hukum Tata Negara;
Dan “Verwaltungsrecht” untuk
menyebut istilah Hukum
Administrasi.
II. Pengertian Hukum TataII. Pengertian Hukum Tata
NegaraNegara
Dalam memberikan definisi Hukum Tata
Negara (HTN) banyak ahli hukum yang
berbeda pendapat satu sama lain.
Perbedaan ini disebabkan karena masing-
masing ahli berpendapat, bahwa apa yang
meraka anggap penting akan menjadi titik
berat dalam merumuskan arti HTN.
Disamping itu pengaruh lingkungan dan
pandangan hidup yang berbeda dari
masing-masing ahli
ScholtenScholten
Hukum Tata Negara adalah hukum yang
mengatur organisasi dari pada negara.
Organisasi negara mencakup bagaimana
kedudukan organisasi dalam negara,
hubungan, hak dan kewajiban serta
tugas-tugasnya masing-masing.
Pengertian yang dibuat oleh Scholten
ini mengandung kelemahan karena tidak
mencakup ketentuan mengenai Hak
Asasi Manusia serta ketentuan
mengenai Kewarganegaraanya.
Van der PotVan der Pot
Hukum Tata Negara adalah
peraturan-peraturan yang
menentukan badan-badan yang
diperlukan serta wewenangnya
masing-masing, hubungannya
satu sama lainnya dan
hubungannya dengan individu-
individu.
A.V. DiceyA.V. Dicey
Dalam bukunya “An Introduction to the
Study of Law of the Constitutions”
mengartikan sebagai berikut : “as a term
is used in england, appear to include all
rules which directly or in direcly affect
the distribution of exercise of the
souvereign power in the state”
HTN adalah :HTN adalah :
Seperangkat aturan hukum (baik
tertulis maupun tidak tertulis) yang
mengatur struktur umum organisasi
negara, alat-alat perlengkapan negara,
hubungan tata kerja dan kewenangan
antar lembaga negara termasuk dengan
pemerintahan lokal serta kedudukan
warga negara dan hak asasinya
III.III. obyek kajian htnobyek kajian htn
Hukum Tata Negara sebagai salah satu obyek
kajian dilingkungan Ilmu Hukum secara singkat
memiiki obyek kajian, yakni Negara dan
perangkat pengaturan yang mengatur mengenai
organisasi yang disebut negara
Hukum Tata Negara memiliki obyek kajian yang
hampir sama dengan Ilmu Negara, yaitu negara
(termasuk kekuasaan didalamnya)
HAN mengkaji negara dalam keadaan bergerak,
sedang HTN mengkaji negara dalam keadaan
diam (statis) (Oppenheim).
Dapat pula dikatakan bahwa obyekDapat pula dikatakan bahwa obyek
kajian dari HTN adalah :kajian dari HTN adalah :
Negara dalam arti materiil :Dalam arti formil
negara dilihat sebagai pemerintah dan negara
dilihat dari bentuk-bentuk kekuasaanya
Negara dalam arti formil :negara sebagai
masyarakat dan negara sebagai persekutuan
hidup. Oleh karena itu yang dibahas dalam
negara (dalam arti materiil) adalah unsur-unsur
negara.
Logemann menyatakan bahwa HTNLogemann menyatakan bahwa HTN
mempelajari hal-hal sbb :mempelajari hal-hal sbb :
1. jabatan-jabatan yang ada dalam
susunan negara,
2. siapakah yang mengadakan jabatan
itu,
3. dengan cara bagaimana jabatan itu
ditempuh oleh pejabat,
4. fungsi (lapangan kerja) jabatan-
jabatan itu,
LanjutanLanjutan
(5) kekuasaan hukum jabatan itu,
(6) perhubungan antara masing-masing
jabatan itu dan
(7) dalam batas-batas manakah organ-
organ kenegaraan dapat melakukan
tugasnya.
Menurut Logemann HTN adalah
pelajaran mengenai hubungan tentang
kompetensi (competentieleer
HTN sebagai seperangkat aturan yangHTN sebagai seperangkat aturan yang
mengatur organisasi NKRI terdiri atas:mengatur organisasi NKRI terdiri atas:
• Aturan pertama berupa Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus;
• Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 45), terdiri atas
UUD 1945 (asli), perubahan pertama,
kedua, ketiga dan perubahan keempat
UUD 1945;
• Hukum Dasar tidak tertlis atau (Konvensi
Ketatanegaraan);
• Undang-Undang Oragnik / Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang
berikut Peraturan Perundang-Undangan
dibawah Undang-Undang dan Keputusan
Pelaksanaanya yang dibentuk oleh
lembaga-lembaga negara;
Lanjutan
• Putusan Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia (MK RI);
• Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
(MA RI) dan Putusan Badan Peradilan
dibawahnya dibidang HTN;
• Perjanjian Internasional serta Konvensi Hukum
Internasional (yang diratifikasi berdasarkan UU
No.24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian
Internasional dan UU No.39 Tahun 1999
Tentang Hubungan Luar Negeri) (Sudardi)
Fungsi HTN dalam Negara IndonesiaFungsi HTN dalam Negara Indonesia
Pengaturan Pernyataan Kemerdekann
Kebangsaan Indonesia atau Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, oleh karena itu
fungsi HTN adalah sebagai dasar hukum
pembentukan NKRI sebagai organisasi dan
sebagai subyek hukum internasional
Sebagi dasar hukum pembentukan susunan
organisasi dan tata kerja serta tata hubungan;
LanjutanLanjutan
Sebgai dasar pembentukan
sistem hukum nasional;
Dasar hukum pembentukan
sistem perekonomian
nasional dan kesejahteraan
sosial, budaya dan agama,
sistem pendidikan nasional
dan sistem pertahanan
negara
III. Hubungan HTN dengan Ilmu lainIII. Hubungan HTN dengan Ilmu lain
 Hubungan HTN dengan Ilmu
Negara
 Hubungan HTN dengan Ilmu
Politik
 Hubungan HTN dengan HAN
Hubungan HTN dengan Ilmu NegaraHubungan HTN dengan Ilmu Negara
Ilmu Negara Hukum Tata Negara
Mempelajari negara dalam
pengertian abstrak
(hakekat negara)
Mempelajari negara
dalam pengertian
konkrit (hukum positif)
Ilmu teoritis Ilmu praksis (praktis)
Ilmu pengantar bagi
studi HTN (landasan
teoritiknya)
Studi lanjut tentang
negara ttt. ditinjau dari
aspek hukum
Objek kajiannya sama : negara dalam keadaan diam
Hubungan HTN dengan IlmuHubungan HTN dengan Ilmu
PolitikPolitik
Ilmu Politik Hukum Tata Negara
Mengkaji perilaku
kekuasaan
Hukum yg mengatur
organisasi kekuasan
Konsep2 prilaku
kekuasaan sering
mempengaruhi
peraturan HTN
Peraturan HTN
adalah produk
kekuasaan (politik)
Ibu dari HTN Ibu dari Ilmu Politik
Ilmu politik dapat
digunakan untuk
Mengetahui latar
belakang suatu
perat. (UU)
Hubungan antara HAN & HTNHubungan antara HAN & HTN
Ada perbedaan prinsip Tidak ada perbedaan
HAN adalah residu dari
HTN, Hk.Pidana & Hk
Perdata (Materiil)
Kajian HTN dan HAN
adlh sama dan dulunya
satu cabang ilmu,
pembedaannya karena
perluasan kajian.
HAN mempelajari
negara dalam keadaan
bergerak, HTN diam.
HAN adalah hukum
khusus, HTN hukum
umum
Terdapat dua pandangan mengenai hubungan tsb.
NEGARANEGARA
LOGEMANN---- NEGARA ADALAH
SESUATU ORGANISASI
KEMASYARAKATAN YANG
BERTUJUAN DENGAN
KEKUASAANNYA MENGATUR SERTA
MENYELENGGARAKAN SUATU
MASYARAKAT.
UNSUR NEGARAUNSUR NEGARA
1. DAERAH/WILAYAH
2. MASYARAKAT
3. PENGUASA TERTINGGI
4. PENGAKUAN
ASAS KEWARGANEGARAANASAS KEWARGANEGARAAN
ASAS KETURUNAN / IUS SANGUINIS
ASAS TEMAT KELAHIRAN / IUS SOLI
IUS SANGUINISIUS SANGUINIS
MENETAPKAN
KEWARGANEGARAAN
SESEORANG MENURUT
PERTALIAN ATAU KETURUNAN
DARI ORANG YBS
IUS SOLIIUS SOLI
MENETAPKAN
KEWARGANEGARAAN
SESERANG MENURUT DAERAH
ATAU NEGARA TEMPAT IA
DILAHIRKAN.
STELSEL KEWARGANEGARAANSTELSEL KEWARGANEGARAAN
STELSEL AKTIF
◦ ORG HARUS MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM
TERTENTU SECARA AKTIF UNTUK MENJADI WN
STELSEL PASIF
◦ ORANG DENGAN SENDIRINYA DIANGGAP
MENJADI WN TANPA MELAKUKAN SUATU
TINDAKAN HUKUM TERTENTU
Hak Opsi yaitu hak untuk
memilih suatu kewarganegaraan
(dalam stelsel aktif)
Hak Repudiasi yaitu hak untuk
menolak suatu kewarganegaraan
(dalam stelsel pasif)

More Related Content

What's hot (20)

Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
hukum Adat
hukum Adathukum Adat
hukum Adat
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Hukum Perdata
Hukum Perdata Hukum Perdata
Hukum Perdata
 
Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt Ilmu negara ppt
Ilmu negara ppt
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Subjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukumSubjek dan objek hukum
Subjek dan objek hukum
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
UPAYA PAKSA
UPAYA PAKSAUPAYA PAKSA
UPAYA PAKSA
 
Sejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesiaSejarah konstitusi indonesia
Sejarah konstitusi indonesia
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
Materi Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata NegaraMateri Hukum Tata Negara
Materi Hukum Tata Negara
 

Similar to Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn

Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptx
Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptxKonsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptx
Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptxBokuDaYo
 
BUKU HUKUM TATA NEGARA.pdf
BUKU HUKUM TATA NEGARA.pdfBUKU HUKUM TATA NEGARA.pdf
BUKU HUKUM TATA NEGARA.pdfJarotWilliam
 
Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraMAHASISWI
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraIca Diennissa
 
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrechbuku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.UtrechPet-pet
 
Analisis Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Unda...
Analisis Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Unda...Analisis Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Unda...
Analisis Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Unda...Alorka 114114
 
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.pptHukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.pptRizkiWahyuWidodo
 
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
Pengantar ilmu hukum   kuliah 13Pengantar ilmu hukum   kuliah 13
Pengantar ilmu hukum kuliah 13Hanna Simatupang
 
Konsep Hukum Tata Negara Indonesia
Konsep Hukum Tata Negara IndonesiaKonsep Hukum Tata Negara Indonesia
Konsep Hukum Tata Negara IndonesiaSugeng Klinsman
 
1 pengantar htn
1 pengantar htn1 pengantar htn
1 pengantar htnNuelnuel11
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARASiti Sahati
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumadeasuharja
 

Similar to Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn (20)

Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptx
Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptxKonsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptx
Konsep Dasar HTN PERTEMUAN 1.pptx
 
BUKU HUKUM TATA NEGARA.pdf
BUKU HUKUM TATA NEGARA.pdfBUKU HUKUM TATA NEGARA.pdf
BUKU HUKUM TATA NEGARA.pdf
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)Hubungan warga negara(mustina)
Hubungan warga negara(mustina)
 
1 konsep-dasar-htn
1 konsep-dasar-htn1 konsep-dasar-htn
1 konsep-dasar-htn
 
Disiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negaraDisiplin ilmu hukum tata negara
Disiplin ilmu hukum tata negara
 
2844133
28441332844133
2844133
 
Resume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata NegaraResume Hukum Tata Negara
Resume Hukum Tata Negara
 
PPT 3.pptx
PPT 3.pptxPPT 3.pptx
PPT 3.pptx
 
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrechbuku hukum admnistrasi negara E.Utrech
buku hukum admnistrasi negara E.Utrech
 
Ilmu negara
Ilmu negaraIlmu negara
Ilmu negara
 
MATERI HAN I.pptx
MATERI HAN I.pptxMATERI HAN I.pptx
MATERI HAN I.pptx
 
Materi HAN 1.pptx
Materi HAN 1.pptxMateri HAN 1.pptx
Materi HAN 1.pptx
 
Analisis Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Unda...
Analisis Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Unda...Analisis Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Unda...
Analisis Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Unda...
 
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.pptHukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
Hukum-Administrasi-Negara-Pertemuan-1,plus.ppt
 
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
Pengantar ilmu hukum   kuliah 13Pengantar ilmu hukum   kuliah 13
Pengantar ilmu hukum kuliah 13
 
Konsep Hukum Tata Negara Indonesia
Konsep Hukum Tata Negara IndonesiaKonsep Hukum Tata Negara Indonesia
Konsep Hukum Tata Negara Indonesia
 
1 pengantar htn
1 pengantar htn1 pengantar htn
1 pengantar htn
 
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 HUKUM ADMINISTRASI NEGARA HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
 
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukumMakalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
Makalah peradilan administrasi negara dan implementasi dalam penegakan hukum
 

More from Fenti Anita Sari

Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar NegeriContoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar NegeriFenti Anita Sari
 
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
 
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Fenti Anita Sari
 
Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)Fenti Anita Sari
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Fenti Anita Sari
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Fenti Anita Sari
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterFenti Anita Sari
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumFenti Anita Sari
 
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu TertentuPerjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu TertentuFenti Anita Sari
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraFenti Anita Sari
 
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)Fenti Anita Sari
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanFenti Anita Sari
 
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )Fenti Anita Sari
 
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)Fenti Anita Sari
 

More from Fenti Anita Sari (20)

Contoh Surat Tuntutan
Contoh Surat TuntutanContoh Surat Tuntutan
Contoh Surat Tuntutan
 
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar NegeriContoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
Contoh Kasus Pelanggaran HAM Luar Negeri
 
Perwujudan Keadilan HAM
Perwujudan Keadilan HAMPerwujudan Keadilan HAM
Perwujudan Keadilan HAM
 
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
UAS Cyber Law (Fenti Anita Sari)
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
 
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
UAS HUKUM PERADILAN HAM (Fenti Anita Sari)
 
Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA Makalah Pembentukan PERDA
Makalah Pembentukan PERDA
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)Leasing (Hukum Pembiayaan)
Leasing (Hukum Pembiayaan)
 
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
Makalah Hukum dan HAM (Sejarah Perkembangan HAM)
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Hukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana MiliterHukum Acara Pidana Militer
Hukum Acara Pidana Militer
 
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi HukumMakalah Fungsi Etika Profesi Hukum
Makalah Fungsi Etika Profesi Hukum
 
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu TertentuPerjanjian Kerja Waktu Tertentu
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
 
Makalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negaraMakalah hubungan antar lembaga negara
Makalah hubungan antar lembaga negara
 
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
Hk kontrak II (SYARAT-SYARAT SAHNYA SUATU KONTRAK)
 
Hukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi IndividuHukum Asuransi Individu
Hukum Asuransi Individu
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
 
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )Proposal PKMK  “KEBUNAGA”  ( KERUPUK BUAH NAGA )
Proposal PKMK “KEBUNAGA” ( KERUPUK BUAH NAGA )
 
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
New Makalah Keuangan dan Perbankan (Study Lapang Bank BCA Syariah)
 

Recently uploaded

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Pengertian dan Obyek Kajian Hukum Tata Negara Tri Andari Dahlan, SH.MKn

  • 1. Pengertian dan ObyekPengertian dan Obyek KajianKajian Hukum Tata NegaraHukum Tata Negara Tri Andari Dahlan,Tri Andari Dahlan, SH.MKn.SH.MKn.
  • 2. I. Peristilahan HukumTata NegaraI. Peristilahan HukumTata NegaraI. Peristilahan HukumTata NegaraI. Peristilahan HukumTata Negara Hukum Negara & Hukum Tata Negara (Ina) Staatsrecht (Nethld) Constitutional Law & State Law (UK)  Droit Constitutionnel (France) Verfassungsrecht (Germany)
  • 3. Hukum Negara & Hukum Tata NegaraHukum Negara & Hukum Tata Negara Penggunaan istilah Hukum Negara dimaksudkan untuk membedakan dari Hukum Tata Negara dalam arti sempit. Perbedaan prinsipil dalam penggunaan kedua istilah tersebut sebenarnya tidak ada, karena istilah Hukum Tata Negara dalam arti luas adalah sama dengan Hukum Negara.
  • 4. HTN dalam arTi luas :HTN dalam arTi luas : Hukum Tata Negara dalam arti sempit, atau hanya disebut Hukum Tata Negara, dan Hukum Tata Usaha Negara (administratif recht), yang dalam khasanah ilmu hukum di Indonesia lebih populer dengan Hukum Administrasi Negara.
  • 5. Constitutional LawConstitutional Law && State LawState Law (UK)(UK) Para ahli hukum yang menggunakan istilah Constitutional Law berpandangan bahwa dalam Hukum Tata Negara unsur konstitusi lebih menonjol; Sedangkan mereka yang menggunakan istilah State Law berpandangan bahwa Hukum Negara-nyalah yang lebih penting
  • 6. StaatsrechtStaatsrecht  Istilah sendiri memiliki dua makna, Staatsrecht ini ruimere zin yaitu Hukum Tata Negara dalam arti luas dan Staatsrecht ini engere zin yaitu Hukum Tata Negara dalam arti sempit
  • 7. Droit Constitutionnel (France)Droit Constitutionnel (France) Dalam kepustakaan Prancis dipergunakan istilah “Droit Constitutionnel” yang dilawankan dengan “Droit Administrative” (Hukum Administrasi)
  • 8. VerfassungsrechtVerfassungsrecht Verfassungsrecht” untuk menyebut Hukum Tata Negara; Dan “Verwaltungsrecht” untuk menyebut istilah Hukum Administrasi.
  • 9. II. Pengertian Hukum TataII. Pengertian Hukum Tata NegaraNegara Dalam memberikan definisi Hukum Tata Negara (HTN) banyak ahli hukum yang berbeda pendapat satu sama lain. Perbedaan ini disebabkan karena masing- masing ahli berpendapat, bahwa apa yang meraka anggap penting akan menjadi titik berat dalam merumuskan arti HTN. Disamping itu pengaruh lingkungan dan pandangan hidup yang berbeda dari masing-masing ahli
  • 10. ScholtenScholten Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi dari pada negara. Organisasi negara mencakup bagaimana kedudukan organisasi dalam negara, hubungan, hak dan kewajiban serta tugas-tugasnya masing-masing. Pengertian yang dibuat oleh Scholten ini mengandung kelemahan karena tidak mencakup ketentuan mengenai Hak Asasi Manusia serta ketentuan mengenai Kewarganegaraanya.
  • 11. Van der PotVan der Pot Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang menentukan badan-badan yang diperlukan serta wewenangnya masing-masing, hubungannya satu sama lainnya dan hubungannya dengan individu- individu.
  • 12. A.V. DiceyA.V. Dicey Dalam bukunya “An Introduction to the Study of Law of the Constitutions” mengartikan sebagai berikut : “as a term is used in england, appear to include all rules which directly or in direcly affect the distribution of exercise of the souvereign power in the state”
  • 13. HTN adalah :HTN adalah : Seperangkat aturan hukum (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang mengatur struktur umum organisasi negara, alat-alat perlengkapan negara, hubungan tata kerja dan kewenangan antar lembaga negara termasuk dengan pemerintahan lokal serta kedudukan warga negara dan hak asasinya
  • 14. III.III. obyek kajian htnobyek kajian htn Hukum Tata Negara sebagai salah satu obyek kajian dilingkungan Ilmu Hukum secara singkat memiiki obyek kajian, yakni Negara dan perangkat pengaturan yang mengatur mengenai organisasi yang disebut negara Hukum Tata Negara memiliki obyek kajian yang hampir sama dengan Ilmu Negara, yaitu negara (termasuk kekuasaan didalamnya) HAN mengkaji negara dalam keadaan bergerak, sedang HTN mengkaji negara dalam keadaan diam (statis) (Oppenheim).
  • 15. Dapat pula dikatakan bahwa obyekDapat pula dikatakan bahwa obyek kajian dari HTN adalah :kajian dari HTN adalah : Negara dalam arti materiil :Dalam arti formil negara dilihat sebagai pemerintah dan negara dilihat dari bentuk-bentuk kekuasaanya Negara dalam arti formil :negara sebagai masyarakat dan negara sebagai persekutuan hidup. Oleh karena itu yang dibahas dalam negara (dalam arti materiil) adalah unsur-unsur negara.
  • 16. Logemann menyatakan bahwa HTNLogemann menyatakan bahwa HTN mempelajari hal-hal sbb :mempelajari hal-hal sbb : 1. jabatan-jabatan yang ada dalam susunan negara, 2. siapakah yang mengadakan jabatan itu, 3. dengan cara bagaimana jabatan itu ditempuh oleh pejabat, 4. fungsi (lapangan kerja) jabatan- jabatan itu,
  • 17. LanjutanLanjutan (5) kekuasaan hukum jabatan itu, (6) perhubungan antara masing-masing jabatan itu dan (7) dalam batas-batas manakah organ- organ kenegaraan dapat melakukan tugasnya. Menurut Logemann HTN adalah pelajaran mengenai hubungan tentang kompetensi (competentieleer
  • 18. HTN sebagai seperangkat aturan yangHTN sebagai seperangkat aturan yang mengatur organisasi NKRI terdiri atas:mengatur organisasi NKRI terdiri atas: • Aturan pertama berupa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus; • Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 45), terdiri atas UUD 1945 (asli), perubahan pertama, kedua, ketiga dan perubahan keempat UUD 1945; • Hukum Dasar tidak tertlis atau (Konvensi Ketatanegaraan); • Undang-Undang Oragnik / Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang berikut Peraturan Perundang-Undangan dibawah Undang-Undang dan Keputusan Pelaksanaanya yang dibentuk oleh lembaga-lembaga negara;
  • 19. Lanjutan • Putusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI); • Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) dan Putusan Badan Peradilan dibawahnya dibidang HTN; • Perjanjian Internasional serta Konvensi Hukum Internasional (yang diratifikasi berdasarkan UU No.24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian Internasional dan UU No.39 Tahun 1999 Tentang Hubungan Luar Negeri) (Sudardi)
  • 20. Fungsi HTN dalam Negara IndonesiaFungsi HTN dalam Negara Indonesia Pengaturan Pernyataan Kemerdekann Kebangsaan Indonesia atau Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, oleh karena itu fungsi HTN adalah sebagai dasar hukum pembentukan NKRI sebagai organisasi dan sebagai subyek hukum internasional Sebagi dasar hukum pembentukan susunan organisasi dan tata kerja serta tata hubungan;
  • 21. LanjutanLanjutan Sebgai dasar pembentukan sistem hukum nasional; Dasar hukum pembentukan sistem perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, budaya dan agama, sistem pendidikan nasional dan sistem pertahanan negara
  • 22. III. Hubungan HTN dengan Ilmu lainIII. Hubungan HTN dengan Ilmu lain  Hubungan HTN dengan Ilmu Negara  Hubungan HTN dengan Ilmu Politik  Hubungan HTN dengan HAN
  • 23. Hubungan HTN dengan Ilmu NegaraHubungan HTN dengan Ilmu Negara Ilmu Negara Hukum Tata Negara Mempelajari negara dalam pengertian abstrak (hakekat negara) Mempelajari negara dalam pengertian konkrit (hukum positif) Ilmu teoritis Ilmu praksis (praktis) Ilmu pengantar bagi studi HTN (landasan teoritiknya) Studi lanjut tentang negara ttt. ditinjau dari aspek hukum Objek kajiannya sama : negara dalam keadaan diam
  • 24. Hubungan HTN dengan IlmuHubungan HTN dengan Ilmu PolitikPolitik Ilmu Politik Hukum Tata Negara Mengkaji perilaku kekuasaan Hukum yg mengatur organisasi kekuasan Konsep2 prilaku kekuasaan sering mempengaruhi peraturan HTN Peraturan HTN adalah produk kekuasaan (politik) Ibu dari HTN Ibu dari Ilmu Politik Ilmu politik dapat digunakan untuk Mengetahui latar belakang suatu perat. (UU)
  • 25. Hubungan antara HAN & HTNHubungan antara HAN & HTN Ada perbedaan prinsip Tidak ada perbedaan HAN adalah residu dari HTN, Hk.Pidana & Hk Perdata (Materiil) Kajian HTN dan HAN adlh sama dan dulunya satu cabang ilmu, pembedaannya karena perluasan kajian. HAN mempelajari negara dalam keadaan bergerak, HTN diam. HAN adalah hukum khusus, HTN hukum umum Terdapat dua pandangan mengenai hubungan tsb.
  • 26. NEGARANEGARA LOGEMANN---- NEGARA ADALAH SESUATU ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG BERTUJUAN DENGAN KEKUASAANNYA MENGATUR SERTA MENYELENGGARAKAN SUATU MASYARAKAT.
  • 27. UNSUR NEGARAUNSUR NEGARA 1. DAERAH/WILAYAH 2. MASYARAKAT 3. PENGUASA TERTINGGI 4. PENGAKUAN
  • 28. ASAS KEWARGANEGARAANASAS KEWARGANEGARAAN ASAS KETURUNAN / IUS SANGUINIS ASAS TEMAT KELAHIRAN / IUS SOLI
  • 29. IUS SANGUINISIUS SANGUINIS MENETAPKAN KEWARGANEGARAAN SESEORANG MENURUT PERTALIAN ATAU KETURUNAN DARI ORANG YBS
  • 30. IUS SOLIIUS SOLI MENETAPKAN KEWARGANEGARAAN SESERANG MENURUT DAERAH ATAU NEGARA TEMPAT IA DILAHIRKAN.
  • 31. STELSEL KEWARGANEGARAANSTELSEL KEWARGANEGARAAN STELSEL AKTIF ◦ ORG HARUS MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM TERTENTU SECARA AKTIF UNTUK MENJADI WN STELSEL PASIF ◦ ORANG DENGAN SENDIRINYA DIANGGAP MENJADI WN TANPA MELAKUKAN SUATU TINDAKAN HUKUM TERTENTU
  • 32. Hak Opsi yaitu hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam stelsel aktif) Hak Repudiasi yaitu hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (dalam stelsel pasif)