SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Kebijakan Pemerintah
Kolonial Inggris dan
Pelaksanaan tanam paksa
Nama Kelompok :
1. Probo suasono
2. Fuji mulki s.
3. Astrid clara
4. Miftahul Huda
5. Alviannur
6. Marsela
Pendahuluan
 peristiwa Belanda menyerah kepada Inggris melalui Kapitulasi Tuntang
(1811), menjadi awal pendudukan kolonial Inggris di Indonesia. Thomas Stamford
Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur EIC di Indonesia. Ia memegang
pemerintahan selama lima tahun (1811-1816) dengan membawa perubahan
berasas liberal. Raffles adalah seorang liberalis. Ia juga seorang terpelajar yang
berusaha memajukan ilmu pengetahuan bagi masa depan. Dia tertarik pada
sejarah, kebudayaan, dan seni. Hasil penyelidikannya dikumpulkan dalam buku
History of Java (1817). Ia juga menghidupkan kembali perkumpulan para ahli ilmu
pengetahuan, (Bataviaasch Genootschap). Ia juga membangun penelitian kebun
pertanian (sekarang Kebun Raya di Bogor). Ia juga menemukan bunga bangkai
yang diberi nama Rafflesia arnoldii yang berada di Kebun Raya Bogor tersebut.
 Pendudukan Inggris atas wilayah Indonesia tidak berbeda dengan penjajahan
bangsa Eropa lainnya. Raffles banyak mengadakan perubahan-perubahan, baik di
bidang ekonomi maupun pemerintahan. Raffles bermaksud menerapkan politik
kolonial seperti yang dijalankan oleh Inggris di India. Kebijakan Daendels yang
dikenal dengan nama Contingenten diganti dengan sistem sewa tanah (Landrent).
Sistem sewa tanah disebut juga sistem pajak tanah. Rakyat atau para petani harus
membayar pajak sebagai uang sewa, karena semua tanah dianggap milik negara.
Berikut ini pokok-pokok sistem Landrent.
a. Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan.
b. Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara bupati.
c. Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai
pemilik tanah.
 Pemerintahan Raffles didasarkan atas prinsip-prinsip liberal yang hendak
mewujudkan kebebasan dan kepastian hukum. Prinsip kebebasan mencakup
kebebasan menanam dan kebebasan perdagangan. Kesejahteraan hendak
dicapainya dengan memberikan kebebasan dan jaminan hukum kepada rakyat
sehingga tidak menjadi korban kesewenang-wenangan para penguasa.
Dalam pelaksanaannya, sistem Landrent di Indonesia mengalami
kegagalan, karena:
a. sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang luasnya
berbeda,
b. sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah,
c. terbatasnya jumlah pegawai, dan
d. masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang.
 Tindakan yang dilakukan oleh Raffles berikutnya adalah membagi wilayah
Jawa menjadi 16 daerah karesidenan. Hal ini mengandung maksud untuk
mempermudah pemerintah melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah
yang dikuasai. Setiap karesidenan dikepalai oleh seorang residen dan dibantu
oleh asisten residen.
Di samping itu Thomas Stamford Raffles juga memberi sumbangan positif bagi
Indonesia yaitu:
a. membentuk susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan pengadilan
Inggris,
b. menulis buku yang berjudul History of Java,
c. menemukan bunga Rafflesia-arnoldii, dan
d. merintis adanya Kebun Raya Bogor.
 Perubahan politik yang terjadi di Eropa mengakhiri pemerintahan Raffles di
Indonesia. Pada tahun 1814, Napoleon Bonaparte akhirnya menyerah kepada
Inggris. Belanda lepas dari kendali Prancis. Hubungan antara Belanda dan
Inggris sebenarnya akur, dan mereka mengadakan pertemuan di
London, Inggris. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan yang tertuang
dalam Convention of London 1814. Isinya Belanda memperoleh kembali
daerah jajahannya yang dulu direbut Inggris. Status Indonesia dikembalikan
sebagaimana dulu sebelum perang, yaitu di bawah kekuasaan Belanda.
Penyerahan wilayah Hindia Belanda dari Inggris kepada Belanda berlangsung
di Batavia pada tanggal 19 Agustus 1816. Inggris diwakili oleh John Fendall
dan Belanda diwakili oleh Mr. Ellout, van der Capellen, dan Buyskes.
Tanam paksa
 Cultuurstelsel (harafiah: Sistem Kultivasi atau secara kurang tepat
diterjemahkan sebagai Sistem Budaya) yang oleh sejarawan Indonesia
disebut sebagai Sistem Tanam Paksa, adalah peraturan yang dikeluarkan
oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang
mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami
komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan
dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan
hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak
memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun
milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
 Pada praktiknya peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti karena seluruh
wilayah pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan hasilnya
diserahkan kepada pemerintahan Belanda. Wilayah yang digunakan untuk
praktik cultuurstelstel pun tetap dikenakan pajak. Warga yang tidak
memiliki lahan pertanian wajib bekerja selama setahun penuh di lahan
pertanian.
 Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia
Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding
sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara
yang sangat dibutuhkan pemerintah. Petani yang pada jaman VOC wajib
menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman
tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada
pemerintah. Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar
bagi modal pada zaman keemasan kolonialis liberal Hindia-Belanda
pada1835 hingga 1940.
 Akibat sistem yang memakmurkan dan menyejahterakan negeri Belanda
ini, Van den Bosch selaku penggagas dianugerahi gelar Graaf oleh raja
Belanda, pada 25 Desember 1839.
 Cultuurstelsel kemudian dihentikan setelah muncul berbagai kritik dengan
dikeluarkannya UU Agraria 1870 dan UU Gula 1870, yang mengawali era
liberalisasi ekonomi dalam sejarah penjajahan Indonesia.
Terima kasih
Undang-Undang Agraria 1870
 Undang-Undang Agraria 1870 (bahasa Belanda: Agrarische Wet 1870) diberlakukan pada
tahun 1870 oleh Engelbertus de Waal (menteri jajahan) sebagai reaksi atas kebijakan
pemerintahHindia-Belanda di Jawa. Latar belakang dikeluarkannya Undang-Undang Agraria
(Agrarische Wet) antara lain karena kesewenangan pemerintah mengambil alih tanah rakyat.
Politikus liberal yang saat itu berkuasa di Belanda tidak setuju dengan Tanam Paksa di Jawa
dan ingin membantu penduduk Jawa sambil sekaligus keuntungan ekonomi dari tanah jajahan
dengan mengizinkan berdirinya sejumlah perusahaan swasta.
 UU Agraria memastikan bahwa kepemilikan tanah di Jawa tercatat. Tanah penduduk dijamin
sementara tanah tak bertuan dalam sewaan dapat diserahkan. UU ini dapat dikatakan
mengawali berdirinya sejumlah perusahaan swasta di Hindia-Belanda.
 UU Agraria sering disebut sejalan dengan Undang-Undang Gula 1870, sebab kedua UU itu
menimbulkan hasil dan konsekuensi besar atas perekonomian di Jawa.
Undang-undang Gula
 Undang-undang Gula (bahasa Belanda: Suikerwet) yang disahkan pada
tahun 1870 mengatur penghapusan kewajiban budidaya tebu kepada petani secara
bertahap di Hindia-Belanda. Pada tahun 1891, proses itu berjalan sempurna.
Keluarnya aturan ini, yang dikeluarkan pada tahun yang sama dengan Undang-
undang Agraria 1870, adalah untuk menghapus Cultuurstelsel. Pola yang dicontoh
adalah perkebunan tembakau di Sumatera Utara.
 Melalui UU Gula, perusahaan-perusahaan swasta Eropa mulai berinvestasi di
Hindia-Belanda di bidang perkebunan. Gula mentah yang diekstrak dari tebu oleh
pabrik-pabrik gula dikirim ke Belanda untuk dirafinasi dan dipasarkan. Akibat praktik
ini, Hindia-Belanda, khususnya Jawa, tetap terkungkung kemiskinan, sementara
ekonomi Belanda berkembang.
16 karesidenan
• Karesidenan Banten (Bantam)
• Karesidenan Banyumas
• Karesidenan Bogor (Buitenzorg)
• Karesidenan Cirebon (Tjirebon)
• Karesidenan Jakarta (Batavia)
• Karesidenan Karawang (Kerawang)
• Karesidenan Kediri
• Karesidenan Madiun (Madioen)
• Karesidenan Madura (Madoera)
• Karesidenan Malang (Pasoeroewan)
• Karesidenan Pekalongan
• Karesidenan Semarang (Samarang)
• Karesidenan Surabaya
• Karesidenan
Surakarta (Soerakarta), statusnya
dinaikkan menjadi provinsi
• Karesidenan
Yogyakarta (Jogjakarta), statusnya
dinaikkan menjadi provinsi pada tahun
1928
• Karesidenan Priangan (Preanger)
East Indies Company (EIC)
 East Indies Company (EIC) adalah sebuah kantor dagang Inggris yang
didirikan tahun 1600 di London, EIC mengemban misi untuk hubungan dagang
dengan Indonesia. karena dalam kenyataannya Inggris memang lebih dulu
datang ke Indonesia sebelum Belanda. Mereka mengirimkan beberapa
voyages (gugusan kapal) ke kepulauan nusantara. Inggris memberanikan diri
untuk berlayar sejauh itu karena sebelumnya telah ikut dengan armada
Portugis.
Liberalisme
 Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan
individu, baik dalam kehidupan politik, ekonomi dan kebudayaan. Paham
liberalisme muncul karena kekuasaan raja sangat mutlak atau absolut yaitu
tidak memberikan kebebasan pada rakyatnya.
 Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni
Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property).[2]
Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang
bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme
tadi:
 Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia
mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan
baik politik, sosial, ekonomidan kebudayaan. [2] Namun karena kualitas manusia yang
berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan
tergantung kepada kemampuannya masing-masing
 Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang
mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap
penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan
politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan
dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan
egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)[2]
 Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh
bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak
rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed)[2]
 Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela
dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan
hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah
adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk
menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi
(Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.[2]
 Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of
Individual)[2]
 Negara hanyalah alat (The State is Instrument). [2] Negara itu sebagai suatu
mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar
dibandingkan negara itu sendiri. [2] Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan
bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya
sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang
secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.[2]
 Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse
Dogatism).[2] Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John
Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu
didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah
berubah.[2]

More Related Content

What's hot

Maluku angkat senjata (kelompok 2)
Maluku angkat senjata (kelompok 2)Maluku angkat senjata (kelompok 2)
Maluku angkat senjata (kelompok 2)Ulva Susanti
 
Zaman penjajahan
Zaman penjajahanZaman penjajahan
Zaman penjajahanFitri117
 
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptx
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptxpengaruh monopoli dalam perdagangan.pptx
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptxDianSari90
 
Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sejarah...
Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sejarah...Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sejarah...
Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sejarah...Mustofa Hidayat
 
integrasi Timor timur.pptx
integrasi Timor timur.pptxintegrasi Timor timur.pptx
integrasi Timor timur.pptxpancaparhusip1
 
PENGARUH KEBIJAKAN KERJA PAKSA [Bab IV Sub B Bagian 2]
PENGARUH KEBIJAKAN KERJA PAKSA [Bab IV Sub B Bagian 2]PENGARUH KEBIJAKAN KERJA PAKSA [Bab IV Sub B Bagian 2]
PENGARUH KEBIJAKAN KERJA PAKSA [Bab IV Sub B Bagian 2]Rani Insani
 
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)Ayu Aliyatun
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Tonny Basuki
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaDavid Adi Nugroho
 
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1Rani Insani
 
ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISME
ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISMEANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISME
ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISMECaks Munn
 
Rute perjalanan bangsa portugis ke indonesia
Rute perjalanan bangsa portugis ke indonesiaRute perjalanan bangsa portugis ke indonesia
Rute perjalanan bangsa portugis ke indonesiaAyu Aliyatun
 
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Suci Mairoza Sya
 
Ppt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di IndonesiaPpt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di IndonesiaDoris Agusnita
 
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belandaDominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belandaReynal Dasukma Hidayat
 
Akulturasi kebudayaan asli, hindhu - buddha, dan islam di indonesia (sejarah)
Akulturasi kebudayaan asli, hindhu - buddha, dan islam di indonesia (sejarah)Akulturasi kebudayaan asli, hindhu - buddha, dan islam di indonesia (sejarah)
Akulturasi kebudayaan asli, hindhu - buddha, dan islam di indonesia (sejarah)wiwwin27
 

What's hot (20)

Maluku angkat senjata (kelompok 2)
Maluku angkat senjata (kelompok 2)Maluku angkat senjata (kelompok 2)
Maluku angkat senjata (kelompok 2)
 
Zaman penjajahan
Zaman penjajahanZaman penjajahan
Zaman penjajahan
 
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptx
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptxpengaruh monopoli dalam perdagangan.pptx
pengaruh monopoli dalam perdagangan.pptx
 
Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sejarah...
Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sejarah...Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sejarah...
Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sejarah...
 
integrasi Timor timur.pptx
integrasi Timor timur.pptxintegrasi Timor timur.pptx
integrasi Timor timur.pptx
 
(Sejarah) tanam paksa
(Sejarah) tanam paksa(Sejarah) tanam paksa
(Sejarah) tanam paksa
 
PENGARUH KEBIJAKAN KERJA PAKSA [Bab IV Sub B Bagian 2]
PENGARUH KEBIJAKAN KERJA PAKSA [Bab IV Sub B Bagian 2]PENGARUH KEBIJAKAN KERJA PAKSA [Bab IV Sub B Bagian 2]
PENGARUH KEBIJAKAN KERJA PAKSA [Bab IV Sub B Bagian 2]
 
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
Bab 4 ips kelas 8 (perkembangan kolonialisme & imperialisme barat)
 
Indonesia pasca VOC
Indonesia pasca VOCIndonesia pasca VOC
Indonesia pasca VOC
 
Agresi militer 2
Agresi militer 2Agresi militer 2
Agresi militer 2
 
Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa Asal usul nenek moyang Bangsa
Asal usul nenek moyang Bangsa
 
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi BangsaPerjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa
 
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
Perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme bagian 1
 
ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISME
ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISMEANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISME
ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERALISME
 
Rute perjalanan bangsa portugis ke indonesia
Rute perjalanan bangsa portugis ke indonesiaRute perjalanan bangsa portugis ke indonesia
Rute perjalanan bangsa portugis ke indonesia
 
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1Organisasi pergerakan indonesia Part 1
Organisasi pergerakan indonesia Part 1
 
Masa pemerintahan van den bosch
Masa pemerintahan van den boschMasa pemerintahan van den bosch
Masa pemerintahan van den bosch
 
Ppt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di IndonesiaPpt kerajaan islam di Indonesia
Ppt kerajaan islam di Indonesia
 
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belandaDominasi Pemerintahan Kolonial belanda
Dominasi Pemerintahan Kolonial belanda
 
Akulturasi kebudayaan asli, hindhu - buddha, dan islam di indonesia (sejarah)
Akulturasi kebudayaan asli, hindhu - buddha, dan islam di indonesia (sejarah)Akulturasi kebudayaan asli, hindhu - buddha, dan islam di indonesia (sejarah)
Akulturasi kebudayaan asli, hindhu - buddha, dan islam di indonesia (sejarah)
 

Similar to Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :)

rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesiarangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesiaArini Dina Hanifa
 
Sejarah kedatangan bangsa belanda
Sejarah kedatangan bangsa belandaSejarah kedatangan bangsa belanda
Sejarah kedatangan bangsa belandasetyarinima
 
Penjajahan_Kolonial_Belanda_di_Indonesia.pptx
Penjajahan_Kolonial_Belanda_di_Indonesia.pptxPenjajahan_Kolonial_Belanda_di_Indonesia.pptx
Penjajahan_Kolonial_Belanda_di_Indonesia.pptxSlowBers
 
PPT MATERI PENJAJAHAN BELANDA.pptx
PPT MATERI PENJAJAHAN BELANDA.pptxPPT MATERI PENJAJAHAN BELANDA.pptx
PPT MATERI PENJAJAHAN BELANDA.pptxJuliBriana2
 
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.ppt
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.pptMasa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.ppt
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.pptShadrinaChaerunissa
 
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di IndonesiaPPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesiayasintaeriyanti
 
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.dinailmikamila
 
Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8
Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8
Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8Holywood
 
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesiaPerkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesiaayu larissa
 
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-voc
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-vocBab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-voc
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-vockucingi
 
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda Tita Rosita
 
PEMDA OTDA 3.pptx
PEMDA OTDA 3.pptxPEMDA OTDA 3.pptx
PEMDA OTDA 3.pptxReisdro
 
IPS Kelas 8 Bab 2
IPS Kelas 8 Bab 2IPS Kelas 8 Bab 2
IPS Kelas 8 Bab 2Rifqi Bagja
 
5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesia5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesiaWinda Rizkiana
 

Similar to Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :) (20)

rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesiarangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
rangkuman IPS kelas 8 masa kolonialisme Barat diIndonesia
 
Sejarah kedatangan bangsa belanda
Sejarah kedatangan bangsa belandaSejarah kedatangan bangsa belanda
Sejarah kedatangan bangsa belanda
 
Penjajahan_Kolonial_Belanda_di_Indonesia.pptx
Penjajahan_Kolonial_Belanda_di_Indonesia.pptxPenjajahan_Kolonial_Belanda_di_Indonesia.pptx
Penjajahan_Kolonial_Belanda_di_Indonesia.pptx
 
Masa deandleas.ppt
Masa deandleas.pptMasa deandleas.ppt
Masa deandleas.ppt
 
Colonialisme
ColonialismeColonialisme
Colonialisme
 
Kerja rodi
Kerja rodiKerja rodi
Kerja rodi
 
Kerja rodi
Kerja rodiKerja rodi
Kerja rodi
 
PPT MATERI PENJAJAHAN BELANDA.pptx
PPT MATERI PENJAJAHAN BELANDA.pptxPPT MATERI PENJAJAHAN BELANDA.pptx
PPT MATERI PENJAJAHAN BELANDA.pptx
 
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.ppt
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.pptMasa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.ppt
Masa Kolonialisme Setelah VOC sampai Ke masa Ekonomi Liberal.ppt
 
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di IndonesiaPPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
PPT BAB 1 Sejarah XI.pdf Materi sejarah kelas xi Kolonialisme Barat di Indonesia
 
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
Kondisi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan.
 
Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8
Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8
Kolonialisme dan imperialisme barat Kls 8
 
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesiaPerkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
Perkembangan Pengaruh Barat dan Masa Pendudukan Jepang di indonesia
 
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-voc
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-vocBab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-voc
Bab 1-perkembangan-kolonialisme-bangsa-barat-pasca-voc
 
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
sejarah indonesia Pemerintahan kolonial belanda
 
PEMDA OTDA 3.pptx
PEMDA OTDA 3.pptxPEMDA OTDA 3.pptx
PEMDA OTDA 3.pptx
 
IPS Kelas 8 Bab 2
IPS Kelas 8 Bab 2IPS Kelas 8 Bab 2
IPS Kelas 8 Bab 2
 
Sejarah pereokonomian indonesia
Sejarah pereokonomian indonesiaSejarah pereokonomian indonesia
Sejarah pereokonomian indonesia
 
Pemerintahan kolonial
Pemerintahan kolonialPemerintahan kolonial
Pemerintahan kolonial
 
5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesia5.belanda di indonesia
5.belanda di indonesia
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Kebijakan pemerintah kolonial inggris dan pelaksanaan tanam paksa :)

  • 1. Kebijakan Pemerintah Kolonial Inggris dan Pelaksanaan tanam paksa Nama Kelompok : 1. Probo suasono 2. Fuji mulki s. 3. Astrid clara 4. Miftahul Huda 5. Alviannur 6. Marsela
  • 2. Pendahuluan  peristiwa Belanda menyerah kepada Inggris melalui Kapitulasi Tuntang (1811), menjadi awal pendudukan kolonial Inggris di Indonesia. Thomas Stamford Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur EIC di Indonesia. Ia memegang pemerintahan selama lima tahun (1811-1816) dengan membawa perubahan berasas liberal. Raffles adalah seorang liberalis. Ia juga seorang terpelajar yang berusaha memajukan ilmu pengetahuan bagi masa depan. Dia tertarik pada sejarah, kebudayaan, dan seni. Hasil penyelidikannya dikumpulkan dalam buku History of Java (1817). Ia juga menghidupkan kembali perkumpulan para ahli ilmu pengetahuan, (Bataviaasch Genootschap). Ia juga membangun penelitian kebun pertanian (sekarang Kebun Raya di Bogor). Ia juga menemukan bunga bangkai yang diberi nama Rafflesia arnoldii yang berada di Kebun Raya Bogor tersebut.
  • 3.  Pendudukan Inggris atas wilayah Indonesia tidak berbeda dengan penjajahan bangsa Eropa lainnya. Raffles banyak mengadakan perubahan-perubahan, baik di bidang ekonomi maupun pemerintahan. Raffles bermaksud menerapkan politik kolonial seperti yang dijalankan oleh Inggris di India. Kebijakan Daendels yang dikenal dengan nama Contingenten diganti dengan sistem sewa tanah (Landrent). Sistem sewa tanah disebut juga sistem pajak tanah. Rakyat atau para petani harus membayar pajak sebagai uang sewa, karena semua tanah dianggap milik negara. Berikut ini pokok-pokok sistem Landrent. a. Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan. b. Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa perantara bupati. c. Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai pemilik tanah.
  • 4.  Pemerintahan Raffles didasarkan atas prinsip-prinsip liberal yang hendak mewujudkan kebebasan dan kepastian hukum. Prinsip kebebasan mencakup kebebasan menanam dan kebebasan perdagangan. Kesejahteraan hendak dicapainya dengan memberikan kebebasan dan jaminan hukum kepada rakyat sehingga tidak menjadi korban kesewenang-wenangan para penguasa. Dalam pelaksanaannya, sistem Landrent di Indonesia mengalami kegagalan, karena: a. sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang luasnya berbeda, b. sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah, c. terbatasnya jumlah pegawai, dan d. masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang.
  • 5.  Tindakan yang dilakukan oleh Raffles berikutnya adalah membagi wilayah Jawa menjadi 16 daerah karesidenan. Hal ini mengandung maksud untuk mempermudah pemerintah melakukan pengawasan terhadap daerah-daerah yang dikuasai. Setiap karesidenan dikepalai oleh seorang residen dan dibantu oleh asisten residen. Di samping itu Thomas Stamford Raffles juga memberi sumbangan positif bagi Indonesia yaitu: a. membentuk susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan pengadilan Inggris, b. menulis buku yang berjudul History of Java, c. menemukan bunga Rafflesia-arnoldii, dan d. merintis adanya Kebun Raya Bogor.
  • 6.  Perubahan politik yang terjadi di Eropa mengakhiri pemerintahan Raffles di Indonesia. Pada tahun 1814, Napoleon Bonaparte akhirnya menyerah kepada Inggris. Belanda lepas dari kendali Prancis. Hubungan antara Belanda dan Inggris sebenarnya akur, dan mereka mengadakan pertemuan di London, Inggris. Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan yang tertuang dalam Convention of London 1814. Isinya Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang dulu direbut Inggris. Status Indonesia dikembalikan sebagaimana dulu sebelum perang, yaitu di bawah kekuasaan Belanda. Penyerahan wilayah Hindia Belanda dari Inggris kepada Belanda berlangsung di Batavia pada tanggal 19 Agustus 1816. Inggris diwakili oleh John Fendall dan Belanda diwakili oleh Mr. Ellout, van der Capellen, dan Buyskes.
  • 7. Tanam paksa  Cultuurstelsel (harafiah: Sistem Kultivasi atau secara kurang tepat diterjemahkan sebagai Sistem Budaya) yang oleh sejarawan Indonesia disebut sebagai Sistem Tanam Paksa, adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya (20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang sudah dipastikan dan hasil panen diserahkan kepada pemerintah kolonial. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebun-kebun milik pemerintah yang menjadi semacam pajak.
  • 8.  Pada praktiknya peraturan itu dapat dikatakan tidak berarti karena seluruh wilayah pertanian wajib ditanami tanaman laku ekspor dan hasilnya diserahkan kepada pemerintahan Belanda. Wilayah yang digunakan untuk praktik cultuurstelstel pun tetap dikenakan pajak. Warga yang tidak memiliki lahan pertanian wajib bekerja selama setahun penuh di lahan pertanian.  Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam praktik ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan penerimaan negara yang sangat dibutuhkan pemerintah. Petani yang pada jaman VOC wajib menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus menanam tanaman tertentu dan sekaligus menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada pemerintah. Aset tanam paksa inilah yang memberikan sumbangan besar bagi modal pada zaman keemasan kolonialis liberal Hindia-Belanda pada1835 hingga 1940.
  • 9.  Akibat sistem yang memakmurkan dan menyejahterakan negeri Belanda ini, Van den Bosch selaku penggagas dianugerahi gelar Graaf oleh raja Belanda, pada 25 Desember 1839.  Cultuurstelsel kemudian dihentikan setelah muncul berbagai kritik dengan dikeluarkannya UU Agraria 1870 dan UU Gula 1870, yang mengawali era liberalisasi ekonomi dalam sejarah penjajahan Indonesia.
  • 11. Undang-Undang Agraria 1870  Undang-Undang Agraria 1870 (bahasa Belanda: Agrarische Wet 1870) diberlakukan pada tahun 1870 oleh Engelbertus de Waal (menteri jajahan) sebagai reaksi atas kebijakan pemerintahHindia-Belanda di Jawa. Latar belakang dikeluarkannya Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) antara lain karena kesewenangan pemerintah mengambil alih tanah rakyat. Politikus liberal yang saat itu berkuasa di Belanda tidak setuju dengan Tanam Paksa di Jawa dan ingin membantu penduduk Jawa sambil sekaligus keuntungan ekonomi dari tanah jajahan dengan mengizinkan berdirinya sejumlah perusahaan swasta.  UU Agraria memastikan bahwa kepemilikan tanah di Jawa tercatat. Tanah penduduk dijamin sementara tanah tak bertuan dalam sewaan dapat diserahkan. UU ini dapat dikatakan mengawali berdirinya sejumlah perusahaan swasta di Hindia-Belanda.  UU Agraria sering disebut sejalan dengan Undang-Undang Gula 1870, sebab kedua UU itu menimbulkan hasil dan konsekuensi besar atas perekonomian di Jawa.
  • 12. Undang-undang Gula  Undang-undang Gula (bahasa Belanda: Suikerwet) yang disahkan pada tahun 1870 mengatur penghapusan kewajiban budidaya tebu kepada petani secara bertahap di Hindia-Belanda. Pada tahun 1891, proses itu berjalan sempurna. Keluarnya aturan ini, yang dikeluarkan pada tahun yang sama dengan Undang- undang Agraria 1870, adalah untuk menghapus Cultuurstelsel. Pola yang dicontoh adalah perkebunan tembakau di Sumatera Utara.  Melalui UU Gula, perusahaan-perusahaan swasta Eropa mulai berinvestasi di Hindia-Belanda di bidang perkebunan. Gula mentah yang diekstrak dari tebu oleh pabrik-pabrik gula dikirim ke Belanda untuk dirafinasi dan dipasarkan. Akibat praktik ini, Hindia-Belanda, khususnya Jawa, tetap terkungkung kemiskinan, sementara ekonomi Belanda berkembang.
  • 13. 16 karesidenan • Karesidenan Banten (Bantam) • Karesidenan Banyumas • Karesidenan Bogor (Buitenzorg) • Karesidenan Cirebon (Tjirebon) • Karesidenan Jakarta (Batavia) • Karesidenan Karawang (Kerawang) • Karesidenan Kediri • Karesidenan Madiun (Madioen) • Karesidenan Madura (Madoera) • Karesidenan Malang (Pasoeroewan) • Karesidenan Pekalongan • Karesidenan Semarang (Samarang) • Karesidenan Surabaya • Karesidenan Surakarta (Soerakarta), statusnya dinaikkan menjadi provinsi • Karesidenan Yogyakarta (Jogjakarta), statusnya dinaikkan menjadi provinsi pada tahun 1928 • Karesidenan Priangan (Preanger)
  • 14. East Indies Company (EIC)  East Indies Company (EIC) adalah sebuah kantor dagang Inggris yang didirikan tahun 1600 di London, EIC mengemban misi untuk hubungan dagang dengan Indonesia. karena dalam kenyataannya Inggris memang lebih dulu datang ke Indonesia sebelum Belanda. Mereka mengirimkan beberapa voyages (gugusan kapal) ke kepulauan nusantara. Inggris memberanikan diri untuk berlayar sejauh itu karena sebelumnya telah ikut dengan armada Portugis.
  • 15. Liberalisme  Liberalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya kebebasan individu, baik dalam kehidupan politik, ekonomi dan kebudayaan. Paham liberalisme muncul karena kekuasaan raja sangat mutlak atau absolut yaitu tidak memberikan kebebasan pada rakyatnya.  Ada tiga hal yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property).[2]
  • 16. Dibawah ini, adalah nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi:  Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being). Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomidan kebudayaan. [2] Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya masing-masing  Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the Others Reason Equally.)[2]  Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or The Governed)[2]
  • 17.  Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan sosial.[2]  Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of Individual)[2]  Negara hanyalah alat (The State is Instrument). [2] Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. [2] Di dalam ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.[2]  Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse Dogatism).[2] Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.[2]