Otot jantung memiliki ciri khas bergaris-garis melintang dan bekerja secara teratur tanpa lelah untuk memungkinkan jantung meremas secara berkelanjutan. Otot polos dan lurik memiliki ciri khas tersendiri seperti bentuk, kecepatan kontraksi, dan mekanisme kerja yang memungkinkan pergerakan tubuh. Kontraksi otot dihasilkan oleh mekanisme pergeseran filamen aktin dan miosin yang melibatkan energi dari
2. Setiap saat jantung kita
berdenyut, mengapa dalam
mekanismenya struktur jantung
dapat melakukan gerakan
“meremas” ?
3.
4. OTOT JANTUNG
CIRI-CIRI :
- Bergaris-garis melintang
- Bekerja teratur terus menerus
- Tidak cepat lelah
- Mengerutnya lebih cepat dan lebih halus dari otot polos
- Bekerja di luar kesadaran kita
5. OTOT POLOS
CIRI-CIRI :
- Gelap dan tak tampak garis melintang
- Berkontraksinya pelan-pelan
- Tidak mudah lelah
- Bekerja diluar kehendak
6. OTOT LURIK
CIRI-CIRI :
- Melekat pada tulang
- Bagian urat pada kedua ujungnya disebut tendo
- Bagian daging yang ada di tengah disebut venter
- Tempat melekatnya tendo yang tak banyak bergerak disebut
origo (kepala)
- Perlekatan tendo yang banyak bergerak disebut insertio (ekor)
7. M A T E R I
Kelainan pada otot
Struktur otot
Macam-macam otot
Komposisi Otot
Fungsi Otot
Pengertian Otot
Fungsi Otot
-mempertahankan sikap tubuh.
-melakukan berbagai macam
pergerakan, diantaranya
menyangkut anggota tubuh.
-mendorong berbagai macam zat
yang terdapat didalam saluran
misalnya gerakan makanan dalam
saluran cerna,
-mendorong zat yang tersimpan
dalam suatu kantung, misalnya
empedu
-mengatur diameter saluran
misalnya diameter pembuluh
darah, diameter saluran nafas.
8. Ekspresi Senyum
Levator labii superior
mengangkat bibir atas
Zigomatikus mayor, minor
dan risorius menarik sudut
mulut dan bibir ke atas
dan ke arah samping
9. Ekspresi Cemberut
Otot platisma dan depresor menarik
mulut dan sudut bibir ke bawah
Mentalis mengerutkan dagu
Korugator supersilia mengerutkan alis
Dilator naris memperlebar lubang hidung
Orbikularis okuli menyipitkan mata
10. Kenali Ototmu...
Pada saat otot bekerja (melakukan gerakan),
apakah membutuhkan energi?
Bagaimana jika tubuh kita dalam keadaan lemah
(energi berkurang), apakah masih dapat
melakukan kerja seperti biasa?
Jelaskan bagaimana mekanisme faal yang
terjadi.
11. Otot Berdasarkan Perlekatannya
• Origo : ujung otot melekat pada tulang yang tidak
dapat bergerak. Origo otot meliputi bisep (dua
tendon) dan trisep (tiga tendon)
• Insersio : ujung otot melekat pada tulang yang
bergerak
• Tendon : bagian urat pada kedua ujungnya (jaringan
ikat yang kuat)
• Venter : bagian daging
(fibrae otot) yang ada di
tengah-tengah.
15. Sarkolema : membran yang melapisi suatu sel
otot yang fungsinya sebagai pelindung otot
Sarkoplasma : cairan sel otot yang fungsinya
untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen
berada
Miofilamen : benang-benang/filamen halus yang
berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2
macam, yakni :
a. Miofilamen homogen (terdapat pada otot
polos)
b. Miofilamen heterogen (terdapat pada otot
jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot
lurik).
16.
17. • Miofibril: sebuah bentukan silindris yang
memanjang sepanjang otot lurik, yang mengandung
filamen aktin dan miosin.
• Sarkomer: Struktur dan fungsional terkecil kontraksi
otot. ditemui pada miofibril. dibagi menjadi pita H,
A dan I.
• Aktin: filament kontraktil yang tipis yang
mengandung sisi “aktif” dan “ikatan”.
• Miosin: protein filamen yang lebih tebal dengan
penonjolan yang dikenal dengan kepala miosin.
• Tropomiosin: sebuah protein aktin pengikat yang
mengatur kontraksi otot.
• Troponin: protein kompleks yang melekat pada
Tropomiosin.
18. Mekanisme Sliding Fillament
Hansen dan Huxly (l955):
• kontraksi didasarkan adanya dua set
filamen di dalam sel otot kontraktil yang
berupa filament aktin dan filamen miosin.
• Kontraksi otot diawali dengan pengeluaran
asetilkolin yang menyebabkan potensial
aksi ke seluruh permukan membran otot.
• Hal ini menyebabkan ion-ion kalsium lepas
dalam jumlah besar ke dalam sarkoplasma.
Ion-ion kalsium mengaktifkan kekuatan
filament aktin untuk menarik kepala
filament miosin.
• Rangsangan yang diterima oleh
asetilkolin menyebabkan aktomiosin
mengerut (kontraksi). Kontraksi ini
memerlukan energi
19. • Pada waktu kontraksi, filamen aktin
meluncur di antara miosin ke dalam
zona H (zona H adalah bagian terang
di antara 2 pita gelap).
• Dengan demikian serabut otot
menjadi memendek, yang tetap
panjangnya ialah Pita A (pita gelap),
sedangkan Pita I (pita terang) dan
zona H bertambah pendek waktu
kontraksi.
• Ujung miosin dapat mengikat ATP
dan menghidrolisisnya menjadi ADP.
Mekanisme Sliding Fillament
Hansen dan Huxly (l955):
20. • Beberapa energi dilepaskan
dengan cara memotong
pemindahan ATP ke miosin yang
berubah bentuk ke konfigurasi
energi tinggi.
• Miosin yang berenergi tinggi ini
kemudian mengikatkan diri dengan
kedudukan khusus pada aktin
membentuk jembatan silang (cross
bridge).
• Kemudian simpanan energi miosin
dilepaskan, dan ujung miosin lalu
beristirahat dengan energi rendah,
pada saat inilah terjadi relaksasi.
Mekanisme Sliding Fillament
Hansen dan Huxly (l955):
21. • Relaksasi ini mengubah sudut
perlekatan ujung myosin
menjadi miosin ekor.
• Ikatan antara miosin energi
rendah dan aktin terpecah
ketika molekul baru ATP
bergabung dengan ujung
miosin.
• Kemudian siklus tadi
berulang Iagi.
Mekanisme Sliding Fillament
Hansen dan Huxly (l955):
22. M A T E R I
Kelainan pada otot
Struktur otot
Macam-macam otot
Komposisi Otot
Fungsi Otot
Pengertian Otot
Komposisi Otot
Otot mengandung 75%-80% air.
Bahan anorganik Terdapat dalam
bentuk ion. Kalium dan natrium
merupakan ion-ion yang sangat
penting untuk otot karena akan
berperanan dalam penerimaan
rangsangan kontraksi otot. dan
Bahan organik Bahan organik lain
yang terdapat dalam otot antara
lain glikogen, lipida, steroid, dan
persenyawaan lain seperti ATP,
kreatin, fosfo kreatin.
Lanjutkan
S I s t e m M u s c u l a r
23. KINERJA OTOT
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi
sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian
tengahnya menggelembung (membesar). Karena
memendek maka tulang yang dilekati oleh otot
tersebut akan tertarik atau terangkat. Agar tulang
dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus
mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke
posisi semula.
24. • Gerak Antagonis
Contoh gerak antagonis yaitu kerja otot bisep dan
trisep pada lengan atas dan lengan bawah.
Otot bisep adalah otot yang mempunyai dua
tendon ( dua ujung ) yang melekat pada tulang
dan terletak di lengan atas bagian depan.
Otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga
tendon ( tiga ujung ) yang melekat pada tulang
dan terletak di lengan atas bagian belakang.
Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep
berkontraksi dan otot trisep berelaksasi.
Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep
berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
26. • Gerak Sinergis
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2 otot yang
bergerak dengan arah yang sama.
Contoh : gerak tangan menengadah dan
menelungkup. Gerak ini terjadi karena kerja
sama antara otot pronator teres dengan otot
pro nator kuadratus.
28. Pengaruh makanan terhadap masa
otot
Selama ini orang mengatakan bahwa bayam
adalah makanan yang paling baik untuk
membentuk otot. Bayam merupakan bahan
bakar otot, karena mampu meningkatkan
sintesis protein hingga mencapai 120 persen
sehingga jaringan otot mampu memperbaiki
dirinya sendiri.
30. Energi untuk kontraksi otot
Energi untuk kontraksi otot diperoleh dari penguraian ATP (Adenosin
trifosfat). Sewaktu kontraksi ATP terurai menjadi ADP (Adenosin difosfat)
dan melepaskan energi yang digunakan untuk mengikatkan aktin dan
miosin. Selanjutnya ADP masih dapat dipecah lagi menjadi AMP dan
melepaskan energi. Bila ATP dan ADP dalam otot telah habis, maka otot
tidak mampu lagi berkontraksi. Untuk dapat berkontraksi kembali maka
ATP harus dibentuk lagi.
Energi untuk membentuk kembali ATP berasal dari hasil penguraian
glikogen. Glikogen akan diubah dulu menjadi laktasidogen lalu diubah
menjadi glukosa (bentuk gula yang larut dalam darah). Glukosa akan
dioksidasi secara aerob dan menghasilkan energi untuk mengikatkan
gugus P pada ADP sehingga terbentuk ATP yang siap kembali digunakan
untuk sumber energi bagi kontraksi otot. Proses respirasi aerob ini
dilepaskan CO2 dan H2O.
Bila otot bekerja amat keras diperlukan banyak ATP yang tidak bisa
tercukupi dengan respirasi aerob saja. Untuk itu selain respirasi aerob,
juga berlangsung respirasi anaerob dimana glukosa dipecah tanpa oksigen
menghasilkan energi dan CO2 dengan hasil samping asam laktat yang
menyebabkan lelah dan linu pada otot.
31. KRAM PADA OTOT
Kram otot : nyeri yang diakibatkan oleh kontraksi
terus-menerus yang dialami oleh otot atau kelompok
otot. Kram otot ini dapat mengenai semua jenis otot
terutama pada otot-otot besar, seperti kaki, perut dan
tangan.
Penyebab: beberapa kondisi yang
beresiko menyebabkan terjadinya kram
adalah kondisi otot yang terlalu lelah,
penggunaan kontraksi otot yang
tiba-tiba (kurang pemanasan dan
penegangan serta gangguan sirkulasi
darah ke otot)
32. Kelainan pada otot
Palsi serebral berdampak pada postur
tubuh, keseimbangan dan fungsi
motorik. Kerusakan otak selama atau
sebelum melahirkan menyebabkan
hilangnya kekencangan otot, sehingga
sulit untuk melakukan tugas sehari-hari.
Ini adalah salah satu kelainan bawaan
yang paling umum.
Miastenia gravis menyebabkan
kelemahan otot dan kelelahan.
menyebabkan otak kehilangan kontrol
atas otot-otot ini, yang dapat
menyebabkan kesulitan bernapas dan
menelan.
33. Kelainan pada otot
Distrofi adalah penyakit genetik yang
merusak serat otot. Gejala-gejala
penyakit distrofi yaitu kelemahan,
kehilangan mobilitas dan kurangnya
koordinasi.
Fibromyalgia adalah gangguan yang
ditandai dengan nyeri otot yang luas,
kekakuan, kelelahan, dan nyeri di daerah
tertentu.