Dokumen ini membahas sifat-sifat fisiologis otot seperti elastisitas, ekstensibilitas, dan kontraktilitas. Juga dibahas gangguan eksitabilitas dan konduktivitas otot akibat denervasi yang menyebabkan penurunan aktivitas sel otot dan atrophy. Program fisioterapi untuk otot denervasi meliputi stimulasi elektrikal untuk menjaga kontraksi otot, stretching aktif, dan latihan penguatan otot antagonis.
2. Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali keukuran semula
Ekstensibilitas : kemampuan otot untuk terulur (stretch)
Kontraktilitas : kemampuan otot untuk kontraksi (konsentrik-eksentrik)
Eksitabilitas/konduktivitas : kemampuan otot dalam menerima rangsang/stimulasi saraf
motoris
3. Gangguan eksitabilitas/konduktivitas
Gangguan eksitabilitas/konduktivitas ditunjukkan
dengan gangguan inervasi saraf motorik
Tidak adanya inervasi saraf motorik sering
diistilahkan sebagai “denervasi” (denervated
muscle)
Denervasi otot menyebabkan aktivitas sel otot
(myocyte) menurun/tidak ada aktivitas
Jumlah serabut otot berkurang (atrophy)
Gangguan saraf tepi (Lower Motor Neuron
Syndrome)
4. Ketika eksitabilitas/konduktivitas
otot terganggu, maka
sifat/kemampuan otot dalam
melakukan kontraksi juga terganggu
Ekstensibilitas boleh jadi terganggu,
karena posisi statis memendek terus
menerus
Elastisitas juga
terganggu
Bagaimana
memastikan otot
terganggu
eksitabilitas/
konduktivitasnya?
Strength Duration
Curve (chronaxie)
Penggunaan durasi
pulsa 1 detik pada
arus rectangular
Nilai chronaxie
normal < 1ms (cc)
&
< 0.1ms (cv)
5. Program Fisioterapi
Denervasi otot menampilkan tanda gejala a tonus, a reflex dan cepat atrophy
Kontraksi menjaga aktivitas sel otot (myocyte) sehingga serabut otot terjaga/ tidak
atrophy
Stimulasi otot dengan elektrikal stimulasi, memberikan hak otot untuk kontraksi
Latihan penguatan otot ? (mustahil)
Latihan aktif ? (tidak mungkin)
Apa program fisioterapi ketika terjadi denervasi otot?