Dokumen tersebut membahas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) yang merupakan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pemangku kepentingan seperti karyawan, konsumen, masyarakat dan lingkungan. CSR bertujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat serta menjaga keberlanjutan lingkungan, sementara etika bisnis berkaitan dengan nilai-nilai yang dipegang oleh organisasi. Keduanya saling berhubungan dan penting bagi
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
CSR-Business Ethics
1. Nama: Vidya Anggraeni
NIM :55118110102
Mata Kuliah : Business Ethics & Good Governance
Tema : Corporate Social Responsibilities
Dosen : Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM.
Busines Ethics & Good Governance : Corporate Social Responsibilities
CSR (Corporate Social Responsibility) saat ini sudah tidak asing lagi di kalangan
masyarakat umum, sebagai respon perusahaan terhadap lingkungan masyarakat. CSR
berkaitan dengan tanggung jawab sosial, kesejahteraan sosial dan pengelolaan
kualitas hidup masyarakat. Industri dan korporasi dalam hal ini berperan untuk
mendorong perekonomian yang sehat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan
hidup. Melalui CSR perusahaan tidak semata memprioritaskan tujuannya pada
memperoleh laba setinggi-tingginya, melainkan meliputi aspek keuangan, sosial, dan
aspek lingkungan lainnya.
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
suatu konsep organisasi perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab
terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya
adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan
berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan
aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya
dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus
menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik
untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian
tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan
pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak
negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.
Untuk keperdulian terhadap lingkungan eksternal perusahaan atau pemerintahan
melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan, lingkungan,
norma masyarakat, partisipasi pembangunan sosial lainnya.
CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis
dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas
setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup
pekerjanya beserta seluruh keluarganya.
Secara keseluruhan tanggung jawab sosial mencerminkan etika perorangan yang
diterapkan oleh perusahaan terutama manajemen puncaknya walau tidak menutup
kemungkinan tanggung jawab sosial dapat didorong oleh lembaga pemerintahan,
2. konsumen, investor, dan oleh perilaku perusahaan lain/pesaing. Namun demikian,
banyak perusahaan yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tanggung jawab
sosialnya terhadap stakeholder-nya (individu atau kelompok sangat terkait langsung
terhadap kinerja perusahaan).
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa Tanggung jawab sosial dapat dikatakan sebagai
kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen
berdampak kepada seluruh pemangku kepentingannya antara lain konsumen,
karyawan, investor, pemasok dan lain sebagainnya. Tanggung jawab dari organisasi
harus membawa ke arah perbaikan di lingkungan masyarakat organisasi tersebut
sebagai konsekuensi logis keberadaanya dalam lingkungan tersebut.
Konsep dasar etika menejemen lebih berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh
organisasi sehubungan dengan bisnis yang dijalani organisasi tersebut. Etika
manajemen dapat di ukur melalui 4 (empat) cara yaitu : dari segi benefit
(manfaat), pemenuhan hak-hak dari pemangku organisasi tersebut, prinsip keadilan
dan pemeliharaan organisasi yang bersangkutan. Mendorong etika dalam manajemen
dapat diperlakukan diantaranya pelatihan etika agar pembiasaan kepada pelaku
organisasi, harus memiliki standart aturan etika di suatu perusahaan untuk
keterlibatan masyarakat dalam mengontrol etika itu sendiri.
tanggung jawab sosial perusahaan serta etika manajemen adalah dua hal yang
berbeda namun saling berhubungan, perbedaannya tak hanya terdapat pada kata,
melainkan juga pada makna, Namun keduanya sangatlah berhubungan erat dan
merupakan pedoman bagi suatu perusahaan untuk perkembanganny
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
suatu konsep organisasi perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab
terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya
adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam
segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Oleh karena itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan
berkelanjutan", yakni suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan
aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya
dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden, tetapi juga harus
menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari keputusannya itu, baik
untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang. Dengan pengertian
tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan
pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak
negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya.
Untuk kepedulian terhadap lingkungan eksternal perusahaan atau pemerintahan
melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan, lingkungan,
norma masyarakat, partisipasi pembangunan sosial lainnya. Secara teoritis CSR
merupakan inti dari etika bisnis, dimana suatu perusahaan tidak hanya mempunyai
kewajiban- kewajiban ekonomis dan legal kepada pemegang saham (shareholders),
tetapi perusahaan juga mempunyai kewajiban terhadap pihak lain yang
berkepentingan (stakeholders). Semua itu tidak lepas dari kenyataan bahwa suatu
perusahaan tidak bisa hidup, beroperasi, dan bertahan serta memperoleh
keuntungan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Jadi CSR lebih menunjukkan
kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas
(stakeholders) daripada hanya sekedar kepentingan perusahaan itu sendiri. CSR itu
3. sendiri merajuk pada semua hubungan yang terjadi antara perusahaan dengan
pelanggan (customers), karyawan (employers), komunitas masyarakat, investor,
pemerintah, dan pemasok (supplier) serta kompetitornya sendiri.
pemasok (supplier) serta merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha
untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada
pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas,
bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya.
Secara keseluruhan tanggung jawab sosial mencerminkan etika perorangan yang
diterapkan oleh perusahaan terutama manajemen puncaknya walau tidak menutup
kemungkinan tanggung jawab sosial dapat didorong oleh lembaga pemerintahan,
konsumen, investor, dan oleh perilaku perusahaan lain/pesaing. Namun demikian,
banyak perusahaan yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tanggung jawab
sosialnya terhadap stakeholder-nya (individu atau kelompok sangat terkait langsung
terhadap kinerja perusahaan).
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa Tanggung jawab sosial dapat dikatakan sebagai
kontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen
berdampak kepada seluruh pemangku kepentingannya antara lain konsumen,
karyawan, investor, pemasok dan lain sebagainnya. Tanggung jawab dari organisasi
harus membawa ke arah perbaikan di lingkungan masyarakat organisasi tersebut
sebagai konsekuensi logis keberadaanya dalam lingkungan tersebut.
Konsep dasar etika menejemen lebih berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh
organisasi sehubungan dengan bisnis yang dijalani organisasi tersebut. Etika
manajemen dapat di ukur melalui 4 (empat) cara yaitu : dari segi benefit
(manfaat), pemenuhan hak-hak dari pemangku organisasi tersebut, prinsip keadilan
dan pemeliharaan organisasi yang bersangkutan. Mendorong etika dalam manajemen
dapat diperlakukan diantaranya pelatihan etika agar pembiasaan kepada pelaku
organisasi, harus memiliki standart aturan etika di suatu perusahaan untuk
keterlibatan masyarakat dalam mengontrol etika itu sendiri.
tanggung jawab sosial perusahaan serta etika manajemen adalah dua hal yang
berbeda namun saling berhubungan, perbedaannya tak hanya terdapat pada kata,
melainkan juga pada makna, Namun keduanya sangatlah berhubungan erat dan
merupakan pedoman bagi suatu perusahaan untuk perkembangannya.
contoh CSR : Tokopedia merupakan perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia.
Sebagai e-commerce terbesar, Tokopedia menggandeng komunitas seller-nya untuk
menggelar aksi sosial. Sebanyak 20 kota turut bergabung dalam aksi sosial yang
digelar oleh Tokopedia. Aksi sosial tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari
Komunitas Nasional pada tahun 2016.Kegiatan yang dilakukan oleh Top Community
dikenal dengan sebutan Tokopedia Beraksi. Dalam praktiknya, Top Community sudah
tersebar di sebagian besar kota tujuan Corporate Social Responsibility (CSR)
Tokopedia. Di sana, para partisipan dari komunitas seller Tokopedia turun langsung
mengajar kewirausahaan di berbagai institusi pendidikan.
Kegiatan CSR yang dilakukan serempak di 20 kota melibatkan lebih dari 2.000
partisipan. Puput sebagai perwakilan dari Tokopedia juga mengungkapkan bahwa
kegiatan CSR itu diharapkan dapat membawa dampak yang besar.Aksi sosial
Tokopedia yang dilakukan bersamaan dengan Hari Komunitas Nasional 2016 juga
diharapakan oleh semua orang akan membawa dampak yang lebih baik. Bukan hanya
4. bagi komunitas seller, namun diharapkan juga dapat memberi dampak yang positif
untuk masyarakat luas.
contoh CSR : Tokopedia merupakan perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia.
Sebagai e-commerce terbesar, Tokopedia menggandeng komunitas seller-nya untuk
menggelar aksi sosial. Sebanyak 20 kota turut bergabung dalam aksi sosial yang
digelar oleh Tokopedia. Aksi sosial tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari
Komunitas Nasional pada tahun 2016.Kegiatan yang dilakukan oleh Top Community
dikenal dengan sebutan Tokopedia Beraksi. Dalam praktiknya, Top Community sudah
tersebar di sebagian besar kota tujuan Corporate Social Responsibility (CSR)
Tokopedia. Di sana, para partisipan dari komunitas seller Tokopedia turun langsung
mengajar kewirausahaan di berbagai institusi pendidikan.
Kegiatan CSR yang dilakukan serempak di 20 kota melibatkan lebih dari 2.000
partisipan. Puput sebagai perwakilan dari Tokopedia juga mengungkapkan bahwa
kegiatan CSR itu diharapkan dapat membawa dampak yang besar.Aksi sosial
Tokopedia yang dilakukan bersamaan dengan Hari Komunitas Nasional 2016 juga
diharapakan oleh semua orang akan membawa dampak yang lebih baik. Bukan hanya
bagi komunitas seller, namun diharapkan juga dapat memberi dampak yang positif
untuk masyarakat luas.
Manfaat CSR ( Corporate Social Responsibility ) :
1. Dapat Meningkatkan Citra Perusahaan
Inilah bentuk pertama dari manfaat CSR bagi perusahaan. Dengan melakukan CSR yang
merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap sosial di sekitarnya, maka
perusahaan tersebut akan mendapat kepercayaan dan citra baik dari masyarakat.
2. Memperkuat Brand
Konsumen masa kini tidak hanya melihat produk hanya dari segi efisiensi bagi diri
mereka, tapi juga melihat apakah perusahaan yang menghasilkan produk tersebut
memiliki kontribusi positif kepada masyarakat di sekitarnya. Hal ini berkaitan dengan opsi
1, dimana citra perusahaan juga berpengaruh penting dalam kuat tidaknya brand yang
mereka unggulkan.
3. Membuka Akses Investasi Bagi Perusahaan
Para investor kini tidak lagi hanya memperhatikan brand ataupun kepopuleran dari suatu
perusahaan. Kesadaran akan pentingnya investasi pada perusahaan yang melakukan
CSR mulai meningkat. Seperti halnya dengan perbankan yang lebih mengutamakan
pemberian dana kepada perusahaan yang melakukan CSR.
4. Mengembangkan Kerja Sama Yang Baik Dengan Para Pemangku Kepentingan
Sudah tidak heran lagi jika perusahaan yang melakukan CSR bisa membangun
kerjasama yang baik dengan para pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah,
universitas lokal dan masyarakat. Melakukan CSR dapat meningkatkan ketertarikan dan
kepercayaan para pemangku kepentingan untuk melakukan kerjasama.
5. Meningkatkan Inovasi Bagi Perusahaan
Dengan melakukan kegiatan CSR bagi perusahaan yang sesuai dengan fokus utama
perusahaan, sebenarnya dapat meningkatkan inovasi bagi perusahaan itu sendiri. Karena
5. dalam pemilihan kegiatan CSR perlu adanya kreativitas. Terlebih jika kegiatan CSR
dilakukan secara berkala dan konsisten, maka peran dan posisi perusahaan juga akan
meningkat di ranah global.
Tujuan dari Corporate Social Responsibility
Perusahaan yang menjalankan unit program CSR sebenarnya dengan sasaran
yang sudah ditargetkan. Tujuan yang paling obyektif adalah menghasilkan
dampak positif terhadap lingkungan dan meliputi masyarakat. Berikut adalah
beberapa tujuan diadakannya CSR:
• Berkontribusi pada pengembangan lingkungan dan masyarakat sekitar.
• Menangkap sumber daya manusia yang berkualitas dan potensial.
• Mengurangi risiko perusahaan terhadap korupsi dan kerugian.
• Sebagai pembeda perusahaan dengan perusahaan alternatif (pesaing).
• Membina hubungan yang masuk akal (baik) dengan masyarakat di luar
perusahaan.
• Potensi biaya (CSR akan mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan oleh
perusahaan).
• Menjalin hubungan yang masuk akal (baik) dengan pemangku
kepentingan (stakholder) di luar seperti pemasok.
Penerapan CSR di Indonesia semakin meningkat baik dalam kuantitas maupun
kualitas. Selain kegiatan dan pengelolaannya yang semakin bervariasi, dilihat dari
kontribusi finansial, jumlah dana yang dialokasikan dalam penerapan CSR juga
semakin besar. Walaupun penerapan CSR mulai berkembang, tetapi sampai saat ini,
pengungkapan CSR dalam laporan tahunan masih bersifat sukarela. Sementara dalam
Pasal 66 ayat 2 huruf c Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007
juga dinyatakan bahwa semua perusahaan wajib untuk melaporkan pelaksanaan
tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam laporan tahunan. Dalam undang-undang
tersebut dinyatakan bahwa direksi menyampaikan laporan tahunan, termasuk
laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada RUPS setelah
ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat enam bulan
setelah tahun buku perseroan berakhir